Oleh: Mega Anindyawati
Moms, tahu nggak, sih, kalau 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) itu
merupakan periode yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa
ini dimulai sejak dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Pertumbuhan dan
perkembangan anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik. Ada banyak
faktor lain yang berperan penting seperti nutrisi, kondisi saat dalam rahim,
hormon pertumbuhan, hormon tiroid, testosteron dan estrogen, kesehatan yang
baik dan kebahagiaan. Jadi, tidak selalu orang tua yang pendek akan mempunyai
anak-anak yang pendek dan sebaliknya, ya, moms.
Nutrisi, Modal
Utama Pertumbuhan Anak
Nah, di antara banyak faktor itu, nutrisi adalah modal utama untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Nutrisi yang baik mendukung stimulasi anak. Investasi
cerdas dalam pemberian nutrisi ini dapat dimulai sejak anak berusia dini.
Semakin dini pemberian nutrisi ini, semakin besar dampak yang akan ditimbulkan.
Nutrisi ini tidak hanya berdampak jangka pendek, tapi juga memberikan efek
jangka panjang. Untuk jangka pendek, nutrisi ini penting untuk perkembangan
otak, pertumbuhan otot dan tulang, pertambahan tinggi dan berat badan, dll. Sedangkan
untuk jangka panjang, nutrisi yang baik mendukung kemampuan kognitif, kekebalan
tubuh, energi untuk aktivitas otak, dll.
Dampak Kekurangan
Nutrisi
Di sisi lain, kekurangan nutrisi atau malnutrisi berdampak pada otak yang
sedang berkembang. Sel otak akan terganggu karena serabut syaraf yang terbatas.
Hal ini bisa mengarah pada growth faltering atau kondisi gagal tubuh
yang menyebabkan stunting, yaitu kondisi tinggi badan anak yang lebih
pendek dibandingkan tinggi badan anak seusianya.
Dalam Corbett dan Drewett (2004), penelitian meta-analisis menunjukkan
anak growth-faltering memiliki penurunan IQ sebesar 4,2%. Sementara
menurut Kohort di Inggris menyatakan bahwa penurunan nilai IQ anak growth-faltering
mencapai 2,71% (Emond et al, 2007). Penelitiannya selama 8 tahun menunjukkan
jika pertumbuhan anak optimal maka berat badan anak akan lebih baik dan nilai
aritmatikanya juga lebih baik (Black et al, 2007).
Yang memprihatinkan, angka stunting meningkat di masa pandemi
COVID-19. Berdasarkan data dari PBB, hampir 7 juta anak di dunia terancam stunting
akibat pandemi COVID-19. Sementara data dari Menko PMK menyebutkan angka stunting
di Indonesia sekitar 27,6% pada tahun 2019. Jumlah ini diperkirakan naik pada
tahun 2020 akibat pandemi COVID-19. Pasalnya, hanya 19,2% puskesmas yang tetap
menjalankan kegiatan posyandu. Sebagai tambahan, asupan protein anak Indonesia
lebih rendah dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya, yaitu hanya
sebesar 61,10% dibanding Myanmar yang 81,90%. Indonesia hanya lebih tinggi
sedikit dari Filipina yang persentasenya sebesar 60,20%.
Pentingnya Mengontrol
Asupan Nutrisi Anak
Berdasarkan survei yang dilakukan Abott, sebanyak 56% dari 1221 orang tua
tidak mengukur pertumbuhan anak mereka. Hal ini akan mengakibatkan ketidakmampuan
untuk mendeteksi gangguan pertumbuhan sehingga bisa diberikan asupan nutrisi yang
sesuai. Oleh karena itu, orang tua perlu mengontrol pemberian nutrisi yang tepat
bagi buah hatinya. Berdasarkan rekomendasi WHO, pemberian makan pada bayi dan
batita meliputi:
- Inisiasi menyusui dini ASI 1 jam setelah bayi lahir.
- Memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan.
- Pemberian MPASI yang adekuat dan aman saat bayi berusia 6 bulan.
- Melanjutkan pemberian ASI sampai anak berusia 2 tahun.
Pada usia 6 bulan, bayi memerlukan tambahan energi 30%, protein 20%, zat
besi 95%, zinc 70%, vitamin A 20% (Dewey K. 2001). Lebih lanjut, dalam MPASI
harus terkandung sumber karbohidrat (seperti beras, ubi, kentang, singkong),
protein hewani (daging sapi, ayam, hati, telur), sumber lemak (minyak, santan,
margarin), sayur atau buah (dalam jumlah sedikit), dan produk susu.
Protein Hewani
Terbaik Dari Konsentrat Protein Susu
Menurut rekomendasi WHO, protein yang lebih baik untuk anak adalah
protein hewani dibandingkan protein nabati. Daging unggas, ikan atau telur
harus dimakan sesering mungkin. Mengonsumsi satu butir telur setiap hari selama
6 bulan menurunkan stunting pada anak usia 6-9 bulan sebanyak 47%.
Daging merah dan hati adalah sumber protein, zat besi, dan seng. Protein hewani
ini disarankan karena tubuh lebih mudah mencerna protein jenis ini. Yang paling
tinggi adalah konsentrat
protein susu (segala jenis produk susu pekat yang mengandung 40-90% protein susu).
Nah, pediasure adalah pilihan produk susu yang pas untuk mendukung pertumbuhan anak.
Pediasure,
Pilihan Duma Riris dan Sherina
Sepeti halnya Duma Riris Silalahi (putri Indonesia Lingkungan
2007) yang mempercayakan pilihan susu pada Pediasure karena nutrisi lengkap
untuk kedua anaknya yang aktif dan banyak kegiatan. Apalagi pediasure sudah 25 tahun
menemani anak Indonesia. Senada dengan Duma Riris, Sherina Munaf (brand ambassador
Pediasure) kecil juga nempel banget sama Pediasure. Sherina kecil minum pediasure dua kali
sehari. Dia mengaku suka sekali rasa pediasure yang enak, terutama rasa vanilla.
Pediasure
Formula Baru, Dukung Pertumbuhan Nyata Anak Indonesia
Apalagi kini ada pediasure formula baru yang semakin lengkap nutrisinya dengan tambahan Arginine dan vitamin K2. Dari penjelasan Dr. Jose Rodolfo Dimaano, Jr. (medical director for abott nutrition business in Pacific Asia), saya jadi tahu, nih, pentingnya Arginine dan vitamin K2.
Arginine
berperan penting untuk menstimulasi pelepasan hormon pertumbuhan. Sedangkan
Vitamin K2 memfasilitasi pertumbuhan tulang melalui pengaktifan Osteocalcin,
sebuah protein yang mengikat kalsium dan menyalurkannya untuk kekuatan tulang. Pediasure
formula baru ini kandungannya lengkap banget untuk mendukung pertumbuhan si kecil.
Selain arginine dan vitamin K2, ada 3 Sumber Protein Kompleks & MCT 15%, DHA dan AA, Omega 3
dan Omega 6, Prebiotik FOS & Probiotik L.acidophilus, 14 Vitamin & 9
Mineral dan 42% sukrosa lebih rendah.
Pediasure ini tersedia dalam berbagai pilihan rasa seperti vanilla, madu, dan cokelat. Ada berbagai kemasan juga, lho mulai dari 200 gr, 400 gr, 850 gr, dan 1800 gr. Jadi, moms mau pilih yang mana, nih, buat si kecil?
Website: www.abbott.com
Facebook: www.facebook.com/Abbott
Twitter: @abbottnews dan @abbottglobal
Instagram: @pediasureindonesia
Yuk, dukung pertumbuhan anak Indonesia!
#tumbuhbersamapediasure
#mominfluencerid
#momblogger
#pediasure
Anak aku juga sempet ada masalah BB mom..pediasure emang jadi rekomendasi kata dokternya😁
BalasHapusSetuju banget nutrisi merupakan modal utama untuk tumbang pd anak , dengan inovasi terbarunya pediasure tentu nya makin melengkapi nutrisi anak Indonesia
BalasHapusAnak aku juga minum PediaSure, Mom. Si sulung suka rasa cokelat, yang kecil suka rasa vanila...
BalasHapusAnakku suka yang vanilla. Dari dulu bisa booster BB dan skrg new formula bisa booster TB ya 😍
BalasHapusHuhu sedih banget ya mom, ternyata selama mqsa pandemi jumlah anak yang mengalami stunting meningkat, bener bener kita sebagai ortu harus perhatiin asupan nutrisi anak yaa
BalasHapusWahhh keren ya pediasure selalu mendukung tumbuh kembang anak indonesia
BalasHapusLengkap banget kandungan ya ada di PediaSure ini ya mom, Gak heran jika menjadi pilihan yang paling tepat untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak-anak kita
BalasHapusPediasure ini jadi salah satu andalanku wajtu anak di fase picky eater dan mogok makan.
BalasHapusDan yang Bikin miris kita aja masih ketinggalan dalam mengatasi stunting ditambah pandemic gini jadi nambah deh
BalasHapusKalo anak lg fase - fase GTM tp masih mau minum Pediasure tuh, gapapaaa gapapaaa.
BalasHapusLumayan agak tenangg :)
Lengkap banget penjelasannya mom. Aku jadi makin penasaran nih mau cobain susu Pediasure ke anak aku
BalasHapusmiris banget kalo bahas masalah stunting in ya mom. dan emang penting banget memperhatikan asupan nutrisi anak inii
BalasHapus1000 hari pertama kehidupan memang masa² penting buat si kecil ya
BalasHapusInovasi nya bagus dengan arginin , vitamin plus rendah sukrosa ya pediasure
BalasHapus