Berada dalam satu grup dengan emak-emak millenial seringkali membuat senyum-senyum sendiri. Ada saja pembahasan menarik ala guyon yang berfaedah disana. Satu bahasan yang tidak ada habisnya untuk dikulik adalah tentang perbedaan...
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi hari ini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Inspirasi hari ini. Tampilkan semua postingan
Alhamdulillah, dua buah antologi berjudul "Luka yang Tak Lara" dan "Sesuatu yang Kami Sebut Rumah" yang didalamnya memuat tulisan-tulisan saya siap menemani selama #dirumahaja.
![]() |
Dua antologi yang memuat tulisan saya |
Antologi pertama diterbitkan Embrio Publisher pada akhir tahun 2019 lalu, merupakan proyek buku keroyokan para anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Sidoarjo yang berjudul "Luka yang Tak Lara". Kumpulan cerita pendek mengenai bangkit dari keterpurukan ini memuat beragam kisah tentang bagaimana para tokoh cerpen berjuang menghadapi keadaan yang mengharuskannya menelan pil pahit. Cerpen karangan saya berjudul "Laki-laki yang Menyisir Rindu", berkisah mengenai suami yang merindukan sosok istri tercintanya yang telah kembali ke haribaan-Nya setelah perjuangan, lika-liku dan pergulatan batin keduanya untuk memiliki momongan.
![]() |
"Hanya mereka yang mau berdamai dengan keadaan yang mampu bangkit dari keterpurukan." (Mega Anindyawati) |
Antologi kedua diterbitkan oleh Jwriting Soul Publishing pada Maret 2020. Antologi yang berjudul "Sesuatu yang Kami Sebut Rumah" ini adalah hasil event nubar Jwriting Soul Publishing yang ke-6. Kisah-kisah di dalamnya menceritakan mengenai rumah versi penulis. Ada yang memaknainya sebagai orang tersayang, hati seseorang, tempat yang nyaman, tempat bersimpuh di hadapan-Nya, dll. Cerpen saya yang berjudul "Rumah Air Mata" mengulas sosok ibu muda yang mengalami baby-blues, masalah ekonomi, dan kekerasan dalam rumah tangga. Rumah versi apa yang dirindukannya sebagai tempat kembali dan bermanja? Hmm.. Cerpen ini merupakan cerpen pertama saya yang menggunakan sudut pandang orang kedua.
![]() |
" Rumah adalah cinta, rindu, dan kehangatan keluarga." (Mega Anindyawati) |
Buat kamu yang udah bosen selama #dirumahaja dan butuh nutrisi untuk menjaga agar tetap waras, antologi "Luka yang Tak Lara" dan "Sesuatu yang Kami Sebut Rumah" ini bisa jadi cemilan kata yang pas saat puasa. Dijamin aman dan nggak batal puasanya. Kisah-kisah di dalamnya maniiiis banget, cocok untuk dijadiin takjil, hehehe.
Psst, ada yang mau ditemenin dua antologi kece ini? Yuk, meluncur ke Facebook Mega Anindyawati. π
Meme KawaiiComments (0)Mei 14, 2020
Oleh: Mega Anindyawati (MSS Sidoarjo Kota) from Facebook Mega AnindyawatiβGerakkan kakinya dorong ke samping. Lututnya kurang nekuk. Habis lurus jangan terlalu cepat nekuk kakinya, Mbak, kasih jeda,β kata Mbak Afi yang pagi...
Materi Kulwap oleh Iin *Savitry Indrawardhany (Bunda Bidadari)*
Bismillah.
Sebagai orangtua beriman, kita semua sudah paham bahwa tugas utama kita di dunia adalah mempersiapkan buah hati kita untuk mampu dan sukarela menjalani peran peradabannya sebagai hamba Allah di muka bumi ini.
Namun tugas mulia ini tak mudah dijalani.
Lalu, sebagai 'orangtua biasa' yang dikaruniai buah hati luar biasa di rumah kita, apa yang bisa dan harus kita lakukan?
Allah telah memberi kita banyak petunjuk di ayat-ayat cintaNYA. Diantaranya tertera di surah *Al Baqarah QS :151*. Ayat cinta Allah ini memberitahukan kepada kita, langkah apa yang _harus_ dan _bisa_ kita lakukan untuk *menumbuhkan fitrah keimanan* dan *fitrah belajar* di dalam diri ananda tercinta, sejak ananda masih dalam kandungan hingga mereka aqil baligh.
Bagi orangtua, 'cukup' dengan menjalani dua tugas secara konsisten, maka Allah akan selesaikan sisanya.
1. *Bacakan Alquran ke anggota keluarga (pasangan dan buah hati)*
maka Allah akan menyucikan jiwa bagi pembaca dan pendengarnya.
2. *Sampaikan kisah imani dalam Kitab (kisah-kisah di Alquran) dan Sunnah (hadits nabi, siroh nabawi)*
maka Allah akan ajarkan ilmu yang sebelumnya tak kita ketahui.
Itulah pesan penting bagi orangtua dari QS 2:151.
Penemuan ilmiah terkini pun menyebutkan bahwa kaum ayah butuh menyampaikan sekitar 7000 kata/hari. Sedangkan bunda sekitar 20.000 kata/hari.
Jadi, sebagai orangtua, kualitas keimanan kita bisa dilihat dari bobot ucapan kita _kepada ananda_
Kembali ke Alquran, jika kita renungkan ayat-ayat cinta ini, kita akan menemukan berbagai jenis ucapan yang Allah contohkan untuk kita ikuti.
Saya menyadari, dalam menjalani misi kami berkeluarga dengan target *Menjadi Ayah Artis, Bunda Bidadari dan Anak Bintang*, salah satu tugas utama saya adalah mempersiapkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar ke anak-anak.
Maka, untuk mempermudah 'tugas kami' saya memilih 3 jenis ucapan yang perlu dilatih ketika kami, ayahbunda, berbicara kepada mereka.
Ketiga ucapan ini akan membantu para ayahbunda (khususnya kami) untuk mengeluarkan *kebutuhan berbahasa*nya *kepada buah hati* dengan cara yang Allah sukai.
Ketiga ucapan itu adalah :
1. *Qaulan sadiidan* ( surah Annisa QS 4:9). Perintah Allah untuk bertakwa dan *berkata yang benar* ditujukan kepada orangtua yang khawatir dan risau akan bagaimana menjawab pertanyaan Allah akan titipan buah hatinya. Ini perintah untuk orangtua beriman yang takut akan pertemuan dengan Tuhannya.
2. *Qaulan tsaqiilan* (Surah Al Muzammil QS 73:5) Ini adalah *perkataan yang berat bobot iman*nya. Perintah Allah kepada nabi Muhammad saw ini menjadi sunnah utama para pengikut ajaran nabi Muhammad saw yang setia. Karena nabi Muhammad saw 'hanya' mewariskan Alquran dan sunnah kepada kita umatnya, maka menjadi 'kewajiban' kita untuk menjaga warisan itu sebaik mungkin.
Perhatikan syarat yang Allah berikan agar kita diberi qaulan tsaqiilan ketika berucap kepada keluarga (juga orang lain)... *dengan menghidupkan malam* dan *membaca Alquran dengan tartil* di waktu terbaik itu.
3. *Qaulan layyinan* ( Surah Thaha QS 20:44). Perintah berucap dengan *perkataan yang lemah lembut* disampaikan dalam kisah Nabi Musa as yang diminta untuk mendakwahi Firaun yang zhalim, dengan harapan ia sadar atau takut dengan kekuasaan Allah. Perhatikan pesan penting dari kisah ini.
β€ *Pesan tauhid* harus *disampaikan dengan lemah lembut*, agar *menyentuh hati dan kesadaran* pendengarnya. β€
Jika kepada Firaun yang sangat zhalim saja Allah perintahkan untuk berkata yang lemah lembut, tentu kepada buah hati kita yang masih dalam pengasuhan harus lebih lembut lagi.
Jika kita mau serius berlatih untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kata kepada anak, dengan berpegang kepada ketiga jenis ucapan di atas, insyaAllah kita akan lebih mudah *membangun kelekatan dan kedekatan* kepada anak.
*Perkataan yang mengikat hati anak* akan memudahkan anak kita menjalani peran utamanya sebagai anak: *berbakti kepada orangtua*.
βPerhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi orangtua dalam melatih ketiga ucapan qurani di atas:
*1. Membacakan Alquran kepada anggota keluarga*
*2. Berkisah tentang isi Alquran dan sosok Alquran berjalan*
*3. Bangun malam dan menghidupkan malam dengan tilawah alquran secara tartil*
*4. Memiliki simpanan kosakata yang 'lemah lembut' untuk menyampaikan pesan-pesan tauhid kepada anak*
Jika kita landasi upaya kita ini sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, maka inilah yang disebut sebagai *Bahasa Cinta Untuk Ananda*.
Karena sebelum mengobrol dengan buah hati kita akan BERDOA agar Allah membimbing lisan kita dalam menyampaikan pesan imani.
Karena kita berharap agar di setiap ucapan kita akan menumbuhkan rasa *cinta kepada Allah* dalam diri buah hati kita....
βIndikatornya?
Perhatikan binar mata mereka.
Perhatikan raut wajah mereka.
Perhatikan sikap dan perilaku mereka.
Anak yang sering diberikan *bahasa cinta* oleh ayahbundanya, insyaAllah akan bertumbuh menjadi anak yang cerdas dan santun dalam berbahasa.
Bagaimana tidak? Karena pendengaran mereka dipenuhi dengan bahasa qurani...bahasa cinta. Karena Alquran adalah perkataan Allah yang diberikan untuk kita, hambaNya yang terpilih.
Dari pendengaran, turun ke hati. Itulah bahasa cinta. Itulah cahaya Alquran yang menjelma ke dalam setiap ucapan dan perilaku.
βBagaimana agar kita bisa konsisten melatih diri dengan ucapan-ucapan terpilih itu?
*Biasakan berdoa sebelum menyampaikan pesan ke anak*. Coba renungi makna dan amalkan doa indah dari Nabi Ibrahim yang Allah abadikan di *surah Asy Syuara QS 26:83-85*. Saya menamakannya *Doa Berkata Baik*.
Doa ini dahsyat. Berharap ucapan baik yang kita sampaikan membekas hingga ke generasi selanjutnya, dan membawa kita ke surga. Masya Allah.
Selamat merenung, bertobat dan bersungguh-sungguh berusaha *menjadi orangtua* yang setiap *ucapan dan nasihatnya dirindukan oleh buah hati* , sahabat.
Semoga Allah senantiasa membimbing hati, lisan dan perbuatan kita sebagai orangtua yang Allah ridhoi aamiin.
Allahu a'lam bishshawab.
Sesi diskusi
1β£
assalamualaikum
Nama: Dian
Asal: Subang
Pertanyaan:
Bagaimana menyampaikan pesan imani pada batita bun? selama ini saya baru sebatas membacakan surat pendek dan terjemahannya yg kadang dia pilih sendiri mau surat apa, dan melakukan dialog iman secara sederhana.
trimakasih
Jawaban:
Wa'alaykumussalaam
Jadi diri sendiri aja mba. Sebagai *ibu yang dititipkan anak* oleh Allah.
Yakini kalau anak itu titipan Allah. Berarti Allah sertakan perangkat dan ilmu yang dibutuhkan untuk mengasuh anak kita.
YAKINI bahwa Allah muliakan kita dg diberi kesempatan menjadi sosok yang akan *menumbuhkan rasa cinta kepada Allah* dari jiwa anak.
Karena kita memang sosok penuh cinta, penuh rasa, padat emosi. Dari rahim kitalah, Allah pilih hadirnya buah hati
Resapi semua keistimewaan ini dulu
Hingga yang muncul pertama adalah RASA TENANG dan BAHAGIA.
Ketika kita ingin menyampaikan pesan imani ke anak, akan muncul rasa syukur,
Ambil wudhu, ambil Alquran tilawah dulu. Lalu bertanya, "Ya Allah, saya akan sampaikan kalimatMu ke anak saya. Bimbing hati, akal dan lidah saya ya Allah, apa yang Engkau inginkan aku sampaikan untuk bayiku? Kalimat apa yang Engkau inginkan didengar oleh telinga dan jiwa bayi/anak mungilku ini? Berikan aku petunjukku yang aku pahami dan bisa aku langsung jalankan."
Resapi dan nikmati RASA yang muncul.
Nanti Allah akan beri petunjuk lho. Entah bagaimana caranya. Pasti dengan cara khas bunda. Entah dari keinginan tilawah banyak. Lalu membacakan artinya. Atau mengingat kisah qurani terdahulu. Atau disuguhkan bacaan yang mendukung pesan yang 'ingin' kita sampaikan.
Untuk anak berusia 0-10 thn...penuhi imajinya dg surga, tempat ia berasal dan akan kembali. Gambarkan suasana surga. Bagaimana caranya kembali ke surga . Semua ada ko di Alquran.
Sambungkan dgn keseharian.
Misal baca surah Al Kautsar. Cerita ttg nikamt yang banyak, ttg telaga Al-Kautsar, ttg minuman yang bikin ga haus. Ketika anak minum stlh berkegiatan , cerita ttg kelak kamu akan minum dari telaga Kautsar yang gelasnya dpt ini, pelayannya adl Rasulullah lsg.....dan kisahkan syaratnya. Apa yg hrs dia lakukan di dunia agar layak dpt minuman itu.
Ketika ttg memberi asi, cerita a ttg sungai susu di surga.
Kenalkan jahe dan minuman jahe, pisang, kisahkan ttg sungai jahe dan pisang di surga .
Ketika makan kurma, cerita ttg pohon kurma di surga dan bagaimana cara menanam pohon kurma untuk kebun kita di surga..dgn membiasakan kalimat tasbih
Sungguh, ga sulit ko berkisah imani.
2/3 isi Alquran itu kisah.
Para ibu yang hrs meluangkan waktu untuk membaca Alquran dan artinya, membaca tafsir sederhana, cari hadits ttg surga , Alquran, cahaya masjid, shalat, baca buku siroh...kisahkan ttg peristiwa isra' mi'raj...apa saja isinya.
Itu saja isinya udah ttg masjid2, juga beberapa nabi utama dan sejarah bacaan dalam shalat.
Ko bisa tahu?
LUANGKAN DIRI KITA UNTUK BELAJAR AGAMA DEMI ANAK2...bukan untuk diri sendiri.
Jadi tiap mendapat ilmu agama, pastikan anak kita mendapatkan juga catatan ilmu itu..melalui LISAN kita.
Allahu a'lam β
Untuk batita, fokuskan juga melatihnya huruf Hijaiyah
Mulai dari huruf Hijaiyah yang ada di namanya.
Pastikan ia berlatih mengucapkannya dg benar.
Tambahkan kosakata bahasa Arab yang dimulai dg huruf Hijaiyah itu dan kenalkan melalui sentuhan, gambar, tunjukkan ayat yang membawa kosakata itu di Alquran dll
Berdoalah ..di usia balitanya anak2 enjoy membaca Alquran sehingga maksimal usia 7 thn ia sudah terbiasa tilawah 1 juz sehari..
Jadi sebelum dia nanti disibukkan dengan kurikulum sekolah di Indonesia yang kebanyakan materinya ga bermanfaat bagi masa depannya, penuhi jiwanya dgn kenikmatan tilawah Alquran
2β£
Nama: hamba Allah
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengatasi pendidikan/cara mendidik yg secara tanpa disengaja turun menurun? Dan bagaimana cara mengatasi anak2 yg telah terpapar pendidikan yg turun menurun? Pendidikan yg turun menurun misalnya cara berbicara nya all tergesa2 intonasi tinggi emosional
Jawaban:
Ya tinggal di counter dengan lawannya...dengan nilai2 yang kita yakini kebaikannya.
Kan intinya amar ma'ruf nahi Munkar?
Bukan nahi Munkar amar ma'ruf?
Jadi, ganti dulu mindset kita...
*bagaimana cara memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik ke anak?*
Seberapa banyak amar ma'ruf yang kita paksakan dan biasakan di rumah?
Fokus dgn *CAHAYA yang bisa dan mampu kita beri ke keluarga*
Tak perlu habisi waktu dg mencatat dan mengingat2 begitu banyak kegelapan yang telah ada di keluarga.
Ingat! *_kegelapan hanya akan hilang jika hadir CAHAYA_*.
Jadi, pastikan PORSI CAHAYA yang kita hadirkan di keluarga harus lebih banyak dari kegelapan yang telah ada.
Dan semua ada tahapannya. Santai.
Begini ya . Untuk membentuk karakter generasi FASTabiqul Khaiirat harus melalui 4 fase 'sederhana' yang membutuhkan waktu 15 tahun untuk membentuknya :
1. DIPAKSA
2. TERPAKSA
3. TERBIASA
4. LUAR BIASA
Tugas ortu tuh cuma menjaga agar fase 1-3 berjalan dg on track. Jika melenceng, tinggal kembalikan perlahan, banyak istighfar dan mohon pertolongan Allah.
Nanti Allah yang akan sempurnakan anak jadi LUAR BIASA.
Contoh:
Saya dari keluarga yang terbiasa berkata keras. Nada tinggi, mata melotot terbiasa judging. Dan terlalu banyak menggunakan akal dlm berkomunikasi, jadi less E-motion, less empathy. Ga paham agama. Dididik dg logika ala barat dan sekolah umum.
Dan itu ga bisa sertamerta hilang. 32 tahun saya diasah seperti itu. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Ketika mau menikah, saya *menerima kondisi saya dan keluarga* dulu, jadi saya gakan jadikan keluarga sebagai alasan saya sulit mendidik anak kelak. Saya syukuri nikmat mendapat keluarga terbaik versi Allah.
Ketika saya bersyukur, saya menemukan diri ini tersenyum. Saya menemukan bahagia karena ditempa Allah dg diberi keluarga terbaik seperti mereka.
Tahu dari mana sumber syukur itu?
Ketika akal saya bertanya ttg makna doa syukur yang ada di QS 46:15. Ayat itu ga terima alasan *inner child* atau menyalahkan ortu/lingkungan atas segala yang kita terima.
Lalu Allah beri saya hikmah seperti itu.
Kemudian saya TERIMA kondisi diri sebagai wanita judes yang mau belajar jadi lebih lembut..
βBagaimana caranya?
πBaca Alquran sesering mungkin. Paksa diri untuk perbaiki bacaan Alquran
Tahu ga, saya butuh waktu 14 tahun menikah untuk bisa merasakan getar di hati ketika saya membaca doa khatmil quran? Dan itu dimulai ketika anak2 terlihat enjoy dan berebutan saat kami khataman Qur'an bareng dan baca doa. Mereka memang dibekali kebiasaan untuk membaca artinya agar bisa meresapi isi doa. Tapi saya sebagai pengajar mereka bahkan baru tersentuh melalui sosok anak2 kami. Melihat raut wajah bersinar mereka dan penuh harap ketika membaca doa khatmil quran.. melihat raut rasa syukur di wajah mereka ketika sudah membaca Alquran sesuai perintah saya.
Can you imagine? Saya butuh 14 thn untuk bisa menemukan kebahagiaan bahwa hati saya bisa bergetar bahagia dan menangis ketika membaca doa itu?
Jika saya saat ini disebut sebagai *Bunda Bidadari* oleh mereka , itu karena kebaikan Allah, mereka terus berdoa agar saya tetap jadi bidadari bagi mereka.
Padahal saya masih tetap kualitas 'emak macan' hingga kini.π¬π₯π.
Tapi saya positif dg segala cahaya yang ada di rumah
Saya YAKIN kalau setiap ayat Alquran yang kami paksakan baca di rumah, setiap kisah qurani dan siroh yang kami coba amalkan di rumah, adalah TABUNGAN CAHAYA bagi keluarga kami.
Maka, ketika muncul gangguan setan kalau betapa sulit mendidik anak, itu tanda kita kurang memberi makan cahaya untuk jiwa kita...tilawah alquran.
Coba deh ruqyah diri dan keluarga dengan konsisten mendengarkan Al-Baqarah Sampai selesai selama 7 hari berturut2.
Sabar ya jika kemudian merasa panas, sakit, diri atau anak bawaannya mau ngamuk, ada sesuatu yang tidak biasa atau barang tidak atau yang aneh2...itu tanda ada gangguan.
Bedakan antara budaya bicara masing2 sukamu dgn kelembutan
Orang Arab aja kalau bicara kayak orang mau berantem ko hehe...
Tapi Alquran itu pelembut hati dan lidah. ..cobalah
3. Nama: hamba Allaah
Asal: surabaya
Pertanyaan: bagaimana mengobati luka batin anak jika orang tua terlanjur membentaknya. Bagaimana menunjukkan bahasa cinta kepada anak 12 bulan?
Terimakasih π
Jawaban:
Langsung bertobat, mohon ampun. Istighfar itu menggugurkan dosa.
Lalu ortu memeluk mencium anak, jika anak sdh 2 thn ke atas,minta maaf. Sebutkan ibu mencintainya. Lalu peluk dia sembari ibu tilawah Alquran.
Anak usia 0-2 thn itu butuh sentuhan fisik 100% yang disertai cinta. Masa paling seru ketika ngasih ASI.
Pastikan ga Nyambi ketika ngasih dia asi. Tapi kerahkan raga, pikiran dan jiwa untuk mengASIhi dia. Banyak doa...banyak sentuh mata (doakan agar matanya suka baca Qur'an), doakan bibirnya yang jago nenen fasih tilawah Alquran, sentuh dahinya agar ia senang bersujud, sentuh pipinya agar bercahaya dg menjaga wudhu, usap ubun2nya berdoa agar dipenuhi dg cahaya Alquran dan dijaga dari fitnah zaman, usap telinganya doakan agar hanya mendengar yang baik2. Usap tulang punggungnya hingga kaki, doakan agar Allah kuatkan ia untuk mendirikan shalat, usap tangan dan kakinya. Doakan semua kebaikan. Usap dadanya, minta Allah penuhi dadanya dengan cahaya Alquran ".
Dalam keseharian ketika dia bangun, peluk dia sembari mendoakan. Sentuh anak dg menatap matanya dan tersenyum, biasakan panggil nama dg sebutan sayang. Misal " 'Ulya kesayangan Bunda, my little princess. Jadi bidadari ya nak di dunia dan akhirat. "
Usia 2-7 thn anak hrs puas bermain dgn tubuh ortu.
Pastikan ketika kita shalat atau tilawah, anak dekat dg kita.
Biarkan dia menempel erat ke ibu di setiap suasana. Jangan dihalau atau dibilang anak manja dll...dia
Sedang menabung momen indah yang akan menguatkan jiwanya kelak
4β£
Nama: NN
Domisili: Surabaya
Pertanyaan:
Bagaimana cara menyampaikan pesan2 tauhid kepada anak dengan kosakata lemah lembut semntara kita sering kali berkata yang pada anak bahkan kasar krn dipicu kesalahan anak atau pun disaat kondisi kita lagi capek ataupun sdg menyimpan kekesalan atau kemarahan pada yg lain.
Jawaban:
Ortu menang harus banyak dan sering bertobat.
Anak itu kan ga salah.
Yang salah itu kan orangtua *memelihara amarah* di dalam hati sehingga si jin yang bernama ammarah itu tertarik dg kuat hingga tinggal di hati ortu
Coba praktekkan *doa istighfar* (pilih 1-3 doa istighfar yang plg cocok dg kondisi hati kita dari Alquran deh ).. baca sebanyak2nya..kalau saya suka baca 100x/doa..kalau masih emosi, 500x
Terus *baca dan resapi doa syukur nabi Muhammad Saw* di *QS 46:15* . Resapi maknanya dan minta hikmah dari Allah. *Minta dibimbing agar jadi ortu yang pandai bersyukur dan lemah lembut ke anak*
Biasakan juga *berdoa mohon ucapan yang penuh hikmah dan lemah lembut* dari nabi Ibrahim as di surah *QS 26:83-85* Coba resapi maknanya....
*Biasakan jaga wudhu* Wudhu itu air yang bercahaya. Api akan padam dg air.
.kalau ucapan baik kita ingin kuat menghujam ke jiwa anak , harus rajin *bangun tahajud dan tilawah Alquran dg Tartil* . Baca arti surah Al Muzammil deh buat penjelasannya.
TENANG ya. ga usah baperan.
Ortu itu emang manusia yang byk dosa. Tapi Allah memuliakan ortu dg diberi nikmat beristighfar dan dikaruniai anak yang rela memaafkan ortu dan rajin berdoa untuk ortu.
Mintalah karunia itu
Allahu a'lam
5β£
Nama: Safira
Pertanyaan
Bunda Iin, mohon diberikan contoh2 kumpulan kosakata βlemah lembutβ utk anak usia balita dlm memberi pemahaman hal2 yg membahayakan karena biasanya akan selalu bilang itu2 saja, βjangan/tidak boleh krn bs bahayaβ kemudian menjelaskan apa bahayanya.
Jawaban:
Surga, syukur, isi surga ...itu bisa didapatkan kosakatanya di Alquran, di hadits2 terkait, di Asmaul Husna..
Beli deh buku ttg Asmaul Husna. Banyak ko buku eceran yang bagus ttg Asmaul Husna. Ada kisah Alqurannya, Kisah nabinya, kisah ulamanya dan penjelasan ttg makna asma'ul husna itu.
Bacakan ayat yang ttg Asmaul Husna itu dan ajak anak main, untuk cari ayat itu bersama2...
.
.untuk anak usia 7 thnan cukup beri 1 ayat untuk mencari kosakata yang dimau ya.
Ga boleh ada kata jangan, kecuali untuk menjelaskan aqidah ..
Lagian kan kaidah muamalah itu semua boleh kecuali yang dilarang.
Kita fokus dg kebaikan apa yang DIBOLEHKAN dan DIANJURKAN oleh Allah. Dan apa PAHALANYA
Anak harus dipahamkan ttg pahala, balasan untuk kebaikan. Kenalkan surga, isi surga, apa bagian dari surga yang Allah turunkan ke dunia untuk kita pelajari dan makin cinta Allah. (misal 4 sungai surga yang Allah turunkan ke dunia, ini jadi bikin anak belajar ttg sungai, dan hadits nabi ttg wudhu di air sungai aja ga boleh berlebihan...ini ngajarin wudhu)
Ajarkan anak 4 area wajib wudhu dan caranya berdasarkan QS 5:6
.
Sampaikan kalau itu cara yang Allah ajarkan. DNA kalau berwudhu, pahalanya nanti tubuhnya bercahaya. Tiap berwudhu sedang menabung cahaya yang akan jadi tiket agar bisa menyeberangi jembatan Sirothol Mustaqim dg selamat
.pokoknya fokus cerita ttg surga dan cara kita menabung cahaya di dunia agar mudah kembali ke surga nanti
Allahu a'lam
Untuk anak balita, alihkan ke kegiatan yang aman.. ketika menemukan dia sdg dekat2 yang membahayakan ..
6β£
Nama: Mega
Pertanyaan:
Bagaimana menumbuhkan fitrah belajar anak di setiap tahap usianya, terutama usia balita? Mohon contoh kegiatan2 yg bisa dikerjakan bersama Ananda. Jazakillah
Jawaban:
Duh ini kajiannya bisa beberapa sesi sendiriπ.
.intinya mah
0-2 fokus tuh ibu dengan anak. Gada sambi dengan ngerjain tugas RT, apalagi onlenan. Itu ciri ibu yang gatau keistimewaan jadi busuk. Jadi ia terjebak dengan jeratan setan. Menghilangkan momen menabung cahaya di jiwa anak dan menggantikannya dg menikmati 'cahaya gelap' dari hapeπ. maaf ya kalau saya tegas. Tapi saya ga suka dan bersedih untuk ibu yang tega mengabaikan bayinya ketika menyusui. Masa menyusui itu hanya 2 thn, itupun bukan kewajiban kita. Tapi jadi HAK PREROGATIF seorang wanita yang melahirkan anak. Waktunya hanya 2 tahun, lalu mengapa mau direnggut dengan sekedar cahaya dari gadget yang begitu murah? Saya bersedih untuk bagi2 yang menderita itu π..
Itu adalah momen plg baik untuk membiasakan anak enjoy tilawah Alquran. Harusnya ibu memurojaah atau menghafal ketika menyusui . Atau berdoa byk..
Beri kesempatan ayah memandikan anak, mewudhukan dan mendoakan anak setiap hari
Usia 2-7 ayah dan ibu itu harus seimbang perannya. Ayah beri kesempatan memandikan anak , bermain LBH lama dg anak,shalat dan tilawah di sisi anak, memasak untuk keluarga, mengajak anak shalat di masjid,
Usia 7-10 gender yang sama. Kenalkan sifat 2 khas dan kerja wanita/pria di rumah dan sosial..
Anak diajarin tanggung jawab urusan rumah sblm dia belajar/main ke luar rumah. Ga boleh keluar rumah sblm selesai tugas aqidah (tilawah, hafalan, shalat) dan tugas rumah tangga.
Usia 9 anak udah nyuci baju sendiri/keluarga. Anak laki disuruh belanja dan masak untuk keluarga. Karena itu semua tugas lelaki.
Anak cewek dibekali keterampilan untuk urus diri sendiri dan membuat rumah nyaman untuk dia pakai bermain/belajar. sepanjang hari
10-14 bersilang gender. Ayah-anak cewek, ibu-anak cowok. Beri tugas sosial. Kerjabakti atau rapat RT/DKM mesjid anak laki jadi wakil. Arisan ibu2 atau pengajian ibu2 anak cewek jadi wakil
Contohnya?
Sekarang Ulya 11 thn. Dia biasa bertugas menyuguhkan makanan untuk santri2 dan tamu2 yang hadir. Dia wajib atur waktu belajar/mainnya agar ga melupakan tugas rumahnya
Dia jadi wakil saya untuk byk hal.
Silmi laki2 12 thn dilibatkan dlm organisasi ayahnya. Sebulan sekali dia diberi tugas untuk membaca Alquran di depan jamaah kajian bapak2.
Saya banyakin jalan dg silmi agar dia paham kebutuhan wanita. Jadi saya juga ga boleh 'malu2in' kalau jalan ama anak abege kek diaπ€.
Kira2 spt itu
Bismillah.
Sebagai orangtua beriman, kita semua sudah paham bahwa tugas utama kita di dunia adalah mempersiapkan buah hati kita untuk mampu dan sukarela menjalani peran peradabannya sebagai hamba Allah di muka bumi ini.
Namun tugas mulia ini tak mudah dijalani.
Lalu, sebagai 'orangtua biasa' yang dikaruniai buah hati luar biasa di rumah kita, apa yang bisa dan harus kita lakukan?
Allah telah memberi kita banyak petunjuk di ayat-ayat cintaNYA. Diantaranya tertera di surah *Al Baqarah QS :151*. Ayat cinta Allah ini memberitahukan kepada kita, langkah apa yang _harus_ dan _bisa_ kita lakukan untuk *menumbuhkan fitrah keimanan* dan *fitrah belajar* di dalam diri ananda tercinta, sejak ananda masih dalam kandungan hingga mereka aqil baligh.
Bagi orangtua, 'cukup' dengan menjalani dua tugas secara konsisten, maka Allah akan selesaikan sisanya.
1. *Bacakan Alquran ke anggota keluarga (pasangan dan buah hati)*
maka Allah akan menyucikan jiwa bagi pembaca dan pendengarnya.
2. *Sampaikan kisah imani dalam Kitab (kisah-kisah di Alquran) dan Sunnah (hadits nabi, siroh nabawi)*
maka Allah akan ajarkan ilmu yang sebelumnya tak kita ketahui.
Itulah pesan penting bagi orangtua dari QS 2:151.
Penemuan ilmiah terkini pun menyebutkan bahwa kaum ayah butuh menyampaikan sekitar 7000 kata/hari. Sedangkan bunda sekitar 20.000 kata/hari.
Jadi, sebagai orangtua, kualitas keimanan kita bisa dilihat dari bobot ucapan kita _kepada ananda_
Kembali ke Alquran, jika kita renungkan ayat-ayat cinta ini, kita akan menemukan berbagai jenis ucapan yang Allah contohkan untuk kita ikuti.
Saya menyadari, dalam menjalani misi kami berkeluarga dengan target *Menjadi Ayah Artis, Bunda Bidadari dan Anak Bintang*, salah satu tugas utama saya adalah mempersiapkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar ke anak-anak.
Maka, untuk mempermudah 'tugas kami' saya memilih 3 jenis ucapan yang perlu dilatih ketika kami, ayahbunda, berbicara kepada mereka.
Ketiga ucapan ini akan membantu para ayahbunda (khususnya kami) untuk mengeluarkan *kebutuhan berbahasa*nya *kepada buah hati* dengan cara yang Allah sukai.
Ketiga ucapan itu adalah :
1. *Qaulan sadiidan* ( surah Annisa QS 4:9). Perintah Allah untuk bertakwa dan *berkata yang benar* ditujukan kepada orangtua yang khawatir dan risau akan bagaimana menjawab pertanyaan Allah akan titipan buah hatinya. Ini perintah untuk orangtua beriman yang takut akan pertemuan dengan Tuhannya.
2. *Qaulan tsaqiilan* (Surah Al Muzammil QS 73:5) Ini adalah *perkataan yang berat bobot iman*nya. Perintah Allah kepada nabi Muhammad saw ini menjadi sunnah utama para pengikut ajaran nabi Muhammad saw yang setia. Karena nabi Muhammad saw 'hanya' mewariskan Alquran dan sunnah kepada kita umatnya, maka menjadi 'kewajiban' kita untuk menjaga warisan itu sebaik mungkin.
Perhatikan syarat yang Allah berikan agar kita diberi qaulan tsaqiilan ketika berucap kepada keluarga (juga orang lain)... *dengan menghidupkan malam* dan *membaca Alquran dengan tartil* di waktu terbaik itu.
3. *Qaulan layyinan* ( Surah Thaha QS 20:44). Perintah berucap dengan *perkataan yang lemah lembut* disampaikan dalam kisah Nabi Musa as yang diminta untuk mendakwahi Firaun yang zhalim, dengan harapan ia sadar atau takut dengan kekuasaan Allah. Perhatikan pesan penting dari kisah ini.
β€ *Pesan tauhid* harus *disampaikan dengan lemah lembut*, agar *menyentuh hati dan kesadaran* pendengarnya. β€
Jika kepada Firaun yang sangat zhalim saja Allah perintahkan untuk berkata yang lemah lembut, tentu kepada buah hati kita yang masih dalam pengasuhan harus lebih lembut lagi.
Jika kita mau serius berlatih untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kata kepada anak, dengan berpegang kepada ketiga jenis ucapan di atas, insyaAllah kita akan lebih mudah *membangun kelekatan dan kedekatan* kepada anak.
*Perkataan yang mengikat hati anak* akan memudahkan anak kita menjalani peran utamanya sebagai anak: *berbakti kepada orangtua*.
βPerhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi orangtua dalam melatih ketiga ucapan qurani di atas:
*1. Membacakan Alquran kepada anggota keluarga*
*2. Berkisah tentang isi Alquran dan sosok Alquran berjalan*
*3. Bangun malam dan menghidupkan malam dengan tilawah alquran secara tartil*
*4. Memiliki simpanan kosakata yang 'lemah lembut' untuk menyampaikan pesan-pesan tauhid kepada anak*
Jika kita landasi upaya kita ini sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, maka inilah yang disebut sebagai *Bahasa Cinta Untuk Ananda*.
Karena sebelum mengobrol dengan buah hati kita akan BERDOA agar Allah membimbing lisan kita dalam menyampaikan pesan imani.
Karena kita berharap agar di setiap ucapan kita akan menumbuhkan rasa *cinta kepada Allah* dalam diri buah hati kita....
βIndikatornya?
Perhatikan binar mata mereka.
Perhatikan raut wajah mereka.
Perhatikan sikap dan perilaku mereka.
Anak yang sering diberikan *bahasa cinta* oleh ayahbundanya, insyaAllah akan bertumbuh menjadi anak yang cerdas dan santun dalam berbahasa.
Bagaimana tidak? Karena pendengaran mereka dipenuhi dengan bahasa qurani...bahasa cinta. Karena Alquran adalah perkataan Allah yang diberikan untuk kita, hambaNya yang terpilih.
Dari pendengaran, turun ke hati. Itulah bahasa cinta. Itulah cahaya Alquran yang menjelma ke dalam setiap ucapan dan perilaku.
βBagaimana agar kita bisa konsisten melatih diri dengan ucapan-ucapan terpilih itu?
*Biasakan berdoa sebelum menyampaikan pesan ke anak*. Coba renungi makna dan amalkan doa indah dari Nabi Ibrahim yang Allah abadikan di *surah Asy Syuara QS 26:83-85*. Saya menamakannya *Doa Berkata Baik*.
Doa ini dahsyat. Berharap ucapan baik yang kita sampaikan membekas hingga ke generasi selanjutnya, dan membawa kita ke surga. Masya Allah.
Selamat merenung, bertobat dan bersungguh-sungguh berusaha *menjadi orangtua* yang setiap *ucapan dan nasihatnya dirindukan oleh buah hati* , sahabat.
Semoga Allah senantiasa membimbing hati, lisan dan perbuatan kita sebagai orangtua yang Allah ridhoi aamiin.
Allahu a'lam bishshawab.
Sesi diskusi
1β£
assalamualaikum
Nama: Dian
Asal: Subang
Pertanyaan:
Bagaimana menyampaikan pesan imani pada batita bun? selama ini saya baru sebatas membacakan surat pendek dan terjemahannya yg kadang dia pilih sendiri mau surat apa, dan melakukan dialog iman secara sederhana.
trimakasih
Jawaban:
Wa'alaykumussalaam
Jadi diri sendiri aja mba. Sebagai *ibu yang dititipkan anak* oleh Allah.
Yakini kalau anak itu titipan Allah. Berarti Allah sertakan perangkat dan ilmu yang dibutuhkan untuk mengasuh anak kita.
YAKINI bahwa Allah muliakan kita dg diberi kesempatan menjadi sosok yang akan *menumbuhkan rasa cinta kepada Allah* dari jiwa anak.
Karena kita memang sosok penuh cinta, penuh rasa, padat emosi. Dari rahim kitalah, Allah pilih hadirnya buah hati
Resapi semua keistimewaan ini dulu
Hingga yang muncul pertama adalah RASA TENANG dan BAHAGIA.
Ketika kita ingin menyampaikan pesan imani ke anak, akan muncul rasa syukur,
Ambil wudhu, ambil Alquran tilawah dulu. Lalu bertanya, "Ya Allah, saya akan sampaikan kalimatMu ke anak saya. Bimbing hati, akal dan lidah saya ya Allah, apa yang Engkau inginkan aku sampaikan untuk bayiku? Kalimat apa yang Engkau inginkan didengar oleh telinga dan jiwa bayi/anak mungilku ini? Berikan aku petunjukku yang aku pahami dan bisa aku langsung jalankan."
Resapi dan nikmati RASA yang muncul.
Nanti Allah akan beri petunjuk lho. Entah bagaimana caranya. Pasti dengan cara khas bunda. Entah dari keinginan tilawah banyak. Lalu membacakan artinya. Atau mengingat kisah qurani terdahulu. Atau disuguhkan bacaan yang mendukung pesan yang 'ingin' kita sampaikan.
Untuk anak berusia 0-10 thn...penuhi imajinya dg surga, tempat ia berasal dan akan kembali. Gambarkan suasana surga. Bagaimana caranya kembali ke surga . Semua ada ko di Alquran.
Sambungkan dgn keseharian.
Misal baca surah Al Kautsar. Cerita ttg nikamt yang banyak, ttg telaga Al-Kautsar, ttg minuman yang bikin ga haus. Ketika anak minum stlh berkegiatan , cerita ttg kelak kamu akan minum dari telaga Kautsar yang gelasnya dpt ini, pelayannya adl Rasulullah lsg.....dan kisahkan syaratnya. Apa yg hrs dia lakukan di dunia agar layak dpt minuman itu.
Ketika ttg memberi asi, cerita a ttg sungai susu di surga.
Kenalkan jahe dan minuman jahe, pisang, kisahkan ttg sungai jahe dan pisang di surga .
Ketika makan kurma, cerita ttg pohon kurma di surga dan bagaimana cara menanam pohon kurma untuk kebun kita di surga..dgn membiasakan kalimat tasbih
Sungguh, ga sulit ko berkisah imani.
2/3 isi Alquran itu kisah.
Para ibu yang hrs meluangkan waktu untuk membaca Alquran dan artinya, membaca tafsir sederhana, cari hadits ttg surga , Alquran, cahaya masjid, shalat, baca buku siroh...kisahkan ttg peristiwa isra' mi'raj...apa saja isinya.
Itu saja isinya udah ttg masjid2, juga beberapa nabi utama dan sejarah bacaan dalam shalat.
Ko bisa tahu?
LUANGKAN DIRI KITA UNTUK BELAJAR AGAMA DEMI ANAK2...bukan untuk diri sendiri.
Jadi tiap mendapat ilmu agama, pastikan anak kita mendapatkan juga catatan ilmu itu..melalui LISAN kita.
Allahu a'lam β
Untuk batita, fokuskan juga melatihnya huruf Hijaiyah
Mulai dari huruf Hijaiyah yang ada di namanya.
Pastikan ia berlatih mengucapkannya dg benar.
Tambahkan kosakata bahasa Arab yang dimulai dg huruf Hijaiyah itu dan kenalkan melalui sentuhan, gambar, tunjukkan ayat yang membawa kosakata itu di Alquran dll
Berdoalah ..di usia balitanya anak2 enjoy membaca Alquran sehingga maksimal usia 7 thn ia sudah terbiasa tilawah 1 juz sehari..
Jadi sebelum dia nanti disibukkan dengan kurikulum sekolah di Indonesia yang kebanyakan materinya ga bermanfaat bagi masa depannya, penuhi jiwanya dgn kenikmatan tilawah Alquran
2β£
Nama: hamba Allah
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengatasi pendidikan/cara mendidik yg secara tanpa disengaja turun menurun? Dan bagaimana cara mengatasi anak2 yg telah terpapar pendidikan yg turun menurun? Pendidikan yg turun menurun misalnya cara berbicara nya all tergesa2 intonasi tinggi emosional
Jawaban:
Ya tinggal di counter dengan lawannya...dengan nilai2 yang kita yakini kebaikannya.
Kan intinya amar ma'ruf nahi Munkar?
Bukan nahi Munkar amar ma'ruf?
Jadi, ganti dulu mindset kita...
*bagaimana cara memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik ke anak?*
Seberapa banyak amar ma'ruf yang kita paksakan dan biasakan di rumah?
Fokus dgn *CAHAYA yang bisa dan mampu kita beri ke keluarga*
Tak perlu habisi waktu dg mencatat dan mengingat2 begitu banyak kegelapan yang telah ada di keluarga.
Ingat! *_kegelapan hanya akan hilang jika hadir CAHAYA_*.
Jadi, pastikan PORSI CAHAYA yang kita hadirkan di keluarga harus lebih banyak dari kegelapan yang telah ada.
Dan semua ada tahapannya. Santai.
Begini ya . Untuk membentuk karakter generasi FASTabiqul Khaiirat harus melalui 4 fase 'sederhana' yang membutuhkan waktu 15 tahun untuk membentuknya :
1. DIPAKSA
2. TERPAKSA
3. TERBIASA
4. LUAR BIASA
Tugas ortu tuh cuma menjaga agar fase 1-3 berjalan dg on track. Jika melenceng, tinggal kembalikan perlahan, banyak istighfar dan mohon pertolongan Allah.
Nanti Allah yang akan sempurnakan anak jadi LUAR BIASA.
Contoh:
Saya dari keluarga yang terbiasa berkata keras. Nada tinggi, mata melotot terbiasa judging. Dan terlalu banyak menggunakan akal dlm berkomunikasi, jadi less E-motion, less empathy. Ga paham agama. Dididik dg logika ala barat dan sekolah umum.
Dan itu ga bisa sertamerta hilang. 32 tahun saya diasah seperti itu. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Ketika mau menikah, saya *menerima kondisi saya dan keluarga* dulu, jadi saya gakan jadikan keluarga sebagai alasan saya sulit mendidik anak kelak. Saya syukuri nikmat mendapat keluarga terbaik versi Allah.
Ketika saya bersyukur, saya menemukan diri ini tersenyum. Saya menemukan bahagia karena ditempa Allah dg diberi keluarga terbaik seperti mereka.
Tahu dari mana sumber syukur itu?
Ketika akal saya bertanya ttg makna doa syukur yang ada di QS 46:15. Ayat itu ga terima alasan *inner child* atau menyalahkan ortu/lingkungan atas segala yang kita terima.
Lalu Allah beri saya hikmah seperti itu.
Kemudian saya TERIMA kondisi diri sebagai wanita judes yang mau belajar jadi lebih lembut..
βBagaimana caranya?
πBaca Alquran sesering mungkin. Paksa diri untuk perbaiki bacaan Alquran
Tahu ga, saya butuh waktu 14 tahun menikah untuk bisa merasakan getar di hati ketika saya membaca doa khatmil quran? Dan itu dimulai ketika anak2 terlihat enjoy dan berebutan saat kami khataman Qur'an bareng dan baca doa. Mereka memang dibekali kebiasaan untuk membaca artinya agar bisa meresapi isi doa. Tapi saya sebagai pengajar mereka bahkan baru tersentuh melalui sosok anak2 kami. Melihat raut wajah bersinar mereka dan penuh harap ketika membaca doa khatmil quran.. melihat raut rasa syukur di wajah mereka ketika sudah membaca Alquran sesuai perintah saya.
Can you imagine? Saya butuh 14 thn untuk bisa menemukan kebahagiaan bahwa hati saya bisa bergetar bahagia dan menangis ketika membaca doa itu?
Jika saya saat ini disebut sebagai *Bunda Bidadari* oleh mereka , itu karena kebaikan Allah, mereka terus berdoa agar saya tetap jadi bidadari bagi mereka.
Padahal saya masih tetap kualitas 'emak macan' hingga kini.π¬π₯π.
Tapi saya positif dg segala cahaya yang ada di rumah
Saya YAKIN kalau setiap ayat Alquran yang kami paksakan baca di rumah, setiap kisah qurani dan siroh yang kami coba amalkan di rumah, adalah TABUNGAN CAHAYA bagi keluarga kami.
Maka, ketika muncul gangguan setan kalau betapa sulit mendidik anak, itu tanda kita kurang memberi makan cahaya untuk jiwa kita...tilawah alquran.
Coba deh ruqyah diri dan keluarga dengan konsisten mendengarkan Al-Baqarah Sampai selesai selama 7 hari berturut2.
Sabar ya jika kemudian merasa panas, sakit, diri atau anak bawaannya mau ngamuk, ada sesuatu yang tidak biasa atau barang tidak atau yang aneh2...itu tanda ada gangguan.
Bedakan antara budaya bicara masing2 sukamu dgn kelembutan
Orang Arab aja kalau bicara kayak orang mau berantem ko hehe...
Tapi Alquran itu pelembut hati dan lidah. ..cobalah
3. Nama: hamba Allaah
Asal: surabaya
Pertanyaan: bagaimana mengobati luka batin anak jika orang tua terlanjur membentaknya. Bagaimana menunjukkan bahasa cinta kepada anak 12 bulan?
Terimakasih π
Jawaban:
Langsung bertobat, mohon ampun. Istighfar itu menggugurkan dosa.
Lalu ortu memeluk mencium anak, jika anak sdh 2 thn ke atas,minta maaf. Sebutkan ibu mencintainya. Lalu peluk dia sembari ibu tilawah Alquran.
Anak usia 0-2 thn itu butuh sentuhan fisik 100% yang disertai cinta. Masa paling seru ketika ngasih ASI.
Pastikan ga Nyambi ketika ngasih dia asi. Tapi kerahkan raga, pikiran dan jiwa untuk mengASIhi dia. Banyak doa...banyak sentuh mata (doakan agar matanya suka baca Qur'an), doakan bibirnya yang jago nenen fasih tilawah Alquran, sentuh dahinya agar ia senang bersujud, sentuh pipinya agar bercahaya dg menjaga wudhu, usap ubun2nya berdoa agar dipenuhi dg cahaya Alquran dan dijaga dari fitnah zaman, usap telinganya doakan agar hanya mendengar yang baik2. Usap tulang punggungnya hingga kaki, doakan agar Allah kuatkan ia untuk mendirikan shalat, usap tangan dan kakinya. Doakan semua kebaikan. Usap dadanya, minta Allah penuhi dadanya dengan cahaya Alquran ".
Dalam keseharian ketika dia bangun, peluk dia sembari mendoakan. Sentuh anak dg menatap matanya dan tersenyum, biasakan panggil nama dg sebutan sayang. Misal " 'Ulya kesayangan Bunda, my little princess. Jadi bidadari ya nak di dunia dan akhirat. "
Usia 2-7 thn anak hrs puas bermain dgn tubuh ortu.
Pastikan ketika kita shalat atau tilawah, anak dekat dg kita.
Biarkan dia menempel erat ke ibu di setiap suasana. Jangan dihalau atau dibilang anak manja dll...dia
Sedang menabung momen indah yang akan menguatkan jiwanya kelak
4β£
Nama: NN
Domisili: Surabaya
Pertanyaan:
Bagaimana cara menyampaikan pesan2 tauhid kepada anak dengan kosakata lemah lembut semntara kita sering kali berkata yang pada anak bahkan kasar krn dipicu kesalahan anak atau pun disaat kondisi kita lagi capek ataupun sdg menyimpan kekesalan atau kemarahan pada yg lain.
Jawaban:
Ortu menang harus banyak dan sering bertobat.
Anak itu kan ga salah.
Yang salah itu kan orangtua *memelihara amarah* di dalam hati sehingga si jin yang bernama ammarah itu tertarik dg kuat hingga tinggal di hati ortu
Coba praktekkan *doa istighfar* (pilih 1-3 doa istighfar yang plg cocok dg kondisi hati kita dari Alquran deh ).. baca sebanyak2nya..kalau saya suka baca 100x/doa..kalau masih emosi, 500x
Terus *baca dan resapi doa syukur nabi Muhammad Saw* di *QS 46:15* . Resapi maknanya dan minta hikmah dari Allah. *Minta dibimbing agar jadi ortu yang pandai bersyukur dan lemah lembut ke anak*
Biasakan juga *berdoa mohon ucapan yang penuh hikmah dan lemah lembut* dari nabi Ibrahim as di surah *QS 26:83-85* Coba resapi maknanya....
*Biasakan jaga wudhu* Wudhu itu air yang bercahaya. Api akan padam dg air.
.kalau ucapan baik kita ingin kuat menghujam ke jiwa anak , harus rajin *bangun tahajud dan tilawah Alquran dg Tartil* . Baca arti surah Al Muzammil deh buat penjelasannya.
TENANG ya. ga usah baperan.
Ortu itu emang manusia yang byk dosa. Tapi Allah memuliakan ortu dg diberi nikmat beristighfar dan dikaruniai anak yang rela memaafkan ortu dan rajin berdoa untuk ortu.
Mintalah karunia itu
Allahu a'lam
5β£
Nama: Safira
Pertanyaan
Bunda Iin, mohon diberikan contoh2 kumpulan kosakata βlemah lembutβ utk anak usia balita dlm memberi pemahaman hal2 yg membahayakan karena biasanya akan selalu bilang itu2 saja, βjangan/tidak boleh krn bs bahayaβ kemudian menjelaskan apa bahayanya.
Jawaban:
Surga, syukur, isi surga ...itu bisa didapatkan kosakatanya di Alquran, di hadits2 terkait, di Asmaul Husna..
Beli deh buku ttg Asmaul Husna. Banyak ko buku eceran yang bagus ttg Asmaul Husna. Ada kisah Alqurannya, Kisah nabinya, kisah ulamanya dan penjelasan ttg makna asma'ul husna itu.
Bacakan ayat yang ttg Asmaul Husna itu dan ajak anak main, untuk cari ayat itu bersama2...
.
.untuk anak usia 7 thnan cukup beri 1 ayat untuk mencari kosakata yang dimau ya.
Ga boleh ada kata jangan, kecuali untuk menjelaskan aqidah ..
Lagian kan kaidah muamalah itu semua boleh kecuali yang dilarang.
Kita fokus dg kebaikan apa yang DIBOLEHKAN dan DIANJURKAN oleh Allah. Dan apa PAHALANYA
Anak harus dipahamkan ttg pahala, balasan untuk kebaikan. Kenalkan surga, isi surga, apa bagian dari surga yang Allah turunkan ke dunia untuk kita pelajari dan makin cinta Allah. (misal 4 sungai surga yang Allah turunkan ke dunia, ini jadi bikin anak belajar ttg sungai, dan hadits nabi ttg wudhu di air sungai aja ga boleh berlebihan...ini ngajarin wudhu)
Ajarkan anak 4 area wajib wudhu dan caranya berdasarkan QS 5:6
.
Sampaikan kalau itu cara yang Allah ajarkan. DNA kalau berwudhu, pahalanya nanti tubuhnya bercahaya. Tiap berwudhu sedang menabung cahaya yang akan jadi tiket agar bisa menyeberangi jembatan Sirothol Mustaqim dg selamat
.pokoknya fokus cerita ttg surga dan cara kita menabung cahaya di dunia agar mudah kembali ke surga nanti
Allahu a'lam
Untuk anak balita, alihkan ke kegiatan yang aman.. ketika menemukan dia sdg dekat2 yang membahayakan ..
6β£
Nama: Mega
Pertanyaan:
Bagaimana menumbuhkan fitrah belajar anak di setiap tahap usianya, terutama usia balita? Mohon contoh kegiatan2 yg bisa dikerjakan bersama Ananda. Jazakillah
Jawaban:
Duh ini kajiannya bisa beberapa sesi sendiriπ.
.intinya mah
0-2 fokus tuh ibu dengan anak. Gada sambi dengan ngerjain tugas RT, apalagi onlenan. Itu ciri ibu yang gatau keistimewaan jadi busuk. Jadi ia terjebak dengan jeratan setan. Menghilangkan momen menabung cahaya di jiwa anak dan menggantikannya dg menikmati 'cahaya gelap' dari hapeπ. maaf ya kalau saya tegas. Tapi saya ga suka dan bersedih untuk ibu yang tega mengabaikan bayinya ketika menyusui. Masa menyusui itu hanya 2 thn, itupun bukan kewajiban kita. Tapi jadi HAK PREROGATIF seorang wanita yang melahirkan anak. Waktunya hanya 2 tahun, lalu mengapa mau direnggut dengan sekedar cahaya dari gadget yang begitu murah? Saya bersedih untuk bagi2 yang menderita itu π..
Itu adalah momen plg baik untuk membiasakan anak enjoy tilawah Alquran. Harusnya ibu memurojaah atau menghafal ketika menyusui . Atau berdoa byk..
Beri kesempatan ayah memandikan anak, mewudhukan dan mendoakan anak setiap hari
Usia 2-7 ayah dan ibu itu harus seimbang perannya. Ayah beri kesempatan memandikan anak , bermain LBH lama dg anak,shalat dan tilawah di sisi anak, memasak untuk keluarga, mengajak anak shalat di masjid,
Usia 7-10 gender yang sama. Kenalkan sifat 2 khas dan kerja wanita/pria di rumah dan sosial..
Anak diajarin tanggung jawab urusan rumah sblm dia belajar/main ke luar rumah. Ga boleh keluar rumah sblm selesai tugas aqidah (tilawah, hafalan, shalat) dan tugas rumah tangga.
Usia 9 anak udah nyuci baju sendiri/keluarga. Anak laki disuruh belanja dan masak untuk keluarga. Karena itu semua tugas lelaki.
Anak cewek dibekali keterampilan untuk urus diri sendiri dan membuat rumah nyaman untuk dia pakai bermain/belajar. sepanjang hari
10-14 bersilang gender. Ayah-anak cewek, ibu-anak cowok. Beri tugas sosial. Kerjabakti atau rapat RT/DKM mesjid anak laki jadi wakil. Arisan ibu2 atau pengajian ibu2 anak cewek jadi wakil
Contohnya?
Sekarang Ulya 11 thn. Dia biasa bertugas menyuguhkan makanan untuk santri2 dan tamu2 yang hadir. Dia wajib atur waktu belajar/mainnya agar ga melupakan tugas rumahnya
Dia jadi wakil saya untuk byk hal.
Silmi laki2 12 thn dilibatkan dlm organisasi ayahnya. Sebulan sekali dia diberi tugas untuk membaca Alquran di depan jamaah kajian bapak2.
Saya banyakin jalan dg silmi agar dia paham kebutuhan wanita. Jadi saya juga ga boleh 'malu2in' kalau jalan ama anak abege kek diaπ€.
Kira2 spt itu
Materi
*MENJADI SAHABAT BAGI ANAK*
Bersama
Ibu Titik Poejiati
_Founder Komunitas Orangtua Bahagiakan Anak_
ππ·ππ·ππ·ππ·π
Ayahbunda..
Dalam rangka menjadi sahabat bagi anak, beberapa hal yg bisa dijadikan perhatian orangtua :
1. *Ayah dan bunda menjadi sahabat sejati*.
(Dg segala byk kriteria, atau pengertian diatas.. Silahkan diambil yg telah dipahami dg baik)
Ayah dan bunda saling mudah sharing, empati, tdk saling menjelekkan, tdk membuka aib pasangan, saling membutuhkan- mendukung-mencintai, dll
(Jika tdk bisa keduanya.. Salah satu, misal : Ibu menjadi sahabat bagi ayah.. Insyaa Allah suatu hari menular. Aamiin)
2. *Jadilah teladan.*
Show in force didepan anak-anak, bagaimana ayah dan bunda saling mendukung dan membantu.
3. *Memahami Anak* dengan mengenali potensi dan fitrah nya.
Dibalik kekurangan anak, sejatinya disitupulalah kita akhirnya menemukan kelebihan nya. Mata telinga dan hati kita sebisa mungkin belajar mengenali potensi anak. Dan secara fitrah anak adalah benih yg tumbuh menjadi tanaman. Kita harus memastikan ia tumbuh sesuai fitrahnya.. Penuh iman, pembelajar, ingin tahu tinggi, dst..
4. *Berkomunikasi dengan baik* (materi kulwapp sebelumnya ya).
Salahsatunya dengan menjadi pendengar yg baik.
Telinga kita diciptakan lbh byk (sepasang=2) daripada mulut (hanya satu), secara fitrah harusnya kita byk mendengar dulu (menggali data) baru berbicara.
4. *Saling memberi kepercayaan*.
Beri kepercayaan pada anak bahwa ia bisa melakukan suatu hal.
Dan dilain waktu, Anak pun memberikan kepercayaan pada orangtua untuk melakukan sesuatu.
Anak akan belajar memilah mana yg harus ia selesaikan sendiri dan harus mempercayakan pada orangtua utk menyelesaikan nya.
Begitupula orangtua.
ππ·π
*Tips betah menjadi sahabat bagi anak*
1. Yakini bahwa *kita juga membutuhkan anak untuk menjadi sahabat kita*. Bahkan teman(sahabat) kita kala kita menua.
2. Sesungguhnya Menggembirakan anak-anak akan menjadikan *Orangtua pun sehat lahir dan batin*. Karena emosi itu menular. Anak yg Gembira akan menggembirakan sekitarnya.
3. *Tenang saat menanam dan merawat*.
Anak ibarat tanaman.., Bismillah insyaa Allah esok ada waktunya panen. Smg panen kebaikan.
4. *Sabar dalam proses* negosiasi. Karena kepercayaan sahabat itu hadir setelah teruji.
Semangat membangun peradaban
Semangat menjadi orangtua dan sahabat bagi anak-anak kita..
Penanya 1: Bunda Muslimah
Assalamualaikum
Alhamdulillaah kami hidup dengan dikaruniai 4 anak masih kecil - kecil
Anak pertama : kelas 4 SD
Anak kedua : kelas 3
Anak ketiga : kelas 1
Anak keempat : 2 tahun 8 bulan.
Saya mengalami kesulitan bersahabat dengan anak ketiga.
Sebab kemandirian yang belum terwujud, dengan banyaknya pekerjaan rumah dan sekolah, terkadang saya kirang sabar menghadapinya.
Gimana cara menjalin komunikasi dan membesarkan hatinya bahwa ia mampu mandiri.
Terima kasih
Jawaban:
Wa alaikumussalam bunda muslimah..
Begini bunda, saat kita merasa kesulitan , mungkin kali ini kesulitan bersahabat, sebenarnya bunda sudah selangkah lebih maju. Artinya, bunda mengenali/ identifikasi apa yang sedang terjadi. Bahwa ada kesulitan yang bunda alami. Sekali lagi , bunda merasa ada kesulitan, Bukan anak yang berkesulitan.
Ananda masih umur sekitar 6-7 tahunan ya.. masih sangat lekat-lekatnya terus membuat bonding. Jika tadi dikatakan bunda kurang sabar, mungkin bunda sedang lelah. Coba bunda take a rest sebentar. Istirahat walau hanya dengan sekedar Tarik nafas panjang. Dan datangilah anak saat kita telah siap kembali.
Berbagi peranlah dengan suami, mungkin akan sedikit membantu, missal bila tidak ada pengasuh yang membantu dirumah. Dan saat anak yang besar sudah longgar , selepas pulang sekolah ataupun sudah selesai pekerjaan rumah, bisa diminta untuk membantu.
Sabar ya bun.. Ini hanya hal kreatifitas saja. Kreativitas bagaimana memanage waktu, menyelesaikan pelerjaan rumah namun tetap waras, alias tetap rileks dan tenang. Bunda latihan terus control emosi, cukup makan minum dan bergizi.
Semangat bun..
lalu bagaiman cara menjalin komunikasi nya ? mudah insyaa allah bun... Apalagi masih kelas 1 ya.. banyakin ngobrol ya bun, bercerita, dan melawak/ bercanda gurau dengan anak
bunda masih ingat topik apa terakhir kali bercanda dengan nya ?
Disinilah bonding atau kelekatan itu terbentuk. urusan kemandirian, itu hal bonus saja.. insyaa allah dimudahkan ya. aamiin
Penanya 2 : Bunda Nita
1. Bunda..saya ingin menanyakan bagaimana caranya membuat anak terbuka pada orang tua? Apabila sudah terlanjur ada ada hal yg dirahasiakan misalnya hp dipassword, tidak mau terbuka
masalah teman dsb, bagaimana solusinya..
Padahal sebelum punya hp sudah ada perjanjian bahwa digunakan untuk kebaikan dan tidak melupakan waktu ibadah dan belajar..
Anak saya yg ke 2 umur 11 th orangnya santai sekali,
seperti tidak ada target dalam prestasi belajar dan ibadah.. selalu yg dilihat adalah teman saya ada yg lebih jelek dari saya dsb.. bagaimana caranya untuk menumbuhkan semangatnya?
2. Bagaimana menghadapi suami yg terlalu keras dan disiplin pada anak yg memungkinkan anak terpaksa mengikuti perintah orang tua, bukan karena kesadaran..dan membuat anak takut untuk terbuka
3. Apakah benar cara memotivasi anak dg menunjukkan kelemahan dirinya dg tujuan supaya kelemahan tsb disadari dan bisa diperbaiki?
Jawaban:
pertanyaan pertama.π±
Bagaimana membuat anak terbuka ? Insyaa Allah mudah bunda. Jawabannya adalah, seberapa jaug kelekatan yang kita bangun bersamanya. Lekat atau bonding disini buka temporal ya bun.. tetapi sepanjang waktu. Baik ayah maupun bunda.
Berbicara HP, adanya atau hadirnya membersamai anak, harus sesuai kebutuhan. Amat salah besar jika untuk dimiliki. Sebaiknya dipinjami. Ada aturan nya. Baiklah bila terlanjur bagaimana? Sudah lebih baik yaβ¦, bunda tadi mengatakan ada perjanjian. Sehingga untuk menariknya kembali saat dilanggar tentu mudah. Mudah ya bunβ¦ jika sudah dipasword yg sblmya petrjanjian tdk boleh dipassword.. brarti tinggal mengambil kembali.
Namun masalahnya berikutnya, bukan sekedar mengambil kembali masalah selesai. Yang harus diadakan adalah .. Lalu apa yang diadakan sebagi penggantinya. Silahkan cukupi anak dengan berbagai keahlian. Walau akhirnya orangtua harus menghadirkan fasilitas. Temani berenang, olahraga, Membaca, menonton film, jalan2 traveling dan lain-lain. Karena ini adalah kebutuhan anak. Semangat ya bun. Usia 11 tahun adalh masa ditumbuhkan kepercayaan dirinya dan dibutuhkannya dukungan sekitar atas prestasi-prestasinya.
Satu lagi, jangan dilupakan penuhi kebutuhan psikisnya dengan sentuhan2. Usapan di punggungnya, kalimat motivasi dan banyak ngobrol/bersenda gurau bersama.
pertanyaan kedua π±
Bagaimana menghadapi suami yg terlalu keras dan disiplin pada anak yg memungkinkan anak terpaksa mengikuti perintah orang tua, bukan karena kesadaran..dan membuat anak takut untuk terbuka
Heheβ¦
Seru ya bun pertanyaannya.. Ini sudah bab yang berbeda ya. Bagaimana menghadirkan sakinah dirumah. Tetapi tidak mengapa, semoga bermanfaat ya.
Bismillah. Bunda, Kadangkala seorang suami itu tampil sesuai kebutuhan. Kadangkala ya.. Sososk qowamnya itu otomatis muncul. Dilandasi karena tanggung jawab sebagao kepala keluarga, menjaga amanah yang ada agar tetap terkontrol, tidak ada yang terpeleset jauh dari nilai-nilai utamanya agama. Namun kadangkala ada yang masih ada salah / kurang dalam bab komunikasinya. Ini lah seni mengasuh. Yang banyak ayah masih harus belajar lagi. Tetapi sekali lagi, tidak semua ya..
Disinilah peran kita, Ibu yang ketika kita sudah bisa show dalam mendidik, semua aman, ayah akhirnya tidak perlu turun tangan. Dalam hal ini, pandai-pandainya kita sebagai istri memadu padankan peran. Antara menjaga konsistensi pendidikan yang diinginkan dan keharmonisan keluarga.
Saat masih ada para suami yang disiplin menegakkan aturan main. Dibalik ini, sebenarnya kita bersyukur. Tinggal disuatu kesempatan bisa ikutan mengajak suami untuk ikut parenting misalnya, atau mendengarkan ceramah parenting lewat audio juga bisa.
Suatu saat pasti ada perubahan. Sejalan kita para ibu terus berbenah kreatif dalam memadu padankan peran. Semoga sebagian penjelasan saya yg tersirat bisa dipahami ya bun. Semangat membersamai anak-anak juga suami.
untuk pertanyaan ketiga π±, Mohon maaf, bisa diperjelas lagi pertanyaannya ya bunda. Untuk yg ini belum bisa dijawab.
mgkn bisa lebih dijelaskn dengan contoh ..
Penanya 3: Authia
Bagaimana kiat melatih kesabaran supaya tidak menunjukkan rasa marah kpd anak kita secara langsung?
Jawaban:
Salam bunda Auhia..
Bunda pernah ingin marah ya bun.. Konteksnya apa dulu bun.. Dan ananda usia berapa tahun ?
Sayangnya, data nya belum lengkap ya. Karena sesuangguhnya anak-anak juga membutuhkan pendidikan mengenal juga mengelola berbagai macam emosi. Mungkin kapan-kapan bisa jadi judul kulwapp di sesi lain ya.. hehe..
Artinya Bila memang bunda ingin marah kepada anak karena memang ia salah, silahkan⦠Karena itu semua adalah ekspresi. Jangan sampai anak tdk mengenali bahwa ada sesuatu yang salah disana. Tinggal bagaimana bahasa marahnya saja, yang perlu latihan.
Nah, bila memang unsur yang memang sering lepas control marah nya adalah kita. Mudah bun⦠Bunda tinggal Tarik nafas dulu sebelum marah ya⦠sekali tarikan nafas panjang kadang cukup. Jika kurang, silahkan ditambah lagi. Coba ya bun⦠Rahasianya adalah: minimal bunda ada jeda 1-2 detik untuk BERFIKIR hendak BERKATA APA. Marah, sedih, kecewa itu juga anugerah ya bun.. tetapi kapan kita mengekspresikannya pada waktu dan suasana yg tepat disertai bahasa komunikasi yang tepat.
Biasanya sangat sulit kita marah pada anak balita ya. hangat-hangat nya belajar emosi, lebih pada mengenal berbagai emosi, bila untuk anak usia tersebut.
Semangat ya bunβ¦
*MENJADI SAHABAT BAGI ANAK*
Bersama
Ibu Titik Poejiati
_Founder Komunitas Orangtua Bahagiakan Anak_
ππ·ππ·ππ·ππ·π
Ayahbunda..
Dalam rangka menjadi sahabat bagi anak, beberapa hal yg bisa dijadikan perhatian orangtua :
1. *Ayah dan bunda menjadi sahabat sejati*.
(Dg segala byk kriteria, atau pengertian diatas.. Silahkan diambil yg telah dipahami dg baik)
Ayah dan bunda saling mudah sharing, empati, tdk saling menjelekkan, tdk membuka aib pasangan, saling membutuhkan- mendukung-mencintai, dll
(Jika tdk bisa keduanya.. Salah satu, misal : Ibu menjadi sahabat bagi ayah.. Insyaa Allah suatu hari menular. Aamiin)
2. *Jadilah teladan.*
Show in force didepan anak-anak, bagaimana ayah dan bunda saling mendukung dan membantu.
3. *Memahami Anak* dengan mengenali potensi dan fitrah nya.
Dibalik kekurangan anak, sejatinya disitupulalah kita akhirnya menemukan kelebihan nya. Mata telinga dan hati kita sebisa mungkin belajar mengenali potensi anak. Dan secara fitrah anak adalah benih yg tumbuh menjadi tanaman. Kita harus memastikan ia tumbuh sesuai fitrahnya.. Penuh iman, pembelajar, ingin tahu tinggi, dst..
4. *Berkomunikasi dengan baik* (materi kulwapp sebelumnya ya).
Salahsatunya dengan menjadi pendengar yg baik.
Telinga kita diciptakan lbh byk (sepasang=2) daripada mulut (hanya satu), secara fitrah harusnya kita byk mendengar dulu (menggali data) baru berbicara.
4. *Saling memberi kepercayaan*.
Beri kepercayaan pada anak bahwa ia bisa melakukan suatu hal.
Dan dilain waktu, Anak pun memberikan kepercayaan pada orangtua untuk melakukan sesuatu.
Anak akan belajar memilah mana yg harus ia selesaikan sendiri dan harus mempercayakan pada orangtua utk menyelesaikan nya.
Begitupula orangtua.
ππ·π
*Tips betah menjadi sahabat bagi anak*
1. Yakini bahwa *kita juga membutuhkan anak untuk menjadi sahabat kita*. Bahkan teman(sahabat) kita kala kita menua.
2. Sesungguhnya Menggembirakan anak-anak akan menjadikan *Orangtua pun sehat lahir dan batin*. Karena emosi itu menular. Anak yg Gembira akan menggembirakan sekitarnya.
3. *Tenang saat menanam dan merawat*.
Anak ibarat tanaman.., Bismillah insyaa Allah esok ada waktunya panen. Smg panen kebaikan.
4. *Sabar dalam proses* negosiasi. Karena kepercayaan sahabat itu hadir setelah teruji.
Semangat membangun peradaban
Semangat menjadi orangtua dan sahabat bagi anak-anak kita..
Penanya 1: Bunda Muslimah
Assalamualaikum
Alhamdulillaah kami hidup dengan dikaruniai 4 anak masih kecil - kecil
Anak pertama : kelas 4 SD
Anak kedua : kelas 3
Anak ketiga : kelas 1
Anak keempat : 2 tahun 8 bulan.
Saya mengalami kesulitan bersahabat dengan anak ketiga.
Sebab kemandirian yang belum terwujud, dengan banyaknya pekerjaan rumah dan sekolah, terkadang saya kirang sabar menghadapinya.
Gimana cara menjalin komunikasi dan membesarkan hatinya bahwa ia mampu mandiri.
Terima kasih
Jawaban:
Wa alaikumussalam bunda muslimah..
Begini bunda, saat kita merasa kesulitan , mungkin kali ini kesulitan bersahabat, sebenarnya bunda sudah selangkah lebih maju. Artinya, bunda mengenali/ identifikasi apa yang sedang terjadi. Bahwa ada kesulitan yang bunda alami. Sekali lagi , bunda merasa ada kesulitan, Bukan anak yang berkesulitan.
Ananda masih umur sekitar 6-7 tahunan ya.. masih sangat lekat-lekatnya terus membuat bonding. Jika tadi dikatakan bunda kurang sabar, mungkin bunda sedang lelah. Coba bunda take a rest sebentar. Istirahat walau hanya dengan sekedar Tarik nafas panjang. Dan datangilah anak saat kita telah siap kembali.
Berbagi peranlah dengan suami, mungkin akan sedikit membantu, missal bila tidak ada pengasuh yang membantu dirumah. Dan saat anak yang besar sudah longgar , selepas pulang sekolah ataupun sudah selesai pekerjaan rumah, bisa diminta untuk membantu.
Sabar ya bun.. Ini hanya hal kreatifitas saja. Kreativitas bagaimana memanage waktu, menyelesaikan pelerjaan rumah namun tetap waras, alias tetap rileks dan tenang. Bunda latihan terus control emosi, cukup makan minum dan bergizi.
Semangat bun..
lalu bagaiman cara menjalin komunikasi nya ? mudah insyaa allah bun... Apalagi masih kelas 1 ya.. banyakin ngobrol ya bun, bercerita, dan melawak/ bercanda gurau dengan anak
bunda masih ingat topik apa terakhir kali bercanda dengan nya ?
Disinilah bonding atau kelekatan itu terbentuk. urusan kemandirian, itu hal bonus saja.. insyaa allah dimudahkan ya. aamiin
Penanya 2 : Bunda Nita
1. Bunda..saya ingin menanyakan bagaimana caranya membuat anak terbuka pada orang tua? Apabila sudah terlanjur ada ada hal yg dirahasiakan misalnya hp dipassword, tidak mau terbuka
masalah teman dsb, bagaimana solusinya..
Padahal sebelum punya hp sudah ada perjanjian bahwa digunakan untuk kebaikan dan tidak melupakan waktu ibadah dan belajar..
Anak saya yg ke 2 umur 11 th orangnya santai sekali,
seperti tidak ada target dalam prestasi belajar dan ibadah.. selalu yg dilihat adalah teman saya ada yg lebih jelek dari saya dsb.. bagaimana caranya untuk menumbuhkan semangatnya?
2. Bagaimana menghadapi suami yg terlalu keras dan disiplin pada anak yg memungkinkan anak terpaksa mengikuti perintah orang tua, bukan karena kesadaran..dan membuat anak takut untuk terbuka
3. Apakah benar cara memotivasi anak dg menunjukkan kelemahan dirinya dg tujuan supaya kelemahan tsb disadari dan bisa diperbaiki?
Jawaban:
pertanyaan pertama.π±
Bagaimana membuat anak terbuka ? Insyaa Allah mudah bunda. Jawabannya adalah, seberapa jaug kelekatan yang kita bangun bersamanya. Lekat atau bonding disini buka temporal ya bun.. tetapi sepanjang waktu. Baik ayah maupun bunda.
Berbicara HP, adanya atau hadirnya membersamai anak, harus sesuai kebutuhan. Amat salah besar jika untuk dimiliki. Sebaiknya dipinjami. Ada aturan nya. Baiklah bila terlanjur bagaimana? Sudah lebih baik yaβ¦, bunda tadi mengatakan ada perjanjian. Sehingga untuk menariknya kembali saat dilanggar tentu mudah. Mudah ya bunβ¦ jika sudah dipasword yg sblmya petrjanjian tdk boleh dipassword.. brarti tinggal mengambil kembali.
Namun masalahnya berikutnya, bukan sekedar mengambil kembali masalah selesai. Yang harus diadakan adalah .. Lalu apa yang diadakan sebagi penggantinya. Silahkan cukupi anak dengan berbagai keahlian. Walau akhirnya orangtua harus menghadirkan fasilitas. Temani berenang, olahraga, Membaca, menonton film, jalan2 traveling dan lain-lain. Karena ini adalah kebutuhan anak. Semangat ya bun. Usia 11 tahun adalh masa ditumbuhkan kepercayaan dirinya dan dibutuhkannya dukungan sekitar atas prestasi-prestasinya.
Satu lagi, jangan dilupakan penuhi kebutuhan psikisnya dengan sentuhan2. Usapan di punggungnya, kalimat motivasi dan banyak ngobrol/bersenda gurau bersama.
pertanyaan kedua π±
Bagaimana menghadapi suami yg terlalu keras dan disiplin pada anak yg memungkinkan anak terpaksa mengikuti perintah orang tua, bukan karena kesadaran..dan membuat anak takut untuk terbuka
Heheβ¦
Seru ya bun pertanyaannya.. Ini sudah bab yang berbeda ya. Bagaimana menghadirkan sakinah dirumah. Tetapi tidak mengapa, semoga bermanfaat ya.
Bismillah. Bunda, Kadangkala seorang suami itu tampil sesuai kebutuhan. Kadangkala ya.. Sososk qowamnya itu otomatis muncul. Dilandasi karena tanggung jawab sebagao kepala keluarga, menjaga amanah yang ada agar tetap terkontrol, tidak ada yang terpeleset jauh dari nilai-nilai utamanya agama. Namun kadangkala ada yang masih ada salah / kurang dalam bab komunikasinya. Ini lah seni mengasuh. Yang banyak ayah masih harus belajar lagi. Tetapi sekali lagi, tidak semua ya..
Disinilah peran kita, Ibu yang ketika kita sudah bisa show dalam mendidik, semua aman, ayah akhirnya tidak perlu turun tangan. Dalam hal ini, pandai-pandainya kita sebagai istri memadu padankan peran. Antara menjaga konsistensi pendidikan yang diinginkan dan keharmonisan keluarga.
Saat masih ada para suami yang disiplin menegakkan aturan main. Dibalik ini, sebenarnya kita bersyukur. Tinggal disuatu kesempatan bisa ikutan mengajak suami untuk ikut parenting misalnya, atau mendengarkan ceramah parenting lewat audio juga bisa.
Suatu saat pasti ada perubahan. Sejalan kita para ibu terus berbenah kreatif dalam memadu padankan peran. Semoga sebagian penjelasan saya yg tersirat bisa dipahami ya bun. Semangat membersamai anak-anak juga suami.
untuk pertanyaan ketiga π±, Mohon maaf, bisa diperjelas lagi pertanyaannya ya bunda. Untuk yg ini belum bisa dijawab.
mgkn bisa lebih dijelaskn dengan contoh ..
Penanya 3: Authia
Bagaimana kiat melatih kesabaran supaya tidak menunjukkan rasa marah kpd anak kita secara langsung?
Jawaban:
Salam bunda Auhia..
Bunda pernah ingin marah ya bun.. Konteksnya apa dulu bun.. Dan ananda usia berapa tahun ?
Sayangnya, data nya belum lengkap ya. Karena sesuangguhnya anak-anak juga membutuhkan pendidikan mengenal juga mengelola berbagai macam emosi. Mungkin kapan-kapan bisa jadi judul kulwapp di sesi lain ya.. hehe..
Artinya Bila memang bunda ingin marah kepada anak karena memang ia salah, silahkan⦠Karena itu semua adalah ekspresi. Jangan sampai anak tdk mengenali bahwa ada sesuatu yang salah disana. Tinggal bagaimana bahasa marahnya saja, yang perlu latihan.
Nah, bila memang unsur yang memang sering lepas control marah nya adalah kita. Mudah bun⦠Bunda tinggal Tarik nafas dulu sebelum marah ya⦠sekali tarikan nafas panjang kadang cukup. Jika kurang, silahkan ditambah lagi. Coba ya bun⦠Rahasianya adalah: minimal bunda ada jeda 1-2 detik untuk BERFIKIR hendak BERKATA APA. Marah, sedih, kecewa itu juga anugerah ya bun.. tetapi kapan kita mengekspresikannya pada waktu dan suasana yg tepat disertai bahasa komunikasi yang tepat.
Biasanya sangat sulit kita marah pada anak balita ya. hangat-hangat nya belajar emosi, lebih pada mengenal berbagai emosi, bila untuk anak usia tersebut.
Semangat ya bunβ¦
Oleh: Miftahul Jannah, MPsi. (Psikolog)
Fakta Bullying
Bullying menjadi pelanggaran hak anak yang tertinggi sepanjang tahun 2019, khususnya di bidang pendidikan.
67% kasus bullying terjadi di jenjang SD, 13.5% jenjang SMP, 16.2% jenjang SMA, 3.3% perguruan tinggi.
Peringkat tertinggi kasus bullying:
1. kekerasan psikis (anak dituduh mencuri, ejek mengejek di dunia maya)
2. kekerasan fisik (pengeroyokan, pemukulan)
3. kebijakan yang tidak berpihak pada anak (pelanggaran oleh anak dengan sanksi yang mempermalukan, dikeluarkan dari sekolah, tidak diizinkan ikut ujian, tidak diberi surat pindah).
4. kekerasan seksual.
Ada pula kasus bullying yang dilakukan anak terhadap guru.
Apa itu Bullying?
Bentuk-bentuk perilaku kekerasan dimana terjadi pemaksaan secara psikologis ataupun fisik terhadap seseorang atau sekelompok orang yang lebih βlemahβ oleh seseorang atau sekelompok orang yang (merasa) lebih βkuatβ.
Apa saja bentuk bullying?
#Mengejek, menindas
#Ada yang berkuasa, ada yang tertindas, terus menerus
#Sikap pelaku meremehkan
#Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan
#Kondisi di mana seseorang/sekelompok orang menindas orang atau kelompok lain, menyakiti, menzhalimi
#Mencela
#Melecehkan
#Perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain secara terus-menerus
Bentuk-bentuk Bullying:
β Direct Bullying: pelaku βmenyerangβ korban secara langsung di tempat terbuka.
β Indirect Bullying: isolasi sosial terhadap korban atau tidak melibatkan korban dalam kelompok sosial.
Ciri-Ciri Unik Bullying:
β Ada perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban.
β Ada niat untuk menimbulkan penderitaan (perasaan terancam, takut) atau rasa sakit.
β Perilaku itu dilakukan berulang kali.
Pihak-pihak yang terlibat pada peristiwa Bullying:
β Bully atau pelaku
β Victim atau korban
β Bystander atau saksi mata
Dampak Bullying:
β Bullying akan menyebabkan agresi lebih jauh.
β Korban merasa tertekan karena pelaku menguasai korban.
β korban mengalami kesakitan fisik dan psikologis, kepercayaan diri yang merosot, malu, trauma, merasa sendiri, serba salah dan takut.
β Korban bullying bukan hanya akan terganggu proses pendidikannya, tetapi juga kesehatan fisik dan mentalnya.
β Bahkan pada kasus ekstrim mereka dapat memutuskan melakukan suicide agar terbebas dari bullying.
Apabila dibiarkan, pelaku bullying akan belajar bahwa tidak ada risiko apapun bagi mereka bila mereka melakukan kekerasan, agresi maupun mengancam. Ketika dewasa, pelaku memiliki potensi lebih besar untuk menjadi pelaku kriminal dan akan bermasalah dalam fungsi sosialnya.
Dimana Bullying bermula?
#Orangtua yang menerapkan pengasuhan otoritarian/otoriter berpotensi memunculkan anak yang menjadi korban dan pelaku bullying
#Orangtua yang over protective berpotensi memunculkan anak yang menjadi korban bullying/ tidak bisa membela diri
Bentuk Bullying yang dilakukan orang tua:
β Terus menerus memberi label negatif kepada anak: nakal, tidak patuh, tidak nurut, tidak bisa diatur, tidak solih.
β Mengancam anak dengan tujuan mendapat kepatuhan: Kalau nggak ngabisin maemnya nggak diajak jalan-jalan, kalau nggak belajar sepedanya dibuang.
β Mengancam anak untuk memainkan emosi anak atau membuat anak takut: kalau nggak nurut mama nggak sayang lagi, kalau nggak mandi mama pukul.
β Memberi hukuman fisik kepada anak untuk mendapat kepatuhan dari anak.
Penanganan Bullying di Sekolah:
# Pihak yang harus paling aware terhadap perilaku bullying di sekolah adalah guru.
# Para guru harus dilatih agar peka terhadap gejala perilaku bullying pada anak didiknya, apakah ada perilaku mengejek, diskriminasi yang dilakukan seorang/ sekelompok anak kepada anak lain.
# Latih korban agar berani mengatakan tidak/ melawan bully
# Latih bystander agar berani melapor dan memberi kesaksian.
Berikan pendampingan kepada pelaku bullying, karena pelaku bullying umumnya memiliki masalah yang dibawa dari rumah.
Fakta Bullying
Bullying menjadi pelanggaran hak anak yang tertinggi sepanjang tahun 2019, khususnya di bidang pendidikan.
67% kasus bullying terjadi di jenjang SD, 13.5% jenjang SMP, 16.2% jenjang SMA, 3.3% perguruan tinggi.
Peringkat tertinggi kasus bullying:
1. kekerasan psikis (anak dituduh mencuri, ejek mengejek di dunia maya)
2. kekerasan fisik (pengeroyokan, pemukulan)
3. kebijakan yang tidak berpihak pada anak (pelanggaran oleh anak dengan sanksi yang mempermalukan, dikeluarkan dari sekolah, tidak diizinkan ikut ujian, tidak diberi surat pindah).
4. kekerasan seksual.
Ada pula kasus bullying yang dilakukan anak terhadap guru.
Apa itu Bullying?
Bentuk-bentuk perilaku kekerasan dimana terjadi pemaksaan secara psikologis ataupun fisik terhadap seseorang atau sekelompok orang yang lebih βlemahβ oleh seseorang atau sekelompok orang yang (merasa) lebih βkuatβ.
Apa saja bentuk bullying?
#Mengejek, menindas
#Ada yang berkuasa, ada yang tertindas, terus menerus
#Sikap pelaku meremehkan
#Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan
#Kondisi di mana seseorang/sekelompok orang menindas orang atau kelompok lain, menyakiti, menzhalimi
#Mencela
#Melecehkan
#Perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain secara terus-menerus
Bentuk-bentuk Bullying:
β Direct Bullying: pelaku βmenyerangβ korban secara langsung di tempat terbuka.
β Indirect Bullying: isolasi sosial terhadap korban atau tidak melibatkan korban dalam kelompok sosial.
Ciri-Ciri Unik Bullying:
β Ada perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban.
β Ada niat untuk menimbulkan penderitaan (perasaan terancam, takut) atau rasa sakit.
β Perilaku itu dilakukan berulang kali.
Pihak-pihak yang terlibat pada peristiwa Bullying:
β Bully atau pelaku
β Victim atau korban
β Bystander atau saksi mata
Dampak Bullying:
β Bullying akan menyebabkan agresi lebih jauh.
β Korban merasa tertekan karena pelaku menguasai korban.
β korban mengalami kesakitan fisik dan psikologis, kepercayaan diri yang merosot, malu, trauma, merasa sendiri, serba salah dan takut.
β Korban bullying bukan hanya akan terganggu proses pendidikannya, tetapi juga kesehatan fisik dan mentalnya.
β Bahkan pada kasus ekstrim mereka dapat memutuskan melakukan suicide agar terbebas dari bullying.
Apabila dibiarkan, pelaku bullying akan belajar bahwa tidak ada risiko apapun bagi mereka bila mereka melakukan kekerasan, agresi maupun mengancam. Ketika dewasa, pelaku memiliki potensi lebih besar untuk menjadi pelaku kriminal dan akan bermasalah dalam fungsi sosialnya.
Dimana Bullying bermula?
#Orangtua yang menerapkan pengasuhan otoritarian/otoriter berpotensi memunculkan anak yang menjadi korban dan pelaku bullying
#Orangtua yang over protective berpotensi memunculkan anak yang menjadi korban bullying/ tidak bisa membela diri
Bentuk Bullying yang dilakukan orang tua:
β Terus menerus memberi label negatif kepada anak: nakal, tidak patuh, tidak nurut, tidak bisa diatur, tidak solih.
β Mengancam anak dengan tujuan mendapat kepatuhan: Kalau nggak ngabisin maemnya nggak diajak jalan-jalan, kalau nggak belajar sepedanya dibuang.
β Mengancam anak untuk memainkan emosi anak atau membuat anak takut: kalau nggak nurut mama nggak sayang lagi, kalau nggak mandi mama pukul.
β Memberi hukuman fisik kepada anak untuk mendapat kepatuhan dari anak.
Penanganan Bullying di Sekolah:
# Pihak yang harus paling aware terhadap perilaku bullying di sekolah adalah guru.
# Para guru harus dilatih agar peka terhadap gejala perilaku bullying pada anak didiknya, apakah ada perilaku mengejek, diskriminasi yang dilakukan seorang/ sekelompok anak kepada anak lain.
# Latih korban agar berani mengatakan tidak/ melawan bully
# Latih bystander agar berani melapor dan memberi kesaksian.
Berikan pendampingan kepada pelaku bullying, karena pelaku bullying umumnya memiliki masalah yang dibawa dari rumah.
Oleh: Fadila Hanum, penulis komik anak islami Tarbiyah Jinsiyah
Materi Pengantar
PORNOGRAFI
PELECEHAN SEKSUAL
LGBT
Kita tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa anak-anak kita sedang di ujung tanduk dari 3 bahaya diatas.
Kondisi saat ini, beberapa fakta yang terjadi adalah:
1. Markas Besar Polri mencatat ada 236 kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi pada Januari hingga Mei 2019
2. Plt Asisten Deputi Perlindungan Anak Dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementrian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI Sumbono menyampaikan, 97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi
3. Menjadi korban hanyalah bagian kecil dari kejadian yang dialami anak di dunia pornografi. Bagian besarnya justru mereka juga jadi penikmat pornografi. Ini sangat mengerikan. Harian Radar Bogor melansir bahwa situs pornografi anak di Indonesia melibatkan 18.747 anak.
4. Predator anak lebih leluasa mengincar korban lewat media sosial dan game online yang mudah diakses anak-anak lewat handphone yang diberikan cuma-cuma oleh para orangtua
Sedikit dari banyak fakta diatas sudah sepantasnya membuat kita para orangtua sekuat daya mencari cara: APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MELINDUNGI ANAK-ANAK KITA?
Ayah Bunda, perkenalkan saya Fadila Hanum. Seorang ibu rumah tangga yang sama cemasnya dengan ayah bunda semua. Saya pernah 5 tahun mengabdi sebagai guru di sebuah sekolah dasar Islam terpadu. Disana kami dengan rutin mengadakan pelatihan khusus untuk anak-anak tentang konsep diri dan bagaimana melindungi diri sendiri dari berbagai kejahatan seksual.
Sebuah tamparan yang keras sekali saya rasakan saat saya sudah merasa mengambil bagian dalam pembentengan generasi masa depan di sekolah, tiba-tiba mendengar fakta di dekat rumah saya, ada kasus 5 anak laki-laki yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak perempuan. Juga kasus 4 anak laki-laki yang beradegan intim layaknya suami istri. Laki-laki. Ya kesemuanya laki-laki.
Saya gemetar dan menangis seketika. Begitu hebatnya bahaya ini mengancam. Apa yang bisa saya lakukan? Apakah cukup andil saya hanya di sekolah? Atau bahkan kemudian mengajak para orangtua di sekitar rumah untuk sadar dan ambil bagian dalam perubahan?
Ayah bunda, seperti yang kita ketahui bersama, Islam begitu lengkap mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk didalamnya mengatur hubungan dan adab-adab antar manusia sejak dini. Salah satunya adalah tarbiyah jinsiyah.
Apa itu tarbiyah jinsiyah?
Tarbiyah Jinsiyah adalah pendidikan seks dalam Islam. Anak-anak harus diberi tahu tentang seksual dengan cara yang benar. Bukan dibiarkan. Dibiarkan akan berbahaya, sebab cepat atau lambat anak akan mengalami dorongan seksual tanpa tahu bagaimana menghadapinya. Bila ia bertanya pada orang yang salah, bahaya jadinya. Maka orangtua harus turun tangan mendidik anaknya.
Point-point apa saja yang harus diajarkan dalam Tarbiyah Jinsiyah?
Sesi Diskusi:
Bunda2, Insyaallah 2 jam ke depan disini kita sama2 belajar untuk memahami sebuah materi yang berangkat dari kegelisahan saya pribadi dan saya yakin ini juga kegelisahan kita semua, yang memiliki anak2, adik2, keponakan2, dan semua anak yang kita kenal.
Kegelisahan atas apa yang detik ini sedang mengancam mereka. Apakah itu?
Pornografi. Pelecehan seksual. LGBT. 3 ancaman yang begitu dekat dan nyata. Ada di sekeliling kita.
97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi. Ini berkorelasi dengan meningkatnya akses anak-anak terhadap dunia teknologi dan informasi terutama lewat gadget yang ada dalam genggaman anak-anak kita.
Masih ingat kasus di Bogor? Anak-anak bikin video porno. Innalillahi. Ini artinya apa bunda2? Artinya anak-anak tidak lagi menjadi korban pornografi tapi juga penikmat dan pelaku pornografi.
Saya sendiri memiliki fakta mengerikan di dekat rumah. 4 anak laki-laki kepergok melakukan hubungan layaknya suami istri. Ya semuanya laki-laki dan maaf sampai melakukan hubungan lewat d*b*r
Kabar lain, ada tetangga selang 5 rumah dari rumah saya yang baru pindah kesini. Cowok dewasa 2 orang. Baru beredar kabar kalau mereka pasangan gay. Innalilahi. Ini belum ada keputusan dari pihak ketua RT tindak lanjut apa yang akan dilakukan.
Bicara pelecehan seksual, belum lama ini, telah dijatuhi hukuman kebiri bagi predator anak yang melakukan pelecehan seksual kepada 9 anak.
Apakah hukuman itu cukup? Bagaimana dengan nasib anak-anak korban pelecehan seksual?
Menurut bunda Elly Risman, trauma yang menimpa anak-anak korban pelecehan seksual adalah deelay trauma. Trauma yang tertunda. Setelah mereka dilecehkan kelihatannya langsung bisa ceria seperti tidak ada apa-apa. Tapi di kemudian hari, trauma itu muncul saat ia remaja atau dewasa. Saat ia mengenal suka dan seks.
Fakta berikutnya, 9 dari 10 predator anak-anak adalah korban predator seks saat ia masih kanak-kanak. Sebuah siklus mengerikan yang bersinggungan dengan kelainan seks bernama LGBT. Ya, kelainan menyukai sesama jenis itu adalah penyakit yang menular.
Kalau dulu orangtua kita sering berkata, lebih susah menjaga anak perempuan daripada anak laki-laki. Sebaliknya detik ini, justru terbalik. Mungkin lebih sulit menjaga anak laki-laki salah satunya dari incaran predator anak.
Fakta2 mengerikan seputar pornografi, pelecehan seksual, dan LGBT yang ada tentu tidak cukup waktu jika kita jabarkan semua disini.
Intinya kita semua sadar anak2 kita sedang dalam ancaman serius. Dan kita para orangtua mau tidak mau harus memegang kendali untuk dapat menyelamatkan mereka.
Tapi kita tidak sendiri. Kita selalu yakin ada Allah. Yang akan memberi kita petunjuk dalam membimbing anak2 kita semua. Petunjuk yang telah ada telah lengkap yaitu agama kita: Islam.
Dunia barat sudah lebih dulu terancam generasi mudanya, dengan ciri khas mereka yaitu seks bebas. Kemudian mereka meramu solusi yang disebut pendidikan seks untuk anak. Fokus pendidikan seks ala barat adalah seks yang sehat dan aman (safe sex) Misalnya bagaimana cara mencegah kehamilan, bagaimana pacaran sehat.
Apalagi barat menganut sistem liberal termasuk bebas menampakkan aurat, bebas pacaran, dll.
Bagaimana dengan kita? Apakah tepat jika kita mengadopsi cara orang barat untuk mengajarkan anak2 tentang pendidikan seks?
Jawabannya, tidak! Karena Islam memiliki cara yang yakin lebih baik. Pendidikan dalam Islam adalah pendidikan yang menyeluruh. Mulai dari adab, fiqih, akhlak dan seterusnya. Di dalamnya terdapat pendidikan khusus tentang seksualitas. Tarbiyah jinsiyah.
Pendidikan seks dalam Islam.
Tarbiyah jinsiyah mengacu kepada pendidikan akhlak dan adab yang berlandaskan keimanan kepada Allah. Sesuai syariat yang telah disebut secara rinci di Al-Qurβan dan Hadits Rasulullah.
Menurut Ustadz Budi Ashari, tarbiyah jinsiyah seperti halnya pendidikan lain, memerlukan waktu dan tahapan. Bukan sebuah penjelasan singkat yang tiba-tiba.
Misalnya untuk hukuman bagi para pezina tidak pas bila kita jelaskan pada anak balita, pada balita maka salah satu fokusnya adalah membiasakan menutup aurat.
Kemudian karena tujuan Tarbiyah ini adalah menjaga kesucian maka cara dan bahasa untuk menyampaikannya juga mesti santun, tidak vulgar. Dan benar bahwa sebaiknya orang tua dan guru yang menjelaskan dengan tenang β tidak panik, baik, dan benar sesuai dengan usianya jika anak bertanya.
Tidak vulgar disini maksudnya bagaimana? Tidak menyebutkan nama alat kelamin dengan vulgar seperti pen*s atau v*gin*. Tapi dengan santun menyebutnya aurat, kemaluan, atau anggota tubuh yang ditutupi pakaian dalam.
Nah apa saja, tarbiyah jinsiyah yang bisa kita terapkan sedini mungkin kemudian bertahap untuk anak-anak? Anak2 usia pra baligh.
Tarbiyah jinsiyah yang harus kita terapkan sedini mungkin kepada anak usia pra baligh:
1. Tanamkan konsep aurat. Tanamkan konsep malu. Ajarkan anak untuk menjaga aurat. Biasakan anak perempuan mengenakan jilbabnya. Orangtua harus membiasakan dan memberi teladan ke anak untuk melepas dan memakai pakaian di dalam kamar. Tidak menampakkan aurat di depan anak2 atau anak2 yang saling melihat aurat.
2. Pisahkan tempat tidur anak. Termasuk anak yang sama jenis kelaminnya. Kalau tidak memungkinkan pisah kamar, pisahkan tempat tidur. Tidak mungkin juga, pisahkan selimutnya.
3. Ajarkan anak untuk izin dan mengetuk pintu kamar orangtua di tiga waktu utama: Menjelang shalat subuh. Menjelang waktu zuhur. Setelah Isya. Ini sejalan dengan poin 1 orangtua tidak boleh menampakkan aurat di depan anak.
4. Tanamkan jiwa maskulin pada anak laki-laki dan jiwa feminim pada anak perempuan. Di point ini jelaskan ayat Allah tidak menyukai perempuan yang menyerupai laki-laki begitu juga sebaliknya. Kenalkan juga dengan kisah kaum nabi Luth.
5. Ajarkan anak untuk selalu buang air di wc termasuk adab2nya. Menjaga kebersihan aurat.
6. Beri pemahaman anak tentang bahaya pornografi dan pelecehan seksual yang mengintai di sekitar. Tentang sentuhan baik dan tidak baik. Disini juga dikenalkan apa itu keluarga inti keluarga besar orang dikenal dan orang asing.
7. Diet gadget. Kalau bisa jangan berikan sama sekali tapi kalau tidak memungkinkan, beri batasan dalam hitungan menit per hari. Pantau terus aktivitasnya di media sosial atau game online.
Itulah poin2 tarbiyah jinsiyah yang bisa kita ajarkan ke anak2 usia dini, pra baligh
Selain poin2 diatas adalah tarbiyah jinsiyah yang bertahap diberikan untuk anak usia baligh atau remaja.
Seperti menundukkan pandangan, tidak ikhtilat, tidak pacaran, berpuasa, dst
Selain itu, satu hal yg juga penting adalah Pendampingan. Ini penting sekali. Karena apa? Tarbiyah jinsiyah adalah pendidikan yang memerlukan tahap demi tahap. Memerlukan proses. Bukan sekali penyampaian tiba-tiba.
Demikian bunda2. Mungkin itu saja materi yang bisa saya sampaikan. Sisanya kita sharing dua arah ya. Walau bagaimanapun saya juga masih belum banyak ilmu dan pengalaman. Hanya karena kecemasan dan ingin berbuat lebih saja yang bisa mengantarkan saya disini.
Materi Pengantar
PORNOGRAFI
PELECEHAN SEKSUAL
LGBT
Kita tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa anak-anak kita sedang di ujung tanduk dari 3 bahaya diatas.
Kondisi saat ini, beberapa fakta yang terjadi adalah:
1. Markas Besar Polri mencatat ada 236 kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi pada Januari hingga Mei 2019
2. Plt Asisten Deputi Perlindungan Anak Dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementrian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI Sumbono menyampaikan, 97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi
3. Menjadi korban hanyalah bagian kecil dari kejadian yang dialami anak di dunia pornografi. Bagian besarnya justru mereka juga jadi penikmat pornografi. Ini sangat mengerikan. Harian Radar Bogor melansir bahwa situs pornografi anak di Indonesia melibatkan 18.747 anak.
4. Predator anak lebih leluasa mengincar korban lewat media sosial dan game online yang mudah diakses anak-anak lewat handphone yang diberikan cuma-cuma oleh para orangtua
Sedikit dari banyak fakta diatas sudah sepantasnya membuat kita para orangtua sekuat daya mencari cara: APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MELINDUNGI ANAK-ANAK KITA?
Ayah Bunda, perkenalkan saya Fadila Hanum. Seorang ibu rumah tangga yang sama cemasnya dengan ayah bunda semua. Saya pernah 5 tahun mengabdi sebagai guru di sebuah sekolah dasar Islam terpadu. Disana kami dengan rutin mengadakan pelatihan khusus untuk anak-anak tentang konsep diri dan bagaimana melindungi diri sendiri dari berbagai kejahatan seksual.
Sebuah tamparan yang keras sekali saya rasakan saat saya sudah merasa mengambil bagian dalam pembentengan generasi masa depan di sekolah, tiba-tiba mendengar fakta di dekat rumah saya, ada kasus 5 anak laki-laki yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak perempuan. Juga kasus 4 anak laki-laki yang beradegan intim layaknya suami istri. Laki-laki. Ya kesemuanya laki-laki.
Saya gemetar dan menangis seketika. Begitu hebatnya bahaya ini mengancam. Apa yang bisa saya lakukan? Apakah cukup andil saya hanya di sekolah? Atau bahkan kemudian mengajak para orangtua di sekitar rumah untuk sadar dan ambil bagian dalam perubahan?
Ayah bunda, seperti yang kita ketahui bersama, Islam begitu lengkap mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk didalamnya mengatur hubungan dan adab-adab antar manusia sejak dini. Salah satunya adalah tarbiyah jinsiyah.
Apa itu tarbiyah jinsiyah?
Tarbiyah Jinsiyah adalah pendidikan seks dalam Islam. Anak-anak harus diberi tahu tentang seksual dengan cara yang benar. Bukan dibiarkan. Dibiarkan akan berbahaya, sebab cepat atau lambat anak akan mengalami dorongan seksual tanpa tahu bagaimana menghadapinya. Bila ia bertanya pada orang yang salah, bahaya jadinya. Maka orangtua harus turun tangan mendidik anaknya.
Point-point apa saja yang harus diajarkan dalam Tarbiyah Jinsiyah?
Sesi Diskusi:
Bunda2, Insyaallah 2 jam ke depan disini kita sama2 belajar untuk memahami sebuah materi yang berangkat dari kegelisahan saya pribadi dan saya yakin ini juga kegelisahan kita semua, yang memiliki anak2, adik2, keponakan2, dan semua anak yang kita kenal.
Kegelisahan atas apa yang detik ini sedang mengancam mereka. Apakah itu?
Pornografi. Pelecehan seksual. LGBT. 3 ancaman yang begitu dekat dan nyata. Ada di sekeliling kita.
97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi. Ini berkorelasi dengan meningkatnya akses anak-anak terhadap dunia teknologi dan informasi terutama lewat gadget yang ada dalam genggaman anak-anak kita.
Masih ingat kasus di Bogor? Anak-anak bikin video porno. Innalillahi. Ini artinya apa bunda2? Artinya anak-anak tidak lagi menjadi korban pornografi tapi juga penikmat dan pelaku pornografi.
Saya sendiri memiliki fakta mengerikan di dekat rumah. 4 anak laki-laki kepergok melakukan hubungan layaknya suami istri. Ya semuanya laki-laki dan maaf sampai melakukan hubungan lewat d*b*r
Kabar lain, ada tetangga selang 5 rumah dari rumah saya yang baru pindah kesini. Cowok dewasa 2 orang. Baru beredar kabar kalau mereka pasangan gay. Innalilahi. Ini belum ada keputusan dari pihak ketua RT tindak lanjut apa yang akan dilakukan.
Bicara pelecehan seksual, belum lama ini, telah dijatuhi hukuman kebiri bagi predator anak yang melakukan pelecehan seksual kepada 9 anak.
Apakah hukuman itu cukup? Bagaimana dengan nasib anak-anak korban pelecehan seksual?
Menurut bunda Elly Risman, trauma yang menimpa anak-anak korban pelecehan seksual adalah deelay trauma. Trauma yang tertunda. Setelah mereka dilecehkan kelihatannya langsung bisa ceria seperti tidak ada apa-apa. Tapi di kemudian hari, trauma itu muncul saat ia remaja atau dewasa. Saat ia mengenal suka dan seks.
Fakta berikutnya, 9 dari 10 predator anak-anak adalah korban predator seks saat ia masih kanak-kanak. Sebuah siklus mengerikan yang bersinggungan dengan kelainan seks bernama LGBT. Ya, kelainan menyukai sesama jenis itu adalah penyakit yang menular.
Kalau dulu orangtua kita sering berkata, lebih susah menjaga anak perempuan daripada anak laki-laki. Sebaliknya detik ini, justru terbalik. Mungkin lebih sulit menjaga anak laki-laki salah satunya dari incaran predator anak.
Fakta2 mengerikan seputar pornografi, pelecehan seksual, dan LGBT yang ada tentu tidak cukup waktu jika kita jabarkan semua disini.
Intinya kita semua sadar anak2 kita sedang dalam ancaman serius. Dan kita para orangtua mau tidak mau harus memegang kendali untuk dapat menyelamatkan mereka.
Tapi kita tidak sendiri. Kita selalu yakin ada Allah. Yang akan memberi kita petunjuk dalam membimbing anak2 kita semua. Petunjuk yang telah ada telah lengkap yaitu agama kita: Islam.
Dunia barat sudah lebih dulu terancam generasi mudanya, dengan ciri khas mereka yaitu seks bebas. Kemudian mereka meramu solusi yang disebut pendidikan seks untuk anak. Fokus pendidikan seks ala barat adalah seks yang sehat dan aman (safe sex) Misalnya bagaimana cara mencegah kehamilan, bagaimana pacaran sehat.
Apalagi barat menganut sistem liberal termasuk bebas menampakkan aurat, bebas pacaran, dll.
Bagaimana dengan kita? Apakah tepat jika kita mengadopsi cara orang barat untuk mengajarkan anak2 tentang pendidikan seks?
Jawabannya, tidak! Karena Islam memiliki cara yang yakin lebih baik. Pendidikan dalam Islam adalah pendidikan yang menyeluruh. Mulai dari adab, fiqih, akhlak dan seterusnya. Di dalamnya terdapat pendidikan khusus tentang seksualitas. Tarbiyah jinsiyah.
Pendidikan seks dalam Islam.
Tarbiyah jinsiyah mengacu kepada pendidikan akhlak dan adab yang berlandaskan keimanan kepada Allah. Sesuai syariat yang telah disebut secara rinci di Al-Qurβan dan Hadits Rasulullah.
Menurut Ustadz Budi Ashari, tarbiyah jinsiyah seperti halnya pendidikan lain, memerlukan waktu dan tahapan. Bukan sebuah penjelasan singkat yang tiba-tiba.
Misalnya untuk hukuman bagi para pezina tidak pas bila kita jelaskan pada anak balita, pada balita maka salah satu fokusnya adalah membiasakan menutup aurat.
Kemudian karena tujuan Tarbiyah ini adalah menjaga kesucian maka cara dan bahasa untuk menyampaikannya juga mesti santun, tidak vulgar. Dan benar bahwa sebaiknya orang tua dan guru yang menjelaskan dengan tenang β tidak panik, baik, dan benar sesuai dengan usianya jika anak bertanya.
Tidak vulgar disini maksudnya bagaimana? Tidak menyebutkan nama alat kelamin dengan vulgar seperti pen*s atau v*gin*. Tapi dengan santun menyebutnya aurat, kemaluan, atau anggota tubuh yang ditutupi pakaian dalam.
Nah apa saja, tarbiyah jinsiyah yang bisa kita terapkan sedini mungkin kemudian bertahap untuk anak-anak? Anak2 usia pra baligh.
Tarbiyah jinsiyah yang harus kita terapkan sedini mungkin kepada anak usia pra baligh:
1. Tanamkan konsep aurat. Tanamkan konsep malu. Ajarkan anak untuk menjaga aurat. Biasakan anak perempuan mengenakan jilbabnya. Orangtua harus membiasakan dan memberi teladan ke anak untuk melepas dan memakai pakaian di dalam kamar. Tidak menampakkan aurat di depan anak2 atau anak2 yang saling melihat aurat.
2. Pisahkan tempat tidur anak. Termasuk anak yang sama jenis kelaminnya. Kalau tidak memungkinkan pisah kamar, pisahkan tempat tidur. Tidak mungkin juga, pisahkan selimutnya.
3. Ajarkan anak untuk izin dan mengetuk pintu kamar orangtua di tiga waktu utama: Menjelang shalat subuh. Menjelang waktu zuhur. Setelah Isya. Ini sejalan dengan poin 1 orangtua tidak boleh menampakkan aurat di depan anak.
4. Tanamkan jiwa maskulin pada anak laki-laki dan jiwa feminim pada anak perempuan. Di point ini jelaskan ayat Allah tidak menyukai perempuan yang menyerupai laki-laki begitu juga sebaliknya. Kenalkan juga dengan kisah kaum nabi Luth.
5. Ajarkan anak untuk selalu buang air di wc termasuk adab2nya. Menjaga kebersihan aurat.
6. Beri pemahaman anak tentang bahaya pornografi dan pelecehan seksual yang mengintai di sekitar. Tentang sentuhan baik dan tidak baik. Disini juga dikenalkan apa itu keluarga inti keluarga besar orang dikenal dan orang asing.
7. Diet gadget. Kalau bisa jangan berikan sama sekali tapi kalau tidak memungkinkan, beri batasan dalam hitungan menit per hari. Pantau terus aktivitasnya di media sosial atau game online.
Itulah poin2 tarbiyah jinsiyah yang bisa kita ajarkan ke anak2 usia dini, pra baligh
Selain poin2 diatas adalah tarbiyah jinsiyah yang bertahap diberikan untuk anak usia baligh atau remaja.
Seperti menundukkan pandangan, tidak ikhtilat, tidak pacaran, berpuasa, dst
Selain itu, satu hal yg juga penting adalah Pendampingan. Ini penting sekali. Karena apa? Tarbiyah jinsiyah adalah pendidikan yang memerlukan tahap demi tahap. Memerlukan proses. Bukan sekali penyampaian tiba-tiba.
Demikian bunda2. Mungkin itu saja materi yang bisa saya sampaikan. Sisanya kita sharing dua arah ya. Walau bagaimanapun saya juga masih belum banyak ilmu dan pengalaman. Hanya karena kecemasan dan ingin berbuat lebih saja yang bisa mengantarkan saya disini.
*bersama Bunda Vanda*,
*penulis buku "114 Qur'an stories" dan "24 Nabi dan Rasul (Sesungguhnya Aku Hamba Allah)"*
Materi Pengantar
Anak adalah takdir terbaik yang diberikan oleh Allah.
Pengasuhan adalah mengulang-ulang pesan kebaikan secara terus menerus. Salah satunya dengan membacakan kisah dan cerita pembangun jiwa. Agar kantong-kantong jiwa anak diisi dengan pesan-pesan kebaikan.
Berkisah adalah metode yang istimewa dalam menanamkan nilai-nilai mulia. Berkisah adalah salah satu teknik terbaik dalam upaya penyampaian pesan penuh hikmah pada anak-anak. Berkaca pada Rasulullah, konsep pendidikan pertama yang dilakukan Rasulullah pada para sahabatnya adalah dengan berkisah.
Tiga belas tahun fase Makkah adalah fase pembentukan pondasi iman, aqidah dan ahlak. Wahyu yang diturunkan oleh Allah di fase itu berisi tentang kisah-kisah pembagun jiwa. Kisah-kisah umat-umat terdahulu. Bukan perintah tentang ibadah atau muamalah. Dengan kisah-kisah itu, Rasulullah menyeru dan menyentuh hati para sahabat tanpa kesan menggurui dan memaksa.
Menanamkan karakter melalui *KISAH* lebih *berkesan* dan *membekas di jiwa*.
Baca juga:
- Resume Kulwap Parenting "Tarbiyah Jinsiyah (Pendidikan Seks) untuk Anak"
- Resume Kulwap Parenting "Kupas Tuntas Bullying pada Anak"
Dimana Allah menanamkan karakter di dalam diri kita?
Ternyata Allah menyimpan watak, karakter bukan hanya di dalam otak kepala kita. Tapi Allah menambatkannya secara *mendalam & berbekas* di dalam QOLBU/Hati kita.
Mengapa?
Karena ternyata jantung manusia juga mempunyai otak. Yang mampu merekam data berkali lipat lebih banyak dari otak di kepala.
Lalu, siapa yang patut dijadikan contoh dan teladan untuk membentuk karakter itu?
Allah mengutus Rasulullah SAW, para Nabi dan Rasulnya. Juga para sahabat Rasulullah yang disiapkan untuk dijadikan teladan.
Lalu...apa yang harus bunda lakukan untuk menghadirkan mereka?
Merasakan kehadirannya?
Sedangkan jarak kita dengan Rasulullah terlalu jauh. Bahkan dengan Para Nabi dan Rasul dan umat-umat terdahulu.
Bagaimana kita bisa menarik zamannya, masuk kepada zaman kita? Sedang jarak yang terentang begitu jauh?
Caranya dengan *BerKISAH* menceritakan kisah-kisah pembangun jiwa itu buat anak-anak kita. Yang mana kisah-kisah itu bukan isapan jempol. Tokoh-tokoh nya bukan khayalan. Tapi nyata pernah ada. Dan kisah-kisah itu diabadikan oleh Allah dalam Al-Quran
Beberapa manfaat berkisah:
1. Menumbuhkan kelekatan dan kedekatan dengan ayah ibu.
Biasanya waktu paling nyaman untuk membacakan buku adalah sambil santai-santai, baring-baring di kasur atau ketika anak-anak masih kecil dipangku atau tidur-tiduran di pangkuan Ayah atau Ibu. Kedekatan dan kelekatan ini membuat anak merasa nyaman, sentuhan, ekspresi dan suara ibu atau ayah juga akan direkam erat di memori anak, terutama usia bayi atau balita. Berdasarkan yang saya baca, perasaan nyaman pada anak, membuatnya tumbuh menjadi anak yang percaya diri.
2. Ada nilai-nilai yang disampaikan yang akan membentuk perilaku positif pada anak
Anak-anak adalah ibarat kaset kosong, yang merekam dengan baik segala apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Dengan rajin membacakan cerita, yang mengandung nilai-nilai positif, seperti sirah tentang nabi dan rosul, kisah para sahabat dll . InshaAllah nilai-nilai baik itu kelak akan direfleksikan pada perilakunya.
Saat menjelang tidur adalah waktu yang menurut saya paling tepat untuk membacakan buku cerita, karena kita dalam keadaan rileks. Juga bisa meredam polah tingkah anak-anak yang biasanya masih pecicilan meski sudah larut.
Yang saya tahu, justru saat di ambang tidur itu, gelombang otak dalam kondisi teta sehingga lebih bisa merekam nilai-nilai kebaikan di memori bawah sadarnya.
3. Memberikan pengetahuan baru.
Jangan khawatir, meskipun anak-anak belum bisa membaca, tapi mereka bisa melihat, mendengar, merasakan dan merekam. Jadi abaikan saja kalau ada yang nyinyir, "Hallah wong bayi belum bisa baca, malah eman-eman bukunya dikruwes" . Ingat, jaman now sudah ada book board dan soft book yang tahan kruwes.
Jalinan cerita yang didengar, serta gambar warna-warni yang dilihat memberikan pengetahuan baru, dan merangsang daya pikir dan imajinasinya. Selanjutnya harus menyiapkan stok sabar menjawab rentetan pertanyaan dari mulut mereka. "Kok begini. Kok begitu. Ini kenapa. Itu kenapa "
4. Mengembangkan keterampilan berbahasa anak
Selain menambah pengetahuan, membacakan cerita akan melatih kemampuan berbahasa anak. Ketika nanti tiba masanya sekolah, anak sudah biasa mendengar gurunya bicara di depan kelas. Berbeda jika anak-anak biasa melihat TV dengan komunikasi searah dan gambar yang berkelebat cepat. Pasti anak anak males mendengar guru berbicara di depan.
Buku-buku sekarang juga sudah beragam. Desain buku anak yang menarik, ada lembar kreatifitas, ada buku yang menguarkan bau wangi, pop up, buku yang bisa disusun, buku yang bersuara, membuat motorik anak-anak juga ikut terlatih.
5. Memaksimalkan kecerdasan dan mengembangkan keterampilan motorik anak
Berdasarkan penelitian, anak-anak yang terpapar bayak bacaan pola aktivasi otaknya akan berbeda dengan anak yang jarang dibacakan buku. Karena di usia itu, simpul-simpul otak sedang tumbuh dan saling menyambung, jika otak diaktifkan dengan dibacakan buku, maka simpul-simpul itu akan lebih cepat dan maksimal berkembangnya. Jadi tidak usah menunggu anak besar, sejak dalam kandungan bayi sudah bisa dibacakan buku cerita. Karena organ yang pertama berfungsi pada janin adalah indera pendengarannya.
6. Mengasah kemampuan anak untuk mendengarkan
Mendengar adalah sebuah ketrampilan yang harus diasah. Melatih empati dan simpati anak, untuk mendengarkan orang lain berbicara. Juga melatih jika nanti anak masuk sekolah. Kalau nggak dilatih mendengarkan, bisa bosen mendengar guru berbicara di depan kelas.
7. Menanam dan menumbuhkan cinta buku, dan baca
Membacakan cerita, berarti orang tua telah selangkah lebih maju mengenalkan sebuah benda jendela pengetahuan. Perkenalan sejak dini dengan BUKU akan menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku, selanjutnya anak akan semangat belajar membaca, kemudian menulis.
Insyaallah sampai anak beranjak dewasa, minat bacanya akan semakin menyala
8. Menjadi Jejak Sederhana yang Akan Selalu Dikenang
Dengan berkisah atau membacakan buku kepada anak, semoga akan menjadi jejak sederhana dari Ayah dan Ibu, yang akan selalu dikenang dan dirindu kelak ketika anak-anak telah dewasa.
Tips dan Trik Berkisah:
1. Berkisah dengan menggunakan buku.
2. Berkisah dengan menggunakan gambar.
3. Berkisah dengan menggunakan boneka atau alat peraga lainnya.
4. Berkisah saja. Tanpa buku, boneka, gambar dll.
Berkisah dengan bahasa kita sendiri. Biarkan anak-anak fokus melihat dan memandang mimik wajah bundanya dan merekam intonasi suara merdu bundanya. Syarat teknik ini adalah, bundanya harus sudah membaca dan memahami kisah yang akan disampaikan βΊ Jadi sebelum berkisah, bunda sudah dan harus baca bukunya dulu, lalu baru berkisah dengan cara dan improvisasi sendiri.
Tugas sesungguhnya orang tua adalah *mengulang pesan* Jangan pernah bosan mengulang pesan yang sama berulang-ulang.
Bersabar lah sampai Allah mentakdirkan anak-anak faham dengan pesan yang kita sampaikan.
Sampai kapan?
Sampai ajal menjemput seperti para nabi yang tidak pernah bosan dan lelah mengulang-ulang pesan kebaikan pada umatnya.
Tidak bisa dipungkiri. Anak-anak kita hidup tak selamanya selalu dalam pengawasan orang tuanya. Yakinlah pesan-pesan yang sudah ditambatkan di *qalbu nya* secara berulang-ulang itu kelak akan menjadi jalan pulang seandainya anak-anak kita kelak menemukan jalan berkelok-kelok, jalan yang gelap, bahkan jalan yang membuat tersesat.
Sesi tanya jawab:
Pertanyaan 1
Untuk anak putri usia SMA bisa dicontohkan kisah2 apa saja supaya mereka mulai muncul kedewasaan berpikir dan bersikap mengingat 7-10 tahun ke depan nantinya mereka akan menjadi seorang istri dan ibu?
Jawaban:
MasyaAllah... Kisah2 di dalam Al-quran dan kisah sirah Rasulullah sangat lengkap. Kisah2 para shahabiyah bisa disampaikan pada mereka tentunya jika usia SMA mereka sudah bisa membaca sendiri ya πTapi jangan salah, jika kita sudah membiasakan berkisah sejak anak2 balita. Usia SMA pun mereka masih suka rindu kok dengar suara bundanya bercerita π
Pertanyaan 2
Mohon tips agar anak gemar membaca kisah dan bisa teraplikasi dalam akhlaknya sehari2. Terima kasih.
Jawaban:
Diberi contoh bundaπ jadi kalau bisa ada waktu khusus, bisa memakai tekniknya Abah Ihsan yg 18-21 no gadget no TV dll fokus family time bisa diisi dengan membaca dan berkisah. Kisah itu kan nasihat yg tidak menggurui, jadi anak malah bisa mudah diingatkan. Misal: Rasulullah makan sambil duduk loh. Jadi diingatkan kisahnya aja yg ada pesan.
Pertanyaan 3
Apakah ada perbedaan tujuan berkisah dengan buku, gambar, boneka/alat peraga dan berkisah saja? Apakah ada sasaran usia tertentu yang menggunakan teknik bercerita tertentu?
Jawaban:
Saya kira semua tujuan akhirnya sama, pesan kebaikannya sampai. Cuma kalau menurut saya bisa disesuaikan dengan karakter anak dan kesukaannya.
Pertanyaan 4
Lebih efektif mana berkisah pada saat menjelang tidur siang apa tidur malam? Syukron.
Jawaban:
Kalau menurut penelitian saya belum pernah baca π tapi kalau sepengalaman saya, saya lebih merasakan lebih efektif saat menjelang tidur malam. Sebab benar2 waktu istirahat yang panjang. Tapi yang penting kisah2 atau pesan-pesan itu tersampaikan kalau menurut saya. Bisa juga berkisah / bercerita dijadikan sebagai hadiah agar anak mau tidur siang atau cepat tidur malam (khusus buat anak yg susah disuruh tidur seperti anak saya dulu βΊ)
Pertanyaan 5
Langkah apa aja yg harus d ketahui dan menjd bekal bagi orang tua dlm mendidik anak sesuai dgn perkembangan zaman milenial ini, dan pola asuh yg seperti apa sebaiknya d lakukan. (Krn sekarang perkembangan teknologi dan informasi sangat kuat berada d sekeliling kita khususnya mempengaruhi perilaku anak).
Tentunya sbg orang tua mesti memahami konsep yg tepat secara islami yg telah d syariatkan oleh Allah dan Rasulnya. Bekal apa saja yg d perlukan?
Selanjutnya bagaimana agar kita mudah bersabar dalam mendidik anak?
Jawaban:
Pertanyaan sangat berat ini. Saya sendiri masih terus belajar menjadi Ibuπ
jangan juga memusuhi teknologi, karena saat ini, zaman sudah berubah. Kita hidup di zaman yang berbeda dengan mereka. Zaman adalah milik mereka. Mintalah kesepakatan berimbang dan adil, utk sama2 memelihara amanah Hp dan teknologi apapun.
Bekal yang diperlukan ilmu, sebagai orang tua mau ga mau dituntut untuk upgrade ilmu biar nggak ketinggalan minimal kita tahu yang lagi booming /ngehits di anak seusia anak kita itu apa, biar kita nyambung dan bisa antisipasi, dan yang paling penting doa terus menerus tanpa henti, tanpa lelah. Karena anak adalah investasi terbesar kita. Investasi dunia akhirat. Jadi kita meminta pada pemiliknya untuk menjaga π
Hidup itu bagai mendaki gunung yang tinggi dan terjal jika kita ingin menuju daerah dibalik bukit, itu adalah perumpamaan Mendidik Anak jika kita memakai ilmu, tenaga dan upaya kita sendiri.
Hidup itu bagai membuat terowongan yg menembus Gunung... tentu lebih singkat dan lebih mudah lagi. Perumpaan ini bagaikan mendidik Anak dengan menggunakan KEKUATAN ALLAH & RASUL NYA. karena Allah & Rasulnya telah tertanam dengan kokoh ke dalam jiwa.
Pertanyaan 6
Gimana cara mengisahkan tentang anak nabi adam yg membunuh saudaranya? Kareba ada di buku 24 nabi dan rasul.. karna saya agak gimana gitu ua, akhirnya bagian itu ga saya ceritakan..
Jawaban:
Teknisnya, buku ditutup.
Lalu kita dialog dengan anak sebagai pengantar.
Cerita dulu soal rasa bahagia punya saudara. ini lebih mudah kalo si anak udah jadi kakak atau sedang jadi adik.
Nah abis itu, baru ceritain:
"duluuuuuuuuu.. pernah ada kisah yang pertama kali soal saudara yg berantem.
Terus ceritain momen mereka pas lagi berantem. Uraikan sederhana kejadiannya.
misalnya, eh tadi pagi, kakak berantem sama adik kan ya. karena apa tadi? ah iya, karena roti kakak lebih besar daripada adik.
Tambahan, lebih ditekankan saja pada kasih sayang antar saudara kakak adik. Juga keihlasan dalam berqurbannya.
Baru ceritain tentang Qabil dan Habil, sambil buka buku 24 NRnya.
Untuk adegan itu tadi saya buka di surah al-maidah ayat 27 - 31 mungkin bisa membantu, disampaikan dg bahasa yg dipahami oleh anak sebisa mungkin.
*penulis buku "114 Qur'an stories" dan "24 Nabi dan Rasul (Sesungguhnya Aku Hamba Allah)"*
Materi Pengantar
Anak adalah takdir terbaik yang diberikan oleh Allah.
Pengasuhan adalah mengulang-ulang pesan kebaikan secara terus menerus. Salah satunya dengan membacakan kisah dan cerita pembangun jiwa. Agar kantong-kantong jiwa anak diisi dengan pesan-pesan kebaikan.
Berkisah adalah metode yang istimewa dalam menanamkan nilai-nilai mulia. Berkisah adalah salah satu teknik terbaik dalam upaya penyampaian pesan penuh hikmah pada anak-anak. Berkaca pada Rasulullah, konsep pendidikan pertama yang dilakukan Rasulullah pada para sahabatnya adalah dengan berkisah.
Tiga belas tahun fase Makkah adalah fase pembentukan pondasi iman, aqidah dan ahlak. Wahyu yang diturunkan oleh Allah di fase itu berisi tentang kisah-kisah pembagun jiwa. Kisah-kisah umat-umat terdahulu. Bukan perintah tentang ibadah atau muamalah. Dengan kisah-kisah itu, Rasulullah menyeru dan menyentuh hati para sahabat tanpa kesan menggurui dan memaksa.
Menanamkan karakter melalui *KISAH* lebih *berkesan* dan *membekas di jiwa*.
Baca juga:
- Resume Kulwap Parenting "Tarbiyah Jinsiyah (Pendidikan Seks) untuk Anak"
- Resume Kulwap Parenting "Kupas Tuntas Bullying pada Anak"
Dimana Allah menanamkan karakter di dalam diri kita?
Ternyata Allah menyimpan watak, karakter bukan hanya di dalam otak kepala kita. Tapi Allah menambatkannya secara *mendalam & berbekas* di dalam QOLBU/Hati kita.
Mengapa?
Karena ternyata jantung manusia juga mempunyai otak. Yang mampu merekam data berkali lipat lebih banyak dari otak di kepala.
Lalu, siapa yang patut dijadikan contoh dan teladan untuk membentuk karakter itu?
Allah mengutus Rasulullah SAW, para Nabi dan Rasulnya. Juga para sahabat Rasulullah yang disiapkan untuk dijadikan teladan.
Lalu...apa yang harus bunda lakukan untuk menghadirkan mereka?
Merasakan kehadirannya?
Sedangkan jarak kita dengan Rasulullah terlalu jauh. Bahkan dengan Para Nabi dan Rasul dan umat-umat terdahulu.
Bagaimana kita bisa menarik zamannya, masuk kepada zaman kita? Sedang jarak yang terentang begitu jauh?
Caranya dengan *BerKISAH* menceritakan kisah-kisah pembangun jiwa itu buat anak-anak kita. Yang mana kisah-kisah itu bukan isapan jempol. Tokoh-tokoh nya bukan khayalan. Tapi nyata pernah ada. Dan kisah-kisah itu diabadikan oleh Allah dalam Al-Quran
Beberapa manfaat berkisah:
1. Menumbuhkan kelekatan dan kedekatan dengan ayah ibu.
Biasanya waktu paling nyaman untuk membacakan buku adalah sambil santai-santai, baring-baring di kasur atau ketika anak-anak masih kecil dipangku atau tidur-tiduran di pangkuan Ayah atau Ibu. Kedekatan dan kelekatan ini membuat anak merasa nyaman, sentuhan, ekspresi dan suara ibu atau ayah juga akan direkam erat di memori anak, terutama usia bayi atau balita. Berdasarkan yang saya baca, perasaan nyaman pada anak, membuatnya tumbuh menjadi anak yang percaya diri.
2. Ada nilai-nilai yang disampaikan yang akan membentuk perilaku positif pada anak
Anak-anak adalah ibarat kaset kosong, yang merekam dengan baik segala apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Dengan rajin membacakan cerita, yang mengandung nilai-nilai positif, seperti sirah tentang nabi dan rosul, kisah para sahabat dll . InshaAllah nilai-nilai baik itu kelak akan direfleksikan pada perilakunya.
Saat menjelang tidur adalah waktu yang menurut saya paling tepat untuk membacakan buku cerita, karena kita dalam keadaan rileks. Juga bisa meredam polah tingkah anak-anak yang biasanya masih pecicilan meski sudah larut.
Yang saya tahu, justru saat di ambang tidur itu, gelombang otak dalam kondisi teta sehingga lebih bisa merekam nilai-nilai kebaikan di memori bawah sadarnya.
3. Memberikan pengetahuan baru.
Jangan khawatir, meskipun anak-anak belum bisa membaca, tapi mereka bisa melihat, mendengar, merasakan dan merekam. Jadi abaikan saja kalau ada yang nyinyir, "Hallah wong bayi belum bisa baca, malah eman-eman bukunya dikruwes" . Ingat, jaman now sudah ada book board dan soft book yang tahan kruwes.
Jalinan cerita yang didengar, serta gambar warna-warni yang dilihat memberikan pengetahuan baru, dan merangsang daya pikir dan imajinasinya. Selanjutnya harus menyiapkan stok sabar menjawab rentetan pertanyaan dari mulut mereka. "Kok begini. Kok begitu. Ini kenapa. Itu kenapa "
4. Mengembangkan keterampilan berbahasa anak
Selain menambah pengetahuan, membacakan cerita akan melatih kemampuan berbahasa anak. Ketika nanti tiba masanya sekolah, anak sudah biasa mendengar gurunya bicara di depan kelas. Berbeda jika anak-anak biasa melihat TV dengan komunikasi searah dan gambar yang berkelebat cepat. Pasti anak anak males mendengar guru berbicara di depan.
Buku-buku sekarang juga sudah beragam. Desain buku anak yang menarik, ada lembar kreatifitas, ada buku yang menguarkan bau wangi, pop up, buku yang bisa disusun, buku yang bersuara, membuat motorik anak-anak juga ikut terlatih.
5. Memaksimalkan kecerdasan dan mengembangkan keterampilan motorik anak
Berdasarkan penelitian, anak-anak yang terpapar bayak bacaan pola aktivasi otaknya akan berbeda dengan anak yang jarang dibacakan buku. Karena di usia itu, simpul-simpul otak sedang tumbuh dan saling menyambung, jika otak diaktifkan dengan dibacakan buku, maka simpul-simpul itu akan lebih cepat dan maksimal berkembangnya. Jadi tidak usah menunggu anak besar, sejak dalam kandungan bayi sudah bisa dibacakan buku cerita. Karena organ yang pertama berfungsi pada janin adalah indera pendengarannya.
6. Mengasah kemampuan anak untuk mendengarkan
Mendengar adalah sebuah ketrampilan yang harus diasah. Melatih empati dan simpati anak, untuk mendengarkan orang lain berbicara. Juga melatih jika nanti anak masuk sekolah. Kalau nggak dilatih mendengarkan, bisa bosen mendengar guru berbicara di depan kelas.
7. Menanam dan menumbuhkan cinta buku, dan baca
Membacakan cerita, berarti orang tua telah selangkah lebih maju mengenalkan sebuah benda jendela pengetahuan. Perkenalan sejak dini dengan BUKU akan menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku, selanjutnya anak akan semangat belajar membaca, kemudian menulis.
Insyaallah sampai anak beranjak dewasa, minat bacanya akan semakin menyala
8. Menjadi Jejak Sederhana yang Akan Selalu Dikenang
Dengan berkisah atau membacakan buku kepada anak, semoga akan menjadi jejak sederhana dari Ayah dan Ibu, yang akan selalu dikenang dan dirindu kelak ketika anak-anak telah dewasa.
Tips dan Trik Berkisah:
1. Berkisah dengan menggunakan buku.
2. Berkisah dengan menggunakan gambar.
3. Berkisah dengan menggunakan boneka atau alat peraga lainnya.
4. Berkisah saja. Tanpa buku, boneka, gambar dll.
Berkisah dengan bahasa kita sendiri. Biarkan anak-anak fokus melihat dan memandang mimik wajah bundanya dan merekam intonasi suara merdu bundanya. Syarat teknik ini adalah, bundanya harus sudah membaca dan memahami kisah yang akan disampaikan βΊ Jadi sebelum berkisah, bunda sudah dan harus baca bukunya dulu, lalu baru berkisah dengan cara dan improvisasi sendiri.
Tugas sesungguhnya orang tua adalah *mengulang pesan* Jangan pernah bosan mengulang pesan yang sama berulang-ulang.
Bersabar lah sampai Allah mentakdirkan anak-anak faham dengan pesan yang kita sampaikan.
Sampai kapan?
Sampai ajal menjemput seperti para nabi yang tidak pernah bosan dan lelah mengulang-ulang pesan kebaikan pada umatnya.
Tidak bisa dipungkiri. Anak-anak kita hidup tak selamanya selalu dalam pengawasan orang tuanya. Yakinlah pesan-pesan yang sudah ditambatkan di *qalbu nya* secara berulang-ulang itu kelak akan menjadi jalan pulang seandainya anak-anak kita kelak menemukan jalan berkelok-kelok, jalan yang gelap, bahkan jalan yang membuat tersesat.
Sesi tanya jawab:
Pertanyaan 1
Untuk anak putri usia SMA bisa dicontohkan kisah2 apa saja supaya mereka mulai muncul kedewasaan berpikir dan bersikap mengingat 7-10 tahun ke depan nantinya mereka akan menjadi seorang istri dan ibu?
Jawaban:
MasyaAllah... Kisah2 di dalam Al-quran dan kisah sirah Rasulullah sangat lengkap. Kisah2 para shahabiyah bisa disampaikan pada mereka tentunya jika usia SMA mereka sudah bisa membaca sendiri ya πTapi jangan salah, jika kita sudah membiasakan berkisah sejak anak2 balita. Usia SMA pun mereka masih suka rindu kok dengar suara bundanya bercerita π
Pertanyaan 2
Mohon tips agar anak gemar membaca kisah dan bisa teraplikasi dalam akhlaknya sehari2. Terima kasih.
Jawaban:
Diberi contoh bundaπ jadi kalau bisa ada waktu khusus, bisa memakai tekniknya Abah Ihsan yg 18-21 no gadget no TV dll fokus family time bisa diisi dengan membaca dan berkisah. Kisah itu kan nasihat yg tidak menggurui, jadi anak malah bisa mudah diingatkan. Misal: Rasulullah makan sambil duduk loh. Jadi diingatkan kisahnya aja yg ada pesan.
Pertanyaan 3
Apakah ada perbedaan tujuan berkisah dengan buku, gambar, boneka/alat peraga dan berkisah saja? Apakah ada sasaran usia tertentu yang menggunakan teknik bercerita tertentu?
Jawaban:
Saya kira semua tujuan akhirnya sama, pesan kebaikannya sampai. Cuma kalau menurut saya bisa disesuaikan dengan karakter anak dan kesukaannya.
Pertanyaan 4
Lebih efektif mana berkisah pada saat menjelang tidur siang apa tidur malam? Syukron.
Jawaban:
Kalau menurut penelitian saya belum pernah baca π tapi kalau sepengalaman saya, saya lebih merasakan lebih efektif saat menjelang tidur malam. Sebab benar2 waktu istirahat yang panjang. Tapi yang penting kisah2 atau pesan-pesan itu tersampaikan kalau menurut saya. Bisa juga berkisah / bercerita dijadikan sebagai hadiah agar anak mau tidur siang atau cepat tidur malam (khusus buat anak yg susah disuruh tidur seperti anak saya dulu βΊ)
Pertanyaan 5
Langkah apa aja yg harus d ketahui dan menjd bekal bagi orang tua dlm mendidik anak sesuai dgn perkembangan zaman milenial ini, dan pola asuh yg seperti apa sebaiknya d lakukan. (Krn sekarang perkembangan teknologi dan informasi sangat kuat berada d sekeliling kita khususnya mempengaruhi perilaku anak).
Tentunya sbg orang tua mesti memahami konsep yg tepat secara islami yg telah d syariatkan oleh Allah dan Rasulnya. Bekal apa saja yg d perlukan?
Selanjutnya bagaimana agar kita mudah bersabar dalam mendidik anak?
Jawaban:
Pertanyaan sangat berat ini. Saya sendiri masih terus belajar menjadi Ibuπ
jangan juga memusuhi teknologi, karena saat ini, zaman sudah berubah. Kita hidup di zaman yang berbeda dengan mereka. Zaman adalah milik mereka. Mintalah kesepakatan berimbang dan adil, utk sama2 memelihara amanah Hp dan teknologi apapun.
Bekal yang diperlukan ilmu, sebagai orang tua mau ga mau dituntut untuk upgrade ilmu biar nggak ketinggalan minimal kita tahu yang lagi booming /ngehits di anak seusia anak kita itu apa, biar kita nyambung dan bisa antisipasi, dan yang paling penting doa terus menerus tanpa henti, tanpa lelah. Karena anak adalah investasi terbesar kita. Investasi dunia akhirat. Jadi kita meminta pada pemiliknya untuk menjaga π
Hidup itu bagai mendaki gunung yang tinggi dan terjal jika kita ingin menuju daerah dibalik bukit, itu adalah perumpamaan Mendidik Anak jika kita memakai ilmu, tenaga dan upaya kita sendiri.
Hidup itu bagai membuat terowongan yg menembus Gunung... tentu lebih singkat dan lebih mudah lagi. Perumpaan ini bagaikan mendidik Anak dengan menggunakan KEKUATAN ALLAH & RASUL NYA. karena Allah & Rasulnya telah tertanam dengan kokoh ke dalam jiwa.
Pertanyaan 6
Gimana cara mengisahkan tentang anak nabi adam yg membunuh saudaranya? Kareba ada di buku 24 nabi dan rasul.. karna saya agak gimana gitu ua, akhirnya bagian itu ga saya ceritakan..
Jawaban:
Teknisnya, buku ditutup.
Lalu kita dialog dengan anak sebagai pengantar.
Cerita dulu soal rasa bahagia punya saudara. ini lebih mudah kalo si anak udah jadi kakak atau sedang jadi adik.
Nah abis itu, baru ceritain:
"duluuuuuuuuu.. pernah ada kisah yang pertama kali soal saudara yg berantem.
Terus ceritain momen mereka pas lagi berantem. Uraikan sederhana kejadiannya.
misalnya, eh tadi pagi, kakak berantem sama adik kan ya. karena apa tadi? ah iya, karena roti kakak lebih besar daripada adik.
Tambahan, lebih ditekankan saja pada kasih sayang antar saudara kakak adik. Juga keihlasan dalam berqurbannya.
Baru ceritain tentang Qabil dan Habil, sambil buka buku 24 NRnya.
Untuk adegan itu tadi saya buka di surah al-maidah ayat 27 - 31 mungkin bisa membantu, disampaikan dg bahasa yg dipahami oleh anak sebisa mungkin.
Berkisah adalah metode yang istimewa dalam menanamkan nilai-nilai mulia. Berkisah adalah salah satu teknik terbaik dalam upaya penyampaian pesan penuh hikmah pada anak-anak. Berkaca pada Rasulullah, konsep pendidikan pertama yang dilakukan Rasulullah pada para sahabatnya adalah dengan berkisah.
Tiga belas tahun fase Makkah adalah fase pembentukan pondasi iman, aqidah dan ahlak. Wahyu yang diturunkan oleh Allah di fase itu berisi tentang kisah-kisah pembagun jiwa. Kisah-kisah umat-umat terdahulu. Bukan perintah tentang ibadah atau muamalah. Dengan kisah-kisah itu, Rasulullah menyeru dan menyentuh hati para sahabat tanpa kesan menggurui dan memaksa.
Lalu, bagaimana teknik berkisah agar menyentuh hati anak-anak? Adakah tips-tips agar anak gemar membaca kisah sirah dan meneladaninya? Yuk, cari tahu jawabannya dalam KulWap
"Menanamkan Karakter Islami Anak Melalui Kisah"
bersama Bunda Vanda,
penulis buku "114 Qur'an stories" dan "24 Nabi dan Rasul (Sesungguhnya Aku Hamba Allah)"
Catat tanggalnya ya:
π Ahad, 29 September 2019
π’ 19.30 WIB
π‘ Grup Wa" Shalih & Smart Parents"
π³ Info 0895620071123
KulWhap ini Free dan limited seat ya, dear. Yuk, ajak Bunda-Bunda yang lain ikutan.
Sebelumnya saya lebih suka membeli buku-buku dengan budget terjangkau (dan pas di kantong) π¬ Tapi qadarullah, jari-jari ini tetiba ngeklik blog seorang kawan yang mengulas buku tentang Nabi Muhammad. Judulnya "Muhammad Teladanku". Ada yang tau buku "Muhammad Teladanku"?
Singkat cerita, saya terdampar laman lain yang mengenalkan saya tentang buku ini. Intinya, ini buku kok sampek segitunya sih dibeli banyak orang, dengan harga bintang. (Waktu itu) saya mikirnya gitu. π€ Sampek ada kisah tukang sapu jalanan yang menyisihkan uangnya setiap hari demi membeli buku ini. Uwowww banget khan? Nah, saya aja waktu itu gak kepikiran mau beli tuh buku. Masih banyak keperluan lain. Butuh untuk biaya ini-itu. De el el. De es be. Eh tapiii, emang bener ya witing trisno jalaran soko njelimet (cinta bisa tumbuh karena kebiasaan). π Tak kenal maka tak sayang. Dan saat saya sudah kenal seluk beluk buku "Muhammad Teladanku", saya langsung jatuh cinta. π
Di rak buku rumah saya emang udah ada buku 25 Nabi dan Rasul plus buku anak-anak tentang Nabi Muhammad, tapi menurut saya masih poin-poin intinya aja yang dibahas.
Pas banget kawan yang posting tentang buku "Muhammad Teladanku" itu nawarin minjemin bukunya. Wah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Akhirnya, karena diriku sudah tak sabar untuk kepoin buku "Muhammad Teladanku", meluncurlah daku menempuh perjalanan selama 45 menit ke rumah kawan itu. Hmm, lumayan jauh ya. Iya. Tapi kalo yang namanya cinta, ya gimana lagi. Jarak bukan lagi masalah. Tsah! π
Daaaan, nyampek rumah itu buku saya obrak-abrik (di bolak-balik halamannya, diliatin, dibaca). Detik itu juga saya gak ragu untuk beli. Pas banget barusaaan aja buku-buku Sygma Daya Insani ada diskon gede. Langsung saya sambar kesempatan langka ini. Berbekal izin setelah berdiskusi dengan suami. Alhamdulillah, dapat acc paksu.
Buku harga selangit kalo diitung-itung satu bukunya masih dalam harga yang oke. Cz dalam satu set buku "Muhammad Teladanku", kita dapet 16 jilid buku, 5 buku Boardbook balita, 1 buku Ensiklopedia, 1 buku Mutiara Pelengkap, 3 buah peta, 1 Games Eduplay dan VCD game dan lagu tentang Nabi Muhammad. Intinya sih, worth it banget buat saya. Bukunya juga premium (hardcover), insyaallah awet. π
Saya lebih pengen beli buku ini dibandingkan beli hp baru yang fiturnya wow. Pas gencar promo tv kabel pun, saya lebih tertarik pasang buku di rak. Saya mikirnya, dibandingkan saya bayar biaya tv kabel sebesar ratusan ribu per bulan, itu bisa saya anggarkan untuk nyicil buku selama 10 bulan. Toh, selama ini keluarga kami sangat jarang nonton TV. Hp bisa rusak dan berganti fitur yang lebih canggih. Tayangan TV pun hanya sekejap dinikmati. Namun, buku tentang Sirah adalah kisah paten yang takkan terganti. Buku adalah jendela ilmu yang bisa diwariskan ke anak cucu cicit. Mengenalkan buku, terutama Sirah, kepada mereka secara tidak langsung mengajarkan bahwa ada sosok manusia luar biasa yang akhlaknya paripurna. Manusia agung yang sepatutnya dijadikan idola dibandingkan idola-idola lain di luar sana yang tak sepatutnya dicontoh.
Harapan saya sih simpel, semoga buku "Muhammad Teladanku" bisa menjadi jalan mengenalkan sosok idola yang real pada si kecil. Meski ia baru bisa ngomong beberapa kata, tapi hampir setiap hari saya bacakan buku untuknya. Saya juga berharap bisa belajar sirah dari kisah-kisahnya. Pun mengisahkan sirah pada murid-murid saya. Suami saya juga berharap agar buku "Muhammad Teladanku" bermanfaat untuk keluarga kami. π¨βπ©βπ§βπ¦
Dan, Eng ing eng ... Hari Rabu pagi kemarin (25 September 2019) sampailah paket buku itu di rumah. Saya udah excited nyegat pak pengantar paket sambil buru-buru pasang jilbab. Ups, paketnya seberat 15 kilo! π¬ Lalu, si sholih pun senang. Dia memainkan kardus bukunya. Mengangkat (eksyen aja) dan menaikinya #ups. Trus koper bukunya ditarik-tarik dan diisi mainannya hehe. Pas saya lagi asyik intip-intip (belum baca) isi bukunya, si sholih tertarik sama 3 peta di dalamnya. Ada silsilah Rasulullah, Makkah zaman dulu dan sekarang serta peta perjalanan Rasulullah. Masyaaallah, baru intip isi bukunya aja merasa amazed (dan pengen beli lagi) seri lainnya. Isinya komplit plit. Referensinya banyak dan Insyaallah shahih. Saya baca sekilas "Mutiara Pelengkap" dan "Ensiklopedia"nya. Ternyata banyak hal yang saya gak tahu. Hey, where have you been? Kemana aja saya selama ini? Katanya ngaku cinta Rasul. Katanya, idolanya Nabi, tapi kok... Pertanyaan dan permainan yang ada di dalamnya ada yang saya gak bisa kerjain. π’
Maka, mulailah hari ini saya membuka lembar demi lembar dan membacakannya untuk si kecil. Murid-murid saya juga akan saya bacakan kisah ini, Insyaallah. π
Singkat cerita, saya terdampar laman lain yang mengenalkan saya tentang buku ini. Intinya, ini buku kok sampek segitunya sih dibeli banyak orang, dengan harga bintang. (Waktu itu) saya mikirnya gitu. π€ Sampek ada kisah tukang sapu jalanan yang menyisihkan uangnya setiap hari demi membeli buku ini. Uwowww banget khan? Nah, saya aja waktu itu gak kepikiran mau beli tuh buku. Masih banyak keperluan lain. Butuh untuk biaya ini-itu. De el el. De es be. Eh tapiii, emang bener ya witing trisno jalaran soko njelimet (cinta bisa tumbuh karena kebiasaan). π Tak kenal maka tak sayang. Dan saat saya sudah kenal seluk beluk buku "Muhammad Teladanku", saya langsung jatuh cinta. π
Di rak buku rumah saya emang udah ada buku 25 Nabi dan Rasul plus buku anak-anak tentang Nabi Muhammad, tapi menurut saya masih poin-poin intinya aja yang dibahas.
Pas banget kawan yang posting tentang buku "Muhammad Teladanku" itu nawarin minjemin bukunya. Wah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Akhirnya, karena diriku sudah tak sabar untuk kepoin buku "Muhammad Teladanku", meluncurlah daku menempuh perjalanan selama 45 menit ke rumah kawan itu. Hmm, lumayan jauh ya. Iya. Tapi kalo yang namanya cinta, ya gimana lagi. Jarak bukan lagi masalah. Tsah! π
Daaaan, nyampek rumah itu buku saya obrak-abrik (di bolak-balik halamannya, diliatin, dibaca). Detik itu juga saya gak ragu untuk beli. Pas banget barusaaan aja buku-buku Sygma Daya Insani ada diskon gede. Langsung saya sambar kesempatan langka ini. Berbekal izin setelah berdiskusi dengan suami. Alhamdulillah, dapat acc paksu.
Buku harga selangit kalo diitung-itung satu bukunya masih dalam harga yang oke. Cz dalam satu set buku "Muhammad Teladanku", kita dapet 16 jilid buku, 5 buku Boardbook balita, 1 buku Ensiklopedia, 1 buku Mutiara Pelengkap, 3 buah peta, 1 Games Eduplay dan VCD game dan lagu tentang Nabi Muhammad. Intinya sih, worth it banget buat saya. Bukunya juga premium (hardcover), insyaallah awet. π
Saya lebih pengen beli buku ini dibandingkan beli hp baru yang fiturnya wow. Pas gencar promo tv kabel pun, saya lebih tertarik pasang buku di rak. Saya mikirnya, dibandingkan saya bayar biaya tv kabel sebesar ratusan ribu per bulan, itu bisa saya anggarkan untuk nyicil buku selama 10 bulan. Toh, selama ini keluarga kami sangat jarang nonton TV. Hp bisa rusak dan berganti fitur yang lebih canggih. Tayangan TV pun hanya sekejap dinikmati. Namun, buku tentang Sirah adalah kisah paten yang takkan terganti. Buku adalah jendela ilmu yang bisa diwariskan ke anak cucu cicit. Mengenalkan buku, terutama Sirah, kepada mereka secara tidak langsung mengajarkan bahwa ada sosok manusia luar biasa yang akhlaknya paripurna. Manusia agung yang sepatutnya dijadikan idola dibandingkan idola-idola lain di luar sana yang tak sepatutnya dicontoh.
Harapan saya sih simpel, semoga buku "Muhammad Teladanku" bisa menjadi jalan mengenalkan sosok idola yang real pada si kecil. Meski ia baru bisa ngomong beberapa kata, tapi hampir setiap hari saya bacakan buku untuknya. Saya juga berharap bisa belajar sirah dari kisah-kisahnya. Pun mengisahkan sirah pada murid-murid saya. Suami saya juga berharap agar buku "Muhammad Teladanku" bermanfaat untuk keluarga kami. π¨βπ©βπ§βπ¦
Dan, Eng ing eng ... Hari Rabu pagi kemarin (25 September 2019) sampailah paket buku itu di rumah. Saya udah excited nyegat pak pengantar paket sambil buru-buru pasang jilbab. Ups, paketnya seberat 15 kilo! π¬ Lalu, si sholih pun senang. Dia memainkan kardus bukunya. Mengangkat (eksyen aja) dan menaikinya #ups. Trus koper bukunya ditarik-tarik dan diisi mainannya hehe. Pas saya lagi asyik intip-intip (belum baca) isi bukunya, si sholih tertarik sama 3 peta di dalamnya. Ada silsilah Rasulullah, Makkah zaman dulu dan sekarang serta peta perjalanan Rasulullah. Masyaaallah, baru intip isi bukunya aja merasa amazed (dan pengen beli lagi) seri lainnya. Isinya komplit plit. Referensinya banyak dan Insyaallah shahih. Saya baca sekilas "Mutiara Pelengkap" dan "Ensiklopedia"nya. Ternyata banyak hal yang saya gak tahu. Hey, where have you been? Kemana aja saya selama ini? Katanya ngaku cinta Rasul. Katanya, idolanya Nabi, tapi kok... Pertanyaan dan permainan yang ada di dalamnya ada yang saya gak bisa kerjain. π’
Maka, mulailah hari ini saya membuka lembar demi lembar dan membacakannya untuk si kecil. Murid-murid saya juga akan saya bacakan kisah ini, Insyaallah. π