Tampilkan postingan dengan label menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label menulis. Tampilkan semua postingan
Alhamdulillah, dua buah antologi berjudul "Luka yang Tak Lara" dan "Sesuatu yang Kami Sebut Rumah" yang didalamnya memuat tulisan-tulisan saya siap menemani selama #dirumahaja.

Dua antologi yang memuat tulisan saya


Antologi pertama diterbitkan Embrio Publisher pada akhir tahun 2019 lalu, merupakan proyek buku keroyokan para anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Sidoarjo yang berjudul "Luka yang Tak Lara". Kumpulan cerita pendek mengenai bangkit dari keterpurukan ini memuat beragam kisah tentang bagaimana para tokoh cerpen berjuang menghadapi keadaan yang mengharuskannya menelan pil pahit. Cerpen karangan saya berjudul "Laki-laki yang Menyisir Rindu", berkisah mengenai suami yang merindukan sosok istri tercintanya yang telah kembali ke haribaan-Nya setelah perjuangan, lika-liku dan pergulatan batin keduanya untuk memiliki momongan. 

"Hanya mereka yang mau berdamai dengan keadaan yang mampu bangkit dari keterpurukan." (Mega Anindyawati) 


Antologi kedua diterbitkan oleh Jwriting Soul Publishing pada Maret 2020. Antologi yang berjudul "Sesuatu yang Kami Sebut Rumah" ini adalah hasil event nubar Jwriting Soul Publishing yang ke-6. Kisah-kisah di dalamnya menceritakan mengenai rumah versi penulis. Ada yang memaknainya sebagai orang tersayang, hati seseorang, tempat yang nyaman, tempat bersimpuh di hadapan-Nya, dll. Cerpen saya yang berjudul "Rumah Air Mata" mengulas sosok ibu muda yang mengalami baby-blues, masalah ekonomi, dan kekerasan dalam rumah tangga. Rumah versi apa yang dirindukannya sebagai tempat kembali dan bermanja? Hmm.. Cerpen ini merupakan cerpen pertama saya yang menggunakan sudut pandang orang kedua. 

" Rumah adalah cinta, rindu, dan kehangatan keluarga." (Mega Anindyawati) 




Buat kamu yang udah bosen selama #dirumahaja dan butuh nutrisi untuk menjaga agar tetap waras, antologi "Luka yang Tak Lara" dan "Sesuatu yang Kami Sebut Rumah" ini bisa jadi cemilan kata yang pas saat puasa. Dijamin aman dan nggak batal puasanya. Kisah-kisah di dalamnya maniiiis banget, cocok untuk dijadiin takjil, hehehe. 

Psst, ada yang mau ditemenin dua antologi kece ini? Yuk, meluncur ke Facebook Mega Anindyawati. ๐Ÿ˜Š

Menghidupkan Olahraga Sunnah bersama Muslimah Swimming Squad

Oleh: Mega Anindyawati (MSS Sidoarjo Kota) from Facebook Mega Anindyawatiโ€œGerakkan kakinya dorong ke samping. Lututnya kurang nekuk. Habis lurus jangan terlalu cepat nekuk kakinya, Mbak, kasih jeda,โ€ kata Mbak Afi yang pagi...

Oleh: Mega Yohana

Materi
 Sesuai namanya..., *Flash Fiction* atau yang biasa disingkat *FF* (bukan fanfic, _lho,_ ya!)  merupakan *cerita pendek super-singkat yang panjang umumnya sekitar 200โ€“500 kata.* Saking pendeknya, sebuah FF bisa dibaca habis (selesai) dalam waktu kurang dari lima menit. _Flash_ banget, deh!
200โ€“500 kata itu *bukan patokan resmi*, _lho._ Namun, hanya patokan umum. Sebuah FF bisa saja terdiri dari 100 kata, 50 kata, bahkan 6 kata!
```For sale, baby shoes, never worn.```
Itu salah satunya, FF yang ditulis oleh Ernest Hemingway.
Lalu, apakah FF mentok di 500 kata? Jawabannya, โ€œNggak.โ€
Ada yang menyebutkan bahwa cerita dengan 1k kata masih bisa disebut FF. Namun, untuk saya pribadi, cenderung mengiblat pada acuan 500 kata. Sebab, melihat โ€œjumlah kataโ€-nya, cerita dengan 600 kata ke atas itu bisa dibilang โ€œlumayanโ€ panjang untuk ukuran โ€œcerita yang bisa selesai dibaca sebelum kopi mendinginโ€. Selain itu, semakin banyak jumlah kata, semakin cerita berpotensi melebar sehingga mengaburkan unsur-unsur FF.

 Apa saja unsur-unsur FF?
Sesuai dengan pengertiannya, *unsur utama dalam FF ada 2: flash dan twist. Artinya, singkat, padat, dan twisted ending.
 Nah, kalau sudah paham apa itu FF, saatnya kita menulis!

*Cara Menulis Flash Fiction*
1. Awali dengan konflik
2. Gunakan dialog yang efektif
3. Pastikan memakai diksi yang tepat
4. Twisted Ending!
5. Endapkan โ€“ baca ulang โ€“ revisi
6. Minta feedback
7. Terus berlatih~ ๐Ÿ˜—โค๐Ÿ’•

*Materi selengkapnya bisa dibaca di blog:*

https://hazukiisme.blogspot.com/2017/12/writing-yuk-kita-ngomongin-flash-fiction.html?m=1


Sesi Tanya Jawab

Perkenalkan nama saya Ayu rafika sari, 
Bagaimana kak caranya agar ending FF yang kita buat tidak terkesan meggantung endingnya.. karena dengan cerita yang singkat, saya sendiri terkadang sulit mengakhirkan cerita
Jawaban
Sebenarnya, yg paling penting dr semua "teori" ini adalah *praktik*, banyak2 latihan.
Namun, untuk tips, mungkin bisa dg cara mengendapkan karya. Tidak terburu2 posting. Tp diamkan/simpan dulu karya tersebut. Bisa dalam waktu beberapa jam, bisa beberapa hr.
Nah, setelah diendapkan, baru, deh, dibaca ulang. Insyaallah nanti ketemu bagian2 mana aja yg janggal, termasuk masalah ending.
Jadi, bisa dilakukan revisi terlebih dahulu.
Cara lain, bisa juga dg minta pendapat dr teman. ๐Ÿ™

Kak, saya mau nanya, nama saya Regina Maheswari, apakah jika Flash Fiction itu tidak diawali dgn konflik apakah boleh? Terima kasih sebelumnya.
Jawaban
Boleh2 saja, kok.
Cuma, mungkin nanti jd kendala dg "jumlah kata".
Misalnya diceritakan secara runtut dr perkenalan, konflik, klimaks, ending, kira2 cukup, gak, batasan jumlah kata-nya?
Kalau cukup, ya oke2 aja.
Kalau gak cukup, ada baiknya hal2 yg bikin jumlah kata bengkak seperti pembukaan itu dihilangkan.

Ada nggak sih cara membuat ff yg unik dan berbeda dgn yg lain? Shg pembaca tertarik untuk baca sampe akhir. Karna kadang jangankan orang lain, saya sendiripun malas untuk baca cerita yg saya buat sendiri, kalau alurnya B aja ๐Ÿ˜…
Jawaban:
Waduh, kalo soal "menarik/tidak" ini agak sulit, sebenarnya. Karena stndarnya tergantung masing2 pembaca. ๐Ÿ˜…
Cuma... mungkin bisa disiasati dg ini:
Memberikan paragraf pembuka yang menarik.
Seperti apa, misalnya?
Ada banyak, ๐Ÿ˜‚
Coba baca di sini, ya, ada saya rangkumkan soal paragraf pembuka:
https://hazukiisme.blogspot.com/2017/10/writing-7-jenis-paragraf-pembuka-cerita.html?m=1
Ada contoh juga di sana. โค๐Ÿ’•

Hallo kak, salam kenal... Nama saya Lea

Kak saya mau tanya, Apakah di FF tidak perlu pengenalan tokoh ya? Dan apakah tidak bisa jika menggunakan diksi.
Terima kasih๐Ÿ˜Š

Jawaban:
Halo, Lintang Lea, ๐Ÿ˜…
Udah pernah kenalan, lho, di Minggu Seru. ๐Ÿ˜‰
Pengenalan tokoh bisa dilakukan sambil lalu, lho, jd bukan yg "Dia adalah X, seorang ABC yang DEF," runtut begitu. Tapi bisa diselipin di antara dialog dan narasi.
Secara harfiah, "diksi" berarti "pilihan kata".
Jadi, tentu saja boleh dan memang perlu pakai diksi. ๐Ÿ˜…
Kalau gak pakai kata2, gimana bisa jadi cerita, coba?

 Tentang diksi:
https://hazukiisme.blogspot.com/2017/12/writing-beda-cerita-beda-diksi.html?m=1

Assalamu'alaikum kk @โจKak Mega Seminar KICโฉ.. 
Perkenalkan saya Aris Royanda dr Aceh..
Apa membuat ff ada struktur tersendiri atau sama seperti fiksi pada umumnya? Seperti cerpen. 
Apa twisted endingnya meski klimaks atau gak. Bagusnya gimana? Adakah anjuran tentang jumlah kata/kalimat/paragraf yg baik untuk twisted ending? 
Sudut pandang apa harus sebagai orang pertama atau ketiga?
Jawaban:
 Waalaikum salam, ini Mas atau Mbak? ๐Ÿ˜…๐Ÿ™
1. Yg membedakan FF dr fiksi lainnya adalah flash & twist. Selain itu sama saja.
2. Soal twisted ending, penulis yg bisa menentukan pada bagian apa (klimaks atau benar2 ending) letaknya. Yg jelas, sebaiknya setelah twist dimunculkan, tidak ditambahi keterangan/narasi/amanat lain karena akan menurunkan tone cerita. Akhiri tepat pada saat/setelah twist muncul. Biarkan pembaca yg menyimpulkan.
3. Sudut pandang bebas. Pov 1, 2, 3, boleh2 saja.

โ€ฌSelamat malam kak, saya Cindy Andika Fiona ingin bertanya,
gimana ya caranya membuat cerita kita teratur dan tidak melebar dengan inspirasi liar kita? Lalu ada tips gak kak membuat ending twisted yang bener2 gak terduga pembaca? Makasih
Jawaban:
Cerita tidak melebar, ya. Kalo novel, bisa dg outline. Kalau ff, bisa dg premis dan outline singkat.
Untuk tips ending yg bener2 tak terduga, saya tidak ada. Hanya sering2 latihan yg bisa membentuk itu. ๐Ÿ™

Saya Abdul Halim Sameer Dari Deli Serdang 
Mau nanya, Apakah dalam menulis FF endingnya boleh dalam bentuk dialog?
Jawaban:
Boleh, dong. โค๐Ÿ’•

Kalau FF tu bahasanya boleh ga biasa aja? Atau harus semacam konotasi gtu kak?kyk diksi2 pd puisi?
Jawaban
Boleh yg mana saja.
Cuma, kalo mau pakai diksi liris, ati2 agar ff nya gak berubah jadi prosa ungu. ๐Ÿ˜

Kak maaf mau menanggapi, cara membuat premis itu seperti apa sih kak? Dan bedanya premis dan outline itu seperti apa? Terimaksih kak
Jawaban:
Secara umum, premis adalah kalimat singkat yg mencakup tokoh utama, tujuan, dan halangan.
TAPI... sebenarnya cara bikin premis ada rumusnya, nggak asal kalimat.
Kalo outline itu kerangka cerita.

Maaf mau nanya lagi 
Buku kumpulan FF yang keren menurut kakak yang sudah kaka baca Apa judulnya kak Untuk dijadikan sumber refrensi
Jawaban:
Waduh, kalo gini saya promosikan buku hasil tantangan menulis FF di Kastil Mimpi. ๐Ÿ˜…๐Ÿคฃ
Judulnya *Anak-Anak Waktu*, buku itu memuat kumpulan karya para pemenang. Jadi, ya, insyaallah, bisa dijadikan referensi. โค๐Ÿ’•

Ka nanya lagi ya ๐Ÿคญ
Menurut kaka pribadi membuat ff itu baiknya dgn dialog atau tanpa dialog?
Jawaban:
Tergantung asyiknya penulis.

Ada syarat berapa kalimat untuk dialog ada FF gak kak? Lalu ada cara penulisan supaya dialog bisa diringkas kah?
Jawaban:
Tidak ada.

Penutup

Oke, terima kasih sekali lagi, Admin, Moderator, Notulis, dan teman-teman semua~ ๐Ÿค—โค๐Ÿ’•

Untuk teman-teman yang tertarik mendalami FF, boleh banget, _lho,_ gabung di *Kastil Mimpi.*

Halaman Facebook: *Kastil Mimpi*
Grup Facebook: *Para Penulis Kastil Mimpi*
Instagram: *@kastil.mimpi*

Di sini, kami ada tantangan menulis yang disebut TMKM. Setiap 10 edisi, karya para pemenang dari tantangan ini akan diterbitkan dalam bentuk buku antologi. Wujud dari hasil TMKM 1 s/d 10 berupa antologi *Anak-Anak Waktu.* Untuk hasil TMKM 11 s/d 20, masih dalam proses pemasakan di dapur. Sementara itu sekarang ini, kami sedang menuju TMKM 21. Ini promosi, tetapi jika teman-teman berminat, bisa hubungi saya untuk pemesanan antologi *Anak-Anak Waktu.*

Sekali lagi, terima kasih banyak~ ๐Ÿค—โค๐Ÿ’•
Oleh: M. Haitami Aqli dan Rani Anggraini (Owner Penerbit Indie "Alra Media) 

Dalam hal menulis, hal yang paling penting yang harus kita punya adalah rasa 'suka' tentunya ini adalah merupakan hal yang wajib ada bagi para calon penulis. Rasa suka membuat kita menjadi lebih nyaman dalam melakukan sesuatu, sehingga tidak terjadi keterpaksaan. Silakan dibaca dn direnungi sebentar. Apakah kalian sudah memiliki rasa suka itu? Okee lanjut. Sebelum kita menjadi seorang penulis, kita harus menanamkan beberapa hal dulu yang harus kita tanamkan. 
1. Luruskan niat, 
Ini beberapa kali terus saya bilang ke beberapa teman yang ingin menjadi seorang penulis. Bila kalian ingin menjadi seorang penulis  maka luruskan niat kalian, untuk apa menjadi seorang penulis? 
Jangan pernah ingin jadi penulis karena hanya ingin mendapatkan royalty, keuntungan, ketenaran, atau yang lainnya. Tetapi luruskanlah niat menulis untuk membuat banyak orang terbuka matanya, terketuk hatinya, dan membrikan manfaat tentunya kepada pembaca. 
Soal untung? Biar nanti waktu yang menjawab.
2. Tekadkan niat 
Oke, ini sebenarnya mengandung banyak makna teman" yang pertama dalam hal menulis. Cobalah menulis sesuatu yang memang akan memberikan manfaat nantinya untuk banyak orang. Kedua coba lah konsisten dalam menulis, belajar untuk terus menulis. Hal yang paling terpenting untuk seorang penulis adalah jangan pernah berhenti membaca, karena membaca adalah kebutuhan bagi seorang penulis.
SESI TANYA JAWAB
Perkenalkan saya aldi firmansyah dari surabaya  mau bertanya, ketika kita sudah menjadikan 'nulis' itu kebiasaan kita, sudah jadi rutinitas, bahkan kita sudah suka dan nyaman niat sudah menjadi pondasi saya namun sudah coba asah pola pikir dengan membaca, sudah coba komunikasi dengan teman2 seperjuangan,namun tiba-tib a hilang feel untuk menulis, sudah diusahakan untuk mengularkan ide, namun rasanya hambar, itu bagaimana solusinya kak?
Jawaban: Seperti yang pertama aku bilang tadi. Kita harus memiliki rasa suka tadi dengan menulis, dengan itu maka kita akan menjadikan menulis sebagai sebuah kebiasaan bukan keterpaksaan. Ini mungkin akan perlu waktu yang cukup lama, krn ada sebagian calon penulis yang memang harus memulai dari awal. Kemudian yang harus kita cari adalah jawaban dri pertanyaan untuk apa kita menulis? Kita harus menumbuhkan motivasi tersebut dalam diri kita.

Perkenalkan saya Dewi komalasari dari Subang Jawa Barat, Gimana caranya balikin mood untuk menulis kadang ketika udah tekadkan niat  tapi kadang mood dan idenya hilang, kan apalagi aku masih belajar dalam menulis?
Jawaban: Carilah waktu yang memang itu membuat kita mood saat menulis. Yang aku tahu sih, jangan menulis saat mood kita menulis sedang nggak ada. Jadi jawabannya ada di dalam diri kka sendiri, mood apa yg biasanya bisa bikin mood kka menulis jadi naik.

Nama saya Wulan, domisili Ponorogo. Afwan saya mau nanya. Yang namanya manusia itu kan pasti ada fase dimana ia bisa malas dalam menulis, nah supaya Ndak keseringan malas dalam nulis itu cara yang ampuh untuk mengatasinya gimana?
Jawaban: Ingat tujuan kita menulis utuk apa, dan biasanya kita harus memberikan waktu jeda, dan kembali membaca.

Nama saya Ulya. Saya mau tanya. Inspirasi lebih banyak datang saat sebelum atau sesudah menikah? Dan, bagaimana cara mengatasi writer blok kak?
Jawaban: Keduanya hampir sama sih,yang terpenting bagaimana caranya kita bisa mencari inspirasi itu datang.

Saya, Dewi Trisna asal Trenggalek Jatim. Seperti yang diketahui menulis itu memerlukan sebuah keistiqomahan agar menjadi sebuah karya. Nah, ada beberapa kendala meskipun sudah konsisten tetapi kadangkala di tengah-tengah pembuatan karya seperti kehabisan diksi. Akhirnya, sedikit tidak berkorelasi. Bagaimana solusinya? 
Jawaban: Ini cobalah banyak" membca hal yang sesuai dengan apa yg ingin kita tulis, biar tetap sejalan dengan tulisannya. Atau nonton film yg sesuai dengan tema tulisan kita.

Asyiknya Menulis

Menulis membuat saya terus belajar dengan cara membaca. Membaca apapun. Membaca fenomena keseharian, nasihat tersirat, bahkan hingga kepribadian seseorang, dsb. Pun yang terpenting, membaca berbagai...

Oleh: Mutia Senja
(Penulis, Pengasuh Sekolah Menulis Sragen)

Kenapa "Menulis, Satu Jalan Raih Prestasi" ?
Ada apa dengan menulis?
Saya di grup ini banyak sekali bahkan didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. Keuntungan menulis di samping kepentingan akademis, barangkali menjadi satu pertanyaan yang masih membenak di kepala.

Saya hanya meyakini satu hal: bahwa dengan menulis, saya bicara. Dengan menulis, saya berpikir dan dengan menulis saya hidup.

Mengapa prestasi diraih (salah satunya jalannya) dengan menulis?
Baik, di sini kita akan diajak untuk berpikir tentang bagaimana keilmuan kita diakui tanpa menulis? Jurusan kedokteran butuh menulis, olahragawan butuh menulis, perupa butuh menulis, guru butuh menulis, terlebih sastrawan, budayawan, pasti butuh menulis. Agar apa? Diakui. Bahwa kita punya bukti pikir yang dapat dibaca banyak orang. Kita punya ide yang dapat memberikan inspirasi bagi khalayak. Kita dapat memberikan pengaruh bagi orang lain dengan tulisan-tulisan kita yang bisa jadi lisan kita tak lebih 'berani' dari apa yang kita tulis. Maka saya pernah menulis sebuah pesan, "menulislah sebelum lisanmu tak lagi 'berguna'. Maksudnya, kita telah menuliskan apa yang kita sebut prinsip/kebenaran dengan tulisan. Kelak ketika tidak sempat mulut kita berkata atau barangkali yang Pramudya katakan bahwa "menulis adalah bekerja untuk keabadian", tulisan-tulisan kitalah yang akan bicara.

Lalu, fungsi pikiran yang akan membuktikan sebuah prestasi. Kita tentu paham apa definisi prestasi. Termasuk 'hal kecil' saat kita puas dengan sebuah pencapaian: menanak nasiโ€”adalah prestasi.
Perlu dicatat ya teman-teman, kita di sini saling berbagi ilmu, maka tidak ada guru atau murid. Kita sama. Hanya saja, izinkan saya yang berbagi sedikit pengalaman pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat^^

Bermula dari PRAKTIK, saya banyak belajar menulis. Meskipun menulis cenderung dengan sastra, saya hanya belajar dari membaca buku. Maka maafkan saya apabila tak tahu banyak perihal TEORI. Apalagi latar belakang pendidikan saya adalah Tarbiyah/Pendidikan.

Nah, saya mulai menulis sejak SMP. Pertama kali menulis non-fiksi yaitu artikel dan esai. Sampai pada kecintaan saya dengan fiksi mulai muncul ketika duduk di bangku kuliah tahun 2014. Lima tahun lalu hingga saat ini saya sudah menerbitkan satu buku puisi berjudul "Manahan Selepas Hujan" pada Mei 2018 lalu.

Tak hanya itu. Saya suka menulis sesuka hati. Beberapa artikel, opini, esai, puisi, bahkan resensi saya dimuat di berbagai media baik cetak maupun online. Saya bersyukur karena dengan membaca dan menulis membuat saya menjadi lebih hidup. Dalam artian menghidupkan pikiran saya untuk terus belajar dan mengetahui banyak hal dengan 'membaca apa saja'.

Dari menulis inilah, saya menjadi tertantang ketika harus dihadapkan dengan uji presentasi karya. Dulu saya orang yang pemalu. Tapi dengan menulis, saya mulai berani mengeluarkan kata-kata. Diksi itu semacam tulisan yang keluar entah darimana. Walaupun semuanya butuh proses yang panjang dan terjal. Itulah sebabnya mengapa saya juga memiliki beberapa prestasi di bidang baca puisi. Ya bermula dari ketakutan untuk bicara di depan banyak orang sedangkan tuntutan tanggung jawab presentasi karya harus dilakukan.

Dari menulis, tulisan saya dibaca. Dari menulis, saya mengenal banyak orang. Dari menulis, saya mulai berani berkata-kata. Dari menulis, saya sering berdiskusi. Dari menulis, saya belajar proses hidup. Bagaimana tidak? Perlahan kita akan belajar bahwa menulis itu ternyata memiliki fase. Awalnya kita merasa kagok dan kaku dalam menulis. Tapi lama kelamaan (diimbangi dengan membaca) kita akan lebih leluasa karena sebuah kebiasaan. Semua ketrampilan perlu diasah. Termasuk menulis. Maka nikmati. Tulis apa saja termasuk kebingungan akan menulis apa.

Jawaban pertanyaan
#1 Bagaimana caranya jika mengalami kekurangan ide dalam menulis fiksi contohnya cerpen, apa harus selalu punya pengalamn pribadi dulu baru dikembangkan menjadi fiksi ? (Imay)
Harus banyak referensi bacaan. Lagi-lagi, banyak membaca dan terus menulis. Selesaikan tulisan sebelum buat tulisan baru.

#2 Saya sejak smp juga sering skali ikut baca puisi dan itupun latihan sendiri, pastikan banyak kesalahan lha dari situ saya belajar terus akhirnya berkeinginan dengan menulis puisi sendiri, selain membaca langkah apa yg bisa dijadikan untuk melatih menulis agar terus terampil dalam mengembangkannya dan bagaimana untuk belajar menulis puisi dengan makna kata yang benar? (Lala Elita)
Puisi.
Menurut saya, puisi adalah karya sastra yang paling fleksibel. Kita leluasa menulis puisi tanpa terlalu banyak aturan.

Makna kata?
Ya, pemilihan diksi sangat berpengaruh. Tapi makna lebih sangat sangat penting daripada diksi yang indah tapi kehilangan makna. Jadi menulislah dengan kejujuran.

#3 Bagaimama cara mengukur kualitas tulisan/karya tulis kita? Langkah pertama kita harus kemana untuk bisa  menilai hasil karya tulis kita? (Fitri Gustiani Awaliah)
Kita bandingkan dengan karya kita yang lalu, misalnya tulisan sudah disimpan beberapa tahun atau beberapa bulan lalu, terus hari ini kita menulis lagi. Mengukur kemampuan kita adalah ketika membaca ulang karya kita, kita merasa karya kita itu tidak ada apa-apanya, selalu kurang sempurna dan itu tidak pernah ada habisnya. Jadi ketika kita menulis, di situlah proses kita menulis. Kita selalu menganggap tulisan kita yang lalu belum bagus dan lebih bagus yang sekarang, itu artinya kita sedang mengalami peningkatan. Lebih berkualitas daripada yang lalu.

#4 Kasih trik kak menghindari kata yang tak perlu saat menulis. (Rifki)
Kita harus fokus kepada inti, apa yang ingin kita sampaikan ke pembaca.

#5
Isi pertanyaan: 1. Bagaimana cara kita memotivasi diri sendiri agar bisa mengembangkan bakat menulis?
2. Apakah ada faktor yang mempengaruhinya?
3. Hal pertama kali yang dilakukan sebelum kita ingin menjadi penulis yang handal?
(Ayu Sulma Ramadhania)

1. Motivikasi itu butuh Istiqomah dan konsisten.
2. Tentu ada faktor yang mempengaruhi. Salah satunya teman diskusi. Apakah itu diskusi secara langsung maupun secara online. Dan juga bertanya kepada yang lebih pakar, atau teman kita yang punya pengalaman dan paham agar dapat menjadi inspirasi.
3. Kita jangan pernah terpaut untuk menjadi penulis handal, kita ingin menjadi seperti Dwi Lestari, Ayu Utami, Wira Nagara, kita terlalu banyak berangan-angan tapi kita minim action. Kita nikmati proses kita sendiri. Jika kita sudah banyak karya, maka itu akan jalan dengan sendirinya tanpa kita cita-citakan, walaupun pencapaian orang berbeda. Jangan terlalu berangan tinggi sedangkan kita lupa kita berada dimana. Ibarat kita naik tangga, kita naiki satu persatu, kita nikmati.

#6 Bagaimana sih cara kita mendesain cerita kita agar cerita kita itu agar teman-teman kita tertarik membacanya dan apakah ada tips dari pengalaman kakak saat menulis novel itu sendiri? (Moh. Imam Amirudin)
Novel itu yang penting selesai intinya, tulisan apapun itu yang penting selesai. Se-briliant apapun tulisan itu jika tidak selesai ya sama saja, dia menjadi tulisan sampah. Seburuk apapun tulisan usahakan selesaikan. Ketika kita menulis novel yang narasinya lebih panjang, kita ikuti alurnya. Buat cerita itu agar tidak mudah ditebak. Belajar mengacak ide, dan harus lebih banyak membaca novel juga. Jangan menjadi tertutup, jika karya kalian ingin dibaca orang lain, maka kalian juga harus membaca karya orang lain.

#7 Beberapa teman saya mengganggap bahwa menulis itu suatu hal yang membosankan dan melelahkan, sehingga mereka cenderung malas untuk menulis. Menurut kakak bagaimana cara memotivasi diri untuk lebih giat dalam menulis sehingga dapat menjadi peluang untuk meraih prestasi? (Sri Maharani Oktapia)
Menulis itu sebenarnya tidak bisa dipaksa. Tapi kita bangkitkan keinginan dulu. Kita menggunakan akal pikiran untuk apa? Ya buat berpikir, buat ide, mengolah sesuatu yang sudah kita terima, kita tangkap, yang sudah kita makan istilahnya. Nah, buat apa kalau bukan untuk berpikir. Ketika kita sudah berpikir, maka kita memerlukan aplikasi, swbuah wadaha untuk membuktikan kita punya suatu pikiran, pikiran orang kan berbeda-beda. Makanya kita harus mengkualitaskan diri dengan mengembangkan akal pikiran. Kalau kita tidak menulis apalagi yang akan kita lakukan umtuk memberdayakan akal pikiran kita.

#8 Terkadang kan kita suka tidak yakin, dan masih ngerasa bahwa tulisan yang kita tulis kurang ngena,kurang bagus. Nah Bagaimana cara mengatasinya. Merubah tulisan atau bagaimana? (Ayu Latifah)
Sudah menulis berapa kali? Sekali, dua kali, atau puluhan kali. Penulis besar pun ribuan kali mereka punya tulisan sampah. Jadi tulisan sampah kadang perlu, keanyakan penulis itu punya tulisan sampah, bukan karena sengaja. Jadi, ketika kita merasa ada tulisan kita kurang bagus, kita tulis lagi. Ada yg harus diubah, ada yang harus kita selesaikan. Tulisan yang belum sempurna itu, ibarat sebuah lukisan. Agar lukisan itu terlihat indah, kita poles lagi agar jadi lukisan keren yang berkualitas, begitu juga dengan tulisan. Tapi jangan minder dengan tulisan yang tidak jadi, tulisan sampah. Teruslah menulis. Nikmati prosesnya.

#9 Kak saya udah ada niat nih ya buat nulis dan sekarang ini sudah smpai prolog tapi saya bingung buat ngelanjutinnya lagi. Bagaimana caranya buat selalu yakin dan gak nyerah karena bingung? (Sherlia Pinastika)
Ketika bingung itu pasti ada sesuatu yang kurang terhadap penulis, mungkin itu karena kurang baca. Jadi, ketika bingung saat menulis, maka sempatkan waktu untuk membaca.

#10 Kak gimana nih, kan kita sudah punya tulisan, tapi kita tidak tau harus dimuat dimana atau dalam media apa, jadi langkah awal apa yang harus dimulai untuk tulisan kita itu agar bisa di baca oleh orang lain? (Milka Astriani)
Solusinya ini, ikuti grup Fb "Sastra Minggu" di sana banyak memuat karya yang dimuat koran, entah itu media cetak atau online. Dan kalian harus mengerti dulu selera media, seperti Media Online, Berdirikari Book, di koran ada Solo Pos, Jawa Pos, atau Kompas. Jadi kalau kita tahu seleranyanya, kita bisa mencocokkan bahwa karya tulis kita itu cocoknya dimuat dimana. Jadi kalian harus pahami karakter tulisan dengan media yang memuat karya.

#Kesimpulan
Sebagaimana yang sudah saya jelaskan, ilmu apapun tidak akan diakui tanpa tulisan. Bahkan orang-orang besar pun meninggalkan tulisan yang berdampak besar pula bagi dunia.
"Semuanya akan berawal dari keberanian menuliskan cerita"
-Mutia Senja-

Judul buku: Sabar Menanti Buah Hati, Kiat-Kiat Mendapatkan Keturunan dengan Memadukan Ikhtiar Ilahiyah dan Ilmiah
Penulis: Mega Anindyawati
ISBN: 9786237058137
Penerbit: Pro-U Media
Harga: Rp. 26.000,- (belum ongkir)



Menanti kehadiran buah hati pasti menjadi dambaan setiap pasangan yang telah lama menikah. Namun, terkadang keinginan itu tak secepat harapan kita. Kasih sayang Allah kepada hamba-Nya tak melulu diwujudkan dengan rezeki, tapi juga dengan berbagai ujian yang menimpa.
Buku ini terlahir atas kasih sayang Allah berupa ujian diambilnya kembali janin yang telah dititipkan-Nya kepada penulis yang sekaligus calon ibu saat itu. Oleh karenanya, penulis mencoba berbagi dengan para pembaca tentang ikhtiar yang -alhamdulillah- membuahkan lahirnya si kecil.
Buku ini berisi tiga bab yang memaparkan tentang beberapa hal yang membuat si kecil tak kunjung hadir, kisah-kisah terkait penantian anak, serta berbagai solusi yang ditawarkan. Pada akhirnya, buku ini hadir untuk menemani banyak pasangan suami istri yang tengah dilanda kegalauan yang sama: Menanti hadirnya buah hati.

Testimoni:
"Buku ini sangat menginspirasi dan harus dibaca oleh pasangan-pasangan yang tengah menanti kehadiran buah hati. Diramu dengan bahasa yang indah, menyentuh, dan mudah dipahami. Menggabungkan konsep Ilahi dan medis yang saling menyempurnakan. Perpaduan lengkap ikhtiar langit dan bumi." (Vanda Nur Arieyani, ibu dua orang putri, penulis buku anak 114 Qur'an stories).

Jangan Fanatik?

Budaya millenial kekinian telah banyak bergeser dari nilai-nilai islam. Namun, budaya tersebut dianggap benar. Sebab, berbagai media menyuarakan hal yang sama sehingga memiliki mayoritas pengikut. Salah...

Ilmu Vs. Budaya Senioritas

Indonesia termasuk salah satu negeri yang masih menjunjung senioritas. Memang sangat baik menghormati orang yang lebih tua, akan tetapi ada kalanya budaya seperti ini tidak bisa diaplikasikan. Jika...

Oleh: DINI W.TAMAM

Opini Dini W.Tamam dalam meningkatkan karakter anak

   โ€œDunia anak merupakan dunia yang sangat unik,penuh imajinasi,dan menuliskannya butuh cara tersendiri.
  Saat menulis cerita anak, kita perlu menuliskannya dengan bahasa yang sederhana. Sebagaimana bahasa sehari-hari yang biasa kita gunakan saat bicara pada anak-anak,nah kira-kira begitulah saat menulis cerita anak. To the point dan sederhana, tapi tetap menarik bagi anak-anak.
   Naskah cerita anak juga harus padat(tidak bertele-tele), agar anak tidak mudah bosan saat membacanya. Cerita anak identik dengan gambar-gambar agar lebih memanjakan  mata,dan memaku perhatiaan anak,hingga bisa membaca sampai dengan halaman terakhir. Tentang anak, kedua putri Dini sangat jarang memegang gedget.seperti nonton vidio anak atau main game dan menonton televisi. Apa mereka tersiksa? Tentu tidak. Anak- anak saya dirumah, lebih sering main semua benda apapun yang ada dirumah(asal aman), berimajinasi jadi apapun yang mereka suka, mengawasi dan mengerahkan mereka dalam bermain.
  Untuk meningkatkan karakternya,saya membelikan mereka buku-buku yang mereka pilih sendiri. Jadi mereka sudah punya buku koleksi mereka sendiri yang bisa dibaca kapanpun mereka mau. Tentu buku-bukunya masih berbentuk cerita gambar atau pictorial book.
   Buku juga bisa membantu anak meningkatkan imajinasi, dan mengisi waktu luang mereka untuk hal-hal-hal yang positif.


Poin penting menulis cerita anak

1. Cerita anak yang menarik
 Cerita anak yang menarik, merupakan cerita  anak yang sarat hikmah. Jalan ceritanya juga harus seru(tidak datar) meskipun sebenarnya jalan ceritanya sederhana. Jalan ceritanya tidak berbelit-belit sehingga anak tidak bingung. Biasanya cerita anak hanya memiliki satu konflik. Jadi ada opeening,konflik dan ending.
 Opening itu bisa dengan pengenalan tokoh,kebiasaan tokoh, dan poin penting atau kata kunci yang menarik. Misalnya kalau dalam dongeng si โ€œAโ€ merupakan seorang anak , yang kesehariannya hanya bermalas-malasan. Nah kata kunci yang menarik itu bermalas-malasan. Konflik untuk contoh diatas, karena kemalasan si โ€œAโ€,dia mengalami sesuatu hal. (bisa apa saja,misal dia bertemu dengan orang yang lebih malas lagi,atau sesuatu hal yang lainnya). Endingnya si โ€œAโ€ sadar,bahwa sifatnya itu buruk dan ia berjanji tidak akan malas lagi. Untuk novel tentu lebih luas. tapi cara menceritakannya tetap sederhana.

2. Pesan Moral
   Pesan moral bisa tersirat, bisa juga tersurat. Kalau tersirat biasanya jadi satu kesatuan didalam naskah. Keduanya sama bagusnya, tergantung selera sih, yang penting pesannya sampai.

3. Menambahkan fakta unik yang berhubungan dengan cerita.

 Contoh, saya menulis dongeng yang berasal dari Yunani. Saya menulis fakta unik tentang negara yunani. Saya menulis naskah dongeng dengan tokoh kijang,saya menulis fakta kijang. Jadi untuk meningkatkan  kualitas anak,ditambah fakta unik tiap-tiap dongeng,yang berupa fakta negara asal dongeng. Jadi buku apapun bisa ditambah fakta-fakta unik yang sangat bisa menambah pengetahuan anak.

4. Aktivitas seru agar anak tidak bosan, sekaligus menambah pengetahuan.
     Aktivitas ini bisa apa saja bentuknya, bisa mengisi teka-teki silang sederhana yang bisa dilakukan anak, menjawab pertanyaan, membuat sebuah percobaan ilmiah, apa saja.

5. Ilustrasi menarik.
  Banyak sekali contoh  ilustrasi buku anak-anak yang bagus-bagus. Dan ilustrasi sangat brperan dalam buku anak. Jadi partner penulis buku anak biasanya ilustrator karena mereka sering bekerjasama dalam menggarap buku yang sama.



SESI TANYA JAWAB
 
1.Khofifatul M, IAIN Tulung agung
PERTANYAAN :
   Bagaimana cara penerapan metode   bercerita kisah dalam pembentukan karakter anak?.

PEMBAHASAN:
   Penerapan metode bercerita untuk membentuk karakter anak, salah satunya dengan cerita- cerita anak yang mengandung pendidikan karakter. Kemendikbud memiliki beberapa poin yang bisa mengembangkan karakter anak. Seperti cerita anak yang mengambil tema bertanggung jawab, peduli, jujur, disiplin, dan lain-lain. Dari tema-tema tersebut, banyak makna dan cerita yang dibuat akan sarat dengan hikmah.

2. Nur Aida, IAIN Samarinda.
PERTANYAAN :
   Di zaman yang canggih ini, kita bisa melihat anak-anak  mudah sekali mengikuti karakter dari tokoh kartun yang kurang mendidik baik itu berasal dari televisi maupun youtube dibandingkan dengan membaca buku yang bermanfaat.bagaimanakah solusi agar anak-anak mulai melirik buku-buku yang memiliki pesan moral tanpa harus bergantung sama gadjet?

PEMBAHASAN:
    Ada seorang anak yang dulunya suka nonton kartun atau youtube, tepatnya sih lagu-lagu anak yang terdownload di youtube atau kartun televisi. Kalau sudah menonton susah sekali diajak melakukan sesuatu yang lain. Sebentar-sebentar maunya harus pegang gedget. Tetapi ibunya mengurrangi aktivitas yang berkaitan dengan menonton televisi dan pegang gedget. Ia beralih ke aktivitas lain dirumah bersama anak-anak, salah satunya dengan membaca buku. Sang anak diajak ketoko buku, dan alhamdulillah anak tersebut tidak pernah pegang gadget lagi. Anak saya setelah kenal dengan buku,jadi suka dengan buku,oh iya, saya pernah baca artikel, katanya anak yang sudah suka (baca) buku sejak kecil, akan jadi habbit sampai dewasa. Penulis pun katanya sejak kecilnya udah dikenalkan sama buku.

3. Faiqotus silvia, UINSA, Kediri
PERTANYAAN :
  Bagaimana cara mengembangkan penulisan cerita rakyat untukk anak-anak, selain itu memiliki kemampuan bidang gambar ilustrasi yang menarik ?
PEMBAHASAN :
 Dalam penulisan cerita rakyat yang dikaitkan dengan sejarah, tentu bisa sekali. Misalnya, mau menceritakan asal-usul tempat diindonesia, itukan termasuk salah satu bentuk sejarah. Atau cerita rakyat yang berlatar belakang kerajaan. Bisa juga sejarahnya dalam bentuk fakta unik, misalnya cerita rakyat di 34 Provinsi yang ada diindonesia, lalu fakta uniknya berkaitang dengan sejarah tiap- tiap provinsi. Itu sangat bisa sekali. Sejarahnya saja dengan ilustrasi juga bisa. Sekarang semua(termasuk buku sejarah) bisa dipercantik agar lebih memanjakan mata. โ€œ
4. Mita Vidi, Padang
 PERTANYAAN :
  Saya adalah seorang Mahasiswi PGSD, anak- anak  memang sangat aktif, apalagi anak-anak SD kelas rendah, nah pertanyaan saya adalah bagaimana cara menyajikan sebuah cerita anak atau dongeng kepada anak-anak seperti anak SD agar anak-anak tersebut mau dan tertarik mendengarkan kita bercerita? Karena anak-anak SD apalagi siswa kelas rendah kebanyakan susah sekali untuk diajak diam, apa ada metode yang bagus supaya anak-anak tertarik mendengarkan kita bercerita?.
PEMBAHASAN :
 Kalau boleh saya menyarankan sih pakai gaya bercerita seperti pendongeng-pendongeng profesional atau populet, yang bisa ditonton diyoutube. Mereka sangat ekspresif, seperti ekspresi wajah yang menggambarkan mimik wajah tokoh, dan suara yang berbeda-beda yang sesuai dengfan  cerita, juga bisa pakai alat peraga.

5. Peserta Seminar
PERTANYAAN :
A. Apa saja kesulitan dalam membuat cerita dongeng?.
B.Dari mana kakak mendapatkan inspirasi membuat cerita dongeng dan siapa tokoh yang berperan dalam karir kakak dalam dunia literasi?.

PEMBAHASAN  :
A. kesulitan, karena dongeng itu ceritanya dongeng  X. Jadi harus menulis ceritanya dalam jumlah banyak, misal 20 cerita , misalnya 20 cerita atau  lebih (untuk 1 naskah buku). Kalau kita tidakk konsisten untuk erus menulis dan bertekat menyelesaikannya, bisa-bisa tidak akan selesai.
B. Inspirasi bisa datang dari mana saja, dari kebun binatang, dari taman bermain, dari orang sekitar, dari lingkungan, dari mana saja. Saran saya menulis 1 naskah buku itu butuh waktu yang sangat panjang. Mulai dari mencari  inspirasi, menuangkan dalam kata-kata, editing, dan lain-lain. Kita perlu dukungan dari orang terdekat, ibu, ayah, saudara, suami atau istri. Bila mereka sudah mendukung, Insya Allah semua yang kita lakukan akan maksimal hasinya, tentu diiringi doa dan usaha. Hal ini berkaitan dengan waktu dan perhatian yang akan kita fokuskan pada naskah.
6. Peserta Seminar
PERTANYAAN :
A. Bagaimana dongeng dapat memberikan pengaruh positif ( selain dari pesan moral yang dituliskan) dan dapat menjadi sarana perkembangan kepribadian anak?
B. Bagaimana mengendalikan anak dari gadget sendiri seperti dari gadget sendiri seperti faktor eksternal, internal dan sosial, agar anak mudah bersahabat dengan buku.

PEMBAHASAN:
A. Penentuan tema saat menulis dongeng sepertinya cukup berpengaruh untuk  bisa jadi sarana perkembangan kepribadian  anak, jadi tema yang diambil memang tema-tema yang bisa membentuk kepribadian. Seperti tema pembentukan karakter kemendikbud. Cinta tanah air, disiplin, persahabatan, dan lain-lain.
B. Bisa dengan berbagai aktifitas online yang bisa membuat anak sibuk, sehingga mereka lupa gadget.

KESIMPULAN
   Untuk meningkatkan kualitas karakter anak indonesia melalui cerita anak, tentu disini diperlukan kiat-kiat penting dalam penyusunan naskah cerita anak,antara lain sebagai berikut ini :
  1. Pemilihan tema yang berkualitas sehingga menjadi cerita menarik.
  2. Mengandung pesan/ amanat
  3. Menambah kesan yang unik
  4. Aktifitas yang seru dalam penyampaian
  5.Ilustrasi yang menarik

Si baper dicintai jin

Kebanyakan orang bilang kalo ada orang yang punya kemampuan ngeliat lelembut itu punya kelebihan. Well, indigo gitu lah. Tapi apa iya? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam aja gak bisa ngeliat jin...

No Valentine, No Worry

Hari ini tanggal 14 Februari yak? Banyak yang bilang kalo itu hari Valentine, hari kasih sayang. Etapii, sebelum ikut-ikutan ngerayain sesuatu yang gak jelas juntrungannya, ada baiknya kita liat sejarah...

Oleh: Soni Afriansyah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa Barakatuh

Jadi sebelum kita mengetahui bagaimana caranya menulis hingga bisa keluar negeri,

Saya ingin mengajak anda untuk merenungkan sejenak, umur kita dihabiskan untuk apa sampai sekarang ? Apakah sampai detik ini ada  meninggalkan sebuah karya ?

Nah boleh kita  renungkan terlebih dahulu yah.

Sambil minum kopi.

Kalau kita tau sampai detik ini kita masih hidup maka kita juga harus sadar bahwa karya itu perlu.

Kenal demikian karena dengan karya , kita yang sudah meninggal akan diingat orang kembali,

Banyak Contoh orang yang sudah meninggal tapi sampai sekarang masih sering terdengar di telinga dan juga terlihat di tulisan...

Berbicara tentang literasi, kita bisa lihat karya dari Ulama ulama, para habib dan syekh yang sampai sekarang masih kita nikmati...

Oleh karenanya, literasi itu perlu, selain dari meningkatkan branding diri juga untuk menjadi pahala bagi diri sendiri dikemudikan hari ...

Udahkah anda memuat karya hari ini ?


Berbicara tentang karya , maka yang paling mudah ialah berkarya melalui tulisan,

Kenapa?
Karena dengan menuangkan sebuah pikiran yang ada di otak kita melalui media hape android, buku catatan dan lain lain maka itu sudah menjadi sebuah karya.

Nah pertanyaannya,? Kita mau karya seperti apa. ? Biasa aja kah atau punya nilai jual.

Tentu kita menginginkan yang punya nilai jual , nah karya yang punya nilai jual itu karena mengandung unsur yang sangat indah dan bermakna....

Misalnya saja karya puisi, pantun, cerpen , esay dll.

Nah sekarang pertanyaan nya lagi Bagaimana cara memulai.

Eits , sebelum memulai, saya ingin kamu cek dulu kamu lebih bakat kemana , cerpen kah, esay kah atau opini ... tergantung dirimu, karena kesukaan lebih mudah kita jalanin dari pada hal baru yang belum tentu kita suka kan...

Kalau sudah tau suka nya dimana selanjutnya bagaimana cara memulai

Yang pertama, kita baca kumpulan karya sesuai dengan minat kita tadi misalnya cerpen , perbanyak lah baca cerpen karya ini , itu , dll....

Nah setelah itu,mulai deh muncul kan imajinatif ditulis sikertas atau di hape dialog yang sederhana/ mind mapping (peta konsep) dari ide kita.

Kemudian langsung menulis.

Ingat yang penting adalah peta konsep yang ingin kita tulis seperti apa ..

Nah jika mentok dalam.tulisan ..artinya kamu perlu referensi lebih banyak lagi makanya perlu adanya bacaaan sesuai topik lagi ..

Nah selanjutnya itu , apa hubungannya menulis dengan keluar negeri.

Jadi nih kita kan udh nulis karya kita, nah biasanya tanpa adanya lomba menulis maka kita mudah bosan dan akhirnya tidak berkomitmen untuk berkarya lagi makanya nih perlu ikutin lomba.

Nah untuk itu kita cari lomba yang karya dibutuhkan itu sesuai dengan kita , misalnya EHI suka buat lomba yang hadiahnya ke London, Malaysia, Singapura dan lain lain, maka bagi orang orang yang suka nulis cerpen mudah karena EHi biasanya lomba cerpen,

Nah begitu juga dengan yang event event lainya.
Sedikit bercerita tentang menulis ini banyak sekali yang membuat saya bisa keluar negeri bahkan ikut kegiatan lingkup internasional.

Saya bulan Januari 2018 lalu menjadi final Scholarion Malaysia dan berkesempatan mengunjungi Kuala lumpur selama 5 hari dan itu dikarenakan saya menulis esay dan juga proposal yang berkaitan dengan tema yang diberikan yaitu tentang integrasi ekonomi.

Lalu selain itu juga saya berkesempatan menjadi peserta di Bali Democracy Students Conference karena menulis tentang hubungan antara demokrasi dan hak pilih di masyarakat desa...

Itulah perjalanan menulis saya yang bisa membuahkan hasil bisa keluar negeri.

Oleh karena itu yang mau keluar negeri dengan menulis, mulai dari sekarang cari organisasi kepenulisan terdekat, perbanyak Informasi tentang event keluar negeri dengan menulis, terus membaca tentang hal yang kita sukai, mulai mempertajam gaya bahasa penulisan, dan yang paling penting komitmen dan aksinya.

Mungkin cukup sekian saya kembalikan ke moderator.
๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ˜Š


Sesi tanya jawab
*sesi 1*

1. Desy Ramayanti_Tanjungpinang : kak punya waktu atau target tersendiri kah dalam menulis? Misal mambaca sekian buku perhari dan menulis dijam2 tertentu disetiap harinya ?

2. Nurmin-Sulawesi Tengah: kak bisa di jelaskan bagmn it menulis esay,sy masih kurang faham tentang menulis esay

3. Assalamualaikum
Khairun Nisa Panggabean- Jakarta- Bagaimana cara agar kita bisa memastikan bisa lolos beasiswa tersebut?apa ada untuk s1?lalu persyaratannya apa saja ka?

Jawaban:
1 . Halo Desi , salam kenal, waktu dan target menulis pasti ada dunk, baik itu membaca maupun menulis ,karena dengan target kita bakal sesuai dengan apa yang kita inginkan dari tulisan kita dan disiplin juga tentunya.
Menulis di jam jam tertentu kalau saya gak , karena kalau saya kebanyakan membaca biasanya saya harus tuangkan dalam bentuk tulisan biar plong pikiran saya hehehe....karena semakin banyak ilmu yang di gali maka akan mendap dalam otak jika tidak dikeluarkan seperti prinsip keran air.
No. 2 menulis esay itu yang penting apa yang mau kita tulis secara spesifik dan kontennya bermakna dan gak sekedar deskripsi tapi memiliki solusi...terus ikuti alurnya yaitu buat pendahuluan,isi dan penutup kalau bisa dibanyakin referensi nya.


Baik, kita lanjut ke *sesi 2*

1. Nama: Aizzatin Habibah
Asal: Kudus
Pertanyaan: Kak bagaimana tips menulis essay yg baik dan benar, terutama bagi pemula? Trimakasih.

2.Imro'aturrozaniyah_Pamekasan_sebagaimana narasumber jelaskan tadi,  bahwa sebelum menulis kita harus tau passion (minat) kita di bagian apa. Nah saya sendiri hanya suka dan ingin menulis tapi tidak tau bakat di apa entah, essay, atau yang lain. Lalu seperti itu bagaimana? Terimakasih.

3.Nita_Garut_ Assalamualaikum ka, izin bertanya bagaimana cara menghadapi rasam malas disaat kita mau mulai menulis?

Jawaban:
1. Menulis esay yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan nya , terus juga banyak referensi, perhatikan tanda baca, bahasa Indonesia yang baik dan bener  pastinya
2.coba intropeksi diri lagi , selama ini suka nulis apa dan baca apa
3.rasa malas itu harus dilawan dengan cara gak malas lagi.


Baik, kita lanjut ke  *sesi 3*- sesi terakhir..

1. Assalamu'alaikum kak ini saya mau bertanya
Nama:  Muhajirin
Istansi:  Universitas Islam Negeri Mataram
Pertanyaan: Alhamdulillah saya sudah membaca dan sedikit memahami materi yg di sampai kan oleh narasumber tadi, memang luar biasa narasumber ini๐Ÿ‘๐Ÿ‘
Yang ingin saya tanyakan di. Sini adalah:
-Apakah kita bisa ke luar negeri itu hanya dengan karya tulis saja??
Dan jika seandainya kita tidak mempunyai hobby dalam menulis baik itu cerpen, essay, dll. Coba berikan kami pandangan atau pendapat, bagaimana sekiranya kita yg tdk bakat dalam menulis agar bisa sedikit demi sedikit utuk membiasakan diri untuk menulis, agar bisa mengikuti jejak dari narasumber ๐Ÿ™๐Ÿ™
Mungkin hanya itu, Terima kasih๐Ÿ™

2. Assalamualakum, Kak. Muhammad Raihan_Gowa_Bagaimana sih kak caranya agar tidak lupa kalau misalkan kita ngehayalin sebuah cerita atau kisah, Namun setelah mau di tulis langsung lupa semua

3. Lili Muslimah_Kalteng_ boleh tahu bagaimana strategi kakak dlm membuat peta konsep yg terstruktur? Soalnya tulisan saya bisa kemana-mana, hehe ๐Ÿ˜…

Jawaban:
1.gak mesti kok dengan tulisan dengan apapun bisa asal itu sebuah karya yang bernilai, menulis itu passion jadi jika gak suka jangan dipaksakan tapi setidaknya memulai lah sedikit demi sedikit jenis tulisan apa yang disuka,

2.buat peta konsep nya Yang runtut dan jelas.

3. Buat sesuai dengan tujuan kita menulis itu untuk apa hehehe

Mungkin cukup sekian yah.
Nah kata motivasi terakhir dari saya.

*Menulislah kamu selagi kamu masih berpikir, sebab jika tidak menulis maka kamu akan hilang dari peradaban nanti nya*

โ˜บโ˜บโ˜บ

Mungkin cukup sekian saya Soni Afriansyah mohon undur diri

Maaf apabila salah kata dan perbuatan maupun ucapan di Voice Notenya ๐Ÿ™
Saya ucapkan terimakasih kepada Kuncup imajinatif club' yang memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu sedikit disini....

See you lain waktu

Oleh: Siti Khumairah M. Nur (Founder Penerbit Ar-Rahman)

Malam ini saya tidak akan memberikan materi yang berat ya terkait tema *'Inspiring by writing'*, melainkan pada malam ini saya akan berbagi cerita saja, dan kita bisa saling sharing/diskusi bareng.

_...datang dan pergi ialah dua perihal yang saling berdekatan dalam hidup. Hadirnya silih berganti. Tiba-tiba datang, hilang, begitu seterusnya._

_Maka, menulis adalah nafasku untuk mencintai._
*_Menulis untuk (kembali) mencintai._*
*_Menulis untuk (selamanya) mencintai._*

_*Menghidupkan kembali r(asa)*_
_*Menghidupkan selamanya cinta*_
_Sepanjang apapun (aku-dia) tiada._

*_...berkali, semoga huruf-huruf kita adalah cinta yang mampu untuk saling menguat; sampai hingga selepas kehidupan berikutnya._*


 Ar-Rahman Press berani membuka ruang baru bagi pegiat literasi atas namanya sendiri (dalam hal ini, khususnya penerbitan) dimulai pada tahun 2014. Semua itu tidak terlepas dari peran serta dukungan Bunda Khoirun Nisaul Abidah dan Bunda Rina Sulistiyoningsih, asal Malang. Keduanya juga merupakan Pimpinan dari masing-masing Penerbitan yang dikelola. Mereka bunda-bunda tempat saya belajar. Lebih dari sekadar senior bagi saya. Tahun 2015, bersama tim saya mencoba mengembangkan jangkauan geliat aksara di wilayah marginal, didampingi salah satu dosen, Bapak Moch. Anwar. Peran beliau memiliki dampak yang luar biasa sekali bagi saya. Terutama terkait motivasi, saya salah satu yang beruntung karena telah berkesempatan mengenal beliau. Di bagian tersendiri insya Allah akan saya paparkan bagaimana motivasi mampu mengantarkan seseorang pada banyak jalan. Sebab, tentu saja tidak semua prinsip atau jalan yang dipilih seseorang dapat diterima oleh orang lain.

Begitupun saya. Pada setiap kali kesempatan presentasi, kemudian menyampaikan pilihan bahwa orientasi saya adalah anak-anak di pedalaman, tentu bukan saja dukungan yang datang, tetapi kalimat-kalimat yang justru saya sendiri dibuatnya bisa berhenti bercita-cita. Dalam artian, 'ketidakmungkinan pencapaian.'

"Bisa saja itu terjadi. Tetapi selama itu, tubuh kamu harus bersedia menerima luka-luka." Alasannya, pertama karena saya sendiri, perempuan. Kedua, cara saya berpenampilan. Kalimat itu seperti cambuk, bahwa ketika saya tetap memilih melanjutkan perjalanan, saya akan luka parah tetapi harus tetap menguat langkah. Beliau-beliau telah mengingatkan, dan tidak mungkin jika rasanya suatu hari ketika saya berdarah saya menghujankan air mata pada mereka, bukan? Berada pada posisi seperti ini, siapapun pasti akan membenarkan bahwa keberadaan satu orang berhati tulus di bumi, besar sekali maknanya. Dibanding jutaan pasang menyanding, tetapi bergiliran menumpah nanah di luka-luka.

Kenyataannya, benar, menguat itu perihal yang paling susah. Semakin mencoba bertahan, kita akan digempur habis-habisan oleh serangan yang lain.

Bisa saja, apa yang paling ingin kita perjuangkan menjadi perihal yang jauh lebih dalam menyakiti. Lebih menakar luka dibanding yang biasanya. Ada yang menempatkan pilihan dengan mengikhlaskan zona nyamannya, kemudian pilihan itu akan bertubi-tubi menguji. Insya Allah tentang ini akan saya bagi dikesempatan lain.

Tahun 2016. Dengan 'tertatih' (barangkali kata itu cukup menjelaskan) saya masih berjalan, tetapi tidak segesit tahun-tahun sebelumnya. Jatuh-bangun. Campur-aduk. Benar-benar lamban. Titik dimana saya bisa melihat berapa banyak orang berhati peri di muka bumi.

Untungnya dari Pak Anwar (dosen saya), saya belajar (berkali-kali), mengulang-ulang kalimat, "...semangat ini tidak akan kalah." Jujur, sangat sering malah saya mengucap kalimat itu saat paling rapuh. Akhirnya, belajar keras lagi. Menahan-nahan hati sendiri.

Sekuat tenaga, kita perlu bertahan. Masih bisa membuat senyum di sudut-sudut wajah. Tersenyum sajalah. Puisi kita kian manis. Besok, mungkin kita akan menyeduh puisi hari ini bersama anak-anak kita, bukan? Tawanya bisa jadi lebih lebar. Betapa 'strongnya' orangtuaku dulu. Matanya lebih mantap menatap semesta, karena dia mengenal rumah yang telah kamu diami sebelumnya. Ah, ini salah satu caraku menghibur diri. Punya banyak anak ; yang mata dan langkahnya tidak ringkih melihat bumi sampai langit (jika berbeda).

Selanjutnya, terkait literasi saya mendapatkan motivasi yang lain dari Pak Prof. Dr. Agus Haryono, M.Si. PD II di universitas. Juga merupakan salah satu dosen saya. Perlahan, saya menguat-nguatkan hati. Belajar (lagi). Membangun 'Ar-Rahman Learning Center', sebagai wadah menggerakkan lagi komunitas-komunitas kepenulisan di Ar-Rahman Press. Dibimbing Bapak Noorjaya Nahan, M.Si serta didampingi Bapak Dr. Roby Sambung, S.E., M.M.

Sejauh ini, pengetahuan saya sangat-sangatlah kerdil, tetapi Allah selalu punya jalan lain untuk menjadikan kita lebih kuat.

"...seberapa kali pun jatuh, tetap pertahankan apa yang menjadi prinsip. Luka parah tidak ada apa-apanya, dibanding tubuh yang kosong~melompong, berjalan di bumi tanpa jati diri. Pikirkanlah baik-baik."

Semangat Menguat & semoga bermanfaat,
Siti Khumairah M. Nur

(*catatan ini ditulis bukan untuk mengajarkan 'keras kepala' dalam artian 'kebanyakan orang')

_13 Oktober 2017_
*_Dari latar belakang manapun kamu, dibesarkan di lingkungan yang bagaimanapun dirimu, semoga menulis senantiasa menjadi nafas berjuangmu. Jalan juang untuk terus membagi sebanyak-banyaknya cinta._*


Sesi tanya jawab
Sesi pertama:
pertanyaan pertama

Assalamu'alaikum kak๐Ÿ˜Š.
*Nama* : Annisa Azmi
*Asal* : Riau
*pertanyaan:*: 1. Kak, aku tu suka nulis tapi kalau lagi mood doang. Kaya pas lagi seneng atau sedih. Tips supaya bisa nulis tanpa nunggu mood dulu gimana kak? Atau ada waktu2 tertentu supaya nulisnya teratur gitu kak?

2. Trus juga kalau lagi buat cerpen, suka hilang ide buat cerita kak. Tips supaya ide ngalir terus kak?

3. Kak mau tanya soal majas. Apakah penggunaan majas hiperbola sangat mendukung keindahan suatu karya?


Jawaban:
Wa'alaikumussalam wr.wb.

1 & 2.
Untuk ide bisa didapatkan & bisa hadir dimana aja. Hal-hal paling sederhana sekalipun justru bisa dijadikan ide. Misal, lagi diem sendiri pun bisa dituliskan jadi satu cerita. Intinya, mensyukuri keadaan yang tengah dijalani aja selagi kamu menikmati prosesnya insya Allah bisa jadi ide tersendiri buat nulis. ๐Ÿ‘Œ

Kadang, datangnya ide bisa tiba-tiba banget, jadi nggak ada waktu khusus sih ya. Sebagai pemburu ide kita mesti siap untuk menuliskannya segera. Bisa ditulis di HP dulu, dll.

3. Penggunaan majas apapun itu, selagi digunakan pada kalimat yang mendukung cerita yang tepat (digunakan seimbang dalam cerita) insya Allah mengena ya.


Pertanyaan kedua

Nama: Bunga Fardah Nahdiyah Achmada
Asal: Kota Malang
Pertanyaan:
Assalamu alaikum wr.wb. sebelumnya disebutkan bahwa motivasi itu berpengaruh besar dan memang begitu yang saya rasakan. Tapi bagaimana cara untuk mempertahankan motivasi? Membumbung sesaat setelah mendapatkannya lalu menipis seiring berjalannya waktu. Terimakasih...


Jawaban:
Perkuat lagi niatnya, ya. Cintai lagi niatnya (motivasi awal untuk menulis). Bila telah cinta, insya Allah akan selesai kok.

_Karena biasanya, sebab 'cinta' semua akan terasa dekat._
Maka, kita harus bersedia membentuk r(asa) cinta terlebih dahulu dengan niat/tujuan kita~agar senantiasa terasa dekat.

Jika telah dekat, sepanjang apapun lelahnya kita berjuang, kita akan punya keterikatan untuk terus berusaha menyelesaikan (mencapai tujuan itu).


pertanyaan ketiga

Assalamualaikum kak๐Ÿค—
Nama : sinta umala indah
Asal : universitas kaltara kalimantan utara
Pertanyaan : menginsiprasi dengan menulis, berarti dari sebuah tulisan kita akan menjadi pembelajran bagi diri sendiri dan orang lain.. Nah pertanyaannya  jenis tulisan seperti apa dan bagaimana sih kak yg bisa secara internal mengajak dan mempengaruhi orang lain agar bisa cepat terinspiransii .. Mohon jawabanya terima kasih


Jawaban: *_Setiap perihal dalam hidup, pasti memiliki harga dan nilainya tersendiri. Perihal apapun: sesederhana apapun itu, termasuk segala jejak juang._*

Setiap kisah yang diberikan Pencipta, pasti selalu punya makna. Kita harus percaya itu.

Untuk jenis tulisan sendiri, tergantung pilihan/ individu masing-masing Penulis. Ingin menuliskannya dalam bentuk puisi, cerita pendek (cerpen), dan lain-lain.

Tentu saja, banyak sekali cara untuk menginspirasi.


Sesi kedua:
pertanyaan pertama

Nama : Nurhaliza
Asal : KalTeng
Pertanyaan :

1. Jadi gini kak, kadang aku mau memasukkan cerita kehidupanku dalam sebuah cerpen, yah minimal seperempat atau setengah, tapi kenyataannya aku mlh sering mmbuat cerita dari imajinasi. Nh aku mau tnya, gimna sih kak caranya buat cerita yang bisa mmberikan mkna dan peljarn yg bgus buat para pembaca?

2. Aku kan suka tuh baca kata-kata bijak, mutiara, sama puisi", tpi anehnya kalau aku buat sendiri, malah kurng bgus, gmna cranya supaya bsa membuat kata-kata yang indah untuk dibca kak? Dan untuk proses bljrnya, pertma kli mempelajari tentng apa dulu?

3. Aku sering buat cerita nglir gtu aja. Engga ada konsep segala macam. Itu slh gak kak?

Jawaban:
Setiap proses memang memerlukan waktu, ya. Oleh sebab itu, sangat harus bagi masing-masing kita untuk terus menyabar(i) segala prosesnya. ๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š

_Jika belum, coba lagi. Jika gagal perjuangkan lagi. Jika jatuh bangkit lagi._

Pada akhirnya, proses yang demikian justru meningkatkan kualitas kita.

Maka, cintai saja setiap prosesnya; ia berharga.

โœโœโœโœ
Tips dari kakak, _"Tulis saja terus."_ Dalam artian, bagaimanapun atau seberapapun kalimat yang diperoleh kumpulkan saja itu.

Kemudian setelah ingin kembali menulis, buka lagi tulisan yang sebelumnya. Lanjutkan (lagi).

โžก...sering buat cerita ngalir gitu aja? Menurut kakak nggak salah kok, asal kamu *konsisten* dan punya *komitmen* untuk menyelesaikan hingga akhir.


pertanyaan kedua

Assalamu'alaikum kak๐Ÿ˜Š.
*Nama* : indah
*Asal* : Medan, Sumut. SMA Nurul Islam Indonesia
*pertanyaan:*: Kita sebagai seorang penulis sering sekali mendapatkan kendala, ketika kita akan menuliskan karya kita. Salah satunya mengalami kesulitan untuk mengawali sebuah tulisan padahal kita sudah mendapatkan ide untuk tulisan itu.
Menurut kakak, Bagaimana cara mengatasinya ?

Jawaban:
Orang bisa menulis meski tanpa ide, yang mustahil itu kalau tidak ada keinginan. Banyak hal di sekeliling kita yang sangat menarik untuk dituliskan. Bagaimana kalau tidak menarik? Tugas kitalah membuat hal yang biasa menjadi menarik.

Sekali lagi, menulis itu keterampilan. Semakin sering dicoba akan semakin terasah. Semakin sering untuk mencoba mengawali sebuah tulisan insya Allah akan jadi juga. ๐Ÿ˜Š

Semangat untuk meningkatkan frekuensinya. โœ


pertanyaan ketiga

Assalamu'alaikum kak๐Ÿ˜Š.
*Nama* : PRIESTA IZZA MUQODDAS
*Asal* : BUMIAYU-BREBES-JATENG
*pertanyaan:*: 1. kak apa motivasi  kakak untuk saya atau yang lain sebagai pemula
 terima kasih๐Ÿ‘


Jawaban:
*_Dari latar belakang manapun kamu, dibesarkan di lingkungan yang bagaimanapun dirimu, semoga menulis senantiasa menjadi nafas berjuangmu. Jalan juang untuk terus membagi sebanyak-banyaknya cinta._*๐Ÿ‘Œ


Sesi ketiga:
*Pertanyaan pertama*

Assalamu'alaikum kak๐Ÿ˜Š.
*Nama* Dewi Komalasari
*Asal*Subang Jawa barat
*pertanyaan:*kak gimana caranya mengembalikkan mood untuk menulis atau motivasi disaat terjatuh dan putus asa ?


Jawaban:
Wa'alaikumussalam wr.wb.

Dengan mengingat kembali perihal yang menjadi kecintaanmu.

*Menghargai setiap kisah yang telah Allah berikan. Belajar berdamai dengan keadaan. Lalu, menulislah (kembali).*


*Pertanyaan ke-2*

Assalamu'alaikum kak๐Ÿ˜Š.
*Nama* : Ludvia
*Asal* : jatim
*pertanyaan:*: kak syarat untuk bisa menerbitkan buku di penerbit ar rahman itu sendiri seperti apa ya? Mohon dijelaskan kak
 terima kasih

Jawaban:
Tentang persyaratan & penerbitan naskah di Penerbit Ar-Rahman bisa di cek di akun IG @arrahman.press ya. Silakan mampir di instagram @arrahman.press ๐Ÿ˜Š๐Ÿ™


Pertanyaan ketiga

Assalamu'alaikum kak๐Ÿ˜Š.
*Nama* : Munawarah
*Asal* : Kalimantan Selatan
*pertanyaan:*: 1. Bagaimana cara membuat novel yang menarik?
2. Apa saja yang menjadi karakteristik agar karya kita bisa best sellser?
[15/1 20.49] Penerbit Ar Rahmah: Untuk karya-karya best seller, salah satu karakteristiknya *selain kualitas karya tentunya merupakan karya yang dekat/diminati pembacanya*  (jadi dapat mendongkrak penjualan bukunya di pasaran).


Jawaban:
*Berkali, semoga Allah menguatkan hati. Menguatkan hati. Menguatkan hati kita. Agar ketika suatu hari hati ini kalah, dia tidak jatuh tersungkur, tapi mampu untuk belajar bangkit lagi, berdiri lagi, melangkah lagi. Dan akan seterusnya begitu.*

Closing:
*Semoga apa yang ditulis bukan hanya melimpah manfaat di dunia, tapi juga menjadi jariyah di akhirat.*
[15/1 20.52] Penerbit Ar Rahmah: Semoga sekecil apapun hasil yang didapat dari diskusi kita malam ini dapat menambah semangat berkarya. Semangat untuk terus menginspirasi dimanapun berada. ๐Ÿ™๐Ÿ™

Mohon maaf jika selama diskusi terdapat kesalahan maupun kekurangan kakak dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan yaa. ๐Ÿ˜Š

Salam.

Kaulah Cintaku

Apa kau percaya ada cinta yang takkan membuatmu patah Aku percaya Cinta itu kamu Senyummu adalah seduhan teh di pagi hari Hangat Tawamu bagai embun di sela dedaunan Menyejukkan Jika ada sorot mata...

Oleh: Muhammad Kamal Ihsan,  penulis "5 titik 1 koma"

"First"

Katakan, pada diri sendiri; penulis yang baik adalah ia yang berani memulai kemudian berani mengakhiri. Tidak pernah ada penulis yang gagal kok, yang ada hanya penulis yg kurang bertanggung jawab terhadap dirinya dan tulisannya sendiri.

Pasti pernah kan?

Mulai nulis; tiba2 kepikiran,
"Ini bagus ngga ya,"

"Ini pas ngga alurnya,"

"Ini nyambungg ngga sih, ah sudahlah! Berhenti aja."

Hal kaya gini lumrah banget ada pada penulis.

Hampir semua penulis malahan merasakan ini. Tapi ada yang membedakannya kok, antara ia yang gagal dalam tulisannya dan ia yang berhasil dalam tulisannya. Ia yang berhasil terkdang menang dlam bersikap dan menyikapi, ia yang gagal cenderung salah menisbahkan motivasi. Penulis yang berhasil adalah penulis yang berhasil mengakhiri apa yang telah ia mulai, sejelek apapun itu, serancu apapun itu. Selama tulisan itu bisa kita akhiri, kita telah berhasil. Berhasil untuk mulai mengeja hikmah dan evaluasi untuk jadi lwbih baik lagi kedepannya.

Lalu apa aja yang perlu kita lakukan?

___


Sering banget muncul pertanyaan;

Apa yang harus dimiliki agar kita sanggup menulis?

Pertanyaan ini

sebenarnya tidak mudah dijawab. Sebagian orang mengatakan bahwa kemampuan

seseorang dalam menulis sangat dipengaruhi oleh mood. Kalau lagi mood maka

seseorang akan dengan mudah menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan. Jika

tidak mood maka kita akan kesulitan dalam menulis. tidak mood maka kita akan kesulitan dalam menulis.


Benarkah demikian? Jangan terlalu terkurung oleh mood. Saya teringat

kata-kata Mohammad Fauzil Adhim dalam bukunya Inspiring Words for Writers.

โ€œBanyak orang menunggu mood untuk menulis. Sementara bagi sebagian lainnya,

mood untuk menulis muncul karena keinginan untuk menyampaikan ilmu dan

kebenaranโ€. Artinya, seorang penulis semestinya tidak tergantung oleh

mood ketika menulis. Kalau bukan mood yang menggerakkan seorang penulis maka

keinginanlah yang sebenarnya menggerakkan.

kamu ingin membangkitkan keinginanmu maka bangkitkan pula

komitmenmu.

*Komitmen* pada apa? Komitmen pada kebenaran terhadap

gagasanmu. Mulailah membuka mata terhadap lingkungan. Ada banyak

permasalahan dan fenomena di sekeliling kita yang akan memantik ide dan

gagasan. Begitu kita memiliki komitmen terhadap permasalahan, ide kita akan

mengalir deras.

Asalkan kalian tahu, ada banyak banget hal disekeliling kita yang bisa jadi sumber inspirasi, tapi berhubung kitanya cuek dan terlalu apatis, makanya kelewat gitu aja idenya.

Sebelum menulis, hal yang menurut kk paling penting kita miliki lagi adalah motivasi.

Motivasi dan visi hidup memang mendapat perhatian sangat besar. Jika Anda orang yang memiliki motivasi sangat tinggi, tidak

ada yang tidak mungkin untuk Anda pelajari, tidak ada yang tidak mungkin untuk

kamu kuasai.

Jika kita penuh motivasi maka kita akan cenderung memiliki percaya diri

dan efikasi diri tinggi. Apakah efikasi diri itu? Secara sederhana, efikasi diri

merujuk pada keadaan ketika seseorang memiliki keyakinan yang sangat kuat

untuk dapat menguasai sesuatu dengan baik melalui proses belajar, meskipun saat

ini ia belum menguasai. โ€œJika saya belajar dengan sungguh-sungguh untuk dapat

menulis, insya Allah, saya akan dapat menguasainya dengan baik.โ€

Inilah keyakinan yang apabila ada pada diri kita akan membuat kita sangat

bergairah mempelajari segala sesuatu yang menarik perhatian, termasuk menulis.

Maka sebelum kita lebih jauh belajr hari ini, sama-sama kita tanyakan,

Mood atau keinginan!?
Komitmen atau tuntutan?
Pelarian atau kesenangan?

Sama-sama kita renungkan๐Ÿ˜„๐Ÿ˜Š


 Menulis novel itu sedikit berbeda dengan menulis puisi, cerpen, atau yang lainnya.

Penulis novel itu mata hati, mata rasa, dan mata cakrawala ilmunya dituntut untuk jauh lebih tajam dan dalam.

Orang yang menulis novel hatinya harus lebih halus dan fleksible dalam meraskan segala bentuk perasaan. Rasa dan instingya harus lebih peka dalam menokohkan penokohan kepada karakter yang dihidupkannya. Dan juga tentu cakrawala pengetahuannya lebih luas, karena penulis novel akan menjalani sebuah skenario perjalanan yang terkadang ia sendiri tak tahu, apa yang akan terjadi selanjutnya dalam cerita yang digoreskannya.

Sebelum kita masuk dalam pembhasan lebih jauh.

Coba coretkan dalam Lima menit saja sebuah deskripsi tentang sebuah keadaan.

Keadaannya seperti ini.

_Ruangan_

_Penculikan_

_Takut_


Kemampuan dan nalar kita dalam menggali segala unsur cerita bisa tergambar di sini.

*Silahkan mulai*


Contoh punya kaka;

Entah disebut apa tempat itu. Ruangan itu hanya sepetak. Jendela dan ventilasinya tertutup rapat. Pengap, bau, dan gelap. Barang-barang berantakan, berhamburan seperti kapal pecah. Lampu redup di tengah ruangan itu sengaja dinyalakan. Memantulkan bayangan dua orang lelaki yang terduduk lemas. Tubuh mereka lebih mirip kayu lapuk, pasrah, benar-benar tidak berdaya. Dua tangan mereka terikat, mulutnya tersumbat sobekan kain lap yang berdebu. Di depan mereka, seorang lelaki tegap memikul senapan type  A-40 sembari menodongkan senapannya ke arah dua orang lelaki yang disanderanya. Dua orang yang terikat itu berusaha memberontak, melawan dengan sekuat tenaga. Namun setelah perlawanan sia-sia itu, satu pukulan dengan gagang senjata bersarang tepat dipelipis salah satu dari tawanan

Dari sebuah pintu reyot, masuk lah seorang lelaki lain dengan perawakan tubuh tidak terlalu tinggi masuk. Mukanya berbeda dengan lelaki Mesir tadi. Tampaknya laki-laki barusan bukan keturunan Mesir. Guratan wajahnya lebih mirip seperti dua tawanan tersebut.

 minta narasinya bisa dikirimkan ke kaka ya๐Ÿ˜„


Ingat. Penulis novel, cerpen dll itu mata pikirnya harus lebih tajam.

Ketika ia diperintahkan untuk mendeskripsikan sebuah batu yang tergeletak di atas meja, seorang penulis novel tidak hanya terpaku pada batunya saja atau mejanya saja. Tapi lebih dari itu. Semua unsur yang ada mengelilingi benda tersebut akan benar2 dilahap habis oleh sang penulis. So than, perlebar mata pikir kita agar mampu menggambarkan saegalanya secara mudah dan jelas๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„

Hahah iyaa๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„
Kenapa kaka tantang dengan melibatkan batasan wktu?

Sama, kk juga dulu gitu ketika diajarkan mentor menulis kaka.

Novel pertama kaka selesaikan dalam satu bulan. Novel kedua(Terbit bentar lagi insya Allah hhe) dalam tiga minggu.

Dan itu semua berawal dari 5 menit, 10 menit dll

Ada dalam sebuah Ruangan Yang berukuran kecil Berada dlm Sebuah kegelapan Yang Hampa,seperti sebuah Tempat dimna Cahayapun enggan Merayap masuk kedalamnya..
Sebuah Cerita Yang Pada masanya sangat Sadis Untuk dibayakngkan Bahkan diceritakan  oleh seorangpun..
Tempat Dimna Seorang Anak gadis Mungil yang Lucu dan sangat polos pernah Merasakan Pedihnya siksaan yang setiap detiknya mengahntuinya..
Berada Dalam KeKeluan Berfikir dan Kebisuan Hati dalam Dinginnya malam Hanya Rintihan dan Bentakan Sang Arogan Yang Menculiknya dan Membuatnya Jauh dri kata Baik baik saja..
Ia Tergulai lemas,rasa Takut,Cemas, serta Dinginnya Angin yang mnjadi teman disetiap Malmnya dan Selembar pakaian Yang ia pakailah,Hanya itu..
Hanya itu yang Menjadi saksi bisu betapa Sesaknya Gadis itu ..
 Tanpa daya Hanya Hati yang Ia kuatkan agar ttp percaya Kebesaran Sang Illahi itu Akan ada..


-Meifah triana-

Nah ini sudah ada kiriman dari salah satu teman kita;๐Ÿ˜Š

Bagus banget,

Tapi ada sedikit perbaikan.

Pertama; banyaknya kata2 "nya" menunjukkan bahwa narasi yang diletakkan penulis masih belum terlalu luas dan liar. Sehingga cenderung kalimatnya gagal menghidupkan sebuah narasi dan deskripsi lain yang juga memiliki nyawa. Jangan hanya terpaku pada satu anak narasi ya.

Ok kita skip dulu yaa๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„

Intinya bumbu pertama yang harus kita taburkan ke dalam calon hidangan kita adalah; apa yang kita tulis itu untuk apa?
Untuk siapa?
Apa pesan dan amanah yang ingin kita sampaikan? Lalu tinggal bagaimana kita menyampaikan

 Kita harus tahu terlebih dahulu tujuan2 ini. Kalau ngga, selamat berjalan-jalan ria dalam narasi ide dan gagasan yang tidak diketahui muara pulangya๐Ÿคญ๐Ÿคญ๐Ÿ™๐Ÿ˜„

Setelah kita mulai serius untuk benar-benar menulis secara profesional.

Maka ingat!

Menulis bukan sekedar bermain kata-kata. Menulis merupakan proses

untuk menuangkan gagasan dan gagasan lahir dari pengetahuan.

Sesungguhnya pengetahuan melahirkan keteraturan berbahasa, sedangkan

kuatnya tujuan dan komitmen membangkitkan ketajaman kata. Jadi, agar tulisan kita mengalir, kita perlu memperkaya pengetahuan.

Jika kita tidak memiliki pengetahuan lalu apa yang akan dituliskan? Kita

perhatikan tulisan mahasiswa fakultas ekonomi berikut ini.


-___--
_Pemerintah menghadapi masalah dalam pemilu tahun ini. Banyak kader

partai politik menyalahi aturan kampanye, terutama partai-partai besar. Mereka

menganggap dirinya berkuasa sehingga menimbulkan banyak kerusuhan.

Sementara itu uang-uang palsu mulai beredar di pasaran. Banyak pedagang kecil

di pasar menerima uang palsu sebagai alat tukar pembelian. Mereka kebanyakan

orang-orang polos dan sulit membedakan uang kertas asli dan yang palsu._

____-
Ambigu bukan?


Pembaca akan kesusahan untuk menangkap isi tulisan di atas. Tidak jelas

apa yang sebenarnya akan disampaikan. Kenapa bisa terjadi? Kurangnya

pengetahuan membuat ide kita kurang mengalir dan cenderung berbelit-belit.

Masih ingat apa yang diajarkan guru kita ketika pelajaran menulis. Kebanyakan

guru-guru menulis menyodorkan sejumlah tema klise; berkunjung ke rumah

nenek, bertamasya ke kebun binatang, dan sebagainya. Apa yang terjadi pada

siswa yang tinggak serumah dengen neneknya? Apa yang terjadi pada siswa yang

tidak tidak pernah bertamasya ke kebun binatang? Tentu mereka akan kesulitan

untuk menuliskan tema-tema di atas. Kenapa? Mereka tidak memiliki

pengetahuan tentang tema-tema tersebut.

So than,

Apa yang harus dipelajari. Pertama, ilmu-ilmu yang terkait dengan bidang

yang akan ditulis. Ilmu-ilmu tersebut dapat diperoleh melalui membaca. Oleh

karena itu, setiap penulis haruslah pembaca yang hebat. Kedua, ilmu-ilmu tentang

menulis. Kalau ingin tulisan kita terdiri dari kalimat-kalimat yang kuat maka kita

perlu belajar cara menyusun kalimat yang baik. Agar tulisan kita tersusun secara

sederhana dan berbobot maka kita perlu belajar logika bahasa.
______

Jadi satu2 nya cara untuk menambah pengetahuan adalah dengan membaca atau secara langsung terjun menyentuh pengalaman tersebut.

Jadi kita sama-sama nanya nih, kita pengen jadi penulis yang bagus, udah jadi pembaca yang bagus belum?

Ok lanjut ke bumbu kedua ya๐Ÿ˜„๐Ÿ™

"Second"

Novel yang baik adalah novel yang mampu menyesatkan pembaca dalam setiap unsur ceritanya; terkhusus pada KONFLIK ALUR dan PENOKOHAN

Kemampuan ini betul2 harus dimatangkan oleh sang penulis untuk membuat sebuah cerita yang menarik.

Ok, coba kita ramu lagi sedikit cerita ya!

Laki-laki tua


Malam takbiran


Teriakan


Penyesalan


____

Contoh dari tulisan kaka
.
.

"Bakar! Bakar! Bakar!"

                Gerombolan orang di malam takbiran begitu beringas. Seorang lelaki tua  hanya bisa pasrah terdiam. Pelipis matanya robek, pipinya lebam kebiruan, wajahnya sudah tak lagi bisa dikenali. Dia mendekap dalam rengekan tangis. Orang-orang yang mengelilinginya begitu terlihat bersemangat untuk membunuhnya, melupakan kemuliaan malam kemenangan.

                     "Orang sepertimu sudah tidak layak untuk hidup! Dasar pembunuh, maling, perampok!" ujar seorang lelaki sembari menyiramnya dengan seember bensin, memprovokasi.

           Teriakkan masa semakin menjadi. Firman tahu yang sebenarnya terjadi. Rekaman CCTV yang hilang malam tadi kini ada di genggaman tangannya. Firman mengejar waktu. Berusaha menyelamatkan seorang pemulung tua yang dituduh telah membunuh seorang bos perusahaan ternama di Ibu Kota.

            Pemulung itu tergeletak pasrah, tidak mampu lagi melawan. Puluhan preman pasar berotot sudah sempurna melumpuhkannya. Firman dengan sepeda motornya datang tepat ketika bara api sudah menyala. Firman segera berlari, ke arah kerumunan masa.

                   "Jangan! Jangan! Orang itu bukan pelakunya! Bapak itu bukan pembunuh!" teriak Firman dengan sekuat tenaga. Seseorang preman yang melihat Firman datang ingin berusaha langsung memukulnya mundur, mendorongya jatuh terpelanting ke belakang kerumunan.

                  "Menyingkir Kau anak ingusan kalau tidak ingin ikut terbakar!" hardik seorang preman. Firman diludahi. Dijauhkan dari kerumunan. Orang-orang itu sama sekali tidak mendengarkannya.

                  "Bakar! Bakar! Bakar" teriakan mereka semakin menjadi. Kalap terdengar mengalahkan gema takbir yang bersahutan dari satu surau ke surau lainnya.

Firman terduduk lemas. Mencoba bangkit dan berdiri. Kemudian tertatih-tatih kembali ke sepeda motornya. Pasrah pada keadaan, lelah memperhatikan takdir orang lain.

                     "Apakah aku akan membiarkan penyesalan menjadi teman hidup bagi orang-orang itu?" isak batinnya dalam hati. Ia sempat berpikir untuk acuh tak acuh. Kemudian hatinya perlahan terbakar. Mengutuk semua orang yang hadir saat itu. Memutuskan sesuatu. Hanya sepersekian detik saja, keputusan itu menyelamatkan segalanya.

Booommmmm

                 Terdengar ledakan keras yang mengagetkan semua orang. Itu Firman, tangannya sempurna menyalakan sebuah mancis. Meledakkan dan membakar sepeda motornya yang sudah hangus terbakar oleh api. Kali ini semua orang terdiam memandang Firman dan sepeda motornya yang hangus terbakar, melupakan pemulung tua yang sedetik lalu hampir hangus terbakar.

                      "Kalian hewan! Kalian bajingan! Dimana hati nurani kalian?! Dimana rasa kasihanmu?!" teriak Firman kesetanan, tepat ketika semuanya tak ada lagi yang mampu berkata-kata.

Firman berjalan ke arah kerumunan itu.

                     "Di sini, direkaman ini. Kalian akan tahu betapa mulianya pemulung yang hampir kalian bakar!" teriak Firman diujung suaranya.

                โ€œ Jika saja aku tidak lebih cepat dari ini, maka seumur hidup kalian akan disiksa oleh penyesalan.โ€


Sebelum masuk ke diskusi,

Jangan lupa diingat, unsur trpenting dalam Novel fiksi itu tujuan dan cara penyampaian yang jelas. Lalu konflik dan alur yang menarik dan susah diduga. Kemudian tokoh dan penokohan yang kuat dan berkesan๐Ÿ˜„๐Ÿ˜„โ˜บโ˜บ

Dikit demi sedikit dulu kita belajarnya ya,
 Semoga bermanfaat๐Ÿ˜„

Oh iya, biasakan menulis dengan target waktu kalau mau mulai menulis secara profesional ya


Sesi tanya jawab:
Sesi pertama

 pertama

*Nama : M. Luthfi Abdurahman*
*Asal : Pontianak*
*Pertanyaan : Apa perbedaan antara novel fiksi dan non fiksi dan dimana letak kesulitan dari penulisan kedua novel tersebut? Dan bagaimana teknik menulis novel agar setiap kalimat yang tersemat dapat tertata dengan rapi?*

kedua

Dengan format di bawah ini ๐Ÿ‘‡๐Ÿป
Assalamu'alaikum๐Ÿ˜Š.
*Nama:* nabila qotrunnida
*Asal:* dki jakarta
*Pertanyaan:* gimana sih ka cara ngelawan moodyan itu?  Aku sering banget nulis puisi tapi kalo aku ga lagi sedih aku bener bener gabisa nulis puisi lagi. Kaya, ah yaudahlah nnti aja klo lg galau.

 ketiga

*Nama:* Chandra Halim
 *Asal:* Banjarmasin, Kalimantan Selatan
 *Pertanyaan:*
Assalamualaikum ka Kamal..
Mau nanya ka
Kaka kan skrg jdi penulis nih..
Ap yg buat kaka jd seorang penulis, pdhl kan kaka sekolah kuliah belajar di negeri orang, tp kaka bisa bikin sdh satu buku lg. Apakah tdk mengganggu proses belajar kaka disana.. Atau ad khusus pembagian waktunya..
Aplgi kan kaka menulis buku motivasi tuh, ap kesusahan kaka pd saat pembuatan agar orng yg baca bisa meresapi, bisa termotivasi, biar gak salah phm.. Atu bgaimana
.
Dan ka apakah orang yg memiliki jiwa, atau bisa dibilang kutu buku atau apa aj ka yg bisa jdi seorang penulis,
..
Karena sy stlh baca buku kka jd waahh termotivasi sekali..
Termotivasi jg jd mau bikin buku, atau novel gitu..

Terimakasih ka atas jwabannya..
Salam kangen dri Banua Banjar hehe..
Mdhn kwa btamuan, uln hdngi di sabilal ka lah hehe

Sesi kedua
 pertama

Dengan format di bawah ini ๐Ÿ‘‡๐Ÿป
Assalamu'alaikum๐Ÿ˜Š.
*Nama:* M. Fazar Taufik
*Asal:* SMKN 1 KOTA CILEGON
*Pertanyaan:* saya orang yang terlalu berlebihan ketika gagal, saya orang yang takut memulai lagi dikarenakan orang sekitar tidak menghargai setiap proses saya, pertanyaan nya bagaimana menanggapi kegagalan yang saya alami dan bagaimana cara memulai untuk percaya diri dengan diri saya sendiri..

 kedua

Dengan format di bawah ini ๐Ÿ‘‡๐Ÿป
Assalamu'alaikum๐Ÿ˜Š.
*Nama:* Abdul halim
*Asal:*Deli serdang
*Pertanyaan:* apasih kiatnya agar kita percaya diri bahwa tulisan kita layak di terbitkan?
Thanks

 ketiga

Assalamu'alaikum๐Ÿ˜Š.
*Nama:* Malisa
*Asal:* Lombok
*Pertanyaan:* Kak,  dalam menulis tentu saja kita membutuhkan banyak latar tempat.  Namun,  disini saya tidak memiliki wawasan yg mumpuni dan deskripsi secara spesifik dalam prihal tempat misalnya didaerah lain di Indonesia terlebih luar negeri. Saya rasa hendaknya saya mengetahui lebih luas tentang hal tersebut terlebih dahulu karena jika hanya menggunakan latar tempat seperti di daerah maupun lingkungan tempat saya tinggal itu tidaklah cukup.  Jika ingin mencari lewat internet pun saya merasa belum puas. Hal tersebut yg membuat saya cenderung stuck dalam menulis.  Dan saya berpikir mungkin saya akan lanjut menulis kita mempunyai pengalaman tentang beberapa tempat. Bagaimanakah solusi dari permasalahan yg saya hadapi ini?  Mohon sarannya kak.. Terima kasih

Sesi ketiga
pertama

*Nama* : Een Vicka Widiya Putri *Asal* : Lampung *Pertanyaan* : Kak Untuk menulis perlu kah kita senantiasa memiliki target misalnya dalam sehari menciptakan satu puisi,atau nasehat" lainnya ?

 kedua

Dengan format di bawah ini ๐Ÿ‘‡๐Ÿป
Assalamu'alaikum๐Ÿ˜Š.
*Nama:*nur rokhim
*Asal:*ngawi iain ta
*Pertanyaan:*kak bagaimana caranya membangkitkan rasa tidak malas untuk menulis dan apa tips dan trik ,serta bagaimana menciptakan judul yang menarik dan menjadi daya tarik yng baik

 ketiga


.Assalamu'alaikum warahatullahi wabarakaatuh..๐Ÿƒ
Izin bertanya kak..
Lusiana R.
Lampungf
* Mana yang lebih baik dari pemikiran berikut jika kita ingin mengikuti Lomba-lomba kepenulisan?..
- Ingin membuktikan eksistensi diri dan menjadi pemenang, dan harus jadi pemenang. Swhingga menimbulkan banyak kekecewaan kalau kita kalah atau
- Ingin menguji kemampuan diri, tak peduli apapun hasilnya.. Yang penting mencoba..

Atau barangkali Kak Kamal punya pemikiran yang lebih baik dari pada ini?..
Mohon motivasinya kak.. ๐Ÿ™๐Ÿป

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.. ๐Ÿƒ

Closing:

๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜ŠAgar kemampuan menulis kita terasah maka jangan malas untuk belajar dan

mencoba. Belajarlah menuangkan gagasan. Jangan pernah menyerah ya๐Ÿ˜Š๐Ÿ˜Š