Oleh: Mega Yohana
Materi
Sesuai namanya..., *Flash Fiction* atau yang biasa disingkat *FF* (bukan fanfic, _lho,_ ya!) merupakan *cerita pendek super-singkat yang panjang umumnya sekitar 200–500 kata.* Saking pendeknya, sebuah FF bisa dibaca habis (selesai) dalam waktu kurang dari lima menit. _Flash_ banget, deh!
200–500 kata itu *bukan patokan resmi*, _lho._ Namun, hanya patokan umum. Sebuah FF bisa saja terdiri dari 100 kata, 50 kata, bahkan 6 kata!
```For sale, baby shoes, never worn.```
Itu salah satunya, FF yang ditulis oleh Ernest Hemingway.
Lalu, apakah FF mentok di 500 kata? Jawabannya, “Nggak.”
Ada yang menyebutkan bahwa cerita dengan 1k kata masih bisa disebut FF. Namun, untuk saya pribadi, cenderung mengiblat pada acuan 500 kata. Sebab, melihat “jumlah kata”-nya, cerita dengan 600 kata ke atas itu bisa dibilang “lumayan” panjang untuk ukuran “cerita yang bisa selesai dibaca sebelum kopi mendingin”. Selain itu, semakin banyak jumlah kata, semakin cerita berpotensi melebar sehingga mengaburkan unsur-unsur FF.
Apa saja unsur-unsur FF?
Sesuai dengan pengertiannya, *unsur utama dalam FF ada 2: flash dan twist. Artinya, singkat, padat, dan twisted ending.
Nah, kalau sudah paham apa itu FF, saatnya kita menulis!
*Cara Menulis Flash Fiction*
1. Awali dengan konflik
2. Gunakan dialog yang efektif
3. Pastikan memakai diksi yang tepat
4. Twisted Ending!
5. Endapkan – baca ulang – revisi
6. Minta feedback
7. Terus berlatih~ π❤π
*Materi selengkapnya bisa dibaca di blog:*
https://hazukiisme.blogspot.com/2017/12/writing-yuk-kita-ngomongin-flash-fiction.html?m=1
Sesi Tanya Jawab
Perkenalkan nama saya Ayu rafika sari,
Bagaimana kak caranya agar ending FF yang kita buat tidak terkesan meggantung endingnya.. karena dengan cerita yang singkat, saya sendiri terkadang sulit mengakhirkan cerita
Jawaban
Sebenarnya, yg paling penting dr semua "teori" ini adalah *praktik*, banyak2 latihan.
Namun, untuk tips, mungkin bisa dg cara mengendapkan karya. Tidak terburu2 posting. Tp diamkan/simpan dulu karya tersebut. Bisa dalam waktu beberapa jam, bisa beberapa hr.
Nah, setelah diendapkan, baru, deh, dibaca ulang. Insyaallah nanti ketemu bagian2 mana aja yg janggal, termasuk masalah ending.
Jadi, bisa dilakukan revisi terlebih dahulu.
Cara lain, bisa juga dg minta pendapat dr teman. π
Kak, saya mau nanya, nama saya Regina Maheswari, apakah jika Flash Fiction itu tidak diawali dgn konflik apakah boleh? Terima kasih sebelumnya.
Jawaban
Boleh2 saja, kok.
Cuma, mungkin nanti jd kendala dg "jumlah kata".
Misalnya diceritakan secara runtut dr perkenalan, konflik, klimaks, ending, kira2 cukup, gak, batasan jumlah kata-nya?
Kalau cukup, ya oke2 aja.
Kalau gak cukup, ada baiknya hal2 yg bikin jumlah kata bengkak seperti pembukaan itu dihilangkan.
Ada nggak sih cara membuat ff yg unik dan berbeda dgn yg lain? Shg pembaca tertarik untuk baca sampe akhir. Karna kadang jangankan orang lain, saya sendiripun malas untuk baca cerita yg saya buat sendiri, kalau alurnya B aja π
Jawaban:
Waduh, kalo soal "menarik/tidak" ini agak sulit, sebenarnya. Karena stndarnya tergantung masing2 pembaca. π
Cuma... mungkin bisa disiasati dg ini:
Memberikan paragraf pembuka yang menarik.
Seperti apa, misalnya?
Ada banyak, π
Coba baca di sini, ya, ada saya rangkumkan soal paragraf pembuka:
https://hazukiisme.blogspot.com/2017/10/writing-7-jenis-paragraf-pembuka-cerita.html?m=1
Ada contoh juga di sana. ❤π
Hallo kak, salam kenal... Nama saya Lea
Kak saya mau tanya, Apakah di FF tidak perlu pengenalan tokoh ya? Dan apakah tidak bisa jika menggunakan diksi.
Terima kasihπ
Jawaban:
Halo, Lintang Lea, π
Udah pernah kenalan, lho, di Minggu Seru. π
Pengenalan tokoh bisa dilakukan sambil lalu, lho, jd bukan yg "Dia adalah X, seorang ABC yang DEF," runtut begitu. Tapi bisa diselipin di antara dialog dan narasi.
Secara harfiah, "diksi" berarti "pilihan kata".
Jadi, tentu saja boleh dan memang perlu pakai diksi. π
Kalau gak pakai kata2, gimana bisa jadi cerita, coba?
Tentang diksi:
https://hazukiisme.blogspot.com/2017/12/writing-beda-cerita-beda-diksi.html?m=1
Assalamu'alaikum kk @Kak Mega Seminar KIC..
Perkenalkan saya Aris Royanda dr Aceh..
Apa membuat ff ada struktur tersendiri atau sama seperti fiksi pada umumnya? Seperti cerpen.
Apa twisted endingnya meski klimaks atau gak. Bagusnya gimana? Adakah anjuran tentang jumlah kata/kalimat/paragraf yg baik untuk twisted ending?
Sudut pandang apa harus sebagai orang pertama atau ketiga?
Jawaban:
Waalaikum salam, ini Mas atau Mbak? π
π
1. Yg membedakan FF dr fiksi lainnya adalah flash & twist. Selain itu sama saja.
2. Soal twisted ending, penulis yg bisa menentukan pada bagian apa (klimaks atau benar2 ending) letaknya. Yg jelas, sebaiknya setelah twist dimunculkan, tidak ditambahi keterangan/narasi/amanat lain karena akan menurunkan tone cerita. Akhiri tepat pada saat/setelah twist muncul. Biarkan pembaca yg menyimpulkan.
3. Sudut pandang bebas. Pov 1, 2, 3, boleh2 saja.
Selamat malam kak, saya Cindy Andika Fiona ingin bertanya,
gimana ya caranya membuat cerita kita teratur dan tidak melebar dengan inspirasi liar kita? Lalu ada tips gak kak membuat ending twisted yang bener2 gak terduga pembaca? Makasih
Jawaban:
Cerita tidak melebar, ya. Kalo novel, bisa dg outline. Kalau ff, bisa dg premis dan outline singkat.
Untuk tips ending yg bener2 tak terduga, saya tidak ada. Hanya sering2 latihan yg bisa membentuk itu. π
Saya Abdul Halim Sameer Dari Deli Serdang
Mau nanya, Apakah dalam menulis FF endingnya boleh dalam bentuk dialog?
Jawaban:
Boleh, dong. ❤π
Kalau FF tu bahasanya boleh ga biasa aja? Atau harus semacam konotasi gtu kak?kyk diksi2 pd puisi?
Jawaban
Boleh yg mana saja.
Cuma, kalo mau pakai diksi liris, ati2 agar ff nya gak berubah jadi prosa ungu. π
Kak maaf mau menanggapi, cara membuat premis itu seperti apa sih kak? Dan bedanya premis dan outline itu seperti apa? Terimaksih kak
Jawaban:
Secara umum, premis adalah kalimat singkat yg mencakup tokoh utama, tujuan, dan halangan.
TAPI... sebenarnya cara bikin premis ada rumusnya, nggak asal kalimat.
Kalo outline itu kerangka cerita.
Maaf mau nanya lagi
Buku kumpulan FF yang keren menurut kakak yang sudah kaka baca Apa judulnya kak Untuk dijadikan sumber refrensi
Jawaban:
Waduh, kalo gini saya promosikan buku hasil tantangan menulis FF di Kastil Mimpi. π
π€£
Judulnya *Anak-Anak Waktu*, buku itu memuat kumpulan karya para pemenang. Jadi, ya, insyaallah, bisa dijadikan referensi. ❤π
Ka nanya lagi ya π€
Menurut kaka pribadi membuat ff itu baiknya dgn dialog atau tanpa dialog?
Jawaban:
Tergantung asyiknya penulis.
Ada syarat berapa kalimat untuk dialog ada FF gak kak? Lalu ada cara penulisan supaya dialog bisa diringkas kah?
Jawaban:
Tidak ada.
Penutup
Oke, terima kasih sekali lagi, Admin, Moderator, Notulis, dan teman-teman semua~ π€❤π
Untuk teman-teman yang tertarik mendalami FF, boleh banget, _lho,_ gabung di *Kastil Mimpi.*
Halaman Facebook: *Kastil Mimpi*
Grup Facebook: *Para Penulis Kastil Mimpi*
Instagram: *@kastil.mimpi*
Di sini, kami ada tantangan menulis yang disebut TMKM. Setiap 10 edisi, karya para pemenang dari tantangan ini akan diterbitkan dalam bentuk buku antologi. Wujud dari hasil TMKM 1 s/d 10 berupa antologi *Anak-Anak Waktu.* Untuk hasil TMKM 11 s/d 20, masih dalam proses pemasakan di dapur. Sementara itu sekarang ini, kami sedang menuju TMKM 21. Ini promosi, tetapi jika teman-teman berminat, bisa hubungi saya untuk pemesanan antologi *Anak-Anak Waktu.*
Sekali lagi, terima kasih banyak~ π€❤π
0 $type={blogger}:
Posting Komentar