Resume Kulwap Menulis "Inspiring by Writing"

Oleh: Siti Khumairah M. Nur (Founder Penerbit Ar-Rahman)

Malam ini saya tidak akan memberikan materi yang berat ya terkait tema *'Inspiring by writing'*, melainkan pada malam ini saya akan berbagi cerita saja, dan kita bisa saling sharing/diskusi bareng.

_...datang dan pergi ialah dua perihal yang saling berdekatan dalam hidup. Hadirnya silih berganti. Tiba-tiba datang, hilang, begitu seterusnya._

_Maka, menulis adalah nafasku untuk mencintai._
*_Menulis untuk (kembali) mencintai._*
*_Menulis untuk (selamanya) mencintai._*

_*Menghidupkan kembali r(asa)*_
_*Menghidupkan selamanya cinta*_
_Sepanjang apapun (aku-dia) tiada._

*_...berkali, semoga huruf-huruf kita adalah cinta yang mampu untuk saling menguat; sampai hingga selepas kehidupan berikutnya._*


 Ar-Rahman Press berani membuka ruang baru bagi pegiat literasi atas namanya sendiri (dalam hal ini, khususnya penerbitan) dimulai pada tahun 2014. Semua itu tidak terlepas dari peran serta dukungan Bunda Khoirun Nisaul Abidah dan Bunda Rina Sulistiyoningsih, asal Malang. Keduanya juga merupakan Pimpinan dari masing-masing Penerbitan yang dikelola. Mereka bunda-bunda tempat saya belajar. Lebih dari sekadar senior bagi saya. Tahun 2015, bersama tim saya mencoba mengembangkan jangkauan geliat aksara di wilayah marginal, didampingi salah satu dosen, Bapak Moch. Anwar. Peran beliau memiliki dampak yang luar biasa sekali bagi saya. Terutama terkait motivasi, saya salah satu yang beruntung karena telah berkesempatan mengenal beliau. Di bagian tersendiri insya Allah akan saya paparkan bagaimana motivasi mampu mengantarkan seseorang pada banyak jalan. Sebab, tentu saja tidak semua prinsip atau jalan yang dipilih seseorang dapat diterima oleh orang lain.

Begitupun saya. Pada setiap kali kesempatan presentasi, kemudian menyampaikan pilihan bahwa orientasi saya adalah anak-anak di pedalaman, tentu bukan saja dukungan yang datang, tetapi kalimat-kalimat yang justru saya sendiri dibuatnya bisa berhenti bercita-cita. Dalam artian, 'ketidakmungkinan pencapaian.'

"Bisa saja itu terjadi. Tetapi selama itu, tubuh kamu harus bersedia menerima luka-luka." Alasannya, pertama karena saya sendiri, perempuan. Kedua, cara saya berpenampilan. Kalimat itu seperti cambuk, bahwa ketika saya tetap memilih melanjutkan perjalanan, saya akan luka parah tetapi harus tetap menguat langkah. Beliau-beliau telah mengingatkan, dan tidak mungkin jika rasanya suatu hari ketika saya berdarah saya menghujankan air mata pada mereka, bukan? Berada pada posisi seperti ini, siapapun pasti akan membenarkan bahwa keberadaan satu orang berhati tulus di bumi, besar sekali maknanya. Dibanding jutaan pasang menyanding, tetapi bergiliran menumpah nanah di luka-luka.

Kenyataannya, benar, menguat itu perihal yang paling susah. Semakin mencoba bertahan, kita akan digempur habis-habisan oleh serangan yang lain.

Bisa saja, apa yang paling ingin kita perjuangkan menjadi perihal yang jauh lebih dalam menyakiti. Lebih menakar luka dibanding yang biasanya. Ada yang menempatkan pilihan dengan mengikhlaskan zona nyamannya, kemudian pilihan itu akan bertubi-tubi menguji. Insya Allah tentang ini akan saya bagi dikesempatan lain.

Tahun 2016. Dengan 'tertatih' (barangkali kata itu cukup menjelaskan) saya masih berjalan, tetapi tidak segesit tahun-tahun sebelumnya. Jatuh-bangun. Campur-aduk. Benar-benar lamban. Titik dimana saya bisa melihat berapa banyak orang berhati peri di muka bumi.

Untungnya dari Pak Anwar (dosen saya), saya belajar (berkali-kali), mengulang-ulang kalimat, "...semangat ini tidak akan kalah." Jujur, sangat sering malah saya mengucap kalimat itu saat paling rapuh. Akhirnya, belajar keras lagi. Menahan-nahan hati sendiri.

Sekuat tenaga, kita perlu bertahan. Masih bisa membuat senyum di sudut-sudut wajah. Tersenyum sajalah. Puisi kita kian manis. Besok, mungkin kita akan menyeduh puisi hari ini bersama anak-anak kita, bukan? Tawanya bisa jadi lebih lebar. Betapa 'strongnya' orangtuaku dulu. Matanya lebih mantap menatap semesta, karena dia mengenal rumah yang telah kamu diami sebelumnya. Ah, ini salah satu caraku menghibur diri. Punya banyak anak ; yang mata dan langkahnya tidak ringkih melihat bumi sampai langit (jika berbeda).

Selanjutnya, terkait literasi saya mendapatkan motivasi yang lain dari Pak Prof. Dr. Agus Haryono, M.Si. PD II di universitas. Juga merupakan salah satu dosen saya. Perlahan, saya menguat-nguatkan hati. Belajar (lagi). Membangun 'Ar-Rahman Learning Center', sebagai wadah menggerakkan lagi komunitas-komunitas kepenulisan di Ar-Rahman Press. Dibimbing Bapak Noorjaya Nahan, M.Si serta didampingi Bapak Dr. Roby Sambung, S.E., M.M.

Sejauh ini, pengetahuan saya sangat-sangatlah kerdil, tetapi Allah selalu punya jalan lain untuk menjadikan kita lebih kuat.

"...seberapa kali pun jatuh, tetap pertahankan apa yang menjadi prinsip. Luka parah tidak ada apa-apanya, dibanding tubuh yang kosong~melompong, berjalan di bumi tanpa jati diri. Pikirkanlah baik-baik."

Semangat Menguat & semoga bermanfaat,
Siti Khumairah M. Nur

(*catatan ini ditulis bukan untuk mengajarkan 'keras kepala' dalam artian 'kebanyakan orang')

_13 Oktober 2017_
*_Dari latar belakang manapun kamu, dibesarkan di lingkungan yang bagaimanapun dirimu, semoga menulis senantiasa menjadi nafas berjuangmu. Jalan juang untuk terus membagi sebanyak-banyaknya cinta._*


Sesi tanya jawab
Sesi pertama:
pertanyaan pertama

Assalamu'alaikum kak😊.
*Nama* : Annisa Azmi
*Asal* : Riau
*pertanyaan:*: 1. Kak, aku tu suka nulis tapi kalau lagi mood doang. Kaya pas lagi seneng atau sedih. Tips supaya bisa nulis tanpa nunggu mood dulu gimana kak? Atau ada waktu2 tertentu supaya nulisnya teratur gitu kak?

2. Trus juga kalau lagi buat cerpen, suka hilang ide buat cerita kak. Tips supaya ide ngalir terus kak?

3. Kak mau tanya soal majas. Apakah penggunaan majas hiperbola sangat mendukung keindahan suatu karya?


Jawaban:
Wa'alaikumussalam wr.wb.

1 & 2.
Untuk ide bisa didapatkan & bisa hadir dimana aja. Hal-hal paling sederhana sekalipun justru bisa dijadikan ide. Misal, lagi diem sendiri pun bisa dituliskan jadi satu cerita. Intinya, mensyukuri keadaan yang tengah dijalani aja selagi kamu menikmati prosesnya insya Allah bisa jadi ide tersendiri buat nulis. 👌

Kadang, datangnya ide bisa tiba-tiba banget, jadi nggak ada waktu khusus sih ya. Sebagai pemburu ide kita mesti siap untuk menuliskannya segera. Bisa ditulis di HP dulu, dll.

3. Penggunaan majas apapun itu, selagi digunakan pada kalimat yang mendukung cerita yang tepat (digunakan seimbang dalam cerita) insya Allah mengena ya.


Pertanyaan kedua

Nama: Bunga Fardah Nahdiyah Achmada
Asal: Kota Malang
Pertanyaan:
Assalamu alaikum wr.wb. sebelumnya disebutkan bahwa motivasi itu berpengaruh besar dan memang begitu yang saya rasakan. Tapi bagaimana cara untuk mempertahankan motivasi? Membumbung sesaat setelah mendapatkannya lalu menipis seiring berjalannya waktu. Terimakasih...


Jawaban:
Perkuat lagi niatnya, ya. Cintai lagi niatnya (motivasi awal untuk menulis). Bila telah cinta, insya Allah akan selesai kok.

_Karena biasanya, sebab 'cinta' semua akan terasa dekat._
Maka, kita harus bersedia membentuk r(asa) cinta terlebih dahulu dengan niat/tujuan kita~agar senantiasa terasa dekat.

Jika telah dekat, sepanjang apapun lelahnya kita berjuang, kita akan punya keterikatan untuk terus berusaha menyelesaikan (mencapai tujuan itu).


pertanyaan ketiga

Assalamualaikum kak🤗
Nama : sinta umala indah
Asal : universitas kaltara kalimantan utara
Pertanyaan : menginsiprasi dengan menulis, berarti dari sebuah tulisan kita akan menjadi pembelajran bagi diri sendiri dan orang lain.. Nah pertanyaannya  jenis tulisan seperti apa dan bagaimana sih kak yg bisa secara internal mengajak dan mempengaruhi orang lain agar bisa cepat terinspiransii .. Mohon jawabanya terima kasih


Jawaban: *_Setiap perihal dalam hidup, pasti memiliki harga dan nilainya tersendiri. Perihal apapun: sesederhana apapun itu, termasuk segala jejak juang._*

Setiap kisah yang diberikan Pencipta, pasti selalu punya makna. Kita harus percaya itu.

Untuk jenis tulisan sendiri, tergantung pilihan/ individu masing-masing Penulis. Ingin menuliskannya dalam bentuk puisi, cerita pendek (cerpen), dan lain-lain.

Tentu saja, banyak sekali cara untuk menginspirasi.


Sesi kedua:
pertanyaan pertama

Nama : Nurhaliza
Asal : KalTeng
Pertanyaan :

1. Jadi gini kak, kadang aku mau memasukkan cerita kehidupanku dalam sebuah cerpen, yah minimal seperempat atau setengah, tapi kenyataannya aku mlh sering mmbuat cerita dari imajinasi. Nh aku mau tnya, gimna sih kak caranya buat cerita yang bisa mmberikan mkna dan peljarn yg bgus buat para pembaca?

2. Aku kan suka tuh baca kata-kata bijak, mutiara, sama puisi", tpi anehnya kalau aku buat sendiri, malah kurng bgus, gmna cranya supaya bsa membuat kata-kata yang indah untuk dibca kak? Dan untuk proses bljrnya, pertma kli mempelajari tentng apa dulu?

3. Aku sering buat cerita nglir gtu aja. Engga ada konsep segala macam. Itu slh gak kak?

Jawaban:
Setiap proses memang memerlukan waktu, ya. Oleh sebab itu, sangat harus bagi masing-masing kita untuk terus menyabar(i) segala prosesnya. 😊😊

_Jika belum, coba lagi. Jika gagal perjuangkan lagi. Jika jatuh bangkit lagi._

Pada akhirnya, proses yang demikian justru meningkatkan kualitas kita.

Maka, cintai saja setiap prosesnya; ia berharga.

✏✏✏✏
Tips dari kakak, _"Tulis saja terus."_ Dalam artian, bagaimanapun atau seberapapun kalimat yang diperoleh kumpulkan saja itu.

Kemudian setelah ingin kembali menulis, buka lagi tulisan yang sebelumnya. Lanjutkan (lagi).

➡...sering buat cerita ngalir gitu aja? Menurut kakak nggak salah kok, asal kamu *konsisten* dan punya *komitmen* untuk menyelesaikan hingga akhir.


pertanyaan kedua

Assalamu'alaikum kak😊.
*Nama* : indah
*Asal* : Medan, Sumut. SMA Nurul Islam Indonesia
*pertanyaan:*: Kita sebagai seorang penulis sering sekali mendapatkan kendala, ketika kita akan menuliskan karya kita. Salah satunya mengalami kesulitan untuk mengawali sebuah tulisan padahal kita sudah mendapatkan ide untuk tulisan itu.
Menurut kakak, Bagaimana cara mengatasinya ?

Jawaban:
Orang bisa menulis meski tanpa ide, yang mustahil itu kalau tidak ada keinginan. Banyak hal di sekeliling kita yang sangat menarik untuk dituliskan. Bagaimana kalau tidak menarik? Tugas kitalah membuat hal yang biasa menjadi menarik.

Sekali lagi, menulis itu keterampilan. Semakin sering dicoba akan semakin terasah. Semakin sering untuk mencoba mengawali sebuah tulisan insya Allah akan jadi juga. 😊

Semangat untuk meningkatkan frekuensinya. ✏


pertanyaan ketiga

Assalamu'alaikum kak😊.
*Nama* : PRIESTA IZZA MUQODDAS
*Asal* : BUMIAYU-BREBES-JATENG
*pertanyaan:*: 1. kak apa motivasi  kakak untuk saya atau yang lain sebagai pemula
 terima kasih👏


Jawaban:
*_Dari latar belakang manapun kamu, dibesarkan di lingkungan yang bagaimanapun dirimu, semoga menulis senantiasa menjadi nafas berjuangmu. Jalan juang untuk terus membagi sebanyak-banyaknya cinta._*👌


Sesi ketiga:
*Pertanyaan pertama*

Assalamu'alaikum kak😊.
*Nama* Dewi Komalasari
*Asal*Subang Jawa barat
*pertanyaan:*kak gimana caranya mengembalikkan mood untuk menulis atau motivasi disaat terjatuh dan putus asa ?


Jawaban:
Wa'alaikumussalam wr.wb.

Dengan mengingat kembali perihal yang menjadi kecintaanmu.

*Menghargai setiap kisah yang telah Allah berikan. Belajar berdamai dengan keadaan. Lalu, menulislah (kembali).*


*Pertanyaan ke-2*

Assalamu'alaikum kak😊.
*Nama* : Ludvia
*Asal* : jatim
*pertanyaan:*: kak syarat untuk bisa menerbitkan buku di penerbit ar rahman itu sendiri seperti apa ya? Mohon dijelaskan kak
 terima kasih

Jawaban:
Tentang persyaratan & penerbitan naskah di Penerbit Ar-Rahman bisa di cek di akun IG @arrahman.press ya. Silakan mampir di instagram @arrahman.press 😊🙏


Pertanyaan ketiga

Assalamu'alaikum kak😊.
*Nama* : Munawarah
*Asal* : Kalimantan Selatan
*pertanyaan:*: 1. Bagaimana cara membuat novel yang menarik?
2. Apa saja yang menjadi karakteristik agar karya kita bisa best sellser?
[15/1 20.49] Penerbit Ar Rahmah: Untuk karya-karya best seller, salah satu karakteristiknya *selain kualitas karya tentunya merupakan karya yang dekat/diminati pembacanya*  (jadi dapat mendongkrak penjualan bukunya di pasaran).


Jawaban:
*Berkali, semoga Allah menguatkan hati. Menguatkan hati. Menguatkan hati kita. Agar ketika suatu hari hati ini kalah, dia tidak jatuh tersungkur, tapi mampu untuk belajar bangkit lagi, berdiri lagi, melangkah lagi. Dan akan seterusnya begitu.*

Closing:
*Semoga apa yang ditulis bukan hanya melimpah manfaat di dunia, tapi juga menjadi jariyah di akhirat.*
[15/1 20.52] Penerbit Ar Rahmah: Semoga sekecil apapun hasil yang didapat dari diskusi kita malam ini dapat menambah semangat berkarya. Semangat untuk terus menginspirasi dimanapun berada. 🙏🙏

Mohon maaf jika selama diskusi terdapat kesalahan maupun kekurangan kakak dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan yaa. 😊

Salam.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar