Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Parenting. Tampilkan semua postingan
Materi Kulwap oleh Iin *Savitry Indrawardhany (Bunda Bidadari)*

Bismillah.

Sebagai orangtua beriman, kita semua sudah paham bahwa  tugas utama kita di dunia adalah mempersiapkan buah hati kita untuk mampu dan sukarela menjalani peran peradabannya sebagai hamba Allah di muka bumi ini.

Namun tugas mulia ini tak mudah dijalani.
Lalu, sebagai 'orangtua biasa' yang dikaruniai buah hati luar biasa di rumah kita, apa yang bisa dan harus kita lakukan?

Allah telah memberi kita banyak petunjuk di ayat-ayat cintaNYA. Diantaranya tertera di surah *Al Baqarah QS :151*. Ayat cinta Allah ini memberitahukan kepada kita, langkah apa yang _harus_ dan _bisa_  kita lakukan untuk *menumbuhkan fitrah keimanan* dan *fitrah belajar* di dalam diri ananda tercinta, sejak ananda masih dalam kandungan hingga mereka aqil baligh.

Bagi orangtua, 'cukup' dengan menjalani dua tugas secara konsisten, maka Allah akan selesaikan sisanya.
1. *Bacakan Alquran ke anggota keluarga (pasangan dan buah hati)*
maka Allah akan menyucikan jiwa bagi pembaca dan pendengarnya.
2. *Sampaikan kisah imani dalam Kitab (kisah-kisah di Alquran) dan Sunnah (hadits nabi, siroh nabawi)*
maka Allah akan ajarkan ilmu yang sebelumnya tak kita ketahui.

Itulah pesan penting bagi orangtua dari QS 2:151.

Penemuan ilmiah terkini pun menyebutkan bahwa kaum ayah butuh menyampaikan sekitar 7000 kata/hari. Sedangkan bunda sekitar 20.000 kata/hari.

Jadi, sebagai orangtua, kualitas keimanan kita bisa dilihat dari bobot ucapan kita _kepada ananda_

Kembali ke Alquran, jika kita renungkan ayat-ayat cinta ini, kita akan menemukan berbagai jenis ucapan yang Allah contohkan untuk kita ikuti.

Saya menyadari, dalam menjalani misi kami  berkeluarga dengan target *Menjadi Ayah Artis, Bunda Bidadari dan Anak Bintang*, salah satu tugas utama saya adalah mempersiapkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar ke anak-anak.

Maka, untuk mempermudah  'tugas kami' saya memilih 3 jenis ucapan yang perlu dilatih ketika kami, ayahbunda, berbicara kepada mereka.

Ketiga ucapan ini akan membantu para ayahbunda (khususnya kami) untuk mengeluarkan *kebutuhan berbahasa*nya *kepada buah hati*  dengan cara yang Allah sukai.

Ketiga ucapan itu adalah :
1. *Qaulan sadiidan* ( surah Annisa QS 4:9). Perintah Allah untuk bertakwa dan  *berkata yang benar* ditujukan kepada orangtua yang khawatir dan risau akan bagaimana menjawab pertanyaan Allah akan titipan buah hatinya. Ini perintah untuk orangtua beriman yang takut akan pertemuan dengan Tuhannya.

2. *Qaulan tsaqiilan* (Surah Al Muzammil QS 73:5)  Ini adalah *perkataan yang berat bobot iman*nya. Perintah Allah kepada nabi Muhammad saw ini menjadi sunnah utama para pengikut ajaran nabi Muhammad saw yang setia. Karena nabi Muhammad saw  'hanya' mewariskan Alquran dan sunnah kepada kita umatnya, maka menjadi 'kewajiban' kita untuk menjaga warisan itu sebaik mungkin.
Perhatikan syarat yang Allah berikan agar kita diberi qaulan tsaqiilan ketika berucap kepada keluarga (juga orang lain)... *dengan menghidupkan malam* dan *membaca Alquran dengan tartil* di waktu terbaik itu.

3. *Qaulan layyinan* ( Surah Thaha QS 20:44). Perintah berucap dengan *perkataan yang lemah lembut* disampaikan dalam kisah Nabi Musa as yang diminta untuk mendakwahi Firaun yang zhalim, dengan harapan ia sadar atau takut dengan kekuasaan Allah. Perhatikan pesan penting dari kisah ini.

❤  *Pesan tauhid* harus *disampaikan dengan lemah lembut*, agar *menyentuh hati dan kesadaran* pendengarnya. ❤

Jika kepada Firaun yang sangat zhalim saja Allah perintahkan untuk berkata yang lemah lembut, tentu kepada buah hati kita yang masih dalam pengasuhan harus lebih lembut lagi.

Jika kita mau serius berlatih untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kata kepada anak, dengan berpegang kepada ketiga jenis ucapan di atas, insyaAllah kita akan lebih mudah *membangun kelekatan dan kedekatan*  kepada anak.

*Perkataan yang mengikat hati anak*  akan memudahkan anak kita menjalani peran utamanya sebagai anak: *berbakti kepada orangtua*.

❗Perhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi orangtua dalam melatih ketiga ucapan qurani di atas:
*1. Membacakan Alquran kepada anggota keluarga*
*2. Berkisah tentang isi Alquran dan sosok Alquran berjalan*
*3. Bangun malam dan menghidupkan malam dengan tilawah alquran secara tartil*
*4. Memiliki simpanan kosakata yang 'lemah lembut' untuk menyampaikan pesan-pesan tauhid kepada anak*

Jika kita landasi upaya kita ini sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, maka inilah yang disebut sebagai *Bahasa Cinta Untuk Ananda*.

Karena sebelum mengobrol dengan buah hati  kita akan BERDOA agar Allah membimbing lisan kita dalam menyampaikan pesan imani.

Karena kita berharap agar di setiap ucapan kita akan menumbuhkan rasa *cinta kepada Allah* dalam diri buah hati kita....

❓Indikatornya?
Perhatikan binar mata mereka.
Perhatikan raut wajah mereka.
Perhatikan sikap dan perilaku mereka.

Anak yang sering diberikan *bahasa cinta* oleh ayahbundanya, insyaAllah akan bertumbuh menjadi anak yang cerdas dan santun dalam berbahasa.

Bagaimana tidak? Karena pendengaran mereka dipenuhi dengan bahasa qurani...bahasa cinta. Karena Alquran adalah perkataan Allah yang diberikan untuk kita, hambaNya yang terpilih.

Dari pendengaran, turun ke hati. Itulah bahasa cinta. Itulah cahaya Alquran yang menjelma ke dalam setiap ucapan dan perilaku.

❓Bagaimana agar kita bisa konsisten melatih diri dengan ucapan-ucapan terpilih itu?

*Biasakan berdoa sebelum menyampaikan pesan ke anak*.  Coba renungi makna dan amalkan doa indah dari Nabi Ibrahim yang Allah abadikan di *surah Asy Syuara QS 26:83-85*.   Saya menamakannya *Doa Berkata Baik*.

Doa ini dahsyat. Berharap ucapan baik yang kita sampaikan membekas hingga ke generasi selanjutnya, dan membawa kita ke surga. Masya Allah.

Selamat merenung, bertobat dan bersungguh-sungguh berusaha *menjadi orangtua* yang setiap *ucapan dan nasihatnya dirindukan oleh buah hati* ,  sahabat.

Semoga Allah senantiasa membimbing hati, lisan dan perbuatan kita sebagai orangtua yang Allah ridhoi aamiin.

Allahu a'lam bishshawab.


Sesi diskusi

 1⃣

assalamualaikum
Nama: Dian
Asal: Subang

Pertanyaan:
Bagaimana menyampaikan pesan imani pada batita bun? selama ini saya baru sebatas membacakan surat pendek dan terjemahannya yg kadang dia pilih sendiri mau surat apa, dan  melakukan dialog iman secara sederhana.

trimakasih

Jawaban:
Wa'alaykumussalaam

Jadi diri sendiri aja mba. Sebagai *ibu yang dititipkan anak* oleh Allah.
Yakini kalau anak itu titipan Allah. Berarti Allah sertakan perangkat dan ilmu  yang dibutuhkan untuk mengasuh anak kita.
YAKINI bahwa Allah muliakan kita dg diberi kesempatan menjadi sosok yang akan *menumbuhkan rasa cinta  kepada Allah* dari jiwa anak.

Karena kita memang sosok penuh cinta, penuh rasa, padat emosi. Dari rahim kitalah, Allah pilih hadirnya buah hati

Resapi semua keistimewaan ini dulu

Hingga yang muncul pertama adalah RASA TENANG dan BAHAGIA.

Ketika kita ingin  menyampaikan pesan imani ke anak, akan muncul rasa syukur,

Ambil wudhu, ambil Alquran tilawah dulu. Lalu bertanya, "Ya Allah, saya akan sampaikan kalimatMu ke anak saya. Bimbing  hati, akal dan lidah saya ya Allah, apa yang Engkau inginkan aku sampaikan untuk bayiku? Kalimat apa yang Engkau inginkan didengar oleh telinga dan jiwa bayi/anak mungilku ini? Berikan aku petunjukku yang aku pahami dan bisa aku langsung jalankan."

Resapi dan nikmati RASA yang muncul.

Nanti Allah akan beri petunjuk lho. Entah bagaimana caranya. Pasti dengan cara khas bunda. Entah dari keinginan tilawah banyak. Lalu membacakan artinya. Atau mengingat kisah qurani terdahulu. Atau disuguhkan bacaan yang mendukung pesan yang 'ingin' kita sampaikan.

Untuk anak berusia 0-10 thn...penuhi imajinya dg surga, tempat ia berasal dan akan kembali. Gambarkan suasana surga.  Bagaimana caranya kembali ke surga . Semua ada ko di Alquran.
Sambungkan dgn keseharian.


Misal baca surah Al Kautsar.  Cerita ttg nikamt yang banyak, ttg telaga Al-Kautsar, ttg minuman yang bikin ga haus. Ketika anak minum stlh berkegiatan , cerita ttg kelak kamu akan minum dari telaga Kautsar yang gelasnya dpt ini, pelayannya adl Rasulullah lsg.....dan kisahkan syaratnya.  Apa yg hrs dia lakukan di dunia agar layak dpt minuman itu.

Ketika ttg memberi asi, cerita a ttg sungai susu di surga.
Kenalkan jahe dan minuman jahe,  pisang, kisahkan ttg sungai jahe dan pisang di surga .
Ketika makan kurma, cerita ttg pohon kurma di surga dan bagaimana cara menanam pohon kurma untuk kebun kita di surga..dgn membiasakan kalimat tasbih


Sungguh, ga sulit ko berkisah imani.

2/3 isi Alquran itu kisah.

Para ibu yang hrs meluangkan waktu untuk membaca Alquran dan artinya, membaca tafsir sederhana, cari hadits ttg surga , Alquran, cahaya masjid, shalat, baca buku siroh...kisahkan ttg peristiwa isra' mi'raj...apa saja isinya.

Itu saja isinya udah ttg masjid2, juga beberapa nabi utama dan sejarah bacaan dalam shalat.


Ko bisa tahu?

LUANGKAN DIRI KITA UNTUK BELAJAR AGAMA DEMI ANAK2...bukan untuk diri sendiri.
Jadi tiap mendapat ilmu agama, pastikan anak kita mendapatkan juga catatan ilmu itu..melalui LISAN kita.


Allahu a'lam ✅

Untuk batita, fokuskan juga melatihnya huruf Hijaiyah
 Mulai dari huruf Hijaiyah yang ada di namanya.
Pastikan ia berlatih mengucapkannya dg benar.

Tambahkan kosakata bahasa Arab yang dimulai dg huruf Hijaiyah itu dan kenalkan melalui sentuhan, gambar,  tunjukkan ayat yang membawa kosakata itu di  Alquran dll
Berdoalah ..di usia balitanya anak2 enjoy membaca Alquran sehingga maksimal usia 7 thn ia sudah terbiasa tilawah 1 juz sehari..

Jadi sebelum dia nanti  disibukkan  dengan kurikulum  sekolah di Indonesia  yang kebanyakan materinya ga bermanfaat bagi masa depannya,  penuhi jiwanya dgn kenikmatan tilawah Alquran



2⃣

Nama: hamba Allah
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengatasi pendidikan/cara mendidik yg secara tanpa disengaja turun menurun? Dan bagaimana cara mengatasi anak2 yg telah terpapar pendidikan yg turun menurun? Pendidikan yg turun menurun misalnya cara berbicara nya all tergesa2 intonasi tinggi emosional


Jawaban:
Ya tinggal di counter dengan lawannya...dengan nilai2 yang kita yakini kebaikannya.

Kan intinya amar ma'ruf nahi Munkar?

Bukan nahi Munkar amar ma'ruf?

Jadi, ganti dulu mindset kita...
*bagaimana cara memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik ke anak?*

Seberapa banyak amar ma'ruf yang kita paksakan dan biasakan di rumah?
Fokus dgn *CAHAYA yang bisa dan mampu kita beri ke keluarga*

Tak perlu habisi waktu dg mencatat dan mengingat2 begitu banyak kegelapan yang telah ada di keluarga.

 Ingat! *_kegelapan hanya akan hilang jika hadir CAHAYA_*.

Jadi, pastikan PORSI CAHAYA yang kita hadirkan  di keluarga harus lebih banyak dari kegelapan yang telah ada.

Dan semua ada tahapannya. Santai.

Begini ya . Untuk  membentuk karakter generasi FASTabiqul Khaiirat harus melalui 4 fase 'sederhana' yang membutuhkan waktu 15 tahun untuk membentuknya :

1. DIPAKSA
2. TERPAKSA
3. TERBIASA
4. LUAR BIASA

Tugas ortu tuh cuma menjaga agar fase 1-3 berjalan dg on track. Jika melenceng, tinggal kembalikan perlahan, banyak istighfar dan mohon pertolongan Allah.

Nanti Allah yang akan sempurnakan anak jadi LUAR BIASA.

Contoh:
Saya dari keluarga yang terbiasa berkata keras. Nada tinggi, mata melotot terbiasa judging. Dan terlalu banyak menggunakan akal dlm berkomunikasi, jadi less E-motion, less empathy. Ga paham agama. Dididik dg logika  ala barat dan sekolah umum.
Dan itu ga bisa sertamerta hilang. 32 tahun saya diasah seperti itu. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ketika mau menikah, saya *menerima kondisi saya dan keluarga* dulu, jadi saya gakan jadikan keluarga sebagai alasan saya sulit mendidik anak kelak. Saya syukuri nikmat mendapat keluarga terbaik versi Allah.
Ketika saya bersyukur, saya menemukan diri ini tersenyum. Saya menemukan bahagia karena ditempa Allah dg diberi keluarga terbaik seperti mereka.

Tahu dari mana sumber syukur itu?
Ketika akal saya bertanya ttg makna doa syukur yang ada di QS 46:15.  Ayat itu ga terima alasan *inner child* atau menyalahkan ortu/lingkungan atas segala yang kita terima.

Lalu Allah beri saya hikmah seperti itu.

Kemudian saya TERIMA kondisi diri sebagai wanita judes yang mau belajar jadi lebih lembut..

❓Bagaimana caranya?

📖Baca Alquran sesering mungkin. Paksa diri untuk perbaiki bacaan Alquran

Tahu ga, saya butuh waktu 14 tahun menikah untuk bisa merasakan getar di hati ketika saya membaca doa khatmil quran? Dan itu dimulai ketika anak2 terlihat enjoy dan berebutan saat kami khataman Qur'an bareng dan baca doa. Mereka memang dibekali kebiasaan untuk membaca artinya agar bisa meresapi isi doa. Tapi saya sebagai pengajar mereka bahkan baru tersentuh melalui sosok anak2 kami. Melihat raut wajah bersinar mereka dan penuh harap ketika membaca doa khatmil quran.. melihat raut rasa syukur di wajah mereka ketika sudah membaca Alquran sesuai perintah saya.
Can you imagine? Saya butuh 14 thn untuk bisa menemukan kebahagiaan bahwa hati saya bisa bergetar bahagia dan menangis ketika membaca doa itu?

Jika saya saat ini disebut sebagai *Bunda Bidadari* oleh mereka , itu karena kebaikan Allah, mereka terus berdoa agar saya tetap jadi bidadari bagi mereka.
Padahal saya masih tetap kualitas 'emak macan' hingga kini.😬😥😎.

Tapi saya positif dg segala cahaya yang ada di rumah

Saya YAKIN kalau setiap ayat Alquran yang kami paksakan baca di rumah, setiap kisah qurani dan siroh yang kami coba amalkan di rumah, adalah TABUNGAN CAHAYA bagi keluarga kami.
Maka, ketika muncul gangguan setan kalau betapa sulit mendidik anak, itu tanda kita kurang memberi makan cahaya untuk jiwa kita...tilawah alquran.


Coba deh ruqyah diri dan keluarga dengan konsisten mendengarkan Al-Baqarah Sampai selesai selama 7 hari berturut2.

Sabar ya jika kemudian merasa panas, sakit, diri atau  anak bawaannya mau  ngamuk,  ada sesuatu yang tidak biasa atau barang tidak atau yang aneh2...itu tanda ada  gangguan.

Bedakan antara budaya bicara  masing2 sukamu dgn kelembutan

Orang Arab aja kalau bicara kayak orang mau berantem ko hehe...

Tapi Alquran itu pelembut hati dan lidah. ..cobalah


3. Nama: hamba Allaah
Asal: surabaya

Pertanyaan: bagaimana mengobati luka batin anak jika orang tua terlanjur membentaknya. Bagaimana menunjukkan bahasa cinta kepada anak 12 bulan?
Terimakasih 😭


Jawaban:
Langsung bertobat, mohon ampun.  Istighfar itu menggugurkan dosa.
Lalu ortu memeluk mencium anak, jika anak sdh 2 thn ke atas,minta maaf. Sebutkan ibu mencintainya. Lalu peluk dia sembari  ibu tilawah Alquran.


Anak usia 0-2 thn itu butuh sentuhan fisik 100% yang disertai cinta. Masa paling seru ketika ngasih ASI.

Pastikan ga Nyambi ketika ngasih dia asi. Tapi kerahkan raga, pikiran dan jiwa untuk mengASIhi dia.  Banyak doa...banyak sentuh mata (doakan agar matanya suka baca Qur'an), doakan bibirnya yang jago nenen fasih tilawah Alquran, sentuh dahinya agar ia senang bersujud, sentuh pipinya agar bercahaya dg menjaga wudhu, usap ubun2nya berdoa agar dipenuhi dg cahaya Alquran dan dijaga dari fitnah zaman, usap telinganya doakan agar hanya mendengar yang baik2. Usap tulang punggungnya hingga kaki, doakan agar Allah kuatkan ia untuk mendirikan shalat, usap tangan dan kakinya.  Doakan semua kebaikan. Usap dadanya, minta Allah penuhi dadanya dengan cahaya Alquran ".

Dalam keseharian ketika dia bangun, peluk dia sembari mendoakan. Sentuh anak dg menatap matanya dan tersenyum, biasakan panggil nama dg sebutan  sayang. Misal  " 'Ulya kesayangan  Bunda, my little princess. Jadi bidadari ya nak di dunia dan akhirat. "

Usia 2-7 thn anak hrs puas bermain dgn tubuh ortu.

Pastikan ketika kita shalat atau tilawah, anak dekat dg kita.
Biarkan dia menempel erat ke ibu di setiap suasana.  Jangan dihalau atau dibilang anak manja dll...dia
Sedang menabung momen indah yang akan menguatkan jiwanya kelak


4⃣
Nama: NN
Domisili: Surabaya
Pertanyaan:
Bagaimana cara menyampaikan pesan2 tauhid kepada anak dengan kosakata lemah lembut semntara kita sering kali berkata yang pada anak bahkan kasar krn dipicu kesalahan anak atau pun disaat kondisi kita lagi capek ataupun sdg menyimpan kekesalan atau kemarahan pada yg lain.


Jawaban:
 Ortu menang harus  banyak dan sering bertobat.

Anak itu kan ga salah.

Yang salah itu kan orangtua  *memelihara amarah* di dalam hati  sehingga si jin yang bernama ammarah itu  tertarik dg kuat hingga tinggal di hati ortu

Coba praktekkan *doa istighfar* (pilih 1-3 doa istighfar yang plg cocok dg kondisi hati kita dari Alquran deh ).. baca sebanyak2nya..kalau saya suka baca 100x/doa..kalau masih emosi, 500x


Terus *baca dan resapi doa syukur nabi Muhammad Saw*  di *QS 46:15* . Resapi maknanya dan minta hikmah dari Allah. *Minta dibimbing agar jadi ortu yang pandai bersyukur dan lemah lembut ke anak*


Biasakan juga *berdoa mohon ucapan yang penuh hikmah dan lemah lembut*  dari nabi Ibrahim as di surah *QS 26:83-85*  Coba resapi maknanya....

*Biasakan jaga wudhu*  Wudhu itu air yang bercahaya. Api akan padam dg air.

.kalau ucapan baik  kita ingin kuat menghujam ke jiwa anak , harus rajin *bangun  tahajud dan tilawah Alquran dg Tartil*   . Baca arti surah Al Muzammil deh buat penjelasannya.

TENANG ya.  ga usah baperan.
Ortu itu emang manusia yang byk dosa. Tapi Allah memuliakan ortu dg diberi nikmat beristighfar dan dikaruniai anak yang rela memaafkan ortu dan rajin berdoa untuk ortu.

Mintalah karunia itu

Allahu a'lam
5⃣

Nama: Safira

Pertanyaan
Bunda Iin, mohon diberikan contoh2 kumpulan kosakata ‘lemah lembut’ utk anak usia balita dlm memberi pemahaman hal2 yg membahayakan karena biasanya akan selalu bilang itu2 saja, ‘jangan/tidak boleh krn bs bahaya’ kemudian menjelaskan apa bahayanya.


Jawaban:
Surga, syukur, isi surga ...itu bisa didapatkan kosakatanya di Alquran, di hadits2 terkait, di Asmaul Husna..
Beli deh buku ttg Asmaul Husna. Banyak ko buku eceran yang bagus ttg Asmaul Husna.  Ada kisah Alqurannya, Kisah nabinya, kisah ulamanya dan penjelasan ttg makna asma'ul husna itu.

Bacakan ayat yang ttg Asmaul Husna itu dan ajak anak main, untuk cari ayat itu bersama2...
.
.untuk anak usia 7 thnan cukup beri 1 ayat untuk mencari kosakata yang dimau ya.

Ga boleh ada kata jangan, kecuali untuk menjelaskan aqidah ..

Lagian kan kaidah muamalah itu semua boleh kecuali yang dilarang.

Kita fokus dg kebaikan apa yang DIBOLEHKAN dan DIANJURKAN oleh Allah. Dan apa PAHALANYA



Anak harus dipahamkan ttg pahala, balasan untuk kebaikan. Kenalkan surga, isi surga, apa bagian dari surga yang Allah turunkan ke dunia untuk kita pelajari dan makin cinta Allah. (misal 4  sungai surga yang Allah turunkan ke dunia, ini jadi bikin anak belajar ttg sungai, dan hadits nabi ttg wudhu di air sungai aja ga boleh berlebihan...ini ngajarin wudhu)


Ajarkan anak 4 area wajib  wudhu dan caranya   berdasarkan QS 5:6
.
Sampaikan kalau itu cara yang Allah ajarkan. DNA kalau berwudhu, pahalanya nanti tubuhnya  bercahaya. Tiap berwudhu sedang menabung cahaya yang akan jadi tiket agar bisa menyeberangi jembatan Sirothol Mustaqim dg selamat

.pokoknya  fokus cerita ttg surga dan cara kita menabung cahaya di dunia agar mudah kembali ke surga nanti

Allahu a'lam

Untuk anak balita, alihkan ke kegiatan yang aman.. ketika menemukan dia sdg dekat2 yang membahayakan ..


 6⃣
Nama: Mega
Pertanyaan:

Bagaimana menumbuhkan fitrah belajar anak di setiap tahap usianya, terutama usia balita? Mohon contoh kegiatan2 yg bisa dikerjakan bersama Ananda. Jazakillah


Jawaban:
Duh ini kajiannya bisa beberapa sesi sendiri😂.
.intinya mah
0-2 fokus tuh ibu dengan anak. Gada sambi dengan ngerjain tugas RT, apalagi onlenan. Itu ciri ibu yang gatau keistimewaan jadi busuk. Jadi ia terjebak dengan jeratan setan.  Menghilangkan momen menabung cahaya di jiwa anak dan menggantikannya dg menikmati 'cahaya gelap' dari hape😎. maaf ya kalau saya tegas.  Tapi saya ga suka dan bersedih untuk ibu yang tega mengabaikan bayinya ketika menyusui. Masa menyusui itu hanya 2 thn, itupun bukan kewajiban kita. Tapi jadi HAK PREROGATIF seorang wanita yang melahirkan anak. Waktunya hanya 2 tahun, lalu mengapa mau direnggut dengan sekedar cahaya dari gadget yang begitu murah? Saya bersedih untuk bagi2 yang menderita itu 😭..

Itu adalah momen plg baik untuk membiasakan anak enjoy tilawah Alquran.  Harusnya ibu memurojaah atau menghafal ketika menyusui . Atau berdoa  byk..
Beri kesempatan ayah memandikan anak, mewudhukan  dan mendoakan anak setiap hari

Usia 2-7 ayah dan ibu itu harus seimbang perannya.  Ayah beri kesempatan memandikan anak , bermain LBH lama dg anak,shalat dan tilawah di sisi anak, memasak untuk keluarga, mengajak anak shalat di masjid,

Usia 7-10  gender yang sama. Kenalkan sifat 2 khas  dan kerja wanita/pria di rumah dan sosial..

Anak diajarin tanggung jawab urusan rumah sblm dia belajar/main ke luar rumah. Ga boleh keluar rumah sblm selesai tugas aqidah (tilawah, hafalan, shalat) dan tugas rumah tangga.

Usia 9  anak udah nyuci baju sendiri/keluarga. Anak laki disuruh belanja dan masak untuk keluarga. Karena itu semua tugas lelaki.

Anak cewek dibekali keterampilan untuk urus diri sendiri dan membuat rumah  nyaman untuk dia pakai bermain/belajar. sepanjang hari

10-14 bersilang gender. Ayah-anak cewek, ibu-anak cowok. Beri tugas sosial. Kerjabakti atau rapat RT/DKM mesjid  anak laki jadi wakil.  Arisan ibu2 atau pengajian ibu2 anak cewek jadi wakil

Contohnya?

Sekarang Ulya 11 thn. Dia biasa bertugas menyuguhkan makanan untuk santri2 dan tamu2 yang hadir. Dia  wajib atur waktu belajar/mainnya agar ga melupakan tugas rumahnya

Dia jadi wakil saya untuk byk hal.


Silmi laki2 12 thn dilibatkan dlm organisasi ayahnya. Sebulan  sekali dia diberi tugas untuk membaca Alquran di depan jamaah kajian bapak2.

Saya banyakin jalan dg silmi agar dia paham kebutuhan wanita. Jadi saya juga ga boleh 'malu2in' kalau jalan ama  anak abege kek dia🤭.

Kira2 spt itu
Materi
*MENJADI SAHABAT BAGI ANAK*

Bersama
Ibu Titik Poejiati
_Founder Komunitas Orangtua Bahagiakan Anak_

🍂🌷🍂🌷🍂🌷🍂🌷🍂

Ayahbunda..
Dalam rangka menjadi sahabat bagi anak,  beberapa hal yg bisa dijadikan perhatian orangtua :

1. *Ayah dan bunda menjadi sahabat sejati*.
(Dg segala byk kriteria,  atau pengertian diatas.. Silahkan diambil yg telah dipahami dg baik)

Ayah dan bunda saling mudah sharing, empati, tdk saling menjelekkan,  tdk membuka aib pasangan, saling membutuhkan- mendukung-mencintai, dll
(Jika tdk bisa keduanya.. Salah satu, misal : Ibu menjadi sahabat bagi ayah.. Insyaa Allah suatu hari menular. Aamiin)

2. *Jadilah teladan.*
Show in force didepan anak-anak,  bagaimana ayah dan bunda saling mendukung dan membantu.

3. *Memahami Anak* dengan mengenali potensi dan fitrah nya.
Dibalik kekurangan anak, sejatinya disitupulalah kita akhirnya menemukan kelebihan nya. Mata telinga dan hati kita sebisa mungkin belajar mengenali potensi anak. Dan secara fitrah anak adalah benih yg tumbuh menjadi tanaman. Kita harus memastikan ia tumbuh sesuai fitrahnya.. Penuh iman,  pembelajar, ingin tahu tinggi,  dst..

4. *Berkomunikasi dengan baik* (materi kulwapp sebelumnya ya).
Salahsatunya dengan menjadi pendengar yg baik.
Telinga kita diciptakan lbh byk (sepasang=2) daripada mulut (hanya satu),  secara fitrah harusnya kita byk mendengar dulu (menggali data)  baru berbicara.

4. *Saling memberi kepercayaan*.
Beri kepercayaan pada anak bahwa ia bisa melakukan suatu hal.
Dan dilain waktu,  Anak pun memberikan kepercayaan pada orangtua untuk melakukan sesuatu.
Anak akan belajar memilah mana yg harus ia selesaikan sendiri dan harus mempercayakan pada orangtua utk menyelesaikan nya.
Begitupula orangtua.

🍂🌷🍂

*Tips betah menjadi sahabat bagi anak*

1. Yakini bahwa *kita juga membutuhkan anak untuk menjadi sahabat kita*. Bahkan teman(sahabat) kita kala kita menua.

2. Sesungguhnya Menggembirakan anak-anak akan menjadikan *Orangtua pun sehat lahir dan batin*. Karena emosi itu menular. Anak yg Gembira akan menggembirakan sekitarnya.

3.  *Tenang saat menanam dan merawat*.
Anak ibarat tanaman.., Bismillah insyaa Allah esok ada waktunya panen. Smg panen kebaikan.

4. *Sabar dalam proses* negosiasi. Karena kepercayaan sahabat itu hadir setelah teruji.

Semangat membangun peradaban
Semangat menjadi orangtua dan sahabat bagi anak-anak kita..


 Penanya 1: Bunda Muslimah

Assalamualaikum

Alhamdulillaah kami hidup dengan dikaruniai 4 anak masih kecil - kecil

Anak pertama : kelas 4 SD
Anak kedua : kelas 3
Anak ketiga : kelas 1

Anak keempat : 2 tahun 8 bulan.

Saya mengalami kesulitan bersahabat dengan anak ketiga.

Sebab kemandirian yang belum terwujud, dengan banyaknya pekerjaan rumah dan sekolah, terkadang saya kirang sabar menghadapinya.

Gimana cara menjalin komunikasi dan membesarkan hatinya bahwa ia mampu mandiri.

Terima kasih

Jawaban:
Wa alaikumussalam bunda muslimah..
 Begini bunda, saat kita merasa kesulitan , mungkin kali ini kesulitan bersahabat, sebenarnya bunda sudah selangkah lebih maju. Artinya, bunda mengenali/ identifikasi apa yang sedang terjadi. Bahwa ada kesulitan yang bunda alami. Sekali lagi , bunda merasa ada kesulitan, Bukan anak yang berkesulitan.
Ananda masih umur sekitar 6-7 tahunan ya.. masih sangat lekat-lekatnya terus membuat bonding. Jika tadi dikatakan bunda kurang sabar, mungkin bunda sedang lelah. Coba bunda take a rest sebentar. Istirahat walau hanya dengan sekedar Tarik nafas panjang. Dan datangilah anak saat kita telah siap kembali.
Berbagi peranlah dengan suami, mungkin akan sedikit membantu, missal bila tidak ada pengasuh yang membantu dirumah. Dan saat anak yang besar sudah longgar , selepas pulang sekolah ataupun sudah selesai pekerjaan rumah, bisa diminta untuk membantu.
Sabar ya bun.. Ini hanya hal kreatifitas saja. Kreativitas bagaimana memanage waktu, menyelesaikan pelerjaan rumah namun tetap waras, alias tetap rileks dan tenang. Bunda latihan terus control emosi, cukup makan minum dan bergizi.
Semangat bun..

lalu bagaiman cara menjalin komunikasi nya ? mudah insyaa allah bun... Apalagi masih kelas 1 ya.. banyakin ngobrol ya bun, bercerita, dan melawak/ bercanda gurau dengan anak
bunda masih ingat topik apa terakhir kali bercanda dengan nya ?
Disinilah bonding atau kelekatan itu terbentuk. urusan kemandirian, itu hal bonus saja.. insyaa allah dimudahkan ya. aamiin

Penanya 2 : Bunda Nita

1. Bunda..saya ingin menanyakan bagaimana caranya membuat anak terbuka pada orang tua? Apabila sudah terlanjur ada ada hal yg dirahasiakan misalnya hp dipassword, tidak mau terbuka
masalah teman dsb, bagaimana solusinya..
Padahal sebelum punya hp sudah ada perjanjian bahwa digunakan untuk kebaikan dan tidak melupakan waktu ibadah dan belajar..
Anak saya yg ke 2 umur 11 th orangnya santai sekali,
seperti tidak ada target dalam prestasi belajar dan ibadah.. selalu yg dilihat adalah teman saya ada yg lebih jelek dari saya dsb.. bagaimana caranya untuk menumbuhkan semangatnya?

2. Bagaimana menghadapi suami yg terlalu keras dan disiplin pada anak yg memungkinkan anak terpaksa mengikuti perintah orang tua, bukan  karena kesadaran..dan membuat anak takut untuk terbuka

3. Apakah benar cara memotivasi anak dg menunjukkan kelemahan dirinya dg tujuan supaya kelemahan tsb disadari dan bisa diperbaiki?

Jawaban:
pertanyaan pertama.🌱
Bagaimana membuat anak terbuka ? Insyaa Allah mudah bunda. Jawabannya adalah, seberapa jaug kelekatan yang kita bangun bersamanya. Lekat atau bonding disini buka temporal ya bun.. tetapi sepanjang waktu. Baik ayah maupun bunda.
Berbicara HP, adanya atau hadirnya membersamai anak, harus sesuai kebutuhan. Amat salah besar jika untuk dimiliki. Sebaiknya dipinjami. Ada aturan nya. Baiklah bila terlanjur bagaimana? Sudah lebih baik ya…, bunda tadi mengatakan ada perjanjian. Sehingga untuk menariknya kembali saat dilanggar tentu mudah. Mudah ya bun… jika sudah dipasword  yg sblmya petrjanjian tdk boleh dipassword.. brarti tinggal mengambil kembali.
Namun masalahnya berikutnya, bukan sekedar mengambil kembali masalah selesai. Yang harus diadakan adalah .. Lalu apa yang diadakan sebagi penggantinya. Silahkan cukupi anak dengan berbagai keahlian. Walau akhirnya orangtua harus menghadirkan fasilitas. Temani berenang, olahraga, Membaca, menonton film, jalan2 traveling dan lain-lain. Karena ini adalah kebutuhan anak. Semangat ya bun. Usia 11 tahun adalh masa ditumbuhkan kepercayaan dirinya dan dibutuhkannya dukungan sekitar atas prestasi-prestasinya.
Satu lagi, jangan dilupakan penuhi kebutuhan psikisnya dengan sentuhan2. Usapan di punggungnya, kalimat motivasi dan banyak ngobrol/bersenda gurau bersama.

pertanyaan kedua 🌱
Bagaimana menghadapi suami yg terlalu keras dan disiplin pada anak yg memungkinkan anak terpaksa mengikuti perintah orang tua, bukan  karena kesadaran..dan membuat anak takut untuk terbuka
Hehe…
Seru ya bun pertanyaannya.. Ini sudah bab yang berbeda ya. Bagaimana menghadirkan sakinah dirumah. Tetapi tidak mengapa, semoga bermanfaat ya.
Bismillah. Bunda, Kadangkala seorang suami itu tampil sesuai kebutuhan. Kadangkala ya.. Sososk qowamnya itu otomatis muncul. Dilandasi karena tanggung jawab sebagao kepala keluarga, menjaga amanah yang ada agar tetap terkontrol, tidak ada yang terpeleset jauh dari nilai-nilai utamanya agama. Namun kadangkala ada yang masih ada salah / kurang dalam bab komunikasinya. Ini lah seni mengasuh. Yang banyak ayah masih harus belajar lagi. Tetapi sekali lagi, tidak semua ya..
Disinilah peran kita, Ibu yang ketika kita sudah bisa show dalam mendidik, semua aman, ayah akhirnya tidak perlu turun tangan. Dalam hal ini, pandai-pandainya kita sebagai istri memadu padankan peran. Antara menjaga konsistensi pendidikan yang diinginkan dan keharmonisan keluarga.
Saat masih ada para suami yang disiplin menegakkan aturan main. Dibalik ini, sebenarnya kita bersyukur. Tinggal disuatu kesempatan bisa ikutan mengajak suami untuk ikut parenting misalnya, atau mendengarkan ceramah parenting lewat audio juga bisa.
Suatu saat pasti ada perubahan. Sejalan kita para ibu terus berbenah kreatif dalam memadu padankan peran. Semoga sebagian penjelasan saya yg tersirat bisa dipahami ya bun. Semangat membersamai anak-anak juga suami.

untuk pertanyaan ketiga 🌱, Mohon maaf, bisa diperjelas lagi pertanyaannya ya bunda.  Untuk yg ini belum bisa dijawab.
mgkn bisa lebih dijelaskn dengan contoh ..


Penanya 3: Authia


Bagaimana kiat melatih kesabaran supaya tidak menunjukkan rasa marah kpd anak kita secara langsung?

Jawaban:
Salam bunda Auhia..
Bunda pernah ingin marah ya bun.. Konteksnya apa dulu bun.. Dan ananda usia berapa tahun ?
Sayangnya, data nya belum lengkap ya. Karena sesuangguhnya anak-anak juga membutuhkan pendidikan mengenal juga mengelola berbagai macam emosi. Mungkin kapan-kapan bisa jadi judul kulwapp di sesi lain ya.. hehe..
Artinya Bila memang bunda ingin marah kepada anak karena memang ia salah, silahkan… Karena itu semua adalah ekspresi. Jangan sampai anak tdk mengenali bahwa ada sesuatu yang salah disana. Tinggal bagaimana bahasa marahnya saja, yang perlu latihan.
Nah, bila memang unsur yang memang sering lepas control marah nya adalah kita. Mudah bun… Bunda tinggal Tarik nafas dulu sebelum marah ya… sekali tarikan nafas panjang kadang cukup. Jika kurang, silahkan ditambah lagi. Coba ya bun… Rahasianya adalah: minimal bunda ada jeda 1-2 detik untuk BERFIKIR hendak BERKATA APA. Marah, sedih, kecewa itu juga anugerah ya bun.. tetapi kapan kita mengekspresikannya pada waktu dan suasana yg tepat disertai bahasa komunikasi yang tepat.

Biasanya sangat sulit kita marah pada anak balita ya. hangat-hangat nya belajar emosi, lebih pada mengenal berbagai emosi, bila untuk anak usia tersebut.
Semangat ya bun…



Anak-anak yang kecanduan game dan HP serta paparan pornografi ada dimana-mana. Bullying terjadi hampir di setiap sekolah dan lingkungan. Jebakan narkoba yang menjerumuskan pun ada di tempat-tempat yang tidak kita duga.

Bagaimana dengan pemudanya? Minuman keras, narkoba,  pergaulan bebas, penyimpangan seksual, tawuran, hingga penculikan dan pemerkosaan telah menghiasi headline surat kabar, TV, dan media online. Hati orangtua mana yang tak kembang kempis menyaksikan degradasi moral ini.

Lantas, bagaimana menyiapkan anak agar memiliki fondasi keimanan yang kokoh dan tak mudah tergerus arus zaman? Simak pembahasannya dalam KulWap Parenting

*"Menyiapkan Generasi Peradaban Akhir Zaman"*

*bersama Hani Fatma Yuniar*,
*Kontributor Rubrik Sakinah, Penulis Buku*

Catat tanggalnya ya:
🗓️*Jum'at, 11 Oktober 2019*
🕘 *09.00 WIB*
🏠 *Grup Wa "Shalih & Smart Parents"*
📱 *Info 0895620071123*

KulWhap ini Free ya. Yuk, ajak Ayah Bunda yang lain ikutan.
Oleh: Miftahul Jannah, MPsi. (Psikolog)




Fakta Bullying

Bullying menjadi pelanggaran hak anak yang tertinggi sepanjang tahun 2019, khususnya di bidang pendidikan.
67% kasus bullying terjadi di jenjang SD, 13.5% jenjang SMP, 16.2% jenjang SMA, 3.3% perguruan tinggi.

Peringkat tertinggi kasus bullying:
1. kekerasan psikis (anak dituduh mencuri, ejek mengejek di dunia maya)
2. kekerasan fisik (pengeroyokan, pemukulan)
3. kebijakan yang tidak berpihak pada anak (pelanggaran oleh anak dengan sanksi yang mempermalukan, dikeluarkan dari sekolah, tidak diizinkan ikut ujian, tidak diberi surat pindah).
4. kekerasan seksual.
Ada pula kasus bullying yang dilakukan anak terhadap guru.

Apa itu Bullying?
Bentuk-bentuk  perilaku  kekerasan  dimana  terjadi pemaksaan  secara  psikologis  ataupun  fisik  terhadap  seseorang  atau  sekelompok orang  yang lebih “lemah”  oleh  seseorang  atau  sekelompok  orang yang (merasa) lebih “kuat”.

Apa saja bentuk bullying?
#Mengejek, menindas
#Ada yang berkuasa, ada yang tertindas, terus menerus
#Sikap pelaku meremehkan
#Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan
#Kondisi di mana seseorang/sekelompok orang menindas orang atau kelompok lain, menyakiti, menzhalimi
#Mencela
#Melecehkan
#Perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain secara terus-menerus

Bentuk-bentuk Bullying:
✅ Direct Bullying: pelaku ‘menyerang’ korban secara langsung di tempat terbuka.
✅ Indirect Bullying: isolasi sosial terhadap korban atau tidak melibatkan korban dalam kelompok sosial.

Ciri-Ciri Unik Bullying:
✅ Ada perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban.
✅ Ada niat untuk menimbulkan penderitaan (perasaan terancam, takut) atau rasa sakit.
✅Perilaku itu dilakukan berulang kali.

Pihak-pihak yang terlibat pada peristiwa Bullying:
✅Bully atau pelaku
✅Victim atau korban
✅Bystander atau saksi mata

Dampak Bullying:
✅Bullying akan menyebabkan agresi lebih jauh.
✅Korban merasa tertekan karena pelaku  menguasai  korban.
✅korban  mengalami kesakitan fisik  dan  psikologis,  kepercayaan  diri yang  merosot,  malu,  trauma, merasa sendiri,  serba  salah  dan  takut.
✅Korban bullying bukan hanya akan terganggu proses pendidikannya, tetapi juga kesehatan  fisik dan mentalnya.
 ✅Bahkan pada kasus ekstrim mereka dapat memutuskan melakukan suicide agar terbebas dari bullying.

Apabila dibiarkan,  pelaku bullying akan  belajar  bahwa  tidak ada  risiko  apapun  bagi  mereka  bila  mereka  melakukan  kekerasan,  agresi  maupun mengancam.  Ketika  dewasa,  pelaku memiliki  potensi lebih  besar  untuk menjadi  pelaku  kriminal  dan  akan  bermasalah dalam  fungsi  sosialnya.

Dimana Bullying bermula?
#Orangtua yang menerapkan pengasuhan otoritarian/otoriter berpotensi memunculkan anak yang menjadi korban dan pelaku bullying
#Orangtua yang over protective berpotensi memunculkan anak yang menjadi korban bullying/ tidak bisa membela diri

Bentuk Bullying yang dilakukan orang tua:
✅Terus menerus memberi label negatif kepada anak: nakal, tidak patuh, tidak nurut, tidak bisa diatur, tidak solih.
✅Mengancam anak dengan tujuan mendapat kepatuhan: Kalau nggak ngabisin maemnya nggak diajak jalan-jalan, kalau nggak belajar sepedanya dibuang.
✅Mengancam anak untuk memainkan emosi anak atau membuat anak takut: kalau nggak nurut mama nggak sayang lagi, kalau nggak mandi mama pukul.
✅Memberi hukuman fisik kepada anak untuk mendapat kepatuhan dari anak.

Penanganan Bullying di Sekolah:
# Pihak yang harus paling aware terhadap perilaku bullying di sekolah adalah guru.
# Para guru harus dilatih agar peka terhadap gejala perilaku bullying pada anak didiknya, apakah ada perilaku mengejek, diskriminasi yang dilakukan seorang/ sekelompok anak kepada anak lain.
# Latih korban agar berani mengatakan tidak/ melawan bully
# Latih bystander agar berani melapor dan memberi kesaksian.
Berikan pendampingan kepada pelaku bullying, karena pelaku bullying umumnya memiliki masalah yang dibawa dari rumah.

Oleh: Fadila Hanum, penulis komik anak islami Tarbiyah Jinsiyah





Materi Pengantar

PORNOGRAFI
PELECEHAN SEKSUAL
LGBT

Kita tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa anak-anak kita sedang di ujung tanduk dari 3 bahaya diatas.

Kondisi saat ini, beberapa fakta yang terjadi adalah:

1. Markas Besar Polri mencatat ada 236 kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi pada Januari hingga Mei 2019

2. Plt Asisten Deputi Perlindungan Anak Dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementrian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI Sumbono menyampaikan, 97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi

3. Menjadi korban hanyalah bagian kecil dari kejadian yang dialami anak di dunia pornografi. Bagian besarnya justru mereka juga jadi penikmat pornografi. Ini sangat mengerikan. Harian Radar Bogor melansir bahwa situs pornografi anak di Indonesia melibatkan 18.747 anak.

4. Predator anak lebih leluasa mengincar korban lewat media sosial dan game online yang mudah diakses anak-anak lewat handphone yang diberikan cuma-cuma oleh para orangtua

Sedikit dari banyak fakta diatas sudah sepantasnya membuat kita para orangtua sekuat daya mencari cara: APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MELINDUNGI ANAK-ANAK KITA?

Ayah Bunda, perkenalkan saya Fadila Hanum. Seorang ibu rumah tangga yang sama cemasnya dengan ayah bunda semua. Saya pernah 5 tahun mengabdi sebagai guru di sebuah sekolah dasar Islam terpadu. Disana kami dengan rutin mengadakan pelatihan khusus untuk anak-anak tentang konsep diri dan bagaimana melindungi diri sendiri dari berbagai kejahatan seksual.

Sebuah tamparan yang keras sekali saya rasakan saat saya sudah merasa mengambil bagian dalam pembentengan generasi masa depan di sekolah, tiba-tiba mendengar fakta di dekat rumah saya, ada kasus 5 anak laki-laki yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak perempuan. Juga kasus 4 anak laki-laki yang beradegan intim layaknya suami istri. Laki-laki. Ya kesemuanya laki-laki.

Saya gemetar dan menangis seketika. Begitu hebatnya bahaya ini mengancam. Apa yang bisa saya lakukan? Apakah cukup andil saya hanya di sekolah? Atau bahkan kemudian mengajak para orangtua di sekitar rumah untuk sadar dan ambil bagian dalam perubahan?

Ayah bunda, seperti yang kita ketahui bersama, Islam begitu lengkap mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk didalamnya mengatur hubungan dan adab-adab antar manusia sejak dini. Salah satunya adalah tarbiyah jinsiyah.

Apa itu tarbiyah jinsiyah?

Tarbiyah Jinsiyah adalah pendidikan seks dalam Islam. Anak-anak harus diberi tahu tentang seksual dengan cara yang benar. Bukan dibiarkan. Dibiarkan akan berbahaya, sebab cepat atau lambat anak akan mengalami dorongan seksual tanpa tahu bagaimana menghadapinya. Bila ia bertanya pada orang yang salah, bahaya jadinya. Maka orangtua harus turun tangan mendidik anaknya.

Point-point apa saja yang harus diajarkan dalam Tarbiyah Jinsiyah?


Sesi Diskusi:

Bunda2, Insyaallah 2 jam ke depan disini kita sama2 belajar untuk memahami sebuah materi yang berangkat dari kegelisahan saya pribadi dan saya yakin ini juga kegelisahan kita semua, yang memiliki anak2, adik2, keponakan2, dan semua anak yang kita kenal.

Kegelisahan atas apa yang detik ini sedang mengancam mereka. Apakah itu?

Pornografi. Pelecehan seksual. LGBT. 3 ancaman yang begitu dekat dan nyata. Ada di sekeliling kita.

97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi. Ini berkorelasi dengan meningkatnya akses anak-anak terhadap dunia teknologi dan informasi terutama lewat gadget yang ada dalam genggaman anak-anak kita.

Masih ingat kasus di Bogor? Anak-anak bikin video porno. Innalillahi. Ini artinya apa bunda2? Artinya anak-anak tidak lagi menjadi korban pornografi tapi juga penikmat dan pelaku pornografi.

Saya sendiri memiliki fakta mengerikan di dekat rumah. 4 anak laki-laki kepergok melakukan hubungan layaknya suami istri. Ya semuanya laki-laki dan maaf sampai melakukan hubungan lewat d*b*r

Kabar lain, ada tetangga selang 5 rumah dari rumah saya yang baru pindah kesini. Cowok dewasa 2 orang. Baru beredar kabar kalau mereka pasangan gay. Innalilahi. Ini belum ada keputusan dari pihak ketua RT tindak lanjut apa yang akan dilakukan.

Bicara pelecehan seksual, belum lama ini, telah dijatuhi hukuman kebiri bagi predator anak yang melakukan pelecehan seksual kepada 9 anak.

Apakah hukuman itu cukup? Bagaimana dengan  nasib anak-anak korban  pelecehan seksual?

Menurut bunda Elly Risman, trauma yang menimpa anak-anak korban pelecehan seksual adalah deelay trauma. Trauma yang tertunda. Setelah mereka dilecehkan kelihatannya langsung bisa ceria seperti tidak ada apa-apa. Tapi di kemudian hari, trauma itu muncul saat ia remaja atau dewasa. Saat ia mengenal suka dan seks.

Fakta berikutnya, 9 dari 10 predator anak-anak adalah korban predator seks saat ia masih kanak-kanak. Sebuah siklus mengerikan yang bersinggungan dengan kelainan seks bernama LGBT. Ya, kelainan menyukai sesama jenis itu adalah penyakit yang menular.

Kalau dulu orangtua kita sering berkata, lebih susah menjaga anak perempuan daripada anak laki-laki. Sebaliknya detik ini, justru terbalik. Mungkin lebih sulit menjaga anak laki-laki salah satunya dari incaran predator anak.

Fakta2 mengerikan seputar pornografi, pelecehan seksual, dan LGBT yang ada tentu tidak cukup waktu jika kita jabarkan semua disini.

Intinya kita semua sadar anak2 kita sedang dalam ancaman serius. Dan kita para orangtua mau tidak mau harus memegang kendali untuk dapat menyelamatkan mereka.

Tapi kita tidak sendiri. Kita selalu yakin ada Allah. Yang akan memberi kita petunjuk dalam membimbing anak2 kita semua. Petunjuk yang telah ada telah lengkap yaitu agama kita: Islam.

Dunia barat sudah lebih dulu terancam generasi mudanya, dengan ciri khas mereka yaitu seks bebas. Kemudian mereka meramu solusi yang disebut pendidikan seks untuk anak. Fokus pendidikan seks ala barat adalah seks yang sehat dan aman (safe sex) Misalnya bagaimana cara mencegah kehamilan, bagaimana pacaran sehat.

Apalagi barat menganut sistem liberal termasuk bebas menampakkan aurat, bebas pacaran, dll.

Bagaimana dengan kita? Apakah tepat jika kita mengadopsi cara orang barat untuk mengajarkan anak2 tentang pendidikan seks?

Jawabannya, tidak! Karena Islam memiliki cara yang yakin lebih baik. Pendidikan dalam Islam adalah pendidikan yang menyeluruh. Mulai dari adab, fiqih, akhlak dan seterusnya. Di dalamnya terdapat pendidikan khusus tentang seksualitas. Tarbiyah jinsiyah.


Pendidikan seks dalam Islam.

Tarbiyah jinsiyah mengacu kepada pendidikan akhlak dan adab yang berlandaskan keimanan kepada Allah. Sesuai syariat yang telah disebut secara rinci di Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah.

Menurut Ustadz Budi Ashari, tarbiyah jinsiyah seperti halnya pendidikan lain, memerlukan waktu dan tahapan. Bukan sebuah penjelasan singkat yang tiba-tiba.

Misalnya untuk hukuman bagi para pezina tidak pas bila kita jelaskan pada anak balita, pada balita maka salah satu fokusnya adalah membiasakan menutup aurat.

Kemudian karena tujuan Tarbiyah ini adalah menjaga kesucian maka cara dan bahasa untuk menyampaikannya juga mesti santun, tidak vulgar. Dan benar bahwa sebaiknya orang tua dan guru yang menjelaskan dengan tenang – tidak panik, baik, dan benar sesuai dengan usianya jika anak bertanya.

Tidak vulgar disini maksudnya bagaimana? Tidak menyebutkan nama alat kelamin dengan vulgar seperti pen*s atau v*gin*. Tapi dengan santun menyebutnya aurat, kemaluan, atau anggota tubuh yang ditutupi pakaian dalam.

Nah apa saja, tarbiyah jinsiyah yang bisa kita terapkan sedini mungkin kemudian bertahap untuk anak-anak? Anak2 usia pra baligh.

Tarbiyah jinsiyah yang harus kita terapkan sedini mungkin kepada anak usia pra baligh:
1. Tanamkan konsep aurat.  Tanamkan konsep malu. Ajarkan anak untuk menjaga aurat. Biasakan anak perempuan mengenakan jilbabnya. Orangtua harus membiasakan dan memberi teladan ke anak untuk melepas dan memakai pakaian di dalam kamar. Tidak menampakkan aurat di depan anak2 atau anak2 yang saling melihat aurat.

2. Pisahkan tempat tidur anak. Termasuk anak yang sama jenis kelaminnya. Kalau tidak memungkinkan pisah kamar, pisahkan tempat tidur. Tidak mungkin juga, pisahkan selimutnya.

3. Ajarkan anak untuk izin dan mengetuk pintu kamar orangtua di tiga waktu utama: Menjelang shalat subuh. Menjelang waktu zuhur. Setelah Isya. Ini sejalan dengan poin 1 orangtua tidak boleh menampakkan aurat di depan anak.

4. Tanamkan jiwa maskulin pada anak laki-laki dan jiwa feminim pada anak perempuan. Di point ini jelaskan ayat Allah tidak menyukai perempuan yang menyerupai laki-laki begitu juga sebaliknya. Kenalkan juga dengan kisah kaum nabi Luth.

5. Ajarkan anak untuk selalu buang air di wc termasuk adab2nya. Menjaga kebersihan aurat.

6. Beri pemahaman anak tentang bahaya pornografi dan pelecehan seksual yang mengintai di sekitar. Tentang sentuhan baik dan tidak baik. Disini juga dikenalkan apa itu keluarga inti keluarga besar orang dikenal dan orang asing.

7. Diet gadget. Kalau bisa jangan berikan sama sekali tapi kalau tidak memungkinkan, beri batasan dalam hitungan menit per hari. Pantau terus aktivitasnya di media sosial atau game online.

Itulah poin2 tarbiyah jinsiyah yang bisa kita ajarkan ke anak2 usia dini, pra baligh

Selain poin2 diatas adalah tarbiyah jinsiyah yang bertahap diberikan untuk anak usia baligh atau remaja.

Seperti menundukkan pandangan, tidak ikhtilat, tidak pacaran, berpuasa, dst

Selain itu, satu hal yg juga penting adalah Pendampingan. Ini penting sekali. Karena apa? Tarbiyah jinsiyah adalah pendidikan yang memerlukan tahap demi tahap. Memerlukan proses. Bukan sekali penyampaian tiba-tiba.

Demikian bunda2. Mungkin itu saja materi yang bisa saya sampaikan. Sisanya kita sharing dua arah ya. Walau bagaimanapun saya juga masih belum banyak ilmu dan pengalaman. Hanya karena kecemasan dan ingin berbuat lebih saja yang bisa mengantarkan saya disini.

*bersama Bunda Vanda*,
*penulis buku "114 Qur'an stories" dan "24 Nabi dan Rasul (Sesungguhnya Aku Hamba Allah)"*





Materi Pengantar

Anak adalah takdir terbaik yang diberikan oleh Allah.

Pengasuhan adalah mengulang-ulang pesan kebaikan secara terus menerus. Salah satunya dengan membacakan kisah dan cerita pembangun jiwa. Agar kantong-kantong jiwa anak diisi dengan pesan-pesan kebaikan.

Berkisah adalah metode yang istimewa dalam menanamkan nilai-nilai mulia. Berkisah adalah salah satu teknik terbaik dalam upaya penyampaian pesan penuh hikmah pada anak-anak.  Berkaca pada Rasulullah, konsep pendidikan pertama yang dilakukan Rasulullah pada para sahabatnya adalah dengan berkisah.

Tiga belas tahun fase Makkah adalah fase pembentukan pondasi iman, aqidah dan ahlak. Wahyu yang diturunkan oleh Allah di fase itu berisi tentang kisah-kisah pembagun jiwa. Kisah-kisah  umat-umat terdahulu.  Bukan perintah tentang ibadah atau muamalah. Dengan kisah-kisah itu, Rasulullah menyeru dan menyentuh hati para sahabat  tanpa kesan menggurui dan  memaksa.

Menanamkan karakter melalui *KISAH*  lebih *berkesan* dan *membekas di jiwa*.


Baca juga:
Resume Kulwap Parenting "Tarbiyah Jinsiyah (Pendidikan Seks) untuk Anak"
Resume Kulwap Parenting "Kupas Tuntas Bullying pada Anak"

Dimana Allah menanamkan karakter di dalam diri kita?

Ternyata Allah menyimpan watak, karakter  bukan hanya di dalam otak kepala kita. Tapi Allah menambatkannya secara *mendalam & berbekas* di dalam QOLBU/Hati kita.

Mengapa?
Karena ternyata  jantung manusia juga mempunyai otak. Yang mampu merekam data berkali lipat lebih banyak dari otak di kepala.

Lalu, siapa yang patut dijadikan contoh dan teladan untuk membentuk karakter itu?

Allah mengutus Rasulullah SAW, para Nabi dan Rasulnya. Juga  para sahabat Rasulullah yang disiapkan untuk dijadikan teladan.

Lalu...apa yang harus bunda lakukan untuk menghadirkan mereka?
Merasakan kehadirannya?
Sedangkan jarak kita dengan Rasulullah terlalu jauh. Bahkan dengan Para Nabi dan Rasul dan umat-umat terdahulu.

Bagaimana kita bisa menarik zamannya, masuk kepada zaman kita? Sedang jarak yang terentang begitu jauh?

Caranya dengan *BerKISAH* menceritakan  kisah-kisah  pembangun jiwa  itu buat anak-anak kita. Yang mana kisah-kisah itu bukan isapan jempol. Tokoh-tokoh nya bukan khayalan. Tapi nyata pernah ada. Dan kisah-kisah itu diabadikan oleh Allah dalam Al-Quran




Beberapa manfaat berkisah:

1. Menumbuhkan kelekatan dan kedekatan dengan ayah ibu.

Biasanya waktu paling nyaman untuk membacakan buku adalah sambil santai-santai, baring-baring di kasur atau ketika anak-anak masih kecil dipangku atau tidur-tiduran di pangkuan Ayah atau Ibu. Kedekatan dan kelekatan ini membuat anak merasa nyaman, sentuhan, ekspresi dan suara ibu atau ayah juga akan direkam erat di memori anak, terutama usia bayi atau balita. Berdasarkan yang saya baca, perasaan nyaman pada anak, membuatnya tumbuh menjadi anak yang percaya diri.

2. Ada nilai-nilai yang  disampaikan  yang akan membentuk perilaku positif pada anak

Anak-anak adalah ibarat kaset kosong, yang merekam dengan baik segala apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Dengan rajin membacakan cerita, yang mengandung nilai-nilai positif, seperti sirah tentang nabi dan rosul, kisah para sahabat dll . InshaAllah nilai-nilai baik itu kelak akan direfleksikan pada perilakunya.

Saat menjelang tidur adalah waktu yang menurut saya paling tepat untuk membacakan buku cerita, karena kita dalam keadaan rileks. Juga bisa meredam polah tingkah anak-anak yang biasanya masih pecicilan meski sudah larut.

Yang saya tahu, justru saat di ambang tidur itu, gelombang otak  dalam kondisi teta sehingga lebih bisa merekam nilai-nilai kebaikan di memori bawah sadarnya.

3. Memberikan pengetahuan baru.

Jangan khawatir, meskipun anak-anak belum bisa membaca, tapi mereka bisa melihat, mendengar, merasakan dan merekam. Jadi abaikan saja kalau ada yang nyinyir, "Hallah wong bayi belum bisa baca, malah eman-eman bukunya dikruwes" . Ingat, jaman now sudah ada book board dan soft book yang tahan kruwes.

Jalinan cerita yang didengar, serta gambar warna-warni yang dilihat memberikan pengetahuan baru, dan merangsang daya pikir dan imajinasinya. Selanjutnya harus menyiapkan stok sabar menjawab rentetan pertanyaan dari mulut mereka. "Kok begini. Kok begitu. Ini kenapa. Itu kenapa "

4. Mengembangkan keterampilan berbahasa anak

Selain menambah pengetahuan, membacakan cerita akan melatih kemampuan berbahasa anak. Ketika nanti tiba masanya sekolah, anak sudah biasa mendengar gurunya bicara di depan kelas. Berbeda jika anak-anak biasa melihat TV dengan komunikasi searah dan gambar yang berkelebat cepat. Pasti anak anak males mendengar guru berbicara di depan.

Buku-buku sekarang juga sudah beragam. Desain buku anak yang  menarik, ada lembar kreatifitas, ada buku yang menguarkan bau wangi, pop up,  buku yang bisa disusun, buku yang bersuara, membuat motorik anak-anak juga ikut terlatih.

5. Memaksimalkan kecerdasan dan mengembangkan keterampilan motorik anak

Berdasarkan penelitian, anak-anak yang terpapar bayak bacaan pola aktivasi otaknya akan berbeda dengan anak yang jarang dibacakan buku. Karena di usia itu, simpul-simpul otak sedang tumbuh dan saling menyambung, jika otak diaktifkan dengan dibacakan buku, maka simpul-simpul itu akan lebih cepat dan maksimal berkembangnya. Jadi tidak usah menunggu anak besar, sejak dalam kandungan bayi sudah bisa dibacakan buku cerita. Karena organ yang pertama berfungsi pada janin adalah indera pendengarannya.

6. Mengasah kemampuan anak untuk mendengarkan

Mendengar adalah sebuah ketrampilan yang harus diasah. Melatih empati dan simpati anak, untuk mendengarkan orang lain berbicara.  Juga melatih jika nanti anak masuk sekolah. Kalau nggak dilatih mendengarkan, bisa bosen mendengar guru berbicara di depan kelas.

7. Menanam dan menumbuhkan cinta buku, dan baca

Membacakan cerita, berarti orang tua telah selangkah lebih maju mengenalkan sebuah benda jendela pengetahuan. Perkenalan sejak dini dengan BUKU akan menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku, selanjutnya anak akan semangat belajar membaca, kemudian menulis.
Insyaallah sampai anak beranjak dewasa, minat bacanya akan semakin menyala

8. Menjadi Jejak Sederhana yang Akan Selalu Dikenang

Dengan berkisah atau membacakan buku  kepada anak, semoga akan menjadi jejak sederhana dari Ayah dan Ibu, yang akan selalu dikenang dan dirindu kelak ketika anak-anak telah dewasa.





Tips dan Trik Berkisah:

1. Berkisah dengan menggunakan buku.
2. Berkisah dengan menggunakan gambar.
3. Berkisah dengan menggunakan boneka atau alat peraga lainnya.
4. Berkisah saja. Tanpa buku, boneka, gambar dll.
Berkisah dengan bahasa kita sendiri. Biarkan anak-anak fokus melihat dan memandang mimik wajah bundanya dan merekam intonasi suara merdu bundanya. Syarat teknik ini adalah, bundanya harus sudah membaca dan memahami kisah yang akan disampaikan ☺ Jadi sebelum berkisah, bunda sudah dan harus baca bukunya dulu, lalu baru berkisah dengan cara dan improvisasi sendiri.





Tugas sesungguhnya orang tua adalah *mengulang pesan* Jangan pernah bosan mengulang pesan yang sama berulang-ulang.
Bersabar lah sampai Allah mentakdirkan anak-anak faham dengan pesan yang kita sampaikan.

Sampai kapan?
Sampai ajal menjemput seperti para nabi yang tidak pernah bosan dan lelah mengulang-ulang pesan kebaikan pada umatnya.

Tidak bisa dipungkiri. Anak-anak kita hidup tak selamanya selalu dalam pengawasan orang tuanya. Yakinlah pesan-pesan yang sudah ditambatkan di *qalbu nya* secara berulang-ulang itu kelak akan menjadi jalan pulang seandainya anak-anak kita kelak menemukan jalan berkelok-kelok, jalan yang gelap, bahkan jalan yang membuat tersesat.


Sesi tanya jawab:
Pertanyaan 1
Untuk anak putri usia SMA bisa dicontohkan kisah2 apa saja supaya mereka mulai muncul kedewasaan berpikir dan bersikap mengingat 7-10 tahun ke depan nantinya mereka akan menjadi seorang istri dan ibu?

Jawaban:
MasyaAllah... Kisah2 di dalam Al-quran dan kisah sirah Rasulullah sangat lengkap. Kisah2 para shahabiyah bisa disampaikan pada mereka tentunya jika usia SMA mereka sudah bisa membaca sendiri ya 😊Tapi jangan salah, jika kita sudah membiasakan berkisah sejak anak2 balita. Usia SMA pun mereka masih suka rindu kok dengar suara bundanya bercerita 😊

Pertanyaan 2
Mohon tips agar anak gemar membaca kisah dan bisa teraplikasi dalam akhlaknya sehari2. Terima kasih.

Jawaban:
Diberi contoh bunda😊  jadi kalau bisa ada waktu khusus, bisa memakai tekniknya Abah Ihsan yg 18-21 no gadget no TV dll fokus family time bisa diisi dengan membaca dan berkisah. Kisah itu kan nasihat yg tidak menggurui, jadi anak malah bisa mudah diingatkan. Misal: Rasulullah makan sambil duduk loh. Jadi diingatkan kisahnya aja yg ada pesan.

Pertanyaan 3
Apakah ada perbedaan tujuan berkisah dengan buku, gambar, boneka/alat peraga dan berkisah saja? Apakah ada sasaran usia tertentu yang menggunakan teknik bercerita tertentu?

Jawaban:
Saya kira semua tujuan akhirnya sama, pesan kebaikannya sampai. Cuma kalau menurut saya bisa disesuaikan dengan karakter anak dan kesukaannya.

Pertanyaan 4
Lebih efektif mana  berkisah pada saat menjelang tidur siang apa tidur malam? Syukron.

Jawaban:
Kalau menurut penelitian saya belum pernah baca 🙏 tapi kalau sepengalaman saya, saya lebih merasakan lebih efektif saat menjelang tidur malam. Sebab  benar2 waktu istirahat yang panjang. Tapi yang penting kisah2 atau pesan-pesan itu tersampaikan kalau menurut saya. Bisa juga berkisah / bercerita dijadikan sebagai hadiah agar anak mau tidur siang atau cepat tidur malam (khusus buat anak yg susah disuruh tidur seperti anak saya dulu ☺)

Pertanyaan 5
Langkah apa aja yg harus d ketahui dan menjd bekal bagi orang tua dlm mendidik anak sesuai dgn perkembangan zaman milenial ini, dan pola asuh yg seperti apa sebaiknya d lakukan. (Krn sekarang perkembangan teknologi dan informasi sangat kuat berada d sekeliling kita khususnya mempengaruhi perilaku anak).
Tentunya sbg orang tua mesti memahami konsep yg tepat secara islami yg telah d syariatkan oleh Allah dan Rasulnya. Bekal apa saja yg d perlukan?
Selanjutnya bagaimana agar kita mudah bersabar dalam mendidik anak?

Jawaban:
Pertanyaan sangat berat ini. Saya sendiri masih terus belajar menjadi Ibu😌
jangan juga memusuhi teknologi, karena saat ini, zaman sudah berubah. Kita hidup di zaman yang berbeda dengan mereka. Zaman adalah milik mereka. Mintalah kesepakatan berimbang dan adil, utk sama2 memelihara amanah Hp dan teknologi apapun.

Bekal yang diperlukan ilmu, sebagai orang tua mau ga mau dituntut untuk upgrade ilmu biar nggak ketinggalan minimal kita tahu yang lagi booming /ngehits di anak seusia anak kita itu apa, biar kita nyambung dan bisa antisipasi, dan yang paling penting  doa terus menerus tanpa henti, tanpa lelah. Karena anak adalah investasi terbesar kita. Investasi dunia akhirat. Jadi kita meminta pada pemiliknya untuk menjaga 😭

Hidup itu bagai mendaki gunung yang tinggi dan terjal jika kita ingin menuju daerah dibalik bukit, itu adalah perumpamaan Mendidik Anak jika kita memakai ilmu, tenaga dan upaya kita sendiri.
Hidup itu bagai membuat terowongan yg menembus Gunung... tentu lebih singkat dan lebih mudah lagi. Perumpaan ini bagaikan mendidik Anak dengan menggunakan KEKUATAN ALLAH & RASUL NYA. karena Allah & Rasulnya telah tertanam dengan kokoh ke dalam jiwa.

Pertanyaan 6
Gimana cara mengisahkan tentang anak nabi adam yg membunuh saudaranya? Kareba ada di buku 24 nabi dan rasul.. karna saya agak gimana gitu ua, akhirnya bagian itu ga saya ceritakan..

Jawaban:
Teknisnya, buku ditutup.
Lalu kita dialog dengan anak sebagai pengantar.
Cerita dulu soal rasa bahagia punya saudara. ini lebih mudah kalo si anak udah jadi kakak atau sedang jadi adik.
Nah abis itu, baru ceritain:
"duluuuuuuuuu.. pernah ada kisah yang pertama kali soal saudara yg berantem.
Terus ceritain momen mereka pas lagi berantem. Uraikan sederhana kejadiannya.
misalnya, eh tadi pagi, kakak berantem sama adik kan ya. karena apa tadi? ah iya, karena roti kakak lebih besar daripada adik.
Tambahan, lebih ditekankan saja pada kasih sayang antar saudara kakak adik. Juga keihlasan dalam berqurbannya.
Baru ceritain tentang Qabil dan Habil, sambil buka buku 24 NRnya.
Untuk adegan itu tadi saya buka di surah al-maidah ayat 27 - 31 mungkin bisa membantu, disampaikan dg bahasa yg dipahami oleh anak sebisa mungkin.
Oleh: Bunda Euis Kurniawati

Materi Pengantar
Dulu sy blm paham kaitan Tazkiyatun nafs maupun inner child dlm pengasuhan. Cuma sempat tiba2 mikir suatu kali saat selesai sholat.
Betapa mendidik anak itu bkn sesuatu yg mudah. Bkn sesuatu yg ringan. Ini ttg membangun peradaban. ini masalah dunia akhirat. Saya mikir, knp kita sholat hajat hanya saat punya kepentingan ttt aja spt mau ujian, mau nikahan, mau promosi jbtn, dsb? Knp koq gak sholat hajat khusus juga untuk mendampingi anak2? Mohon back up-an Allah untuk urusan sebesar ini
Akhirnya kami sholat hajat untuk anak2 plus beristighfar untuk kesalahan2 yg pernah kami lakukan ke anak2 skaligus minta maaf ke mereka
Saya juga menyelesaikan masalah inner child yg pernah menghinggapi dg menumpahkan ke suami sampe dada berguncang keras dan air mata mengalir deras #halah.
Entah, sejak itu, sy merasa akhirnya ada yg berbeda dalam pengasuhan di rumah ini. Cepat sensitif klo ada yg salah saat mendampingi anak, cepat sadar kalau off track, didekatkan dg mereka2 yg bs memberi insight positif di dunia pengasuhan.
Ada yg tanya, mb euis gimana sih kok bisa ikutan training parenting macem2 yg keren itu?
Saya juga gak tau. Tiba2 aja rasanya baca woro2, dan tergerak pengen daftar. Termasuk dapat rejeki kesempatan saat daftarnya susah krn waktunya dibatasi sekian jam untuk daftar dan dg peserta yg juga dibatasi.

Tiba2 aja dapat rejeki agak banyak saat nge-mc dan pada waktu yg sama dpt info ada training neuroparenting yg bayarnya 7 digit jd tinggal nambah dikit sdh bs ikut.
Tiba2 juga baca publikasi acara ust harry di semarang. Pokoknya waktu itu saya pengen belajar portofolio dan design thinking untuk membuat kurikulum personal anak.  Saya gak tau siapa itu ust harry dan sepak terjang beliau. Pokoknya pengen dapat materi itu. Eh ternyata beyond expectation. Pulang bawa harta karun melebihi ekspektasi saya.
Itu yang kami rasakan setelah mencoba membereskan inner child yang terjadi pada masa lalu dan memohon back up Allah khusus untuk mendampingi ananda dg sholat hajat dan doa. Bkn berarti kami lbh sholih, lbh alim, atau lbh apa, tp ini jd pemantap keyakinan dalam hati, bahwa memang Allah-lah murabbi anak2 kita yg sebenarnya.
Baru ngeh saat dtg ke semarang, ketemu ust harry dan bliau menyinggung mslh ini. Allah itu gak akan memberi amanah anak kpd qt tanpa “toolsnya”. *Maka tugas pertama ortu adalah tazkiyatun nafs agar tools ini bs terbaca oleh kita*.
Terbaca bgmn? Bisa diberi rasa sensitif seputar pengasuhan, cpt sadar klo ada yg salah, trmsk mendekatkann kita pd mereka2 yg bs menunjukkan track yg seharusnya.
Mengutip kalimat Ust harry saat diskusi di grup.
Tazkiyatunnafs adalah bahasa  Al Quran untuk mentherapy secara alamiah dan fitriyah apa apa yang menyebabkan kita berperilaku buruk. Tiada cara yang baik dan mengakar kecuali memperbaiki jiwa sebelum memperbaiki fikiran dan amal.

Belum pernah ada surat di dalam alQuran dimana Allah bersumpah begitu banyak, sampai 11 kali, kecuali untuk pensucian jiwa “sungguh beruntung mereka yang mensucikan jiwanya” (surat  As Syams).

Warisan pengasuhan masa lalu dalam dunia psikolog sering disebut Inner Child, kadang sehebat apapun ilmu parenting atau psikologi yang kita pahami, tetap saja di tataran praktis yang kita pakai adalah apa yang pernah kita alami ketika kecil. Misalnya, kita tahu membentak dan menjewer itu buruk, namun ketika kekesalan memuncak maka hilang semua pemahaman, yang ada lagi lagi membentak dan menjewer.
Ada terapinya untuk ini, namun sebaiknya kita menggunakan jalur alamiah dan syar’i yaitu Tazkiyatunnafs, atau pensucian jiwa. Ini perlu waktu, perlu momen, perlu keberanian utk keluar dari zona nyaman dan instan.

AlQuran juga mengingatkan bahwa sebelum ta’lim maka penting untuk tazkiyah lebih dulu. Dalam prakteknya paralel saja, karena begitu kita berniat sungguh2 mendidk anak sesuai fitrahnya maka sesungguhnya kita sedang tanpa sadar mengembalikan fitrah kita atau sedang tazkiyatunnafs.

Dalam buku tarbiyah Ruhiyah, pensucian jiwa itu bisa dilakukan dengan 5 M

1. Mu’ahadah
2. Muroqobah
3. Muhasabah
4. Mu’aqobah
5. Mujahadah

Sumber : bundaeuis.WordPress.com


Sesi Diskusi
Baik teman2 semua...
Kita coba simulasi dulu ya
Silahkan tangan kita seolah2 sedang pegang pensil dan ada papan di depan kita
Dalam hitungan 5 detik,, silahkan teman2 gambar apa yg saya minta
Siap ya. Silahkan gambar *pemandangan*
1
2
3
4
5
Stop

Baik, siapa yg gambar gunung, silahkan angkat tangan
Hampir setiap saya melakukan simulasi ini, sebagian besar selalu menggambar gunung.
Kalau waktunya cukup, malah bs bikin gambar 2 gunung. Ditengah ada jalan. Kanan kiri ada sawah. Tengah gunung ada matahari. Burung bentuk angka 3 terbalik
Betul? :) Teman2,, begitulah inner child
Kenapa kok gambar pemandangan selalu gunung? Padahal kan bisa pohon, orang, bunga, rumah, atau yg lain bukan??
Ya, krn sejak kecil kita terlalu sering diperkenalkan bahwa pemandangan = gunung.
Begitulah innerchild.
Dia memori masa lalu, ketika kita kecil, dan akan muncul saat kita dewasa manakala kondisi terdesak.
5 hitungan tadi, bikin kita "kepepet" dan terdesak bukan?

Innerchild ndak selamanya negatif. Ada jg yg positif. Bu elly risman pernah cerita waktu beliau masih kecil, diajak rapat sama ayahnya ttg mobil yg akan dibeli. Tiap anak ksh ide warna apa yg mereka inginkan. Tp tetap aja warna pilihan ayah yg jd keputusan.
Ini semangat demokrasi. Maka beliau turunkan hal yg sama pada anak2nya.
Ini contoh IC positif.
Yg patut kita waspadai jika ada IC negatif.
Pada kondisi terdesak, ia akan muncul tanpa sadar meski kita sdh dewasa.

Saya pernah semobil bersama ust adriano rusfi. Saat jemput beliau di bandara, beliau cerita.
Bahwa ada seorang ibu 3 anak. Lulusan camlaude dr kampus terkenal. Agamanya jg baik.
Suatu hari, pasca memandikan anak2 dan menidurkannya, ia ambil bantal dan membekap wajah anak pertama hingga meninggal.
Lalu bergeser ke anak kedua, dibekap sampai meninggal.
Lanjut ke anak ketiga. Ia yg tengah tertidur pulas, dibekap juga hingga tak bs bernafas dan akhirnya meninggal.
Ketika didatangi ust adriano (psikolog), ditanya. Apa yg ada dlm pikiranmu saat itu?
Jawabannya mengejutkan :
Saya sudah sering ikut parenting. Saya rajin datang seminar pengasuhan.
Saya paham bentak anak ga boleh. Saya ngerti jewer pukul anak bs memutus sinaps.
Tapi entah mengapa, setiap kali mereka menguji kesabaran saya, semua teori itu seakan lenyap. Menguap entah kemana.
Yg muncul hanya memori masa kecil saya. Memukul, berteriak dsb. Seperti yg ibu sy lakukan saat saya kecil dahulu.
Setelah itu biasanya sy menyesal. Menangis. Hal sepele jd besar.
Saya khawatir ini akan menurun pada anak2 saya ketika mereka jd orang tua nanti.
Saya takut cucu2 sy akan mendapat perlakukan yg sama.
Saya ndak mau ini terjadi. Saya ndak ingin jadi "dosa jariyah"
Maka saya bunuh ketiga anak saya.
Cukuplah saya yg menanggung dosanya.
Masyaallah... sy merinding mendengar cerita ini.
Cerita valid. Sy dengar langsung dr sang psikolog.

Ternyata sekitar 3 bulan lalu, saya dapati hp saya berbunyi. Seorang ibu yg cerita ingin membunuh anaknya.
Sy gali kisahnya mirip dg ibu 3 anak tsb.
Allahu akbar 😭😭
Bunda,,, inilah pentingnya kita mengenal dan mewaspadai IC negatif.
Penting menyadari bahwa bisa saja ada jejak memori pengasuhan masa lalu.
Bismillah, kita berikhtiar menyembuhkannya.
Saya ndak ke pertanyaan dulu ya.
Ada yg merasa punya IC negatif?
Pengen sembuh?
Baik, skrg lita coba diskusi ttg terapinya ya.

Ini murni pengalaman pribadi saya.
Saya bukan psikolog. Sy tdk ada back ground psikiater.
Saya hanya seorang ibu yg sadar punya IC negatif dan atas ijin Allah alhmdlh telah keluar dr fase itu.

Terapi IC ada 2.
Pertama, dg pendekatan psikologi.
*1. RECALL MEMORI*
Nanti malam, bunda silahkan recall memori pengasuhan saat kita kecil yg meninggalkan luka.
Hadirkan bayangan kejadian tsb.
Rasakan emosinya.
Jika bunda ada kawan bercerita, boleh ditemani beliau. Jika tdk ada, silahkan dituliskan.
Saat itu saya cerita sama suami.. sampai dada bergemuruh keras. Air mata mengalir deras.
Salah satu IC sy yg terpendam sampai dewasa salah satunya : saya marah ketika kakak laki2 saya dibelikan bakso sedang saya tidak.
Konyol nampaknya.
Tapi siapa yg bs menebak pikiran euis kecil.
Ternyata menyakitkan.
Saya cerita kejadian demi kejadian. Peristiwa demi peristiwa yg membuat sy marah dan terluka.
Suami hanya mengangguk dan mendengarkan.
Jika sdh dirasa telah keluar semua emosi, dan cukup plong (sy butuh sekitar 30 - 45 mnt untuk menumpahkan semua rasa ini).

*2. REFRAMING*
Ibarat foto, gambarnya gbs diubah. Kita hanya bisa mengganti bingkainya.
Maka kejadian2 yg membuat saya terluka tadi, coba saya beri bingkai baru.
Oh, mungkin mama syg begitu krn ndak paham.
Oh bs jd mama berbuat x krn kondisi ekonomi sedang sulit.
Oh bs jd mama berbuat y krn sedang ada ujian rumah tangga.
Bla bla bla.
Saya cari 1001 alasan untuk coba memahami.
Perlahan namun pasti, ada perasaan lbh lapang.

*3. MEMAAFKAN*
Barulah saya bisa memaafkan kejadian demi kejadian tsb.
Mungkin berat, tapi saya akan mencoba.
Ibarat paku, kalau sdh nembus tembok, saat dicabut akan meninggalkan bekas.
Maka sebisa mungkin saya tembel bekas lubangnya dg frame yg baru.
Memunculkan kebaikan2nya. Menghadirkan memori2 baiknya.
Dulu saya suka memandu muhasabah peserta, ttg memori saat ibu bertaruh nyawa melahirkan kita.
Alhamdulillah banyak membantu. Apalagi kalau ingat pahala menjadi pribadi yg pemaaf.
Toh ibu kita tak seburuk firaun. Toh ibu kita tak sehina kaum quraisy yg memusuhi rasulullah.
Jika allah saja Maha pemaaf, kenapa kita tidak?
Jika allah saja mengampuni umar yg tega mengubur hidup2 anak gadisnya, mengapa kita tidak berusaha memaafkan jg????

Penanya 1: Kalo sewaktu2 kumat lg mb?
Bunda Euis‬: Berarti prosesnya blm selesai

Penanya 2: Bagaimana jika Kita tidak bisa mengingat moment baik/ bahagia?
Bunda Euis: Minimal kita bs membayangkan ilustrasi ibu yg berjuang melahirkan kita dg bertaruh nyawa. Membesarkan kita. Mendidik kita. Membiayai kita

Penanya 3: Seburuk apa prilaku ibux shingga hrs diingat trs
Bunda Euis: Kita gbs bilang begini. Krn tiap org beda.  Beda stimulus, beda respon.
Spt saya, gara2 semangkok bakso bisa bikin IC negatif. Hanya semangkok bakso !!
Tapi siapa yg bs mengendalikan pikiran kita saat kecil?

Penanya 4: Bagaimana dng terpaksa melahirkan😇
Bunda Euis: Tetap saja ada hutang nyawa disana

Penanya 5: bagaimana jika proses recall memori karena lupa, tidak ingat jelas kejadian, yang diingta hanya rasa marah, jengkel.
Bunda Euis: Bikin ilustrasi. Buka album kenangan.
Intinya cari 1001 alasan.
Dan alasan paling tinggi adalah : jika Tuhan saja Maha Pengampun, mengapa kita yg hina dina ini tak bisa memaafkan??

Silahkan dicoba dulu nanti malam.
Sesuai urutan.
*4. SELF TALK*
Kita tahu itu tak benar, kita sdh memaafkan, maka kita *berjanji pada diri sendiri tidak akan melakukan hal serupa pada anak kita kelak suatu hari nanti*.

4 tahapan ini yg saya lakukan..
Dan manjur sekali.
Amarah, dengki, dendam, sakit hati... berubah jd rasa lapaaaangggg.
Masih ada memori itu, tp dia sdh punya makna yg lain.
Gambarnya masih sama. Tp skrg sdh ada bingkai yg baru.
Detik ini saya sangaaaaaatttt bersyukur sekali.
Saya punya IC negatif ke mama. Dulu kalau ketemu ada perasaan bgmn gitu meski sedang tdk ada masalah. Pokoknya ga nyaman..
Skrg qadarullah mama tinggal bersama kami sdh 1 thn lbh.
Saat saya sdh sembuh dr IC tsb.
Tiap hari ketemu. Tiap hari berinteraksi. Tdk ada perasaan2 yg membuat sy tdk nyaman.
Hilang. Menguap. Dg izin allah.
4 jurus ini belakangan baru saya tahu ternyata memamg direkomendasikan oleh para psikolog.
4 urutan ini yg dijadikan terapi healing untuk menyembuhkan IC negatif.
Saya sdh mencoba, kini giliran teman2 semua.

Penanya 6: Bu kalau luka masa lalunya banyak dan ditimbulkan oleh kedua orangtua apakah baiknya bicara langsung ke mereka atau kita dengan pasangan saja?
Bunda Euis: Ada yg bicara ke ortu. Tp saya tdk. Khawatir malah timbul konflik.. takut malah memperkeruh keadaan.
Sy cukupkan dg bicara ke pasangan.

Penanya 7: Kberadaan suami sbg pendukung sngt berperan penting
Bunda Euis‬: Betul. Jika blm memungkinkan krn satu dan lain hal, bs dg menulis.
Krn menulis salah satu terapi yg cukup ampuh jg.

Penanya 8: Apakah sama dengan teknik forgivess therapy?
Bunda Euis: Salah satunya.. point 3 memaafkan.
Karena saya diajarkan dengan menuliskan kenangan yang menjadi *introject* (IC negatif).
Yup, ini fase recall memori tadi.

Penanya 9: Sy trauma bukan karena orang tua, tapi pengasuh yg sangat tidak adil perlakuannya dengan adik saya. Sehingga timbul iri, marah, dendam, hingga menyebabkan perubahan karakter di masa kecil.
Saya banyak lupa perlakuannya, tapi yg justru sy ingat kebencian (iri hati) luar biasa pada adik saya.
Bunda Euis: Iya, IC bisa dg siapa saja.
Ortu, pengasuh, bahkan kawan atau tetangga. Misal saat di bully. Dsb.

Moderator: Teman teman, di sini fokus ya terapi ya.. Jadi insyaallah semua pertanyaan akan terjawab melalui terapi ini, atas izin Allah tentu.. Begitu kah mba @Euis Kurniawati?
Bunda Euis: Betul insyaallah.

Sampai disini. 4 jurus ini bs ditangkap maksudnya nggih?
Ini kalau pakai terapi versi psikologi.
Dan sebaik2 terapi adalah tazkiyatun nafs.


Sesi tanya jawab
Pertanyaan #1
Assalamualaikum mbk wulan,
Sy Putri dr Tulungagung
Pertama, Boleh minta tolong dijelaskan 5M pensucian jika yg sudah ditulis dlm materi?
Kedua, tntg pengasuhan masa lalu, boleh minta tips bagaimana memberikan pengertian ke org sekitar bahwa pola pengasuhan dulu dan sekarang itu jauh berbeda. Percayalah pd ibunya, ibu pasti ingin yg terbaik kok buat anak.
Gimana ya cara ngomongnya kalau itu kurang benar, yg benar seperti ini. Tanpa mereka tersinggung dan malah menyepelekan kita karna kita ibu newbie.

Jawaban: Dalam buku tarbiyah Ruhiyah, pensucian jiwa itu bisa dilakukan dengan 5 M

*1. Mu’ahadah* -mengingat ingat kembali perjanjian kita kepada Allah. Baik syahadah, maksud penciptaan, misi pernikahan, doa doa ketika ingin dikaruniai anak, menyadari potensi2 fitrah dstnya

*2. Muroqobah* – mendekat kepada Allah agar diberikan qoulan sadida, yaitu ucapan dan tutur yang indah berkesan mendalam, idea dan gagasan yang bernas dalam mendidik, sikap dan tindakan yang pantas diteladani.  Allahlah pada hakekatnya Murobby anak anak kita, karena Allahlah yang memahami fitrah anak anak kita. Maka kedekatan dengan Allah adalah agar hikmah hikmah mendidik langsung diberikan Allah untuk anak anak kita melalui diri kita.

*3. Muhasabah* – mengevaluasi terus menerus agar semakin sempurna dan sejalan dengan fitrah dan kitabullah, bukan obsesi nafsu dan orientasi materialisme

*4. Mu’aqobah* – menghukum diri jika tidak konsisten dengan hukuman yang membuat semakin bersemangat dan semakin konsisten untuk tidak melalaikan amanah

*5. Mujahadah* – sungguh sungguh menempuh jalan sukses (fitrah) dengan konsisten, membuat perencanaan dan ukuran2 nya.

Silahkan dipraktekkan yg ini.

Tanggapan: Maaf yg Mu'aqobah-menghukum diri sendiri itu mksdnya gmn ya bun?dgn cara bagaimana?
Bunda Euis: Bs dg apa aja. Misal berinfak. Tilawah. Atau hal2 lain yg positif.
Biar ada efek jera, hukuman yg kita tetapkan untuk diri sendiri jgn terlalu ringan. Khawatir justru kita abai dan menggampangkan.


Pertanyaan #2
Devi, Bekasi
Bagaimana kriteria/cara memanjakan anak yg benar?dalam artian,tetap memanjakan anak tp anak jg bs menjadi pribadi mandiri. Terima kasih.

Jawaban‬: Hati2 dengan konsep sayang.
Kadang atas nama cinta, justru kita berbuat kejam pada anak kita.
Kok bisa?
Misal nih, saat anak2 masih kecil, usia TK. Di sekolah, siapa yg pasangkan sepatu dan kaos kakinya ?
Mereka sendirikan ? Ibu guru hanya mendampingi, memotivasi. Ayo kamu hebat. Pasti bisa.
Saat dirumah. Siapa yg pasangkan sepatu dan kaos kaki saat mereka akan berangkat ke sekolah ?
Mungkin awalnya mereka pasang sendiri. Tp krn kelamaan, dan khawatir telat, maka sang bunda mengambil alih.
Ini kejam..  berbalut cover sayang.
Kita tdk bs 24 jam selalu ada bersama mereka. Jangan egois merebut kesempatan mereka untuk belajar.



Pertanyaan #3
Mutia, semarang
Assalamualaikum
Bunda saya mau bertanya
Jadi saya sekarang sudah mau menikah, tapi saya merasa saya masih menyimpan luka masa lalu atau inner child dari keluarga
Suara bentakan, kata-kata yg menurut saya menyakitkan itu seperti keputar ulang di dalam otak. Hal itu membuat saya sulit tidur, atau kadang kalau tidur tetiba kebangun dan seperti ketakutan.  Saya menjadi seorang yg emosinya sangat labil dan sering marah. Kadang saya menumpahkan kemarahan saya kepada calon pasangan. Saya tahu itu tidak benar tapi saya sulit mengendalikan, apalagi ditambah sikap ibu saya yg diktator, semua masih diatur dan dicampuri oleh ibu saya. Selain itu ibu juga selalu minta diperhatikan. Beliau mengizinkan saya menikah tp tidak mengizinkan saya berubah. Jadi saya harus tetap mengutamakan beliau. Itu membuat saya benar-benar depresi dan bingung menempatkan diri saya harus bagaimana. Disatu sisi luka batin masa kecil saya belum sembuh, disisi lain sudah ditambah keadaan rumit seperti itu.
Jadi bagaimana ya Bund agar saya bisa berdamai minimal dengan diri saya sendiri?
Terima kasih Bunda 🙏

Jawaban: Jika ada IC negatif, silahkan segera diselesaikan. Gunakan terapi pendekatan psikologi dg 4 jurus tadi. Plus 5M dr sisi tazkiyatun nafs.
Kalimat ibu minfa diprioritaskan saat sdh menikah.
Jika mb mutia bs ngobrol dan diskusi dr hati ke hati, silahkan dicoba. Tahan emosi. Kalau bs suasananya kondusif.
Jika dicoba ternyata blm terlalu berhasil, bs cari bantuan org ke 3 yg dirasa saran2nya bs didengar oleh ibu kita.
Krn bagaimanapun, bg seorang perempuan, saat telah menikah, ia wajib taat dan memprioritaskan suaminya.
Beda dg anak laki2. Meski sdh menikah, laki2 tetap milik ibunya.
Jangan lupa sertakan Allah dalam tiap ikhtiar. Krn Ia Yg Maha Membolak balikkan hati ibu kita. Yg Maha memudahkan apa yg sulit buat kita. Yg Maha memungkinkan apa yg mustahil bagi hambaNya.



Pertanyaan #4
liza nganjuk dan eki madiun
jika kita ingin menyelesaikan inner child kita,tapi maslh tsb sering "kambuh" ketika tiga anak lahir dg jarak berdekatan.sehingga pengelolaan emosi agak kacau,bngung cara membagi ksih sayang dan lelah karena tugas rumh yg menumpuk mjd hambatan.bgmn cara menata diri supaya bs mengendalikannya (pikiran,jiwa/ruhiyah) dg baik? Dan bagaimana caranya mohon dijelaskan lebih detail bagaimana cara kita melakukan tazkiyatun nufus tadi...syukron.

Jawaban: Sama bunda. Jika memang sumbernya krn IC, maka selesaikan.
Kedua, cobalah untuk menempatkan sesuatu dg porsi yg tepat.
Anak ttp prioritas pertama.
Urusan kerjaan rumah dll, bs dinomerduakan.
Berbagilah tugas dg suami.
Jika memang mungkin, outsource apa yg sekiranya bs dikerjakan oleh org lain.
Anak sy 3. Homeschooling. 24 jam sama bunda. Tanpa asisten.
Kebayang repotnya?
Saya msih kekeuh setrika sendiri. Tp lihat tumpukan setrika yg gak tahu kapan nikahnya kok tiba2 udah beranak pinak, saya jg jd emosi.
Maka sy gbs perfect garap semua. Delegasikan apa yg bs didelegasikan. Lempar ke laundry.
Turunkan standar agar kita ga stressssss.
Awas kalau stres otak amygdala bs panas. Gampang emosi, mudah marah.
Nasi tumpah bs jd drama !!

Mau sy ksh tips biar marahnya bs mereda?
Kalau bunda marah, biasanya apa yg dilakukan?
Bunda2 pernah marah yg sangat marah?
Mentok marahnya. Spt tdk bs tertahan.
Ada yg mau satu tips ala rasulullah?
Marah ke siapa saja. Apapun masalahnya.
Pernah dengar hadist nabi ttg marah? Jika kamu marah dlm kondisi berdiri, maka duduklah. Kalau duduk msh marah, maka berbaringlah. Klo berbaring masih marah, maka berwudhulah.
Jd kalau marah buanget, segera duduk ya bun.

Tp duduk spt apa yg bs meredakan marah?
Ada yg tau? 😊
Apakah duduk bersila? Duduk bersandar? Duduk spt tahiyat awal atau akhir?
Ternyata bukan.
Duduk yg bs meredakan rasa marah adalah duduk dg kaki tergantung. Bukan digantung.
Jadi silahkan cari kursi yg tinggi. Yg kalau kita duduk, tanpa perlu menahan kaki/ tanpa perlu diangkat, kaki otomatis tdk menyentuh tanah.
Bayangkan anak kecil duduk di kursi, kakinya tergantung kan ya. Tdk menyentuh tanah.
Kalau kaki kita menyentuh tanah, trus diangkat agar tdk menapak tanah itu msh kategori digantung. Bukan tergantung.
Knapa kok gitu? Krn saat marah tubuh kita mengeluarkan hormon kortisol/hormon stres.
Nah duduk dg posisi kaki tergantung ba menghambat kortisol menyebar ke seluruh tubuh dan akan kembali ke pabriknya. Ini yg akhinrya bs meredakan marah.
Kalau sdh duduk dg kaki tergantung, silahkan lakukan nafas perut. Bukan nafas dada.
Kalau ada bayi sedang tidur, coba dilihat saat dia bernafas. Dia pakai nafas perut.
Baru kmdn barengi dg dzikir agar marah makin reda dan emosi bs terkontrol.
Demikian 😊✅

Coba latihan dulu.
Silahkan duduk tegak.
Tangan kiri pegang dada. Tangan kanan pegang perut.
Tarik nafas panjang. Hembuskan perlahan
Waktu tarik nafas, perutnya mengembang atau mengempis?
Nafas perut = saat tarik nafas, perut mengembang. Buang nafas perut mengempis
Silahkan coba 3x.
Tiap malam mau tidur, coba latihan. Enak banget. Sambil berbaring. Biar terbiasa nafas perut.
Cukup insyaallah. Kita ke pertanyaan berikut.


Pertanyaan #5
Nama : Bunga
Domisili : Surabaya
Pertanyaan :
Saat ini meski kami (saya dan ibu) sudah tinggal di rumah yg berbeda namun intensitas kami untuk bertemu masih sangat sering, mengingat jarak rumah kami masih dalam satu komplek. Sehingga segala hal yg berhubungan dengan pola asuh saya kepada anak selalu mendapat intervensi dari ibu. Beberapa kali saya sudah mengajak ibu untuk bertukar pikiran dengan maksud saya bisa menjelaskan alasan2 mengapa saya melakukan ini itu kepada anak sedangkan hal itu berbeda dengan pola asuh ibu. Hanya saja ibu masih menganggap bahwa apa yg beliau ajarkan dahulu kepada saya adalah yg paling benar. Bagaimana kah sikap saya menghadapi hal tsb? Mengingat kami pun masih tinggal berdekatan?
Terima kasih sebelumnya bunda euis 🙏

Coba sesekali ketika ada artikel parenting bagus, di share ke ibu.
Kadang ortu lbh mudah melihat "hasil".
Siapa tahu ada contoh yg krg pas di sekitar kita.
Krn efek pola asuh.
Kedua, gak ada salahnya kalau ada seminar2 parenting, ibu diajak.
Ini yg sy lakukan kpd mama dan adek sy.
Alhmdlh it's work !!! Biidznillah.



Pertanyaan #6
Assalamualaikum mb Wulan.
Nama: Mama dan bunda
Domisili: Jombang
Pertanyaan sy untuk ibu narasumber:
1. Bagaimana cara yg ampuh agar pola asuh saya tidak terpengaruh pola asuh yang telah diberikan org tua sy? Karna saat saya  mencoba untuk tidak marah dan berkata kasar pd anak2, dalam sehari dua hari bisa berhasil tapi nanti setelah beberapa hari balik lagi ke pola asuh yang kasar. Mohon pencerahannya. Karna saat ini sy membersamai anak2 saya sendiri sedang suami bekerja di luar kota dan hanya bisa bertemu sabtu-minggu. Saya kasihan kalo anak2 nanti tumbuh dengan pribadi yang buruk karena pola asuh saya yang kurang baik. 🙏
2. Jika ada rekomendasi buku terkait parenting islami, mohon informasinya.
Trimakasih🙏

Jika krn IC negatif, coba lakukan terapi 4 jurus dan tazkiyatun nafs.
Sy ijin jawab pakai VN sebentar.

Baik bunda, pernah denger gak sih tentang anak yang kecanduan pornografi? Ngeri kan ya? Pernah denger tentang anak kecanduan narkoba? Itu juga ngeri. Tapi pernah denger gak ada anak yang kecanduan omelan orang tua?

Kecanduan omelan orang tua itu ternyata ilmiah. Saya dapatkan ketika belajar ke dr. Amir Zuhdi ya, pakar neurosains begitu, di pengasuhan berbasis otak. Eh, misalnya nih kita orang yang baik hati gitu ya kemudian kita melakukan suatu kesalahan, melakukan suatu kemaksiatan. Pertama kali ketika kita melakukan itu pasti ada perasaan tidak nyaman, perasaan merasa bersalah, berdosa, malu jangan-jangan ada yang lihat dan sebagainya. Tapi ketika kesalahan ini kita lakukan berulang kali berulang kali berulang kali maka kita akan berpindah posisi dari yang merasa tidak nyaman akhirnya menjadi perasaan yang biasa saja. Nah, ketika kita berada di posisi perasaan yang biasa saja kita lakukan kesalahan yang sama, lakukan lagi, lagi dan lagi kita akan berpindah ke posisi berikutnya. Apa? Dari yang biasa akhirnya menjadi kecanduan, ketagihan, kalo gak melakukan kejahatan itu gak enak, kalo gak melakukan kemaksiatan yang sama ada hal yang terasa kurang.

Nah, sama itu dengan omelan kita kepada anak kita. Pertama kali ketika anak kita marahin, kita omelin begitu ya, maka akan ada perubahan perasaan pada mereka yang awalnya mungkin mereka merada takut, merasa tidak nyaman, bahkan gestur tubuhnya itu akan terkesan seperti orang ketakutan dan sangat tidak nyaman. Tapi ketika berulang kali kita marahin, marahin, omelin, pukul, jewer gitu ya, maka dari yang merasa tidak nyaman akhirnya mereka akan pindah posisi ke perasaan yang biasa aja gitu. Makanya kenapa kok ada anak ketika dimarahi sama orang tuanya, eh mereka malah bantah gitu. "Awas HP.nya mama buang ya" "Buang aja, buang aja" gitu. Nah, ini tandanya mereka sudah merasa nyaman dengan omelan orang tuanya. Nah, ketika di posisi yang seperti ini perasaan biasa saja trus kita masih ngomelin lagi, masih marahin lagi, masih melakukan kekerasan fisik lagi, mereka akan pindah posisi dari yang merasa biasa saja akhirnya mereka akan ketagihan dengan omelan orang tua.

Nah, itu kenapa ketika saya ngisi training ke Jawa Tengah, ke Makasar, Medan begitu saya selalu dapati orang tua yang mengatakan "Bunda Euis, kenapa ya anak saya ini kok ada aja yang dia lakukan, ada aja yang dia perbuat sampek bikin mamanya itu selalu marah. Gak bisa gitu ya sehari saja bikin mamanya nih aman, damai, tentram sejahtera, sentosa begitu. Ada saja yang bikin dia em mamanya ini marah. Bisa jadi si anak ini sudah di posisi yang ketiga. Apa? Dia sudah kecanduan omelan orang tua. Kalo ibunya gak ngomel, dia merasa gak nyaman. Kalo ibunya gak marah-marah, dia merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Maka dia akan berbuat sesuatu biar bisa memenuhi kenikmatan mendengar omelan itu. Nah, ini jangan sampai kita eh anak-anak kita seperti ini. Gitu.

Jadi, eh manusia itu dalam otaknya ada sel-sel otak ya neuron-neuron. Setiap neuron itu akan terhubung sinab atau jembatan gitu. Kalo bahasa orang umum begitu. Nah, ketika ada pembelajaran, ketika ada informasi, ketika ada edukasi, ketika ada value baik yang ditanamkan, karakter baik yang diperkenalkan, itu semua itu memorinya tersimpan dalam sinab atau jembatan antar neuron ini. Nah, eh, pernah ada sebuah penelitian itu dari Lice Glade itu dia neliti, eh apa namanya, dia lagi nyusuin anaknya trus kepalanya itu dihubungkan ke kabel yang dihubungkan ke laptop untuk melihat aktivitas di otaknya. Ini eh, ketika dia lagi menyusu bagus banget gitu ada aliran listrik, sinab-sinabnya terbangun, terhubung begitu ya. Nah, si ibu ini kepo. Apa yang terjadi ketika saya bentak ini anak. Dan ketika dibentak ternyata sinab yang tadi bersambungan tiba-tiba dia menggelembung, membesar seperti balon dan akhirnya putus, pecah. Padahal sinab itu adalah tempat menyimpan memori, tempat menyimpan pembelajaran. Apa jadinya jika dia akhirnya putus begitu.

Pasti nyesek, pasti nyesel, pasti sedih kecewa gitu ya karena bertahun-tahun kita mau berinvestasi buat anak kita. Mendidik anak kita, menyekolahkan anak kita, naruh di TPA dan sebagainya tapi jika sinabnya itu akhirnya terputus begitu. Ini logikanya mirip seperti ini. Misalkan nih ya suami kita gajinya 5 juta. Setiap bulan kita gak boleh tuh ngambil duit 5 juta. Mau bayar sekolah, cari yang lain. Mau bayar cicilan, cari yang lain. Mau buat makan, cari yang lain. Pokoknya gak boleh diotak-atik yang 5 juta dari penghasilan suami ini.  Satu bulan 5 juta. Dua bulan 10 juta. Satu tahun berapa? 60 juta. Ketika sudah terkumpul 60 juta, keluarkan uang itu dari celengan, ambil korek silahkan dibakar. Perasaannya gimana? Nyesek, sedih, nyesel, kecewa, sakitnya disini, gitu ya. Eh, halo bunda, ayah, uni uang yang bisa dicari lagi. Ini harta dunia yang bisa diikhtiarkan kembali. Tapi bagaimana dengan otak anak kita yang rusak karena bentakan, karena jeweran, karena cubitan, gitu ya, karena makian. Gak akan bisa diulang lagi prosesnya. Maka, mudah-mudahan ini menjadi reminder buat kita bahwa anak itu investasi yang berharga gitu.

Reminder berikutnya apa? Nih, misalnya Pak Jokowi nitipin anaknya ke kita gitu ya. Nih anaknya bandel, misalnya, nakal, maka apa yang bisa kita lakukan? Apakah kita berani mukul anaknya Pak Jokowi? Nggak mungkin. Apakah kita berani memaki-maki anaknya Pak Jokowi? Nggak mungkin gitu. Eh, lalu kenapa kemudian eh jika anaknya Presiden saja kita tidak berani melakukan hal demikian, jika titipannya Presiden saja kita nggak berani berbuat demikian. Kita sadar gak sih bahwa sebenarnya anak itu bukan milik kita, tapi dia hanya titipan yang Allah titipkan kepada kita. Maka suatu hari nanti ketika kita dimintai pertanggungjawaban "Kamu apakan titipanku?" bisakah kita menjawabnya gitu. Maka, mudah-mudahan ini menjadi reminder buat kita agar kita bisa lebih eh mengontrol emosi diri, lebih sabar untuk membersamai buah hati kita. Siap gak siap amanah ini akan kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Mudah-mudahan kita bisa eh lebih rileks dan optimis dalam membersamai anak-anak kita.


Pertanyaan #7 tentang suami dan mertua
Bunda Revi di serang dan beberapa bunda yang pertanyaannya sama
1. Suami saya punya innerchild yg bbrp diantaranya kurang menyenangkan
Seperti, dia sering dimarahi ketika mengerjakan salah sedikit, sehingga trhadap anak kecil di sekitarnya dia sering agak marah ketika anak tersebut berbuat nakal (ambil tisu,numpahin makanan)
*nah, dg kasus tsb bagaimana menyelesaikannya? Sedangkan suami saya merasa itu hal yg wajar?*
 bagaimana carany agar suamj saya menyadari ada cara pengasuhan yg kurang baik di masa lalu, sehingga bisa memperbaikinya ketika mengasuh anaknya?
2. Org tua saya tinggal di lokasi pekerjaan yg berbeda, sehingga anak2 tinggal bersama ibu.
Saat, kondisi keuangan keluarga memburuk ketika ayah jatuh sakit, ibu sangat susah. Harus berjuang sendirian mencari biaya sekolah 4 orang anak dan menjaga suami yg sedang sakit.
Saat itu, ibu selalu curhat kalau dia capek kerja pagi sampe sore, dan di dalam curhatannya sering ada kata penyesalan menikah dgn ayah, atau menjelekkan ayah yg selama masih sehat suka foya2.
Akhirnya, setelah menikah, secara tdk sadar, ak sering banget menuntut suami memenuhi semua keinginanku, kadang sampai marah2. Ak menuntut suamiku sempurna, banyak duit. Ak nggk mau nasibku sama kayam ibu. Alhasil, ak sering marah2 ke suami. Suami salah didik anak, pasti aku komplen. Apa2 suami pasti salah.
Pernah juga aku marah ke suami, sebagai pelampiasan sakit hati ke mertua yg omongannya sangat pedes.
Kalau inget sakit hati ke mertua pasti ak marah ke suami, jdi ak suka marah ke anak juga😭😭
Pertanyaan: bagaimana caranya saya mengatasi luka pengasuhan ini. Menghapus luka ibu terhadap ayah, sehingga aku bisa memperlakukan suami dan anak dengan baik?

Jawaban: Sama ya dg penjelasan di awal.
4 jurus dan 5M.
Mudah2an ada manfaat dari diskusi kita malam ini.
Terima kasih sdh menemani saya belajar.
Mohon maaf jika ada yg krg berkenan 🙏😊
Sambung sltrhm di
Fb : euis kurniawati
Blog : bundaeuis.wordpress.com
Saya undur diri dulu. Salam hangat untuk keluarga dirumah.
Saling mndoakan moga makin sakinah mawaddah warahmah.
Anak2 tumbuh jd anak shalih mushlih bermanfaat bagi sebanyak2 manusia dan jd pintu surga untuk ayah bundanya.
Saya undur diri dulu.
Wassalamu'alaikum wr wb 🙏😊❤