Resume Kulwap Parenting "Tarbiyah Jinsiyah (Pendidikan Seks) untuk Anak"

Oleh: Fadila Hanum, penulis komik anak islami Tarbiyah Jinsiyah





Materi Pengantar

PORNOGRAFI
PELECEHAN SEKSUAL
LGBT

Kita tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa anak-anak kita sedang di ujung tanduk dari 3 bahaya diatas.

Kondisi saat ini, beberapa fakta yang terjadi adalah:

1. Markas Besar Polri mencatat ada 236 kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi pada Januari hingga Mei 2019

2. Plt Asisten Deputi Perlindungan Anak Dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementrian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI Sumbono menyampaikan, 97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi

3. Menjadi korban hanyalah bagian kecil dari kejadian yang dialami anak di dunia pornografi. Bagian besarnya justru mereka juga jadi penikmat pornografi. Ini sangat mengerikan. Harian Radar Bogor melansir bahwa situs pornografi anak di Indonesia melibatkan 18.747 anak.

4. Predator anak lebih leluasa mengincar korban lewat media sosial dan game online yang mudah diakses anak-anak lewat handphone yang diberikan cuma-cuma oleh para orangtua

Sedikit dari banyak fakta diatas sudah sepantasnya membuat kita para orangtua sekuat daya mencari cara: APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MELINDUNGI ANAK-ANAK KITA?

Ayah Bunda, perkenalkan saya Fadila Hanum. Seorang ibu rumah tangga yang sama cemasnya dengan ayah bunda semua. Saya pernah 5 tahun mengabdi sebagai guru di sebuah sekolah dasar Islam terpadu. Disana kami dengan rutin mengadakan pelatihan khusus untuk anak-anak tentang konsep diri dan bagaimana melindungi diri sendiri dari berbagai kejahatan seksual.

Sebuah tamparan yang keras sekali saya rasakan saat saya sudah merasa mengambil bagian dalam pembentengan generasi masa depan di sekolah, tiba-tiba mendengar fakta di dekat rumah saya, ada kasus 5 anak laki-laki yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak perempuan. Juga kasus 4 anak laki-laki yang beradegan intim layaknya suami istri. Laki-laki. Ya kesemuanya laki-laki.

Saya gemetar dan menangis seketika. Begitu hebatnya bahaya ini mengancam. Apa yang bisa saya lakukan? Apakah cukup andil saya hanya di sekolah? Atau bahkan kemudian mengajak para orangtua di sekitar rumah untuk sadar dan ambil bagian dalam perubahan?

Ayah bunda, seperti yang kita ketahui bersama, Islam begitu lengkap mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk didalamnya mengatur hubungan dan adab-adab antar manusia sejak dini. Salah satunya adalah tarbiyah jinsiyah.

Apa itu tarbiyah jinsiyah?

Tarbiyah Jinsiyah adalah pendidikan seks dalam Islam. Anak-anak harus diberi tahu tentang seksual dengan cara yang benar. Bukan dibiarkan. Dibiarkan akan berbahaya, sebab cepat atau lambat anak akan mengalami dorongan seksual tanpa tahu bagaimana menghadapinya. Bila ia bertanya pada orang yang salah, bahaya jadinya. Maka orangtua harus turun tangan mendidik anaknya.

Point-point apa saja yang harus diajarkan dalam Tarbiyah Jinsiyah?


Sesi Diskusi:

Bunda2, Insyaallah 2 jam ke depan disini kita sama2 belajar untuk memahami sebuah materi yang berangkat dari kegelisahan saya pribadi dan saya yakin ini juga kegelisahan kita semua, yang memiliki anak2, adik2, keponakan2, dan semua anak yang kita kenal.

Kegelisahan atas apa yang detik ini sedang mengancam mereka. Apakah itu?

Pornografi. Pelecehan seksual. LGBT. 3 ancaman yang begitu dekat dan nyata. Ada di sekeliling kita.

97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi. Ini berkorelasi dengan meningkatnya akses anak-anak terhadap dunia teknologi dan informasi terutama lewat gadget yang ada dalam genggaman anak-anak kita.

Masih ingat kasus di Bogor? Anak-anak bikin video porno. Innalillahi. Ini artinya apa bunda2? Artinya anak-anak tidak lagi menjadi korban pornografi tapi juga penikmat dan pelaku pornografi.

Saya sendiri memiliki fakta mengerikan di dekat rumah. 4 anak laki-laki kepergok melakukan hubungan layaknya suami istri. Ya semuanya laki-laki dan maaf sampai melakukan hubungan lewat d*b*r

Kabar lain, ada tetangga selang 5 rumah dari rumah saya yang baru pindah kesini. Cowok dewasa 2 orang. Baru beredar kabar kalau mereka pasangan gay. Innalilahi. Ini belum ada keputusan dari pihak ketua RT tindak lanjut apa yang akan dilakukan.

Bicara pelecehan seksual, belum lama ini, telah dijatuhi hukuman kebiri bagi predator anak yang melakukan pelecehan seksual kepada 9 anak.

Apakah hukuman itu cukup? Bagaimana dengan  nasib anak-anak korban  pelecehan seksual?

Menurut bunda Elly Risman, trauma yang menimpa anak-anak korban pelecehan seksual adalah deelay trauma. Trauma yang tertunda. Setelah mereka dilecehkan kelihatannya langsung bisa ceria seperti tidak ada apa-apa. Tapi di kemudian hari, trauma itu muncul saat ia remaja atau dewasa. Saat ia mengenal suka dan seks.

Fakta berikutnya, 9 dari 10 predator anak-anak adalah korban predator seks saat ia masih kanak-kanak. Sebuah siklus mengerikan yang bersinggungan dengan kelainan seks bernama LGBT. Ya, kelainan menyukai sesama jenis itu adalah penyakit yang menular.

Kalau dulu orangtua kita sering berkata, lebih susah menjaga anak perempuan daripada anak laki-laki. Sebaliknya detik ini, justru terbalik. Mungkin lebih sulit menjaga anak laki-laki salah satunya dari incaran predator anak.

Fakta2 mengerikan seputar pornografi, pelecehan seksual, dan LGBT yang ada tentu tidak cukup waktu jika kita jabarkan semua disini.

Intinya kita semua sadar anak2 kita sedang dalam ancaman serius. Dan kita para orangtua mau tidak mau harus memegang kendali untuk dapat menyelamatkan mereka.

Tapi kita tidak sendiri. Kita selalu yakin ada Allah. Yang akan memberi kita petunjuk dalam membimbing anak2 kita semua. Petunjuk yang telah ada telah lengkap yaitu agama kita: Islam.

Dunia barat sudah lebih dulu terancam generasi mudanya, dengan ciri khas mereka yaitu seks bebas. Kemudian mereka meramu solusi yang disebut pendidikan seks untuk anak. Fokus pendidikan seks ala barat adalah seks yang sehat dan aman (safe sex) Misalnya bagaimana cara mencegah kehamilan, bagaimana pacaran sehat.

Apalagi barat menganut sistem liberal termasuk bebas menampakkan aurat, bebas pacaran, dll.

Bagaimana dengan kita? Apakah tepat jika kita mengadopsi cara orang barat untuk mengajarkan anak2 tentang pendidikan seks?

Jawabannya, tidak! Karena Islam memiliki cara yang yakin lebih baik. Pendidikan dalam Islam adalah pendidikan yang menyeluruh. Mulai dari adab, fiqih, akhlak dan seterusnya. Di dalamnya terdapat pendidikan khusus tentang seksualitas. Tarbiyah jinsiyah.


Pendidikan seks dalam Islam.

Tarbiyah jinsiyah mengacu kepada pendidikan akhlak dan adab yang berlandaskan keimanan kepada Allah. Sesuai syariat yang telah disebut secara rinci di Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah.

Menurut Ustadz Budi Ashari, tarbiyah jinsiyah seperti halnya pendidikan lain, memerlukan waktu dan tahapan. Bukan sebuah penjelasan singkat yang tiba-tiba.

Misalnya untuk hukuman bagi para pezina tidak pas bila kita jelaskan pada anak balita, pada balita maka salah satu fokusnya adalah membiasakan menutup aurat.

Kemudian karena tujuan Tarbiyah ini adalah menjaga kesucian maka cara dan bahasa untuk menyampaikannya juga mesti santun, tidak vulgar. Dan benar bahwa sebaiknya orang tua dan guru yang menjelaskan dengan tenang – tidak panik, baik, dan benar sesuai dengan usianya jika anak bertanya.

Tidak vulgar disini maksudnya bagaimana? Tidak menyebutkan nama alat kelamin dengan vulgar seperti pen*s atau v*gin*. Tapi dengan santun menyebutnya aurat, kemaluan, atau anggota tubuh yang ditutupi pakaian dalam.

Nah apa saja, tarbiyah jinsiyah yang bisa kita terapkan sedini mungkin kemudian bertahap untuk anak-anak? Anak2 usia pra baligh.

Tarbiyah jinsiyah yang harus kita terapkan sedini mungkin kepada anak usia pra baligh:
1. Tanamkan konsep aurat.  Tanamkan konsep malu. Ajarkan anak untuk menjaga aurat. Biasakan anak perempuan mengenakan jilbabnya. Orangtua harus membiasakan dan memberi teladan ke anak untuk melepas dan memakai pakaian di dalam kamar. Tidak menampakkan aurat di depan anak2 atau anak2 yang saling melihat aurat.

2. Pisahkan tempat tidur anak. Termasuk anak yang sama jenis kelaminnya. Kalau tidak memungkinkan pisah kamar, pisahkan tempat tidur. Tidak mungkin juga, pisahkan selimutnya.

3. Ajarkan anak untuk izin dan mengetuk pintu kamar orangtua di tiga waktu utama: Menjelang shalat subuh. Menjelang waktu zuhur. Setelah Isya. Ini sejalan dengan poin 1 orangtua tidak boleh menampakkan aurat di depan anak.

4. Tanamkan jiwa maskulin pada anak laki-laki dan jiwa feminim pada anak perempuan. Di point ini jelaskan ayat Allah tidak menyukai perempuan yang menyerupai laki-laki begitu juga sebaliknya. Kenalkan juga dengan kisah kaum nabi Luth.

5. Ajarkan anak untuk selalu buang air di wc termasuk adab2nya. Menjaga kebersihan aurat.

6. Beri pemahaman anak tentang bahaya pornografi dan pelecehan seksual yang mengintai di sekitar. Tentang sentuhan baik dan tidak baik. Disini juga dikenalkan apa itu keluarga inti keluarga besar orang dikenal dan orang asing.

7. Diet gadget. Kalau bisa jangan berikan sama sekali tapi kalau tidak memungkinkan, beri batasan dalam hitungan menit per hari. Pantau terus aktivitasnya di media sosial atau game online.

Itulah poin2 tarbiyah jinsiyah yang bisa kita ajarkan ke anak2 usia dini, pra baligh

Selain poin2 diatas adalah tarbiyah jinsiyah yang bertahap diberikan untuk anak usia baligh atau remaja.

Seperti menundukkan pandangan, tidak ikhtilat, tidak pacaran, berpuasa, dst

Selain itu, satu hal yg juga penting adalah Pendampingan. Ini penting sekali. Karena apa? Tarbiyah jinsiyah adalah pendidikan yang memerlukan tahap demi tahap. Memerlukan proses. Bukan sekali penyampaian tiba-tiba.

Demikian bunda2. Mungkin itu saja materi yang bisa saya sampaikan. Sisanya kita sharing dua arah ya. Walau bagaimanapun saya juga masih belum banyak ilmu dan pengalaman. Hanya karena kecemasan dan ingin berbuat lebih saja yang bisa mengantarkan saya disini.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar