Resume KulWap Parenting "Menanamkan Karakter Islami Anak Melalui Kisah"

*bersama Bunda Vanda*,
*penulis buku "114 Qur'an stories" dan "24 Nabi dan Rasul (Sesungguhnya Aku Hamba Allah)"*





Materi Pengantar

Anak adalah takdir terbaik yang diberikan oleh Allah.

Pengasuhan adalah mengulang-ulang pesan kebaikan secara terus menerus. Salah satunya dengan membacakan kisah dan cerita pembangun jiwa. Agar kantong-kantong jiwa anak diisi dengan pesan-pesan kebaikan.

Berkisah adalah metode yang istimewa dalam menanamkan nilai-nilai mulia. Berkisah adalah salah satu teknik terbaik dalam upaya penyampaian pesan penuh hikmah pada anak-anak.  Berkaca pada Rasulullah, konsep pendidikan pertama yang dilakukan Rasulullah pada para sahabatnya adalah dengan berkisah.

Tiga belas tahun fase Makkah adalah fase pembentukan pondasi iman, aqidah dan ahlak. Wahyu yang diturunkan oleh Allah di fase itu berisi tentang kisah-kisah pembagun jiwa. Kisah-kisah  umat-umat terdahulu.  Bukan perintah tentang ibadah atau muamalah. Dengan kisah-kisah itu, Rasulullah menyeru dan menyentuh hati para sahabat  tanpa kesan menggurui dan  memaksa.

Menanamkan karakter melalui *KISAH*  lebih *berkesan* dan *membekas di jiwa*.


Baca juga:
Resume Kulwap Parenting "Tarbiyah Jinsiyah (Pendidikan Seks) untuk Anak"
Resume Kulwap Parenting "Kupas Tuntas Bullying pada Anak"

Dimana Allah menanamkan karakter di dalam diri kita?

Ternyata Allah menyimpan watak, karakter  bukan hanya di dalam otak kepala kita. Tapi Allah menambatkannya secara *mendalam & berbekas* di dalam QOLBU/Hati kita.

Mengapa?
Karena ternyata  jantung manusia juga mempunyai otak. Yang mampu merekam data berkali lipat lebih banyak dari otak di kepala.

Lalu, siapa yang patut dijadikan contoh dan teladan untuk membentuk karakter itu?

Allah mengutus Rasulullah SAW, para Nabi dan Rasulnya. Juga  para sahabat Rasulullah yang disiapkan untuk dijadikan teladan.

Lalu...apa yang harus bunda lakukan untuk menghadirkan mereka?
Merasakan kehadirannya?
Sedangkan jarak kita dengan Rasulullah terlalu jauh. Bahkan dengan Para Nabi dan Rasul dan umat-umat terdahulu.

Bagaimana kita bisa menarik zamannya, masuk kepada zaman kita? Sedang jarak yang terentang begitu jauh?

Caranya dengan *BerKISAH* menceritakan  kisah-kisah  pembangun jiwa  itu buat anak-anak kita. Yang mana kisah-kisah itu bukan isapan jempol. Tokoh-tokoh nya bukan khayalan. Tapi nyata pernah ada. Dan kisah-kisah itu diabadikan oleh Allah dalam Al-Quran




Beberapa manfaat berkisah:

1. Menumbuhkan kelekatan dan kedekatan dengan ayah ibu.

Biasanya waktu paling nyaman untuk membacakan buku adalah sambil santai-santai, baring-baring di kasur atau ketika anak-anak masih kecil dipangku atau tidur-tiduran di pangkuan Ayah atau Ibu. Kedekatan dan kelekatan ini membuat anak merasa nyaman, sentuhan, ekspresi dan suara ibu atau ayah juga akan direkam erat di memori anak, terutama usia bayi atau balita. Berdasarkan yang saya baca, perasaan nyaman pada anak, membuatnya tumbuh menjadi anak yang percaya diri.

2. Ada nilai-nilai yang  disampaikan  yang akan membentuk perilaku positif pada anak

Anak-anak adalah ibarat kaset kosong, yang merekam dengan baik segala apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Dengan rajin membacakan cerita, yang mengandung nilai-nilai positif, seperti sirah tentang nabi dan rosul, kisah para sahabat dll . InshaAllah nilai-nilai baik itu kelak akan direfleksikan pada perilakunya.

Saat menjelang tidur adalah waktu yang menurut saya paling tepat untuk membacakan buku cerita, karena kita dalam keadaan rileks. Juga bisa meredam polah tingkah anak-anak yang biasanya masih pecicilan meski sudah larut.

Yang saya tahu, justru saat di ambang tidur itu, gelombang otak  dalam kondisi teta sehingga lebih bisa merekam nilai-nilai kebaikan di memori bawah sadarnya.

3. Memberikan pengetahuan baru.

Jangan khawatir, meskipun anak-anak belum bisa membaca, tapi mereka bisa melihat, mendengar, merasakan dan merekam. Jadi abaikan saja kalau ada yang nyinyir, "Hallah wong bayi belum bisa baca, malah eman-eman bukunya dikruwes" . Ingat, jaman now sudah ada book board dan soft book yang tahan kruwes.

Jalinan cerita yang didengar, serta gambar warna-warni yang dilihat memberikan pengetahuan baru, dan merangsang daya pikir dan imajinasinya. Selanjutnya harus menyiapkan stok sabar menjawab rentetan pertanyaan dari mulut mereka. "Kok begini. Kok begitu. Ini kenapa. Itu kenapa "

4. Mengembangkan keterampilan berbahasa anak

Selain menambah pengetahuan, membacakan cerita akan melatih kemampuan berbahasa anak. Ketika nanti tiba masanya sekolah, anak sudah biasa mendengar gurunya bicara di depan kelas. Berbeda jika anak-anak biasa melihat TV dengan komunikasi searah dan gambar yang berkelebat cepat. Pasti anak anak males mendengar guru berbicara di depan.

Buku-buku sekarang juga sudah beragam. Desain buku anak yang  menarik, ada lembar kreatifitas, ada buku yang menguarkan bau wangi, pop up,  buku yang bisa disusun, buku yang bersuara, membuat motorik anak-anak juga ikut terlatih.

5. Memaksimalkan kecerdasan dan mengembangkan keterampilan motorik anak

Berdasarkan penelitian, anak-anak yang terpapar bayak bacaan pola aktivasi otaknya akan berbeda dengan anak yang jarang dibacakan buku. Karena di usia itu, simpul-simpul otak sedang tumbuh dan saling menyambung, jika otak diaktifkan dengan dibacakan buku, maka simpul-simpul itu akan lebih cepat dan maksimal berkembangnya. Jadi tidak usah menunggu anak besar, sejak dalam kandungan bayi sudah bisa dibacakan buku cerita. Karena organ yang pertama berfungsi pada janin adalah indera pendengarannya.

6. Mengasah kemampuan anak untuk mendengarkan

Mendengar adalah sebuah ketrampilan yang harus diasah. Melatih empati dan simpati anak, untuk mendengarkan orang lain berbicara.  Juga melatih jika nanti anak masuk sekolah. Kalau nggak dilatih mendengarkan, bisa bosen mendengar guru berbicara di depan kelas.

7. Menanam dan menumbuhkan cinta buku, dan baca

Membacakan cerita, berarti orang tua telah selangkah lebih maju mengenalkan sebuah benda jendela pengetahuan. Perkenalan sejak dini dengan BUKU akan menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku, selanjutnya anak akan semangat belajar membaca, kemudian menulis.
Insyaallah sampai anak beranjak dewasa, minat bacanya akan semakin menyala

8. Menjadi Jejak Sederhana yang Akan Selalu Dikenang

Dengan berkisah atau membacakan buku  kepada anak, semoga akan menjadi jejak sederhana dari Ayah dan Ibu, yang akan selalu dikenang dan dirindu kelak ketika anak-anak telah dewasa.





Tips dan Trik Berkisah:

1. Berkisah dengan menggunakan buku.
2. Berkisah dengan menggunakan gambar.
3. Berkisah dengan menggunakan boneka atau alat peraga lainnya.
4. Berkisah saja. Tanpa buku, boneka, gambar dll.
Berkisah dengan bahasa kita sendiri. Biarkan anak-anak fokus melihat dan memandang mimik wajah bundanya dan merekam intonasi suara merdu bundanya. Syarat teknik ini adalah, bundanya harus sudah membaca dan memahami kisah yang akan disampaikan ☺ Jadi sebelum berkisah, bunda sudah dan harus baca bukunya dulu, lalu baru berkisah dengan cara dan improvisasi sendiri.





Tugas sesungguhnya orang tua adalah *mengulang pesan* Jangan pernah bosan mengulang pesan yang sama berulang-ulang.
Bersabar lah sampai Allah mentakdirkan anak-anak faham dengan pesan yang kita sampaikan.

Sampai kapan?
Sampai ajal menjemput seperti para nabi yang tidak pernah bosan dan lelah mengulang-ulang pesan kebaikan pada umatnya.

Tidak bisa dipungkiri. Anak-anak kita hidup tak selamanya selalu dalam pengawasan orang tuanya. Yakinlah pesan-pesan yang sudah ditambatkan di *qalbu nya* secara berulang-ulang itu kelak akan menjadi jalan pulang seandainya anak-anak kita kelak menemukan jalan berkelok-kelok, jalan yang gelap, bahkan jalan yang membuat tersesat.


Sesi tanya jawab:
Pertanyaan 1
Untuk anak putri usia SMA bisa dicontohkan kisah2 apa saja supaya mereka mulai muncul kedewasaan berpikir dan bersikap mengingat 7-10 tahun ke depan nantinya mereka akan menjadi seorang istri dan ibu?

Jawaban:
MasyaAllah... Kisah2 di dalam Al-quran dan kisah sirah Rasulullah sangat lengkap. Kisah2 para shahabiyah bisa disampaikan pada mereka tentunya jika usia SMA mereka sudah bisa membaca sendiri ya ๐Ÿ˜ŠTapi jangan salah, jika kita sudah membiasakan berkisah sejak anak2 balita. Usia SMA pun mereka masih suka rindu kok dengar suara bundanya bercerita ๐Ÿ˜Š

Pertanyaan 2
Mohon tips agar anak gemar membaca kisah dan bisa teraplikasi dalam akhlaknya sehari2. Terima kasih.

Jawaban:
Diberi contoh bunda๐Ÿ˜Š  jadi kalau bisa ada waktu khusus, bisa memakai tekniknya Abah Ihsan yg 18-21 no gadget no TV dll fokus family time bisa diisi dengan membaca dan berkisah. Kisah itu kan nasihat yg tidak menggurui, jadi anak malah bisa mudah diingatkan. Misal: Rasulullah makan sambil duduk loh. Jadi diingatkan kisahnya aja yg ada pesan.

Pertanyaan 3
Apakah ada perbedaan tujuan berkisah dengan buku, gambar, boneka/alat peraga dan berkisah saja? Apakah ada sasaran usia tertentu yang menggunakan teknik bercerita tertentu?

Jawaban:
Saya kira semua tujuan akhirnya sama, pesan kebaikannya sampai. Cuma kalau menurut saya bisa disesuaikan dengan karakter anak dan kesukaannya.

Pertanyaan 4
Lebih efektif mana  berkisah pada saat menjelang tidur siang apa tidur malam? Syukron.

Jawaban:
Kalau menurut penelitian saya belum pernah baca ๐Ÿ™ tapi kalau sepengalaman saya, saya lebih merasakan lebih efektif saat menjelang tidur malam. Sebab  benar2 waktu istirahat yang panjang. Tapi yang penting kisah2 atau pesan-pesan itu tersampaikan kalau menurut saya. Bisa juga berkisah / bercerita dijadikan sebagai hadiah agar anak mau tidur siang atau cepat tidur malam (khusus buat anak yg susah disuruh tidur seperti anak saya dulu ☺)

Pertanyaan 5
Langkah apa aja yg harus d ketahui dan menjd bekal bagi orang tua dlm mendidik anak sesuai dgn perkembangan zaman milenial ini, dan pola asuh yg seperti apa sebaiknya d lakukan. (Krn sekarang perkembangan teknologi dan informasi sangat kuat berada d sekeliling kita khususnya mempengaruhi perilaku anak).
Tentunya sbg orang tua mesti memahami konsep yg tepat secara islami yg telah d syariatkan oleh Allah dan Rasulnya. Bekal apa saja yg d perlukan?
Selanjutnya bagaimana agar kita mudah bersabar dalam mendidik anak?

Jawaban:
Pertanyaan sangat berat ini. Saya sendiri masih terus belajar menjadi Ibu๐Ÿ˜Œ
jangan juga memusuhi teknologi, karena saat ini, zaman sudah berubah. Kita hidup di zaman yang berbeda dengan mereka. Zaman adalah milik mereka. Mintalah kesepakatan berimbang dan adil, utk sama2 memelihara amanah Hp dan teknologi apapun.

Bekal yang diperlukan ilmu, sebagai orang tua mau ga mau dituntut untuk upgrade ilmu biar nggak ketinggalan minimal kita tahu yang lagi booming /ngehits di anak seusia anak kita itu apa, biar kita nyambung dan bisa antisipasi, dan yang paling penting  doa terus menerus tanpa henti, tanpa lelah. Karena anak adalah investasi terbesar kita. Investasi dunia akhirat. Jadi kita meminta pada pemiliknya untuk menjaga ๐Ÿ˜ญ

Hidup itu bagai mendaki gunung yang tinggi dan terjal jika kita ingin menuju daerah dibalik bukit, itu adalah perumpamaan Mendidik Anak jika kita memakai ilmu, tenaga dan upaya kita sendiri.
Hidup itu bagai membuat terowongan yg menembus Gunung... tentu lebih singkat dan lebih mudah lagi. Perumpaan ini bagaikan mendidik Anak dengan menggunakan KEKUATAN ALLAH & RASUL NYA. karena Allah & Rasulnya telah tertanam dengan kokoh ke dalam jiwa.

Pertanyaan 6
Gimana cara mengisahkan tentang anak nabi adam yg membunuh saudaranya? Kareba ada di buku 24 nabi dan rasul.. karna saya agak gimana gitu ua, akhirnya bagian itu ga saya ceritakan..

Jawaban:
Teknisnya, buku ditutup.
Lalu kita dialog dengan anak sebagai pengantar.
Cerita dulu soal rasa bahagia punya saudara. ini lebih mudah kalo si anak udah jadi kakak atau sedang jadi adik.
Nah abis itu, baru ceritain:
"duluuuuuuuuu.. pernah ada kisah yang pertama kali soal saudara yg berantem.
Terus ceritain momen mereka pas lagi berantem. Uraikan sederhana kejadiannya.
misalnya, eh tadi pagi, kakak berantem sama adik kan ya. karena apa tadi? ah iya, karena roti kakak lebih besar daripada adik.
Tambahan, lebih ditekankan saja pada kasih sayang antar saudara kakak adik. Juga keihlasan dalam berqurbannya.
Baru ceritain tentang Qabil dan Habil, sambil buka buku 24 NRnya.
Untuk adegan itu tadi saya buka di surah al-maidah ayat 27 - 31 mungkin bisa membantu, disampaikan dg bahasa yg dipahami oleh anak sebisa mungkin.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar