Tampilkan postingan dengan label Ganbatte. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ganbatte. Tampilkan semua postingan



Anak-anak yang kecanduan game dan HP serta paparan pornografi ada dimana-mana. Bullying terjadi hampir di setiap sekolah dan lingkungan. Jebakan narkoba yang menjerumuskan pun ada di tempat-tempat yang tidak kita duga.

Bagaimana dengan pemudanya? Minuman keras, narkoba,  pergaulan bebas, penyimpangan seksual, tawuran, hingga penculikan dan pemerkosaan telah menghiasi headline surat kabar, TV, dan media online. Hati orangtua mana yang tak kembang kempis menyaksikan degradasi moral ini.

Lantas, bagaimana menyiapkan anak agar memiliki fondasi keimanan yang kokoh dan tak mudah tergerus arus zaman? Simak pembahasannya dalam KulWap Parenting

*"Menyiapkan Generasi Peradaban Akhir Zaman"*

*bersama Hani Fatma Yuniar*,
*Kontributor Rubrik Sakinah, Penulis Buku*

Catat tanggalnya ya:
🗓️*Jum'at, 11 Oktober 2019*
🕘 *09.00 WIB*
🏠 *Grup Wa "Shalih & Smart Parents"*
📱 *Info 0895620071123*

KulWhap ini Free ya. Yuk, ajak Ayah Bunda yang lain ikutan.
Sebelumnya saya lebih suka membeli buku-buku dengan budget terjangkau (dan pas di kantong) 😬 Tapi qadarullah, jari-jari ini tetiba ngeklik blog seorang kawan yang mengulas buku tentang Nabi Muhammad. Judulnya "Muhammad Teladanku". Ada yang tau buku "Muhammad Teladanku"?



Singkat cerita, saya terdampar laman lain yang mengenalkan saya tentang buku ini. Intinya, ini buku kok sampek segitunya sih dibeli banyak orang, dengan harga bintang. (Waktu itu) saya mikirnya gitu. 🤔  Sampek ada kisah tukang sapu jalanan yang menyisihkan uangnya setiap hari demi membeli buku ini. Uwowww banget khan? Nah, saya aja waktu itu gak kepikiran mau beli tuh buku. Masih banyak keperluan lain. Butuh untuk biaya ini-itu. De el el. De es be. Eh tapiii, emang bener ya witing trisno jalaran soko njelimet (cinta bisa tumbuh karena kebiasaan). 😁 Tak kenal maka tak sayang. Dan saat saya sudah kenal seluk beluk buku "Muhammad Teladanku", saya langsung jatuh cinta. 💞

Di rak buku rumah saya emang udah ada buku 25 Nabi dan Rasul plus buku anak-anak tentang Nabi Muhammad, tapi menurut saya masih poin-poin intinya aja yang dibahas.
Pas banget kawan yang posting tentang buku "Muhammad Teladanku" itu nawarin minjemin bukunya. Wah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Akhirnya, karena diriku sudah tak sabar untuk kepoin buku "Muhammad Teladanku", meluncurlah daku menempuh perjalanan selama 45 menit ke rumah kawan itu. Hmm, lumayan jauh ya. Iya. Tapi kalo yang namanya cinta, ya gimana lagi. Jarak  bukan lagi masalah. Tsah! 😆

Daaaan, nyampek rumah itu buku saya obrak-abrik (di bolak-balik halamannya, diliatin, dibaca). Detik itu juga saya gak ragu untuk beli. Pas banget barusaaan aja buku-buku Sygma Daya Insani ada diskon gede. Langsung saya sambar kesempatan langka ini. Berbekal izin setelah berdiskusi dengan suami. Alhamdulillah, dapat acc paksu.

Buku harga selangit kalo diitung-itung satu bukunya masih dalam harga yang oke. Cz dalam satu set buku "Muhammad Teladanku", kita dapet 16 jilid buku, 5 buku Boardbook balita, 1 buku Ensiklopedia, 1 buku Mutiara Pelengkap, 3 buah peta, 1 Games Eduplay dan VCD game dan lagu tentang Nabi Muhammad. Intinya sih, worth it banget buat saya. Bukunya juga premium (hardcover), insyaallah awet. 👍

Saya lebih pengen beli buku ini dibandingkan beli hp baru yang fiturnya wow. Pas gencar promo tv kabel pun, saya lebih tertarik pasang buku di rak. Saya mikirnya, dibandingkan saya bayar biaya tv kabel sebesar ratusan ribu per bulan, itu bisa saya anggarkan untuk nyicil buku selama 10 bulan. Toh, selama ini keluarga kami sangat jarang nonton TV. Hp bisa rusak dan berganti fitur yang lebih canggih. Tayangan TV pun hanya sekejap dinikmati. Namun, buku tentang Sirah adalah kisah paten yang takkan terganti. Buku adalah jendela ilmu yang bisa diwariskan ke anak cucu cicit. Mengenalkan buku, terutama Sirah, kepada mereka secara tidak langsung mengajarkan bahwa ada sosok manusia luar biasa yang akhlaknya paripurna. Manusia agung yang sepatutnya dijadikan idola dibandingkan idola-idola lain di luar sana yang tak sepatutnya dicontoh.

Harapan saya sih simpel, semoga buku "Muhammad Teladanku" bisa menjadi jalan mengenalkan sosok idola yang real pada si kecil. Meski ia baru bisa ngomong beberapa kata, tapi hampir setiap hari saya bacakan buku untuknya. Saya juga berharap bisa belajar sirah dari kisah-kisahnya. Pun mengisahkan sirah pada murid-murid saya. Suami saya juga berharap agar buku "Muhammad Teladanku" bermanfaat untuk keluarga kami. 👨‍👩‍👧‍👦





Dan, Eng ing eng ...  Hari Rabu pagi kemarin (25 September 2019) sampailah paket buku itu di rumah. Saya udah excited nyegat pak pengantar paket sambil buru-buru pasang jilbab. Ups, paketnya seberat 15 kilo! 😬 Lalu, si sholih pun senang. Dia memainkan kardus bukunya. Mengangkat (eksyen aja) dan menaikinya #ups. Trus koper bukunya ditarik-tarik dan diisi mainannya hehe. Pas saya lagi asyik intip-intip (belum baca) isi bukunya, si sholih tertarik sama 3 peta di dalamnya. Ada silsilah Rasulullah, Makkah zaman dulu dan sekarang serta peta perjalanan Rasulullah. Masyaaallah, baru intip isi bukunya aja merasa amazed (dan pengen beli lagi) seri lainnya. Isinya komplit plit. Referensinya banyak dan Insyaallah shahih. Saya baca sekilas "Mutiara Pelengkap" dan "Ensiklopedia"nya. Ternyata banyak hal yang saya gak tahu. Hey, where have you been? Kemana aja saya selama ini? Katanya ngaku cinta Rasul. Katanya, idolanya Nabi, tapi kok... Pertanyaan dan permainan yang ada di dalamnya ada yang saya gak bisa kerjain. 😢

Maka, mulailah hari ini saya membuka lembar demi lembar dan membacakannya untuk si kecil. Murid-murid saya juga akan saya bacakan kisah ini, Insyaallah. 😊

Memaknai Keberkahan

Oleh: Ustadzah Evie Silfia Zubaedi 📆 22 Agustus 2019 🌸 Tujuan  materi diatas adalah *tentang bagaimana kita memaknai barokah dan mensyukuri nikmat Islam dan Iman sebagai nikmat Allah yg terbaik* 🌸...

114 Qur'an stories: Teman Seru Anak-anak Saat Ramadhan

Judul buku: 114 Qur'an stories Penulis: Vanda Arie Penerbit: Kanak (Bumi Aksara) Tahun terbit: 2019 Dimensi: 19 x 26 cm Halaman: xiv + 186 halaman Baca juga: Resensi Buku "Sabar Menanti Buah Hati" Ramadhan adalah bulan...

Renungan #Pemilu2019

Saya bukan orang yang mengamati politik sebelumnya. Akan tetapi, pemilihan presiden yang akan berlangsung sebentar lagi menggunggah naluri saya. Saya sadar seorang muslim juga harus melek politik agar...

Oleh: Mega Yohana

Materi
 Sesuai namanya..., *Flash Fiction* atau yang biasa disingkat *FF* (bukan fanfic, _lho,_ ya!)  merupakan *cerita pendek super-singkat yang panjang umumnya sekitar 200–500 kata.* Saking pendeknya, sebuah FF bisa dibaca habis (selesai) dalam waktu kurang dari lima menit. _Flash_ banget, deh!
200–500 kata itu *bukan patokan resmi*, _lho._ Namun, hanya patokan umum. Sebuah FF bisa saja terdiri dari 100 kata, 50 kata, bahkan 6 kata!
```For sale, baby shoes, never worn.```
Itu salah satunya, FF yang ditulis oleh Ernest Hemingway.
Lalu, apakah FF mentok di 500 kata? Jawabannya, “Nggak.”
Ada yang menyebutkan bahwa cerita dengan 1k kata masih bisa disebut FF. Namun, untuk saya pribadi, cenderung mengiblat pada acuan 500 kata. Sebab, melihat “jumlah kata”-nya, cerita dengan 600 kata ke atas itu bisa dibilang “lumayan” panjang untuk ukuran “cerita yang bisa selesai dibaca sebelum kopi mendingin”. Selain itu, semakin banyak jumlah kata, semakin cerita berpotensi melebar sehingga mengaburkan unsur-unsur FF.

 Apa saja unsur-unsur FF?
Sesuai dengan pengertiannya, *unsur utama dalam FF ada 2: flash dan twist. Artinya, singkat, padat, dan twisted ending.
 Nah, kalau sudah paham apa itu FF, saatnya kita menulis!

*Cara Menulis Flash Fiction*
1. Awali dengan konflik
2. Gunakan dialog yang efektif
3. Pastikan memakai diksi yang tepat
4. Twisted Ending!
5. Endapkan – baca ulang – revisi
6. Minta feedback
7. Terus berlatih~ 😗❤💕

*Materi selengkapnya bisa dibaca di blog:*

https://hazukiisme.blogspot.com/2017/12/writing-yuk-kita-ngomongin-flash-fiction.html?m=1


Sesi Tanya Jawab

Perkenalkan nama saya Ayu rafika sari, 
Bagaimana kak caranya agar ending FF yang kita buat tidak terkesan meggantung endingnya.. karena dengan cerita yang singkat, saya sendiri terkadang sulit mengakhirkan cerita
Jawaban
Sebenarnya, yg paling penting dr semua "teori" ini adalah *praktik*, banyak2 latihan.
Namun, untuk tips, mungkin bisa dg cara mengendapkan karya. Tidak terburu2 posting. Tp diamkan/simpan dulu karya tersebut. Bisa dalam waktu beberapa jam, bisa beberapa hr.
Nah, setelah diendapkan, baru, deh, dibaca ulang. Insyaallah nanti ketemu bagian2 mana aja yg janggal, termasuk masalah ending.
Jadi, bisa dilakukan revisi terlebih dahulu.
Cara lain, bisa juga dg minta pendapat dr teman. 🙏

Kak, saya mau nanya, nama saya Regina Maheswari, apakah jika Flash Fiction itu tidak diawali dgn konflik apakah boleh? Terima kasih sebelumnya.
Jawaban
Boleh2 saja, kok.
Cuma, mungkin nanti jd kendala dg "jumlah kata".
Misalnya diceritakan secara runtut dr perkenalan, konflik, klimaks, ending, kira2 cukup, gak, batasan jumlah kata-nya?
Kalau cukup, ya oke2 aja.
Kalau gak cukup, ada baiknya hal2 yg bikin jumlah kata bengkak seperti pembukaan itu dihilangkan.

Ada nggak sih cara membuat ff yg unik dan berbeda dgn yg lain? Shg pembaca tertarik untuk baca sampe akhir. Karna kadang jangankan orang lain, saya sendiripun malas untuk baca cerita yg saya buat sendiri, kalau alurnya B aja 😅
Jawaban:
Waduh, kalo soal "menarik/tidak" ini agak sulit, sebenarnya. Karena stndarnya tergantung masing2 pembaca. 😅
Cuma... mungkin bisa disiasati dg ini:
Memberikan paragraf pembuka yang menarik.
Seperti apa, misalnya?
Ada banyak, 😂
Coba baca di sini, ya, ada saya rangkumkan soal paragraf pembuka:
https://hazukiisme.blogspot.com/2017/10/writing-7-jenis-paragraf-pembuka-cerita.html?m=1
Ada contoh juga di sana. ❤💕

Hallo kak, salam kenal... Nama saya Lea

Kak saya mau tanya, Apakah di FF tidak perlu pengenalan tokoh ya? Dan apakah tidak bisa jika menggunakan diksi.
Terima kasih😊

Jawaban:
Halo, Lintang Lea, 😅
Udah pernah kenalan, lho, di Minggu Seru. 😉
Pengenalan tokoh bisa dilakukan sambil lalu, lho, jd bukan yg "Dia adalah X, seorang ABC yang DEF," runtut begitu. Tapi bisa diselipin di antara dialog dan narasi.
Secara harfiah, "diksi" berarti "pilihan kata".
Jadi, tentu saja boleh dan memang perlu pakai diksi. 😅
Kalau gak pakai kata2, gimana bisa jadi cerita, coba?

 Tentang diksi:
https://hazukiisme.blogspot.com/2017/12/writing-beda-cerita-beda-diksi.html?m=1

Assalamu'alaikum kk @⁨Kak Mega Seminar KIC⁩.. 
Perkenalkan saya Aris Royanda dr Aceh..
Apa membuat ff ada struktur tersendiri atau sama seperti fiksi pada umumnya? Seperti cerpen. 
Apa twisted endingnya meski klimaks atau gak. Bagusnya gimana? Adakah anjuran tentang jumlah kata/kalimat/paragraf yg baik untuk twisted ending? 
Sudut pandang apa harus sebagai orang pertama atau ketiga?
Jawaban:
 Waalaikum salam, ini Mas atau Mbak? 😅🙏
1. Yg membedakan FF dr fiksi lainnya adalah flash & twist. Selain itu sama saja.
2. Soal twisted ending, penulis yg bisa menentukan pada bagian apa (klimaks atau benar2 ending) letaknya. Yg jelas, sebaiknya setelah twist dimunculkan, tidak ditambahi keterangan/narasi/amanat lain karena akan menurunkan tone cerita. Akhiri tepat pada saat/setelah twist muncul. Biarkan pembaca yg menyimpulkan.
3. Sudut pandang bebas. Pov 1, 2, 3, boleh2 saja.

‬Selamat malam kak, saya Cindy Andika Fiona ingin bertanya,
gimana ya caranya membuat cerita kita teratur dan tidak melebar dengan inspirasi liar kita? Lalu ada tips gak kak membuat ending twisted yang bener2 gak terduga pembaca? Makasih
Jawaban:
Cerita tidak melebar, ya. Kalo novel, bisa dg outline. Kalau ff, bisa dg premis dan outline singkat.
Untuk tips ending yg bener2 tak terduga, saya tidak ada. Hanya sering2 latihan yg bisa membentuk itu. 🙏

Saya Abdul Halim Sameer Dari Deli Serdang 
Mau nanya, Apakah dalam menulis FF endingnya boleh dalam bentuk dialog?
Jawaban:
Boleh, dong. ❤💕

Kalau FF tu bahasanya boleh ga biasa aja? Atau harus semacam konotasi gtu kak?kyk diksi2 pd puisi?
Jawaban
Boleh yg mana saja.
Cuma, kalo mau pakai diksi liris, ati2 agar ff nya gak berubah jadi prosa ungu. 😁

Kak maaf mau menanggapi, cara membuat premis itu seperti apa sih kak? Dan bedanya premis dan outline itu seperti apa? Terimaksih kak
Jawaban:
Secara umum, premis adalah kalimat singkat yg mencakup tokoh utama, tujuan, dan halangan.
TAPI... sebenarnya cara bikin premis ada rumusnya, nggak asal kalimat.
Kalo outline itu kerangka cerita.

Maaf mau nanya lagi 
Buku kumpulan FF yang keren menurut kakak yang sudah kaka baca Apa judulnya kak Untuk dijadikan sumber refrensi
Jawaban:
Waduh, kalo gini saya promosikan buku hasil tantangan menulis FF di Kastil Mimpi. 😅🤣
Judulnya *Anak-Anak Waktu*, buku itu memuat kumpulan karya para pemenang. Jadi, ya, insyaallah, bisa dijadikan referensi. ❤💕

Ka nanya lagi ya 🤭
Menurut kaka pribadi membuat ff itu baiknya dgn dialog atau tanpa dialog?
Jawaban:
Tergantung asyiknya penulis.

Ada syarat berapa kalimat untuk dialog ada FF gak kak? Lalu ada cara penulisan supaya dialog bisa diringkas kah?
Jawaban:
Tidak ada.

Penutup

Oke, terima kasih sekali lagi, Admin, Moderator, Notulis, dan teman-teman semua~ 🤗❤💕

Untuk teman-teman yang tertarik mendalami FF, boleh banget, _lho,_ gabung di *Kastil Mimpi.*

Halaman Facebook: *Kastil Mimpi*
Grup Facebook: *Para Penulis Kastil Mimpi*
Instagram: *@kastil.mimpi*

Di sini, kami ada tantangan menulis yang disebut TMKM. Setiap 10 edisi, karya para pemenang dari tantangan ini akan diterbitkan dalam bentuk buku antologi. Wujud dari hasil TMKM 1 s/d 10 berupa antologi *Anak-Anak Waktu.* Untuk hasil TMKM 11 s/d 20, masih dalam proses pemasakan di dapur. Sementara itu sekarang ini, kami sedang menuju TMKM 21. Ini promosi, tetapi jika teman-teman berminat, bisa hubungi saya untuk pemesanan antologi *Anak-Anak Waktu.*

Sekali lagi, terima kasih banyak~ 🤗❤💕
Oleh: M. Haitami Aqli dan Rani Anggraini (Owner Penerbit Indie "Alra Media) 

Dalam hal menulis, hal yang paling penting yang harus kita punya adalah rasa 'suka' tentunya ini adalah merupakan hal yang wajib ada bagi para calon penulis. Rasa suka membuat kita menjadi lebih nyaman dalam melakukan sesuatu, sehingga tidak terjadi keterpaksaan. Silakan dibaca dn direnungi sebentar. Apakah kalian sudah memiliki rasa suka itu? Okee lanjut. Sebelum kita menjadi seorang penulis, kita harus menanamkan beberapa hal dulu yang harus kita tanamkan. 
1. Luruskan niat, 
Ini beberapa kali terus saya bilang ke beberapa teman yang ingin menjadi seorang penulis. Bila kalian ingin menjadi seorang penulis  maka luruskan niat kalian, untuk apa menjadi seorang penulis? 
Jangan pernah ingin jadi penulis karena hanya ingin mendapatkan royalty, keuntungan, ketenaran, atau yang lainnya. Tetapi luruskanlah niat menulis untuk membuat banyak orang terbuka matanya, terketuk hatinya, dan membrikan manfaat tentunya kepada pembaca. 
Soal untung? Biar nanti waktu yang menjawab.
2. Tekadkan niat 
Oke, ini sebenarnya mengandung banyak makna teman" yang pertama dalam hal menulis. Cobalah menulis sesuatu yang memang akan memberikan manfaat nantinya untuk banyak orang. Kedua coba lah konsisten dalam menulis, belajar untuk terus menulis. Hal yang paling terpenting untuk seorang penulis adalah jangan pernah berhenti membaca, karena membaca adalah kebutuhan bagi seorang penulis.
SESI TANYA JAWAB
Perkenalkan saya aldi firmansyah dari surabaya  mau bertanya, ketika kita sudah menjadikan 'nulis' itu kebiasaan kita, sudah jadi rutinitas, bahkan kita sudah suka dan nyaman niat sudah menjadi pondasi saya namun sudah coba asah pola pikir dengan membaca, sudah coba komunikasi dengan teman2 seperjuangan,namun tiba-tib a hilang feel untuk menulis, sudah diusahakan untuk mengularkan ide, namun rasanya hambar, itu bagaimana solusinya kak?
Jawaban: Seperti yang pertama aku bilang tadi. Kita harus memiliki rasa suka tadi dengan menulis, dengan itu maka kita akan menjadikan menulis sebagai sebuah kebiasaan bukan keterpaksaan. Ini mungkin akan perlu waktu yang cukup lama, krn ada sebagian calon penulis yang memang harus memulai dari awal. Kemudian yang harus kita cari adalah jawaban dri pertanyaan untuk apa kita menulis? Kita harus menumbuhkan motivasi tersebut dalam diri kita.

Perkenalkan saya Dewi komalasari dari Subang Jawa Barat, Gimana caranya balikin mood untuk menulis kadang ketika udah tekadkan niat  tapi kadang mood dan idenya hilang, kan apalagi aku masih belajar dalam menulis?
Jawaban: Carilah waktu yang memang itu membuat kita mood saat menulis. Yang aku tahu sih, jangan menulis saat mood kita menulis sedang nggak ada. Jadi jawabannya ada di dalam diri kka sendiri, mood apa yg biasanya bisa bikin mood kka menulis jadi naik.

Nama saya Wulan, domisili Ponorogo. Afwan saya mau nanya. Yang namanya manusia itu kan pasti ada fase dimana ia bisa malas dalam menulis, nah supaya Ndak keseringan malas dalam nulis itu cara yang ampuh untuk mengatasinya gimana?
Jawaban: Ingat tujuan kita menulis utuk apa, dan biasanya kita harus memberikan waktu jeda, dan kembali membaca.

Nama saya Ulya. Saya mau tanya. Inspirasi lebih banyak datang saat sebelum atau sesudah menikah? Dan, bagaimana cara mengatasi writer blok kak?
Jawaban: Keduanya hampir sama sih,yang terpenting bagaimana caranya kita bisa mencari inspirasi itu datang.

Saya, Dewi Trisna asal Trenggalek Jatim. Seperti yang diketahui menulis itu memerlukan sebuah keistiqomahan agar menjadi sebuah karya. Nah, ada beberapa kendala meskipun sudah konsisten tetapi kadangkala di tengah-tengah pembuatan karya seperti kehabisan diksi. Akhirnya, sedikit tidak berkorelasi. Bagaimana solusinya? 
Jawaban: Ini cobalah banyak" membca hal yang sesuai dengan apa yg ingin kita tulis, biar tetap sejalan dengan tulisannya. Atau nonton film yg sesuai dengan tema tulisan kita.

Asyiknya Menulis

Menulis membuat saya terus belajar dengan cara membaca. Membaca apapun. Membaca fenomena keseharian, nasihat tersirat, bahkan hingga kepribadian seseorang, dsb. Pun yang terpenting, membaca berbagai...

Oleh: Mutia Senja
(Penulis, Pengasuh Sekolah Menulis Sragen)

Kenapa "Menulis, Satu Jalan Raih Prestasi" ?
Ada apa dengan menulis?
Saya di grup ini banyak sekali bahkan didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. Keuntungan menulis di samping kepentingan akademis, barangkali menjadi satu pertanyaan yang masih membenak di kepala.

Saya hanya meyakini satu hal: bahwa dengan menulis, saya bicara. Dengan menulis, saya berpikir dan dengan menulis saya hidup.

Mengapa prestasi diraih (salah satunya jalannya) dengan menulis?
Baik, di sini kita akan diajak untuk berpikir tentang bagaimana keilmuan kita diakui tanpa menulis? Jurusan kedokteran butuh menulis, olahragawan butuh menulis, perupa butuh menulis, guru butuh menulis, terlebih sastrawan, budayawan, pasti butuh menulis. Agar apa? Diakui. Bahwa kita punya bukti pikir yang dapat dibaca banyak orang. Kita punya ide yang dapat memberikan inspirasi bagi khalayak. Kita dapat memberikan pengaruh bagi orang lain dengan tulisan-tulisan kita yang bisa jadi lisan kita tak lebih 'berani' dari apa yang kita tulis. Maka saya pernah menulis sebuah pesan, "menulislah sebelum lisanmu tak lagi 'berguna'. Maksudnya, kita telah menuliskan apa yang kita sebut prinsip/kebenaran dengan tulisan. Kelak ketika tidak sempat mulut kita berkata atau barangkali yang Pramudya katakan bahwa "menulis adalah bekerja untuk keabadian", tulisan-tulisan kitalah yang akan bicara.

Lalu, fungsi pikiran yang akan membuktikan sebuah prestasi. Kita tentu paham apa definisi prestasi. Termasuk 'hal kecil' saat kita puas dengan sebuah pencapaian: menanak nasi—adalah prestasi.
Perlu dicatat ya teman-teman, kita di sini saling berbagi ilmu, maka tidak ada guru atau murid. Kita sama. Hanya saja, izinkan saya yang berbagi sedikit pengalaman pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat^^

Bermula dari PRAKTIK, saya banyak belajar menulis. Meskipun menulis cenderung dengan sastra, saya hanya belajar dari membaca buku. Maka maafkan saya apabila tak tahu banyak perihal TEORI. Apalagi latar belakang pendidikan saya adalah Tarbiyah/Pendidikan.

Nah, saya mulai menulis sejak SMP. Pertama kali menulis non-fiksi yaitu artikel dan esai. Sampai pada kecintaan saya dengan fiksi mulai muncul ketika duduk di bangku kuliah tahun 2014. Lima tahun lalu hingga saat ini saya sudah menerbitkan satu buku puisi berjudul "Manahan Selepas Hujan" pada Mei 2018 lalu.

Tak hanya itu. Saya suka menulis sesuka hati. Beberapa artikel, opini, esai, puisi, bahkan resensi saya dimuat di berbagai media baik cetak maupun online. Saya bersyukur karena dengan membaca dan menulis membuat saya menjadi lebih hidup. Dalam artian menghidupkan pikiran saya untuk terus belajar dan mengetahui banyak hal dengan 'membaca apa saja'.

Dari menulis inilah, saya menjadi tertantang ketika harus dihadapkan dengan uji presentasi karya. Dulu saya orang yang pemalu. Tapi dengan menulis, saya mulai berani mengeluarkan kata-kata. Diksi itu semacam tulisan yang keluar entah darimana. Walaupun semuanya butuh proses yang panjang dan terjal. Itulah sebabnya mengapa saya juga memiliki beberapa prestasi di bidang baca puisi. Ya bermula dari ketakutan untuk bicara di depan banyak orang sedangkan tuntutan tanggung jawab presentasi karya harus dilakukan.

Dari menulis, tulisan saya dibaca. Dari menulis, saya mengenal banyak orang. Dari menulis, saya mulai berani berkata-kata. Dari menulis, saya sering berdiskusi. Dari menulis, saya belajar proses hidup. Bagaimana tidak? Perlahan kita akan belajar bahwa menulis itu ternyata memiliki fase. Awalnya kita merasa kagok dan kaku dalam menulis. Tapi lama kelamaan (diimbangi dengan membaca) kita akan lebih leluasa karena sebuah kebiasaan. Semua ketrampilan perlu diasah. Termasuk menulis. Maka nikmati. Tulis apa saja termasuk kebingungan akan menulis apa.

Jawaban pertanyaan
#1 Bagaimana caranya jika mengalami kekurangan ide dalam menulis fiksi contohnya cerpen, apa harus selalu punya pengalamn pribadi dulu baru dikembangkan menjadi fiksi ? (Imay)
Harus banyak referensi bacaan. Lagi-lagi, banyak membaca dan terus menulis. Selesaikan tulisan sebelum buat tulisan baru.

#2 Saya sejak smp juga sering skali ikut baca puisi dan itupun latihan sendiri, pastikan banyak kesalahan lha dari situ saya belajar terus akhirnya berkeinginan dengan menulis puisi sendiri, selain membaca langkah apa yg bisa dijadikan untuk melatih menulis agar terus terampil dalam mengembangkannya dan bagaimana untuk belajar menulis puisi dengan makna kata yang benar? (Lala Elita)
Puisi.
Menurut saya, puisi adalah karya sastra yang paling fleksibel. Kita leluasa menulis puisi tanpa terlalu banyak aturan.

Makna kata?
Ya, pemilihan diksi sangat berpengaruh. Tapi makna lebih sangat sangat penting daripada diksi yang indah tapi kehilangan makna. Jadi menulislah dengan kejujuran.

#3 Bagaimama cara mengukur kualitas tulisan/karya tulis kita? Langkah pertama kita harus kemana untuk bisa  menilai hasil karya tulis kita? (Fitri Gustiani Awaliah)
Kita bandingkan dengan karya kita yang lalu, misalnya tulisan sudah disimpan beberapa tahun atau beberapa bulan lalu, terus hari ini kita menulis lagi. Mengukur kemampuan kita adalah ketika membaca ulang karya kita, kita merasa karya kita itu tidak ada apa-apanya, selalu kurang sempurna dan itu tidak pernah ada habisnya. Jadi ketika kita menulis, di situlah proses kita menulis. Kita selalu menganggap tulisan kita yang lalu belum bagus dan lebih bagus yang sekarang, itu artinya kita sedang mengalami peningkatan. Lebih berkualitas daripada yang lalu.

#4 Kasih trik kak menghindari kata yang tak perlu saat menulis. (Rifki)
Kita harus fokus kepada inti, apa yang ingin kita sampaikan ke pembaca.

#5
Isi pertanyaan: 1. Bagaimana cara kita memotivasi diri sendiri agar bisa mengembangkan bakat menulis?
2. Apakah ada faktor yang mempengaruhinya?
3. Hal pertama kali yang dilakukan sebelum kita ingin menjadi penulis yang handal?
(Ayu Sulma Ramadhania)

1. Motivikasi itu butuh Istiqomah dan konsisten.
2. Tentu ada faktor yang mempengaruhi. Salah satunya teman diskusi. Apakah itu diskusi secara langsung maupun secara online. Dan juga bertanya kepada yang lebih pakar, atau teman kita yang punya pengalaman dan paham agar dapat menjadi inspirasi.
3. Kita jangan pernah terpaut untuk menjadi penulis handal, kita ingin menjadi seperti Dwi Lestari, Ayu Utami, Wira Nagara, kita terlalu banyak berangan-angan tapi kita minim action. Kita nikmati proses kita sendiri. Jika kita sudah banyak karya, maka itu akan jalan dengan sendirinya tanpa kita cita-citakan, walaupun pencapaian orang berbeda. Jangan terlalu berangan tinggi sedangkan kita lupa kita berada dimana. Ibarat kita naik tangga, kita naiki satu persatu, kita nikmati.

#6 Bagaimana sih cara kita mendesain cerita kita agar cerita kita itu agar teman-teman kita tertarik membacanya dan apakah ada tips dari pengalaman kakak saat menulis novel itu sendiri? (Moh. Imam Amirudin)
Novel itu yang penting selesai intinya, tulisan apapun itu yang penting selesai. Se-briliant apapun tulisan itu jika tidak selesai ya sama saja, dia menjadi tulisan sampah. Seburuk apapun tulisan usahakan selesaikan. Ketika kita menulis novel yang narasinya lebih panjang, kita ikuti alurnya. Buat cerita itu agar tidak mudah ditebak. Belajar mengacak ide, dan harus lebih banyak membaca novel juga. Jangan menjadi tertutup, jika karya kalian ingin dibaca orang lain, maka kalian juga harus membaca karya orang lain.

#7 Beberapa teman saya mengganggap bahwa menulis itu suatu hal yang membosankan dan melelahkan, sehingga mereka cenderung malas untuk menulis. Menurut kakak bagaimana cara memotivasi diri untuk lebih giat dalam menulis sehingga dapat menjadi peluang untuk meraih prestasi? (Sri Maharani Oktapia)
Menulis itu sebenarnya tidak bisa dipaksa. Tapi kita bangkitkan keinginan dulu. Kita menggunakan akal pikiran untuk apa? Ya buat berpikir, buat ide, mengolah sesuatu yang sudah kita terima, kita tangkap, yang sudah kita makan istilahnya. Nah, buat apa kalau bukan untuk berpikir. Ketika kita sudah berpikir, maka kita memerlukan aplikasi, swbuah wadaha untuk membuktikan kita punya suatu pikiran, pikiran orang kan berbeda-beda. Makanya kita harus mengkualitaskan diri dengan mengembangkan akal pikiran. Kalau kita tidak menulis apalagi yang akan kita lakukan umtuk memberdayakan akal pikiran kita.

#8 Terkadang kan kita suka tidak yakin, dan masih ngerasa bahwa tulisan yang kita tulis kurang ngena,kurang bagus. Nah Bagaimana cara mengatasinya. Merubah tulisan atau bagaimana? (Ayu Latifah)
Sudah menulis berapa kali? Sekali, dua kali, atau puluhan kali. Penulis besar pun ribuan kali mereka punya tulisan sampah. Jadi tulisan sampah kadang perlu, keanyakan penulis itu punya tulisan sampah, bukan karena sengaja. Jadi, ketika kita merasa ada tulisan kita kurang bagus, kita tulis lagi. Ada yg harus diubah, ada yang harus kita selesaikan. Tulisan yang belum sempurna itu, ibarat sebuah lukisan. Agar lukisan itu terlihat indah, kita poles lagi agar jadi lukisan keren yang berkualitas, begitu juga dengan tulisan. Tapi jangan minder dengan tulisan yang tidak jadi, tulisan sampah. Teruslah menulis. Nikmati prosesnya.

#9 Kak saya udah ada niat nih ya buat nulis dan sekarang ini sudah smpai prolog tapi saya bingung buat ngelanjutinnya lagi. Bagaimana caranya buat selalu yakin dan gak nyerah karena bingung? (Sherlia Pinastika)
Ketika bingung itu pasti ada sesuatu yang kurang terhadap penulis, mungkin itu karena kurang baca. Jadi, ketika bingung saat menulis, maka sempatkan waktu untuk membaca.

#10 Kak gimana nih, kan kita sudah punya tulisan, tapi kita tidak tau harus dimuat dimana atau dalam media apa, jadi langkah awal apa yang harus dimulai untuk tulisan kita itu agar bisa di baca oleh orang lain? (Milka Astriani)
Solusinya ini, ikuti grup Fb "Sastra Minggu" di sana banyak memuat karya yang dimuat koran, entah itu media cetak atau online. Dan kalian harus mengerti dulu selera media, seperti Media Online, Berdirikari Book, di koran ada Solo Pos, Jawa Pos, atau Kompas. Jadi kalau kita tahu seleranyanya, kita bisa mencocokkan bahwa karya tulis kita itu cocoknya dimuat dimana. Jadi kalian harus pahami karakter tulisan dengan media yang memuat karya.

#Kesimpulan
Sebagaimana yang sudah saya jelaskan, ilmu apapun tidak akan diakui tanpa tulisan. Bahkan orang-orang besar pun meninggalkan tulisan yang berdampak besar pula bagi dunia.
"Semuanya akan berawal dari keberanian menuliskan cerita"
-Mutia Senja-

Oleh: DINI W.TAMAM

Opini Dini W.Tamam dalam meningkatkan karakter anak

   “Dunia anak merupakan dunia yang sangat unik,penuh imajinasi,dan menuliskannya butuh cara tersendiri.
  Saat menulis cerita anak, kita perlu menuliskannya dengan bahasa yang sederhana. Sebagaimana bahasa sehari-hari yang biasa kita gunakan saat bicara pada anak-anak,nah kira-kira begitulah saat menulis cerita anak. To the point dan sederhana, tapi tetap menarik bagi anak-anak.
   Naskah cerita anak juga harus padat(tidak bertele-tele), agar anak tidak mudah bosan saat membacanya. Cerita anak identik dengan gambar-gambar agar lebih memanjakan  mata,dan memaku perhatiaan anak,hingga bisa membaca sampai dengan halaman terakhir. Tentang anak, kedua putri Dini sangat jarang memegang gedget.seperti nonton vidio anak atau main game dan menonton televisi. Apa mereka tersiksa? Tentu tidak. Anak- anak saya dirumah, lebih sering main semua benda apapun yang ada dirumah(asal aman), berimajinasi jadi apapun yang mereka suka, mengawasi dan mengerahkan mereka dalam bermain.
  Untuk meningkatkan karakternya,saya membelikan mereka buku-buku yang mereka pilih sendiri. Jadi mereka sudah punya buku koleksi mereka sendiri yang bisa dibaca kapanpun mereka mau. Tentu buku-bukunya masih berbentuk cerita gambar atau pictorial book.
   Buku juga bisa membantu anak meningkatkan imajinasi, dan mengisi waktu luang mereka untuk hal-hal-hal yang positif.


Poin penting menulis cerita anak

1. Cerita anak yang menarik
 Cerita anak yang menarik, merupakan cerita  anak yang sarat hikmah. Jalan ceritanya juga harus seru(tidak datar) meskipun sebenarnya jalan ceritanya sederhana. Jalan ceritanya tidak berbelit-belit sehingga anak tidak bingung. Biasanya cerita anak hanya memiliki satu konflik. Jadi ada opeening,konflik dan ending.
 Opening itu bisa dengan pengenalan tokoh,kebiasaan tokoh, dan poin penting atau kata kunci yang menarik. Misalnya kalau dalam dongeng si “A” merupakan seorang anak , yang kesehariannya hanya bermalas-malasan. Nah kata kunci yang menarik itu bermalas-malasan. Konflik untuk contoh diatas, karena kemalasan si “A”,dia mengalami sesuatu hal. (bisa apa saja,misal dia bertemu dengan orang yang lebih malas lagi,atau sesuatu hal yang lainnya). Endingnya si “A” sadar,bahwa sifatnya itu buruk dan ia berjanji tidak akan malas lagi. Untuk novel tentu lebih luas. tapi cara menceritakannya tetap sederhana.

2. Pesan Moral
   Pesan moral bisa tersirat, bisa juga tersurat. Kalau tersirat biasanya jadi satu kesatuan didalam naskah. Keduanya sama bagusnya, tergantung selera sih, yang penting pesannya sampai.

3. Menambahkan fakta unik yang berhubungan dengan cerita.

 Contoh, saya menulis dongeng yang berasal dari Yunani. Saya menulis fakta unik tentang negara yunani. Saya menulis naskah dongeng dengan tokoh kijang,saya menulis fakta kijang. Jadi untuk meningkatkan  kualitas anak,ditambah fakta unik tiap-tiap dongeng,yang berupa fakta negara asal dongeng. Jadi buku apapun bisa ditambah fakta-fakta unik yang sangat bisa menambah pengetahuan anak.

4. Aktivitas seru agar anak tidak bosan, sekaligus menambah pengetahuan.
     Aktivitas ini bisa apa saja bentuknya, bisa mengisi teka-teki silang sederhana yang bisa dilakukan anak, menjawab pertanyaan, membuat sebuah percobaan ilmiah, apa saja.

5. Ilustrasi menarik.
  Banyak sekali contoh  ilustrasi buku anak-anak yang bagus-bagus. Dan ilustrasi sangat brperan dalam buku anak. Jadi partner penulis buku anak biasanya ilustrator karena mereka sering bekerjasama dalam menggarap buku yang sama.



SESI TANYA JAWAB
 
1.Khofifatul M, IAIN Tulung agung
PERTANYAAN :
   Bagaimana cara penerapan metode   bercerita kisah dalam pembentukan karakter anak?.

PEMBAHASAN:
   Penerapan metode bercerita untuk membentuk karakter anak, salah satunya dengan cerita- cerita anak yang mengandung pendidikan karakter. Kemendikbud memiliki beberapa poin yang bisa mengembangkan karakter anak. Seperti cerita anak yang mengambil tema bertanggung jawab, peduli, jujur, disiplin, dan lain-lain. Dari tema-tema tersebut, banyak makna dan cerita yang dibuat akan sarat dengan hikmah.

2. Nur Aida, IAIN Samarinda.
PERTANYAAN :
   Di zaman yang canggih ini, kita bisa melihat anak-anak  mudah sekali mengikuti karakter dari tokoh kartun yang kurang mendidik baik itu berasal dari televisi maupun youtube dibandingkan dengan membaca buku yang bermanfaat.bagaimanakah solusi agar anak-anak mulai melirik buku-buku yang memiliki pesan moral tanpa harus bergantung sama gadjet?

PEMBAHASAN:
    Ada seorang anak yang dulunya suka nonton kartun atau youtube, tepatnya sih lagu-lagu anak yang terdownload di youtube atau kartun televisi. Kalau sudah menonton susah sekali diajak melakukan sesuatu yang lain. Sebentar-sebentar maunya harus pegang gedget. Tetapi ibunya mengurrangi aktivitas yang berkaitan dengan menonton televisi dan pegang gedget. Ia beralih ke aktivitas lain dirumah bersama anak-anak, salah satunya dengan membaca buku. Sang anak diajak ketoko buku, dan alhamdulillah anak tersebut tidak pernah pegang gadget lagi. Anak saya setelah kenal dengan buku,jadi suka dengan buku,oh iya, saya pernah baca artikel, katanya anak yang sudah suka (baca) buku sejak kecil, akan jadi habbit sampai dewasa. Penulis pun katanya sejak kecilnya udah dikenalkan sama buku.

3. Faiqotus silvia, UINSA, Kediri
PERTANYAAN :
  Bagaimana cara mengembangkan penulisan cerita rakyat untukk anak-anak, selain itu memiliki kemampuan bidang gambar ilustrasi yang menarik ?
PEMBAHASAN :
 Dalam penulisan cerita rakyat yang dikaitkan dengan sejarah, tentu bisa sekali. Misalnya, mau menceritakan asal-usul tempat diindonesia, itukan termasuk salah satu bentuk sejarah. Atau cerita rakyat yang berlatar belakang kerajaan. Bisa juga sejarahnya dalam bentuk fakta unik, misalnya cerita rakyat di 34 Provinsi yang ada diindonesia, lalu fakta uniknya berkaitang dengan sejarah tiap- tiap provinsi. Itu sangat bisa sekali. Sejarahnya saja dengan ilustrasi juga bisa. Sekarang semua(termasuk buku sejarah) bisa dipercantik agar lebih memanjakan mata. “
4. Mita Vidi, Padang
 PERTANYAAN :
  Saya adalah seorang Mahasiswi PGSD, anak- anak  memang sangat aktif, apalagi anak-anak SD kelas rendah, nah pertanyaan saya adalah bagaimana cara menyajikan sebuah cerita anak atau dongeng kepada anak-anak seperti anak SD agar anak-anak tersebut mau dan tertarik mendengarkan kita bercerita? Karena anak-anak SD apalagi siswa kelas rendah kebanyakan susah sekali untuk diajak diam, apa ada metode yang bagus supaya anak-anak tertarik mendengarkan kita bercerita?.
PEMBAHASAN :
 Kalau boleh saya menyarankan sih pakai gaya bercerita seperti pendongeng-pendongeng profesional atau populet, yang bisa ditonton diyoutube. Mereka sangat ekspresif, seperti ekspresi wajah yang menggambarkan mimik wajah tokoh, dan suara yang berbeda-beda yang sesuai dengfan  cerita, juga bisa pakai alat peraga.

5. Peserta Seminar
PERTANYAAN :
A. Apa saja kesulitan dalam membuat cerita dongeng?.
B.Dari mana kakak mendapatkan inspirasi membuat cerita dongeng dan siapa tokoh yang berperan dalam karir kakak dalam dunia literasi?.

PEMBAHASAN  :
A. kesulitan, karena dongeng itu ceritanya dongeng  X. Jadi harus menulis ceritanya dalam jumlah banyak, misal 20 cerita , misalnya 20 cerita atau  lebih (untuk 1 naskah buku). Kalau kita tidakk konsisten untuk erus menulis dan bertekat menyelesaikannya, bisa-bisa tidak akan selesai.
B. Inspirasi bisa datang dari mana saja, dari kebun binatang, dari taman bermain, dari orang sekitar, dari lingkungan, dari mana saja. Saran saya menulis 1 naskah buku itu butuh waktu yang sangat panjang. Mulai dari mencari  inspirasi, menuangkan dalam kata-kata, editing, dan lain-lain. Kita perlu dukungan dari orang terdekat, ibu, ayah, saudara, suami atau istri. Bila mereka sudah mendukung, Insya Allah semua yang kita lakukan akan maksimal hasinya, tentu diiringi doa dan usaha. Hal ini berkaitan dengan waktu dan perhatian yang akan kita fokuskan pada naskah.
6. Peserta Seminar
PERTANYAAN :
A. Bagaimana dongeng dapat memberikan pengaruh positif ( selain dari pesan moral yang dituliskan) dan dapat menjadi sarana perkembangan kepribadian anak?
B. Bagaimana mengendalikan anak dari gadget sendiri seperti dari gadget sendiri seperti faktor eksternal, internal dan sosial, agar anak mudah bersahabat dengan buku.

PEMBAHASAN:
A. Penentuan tema saat menulis dongeng sepertinya cukup berpengaruh untuk  bisa jadi sarana perkembangan kepribadian  anak, jadi tema yang diambil memang tema-tema yang bisa membentuk kepribadian. Seperti tema pembentukan karakter kemendikbud. Cinta tanah air, disiplin, persahabatan, dan lain-lain.
B. Bisa dengan berbagai aktifitas online yang bisa membuat anak sibuk, sehingga mereka lupa gadget.

KESIMPULAN
   Untuk meningkatkan kualitas karakter anak indonesia melalui cerita anak, tentu disini diperlukan kiat-kiat penting dalam penyusunan naskah cerita anak,antara lain sebagai berikut ini :
  1. Pemilihan tema yang berkualitas sehingga menjadi cerita menarik.
  2. Mengandung pesan/ amanat
  3. Menambah kesan yang unik
  4. Aktifitas yang seru dalam penyampaian
  5.Ilustrasi yang menarik

Oleh: Soni Afriansyah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa Barakatuh

Jadi sebelum kita mengetahui bagaimana caranya menulis hingga bisa keluar negeri,

Saya ingin mengajak anda untuk merenungkan sejenak, umur kita dihabiskan untuk apa sampai sekarang ? Apakah sampai detik ini ada  meninggalkan sebuah karya ?

Nah boleh kita  renungkan terlebih dahulu yah.

Sambil minum kopi.

Kalau kita tau sampai detik ini kita masih hidup maka kita juga harus sadar bahwa karya itu perlu.

Kenal demikian karena dengan karya , kita yang sudah meninggal akan diingat orang kembali,

Banyak Contoh orang yang sudah meninggal tapi sampai sekarang masih sering terdengar di telinga dan juga terlihat di tulisan...

Berbicara tentang literasi, kita bisa lihat karya dari Ulama ulama, para habib dan syekh yang sampai sekarang masih kita nikmati...

Oleh karenanya, literasi itu perlu, selain dari meningkatkan branding diri juga untuk menjadi pahala bagi diri sendiri dikemudikan hari ...

Udahkah anda memuat karya hari ini ?


Berbicara tentang karya , maka yang paling mudah ialah berkarya melalui tulisan,

Kenapa?
Karena dengan menuangkan sebuah pikiran yang ada di otak kita melalui media hape android, buku catatan dan lain lain maka itu sudah menjadi sebuah karya.

Nah pertanyaannya,? Kita mau karya seperti apa. ? Biasa aja kah atau punya nilai jual.

Tentu kita menginginkan yang punya nilai jual , nah karya yang punya nilai jual itu karena mengandung unsur yang sangat indah dan bermakna....

Misalnya saja karya puisi, pantun, cerpen , esay dll.

Nah sekarang pertanyaan nya lagi Bagaimana cara memulai.

Eits , sebelum memulai, saya ingin kamu cek dulu kamu lebih bakat kemana , cerpen kah, esay kah atau opini ... tergantung dirimu, karena kesukaan lebih mudah kita jalanin dari pada hal baru yang belum tentu kita suka kan...

Kalau sudah tau suka nya dimana selanjutnya bagaimana cara memulai

Yang pertama, kita baca kumpulan karya sesuai dengan minat kita tadi misalnya cerpen , perbanyak lah baca cerpen karya ini , itu , dll....

Nah setelah itu,mulai deh muncul kan imajinatif ditulis sikertas atau di hape dialog yang sederhana/ mind mapping (peta konsep) dari ide kita.

Kemudian langsung menulis.

Ingat yang penting adalah peta konsep yang ingin kita tulis seperti apa ..

Nah jika mentok dalam.tulisan ..artinya kamu perlu referensi lebih banyak lagi makanya perlu adanya bacaaan sesuai topik lagi ..

Nah selanjutnya itu , apa hubungannya menulis dengan keluar negeri.

Jadi nih kita kan udh nulis karya kita, nah biasanya tanpa adanya lomba menulis maka kita mudah bosan dan akhirnya tidak berkomitmen untuk berkarya lagi makanya nih perlu ikutin lomba.

Nah untuk itu kita cari lomba yang karya dibutuhkan itu sesuai dengan kita , misalnya EHI suka buat lomba yang hadiahnya ke London, Malaysia, Singapura dan lain lain, maka bagi orang orang yang suka nulis cerpen mudah karena EHi biasanya lomba cerpen,

Nah begitu juga dengan yang event event lainya.
Sedikit bercerita tentang menulis ini banyak sekali yang membuat saya bisa keluar negeri bahkan ikut kegiatan lingkup internasional.

Saya bulan Januari 2018 lalu menjadi final Scholarion Malaysia dan berkesempatan mengunjungi Kuala lumpur selama 5 hari dan itu dikarenakan saya menulis esay dan juga proposal yang berkaitan dengan tema yang diberikan yaitu tentang integrasi ekonomi.

Lalu selain itu juga saya berkesempatan menjadi peserta di Bali Democracy Students Conference karena menulis tentang hubungan antara demokrasi dan hak pilih di masyarakat desa...

Itulah perjalanan menulis saya yang bisa membuahkan hasil bisa keluar negeri.

Oleh karena itu yang mau keluar negeri dengan menulis, mulai dari sekarang cari organisasi kepenulisan terdekat, perbanyak Informasi tentang event keluar negeri dengan menulis, terus membaca tentang hal yang kita sukai, mulai mempertajam gaya bahasa penulisan, dan yang paling penting komitmen dan aksinya.

Mungkin cukup sekian saya kembalikan ke moderator.
🙏🙏😊


Sesi tanya jawab
*sesi 1*

1. Desy Ramayanti_Tanjungpinang : kak punya waktu atau target tersendiri kah dalam menulis? Misal mambaca sekian buku perhari dan menulis dijam2 tertentu disetiap harinya ?

2. Nurmin-Sulawesi Tengah: kak bisa di jelaskan bagmn it menulis esay,sy masih kurang faham tentang menulis esay

3. Assalamualaikum
Khairun Nisa Panggabean- Jakarta- Bagaimana cara agar kita bisa memastikan bisa lolos beasiswa tersebut?apa ada untuk s1?lalu persyaratannya apa saja ka?

Jawaban:
1 . Halo Desi , salam kenal, waktu dan target menulis pasti ada dunk, baik itu membaca maupun menulis ,karena dengan target kita bakal sesuai dengan apa yang kita inginkan dari tulisan kita dan disiplin juga tentunya.
Menulis di jam jam tertentu kalau saya gak , karena kalau saya kebanyakan membaca biasanya saya harus tuangkan dalam bentuk tulisan biar plong pikiran saya hehehe....karena semakin banyak ilmu yang di gali maka akan mendap dalam otak jika tidak dikeluarkan seperti prinsip keran air.
No. 2 menulis esay itu yang penting apa yang mau kita tulis secara spesifik dan kontennya bermakna dan gak sekedar deskripsi tapi memiliki solusi...terus ikuti alurnya yaitu buat pendahuluan,isi dan penutup kalau bisa dibanyakin referensi nya.


Baik, kita lanjut ke *sesi 2*

1. Nama: Aizzatin Habibah
Asal: Kudus
Pertanyaan: Kak bagaimana tips menulis essay yg baik dan benar, terutama bagi pemula? Trimakasih.

2.Imro'aturrozaniyah_Pamekasan_sebagaimana narasumber jelaskan tadi,  bahwa sebelum menulis kita harus tau passion (minat) kita di bagian apa. Nah saya sendiri hanya suka dan ingin menulis tapi tidak tau bakat di apa entah, essay, atau yang lain. Lalu seperti itu bagaimana? Terimakasih.

3.Nita_Garut_ Assalamualaikum ka, izin bertanya bagaimana cara menghadapi rasam malas disaat kita mau mulai menulis?

Jawaban:
1. Menulis esay yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan nya , terus juga banyak referensi, perhatikan tanda baca, bahasa Indonesia yang baik dan bener  pastinya
2.coba intropeksi diri lagi , selama ini suka nulis apa dan baca apa
3.rasa malas itu harus dilawan dengan cara gak malas lagi.


Baik, kita lanjut ke  *sesi 3*- sesi terakhir..

1. Assalamu'alaikum kak ini saya mau bertanya
Nama:  Muhajirin
Istansi:  Universitas Islam Negeri Mataram
Pertanyaan: Alhamdulillah saya sudah membaca dan sedikit memahami materi yg di sampai kan oleh narasumber tadi, memang luar biasa narasumber ini👏👏
Yang ingin saya tanyakan di. Sini adalah:
-Apakah kita bisa ke luar negeri itu hanya dengan karya tulis saja??
Dan jika seandainya kita tidak mempunyai hobby dalam menulis baik itu cerpen, essay, dll. Coba berikan kami pandangan atau pendapat, bagaimana sekiranya kita yg tdk bakat dalam menulis agar bisa sedikit demi sedikit utuk membiasakan diri untuk menulis, agar bisa mengikuti jejak dari narasumber 🙏🙏
Mungkin hanya itu, Terima kasih🙏

2. Assalamualakum, Kak. Muhammad Raihan_Gowa_Bagaimana sih kak caranya agar tidak lupa kalau misalkan kita ngehayalin sebuah cerita atau kisah, Namun setelah mau di tulis langsung lupa semua

3. Lili Muslimah_Kalteng_ boleh tahu bagaimana strategi kakak dlm membuat peta konsep yg terstruktur? Soalnya tulisan saya bisa kemana-mana, hehe 😅

Jawaban:
1.gak mesti kok dengan tulisan dengan apapun bisa asal itu sebuah karya yang bernilai, menulis itu passion jadi jika gak suka jangan dipaksakan tapi setidaknya memulai lah sedikit demi sedikit jenis tulisan apa yang disuka,

2.buat peta konsep nya Yang runtut dan jelas.

3. Buat sesuai dengan tujuan kita menulis itu untuk apa hehehe

Mungkin cukup sekian yah.
Nah kata motivasi terakhir dari saya.

*Menulislah kamu selagi kamu masih berpikir, sebab jika tidak menulis maka kamu akan hilang dari peradaban nanti nya*

☺☺☺

Mungkin cukup sekian saya Soni Afriansyah mohon undur diri

Maaf apabila salah kata dan perbuatan maupun ucapan di Voice Notenya 🙏
Saya ucapkan terimakasih kepada Kuncup imajinatif club' yang memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu sedikit disini....

See you lain waktu

Oleh: Bunda Euis Kurniawati

Materi Pengantar
Dulu sy blm paham kaitan Tazkiyatun nafs maupun inner child dlm pengasuhan. Cuma sempat tiba2 mikir suatu kali saat selesai sholat.
Betapa mendidik anak itu bkn sesuatu yg mudah. Bkn sesuatu yg ringan. Ini ttg membangun peradaban. ini masalah dunia akhirat. Saya mikir, knp kita sholat hajat hanya saat punya kepentingan ttt aja spt mau ujian, mau nikahan, mau promosi jbtn, dsb? Knp koq gak sholat hajat khusus juga untuk mendampingi anak2? Mohon back up-an Allah untuk urusan sebesar ini
Akhirnya kami sholat hajat untuk anak2 plus beristighfar untuk kesalahan2 yg pernah kami lakukan ke anak2 skaligus minta maaf ke mereka
Saya juga menyelesaikan masalah inner child yg pernah menghinggapi dg menumpahkan ke suami sampe dada berguncang keras dan air mata mengalir deras #halah.
Entah, sejak itu, sy merasa akhirnya ada yg berbeda dalam pengasuhan di rumah ini. Cepat sensitif klo ada yg salah saat mendampingi anak, cepat sadar kalau off track, didekatkan dg mereka2 yg bs memberi insight positif di dunia pengasuhan.
Ada yg tanya, mb euis gimana sih kok bisa ikutan training parenting macem2 yg keren itu?
Saya juga gak tau. Tiba2 aja rasanya baca woro2, dan tergerak pengen daftar. Termasuk dapat rejeki kesempatan saat daftarnya susah krn waktunya dibatasi sekian jam untuk daftar dan dg peserta yg juga dibatasi.

Tiba2 aja dapat rejeki agak banyak saat nge-mc dan pada waktu yg sama dpt info ada training neuroparenting yg bayarnya 7 digit jd tinggal nambah dikit sdh bs ikut.
Tiba2 juga baca publikasi acara ust harry di semarang. Pokoknya waktu itu saya pengen belajar portofolio dan design thinking untuk membuat kurikulum personal anak.  Saya gak tau siapa itu ust harry dan sepak terjang beliau. Pokoknya pengen dapat materi itu. Eh ternyata beyond expectation. Pulang bawa harta karun melebihi ekspektasi saya.
Itu yang kami rasakan setelah mencoba membereskan inner child yang terjadi pada masa lalu dan memohon back up Allah khusus untuk mendampingi ananda dg sholat hajat dan doa. Bkn berarti kami lbh sholih, lbh alim, atau lbh apa, tp ini jd pemantap keyakinan dalam hati, bahwa memang Allah-lah murabbi anak2 kita yg sebenarnya.
Baru ngeh saat dtg ke semarang, ketemu ust harry dan bliau menyinggung mslh ini. Allah itu gak akan memberi amanah anak kpd qt tanpa “toolsnya”. *Maka tugas pertama ortu adalah tazkiyatun nafs agar tools ini bs terbaca oleh kita*.
Terbaca bgmn? Bisa diberi rasa sensitif seputar pengasuhan, cpt sadar klo ada yg salah, trmsk mendekatkann kita pd mereka2 yg bs menunjukkan track yg seharusnya.
Mengutip kalimat Ust harry saat diskusi di grup.
Tazkiyatunnafs adalah bahasa  Al Quran untuk mentherapy secara alamiah dan fitriyah apa apa yang menyebabkan kita berperilaku buruk. Tiada cara yang baik dan mengakar kecuali memperbaiki jiwa sebelum memperbaiki fikiran dan amal.

Belum pernah ada surat di dalam alQuran dimana Allah bersumpah begitu banyak, sampai 11 kali, kecuali untuk pensucian jiwa “sungguh beruntung mereka yang mensucikan jiwanya” (surat  As Syams).

Warisan pengasuhan masa lalu dalam dunia psikolog sering disebut Inner Child, kadang sehebat apapun ilmu parenting atau psikologi yang kita pahami, tetap saja di tataran praktis yang kita pakai adalah apa yang pernah kita alami ketika kecil. Misalnya, kita tahu membentak dan menjewer itu buruk, namun ketika kekesalan memuncak maka hilang semua pemahaman, yang ada lagi lagi membentak dan menjewer.
Ada terapinya untuk ini, namun sebaiknya kita menggunakan jalur alamiah dan syar’i yaitu Tazkiyatunnafs, atau pensucian jiwa. Ini perlu waktu, perlu momen, perlu keberanian utk keluar dari zona nyaman dan instan.

AlQuran juga mengingatkan bahwa sebelum ta’lim maka penting untuk tazkiyah lebih dulu. Dalam prakteknya paralel saja, karena begitu kita berniat sungguh2 mendidk anak sesuai fitrahnya maka sesungguhnya kita sedang tanpa sadar mengembalikan fitrah kita atau sedang tazkiyatunnafs.

Dalam buku tarbiyah Ruhiyah, pensucian jiwa itu bisa dilakukan dengan 5 M

1. Mu’ahadah
2. Muroqobah
3. Muhasabah
4. Mu’aqobah
5. Mujahadah

Sumber : bundaeuis.WordPress.com


Sesi Diskusi
Baik teman2 semua...
Kita coba simulasi dulu ya
Silahkan tangan kita seolah2 sedang pegang pensil dan ada papan di depan kita
Dalam hitungan 5 detik,, silahkan teman2 gambar apa yg saya minta
Siap ya. Silahkan gambar *pemandangan*
1
2
3
4
5
Stop

Baik, siapa yg gambar gunung, silahkan angkat tangan
Hampir setiap saya melakukan simulasi ini, sebagian besar selalu menggambar gunung.
Kalau waktunya cukup, malah bs bikin gambar 2 gunung. Ditengah ada jalan. Kanan kiri ada sawah. Tengah gunung ada matahari. Burung bentuk angka 3 terbalik
Betul? :) Teman2,, begitulah inner child
Kenapa kok gambar pemandangan selalu gunung? Padahal kan bisa pohon, orang, bunga, rumah, atau yg lain bukan??
Ya, krn sejak kecil kita terlalu sering diperkenalkan bahwa pemandangan = gunung.
Begitulah innerchild.
Dia memori masa lalu, ketika kita kecil, dan akan muncul saat kita dewasa manakala kondisi terdesak.
5 hitungan tadi, bikin kita "kepepet" dan terdesak bukan?

Innerchild ndak selamanya negatif. Ada jg yg positif. Bu elly risman pernah cerita waktu beliau masih kecil, diajak rapat sama ayahnya ttg mobil yg akan dibeli. Tiap anak ksh ide warna apa yg mereka inginkan. Tp tetap aja warna pilihan ayah yg jd keputusan.
Ini semangat demokrasi. Maka beliau turunkan hal yg sama pada anak2nya.
Ini contoh IC positif.
Yg patut kita waspadai jika ada IC negatif.
Pada kondisi terdesak, ia akan muncul tanpa sadar meski kita sdh dewasa.

Saya pernah semobil bersama ust adriano rusfi. Saat jemput beliau di bandara, beliau cerita.
Bahwa ada seorang ibu 3 anak. Lulusan camlaude dr kampus terkenal. Agamanya jg baik.
Suatu hari, pasca memandikan anak2 dan menidurkannya, ia ambil bantal dan membekap wajah anak pertama hingga meninggal.
Lalu bergeser ke anak kedua, dibekap sampai meninggal.
Lanjut ke anak ketiga. Ia yg tengah tertidur pulas, dibekap juga hingga tak bs bernafas dan akhirnya meninggal.
Ketika didatangi ust adriano (psikolog), ditanya. Apa yg ada dlm pikiranmu saat itu?
Jawabannya mengejutkan :
Saya sudah sering ikut parenting. Saya rajin datang seminar pengasuhan.
Saya paham bentak anak ga boleh. Saya ngerti jewer pukul anak bs memutus sinaps.
Tapi entah mengapa, setiap kali mereka menguji kesabaran saya, semua teori itu seakan lenyap. Menguap entah kemana.
Yg muncul hanya memori masa kecil saya. Memukul, berteriak dsb. Seperti yg ibu sy lakukan saat saya kecil dahulu.
Setelah itu biasanya sy menyesal. Menangis. Hal sepele jd besar.
Saya khawatir ini akan menurun pada anak2 saya ketika mereka jd orang tua nanti.
Saya takut cucu2 sy akan mendapat perlakukan yg sama.
Saya ndak mau ini terjadi. Saya ndak ingin jadi "dosa jariyah"
Maka saya bunuh ketiga anak saya.
Cukuplah saya yg menanggung dosanya.
Masyaallah... sy merinding mendengar cerita ini.
Cerita valid. Sy dengar langsung dr sang psikolog.

Ternyata sekitar 3 bulan lalu, saya dapati hp saya berbunyi. Seorang ibu yg cerita ingin membunuh anaknya.
Sy gali kisahnya mirip dg ibu 3 anak tsb.
Allahu akbar 😭😭
Bunda,,, inilah pentingnya kita mengenal dan mewaspadai IC negatif.
Penting menyadari bahwa bisa saja ada jejak memori pengasuhan masa lalu.
Bismillah, kita berikhtiar menyembuhkannya.
Saya ndak ke pertanyaan dulu ya.
Ada yg merasa punya IC negatif?
Pengen sembuh?
Baik, skrg lita coba diskusi ttg terapinya ya.

Ini murni pengalaman pribadi saya.
Saya bukan psikolog. Sy tdk ada back ground psikiater.
Saya hanya seorang ibu yg sadar punya IC negatif dan atas ijin Allah alhmdlh telah keluar dr fase itu.

Terapi IC ada 2.
Pertama, dg pendekatan psikologi.
*1. RECALL MEMORI*
Nanti malam, bunda silahkan recall memori pengasuhan saat kita kecil yg meninggalkan luka.
Hadirkan bayangan kejadian tsb.
Rasakan emosinya.
Jika bunda ada kawan bercerita, boleh ditemani beliau. Jika tdk ada, silahkan dituliskan.
Saat itu saya cerita sama suami.. sampai dada bergemuruh keras. Air mata mengalir deras.
Salah satu IC sy yg terpendam sampai dewasa salah satunya : saya marah ketika kakak laki2 saya dibelikan bakso sedang saya tidak.
Konyol nampaknya.
Tapi siapa yg bs menebak pikiran euis kecil.
Ternyata menyakitkan.
Saya cerita kejadian demi kejadian. Peristiwa demi peristiwa yg membuat sy marah dan terluka.
Suami hanya mengangguk dan mendengarkan.
Jika sdh dirasa telah keluar semua emosi, dan cukup plong (sy butuh sekitar 30 - 45 mnt untuk menumpahkan semua rasa ini).

*2. REFRAMING*
Ibarat foto, gambarnya gbs diubah. Kita hanya bisa mengganti bingkainya.
Maka kejadian2 yg membuat saya terluka tadi, coba saya beri bingkai baru.
Oh, mungkin mama syg begitu krn ndak paham.
Oh bs jd mama berbuat x krn kondisi ekonomi sedang sulit.
Oh bs jd mama berbuat y krn sedang ada ujian rumah tangga.
Bla bla bla.
Saya cari 1001 alasan untuk coba memahami.
Perlahan namun pasti, ada perasaan lbh lapang.

*3. MEMAAFKAN*
Barulah saya bisa memaafkan kejadian demi kejadian tsb.
Mungkin berat, tapi saya akan mencoba.
Ibarat paku, kalau sdh nembus tembok, saat dicabut akan meninggalkan bekas.
Maka sebisa mungkin saya tembel bekas lubangnya dg frame yg baru.
Memunculkan kebaikan2nya. Menghadirkan memori2 baiknya.
Dulu saya suka memandu muhasabah peserta, ttg memori saat ibu bertaruh nyawa melahirkan kita.
Alhamdulillah banyak membantu. Apalagi kalau ingat pahala menjadi pribadi yg pemaaf.
Toh ibu kita tak seburuk firaun. Toh ibu kita tak sehina kaum quraisy yg memusuhi rasulullah.
Jika allah saja Maha pemaaf, kenapa kita tidak?
Jika allah saja mengampuni umar yg tega mengubur hidup2 anak gadisnya, mengapa kita tidak berusaha memaafkan jg????

Penanya 1: Kalo sewaktu2 kumat lg mb?
Bunda Euis‬: Berarti prosesnya blm selesai

Penanya 2: Bagaimana jika Kita tidak bisa mengingat moment baik/ bahagia?
Bunda Euis: Minimal kita bs membayangkan ilustrasi ibu yg berjuang melahirkan kita dg bertaruh nyawa. Membesarkan kita. Mendidik kita. Membiayai kita

Penanya 3: Seburuk apa prilaku ibux shingga hrs diingat trs
Bunda Euis: Kita gbs bilang begini. Krn tiap org beda.  Beda stimulus, beda respon.
Spt saya, gara2 semangkok bakso bisa bikin IC negatif. Hanya semangkok bakso !!
Tapi siapa yg bs mengendalikan pikiran kita saat kecil?

Penanya 4: Bagaimana dng terpaksa melahirkan😇
Bunda Euis: Tetap saja ada hutang nyawa disana

Penanya 5: bagaimana jika proses recall memori karena lupa, tidak ingat jelas kejadian, yang diingta hanya rasa marah, jengkel.
Bunda Euis: Bikin ilustrasi. Buka album kenangan.
Intinya cari 1001 alasan.
Dan alasan paling tinggi adalah : jika Tuhan saja Maha Pengampun, mengapa kita yg hina dina ini tak bisa memaafkan??

Silahkan dicoba dulu nanti malam.
Sesuai urutan.
*4. SELF TALK*
Kita tahu itu tak benar, kita sdh memaafkan, maka kita *berjanji pada diri sendiri tidak akan melakukan hal serupa pada anak kita kelak suatu hari nanti*.

4 tahapan ini yg saya lakukan..
Dan manjur sekali.
Amarah, dengki, dendam, sakit hati... berubah jd rasa lapaaaangggg.
Masih ada memori itu, tp dia sdh punya makna yg lain.
Gambarnya masih sama. Tp skrg sdh ada bingkai yg baru.
Detik ini saya sangaaaaaatttt bersyukur sekali.
Saya punya IC negatif ke mama. Dulu kalau ketemu ada perasaan bgmn gitu meski sedang tdk ada masalah. Pokoknya ga nyaman..
Skrg qadarullah mama tinggal bersama kami sdh 1 thn lbh.
Saat saya sdh sembuh dr IC tsb.
Tiap hari ketemu. Tiap hari berinteraksi. Tdk ada perasaan2 yg membuat sy tdk nyaman.
Hilang. Menguap. Dg izin allah.
4 jurus ini belakangan baru saya tahu ternyata memamg direkomendasikan oleh para psikolog.
4 urutan ini yg dijadikan terapi healing untuk menyembuhkan IC negatif.
Saya sdh mencoba, kini giliran teman2 semua.

Penanya 6: Bu kalau luka masa lalunya banyak dan ditimbulkan oleh kedua orangtua apakah baiknya bicara langsung ke mereka atau kita dengan pasangan saja?
Bunda Euis: Ada yg bicara ke ortu. Tp saya tdk. Khawatir malah timbul konflik.. takut malah memperkeruh keadaan.
Sy cukupkan dg bicara ke pasangan.

Penanya 7: Kberadaan suami sbg pendukung sngt berperan penting
Bunda Euis‬: Betul. Jika blm memungkinkan krn satu dan lain hal, bs dg menulis.
Krn menulis salah satu terapi yg cukup ampuh jg.

Penanya 8: Apakah sama dengan teknik forgivess therapy?
Bunda Euis: Salah satunya.. point 3 memaafkan.
Karena saya diajarkan dengan menuliskan kenangan yang menjadi *introject* (IC negatif).
Yup, ini fase recall memori tadi.

Penanya 9: Sy trauma bukan karena orang tua, tapi pengasuh yg sangat tidak adil perlakuannya dengan adik saya. Sehingga timbul iri, marah, dendam, hingga menyebabkan perubahan karakter di masa kecil.
Saya banyak lupa perlakuannya, tapi yg justru sy ingat kebencian (iri hati) luar biasa pada adik saya.
Bunda Euis: Iya, IC bisa dg siapa saja.
Ortu, pengasuh, bahkan kawan atau tetangga. Misal saat di bully. Dsb.

Moderator: Teman teman, di sini fokus ya terapi ya.. Jadi insyaallah semua pertanyaan akan terjawab melalui terapi ini, atas izin Allah tentu.. Begitu kah mba @Euis Kurniawati?
Bunda Euis: Betul insyaallah.

Sampai disini. 4 jurus ini bs ditangkap maksudnya nggih?
Ini kalau pakai terapi versi psikologi.
Dan sebaik2 terapi adalah tazkiyatun nafs.


Sesi tanya jawab
Pertanyaan #1
Assalamualaikum mbk wulan,
Sy Putri dr Tulungagung
Pertama, Boleh minta tolong dijelaskan 5M pensucian jika yg sudah ditulis dlm materi?
Kedua, tntg pengasuhan masa lalu, boleh minta tips bagaimana memberikan pengertian ke org sekitar bahwa pola pengasuhan dulu dan sekarang itu jauh berbeda. Percayalah pd ibunya, ibu pasti ingin yg terbaik kok buat anak.
Gimana ya cara ngomongnya kalau itu kurang benar, yg benar seperti ini. Tanpa mereka tersinggung dan malah menyepelekan kita karna kita ibu newbie.

Jawaban: Dalam buku tarbiyah Ruhiyah, pensucian jiwa itu bisa dilakukan dengan 5 M

*1. Mu’ahadah* -mengingat ingat kembali perjanjian kita kepada Allah. Baik syahadah, maksud penciptaan, misi pernikahan, doa doa ketika ingin dikaruniai anak, menyadari potensi2 fitrah dstnya

*2. Muroqobah* – mendekat kepada Allah agar diberikan qoulan sadida, yaitu ucapan dan tutur yang indah berkesan mendalam, idea dan gagasan yang bernas dalam mendidik, sikap dan tindakan yang pantas diteladani.  Allahlah pada hakekatnya Murobby anak anak kita, karena Allahlah yang memahami fitrah anak anak kita. Maka kedekatan dengan Allah adalah agar hikmah hikmah mendidik langsung diberikan Allah untuk anak anak kita melalui diri kita.

*3. Muhasabah* – mengevaluasi terus menerus agar semakin sempurna dan sejalan dengan fitrah dan kitabullah, bukan obsesi nafsu dan orientasi materialisme

*4. Mu’aqobah* – menghukum diri jika tidak konsisten dengan hukuman yang membuat semakin bersemangat dan semakin konsisten untuk tidak melalaikan amanah

*5. Mujahadah* – sungguh sungguh menempuh jalan sukses (fitrah) dengan konsisten, membuat perencanaan dan ukuran2 nya.

Silahkan dipraktekkan yg ini.

Tanggapan: Maaf yg Mu'aqobah-menghukum diri sendiri itu mksdnya gmn ya bun?dgn cara bagaimana?
Bunda Euis: Bs dg apa aja. Misal berinfak. Tilawah. Atau hal2 lain yg positif.
Biar ada efek jera, hukuman yg kita tetapkan untuk diri sendiri jgn terlalu ringan. Khawatir justru kita abai dan menggampangkan.


Pertanyaan #2
Devi, Bekasi
Bagaimana kriteria/cara memanjakan anak yg benar?dalam artian,tetap memanjakan anak tp anak jg bs menjadi pribadi mandiri. Terima kasih.

Jawaban‬: Hati2 dengan konsep sayang.
Kadang atas nama cinta, justru kita berbuat kejam pada anak kita.
Kok bisa?
Misal nih, saat anak2 masih kecil, usia TK. Di sekolah, siapa yg pasangkan sepatu dan kaos kakinya ?
Mereka sendirikan ? Ibu guru hanya mendampingi, memotivasi. Ayo kamu hebat. Pasti bisa.
Saat dirumah. Siapa yg pasangkan sepatu dan kaos kaki saat mereka akan berangkat ke sekolah ?
Mungkin awalnya mereka pasang sendiri. Tp krn kelamaan, dan khawatir telat, maka sang bunda mengambil alih.
Ini kejam..  berbalut cover sayang.
Kita tdk bs 24 jam selalu ada bersama mereka. Jangan egois merebut kesempatan mereka untuk belajar.



Pertanyaan #3
Mutia, semarang
Assalamualaikum
Bunda saya mau bertanya
Jadi saya sekarang sudah mau menikah, tapi saya merasa saya masih menyimpan luka masa lalu atau inner child dari keluarga
Suara bentakan, kata-kata yg menurut saya menyakitkan itu seperti keputar ulang di dalam otak. Hal itu membuat saya sulit tidur, atau kadang kalau tidur tetiba kebangun dan seperti ketakutan.  Saya menjadi seorang yg emosinya sangat labil dan sering marah. Kadang saya menumpahkan kemarahan saya kepada calon pasangan. Saya tahu itu tidak benar tapi saya sulit mengendalikan, apalagi ditambah sikap ibu saya yg diktator, semua masih diatur dan dicampuri oleh ibu saya. Selain itu ibu juga selalu minta diperhatikan. Beliau mengizinkan saya menikah tp tidak mengizinkan saya berubah. Jadi saya harus tetap mengutamakan beliau. Itu membuat saya benar-benar depresi dan bingung menempatkan diri saya harus bagaimana. Disatu sisi luka batin masa kecil saya belum sembuh, disisi lain sudah ditambah keadaan rumit seperti itu.
Jadi bagaimana ya Bund agar saya bisa berdamai minimal dengan diri saya sendiri?
Terima kasih Bunda 🙏

Jawaban: Jika ada IC negatif, silahkan segera diselesaikan. Gunakan terapi pendekatan psikologi dg 4 jurus tadi. Plus 5M dr sisi tazkiyatun nafs.
Kalimat ibu minfa diprioritaskan saat sdh menikah.
Jika mb mutia bs ngobrol dan diskusi dr hati ke hati, silahkan dicoba. Tahan emosi. Kalau bs suasananya kondusif.
Jika dicoba ternyata blm terlalu berhasil, bs cari bantuan org ke 3 yg dirasa saran2nya bs didengar oleh ibu kita.
Krn bagaimanapun, bg seorang perempuan, saat telah menikah, ia wajib taat dan memprioritaskan suaminya.
Beda dg anak laki2. Meski sdh menikah, laki2 tetap milik ibunya.
Jangan lupa sertakan Allah dalam tiap ikhtiar. Krn Ia Yg Maha Membolak balikkan hati ibu kita. Yg Maha memudahkan apa yg sulit buat kita. Yg Maha memungkinkan apa yg mustahil bagi hambaNya.



Pertanyaan #4
liza nganjuk dan eki madiun
jika kita ingin menyelesaikan inner child kita,tapi maslh tsb sering "kambuh" ketika tiga anak lahir dg jarak berdekatan.sehingga pengelolaan emosi agak kacau,bngung cara membagi ksih sayang dan lelah karena tugas rumh yg menumpuk mjd hambatan.bgmn cara menata diri supaya bs mengendalikannya (pikiran,jiwa/ruhiyah) dg baik? Dan bagaimana caranya mohon dijelaskan lebih detail bagaimana cara kita melakukan tazkiyatun nufus tadi...syukron.

Jawaban: Sama bunda. Jika memang sumbernya krn IC, maka selesaikan.
Kedua, cobalah untuk menempatkan sesuatu dg porsi yg tepat.
Anak ttp prioritas pertama.
Urusan kerjaan rumah dll, bs dinomerduakan.
Berbagilah tugas dg suami.
Jika memang mungkin, outsource apa yg sekiranya bs dikerjakan oleh org lain.
Anak sy 3. Homeschooling. 24 jam sama bunda. Tanpa asisten.
Kebayang repotnya?
Saya msih kekeuh setrika sendiri. Tp lihat tumpukan setrika yg gak tahu kapan nikahnya kok tiba2 udah beranak pinak, saya jg jd emosi.
Maka sy gbs perfect garap semua. Delegasikan apa yg bs didelegasikan. Lempar ke laundry.
Turunkan standar agar kita ga stressssss.
Awas kalau stres otak amygdala bs panas. Gampang emosi, mudah marah.
Nasi tumpah bs jd drama !!

Mau sy ksh tips biar marahnya bs mereda?
Kalau bunda marah, biasanya apa yg dilakukan?
Bunda2 pernah marah yg sangat marah?
Mentok marahnya. Spt tdk bs tertahan.
Ada yg mau satu tips ala rasulullah?
Marah ke siapa saja. Apapun masalahnya.
Pernah dengar hadist nabi ttg marah? Jika kamu marah dlm kondisi berdiri, maka duduklah. Kalau duduk msh marah, maka berbaringlah. Klo berbaring masih marah, maka berwudhulah.
Jd kalau marah buanget, segera duduk ya bun.

Tp duduk spt apa yg bs meredakan marah?
Ada yg tau? 😊
Apakah duduk bersila? Duduk bersandar? Duduk spt tahiyat awal atau akhir?
Ternyata bukan.
Duduk yg bs meredakan rasa marah adalah duduk dg kaki tergantung. Bukan digantung.
Jadi silahkan cari kursi yg tinggi. Yg kalau kita duduk, tanpa perlu menahan kaki/ tanpa perlu diangkat, kaki otomatis tdk menyentuh tanah.
Bayangkan anak kecil duduk di kursi, kakinya tergantung kan ya. Tdk menyentuh tanah.
Kalau kaki kita menyentuh tanah, trus diangkat agar tdk menapak tanah itu msh kategori digantung. Bukan tergantung.
Knapa kok gitu? Krn saat marah tubuh kita mengeluarkan hormon kortisol/hormon stres.
Nah duduk dg posisi kaki tergantung ba menghambat kortisol menyebar ke seluruh tubuh dan akan kembali ke pabriknya. Ini yg akhinrya bs meredakan marah.
Kalau sdh duduk dg kaki tergantung, silahkan lakukan nafas perut. Bukan nafas dada.
Kalau ada bayi sedang tidur, coba dilihat saat dia bernafas. Dia pakai nafas perut.
Baru kmdn barengi dg dzikir agar marah makin reda dan emosi bs terkontrol.
Demikian 😊✅

Coba latihan dulu.
Silahkan duduk tegak.
Tangan kiri pegang dada. Tangan kanan pegang perut.
Tarik nafas panjang. Hembuskan perlahan
Waktu tarik nafas, perutnya mengembang atau mengempis?
Nafas perut = saat tarik nafas, perut mengembang. Buang nafas perut mengempis
Silahkan coba 3x.
Tiap malam mau tidur, coba latihan. Enak banget. Sambil berbaring. Biar terbiasa nafas perut.
Cukup insyaallah. Kita ke pertanyaan berikut.


Pertanyaan #5
Nama : Bunga
Domisili : Surabaya
Pertanyaan :
Saat ini meski kami (saya dan ibu) sudah tinggal di rumah yg berbeda namun intensitas kami untuk bertemu masih sangat sering, mengingat jarak rumah kami masih dalam satu komplek. Sehingga segala hal yg berhubungan dengan pola asuh saya kepada anak selalu mendapat intervensi dari ibu. Beberapa kali saya sudah mengajak ibu untuk bertukar pikiran dengan maksud saya bisa menjelaskan alasan2 mengapa saya melakukan ini itu kepada anak sedangkan hal itu berbeda dengan pola asuh ibu. Hanya saja ibu masih menganggap bahwa apa yg beliau ajarkan dahulu kepada saya adalah yg paling benar. Bagaimana kah sikap saya menghadapi hal tsb? Mengingat kami pun masih tinggal berdekatan?
Terima kasih sebelumnya bunda euis 🙏

Coba sesekali ketika ada artikel parenting bagus, di share ke ibu.
Kadang ortu lbh mudah melihat "hasil".
Siapa tahu ada contoh yg krg pas di sekitar kita.
Krn efek pola asuh.
Kedua, gak ada salahnya kalau ada seminar2 parenting, ibu diajak.
Ini yg sy lakukan kpd mama dan adek sy.
Alhmdlh it's work !!! Biidznillah.



Pertanyaan #6
Assalamualaikum mb Wulan.
Nama: Mama dan bunda
Domisili: Jombang
Pertanyaan sy untuk ibu narasumber:
1. Bagaimana cara yg ampuh agar pola asuh saya tidak terpengaruh pola asuh yang telah diberikan org tua sy? Karna saat saya  mencoba untuk tidak marah dan berkata kasar pd anak2, dalam sehari dua hari bisa berhasil tapi nanti setelah beberapa hari balik lagi ke pola asuh yang kasar. Mohon pencerahannya. Karna saat ini sy membersamai anak2 saya sendiri sedang suami bekerja di luar kota dan hanya bisa bertemu sabtu-minggu. Saya kasihan kalo anak2 nanti tumbuh dengan pribadi yang buruk karena pola asuh saya yang kurang baik. 🙏
2. Jika ada rekomendasi buku terkait parenting islami, mohon informasinya.
Trimakasih🙏

Jika krn IC negatif, coba lakukan terapi 4 jurus dan tazkiyatun nafs.
Sy ijin jawab pakai VN sebentar.

Baik bunda, pernah denger gak sih tentang anak yang kecanduan pornografi? Ngeri kan ya? Pernah denger tentang anak kecanduan narkoba? Itu juga ngeri. Tapi pernah denger gak ada anak yang kecanduan omelan orang tua?

Kecanduan omelan orang tua itu ternyata ilmiah. Saya dapatkan ketika belajar ke dr. Amir Zuhdi ya, pakar neurosains begitu, di pengasuhan berbasis otak. Eh, misalnya nih kita orang yang baik hati gitu ya kemudian kita melakukan suatu kesalahan, melakukan suatu kemaksiatan. Pertama kali ketika kita melakukan itu pasti ada perasaan tidak nyaman, perasaan merasa bersalah, berdosa, malu jangan-jangan ada yang lihat dan sebagainya. Tapi ketika kesalahan ini kita lakukan berulang kali berulang kali berulang kali maka kita akan berpindah posisi dari yang merasa tidak nyaman akhirnya menjadi perasaan yang biasa saja. Nah, ketika kita berada di posisi perasaan yang biasa saja kita lakukan kesalahan yang sama, lakukan lagi, lagi dan lagi kita akan berpindah ke posisi berikutnya. Apa? Dari yang biasa akhirnya menjadi kecanduan, ketagihan, kalo gak melakukan kejahatan itu gak enak, kalo gak melakukan kemaksiatan yang sama ada hal yang terasa kurang.

Nah, sama itu dengan omelan kita kepada anak kita. Pertama kali ketika anak kita marahin, kita omelin begitu ya, maka akan ada perubahan perasaan pada mereka yang awalnya mungkin mereka merada takut, merasa tidak nyaman, bahkan gestur tubuhnya itu akan terkesan seperti orang ketakutan dan sangat tidak nyaman. Tapi ketika berulang kali kita marahin, marahin, omelin, pukul, jewer gitu ya, maka dari yang merasa tidak nyaman akhirnya mereka akan pindah posisi ke perasaan yang biasa aja gitu. Makanya kenapa kok ada anak ketika dimarahi sama orang tuanya, eh mereka malah bantah gitu. "Awas HP.nya mama buang ya" "Buang aja, buang aja" gitu. Nah, ini tandanya mereka sudah merasa nyaman dengan omelan orang tuanya. Nah, ketika di posisi yang seperti ini perasaan biasa saja trus kita masih ngomelin lagi, masih marahin lagi, masih melakukan kekerasan fisik lagi, mereka akan pindah posisi dari yang merasa biasa saja akhirnya mereka akan ketagihan dengan omelan orang tua.

Nah, itu kenapa ketika saya ngisi training ke Jawa Tengah, ke Makasar, Medan begitu saya selalu dapati orang tua yang mengatakan "Bunda Euis, kenapa ya anak saya ini kok ada aja yang dia lakukan, ada aja yang dia perbuat sampek bikin mamanya itu selalu marah. Gak bisa gitu ya sehari saja bikin mamanya nih aman, damai, tentram sejahtera, sentosa begitu. Ada saja yang bikin dia em mamanya ini marah. Bisa jadi si anak ini sudah di posisi yang ketiga. Apa? Dia sudah kecanduan omelan orang tua. Kalo ibunya gak ngomel, dia merasa gak nyaman. Kalo ibunya gak marah-marah, dia merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Maka dia akan berbuat sesuatu biar bisa memenuhi kenikmatan mendengar omelan itu. Nah, ini jangan sampai kita eh anak-anak kita seperti ini. Gitu.

Jadi, eh manusia itu dalam otaknya ada sel-sel otak ya neuron-neuron. Setiap neuron itu akan terhubung sinab atau jembatan gitu. Kalo bahasa orang umum begitu. Nah, ketika ada pembelajaran, ketika ada informasi, ketika ada edukasi, ketika ada value baik yang ditanamkan, karakter baik yang diperkenalkan, itu semua itu memorinya tersimpan dalam sinab atau jembatan antar neuron ini. Nah, eh, pernah ada sebuah penelitian itu dari Lice Glade itu dia neliti, eh apa namanya, dia lagi nyusuin anaknya trus kepalanya itu dihubungkan ke kabel yang dihubungkan ke laptop untuk melihat aktivitas di otaknya. Ini eh, ketika dia lagi menyusu bagus banget gitu ada aliran listrik, sinab-sinabnya terbangun, terhubung begitu ya. Nah, si ibu ini kepo. Apa yang terjadi ketika saya bentak ini anak. Dan ketika dibentak ternyata sinab yang tadi bersambungan tiba-tiba dia menggelembung, membesar seperti balon dan akhirnya putus, pecah. Padahal sinab itu adalah tempat menyimpan memori, tempat menyimpan pembelajaran. Apa jadinya jika dia akhirnya putus begitu.

Pasti nyesek, pasti nyesel, pasti sedih kecewa gitu ya karena bertahun-tahun kita mau berinvestasi buat anak kita. Mendidik anak kita, menyekolahkan anak kita, naruh di TPA dan sebagainya tapi jika sinabnya itu akhirnya terputus begitu. Ini logikanya mirip seperti ini. Misalkan nih ya suami kita gajinya 5 juta. Setiap bulan kita gak boleh tuh ngambil duit 5 juta. Mau bayar sekolah, cari yang lain. Mau bayar cicilan, cari yang lain. Mau buat makan, cari yang lain. Pokoknya gak boleh diotak-atik yang 5 juta dari penghasilan suami ini.  Satu bulan 5 juta. Dua bulan 10 juta. Satu tahun berapa? 60 juta. Ketika sudah terkumpul 60 juta, keluarkan uang itu dari celengan, ambil korek silahkan dibakar. Perasaannya gimana? Nyesek, sedih, nyesel, kecewa, sakitnya disini, gitu ya. Eh, halo bunda, ayah, uni uang yang bisa dicari lagi. Ini harta dunia yang bisa diikhtiarkan kembali. Tapi bagaimana dengan otak anak kita yang rusak karena bentakan, karena jeweran, karena cubitan, gitu ya, karena makian. Gak akan bisa diulang lagi prosesnya. Maka, mudah-mudahan ini menjadi reminder buat kita bahwa anak itu investasi yang berharga gitu.

Reminder berikutnya apa? Nih, misalnya Pak Jokowi nitipin anaknya ke kita gitu ya. Nih anaknya bandel, misalnya, nakal, maka apa yang bisa kita lakukan? Apakah kita berani mukul anaknya Pak Jokowi? Nggak mungkin. Apakah kita berani memaki-maki anaknya Pak Jokowi? Nggak mungkin gitu. Eh, lalu kenapa kemudian eh jika anaknya Presiden saja kita tidak berani melakukan hal demikian, jika titipannya Presiden saja kita nggak berani berbuat demikian. Kita sadar gak sih bahwa sebenarnya anak itu bukan milik kita, tapi dia hanya titipan yang Allah titipkan kepada kita. Maka suatu hari nanti ketika kita dimintai pertanggungjawaban "Kamu apakan titipanku?" bisakah kita menjawabnya gitu. Maka, mudah-mudahan ini menjadi reminder buat kita agar kita bisa lebih eh mengontrol emosi diri, lebih sabar untuk membersamai buah hati kita. Siap gak siap amanah ini akan kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Mudah-mudahan kita bisa eh lebih rileks dan optimis dalam membersamai anak-anak kita.


Pertanyaan #7 tentang suami dan mertua
Bunda Revi di serang dan beberapa bunda yang pertanyaannya sama
1. Suami saya punya innerchild yg bbrp diantaranya kurang menyenangkan
Seperti, dia sering dimarahi ketika mengerjakan salah sedikit, sehingga trhadap anak kecil di sekitarnya dia sering agak marah ketika anak tersebut berbuat nakal (ambil tisu,numpahin makanan)
*nah, dg kasus tsb bagaimana menyelesaikannya? Sedangkan suami saya merasa itu hal yg wajar?*
 bagaimana carany agar suamj saya menyadari ada cara pengasuhan yg kurang baik di masa lalu, sehingga bisa memperbaikinya ketika mengasuh anaknya?
2. Org tua saya tinggal di lokasi pekerjaan yg berbeda, sehingga anak2 tinggal bersama ibu.
Saat, kondisi keuangan keluarga memburuk ketika ayah jatuh sakit, ibu sangat susah. Harus berjuang sendirian mencari biaya sekolah 4 orang anak dan menjaga suami yg sedang sakit.
Saat itu, ibu selalu curhat kalau dia capek kerja pagi sampe sore, dan di dalam curhatannya sering ada kata penyesalan menikah dgn ayah, atau menjelekkan ayah yg selama masih sehat suka foya2.
Akhirnya, setelah menikah, secara tdk sadar, ak sering banget menuntut suami memenuhi semua keinginanku, kadang sampai marah2. Ak menuntut suamiku sempurna, banyak duit. Ak nggk mau nasibku sama kayam ibu. Alhasil, ak sering marah2 ke suami. Suami salah didik anak, pasti aku komplen. Apa2 suami pasti salah.
Pernah juga aku marah ke suami, sebagai pelampiasan sakit hati ke mertua yg omongannya sangat pedes.
Kalau inget sakit hati ke mertua pasti ak marah ke suami, jdi ak suka marah ke anak juga😭😭
Pertanyaan: bagaimana caranya saya mengatasi luka pengasuhan ini. Menghapus luka ibu terhadap ayah, sehingga aku bisa memperlakukan suami dan anak dengan baik?

Jawaban: Sama ya dg penjelasan di awal.
4 jurus dan 5M.
Mudah2an ada manfaat dari diskusi kita malam ini.
Terima kasih sdh menemani saya belajar.
Mohon maaf jika ada yg krg berkenan 🙏😊
Sambung sltrhm di
Fb : euis kurniawati
Blog : bundaeuis.wordpress.com
Saya undur diri dulu. Salam hangat untuk keluarga dirumah.
Saling mndoakan moga makin sakinah mawaddah warahmah.
Anak2 tumbuh jd anak shalih mushlih bermanfaat bagi sebanyak2 manusia dan jd pintu surga untuk ayah bundanya.
Saya undur diri dulu.
Wassalamu'alaikum wr wb 🙏😊❤