Materi Kulwap oleh Iin *Savitry Indrawardhany (Bunda Bidadari)*
Bismillah.
Sebagai orangtua beriman, kita semua sudah paham bahwa tugas utama kita di dunia adalah mempersiapkan buah hati kita untuk mampu dan sukarela menjalani peran peradabannya sebagai hamba Allah di muka bumi ini.
Namun tugas mulia ini tak mudah dijalani.
Lalu, sebagai 'orangtua biasa' yang dikaruniai buah hati luar biasa di rumah kita, apa yang bisa dan harus kita lakukan?
Allah telah memberi kita banyak petunjuk di ayat-ayat cintaNYA. Diantaranya tertera di surah *Al Baqarah QS :151*. Ayat cinta Allah ini memberitahukan kepada kita, langkah apa yang _harus_ dan _bisa_ kita lakukan untuk *menumbuhkan fitrah keimanan* dan *fitrah belajar* di dalam diri ananda tercinta, sejak ananda masih dalam kandungan hingga mereka aqil baligh.
Bagi orangtua, 'cukup' dengan menjalani dua tugas secara konsisten, maka Allah akan selesaikan sisanya.
1. *Bacakan Alquran ke anggota keluarga (pasangan dan buah hati)*
maka Allah akan menyucikan jiwa bagi pembaca dan pendengarnya.
2. *Sampaikan kisah imani dalam Kitab (kisah-kisah di Alquran) dan Sunnah (hadits nabi, siroh nabawi)*
maka Allah akan ajarkan ilmu yang sebelumnya tak kita ketahui.
Itulah pesan penting bagi orangtua dari QS 2:151.
Penemuan ilmiah terkini pun menyebutkan bahwa kaum ayah butuh menyampaikan sekitar 7000 kata/hari. Sedangkan bunda sekitar 20.000 kata/hari.
Jadi, sebagai orangtua, kualitas keimanan kita bisa dilihat dari bobot ucapan kita _kepada ananda_
Kembali ke Alquran, jika kita renungkan ayat-ayat cinta ini, kita akan menemukan berbagai jenis ucapan yang Allah contohkan untuk kita ikuti.
Saya menyadari, dalam menjalani misi kami berkeluarga dengan target *Menjadi Ayah Artis, Bunda Bidadari dan Anak Bintang*, salah satu tugas utama saya adalah mempersiapkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar ke anak-anak.
Maka, untuk mempermudah 'tugas kami' saya memilih 3 jenis ucapan yang perlu dilatih ketika kami, ayahbunda, berbicara kepada mereka.
Ketiga ucapan ini akan membantu para ayahbunda (khususnya kami) untuk mengeluarkan *kebutuhan berbahasa*nya *kepada buah hati* dengan cara yang Allah sukai.
Ketiga ucapan itu adalah :
1. *Qaulan sadiidan* ( surah Annisa QS 4:9). Perintah Allah untuk bertakwa dan *berkata yang benar* ditujukan kepada orangtua yang khawatir dan risau akan bagaimana menjawab pertanyaan Allah akan titipan buah hatinya. Ini perintah untuk orangtua beriman yang takut akan pertemuan dengan Tuhannya.
2. *Qaulan tsaqiilan* (Surah Al Muzammil QS 73:5) Ini adalah *perkataan yang berat bobot iman*nya. Perintah Allah kepada nabi Muhammad saw ini menjadi sunnah utama para pengikut ajaran nabi Muhammad saw yang setia. Karena nabi Muhammad saw 'hanya' mewariskan Alquran dan sunnah kepada kita umatnya, maka menjadi 'kewajiban' kita untuk menjaga warisan itu sebaik mungkin.
Perhatikan syarat yang Allah berikan agar kita diberi qaulan tsaqiilan ketika berucap kepada keluarga (juga orang lain)... *dengan menghidupkan malam* dan *membaca Alquran dengan tartil* di waktu terbaik itu.
3. *Qaulan layyinan* ( Surah Thaha QS 20:44). Perintah berucap dengan *perkataan yang lemah lembut* disampaikan dalam kisah Nabi Musa as yang diminta untuk mendakwahi Firaun yang zhalim, dengan harapan ia sadar atau takut dengan kekuasaan Allah. Perhatikan pesan penting dari kisah ini.
❤ *Pesan tauhid* harus *disampaikan dengan lemah lembut*, agar *menyentuh hati dan kesadaran* pendengarnya. ❤
Jika kepada Firaun yang sangat zhalim saja Allah perintahkan untuk berkata yang lemah lembut, tentu kepada buah hati kita yang masih dalam pengasuhan harus lebih lembut lagi.
Jika kita mau serius berlatih untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kata kepada anak, dengan berpegang kepada ketiga jenis ucapan di atas, insyaAllah kita akan lebih mudah *membangun kelekatan dan kedekatan* kepada anak.
*Perkataan yang mengikat hati anak* akan memudahkan anak kita menjalani peran utamanya sebagai anak: *berbakti kepada orangtua*.
❗Perhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi orangtua dalam melatih ketiga ucapan qurani di atas:
*1. Membacakan Alquran kepada anggota keluarga*
*2. Berkisah tentang isi Alquran dan sosok Alquran berjalan*
*3. Bangun malam dan menghidupkan malam dengan tilawah alquran secara tartil*
*4. Memiliki simpanan kosakata yang 'lemah lembut' untuk menyampaikan pesan-pesan tauhid kepada anak*
Jika kita landasi upaya kita ini sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, maka inilah yang disebut sebagai *Bahasa Cinta Untuk Ananda*.
Karena sebelum mengobrol dengan buah hati kita akan BERDOA agar Allah membimbing lisan kita dalam menyampaikan pesan imani.
Karena kita berharap agar di setiap ucapan kita akan menumbuhkan rasa *cinta kepada Allah* dalam diri buah hati kita....
❓Indikatornya?
Perhatikan binar mata mereka.
Perhatikan raut wajah mereka.
Perhatikan sikap dan perilaku mereka.
Anak yang sering diberikan *bahasa cinta* oleh ayahbundanya, insyaAllah akan bertumbuh menjadi anak yang cerdas dan santun dalam berbahasa.
Bagaimana tidak? Karena pendengaran mereka dipenuhi dengan bahasa qurani...bahasa cinta. Karena Alquran adalah perkataan Allah yang diberikan untuk kita, hambaNya yang terpilih.
Dari pendengaran, turun ke hati. Itulah bahasa cinta. Itulah cahaya Alquran yang menjelma ke dalam setiap ucapan dan perilaku.
❓Bagaimana agar kita bisa konsisten melatih diri dengan ucapan-ucapan terpilih itu?
*Biasakan berdoa sebelum menyampaikan pesan ke anak*. Coba renungi makna dan amalkan doa indah dari Nabi Ibrahim yang Allah abadikan di *surah Asy Syuara QS 26:83-85*. Saya menamakannya *Doa Berkata Baik*.
Doa ini dahsyat. Berharap ucapan baik yang kita sampaikan membekas hingga ke generasi selanjutnya, dan membawa kita ke surga. Masya Allah.
Selamat merenung, bertobat dan bersungguh-sungguh berusaha *menjadi orangtua* yang setiap *ucapan dan nasihatnya dirindukan oleh buah hati* , sahabat.
Semoga Allah senantiasa membimbing hati, lisan dan perbuatan kita sebagai orangtua yang Allah ridhoi aamiin.
Allahu a'lam bishshawab.
Sesi diskusi
1⃣
assalamualaikum
Nama: Dian
Asal: Subang
Pertanyaan:
Bagaimana menyampaikan pesan imani pada batita bun? selama ini saya baru sebatas membacakan surat pendek dan terjemahannya yg kadang dia pilih sendiri mau surat apa, dan melakukan dialog iman secara sederhana.
trimakasih
Jawaban:
Wa'alaykumussalaam
Jadi diri sendiri aja mba. Sebagai *ibu yang dititipkan anak* oleh Allah.
Yakini kalau anak itu titipan Allah. Berarti Allah sertakan perangkat dan ilmu yang dibutuhkan untuk mengasuh anak kita.
YAKINI bahwa Allah muliakan kita dg diberi kesempatan menjadi sosok yang akan *menumbuhkan rasa cinta kepada Allah* dari jiwa anak.
Karena kita memang sosok penuh cinta, penuh rasa, padat emosi. Dari rahim kitalah, Allah pilih hadirnya buah hati
Resapi semua keistimewaan ini dulu
Hingga yang muncul pertama adalah RASA TENANG dan BAHAGIA.
Ketika kita ingin menyampaikan pesan imani ke anak, akan muncul rasa syukur,
Ambil wudhu, ambil Alquran tilawah dulu. Lalu bertanya, "Ya Allah, saya akan sampaikan kalimatMu ke anak saya. Bimbing hati, akal dan lidah saya ya Allah, apa yang Engkau inginkan aku sampaikan untuk bayiku? Kalimat apa yang Engkau inginkan didengar oleh telinga dan jiwa bayi/anak mungilku ini? Berikan aku petunjukku yang aku pahami dan bisa aku langsung jalankan."
Resapi dan nikmati RASA yang muncul.
Nanti Allah akan beri petunjuk lho. Entah bagaimana caranya. Pasti dengan cara khas bunda. Entah dari keinginan tilawah banyak. Lalu membacakan artinya. Atau mengingat kisah qurani terdahulu. Atau disuguhkan bacaan yang mendukung pesan yang 'ingin' kita sampaikan.
Untuk anak berusia 0-10 thn...penuhi imajinya dg surga, tempat ia berasal dan akan kembali. Gambarkan suasana surga. Bagaimana caranya kembali ke surga . Semua ada ko di Alquran.
Sambungkan dgn keseharian.
Misal baca surah Al Kautsar. Cerita ttg nikamt yang banyak, ttg telaga Al-Kautsar, ttg minuman yang bikin ga haus. Ketika anak minum stlh berkegiatan , cerita ttg kelak kamu akan minum dari telaga Kautsar yang gelasnya dpt ini, pelayannya adl Rasulullah lsg.....dan kisahkan syaratnya. Apa yg hrs dia lakukan di dunia agar layak dpt minuman itu.
Ketika ttg memberi asi, cerita a ttg sungai susu di surga.
Kenalkan jahe dan minuman jahe, pisang, kisahkan ttg sungai jahe dan pisang di surga .
Ketika makan kurma, cerita ttg pohon kurma di surga dan bagaimana cara menanam pohon kurma untuk kebun kita di surga..dgn membiasakan kalimat tasbih
Sungguh, ga sulit ko berkisah imani.
2/3 isi Alquran itu kisah.
Para ibu yang hrs meluangkan waktu untuk membaca Alquran dan artinya, membaca tafsir sederhana, cari hadits ttg surga , Alquran, cahaya masjid, shalat, baca buku siroh...kisahkan ttg peristiwa isra' mi'raj...apa saja isinya.
Itu saja isinya udah ttg masjid2, juga beberapa nabi utama dan sejarah bacaan dalam shalat.
Ko bisa tahu?
LUANGKAN DIRI KITA UNTUK BELAJAR AGAMA DEMI ANAK2...bukan untuk diri sendiri.
Jadi tiap mendapat ilmu agama, pastikan anak kita mendapatkan juga catatan ilmu itu..melalui LISAN kita.
Allahu a'lam ✅
Untuk batita, fokuskan juga melatihnya huruf Hijaiyah
Mulai dari huruf Hijaiyah yang ada di namanya.
Pastikan ia berlatih mengucapkannya dg benar.
Tambahkan kosakata bahasa Arab yang dimulai dg huruf Hijaiyah itu dan kenalkan melalui sentuhan, gambar, tunjukkan ayat yang membawa kosakata itu di Alquran dll
Berdoalah ..di usia balitanya anak2 enjoy membaca Alquran sehingga maksimal usia 7 thn ia sudah terbiasa tilawah 1 juz sehari..
Jadi sebelum dia nanti disibukkan dengan kurikulum sekolah di Indonesia yang kebanyakan materinya ga bermanfaat bagi masa depannya, penuhi jiwanya dgn kenikmatan tilawah Alquran
2⃣
Nama: hamba Allah
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengatasi pendidikan/cara mendidik yg secara tanpa disengaja turun menurun? Dan bagaimana cara mengatasi anak2 yg telah terpapar pendidikan yg turun menurun? Pendidikan yg turun menurun misalnya cara berbicara nya all tergesa2 intonasi tinggi emosional
Jawaban:
Ya tinggal di counter dengan lawannya...dengan nilai2 yang kita yakini kebaikannya.
Kan intinya amar ma'ruf nahi Munkar?
Bukan nahi Munkar amar ma'ruf?
Jadi, ganti dulu mindset kita...
*bagaimana cara memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik ke anak?*
Seberapa banyak amar ma'ruf yang kita paksakan dan biasakan di rumah?
Fokus dgn *CAHAYA yang bisa dan mampu kita beri ke keluarga*
Tak perlu habisi waktu dg mencatat dan mengingat2 begitu banyak kegelapan yang telah ada di keluarga.
Ingat! *_kegelapan hanya akan hilang jika hadir CAHAYA_*.
Jadi, pastikan PORSI CAHAYA yang kita hadirkan di keluarga harus lebih banyak dari kegelapan yang telah ada.
Dan semua ada tahapannya. Santai.
Begini ya . Untuk membentuk karakter generasi FASTabiqul Khaiirat harus melalui 4 fase 'sederhana' yang membutuhkan waktu 15 tahun untuk membentuknya :
1. DIPAKSA
2. TERPAKSA
3. TERBIASA
4. LUAR BIASA
Tugas ortu tuh cuma menjaga agar fase 1-3 berjalan dg on track. Jika melenceng, tinggal kembalikan perlahan, banyak istighfar dan mohon pertolongan Allah.
Nanti Allah yang akan sempurnakan anak jadi LUAR BIASA.
Contoh:
Saya dari keluarga yang terbiasa berkata keras. Nada tinggi, mata melotot terbiasa judging. Dan terlalu banyak menggunakan akal dlm berkomunikasi, jadi less E-motion, less empathy. Ga paham agama. Dididik dg logika ala barat dan sekolah umum.
Dan itu ga bisa sertamerta hilang. 32 tahun saya diasah seperti itu. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Ketika mau menikah, saya *menerima kondisi saya dan keluarga* dulu, jadi saya gakan jadikan keluarga sebagai alasan saya sulit mendidik anak kelak. Saya syukuri nikmat mendapat keluarga terbaik versi Allah.
Ketika saya bersyukur, saya menemukan diri ini tersenyum. Saya menemukan bahagia karena ditempa Allah dg diberi keluarga terbaik seperti mereka.
Tahu dari mana sumber syukur itu?
Ketika akal saya bertanya ttg makna doa syukur yang ada di QS 46:15. Ayat itu ga terima alasan *inner child* atau menyalahkan ortu/lingkungan atas segala yang kita terima.
Lalu Allah beri saya hikmah seperti itu.
Kemudian saya TERIMA kondisi diri sebagai wanita judes yang mau belajar jadi lebih lembut..
❓Bagaimana caranya?
📖Baca Alquran sesering mungkin. Paksa diri untuk perbaiki bacaan Alquran
Tahu ga, saya butuh waktu 14 tahun menikah untuk bisa merasakan getar di hati ketika saya membaca doa khatmil quran? Dan itu dimulai ketika anak2 terlihat enjoy dan berebutan saat kami khataman Qur'an bareng dan baca doa. Mereka memang dibekali kebiasaan untuk membaca artinya agar bisa meresapi isi doa. Tapi saya sebagai pengajar mereka bahkan baru tersentuh melalui sosok anak2 kami. Melihat raut wajah bersinar mereka dan penuh harap ketika membaca doa khatmil quran.. melihat raut rasa syukur di wajah mereka ketika sudah membaca Alquran sesuai perintah saya.
Can you imagine? Saya butuh 14 thn untuk bisa menemukan kebahagiaan bahwa hati saya bisa bergetar bahagia dan menangis ketika membaca doa itu?
Jika saya saat ini disebut sebagai *Bunda Bidadari* oleh mereka , itu karena kebaikan Allah, mereka terus berdoa agar saya tetap jadi bidadari bagi mereka.
Padahal saya masih tetap kualitas 'emak macan' hingga kini.😬😥😎.
Tapi saya positif dg segala cahaya yang ada di rumah
Saya YAKIN kalau setiap ayat Alquran yang kami paksakan baca di rumah, setiap kisah qurani dan siroh yang kami coba amalkan di rumah, adalah TABUNGAN CAHAYA bagi keluarga kami.
Maka, ketika muncul gangguan setan kalau betapa sulit mendidik anak, itu tanda kita kurang memberi makan cahaya untuk jiwa kita...tilawah alquran.
Coba deh ruqyah diri dan keluarga dengan konsisten mendengarkan Al-Baqarah Sampai selesai selama 7 hari berturut2.
Sabar ya jika kemudian merasa panas, sakit, diri atau anak bawaannya mau ngamuk, ada sesuatu yang tidak biasa atau barang tidak atau yang aneh2...itu tanda ada gangguan.
Bedakan antara budaya bicara masing2 sukamu dgn kelembutan
Orang Arab aja kalau bicara kayak orang mau berantem ko hehe...
Tapi Alquran itu pelembut hati dan lidah. ..cobalah
3. Nama: hamba Allaah
Asal: surabaya
Pertanyaan: bagaimana mengobati luka batin anak jika orang tua terlanjur membentaknya. Bagaimana menunjukkan bahasa cinta kepada anak 12 bulan?
Terimakasih 😭
Jawaban:
Langsung bertobat, mohon ampun. Istighfar itu menggugurkan dosa.
Lalu ortu memeluk mencium anak, jika anak sdh 2 thn ke atas,minta maaf. Sebutkan ibu mencintainya. Lalu peluk dia sembari ibu tilawah Alquran.
Anak usia 0-2 thn itu butuh sentuhan fisik 100% yang disertai cinta. Masa paling seru ketika ngasih ASI.
Pastikan ga Nyambi ketika ngasih dia asi. Tapi kerahkan raga, pikiran dan jiwa untuk mengASIhi dia. Banyak doa...banyak sentuh mata (doakan agar matanya suka baca Qur'an), doakan bibirnya yang jago nenen fasih tilawah Alquran, sentuh dahinya agar ia senang bersujud, sentuh pipinya agar bercahaya dg menjaga wudhu, usap ubun2nya berdoa agar dipenuhi dg cahaya Alquran dan dijaga dari fitnah zaman, usap telinganya doakan agar hanya mendengar yang baik2. Usap tulang punggungnya hingga kaki, doakan agar Allah kuatkan ia untuk mendirikan shalat, usap tangan dan kakinya. Doakan semua kebaikan. Usap dadanya, minta Allah penuhi dadanya dengan cahaya Alquran ".
Dalam keseharian ketika dia bangun, peluk dia sembari mendoakan. Sentuh anak dg menatap matanya dan tersenyum, biasakan panggil nama dg sebutan sayang. Misal " 'Ulya kesayangan Bunda, my little princess. Jadi bidadari ya nak di dunia dan akhirat. "
Usia 2-7 thn anak hrs puas bermain dgn tubuh ortu.
Pastikan ketika kita shalat atau tilawah, anak dekat dg kita.
Biarkan dia menempel erat ke ibu di setiap suasana. Jangan dihalau atau dibilang anak manja dll...dia
Sedang menabung momen indah yang akan menguatkan jiwanya kelak
4⃣
Nama: NN
Domisili: Surabaya
Pertanyaan:
Bagaimana cara menyampaikan pesan2 tauhid kepada anak dengan kosakata lemah lembut semntara kita sering kali berkata yang pada anak bahkan kasar krn dipicu kesalahan anak atau pun disaat kondisi kita lagi capek ataupun sdg menyimpan kekesalan atau kemarahan pada yg lain.
Jawaban:
Ortu menang harus banyak dan sering bertobat.
Anak itu kan ga salah.
Yang salah itu kan orangtua *memelihara amarah* di dalam hati sehingga si jin yang bernama ammarah itu tertarik dg kuat hingga tinggal di hati ortu
Coba praktekkan *doa istighfar* (pilih 1-3 doa istighfar yang plg cocok dg kondisi hati kita dari Alquran deh ).. baca sebanyak2nya..kalau saya suka baca 100x/doa..kalau masih emosi, 500x
Terus *baca dan resapi doa syukur nabi Muhammad Saw* di *QS 46:15* . Resapi maknanya dan minta hikmah dari Allah. *Minta dibimbing agar jadi ortu yang pandai bersyukur dan lemah lembut ke anak*
Biasakan juga *berdoa mohon ucapan yang penuh hikmah dan lemah lembut* dari nabi Ibrahim as di surah *QS 26:83-85* Coba resapi maknanya....
*Biasakan jaga wudhu* Wudhu itu air yang bercahaya. Api akan padam dg air.
.kalau ucapan baik kita ingin kuat menghujam ke jiwa anak , harus rajin *bangun tahajud dan tilawah Alquran dg Tartil* . Baca arti surah Al Muzammil deh buat penjelasannya.
TENANG ya. ga usah baperan.
Ortu itu emang manusia yang byk dosa. Tapi Allah memuliakan ortu dg diberi nikmat beristighfar dan dikaruniai anak yang rela memaafkan ortu dan rajin berdoa untuk ortu.
Mintalah karunia itu
Allahu a'lam
5⃣
Nama: Safira
Pertanyaan
Bunda Iin, mohon diberikan contoh2 kumpulan kosakata ‘lemah lembut’ utk anak usia balita dlm memberi pemahaman hal2 yg membahayakan karena biasanya akan selalu bilang itu2 saja, ‘jangan/tidak boleh krn bs bahaya’ kemudian menjelaskan apa bahayanya.
Jawaban:
Surga, syukur, isi surga ...itu bisa didapatkan kosakatanya di Alquran, di hadits2 terkait, di Asmaul Husna..
Beli deh buku ttg Asmaul Husna. Banyak ko buku eceran yang bagus ttg Asmaul Husna. Ada kisah Alqurannya, Kisah nabinya, kisah ulamanya dan penjelasan ttg makna asma'ul husna itu.
Bacakan ayat yang ttg Asmaul Husna itu dan ajak anak main, untuk cari ayat itu bersama2...
.
.untuk anak usia 7 thnan cukup beri 1 ayat untuk mencari kosakata yang dimau ya.
Ga boleh ada kata jangan, kecuali untuk menjelaskan aqidah ..
Lagian kan kaidah muamalah itu semua boleh kecuali yang dilarang.
Kita fokus dg kebaikan apa yang DIBOLEHKAN dan DIANJURKAN oleh Allah. Dan apa PAHALANYA
Anak harus dipahamkan ttg pahala, balasan untuk kebaikan. Kenalkan surga, isi surga, apa bagian dari surga yang Allah turunkan ke dunia untuk kita pelajari dan makin cinta Allah. (misal 4 sungai surga yang Allah turunkan ke dunia, ini jadi bikin anak belajar ttg sungai, dan hadits nabi ttg wudhu di air sungai aja ga boleh berlebihan...ini ngajarin wudhu)
Ajarkan anak 4 area wajib wudhu dan caranya berdasarkan QS 5:6
.
Sampaikan kalau itu cara yang Allah ajarkan. DNA kalau berwudhu, pahalanya nanti tubuhnya bercahaya. Tiap berwudhu sedang menabung cahaya yang akan jadi tiket agar bisa menyeberangi jembatan Sirothol Mustaqim dg selamat
.pokoknya fokus cerita ttg surga dan cara kita menabung cahaya di dunia agar mudah kembali ke surga nanti
Allahu a'lam
Untuk anak balita, alihkan ke kegiatan yang aman.. ketika menemukan dia sdg dekat2 yang membahayakan ..
6⃣
Nama: Mega
Pertanyaan:
Bagaimana menumbuhkan fitrah belajar anak di setiap tahap usianya, terutama usia balita? Mohon contoh kegiatan2 yg bisa dikerjakan bersama Ananda. Jazakillah
Jawaban:
Duh ini kajiannya bisa beberapa sesi sendiri😂.
.intinya mah
0-2 fokus tuh ibu dengan anak. Gada sambi dengan ngerjain tugas RT, apalagi onlenan. Itu ciri ibu yang gatau keistimewaan jadi busuk. Jadi ia terjebak dengan jeratan setan. Menghilangkan momen menabung cahaya di jiwa anak dan menggantikannya dg menikmati 'cahaya gelap' dari hape😎. maaf ya kalau saya tegas. Tapi saya ga suka dan bersedih untuk ibu yang tega mengabaikan bayinya ketika menyusui. Masa menyusui itu hanya 2 thn, itupun bukan kewajiban kita. Tapi jadi HAK PREROGATIF seorang wanita yang melahirkan anak. Waktunya hanya 2 tahun, lalu mengapa mau direnggut dengan sekedar cahaya dari gadget yang begitu murah? Saya bersedih untuk bagi2 yang menderita itu 😭..
Itu adalah momen plg baik untuk membiasakan anak enjoy tilawah Alquran. Harusnya ibu memurojaah atau menghafal ketika menyusui . Atau berdoa byk..
Beri kesempatan ayah memandikan anak, mewudhukan dan mendoakan anak setiap hari
Usia 2-7 ayah dan ibu itu harus seimbang perannya. Ayah beri kesempatan memandikan anak , bermain LBH lama dg anak,shalat dan tilawah di sisi anak, memasak untuk keluarga, mengajak anak shalat di masjid,
Usia 7-10 gender yang sama. Kenalkan sifat 2 khas dan kerja wanita/pria di rumah dan sosial..
Anak diajarin tanggung jawab urusan rumah sblm dia belajar/main ke luar rumah. Ga boleh keluar rumah sblm selesai tugas aqidah (tilawah, hafalan, shalat) dan tugas rumah tangga.
Usia 9 anak udah nyuci baju sendiri/keluarga. Anak laki disuruh belanja dan masak untuk keluarga. Karena itu semua tugas lelaki.
Anak cewek dibekali keterampilan untuk urus diri sendiri dan membuat rumah nyaman untuk dia pakai bermain/belajar. sepanjang hari
10-14 bersilang gender. Ayah-anak cewek, ibu-anak cowok. Beri tugas sosial. Kerjabakti atau rapat RT/DKM mesjid anak laki jadi wakil. Arisan ibu2 atau pengajian ibu2 anak cewek jadi wakil
Contohnya?
Sekarang Ulya 11 thn. Dia biasa bertugas menyuguhkan makanan untuk santri2 dan tamu2 yang hadir. Dia wajib atur waktu belajar/mainnya agar ga melupakan tugas rumahnya
Dia jadi wakil saya untuk byk hal.
Silmi laki2 12 thn dilibatkan dlm organisasi ayahnya. Sebulan sekali dia diberi tugas untuk membaca Alquran di depan jamaah kajian bapak2.
Saya banyakin jalan dg silmi agar dia paham kebutuhan wanita. Jadi saya juga ga boleh 'malu2in' kalau jalan ama anak abege kek dia🤭.
Kira2 spt itu
Bismillah.
Sebagai orangtua beriman, kita semua sudah paham bahwa tugas utama kita di dunia adalah mempersiapkan buah hati kita untuk mampu dan sukarela menjalani peran peradabannya sebagai hamba Allah di muka bumi ini.
Namun tugas mulia ini tak mudah dijalani.
Lalu, sebagai 'orangtua biasa' yang dikaruniai buah hati luar biasa di rumah kita, apa yang bisa dan harus kita lakukan?
Allah telah memberi kita banyak petunjuk di ayat-ayat cintaNYA. Diantaranya tertera di surah *Al Baqarah QS :151*. Ayat cinta Allah ini memberitahukan kepada kita, langkah apa yang _harus_ dan _bisa_ kita lakukan untuk *menumbuhkan fitrah keimanan* dan *fitrah belajar* di dalam diri ananda tercinta, sejak ananda masih dalam kandungan hingga mereka aqil baligh.
Bagi orangtua, 'cukup' dengan menjalani dua tugas secara konsisten, maka Allah akan selesaikan sisanya.
1. *Bacakan Alquran ke anggota keluarga (pasangan dan buah hati)*
maka Allah akan menyucikan jiwa bagi pembaca dan pendengarnya.
2. *Sampaikan kisah imani dalam Kitab (kisah-kisah di Alquran) dan Sunnah (hadits nabi, siroh nabawi)*
maka Allah akan ajarkan ilmu yang sebelumnya tak kita ketahui.
Itulah pesan penting bagi orangtua dari QS 2:151.
Penemuan ilmiah terkini pun menyebutkan bahwa kaum ayah butuh menyampaikan sekitar 7000 kata/hari. Sedangkan bunda sekitar 20.000 kata/hari.
Jadi, sebagai orangtua, kualitas keimanan kita bisa dilihat dari bobot ucapan kita _kepada ananda_
Kembali ke Alquran, jika kita renungkan ayat-ayat cinta ini, kita akan menemukan berbagai jenis ucapan yang Allah contohkan untuk kita ikuti.
Saya menyadari, dalam menjalani misi kami berkeluarga dengan target *Menjadi Ayah Artis, Bunda Bidadari dan Anak Bintang*, salah satu tugas utama saya adalah mempersiapkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar ke anak-anak.
Maka, untuk mempermudah 'tugas kami' saya memilih 3 jenis ucapan yang perlu dilatih ketika kami, ayahbunda, berbicara kepada mereka.
Ketiga ucapan ini akan membantu para ayahbunda (khususnya kami) untuk mengeluarkan *kebutuhan berbahasa*nya *kepada buah hati* dengan cara yang Allah sukai.
Ketiga ucapan itu adalah :
1. *Qaulan sadiidan* ( surah Annisa QS 4:9). Perintah Allah untuk bertakwa dan *berkata yang benar* ditujukan kepada orangtua yang khawatir dan risau akan bagaimana menjawab pertanyaan Allah akan titipan buah hatinya. Ini perintah untuk orangtua beriman yang takut akan pertemuan dengan Tuhannya.
2. *Qaulan tsaqiilan* (Surah Al Muzammil QS 73:5) Ini adalah *perkataan yang berat bobot iman*nya. Perintah Allah kepada nabi Muhammad saw ini menjadi sunnah utama para pengikut ajaran nabi Muhammad saw yang setia. Karena nabi Muhammad saw 'hanya' mewariskan Alquran dan sunnah kepada kita umatnya, maka menjadi 'kewajiban' kita untuk menjaga warisan itu sebaik mungkin.
Perhatikan syarat yang Allah berikan agar kita diberi qaulan tsaqiilan ketika berucap kepada keluarga (juga orang lain)... *dengan menghidupkan malam* dan *membaca Alquran dengan tartil* di waktu terbaik itu.
3. *Qaulan layyinan* ( Surah Thaha QS 20:44). Perintah berucap dengan *perkataan yang lemah lembut* disampaikan dalam kisah Nabi Musa as yang diminta untuk mendakwahi Firaun yang zhalim, dengan harapan ia sadar atau takut dengan kekuasaan Allah. Perhatikan pesan penting dari kisah ini.
❤ *Pesan tauhid* harus *disampaikan dengan lemah lembut*, agar *menyentuh hati dan kesadaran* pendengarnya. ❤
Jika kepada Firaun yang sangat zhalim saja Allah perintahkan untuk berkata yang lemah lembut, tentu kepada buah hati kita yang masih dalam pengasuhan harus lebih lembut lagi.
Jika kita mau serius berlatih untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kata kepada anak, dengan berpegang kepada ketiga jenis ucapan di atas, insyaAllah kita akan lebih mudah *membangun kelekatan dan kedekatan* kepada anak.
*Perkataan yang mengikat hati anak* akan memudahkan anak kita menjalani peran utamanya sebagai anak: *berbakti kepada orangtua*.
❗Perhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi orangtua dalam melatih ketiga ucapan qurani di atas:
*1. Membacakan Alquran kepada anggota keluarga*
*2. Berkisah tentang isi Alquran dan sosok Alquran berjalan*
*3. Bangun malam dan menghidupkan malam dengan tilawah alquran secara tartil*
*4. Memiliki simpanan kosakata yang 'lemah lembut' untuk menyampaikan pesan-pesan tauhid kepada anak*
Jika kita landasi upaya kita ini sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, maka inilah yang disebut sebagai *Bahasa Cinta Untuk Ananda*.
Karena sebelum mengobrol dengan buah hati kita akan BERDOA agar Allah membimbing lisan kita dalam menyampaikan pesan imani.
Karena kita berharap agar di setiap ucapan kita akan menumbuhkan rasa *cinta kepada Allah* dalam diri buah hati kita....
❓Indikatornya?
Perhatikan binar mata mereka.
Perhatikan raut wajah mereka.
Perhatikan sikap dan perilaku mereka.
Anak yang sering diberikan *bahasa cinta* oleh ayahbundanya, insyaAllah akan bertumbuh menjadi anak yang cerdas dan santun dalam berbahasa.
Bagaimana tidak? Karena pendengaran mereka dipenuhi dengan bahasa qurani...bahasa cinta. Karena Alquran adalah perkataan Allah yang diberikan untuk kita, hambaNya yang terpilih.
Dari pendengaran, turun ke hati. Itulah bahasa cinta. Itulah cahaya Alquran yang menjelma ke dalam setiap ucapan dan perilaku.
❓Bagaimana agar kita bisa konsisten melatih diri dengan ucapan-ucapan terpilih itu?
*Biasakan berdoa sebelum menyampaikan pesan ke anak*. Coba renungi makna dan amalkan doa indah dari Nabi Ibrahim yang Allah abadikan di *surah Asy Syuara QS 26:83-85*. Saya menamakannya *Doa Berkata Baik*.
Doa ini dahsyat. Berharap ucapan baik yang kita sampaikan membekas hingga ke generasi selanjutnya, dan membawa kita ke surga. Masya Allah.
Selamat merenung, bertobat dan bersungguh-sungguh berusaha *menjadi orangtua* yang setiap *ucapan dan nasihatnya dirindukan oleh buah hati* , sahabat.
Semoga Allah senantiasa membimbing hati, lisan dan perbuatan kita sebagai orangtua yang Allah ridhoi aamiin.
Allahu a'lam bishshawab.
Sesi diskusi
1⃣
assalamualaikum
Nama: Dian
Asal: Subang
Pertanyaan:
Bagaimana menyampaikan pesan imani pada batita bun? selama ini saya baru sebatas membacakan surat pendek dan terjemahannya yg kadang dia pilih sendiri mau surat apa, dan melakukan dialog iman secara sederhana.
trimakasih
Jawaban:
Wa'alaykumussalaam
Jadi diri sendiri aja mba. Sebagai *ibu yang dititipkan anak* oleh Allah.
Yakini kalau anak itu titipan Allah. Berarti Allah sertakan perangkat dan ilmu yang dibutuhkan untuk mengasuh anak kita.
YAKINI bahwa Allah muliakan kita dg diberi kesempatan menjadi sosok yang akan *menumbuhkan rasa cinta kepada Allah* dari jiwa anak.
Karena kita memang sosok penuh cinta, penuh rasa, padat emosi. Dari rahim kitalah, Allah pilih hadirnya buah hati
Resapi semua keistimewaan ini dulu
Hingga yang muncul pertama adalah RASA TENANG dan BAHAGIA.
Ketika kita ingin menyampaikan pesan imani ke anak, akan muncul rasa syukur,
Ambil wudhu, ambil Alquran tilawah dulu. Lalu bertanya, "Ya Allah, saya akan sampaikan kalimatMu ke anak saya. Bimbing hati, akal dan lidah saya ya Allah, apa yang Engkau inginkan aku sampaikan untuk bayiku? Kalimat apa yang Engkau inginkan didengar oleh telinga dan jiwa bayi/anak mungilku ini? Berikan aku petunjukku yang aku pahami dan bisa aku langsung jalankan."
Resapi dan nikmati RASA yang muncul.
Nanti Allah akan beri petunjuk lho. Entah bagaimana caranya. Pasti dengan cara khas bunda. Entah dari keinginan tilawah banyak. Lalu membacakan artinya. Atau mengingat kisah qurani terdahulu. Atau disuguhkan bacaan yang mendukung pesan yang 'ingin' kita sampaikan.
Untuk anak berusia 0-10 thn...penuhi imajinya dg surga, tempat ia berasal dan akan kembali. Gambarkan suasana surga. Bagaimana caranya kembali ke surga . Semua ada ko di Alquran.
Sambungkan dgn keseharian.
Misal baca surah Al Kautsar. Cerita ttg nikamt yang banyak, ttg telaga Al-Kautsar, ttg minuman yang bikin ga haus. Ketika anak minum stlh berkegiatan , cerita ttg kelak kamu akan minum dari telaga Kautsar yang gelasnya dpt ini, pelayannya adl Rasulullah lsg.....dan kisahkan syaratnya. Apa yg hrs dia lakukan di dunia agar layak dpt minuman itu.
Ketika ttg memberi asi, cerita a ttg sungai susu di surga.
Kenalkan jahe dan minuman jahe, pisang, kisahkan ttg sungai jahe dan pisang di surga .
Ketika makan kurma, cerita ttg pohon kurma di surga dan bagaimana cara menanam pohon kurma untuk kebun kita di surga..dgn membiasakan kalimat tasbih
Sungguh, ga sulit ko berkisah imani.
2/3 isi Alquran itu kisah.
Para ibu yang hrs meluangkan waktu untuk membaca Alquran dan artinya, membaca tafsir sederhana, cari hadits ttg surga , Alquran, cahaya masjid, shalat, baca buku siroh...kisahkan ttg peristiwa isra' mi'raj...apa saja isinya.
Itu saja isinya udah ttg masjid2, juga beberapa nabi utama dan sejarah bacaan dalam shalat.
Ko bisa tahu?
LUANGKAN DIRI KITA UNTUK BELAJAR AGAMA DEMI ANAK2...bukan untuk diri sendiri.
Jadi tiap mendapat ilmu agama, pastikan anak kita mendapatkan juga catatan ilmu itu..melalui LISAN kita.
Allahu a'lam ✅
Untuk batita, fokuskan juga melatihnya huruf Hijaiyah
Mulai dari huruf Hijaiyah yang ada di namanya.
Pastikan ia berlatih mengucapkannya dg benar.
Tambahkan kosakata bahasa Arab yang dimulai dg huruf Hijaiyah itu dan kenalkan melalui sentuhan, gambar, tunjukkan ayat yang membawa kosakata itu di Alquran dll
Berdoalah ..di usia balitanya anak2 enjoy membaca Alquran sehingga maksimal usia 7 thn ia sudah terbiasa tilawah 1 juz sehari..
Jadi sebelum dia nanti disibukkan dengan kurikulum sekolah di Indonesia yang kebanyakan materinya ga bermanfaat bagi masa depannya, penuhi jiwanya dgn kenikmatan tilawah Alquran
2⃣
Nama: hamba Allah
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengatasi pendidikan/cara mendidik yg secara tanpa disengaja turun menurun? Dan bagaimana cara mengatasi anak2 yg telah terpapar pendidikan yg turun menurun? Pendidikan yg turun menurun misalnya cara berbicara nya all tergesa2 intonasi tinggi emosional
Jawaban:
Ya tinggal di counter dengan lawannya...dengan nilai2 yang kita yakini kebaikannya.
Kan intinya amar ma'ruf nahi Munkar?
Bukan nahi Munkar amar ma'ruf?
Jadi, ganti dulu mindset kita...
*bagaimana cara memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik ke anak?*
Seberapa banyak amar ma'ruf yang kita paksakan dan biasakan di rumah?
Fokus dgn *CAHAYA yang bisa dan mampu kita beri ke keluarga*
Tak perlu habisi waktu dg mencatat dan mengingat2 begitu banyak kegelapan yang telah ada di keluarga.
Ingat! *_kegelapan hanya akan hilang jika hadir CAHAYA_*.
Jadi, pastikan PORSI CAHAYA yang kita hadirkan di keluarga harus lebih banyak dari kegelapan yang telah ada.
Dan semua ada tahapannya. Santai.
Begini ya . Untuk membentuk karakter generasi FASTabiqul Khaiirat harus melalui 4 fase 'sederhana' yang membutuhkan waktu 15 tahun untuk membentuknya :
1. DIPAKSA
2. TERPAKSA
3. TERBIASA
4. LUAR BIASA
Tugas ortu tuh cuma menjaga agar fase 1-3 berjalan dg on track. Jika melenceng, tinggal kembalikan perlahan, banyak istighfar dan mohon pertolongan Allah.
Nanti Allah yang akan sempurnakan anak jadi LUAR BIASA.
Contoh:
Saya dari keluarga yang terbiasa berkata keras. Nada tinggi, mata melotot terbiasa judging. Dan terlalu banyak menggunakan akal dlm berkomunikasi, jadi less E-motion, less empathy. Ga paham agama. Dididik dg logika ala barat dan sekolah umum.
Dan itu ga bisa sertamerta hilang. 32 tahun saya diasah seperti itu. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Ketika mau menikah, saya *menerima kondisi saya dan keluarga* dulu, jadi saya gakan jadikan keluarga sebagai alasan saya sulit mendidik anak kelak. Saya syukuri nikmat mendapat keluarga terbaik versi Allah.
Ketika saya bersyukur, saya menemukan diri ini tersenyum. Saya menemukan bahagia karena ditempa Allah dg diberi keluarga terbaik seperti mereka.
Tahu dari mana sumber syukur itu?
Ketika akal saya bertanya ttg makna doa syukur yang ada di QS 46:15. Ayat itu ga terima alasan *inner child* atau menyalahkan ortu/lingkungan atas segala yang kita terima.
Lalu Allah beri saya hikmah seperti itu.
Kemudian saya TERIMA kondisi diri sebagai wanita judes yang mau belajar jadi lebih lembut..
❓Bagaimana caranya?
📖Baca Alquran sesering mungkin. Paksa diri untuk perbaiki bacaan Alquran
Tahu ga, saya butuh waktu 14 tahun menikah untuk bisa merasakan getar di hati ketika saya membaca doa khatmil quran? Dan itu dimulai ketika anak2 terlihat enjoy dan berebutan saat kami khataman Qur'an bareng dan baca doa. Mereka memang dibekali kebiasaan untuk membaca artinya agar bisa meresapi isi doa. Tapi saya sebagai pengajar mereka bahkan baru tersentuh melalui sosok anak2 kami. Melihat raut wajah bersinar mereka dan penuh harap ketika membaca doa khatmil quran.. melihat raut rasa syukur di wajah mereka ketika sudah membaca Alquran sesuai perintah saya.
Can you imagine? Saya butuh 14 thn untuk bisa menemukan kebahagiaan bahwa hati saya bisa bergetar bahagia dan menangis ketika membaca doa itu?
Jika saya saat ini disebut sebagai *Bunda Bidadari* oleh mereka , itu karena kebaikan Allah, mereka terus berdoa agar saya tetap jadi bidadari bagi mereka.
Padahal saya masih tetap kualitas 'emak macan' hingga kini.😬😥😎.
Tapi saya positif dg segala cahaya yang ada di rumah
Saya YAKIN kalau setiap ayat Alquran yang kami paksakan baca di rumah, setiap kisah qurani dan siroh yang kami coba amalkan di rumah, adalah TABUNGAN CAHAYA bagi keluarga kami.
Maka, ketika muncul gangguan setan kalau betapa sulit mendidik anak, itu tanda kita kurang memberi makan cahaya untuk jiwa kita...tilawah alquran.
Coba deh ruqyah diri dan keluarga dengan konsisten mendengarkan Al-Baqarah Sampai selesai selama 7 hari berturut2.
Sabar ya jika kemudian merasa panas, sakit, diri atau anak bawaannya mau ngamuk, ada sesuatu yang tidak biasa atau barang tidak atau yang aneh2...itu tanda ada gangguan.
Bedakan antara budaya bicara masing2 sukamu dgn kelembutan
Orang Arab aja kalau bicara kayak orang mau berantem ko hehe...
Tapi Alquran itu pelembut hati dan lidah. ..cobalah
3. Nama: hamba Allaah
Asal: surabaya
Pertanyaan: bagaimana mengobati luka batin anak jika orang tua terlanjur membentaknya. Bagaimana menunjukkan bahasa cinta kepada anak 12 bulan?
Terimakasih 😭
Jawaban:
Langsung bertobat, mohon ampun. Istighfar itu menggugurkan dosa.
Lalu ortu memeluk mencium anak, jika anak sdh 2 thn ke atas,minta maaf. Sebutkan ibu mencintainya. Lalu peluk dia sembari ibu tilawah Alquran.
Anak usia 0-2 thn itu butuh sentuhan fisik 100% yang disertai cinta. Masa paling seru ketika ngasih ASI.
Pastikan ga Nyambi ketika ngasih dia asi. Tapi kerahkan raga, pikiran dan jiwa untuk mengASIhi dia. Banyak doa...banyak sentuh mata (doakan agar matanya suka baca Qur'an), doakan bibirnya yang jago nenen fasih tilawah Alquran, sentuh dahinya agar ia senang bersujud, sentuh pipinya agar bercahaya dg menjaga wudhu, usap ubun2nya berdoa agar dipenuhi dg cahaya Alquran dan dijaga dari fitnah zaman, usap telinganya doakan agar hanya mendengar yang baik2. Usap tulang punggungnya hingga kaki, doakan agar Allah kuatkan ia untuk mendirikan shalat, usap tangan dan kakinya. Doakan semua kebaikan. Usap dadanya, minta Allah penuhi dadanya dengan cahaya Alquran ".
Dalam keseharian ketika dia bangun, peluk dia sembari mendoakan. Sentuh anak dg menatap matanya dan tersenyum, biasakan panggil nama dg sebutan sayang. Misal " 'Ulya kesayangan Bunda, my little princess. Jadi bidadari ya nak di dunia dan akhirat. "
Usia 2-7 thn anak hrs puas bermain dgn tubuh ortu.
Pastikan ketika kita shalat atau tilawah, anak dekat dg kita.
Biarkan dia menempel erat ke ibu di setiap suasana. Jangan dihalau atau dibilang anak manja dll...dia
Sedang menabung momen indah yang akan menguatkan jiwanya kelak
4⃣
Nama: NN
Domisili: Surabaya
Pertanyaan:
Bagaimana cara menyampaikan pesan2 tauhid kepada anak dengan kosakata lemah lembut semntara kita sering kali berkata yang pada anak bahkan kasar krn dipicu kesalahan anak atau pun disaat kondisi kita lagi capek ataupun sdg menyimpan kekesalan atau kemarahan pada yg lain.
Jawaban:
Ortu menang harus banyak dan sering bertobat.
Anak itu kan ga salah.
Yang salah itu kan orangtua *memelihara amarah* di dalam hati sehingga si jin yang bernama ammarah itu tertarik dg kuat hingga tinggal di hati ortu
Coba praktekkan *doa istighfar* (pilih 1-3 doa istighfar yang plg cocok dg kondisi hati kita dari Alquran deh ).. baca sebanyak2nya..kalau saya suka baca 100x/doa..kalau masih emosi, 500x
Terus *baca dan resapi doa syukur nabi Muhammad Saw* di *QS 46:15* . Resapi maknanya dan minta hikmah dari Allah. *Minta dibimbing agar jadi ortu yang pandai bersyukur dan lemah lembut ke anak*
Biasakan juga *berdoa mohon ucapan yang penuh hikmah dan lemah lembut* dari nabi Ibrahim as di surah *QS 26:83-85* Coba resapi maknanya....
*Biasakan jaga wudhu* Wudhu itu air yang bercahaya. Api akan padam dg air.
.kalau ucapan baik kita ingin kuat menghujam ke jiwa anak , harus rajin *bangun tahajud dan tilawah Alquran dg Tartil* . Baca arti surah Al Muzammil deh buat penjelasannya.
TENANG ya. ga usah baperan.
Ortu itu emang manusia yang byk dosa. Tapi Allah memuliakan ortu dg diberi nikmat beristighfar dan dikaruniai anak yang rela memaafkan ortu dan rajin berdoa untuk ortu.
Mintalah karunia itu
Allahu a'lam
5⃣
Nama: Safira
Pertanyaan
Bunda Iin, mohon diberikan contoh2 kumpulan kosakata ‘lemah lembut’ utk anak usia balita dlm memberi pemahaman hal2 yg membahayakan karena biasanya akan selalu bilang itu2 saja, ‘jangan/tidak boleh krn bs bahaya’ kemudian menjelaskan apa bahayanya.
Jawaban:
Surga, syukur, isi surga ...itu bisa didapatkan kosakatanya di Alquran, di hadits2 terkait, di Asmaul Husna..
Beli deh buku ttg Asmaul Husna. Banyak ko buku eceran yang bagus ttg Asmaul Husna. Ada kisah Alqurannya, Kisah nabinya, kisah ulamanya dan penjelasan ttg makna asma'ul husna itu.
Bacakan ayat yang ttg Asmaul Husna itu dan ajak anak main, untuk cari ayat itu bersama2...
.
.untuk anak usia 7 thnan cukup beri 1 ayat untuk mencari kosakata yang dimau ya.
Ga boleh ada kata jangan, kecuali untuk menjelaskan aqidah ..
Lagian kan kaidah muamalah itu semua boleh kecuali yang dilarang.
Kita fokus dg kebaikan apa yang DIBOLEHKAN dan DIANJURKAN oleh Allah. Dan apa PAHALANYA
Anak harus dipahamkan ttg pahala, balasan untuk kebaikan. Kenalkan surga, isi surga, apa bagian dari surga yang Allah turunkan ke dunia untuk kita pelajari dan makin cinta Allah. (misal 4 sungai surga yang Allah turunkan ke dunia, ini jadi bikin anak belajar ttg sungai, dan hadits nabi ttg wudhu di air sungai aja ga boleh berlebihan...ini ngajarin wudhu)
Ajarkan anak 4 area wajib wudhu dan caranya berdasarkan QS 5:6
.
Sampaikan kalau itu cara yang Allah ajarkan. DNA kalau berwudhu, pahalanya nanti tubuhnya bercahaya. Tiap berwudhu sedang menabung cahaya yang akan jadi tiket agar bisa menyeberangi jembatan Sirothol Mustaqim dg selamat
.pokoknya fokus cerita ttg surga dan cara kita menabung cahaya di dunia agar mudah kembali ke surga nanti
Allahu a'lam
Untuk anak balita, alihkan ke kegiatan yang aman.. ketika menemukan dia sdg dekat2 yang membahayakan ..
6⃣
Nama: Mega
Pertanyaan:
Bagaimana menumbuhkan fitrah belajar anak di setiap tahap usianya, terutama usia balita? Mohon contoh kegiatan2 yg bisa dikerjakan bersama Ananda. Jazakillah
Jawaban:
Duh ini kajiannya bisa beberapa sesi sendiri😂.
.intinya mah
0-2 fokus tuh ibu dengan anak. Gada sambi dengan ngerjain tugas RT, apalagi onlenan. Itu ciri ibu yang gatau keistimewaan jadi busuk. Jadi ia terjebak dengan jeratan setan. Menghilangkan momen menabung cahaya di jiwa anak dan menggantikannya dg menikmati 'cahaya gelap' dari hape😎. maaf ya kalau saya tegas. Tapi saya ga suka dan bersedih untuk ibu yang tega mengabaikan bayinya ketika menyusui. Masa menyusui itu hanya 2 thn, itupun bukan kewajiban kita. Tapi jadi HAK PREROGATIF seorang wanita yang melahirkan anak. Waktunya hanya 2 tahun, lalu mengapa mau direnggut dengan sekedar cahaya dari gadget yang begitu murah? Saya bersedih untuk bagi2 yang menderita itu 😭..
Itu adalah momen plg baik untuk membiasakan anak enjoy tilawah Alquran. Harusnya ibu memurojaah atau menghafal ketika menyusui . Atau berdoa byk..
Beri kesempatan ayah memandikan anak, mewudhukan dan mendoakan anak setiap hari
Usia 2-7 ayah dan ibu itu harus seimbang perannya. Ayah beri kesempatan memandikan anak , bermain LBH lama dg anak,shalat dan tilawah di sisi anak, memasak untuk keluarga, mengajak anak shalat di masjid,
Usia 7-10 gender yang sama. Kenalkan sifat 2 khas dan kerja wanita/pria di rumah dan sosial..
Anak diajarin tanggung jawab urusan rumah sblm dia belajar/main ke luar rumah. Ga boleh keluar rumah sblm selesai tugas aqidah (tilawah, hafalan, shalat) dan tugas rumah tangga.
Usia 9 anak udah nyuci baju sendiri/keluarga. Anak laki disuruh belanja dan masak untuk keluarga. Karena itu semua tugas lelaki.
Anak cewek dibekali keterampilan untuk urus diri sendiri dan membuat rumah nyaman untuk dia pakai bermain/belajar. sepanjang hari
10-14 bersilang gender. Ayah-anak cewek, ibu-anak cowok. Beri tugas sosial. Kerjabakti atau rapat RT/DKM mesjid anak laki jadi wakil. Arisan ibu2 atau pengajian ibu2 anak cewek jadi wakil
Contohnya?
Sekarang Ulya 11 thn. Dia biasa bertugas menyuguhkan makanan untuk santri2 dan tamu2 yang hadir. Dia wajib atur waktu belajar/mainnya agar ga melupakan tugas rumahnya
Dia jadi wakil saya untuk byk hal.
Silmi laki2 12 thn dilibatkan dlm organisasi ayahnya. Sebulan sekali dia diberi tugas untuk membaca Alquran di depan jamaah kajian bapak2.
Saya banyakin jalan dg silmi agar dia paham kebutuhan wanita. Jadi saya juga ga boleh 'malu2in' kalau jalan ama anak abege kek dia🤭.
Kira2 spt itu
0 $type={blogger}:
Posting Komentar