Butiran bening mengalir membasahi pelupuk mata menyaksikan video yang berkisah mengenai perang badar. Perang yang dilakukan pada bulan Ramadhan ini sungguh istimewa. Kaum muslimin berhasil meraih kemenangan dengan jumlah 319 melawan 1000 orang kafir. Sebelum perang, Rasulullah SAW bahkan berdoa dengan penuh pengharapan padaNya. Sehingga Allah SWT pun menurunkan 1000 malaikatnya untuk membantu umat islam memberantas kaum kafir Quraisy.
Umar bin Al Khathab Radhiallahu 'Anhu bercerita: Pada hari Badar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memandang kaum musyrikin, jumlah mereka 1000 dan kaum muslimin 319 orang. Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya dan berteriak kepada Rabbnya: "Ya Allah penuhilah janjiMu kepadaku, Ya Allah penuhilah janjiMu kepadaku, Ya Allah jika pasukan ini, orang-orang Islam, binasa niscaya tidak ada lagi yang menyembahmu di muka bumi." Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terus menghadap kiblat dan bersuara keras dengan Rabbnya sampai selendangnya terjatuh dari pundaknya. Lalu Abu Bakar mengambilnya dan meletakkan kembali ke pundaknya dan menemaninya di belakangnya, lalu berkata: "Wahai Nabi Allah, cukup sudah senandung doamu kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia akan memenuhi janjiNya kepadamu." Lalu Allah Ta'ala turunkan ayat: "(Ingatlah), ketika kamu beristighatsah (memohon pertolongan) kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (Q.S. Al Anfal: 9)
Saya terhanyut dalam suasana perang. Membayangkan perjuangan para sahabat Nabi di tengah terik Ramadhan, di sebuah gurun gersang. Berpeluh keringat dan bercucuran darah demi membela agama Allah. Saat itu Hamzah bin Abdul Mutholib, Ali bin Abi Thalib dan Ubaidah maju berperang satu lawan satu dengan kaum musyrikin. Keberanian yang luar biasa ditunjukkan oleh Hamzah yang bergelar 'Singa allah dan Rasul-Nya'. Beliau adalah paman Nabi yang pertama kali dipercaya untuk memimpin perang tanpa adanya kehadiran Rasulullah. "Allahu akbar!" pekik kaum muslimin saat ketiga tokoh islam itu berhasil menyabetkan pedang mereka ke leher dedengkot kafir Quraisy. Ketiganya adalah 'Utbah bin Rabi'ah, anaknya Walid bin 'Utbah dan saudaranya Sayyibah. Pun ketika para pemanah menyarangkan panah mereka di dada lawan. Tak ayal memanah, berkuda dan berenang menjadi skill yang wajib dikuasai. Tak sedikit diantara kaum muslimin yang syahid. Meski banyak pula yang berhasil membasmi orang-orang kafir. Yang tak kalah penting bagaimana peran pasukan tombak dalam memerangi musyrikin. Dan air mata itu tumpah saat menyaksikan bagaimana Bilal berhasil membunuh Umayyah bin Khalaf, salah seorang tokoh kafir Quraisy. "Allahu Akbar!" bibir pun turut memekik menyaksikan perjuangan pada sahabiyah yang luar biasa.
Yaa Rabb, saat para sahabat Rasulullah berperang dengan menggadaikan jiwa raga mereka untuk syahid di jalanMu, malu rasanya jika kini kami belum sepenuhnya mampu mengamalkan agamamu. Astaghfirullah wa atuubu ilaihi, ampuni kami Yaa Rabb..
Umar bin Al Khathab Radhiallahu 'Anhu bercerita: Pada hari Badar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam memandang kaum musyrikin, jumlah mereka 1000 dan kaum muslimin 319 orang. Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangannya dan berteriak kepada Rabbnya: "Ya Allah penuhilah janjiMu kepadaku, Ya Allah penuhilah janjiMu kepadaku, Ya Allah jika pasukan ini, orang-orang Islam, binasa niscaya tidak ada lagi yang menyembahmu di muka bumi." Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam terus menghadap kiblat dan bersuara keras dengan Rabbnya sampai selendangnya terjatuh dari pundaknya. Lalu Abu Bakar mengambilnya dan meletakkan kembali ke pundaknya dan menemaninya di belakangnya, lalu berkata: "Wahai Nabi Allah, cukup sudah senandung doamu kepada Rabbmu, sesungguhnya Dia akan memenuhi janjiNya kepadamu." Lalu Allah Ta'ala turunkan ayat: "(Ingatlah), ketika kamu beristighatsah (memohon pertolongan) kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (Q.S. Al Anfal: 9)
Saya terhanyut dalam suasana perang. Membayangkan perjuangan para sahabat Nabi di tengah terik Ramadhan, di sebuah gurun gersang. Berpeluh keringat dan bercucuran darah demi membela agama Allah. Saat itu Hamzah bin Abdul Mutholib, Ali bin Abi Thalib dan Ubaidah maju berperang satu lawan satu dengan kaum musyrikin. Keberanian yang luar biasa ditunjukkan oleh Hamzah yang bergelar 'Singa allah dan Rasul-Nya'. Beliau adalah paman Nabi yang pertama kali dipercaya untuk memimpin perang tanpa adanya kehadiran Rasulullah. "Allahu akbar!" pekik kaum muslimin saat ketiga tokoh islam itu berhasil menyabetkan pedang mereka ke leher dedengkot kafir Quraisy. Ketiganya adalah 'Utbah bin Rabi'ah, anaknya Walid bin 'Utbah dan saudaranya Sayyibah. Pun ketika para pemanah menyarangkan panah mereka di dada lawan. Tak ayal memanah, berkuda dan berenang menjadi skill yang wajib dikuasai. Tak sedikit diantara kaum muslimin yang syahid. Meski banyak pula yang berhasil membasmi orang-orang kafir. Yang tak kalah penting bagaimana peran pasukan tombak dalam memerangi musyrikin. Dan air mata itu tumpah saat menyaksikan bagaimana Bilal berhasil membunuh Umayyah bin Khalaf, salah seorang tokoh kafir Quraisy. "Allahu Akbar!" bibir pun turut memekik menyaksikan perjuangan pada sahabiyah yang luar biasa.
Yaa Rabb, saat para sahabat Rasulullah berperang dengan menggadaikan jiwa raga mereka untuk syahid di jalanMu, malu rasanya jika kini kami belum sepenuhnya mampu mengamalkan agamamu. Astaghfirullah wa atuubu ilaihi, ampuni kami Yaa Rabb..
0 $type={blogger}:
Posting Komentar