Kajian Online: "Menjadi Wanita Tangguh, Ibu dan Istri Sholehah yang Bergaji Surga-NYA"


Oleh: Ust. Dedy Irawan S.Pdi
Ahad, 14 Mei 2017



📌Tidak ada perhiasan yang paling indah di muka bumi ini, kecuali istri yang shalehah. Perkataan ini bukanlah sekedar kutipan dari lagu semata melainkan memang benar adanya. 📌Di mana dalam Al-Qur’an sendiri dijelaskan banyak hal mengenai kemuliaan seorang istri yang shalehah, yang merupakan idaman seluruh lelaki yang beriman di muka bumi ini, dan juga sangat dirindukan surga, dan salah satunya terdapat didalam al-Qur’an yakni:

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

"Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka." (An-Nisa: 34)

📌Istri-istri sholehah bisa kita rinci dengan lainnya yang Akan di ambilketerangan-keterangannya dari hadis,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

📌"Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191)

📌Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”(HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287).
Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud).
📌Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
”Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.” (HR. Ibnu Majah).

📌Dari hadis-hadis ini tentunya kita akan termotivasi untuk menjadi wanita seperti hal yang tertera didalam judul kajian kita malam ini yakni: ““Menjadi wanita tangguh, ibu dan istri sholehah yang bergaji surganya”. Maka disini saya sebagai pembicara akan menjelaskan dan memaparkan apa saja amalan-amalan wanita yang tangguh dan yang dirindukan oleh Surga.

📌Sebelum kita membahas kajian kita tentang “Menjadi wanita tangguh, ibu dan istri sholehah yang bergaji surganya’ lebih baiknya kita harus mengetahui apa itu definisi dari:
1) Wanita Tangguh  ?
2) Ibu dan Istri yang shalehah?
3) Amalan-amalan wanita yang dirindukan Surga?

👳saya ingin bertanya pada antunna siapakah yang antunna jadikan teladan sebagai wanita yang tangguh.....?🙋

↪Adalah fitrah manusia yang selalu ingin mencari teladan terbaik untuk diikuti dan dicontoh, maka teladan terbaik yang bisa dijadikan contoh agar para sahabat duha, bisa mengikuti teladannya untuk bisa menjadi wanita yang tangguh yakni “Sayyidah Fathimah”, kenapa saya sebagai pembicara mengambil Sayyidah Fatimah, untuk dijadikan teladan wanita yang tangguh, maka mari kita simak kisah beliau:
Sayidah Fatimah adalah putri kesayangan Nabi yang meninggal setelah wafatnya Rasulullah saw, Semua urusan rumah tangga diurus sendiri oleh Sayyidah Fatimah. Ia mengurus anak-anak, menggiling biji-biji gandum lalu mengayaknya untuk membuat adonan roti. ↪Sedangkan sejak kecil Fatimah sakit-sakitan. Badannya pun kurus karenanya. Ia merasa kelelahan hingga tangannya pecah-pecah akibat terkena alat penumbuk gandum.

↪Suatu ketika, Fatimah mendatangi kediaman sang ayah. Kebetulan, sang ayah mendapatkan seorang budak perempuan. Fatimah berpesan pada Aisyah RA tentang keinginannya mendapatkan pembantu di rumahnya. Aisyah RA pun menyampaikannya. Namun bagaimana jawaban Rasulullah?  Beliau mendatangi putrinya, dan berkata dengan perasaan haru. “Maukah kalian kuberi tahu sesuatu yang lebih baik dari yang kamu minta? Bila hendak naik pembaringan, maka bertakbirlah 33 kali, bertasbihlah 33 kali, dan bertahmidlah 33 kali. semuanya itu lebih baik daripada seorang pembantu.”(H.R Muslim).
Sejak saat itu, Ali dan Fatimah mengamalkan dzikir tersebut hingga akhir hayat. Tak pernah lagi Fatimah meminta pembantu. Tak lagi ia mengeluh atas keletihan yang menderanya. Padahal sebagai putri Rasulullah, bisa saja Fatimah ngotot minta pelayan. Toh, siapa yang berani menolak jika Rasulullah memerintahkan seorang budak untuk membantu Fatimah?

Ukhti,Dibanding sayyidah Fatimah RA, alangkah nyaman hidup kita sekarang. Tak perlu repot-repot menggiling biji gandum, swalayan bertebaran menyajikan aneka roti yang kita inginkan. Siapalah di antara kita yang masih tidur beralaskan tikar yang koyak? Kasur kapas pun kini terlalu sederhana. Tak perlu repot-repot mencuci gunungan baju kotor, mesin cuci dijual dengan harga yang terjangkau. Pilihan lain? Laundry berdiri di mana-mana, lengkap dengan jasa setrika. Yang tak sempat masak? Catering di mana-mana. Tinggal calling, pesanan pun datang. warung-warung makan pun bersebaran, tinggal pilih mana yang sesuai selera.
Tapi, mengapa kita masih sering mengeluh?
“Ah, bosan banget hidup gini-gini terus ngurus rumah. Kapan keluarnya? Bisa jamuran gue lama-lama.” “Andai saja gaji suamiku lebih besar, hidupku tak akan semalang ini. Mupeng liat temen-teman pada rutin nge-mall L”
“Pusyiiiinggg! Pembantu mudik, jadi rempong deh. Susah amir jadi wanita!”
Yang di kantor pun mengeluh.
“Hadeh … dasar Kabid tukang nyuruh. Satu belum kelar, tugas dah ditambahin lagi! Tugas mulu tugas mulu, kapan naik gaji?!”
“Duh, gak enak banget kerja di sana. Temenku pada resek, tukang gosip, nyebelin bla bla bla …!”
Yang putus cinta, tak kalah nestapa. Hampir tiap menit status Facebook ter-update dengan kata-kata menyayat seolah dunia runtuh tanpa kasih. Ia kabarkan pada penghuni jagat maya jika hatinya tengah dirambah gundah gulana lir kepedihan Romeo kehilangan Julianya.
Ukhti,Terkadang hidup kita rasakan sedemikian berat. Ujian datang silih berganti. Air mata menjadi teman setia. Hidup kita, berkalang derita. Benarkah? Mari kita bertanya pada nurani, lebih beratkah daripada derita sayyidah Fatimah? Lebih beratkah daripada perjuangan para shahabiyah? Begitupun istri para sahabat-sahabat Nabi, seperti halnya putri-putri Rasulllah seprti Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah r.a. yang aktif berjihad mendampingi suami-suami mereka, bahkan Ruqayyah harus dua kali hijrah bersama Utsman r.a. ke Habasyah dan Madinah.
Jika mereka sanggup menjalani hidup yang sedemikian berat, maka merekalah tauladan kita. Kekuatan, keteguhan, ketegaran, ketangguhan, kebersahajaan, dan segala kebaikan mereka adalah guru abadi sepanjang zaman.
Selama nafas masih di badan, hidup tak akan lepas dari masalah. Masalah berat ataukah tidak, tergantung bagaimana kita memandangnya. Marilah berkaca pada sayyidah Fatimah RA. Ketika beban hidup dipandang sebagai jalan menuju surga atau jalan bagi Allah untuk menaikkan derajat seorang hamba, maka ia tak lagi terasa berat. Kelelahan dan kemiskinan tak  berat dirasa manakala tergantikan dengan dzikir yang kelak menjadikan mereka orang-orang yang kaya di surga. Bagi sayyidah Fatimah yang berjiwa besar, derita yang berat dipandangnya ringan dibanding pahala yang diraupnya.
Di mata orang-orang besar masalah besar terlihat kecil. Dan di mata orang-orang kecil, masalah kecil menjadi besar.
📌Kita, pilih yang mana?, maka mulai sekarang, mari kita ubah WORLDVIEW ( cara pandang hidup) kita, dari sekarang agar bisa mempunyai jiwa yang tangguh dan tegar, seperti halnya Sayyidah Fatimah, dan mari kita hilangkan, budaya mengeluh, karena Allah tidak suka terhadap hambaNya, yang sering mengeluh.
↪Dari kisah diatas kita bisa mengambil ibroh (pelajaran), bahwa wanita yang tangguh dari perspektif Sayyidah Fatimah yakni  " tidak mengeluh"  walaupun dalam kondisi apapun, tidak mengeluh ketika dihadapkan cobaan yang berat, tidak mengeluh ketika mendapat tugas dari suami, tidak mengeluh ketika mendapat tugas dari dosen dll.😁...
↪sayyidah Fatimah tidak mengeluh walaupun harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah sendiri, bahkan sampai tanganya yang halus menjadi kasar  dan tidak diberi pembantu oleh ayahnya, maka mari kita mulai menjauhkan budaya mengeluh 👍

👳gimana para sahabat duha siap untuk mulai menjauhi budaya mengeluh...insya Allah siap yah😁...

↪nah sekarang kita akan membahas tentang
Karakter Ibu dan Istri yang shalehah menurut alqur'an..😁
📌Karakter Ibu dan Istri yang shalehah menurut al-qur,an yakni sebagaimana dalam surat at-tahrim ayat 5...yakni
 عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تآئِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سآئِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا


"Jika sampai Nabi menceraikan kalian, mudah-mudahan Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian, muslimat, mukminat, qanitat, taibat, 'abidat, saihat dari kalangan janda ataupun gadis." (At-Tahrim: 5)
📌Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan beberapa sifat istri yang shalihah yaitu:
a. Muslimat: wanita-wanita yang ikhlas (kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala), tunduk kepada perintah Allah ta'ala dan perintah Rasul-Nya.

b. Mukminat: wanita-wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala
c. Qanitat: wanita-wanita yang taat
d. Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka, selalu kembali kepada perintah (perkara yang ditetapkan) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam walaupun harus meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka.
e. 'Abidat: wanita-wanita yang banyak melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala (dengan mentauhidkannya karena semua yang dimaksud dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Qur'an adalah tauhid, kata Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma).
f. Shoimat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-Jami' li Ahkamil Qur'an, 18/126-127, Tafsir Ibnu Katsir, 8/132)

📌nah .sekarang kita akan masuk ke sesi ke 3 yakni amalan-amalan wanita solihah yang bergaji surga,,,gimana masih semangat kan para pejuang sahabat duha 💪😁
📌SedangkanCiri-ciri amalan Istri solehah yang bergaji surga
Berusaha ta’at kepada suami semampu mungkin, karena istri yang ta’at kepada suaminya, akan dimohonkan ampunan (istighfar), oleh seluruh malikat, bintang-bintang termasuk bulan dan matahari serta hewan-hewan baik yang didarat maupun yang di air” (al-Hadis). Sebagaimana dalam hadis Nabi “
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ


“Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191)

Tidak menentang suami (قانتات), jika pendapat si istri bertentangan dengan pendapat suaminya.
Berusaha tidak bermuka masam didepan suaminya, jika si suami rezekinya lebih sedikit dari pada biasanya, bermanis mukalah kepada suami, karena senyummu kepada suamimu adalah sodaqoh, walaupun itu dibuat-buat, sebagaimana hadis Rasul تبسمك لأخيك صدقة (senyummu kepada saudaramu adalah sodaqoh).
Berusaha memilih kata-kata yang baik dan menjaga perasaan suaminya, sebagaimana Rasul bersabda “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah bertutur kata yang baik atau diam (Muttafaqun alaihi).
Usahakan agar istri tidak menyuruh suami, untuk mengerjakan pekerjaannya sedangkan si istri sedang kosong, tidak ada kerjaan ketika itu.
Keluar rumah dengan meminta izin suami terlebih dahulu, agar membuat bahagia hatinya dan menghargai suaminya. Karena jika si istri keluar rumah tanpa izin suaminya maka si istri akan diangkat keberkahannya serta dilaknat oleh Allah dan malaikat.
Sebagaimana kisah yang terdapat dalam kitab Uqudulujain  karya syeikh Nawawi al-bantani, yang mengisahkan tentang wanita yang ta’at dan tidak berani keluar rumah tanpa izin dari suaminya ketika ditinggal jihad suaminya dalam perang uhud, walaupun ketika itu ayahnya meninggal namun si istri ketika itu tidak berani keluar rumah karena teringat pesan suaminya agar tidak keluar rumah, sebelum si suami pulang dari berjihad, dan ketika Rasul ditanya, Rasul menjawab “Bahwa dosa-dosa ayah wanita tersebut telah diampuni Allah swt, karena dia mempunyai seorang puteri yang sangat taat terhadap suaminya”. Dari kisah ini kita bisa mengetahui bahwa ta’atnya seorang istri kepada suaminya akan menjadi penghapus dosa orang tuanya..Masya Allah.
Hendaknya seorang Istri berhias dan mempercantik dirinya dihadapan suaminya.
Memperhatikan waktu makan suami, karena laparnya suami akan menimbulkan emosi, hendaknya si istri memperhatikan sayuran dan lauk yang disukai suami dan selalu berpikir besok suamiku makan apa yah?,
Menghormati mertua serta kerabat suami karena ini membuat suami senang dan bersabar atas kelakuan jelek mertuanya dan pintar mengambil hati mertuanya.
Berusaha menenangkan hati suami jika sedang galau dalam suatu masalah dan  menjauhi dari hal-hal yang mengobarkan amarah suami,sebagaimana kisah khadijah ketika Rasul pertama kali di datengi malaikat jibril, yang membuat Rasul takut dll.
Segera meminta maaf dahuluan jika si sitri salah, bukannya merasa angkuh dan ingin dimengerti oleh suami dan jangan lupa cium tangan suami, agar luluh hatinya. Sebagaimana hadis Rasul: “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”(HR. An-Nasai).
Mencium tangan suami ketika ingin bekerja dan pulang dari kerja dan kalo bisa pijit badannya dan tidak mencuekinya, karena ini semua akan membuat hatinya senang.
Mau diajak suami untuk solat malam, bahkan kalo bisa si istri yang mengajak suaminya shalat malam, karena amalan ini dalam hadis Nabi, menjadi sebab turunnya rahmat Allah, dan suami dan istri dicatat sebagai ahli zikir.
Tidak menyebarkan rahasia keluarga dan aib serta rahasia diranjang antara suami dan istri, karena ditakutkan akan mendatangkan fitnah bagi keduanya.
Berusaha untuk selalu memberi motivasi, semangat, masukan, nasehat kepada suami, seperti kisah khadijah, ainun istri habibi dan  siti raham istri buya hamka, dan ingatlah bahwa dibalik kesuksesan suami pasti disana ada seorang istri yang hebat, yang selalu mendukung dan memotivasi suaminya.
Jika dipanggil suami untuk berhubungan, segera datang walau dia sedang berada diatas unta dan sedang membakar roti dan walaupun roti itu hangus (al-hadis),  karena ada maslahah yang lebih besar daripada itu. Penuhi hak biologis suami, karena hak biologis laki-laki tidak sama dengan hak biologis wanita, karena laki-laki tidak dirangsang pun maka kejiwaan biologisnya akan bermasalah, beda halnya dengan wanita yang kuat menahan hubungan biologisnya terhadap suaminya dalam 4 bulan, “sebagaimana jawaban hafsah kepada ayahnya umar ibn khattab, ketika ditanya tentang berapa lama wanita kuat menahan hubungan biologisnya ketika ditinggal suaminya perang”.
Beda halnya dengan lelaki, dan normal jika ada lelaki yang meminta berhubungan biologis terhadap istrinya setiap hari atau 3 hari sekali, hal ini disebabkan karena sperma laki-laki sebagian komposisinya tercipta dari api (riset ilmu biologi), maka dari pada itu ia, bersifat panas dan anget dan tidak cair seperti air, karena inilah jika hak biologis suami tidak dipenuhi akan mengakibatkan si suami emosi dan terganggu kejiwaannya sehingga larinya ke pekerjaannya dan aktivitas lainnya.
Bahkan jika si istri dalam keadaan haid, sebagaimana hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah “Jika kami sedang haid dan Rasul meminta untuk berhubungan biologis, maka Rasul menyuruh kami untuk mengikat kencang, jalan keluarnya darah di kemaluan kami”(al-hadis). Hal ini sangat penting saya beritahukan kepada para sahabat duha, terutama yang sudah menikah karena masalah biologis tidak bisa ditunda.
Berusaha berperan membantu suami ketika dalam kondisi keuangan yang sedang merosot atau dalam keadaan sakit dan sulit, dengan menjual hiasannya dan sebagainya sebagaimana yang dilakukan istri buya hamka, siti raham ketika dalam kondisi yang sulit. Dan kisah ini pernah terjadi pada masa Rasulullah yang tertera dalam hadisnya yakni:
Zainab, Istri Abdullah bin Mas’ud ra, pernah datang kepada Rasulullah saw, dan ia berkata:” Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau hari ini memerintahkan untuk bershadaqah. Aku mempunyai perhiasan, dan aku berkeinginan untuk menshadaqahkannya. Sedangkan Ibnu Mas’ud beranggapan bahwa anaknya lebih berhak untuk mendapatkan shadaqah itu dibandingkan orang lain”. Kemudian Rasulullah saw, bersabda “Ibnu Mas’ud itu benar. Suamimu dan anakmu lebih berhak untuk mendapatkan shadaqah itu dibandingkan orang lain. ( HR. Bukhari).
Dan perlu kita ketahui bahwa Ibnu mas’ud adalah keturunan dari keluarga miskin dan ketika itu kondisi keuangannya sedang tidak baik, sedangkan Zainab berasal dari keturunan kaya. Bahkan dalam riwayat lain Rasul bersabda:” bahwa yang paling besar pahala sahadaqah dan lebih afdal, yakni jika satu dinar yang dishadaqahkan untuk keluarga si Istri (suami dan anaknya). (HR. Muslim: 955).
Dan yang terakhir hendaknya segala hal yang dilakukan istri kepada suaminya diniatkan karena Allah, dan diniatkan untuk mendapat ridha Allah dan suami. Sebagaimana dalam hadis Nabi yang diriwayatkan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَاامْرَأَةٍمَاتَتْوَزَوْجُهَاعَنْهَارَاضٍدَخَلَتِالْجَنَّةَ

Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Ridho disini bermakna rasa puas suami atas pelayanan si istri selama berumah tangga dengannya, yang mana si istri benar-benar memperhatikan kewajiban terhadap suaminya, sehingga berimplikasi datangnya rasa senang, bahagia sehingga si suami ridho akan si istri. Dan rasa inilah yang terjadi pada BJ. Habibie dan Buya Hamka dan terutama Rasulullah ketika ditinggal khodijah.
Dan untuk menjadi penutup kajian malam ini, saya menutupnya dengan hadis Rasul:انماالمرءحديثبعدهفكنحديثاحسنالمنوعى (“sesungguhnya setiap manusia ketika meninggal maka akan meninggalkan cerita (bagi suaminya, istrinya, keluarganya dll), maka jadikanlah kisah hidupmu, kisah hidup yang baik terhadap yang ditinggalkan olehmu”(al-hadis).
📌Dari hadis ini saya mengajak kepada seluruh sahabat duha, agar menjadi wanita yang solihah yang mana ia ta’at terhadap suaminya, sehingga berimplikasi datangnya ridha suami ke istri yang mengantarkan dirinya kesurga-Nya. Dan menandakan bahwa si istri meninggalkan si suami dengan kisah hidupnya yang baik, yang akan dikenang suaminya hingga yaumul akhir, sebagaimana yang terjadi dalam kisah Khadijah, Ainun istri BJ. Habibi dan Siti Raham istri Buya Hamka.

📌dan terakhir saya tutup dengan amalan yang paling dapat menarik si istri kepada surganya yakni mendidik anaknya dan terutama anak perempuan sbgmn hadis nabi yakni

↪Al Imam Muslim rahimahullah membuat sebuah bab dalam kitab shahihnya dengan judul (باب فَضْلِ الإِحْسَانِ إِلَى الْبَنَاتِ) “Keutamaan Berbuat Baik kepada Anak-Anak Perempuan”. Beliau membawakan tiga hadits sebagai berikut :

Pertama. Hadits dari  ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

جَاءَتْنِى امْرَأَةٌ وَمَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا فَسَأَلَتْنِى فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِى شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَأَخَذَتْهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا شَيْئًا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ وَابْنَتَاهَا فَدَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثَهَا فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ »

“Ada seorang wanita yang datang menemuiku dengan membawa dua anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Lalu akau berikan sebuah kurma tersebut untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi shallallhu ‘alaii wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka” (H.R Muslim 2629)

Kedua. Diriwayatkan juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

جَاءَتْنِى مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِى كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِى شَأْنُهَا فَذَكَرْتُ الَّذِى صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ »

“Seorang wanita miskin datang kepadaku dengan membawa dua anak perempuannya, lalu  aku memberinya tiga buah kurma. Kemudian dia memberi untuk anaknya masing-masing satu buah kurma, dan satu kurma hendak dia masukkan ke mulutnya untuk dimakan sendiri. Namun kedua anaknya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun membagi dua kurma yang semula hendak dia makan untuk diberikan kepada kedua anaknya. Peristiwa itu membuatku takjub sehingga aku ceritakan perbuatan wanita tadi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, : Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka” (H.R Muslim 2630)

Ketiga. Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata  bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)

♻⚜♻⚜♻⚜♻⚜♻⚜♻




🍁 *SESI TANYA JAWAB*🍁

*Pertanyaan*

1⃣. Rinna
Assalamu'alaikum ustadz ana Rinna
Ana mau tanya, ustadz bagaimana kiat kiatnya utk menjadi wanita yg pandai bersyukur? Sedangkan manusia sendiri diciptakan bersifat berkeluh kesah? Jazakallahu ustadz 🙏

*Jawaban* :

1. al-qana'ah bi qolil yakni berusaha untuk mampu mensyukuri rezeki yang sedikit yang telah diberikan kepada suami ke istri,,dan mengingkarinya termasuk sebab masuknya ke neraka, sebagaimana hadis rasul bahwa banyak para penghuni neraka adalah wanita dikarenakan kekufuran mereka, yakni mengkufuri kebaikan suami dan rezeki yang diberikan kepadanya.


2⃣. Nitis
Assalamualaikum..
Tanya ustadz ..
Tips, agar tak mudah terbawa arus dengan perkumpulan ibu2 (semisalnya di sekolah anak)??
😭😭

*Jawaban* :

pertama , jika yang diomongkan dalam perkumpulan itu tentang gosip maka berusaha untuk menasehati mereka, sebagaimana hadis nabi 'jika kalian melihat suatu kemunkaran maka cegahlah dengan tangan, kl tidak bisa dengan lisan dan kl tidak bisa dengan yakni dgn cara mendoakannya....yang kedua. jika tidak mampu memberi nasehat izin kepada mereka dengan berbohong dalam kebagian sbg illah (alasan), untuk menjauhi perkumpulan tadi,,,


3.⃣ Susi
🙋 Ijin bertanya ustadz

Bagaimana agar kami, para ibu rempong bisa mengelola hati agar tdk lekas marah?
Terkadang kl terkendala kena masalah, misal cucian numpuk, dapur kotor, blm masak, anak rewel, si kakak sakit, si ayah gak pulang2, rmh berantakan, jd kan kami ngedumel dlm hati.

*Jawaban* :

tips nya ya yakni, dengan mengistirahatkan diri sebentar, atau refreshing keluar sebentar, karena marah itu datangnya dr setan dan sifatnya membawa otak kita cepat panas, maka refreshingkan sebentar atau basuh dengan wudhu (al-hadis) , atau berdiri jika sdg duduk yang penting menggerakkan tubuh,,


4⃣. Disma
assalamu'alaikum ustad, saya Disma W2.42
mau bertanya.. apakah bercerita dan meminta solusi kepada kerabat dekat saat terkena masalah/musibah disebut mengeluh ustad?
jazaakillah ustad.

*Jawaban* :

Asalkan tidak membuka aib suami maka itu masuk dalam ranah konsultasi, dan konsultasi atau syura (bermusyawarah) dalam Islam malah dianjurkan...selama mendatangkan maslahah dan kebaikan kedepannya


5⃣. Yuli

Ust apakah sama kadar ketaatan istri terhadap suami yg jauh dr mengingat Allah dan jauh dr sunah, sedangkan menurut ceritanya sering kali terjadi konflik di rumah tangga mereka karna suami tidak sholat wajib, si istri merasa kecewa dan kesal sehingga tidak bisa bersikap manis dihadapan suami, dan saat diingatkan untuk sholat si suami bersikap cuek, yg seperti ini bagaimana ustd??

*Jawaban* :

selama suami tidak menyuruh kepada maksiat maka ta,ati tetapi jika suami menyuruh kepada kemaksitan maka "la to'ata li makhluqin fi ma'siyatil kholiq" artinya tidak ada ketaatan terhadap makhluk jika berimplikasi kepada maksiat terhadap penciptanya (Allah). ...yang kedua nasehati dia  dengan perantara orang ketiga,,,misalnya orang yang paling alim dalam agama dan berpengaruh di kampungnya atau dari pihak keluarga yg ia segani


6⃣. Dila

Titipan dr tman
Bagaimana sikap wanita sholihah ketika ayahnya tdk pernah melakukan kewajiban thdp anaknya tapi menuntut hak kpda anak perempuannya itu ??

*Jawaban* :

Tetap ta'ati selama si ayah tidak menyuruh adinda untuk berbuat maksiat kepada Allah, sbgmn yg terdapat didalam surat lukman , agar menta,ati org tua selama org tua tidak menyuruh anaknya bermaksiat kepada Allah, dan soal hak adinda itu biarkan Allah yang akan membalasnya dan meminta pentanggung jawabannya di hari kiamat kelak, karena perbuatannya telah masuk dalm kriteria ZHOLIM, "man zholama zulima' (brg sp berbuat zolim maka akan dizolimi juga)...dan jgn lupa bersabar,,,

♻⚜♻⚜♻⚜♻⚜♻⚜♻

0 $type={blogger}:

Posting Komentar