Beberapa waktu yang lalu ibu-ibu jamaah pengajian RW silaturahmi ke salah satu rumah sahabat kami. Kira-kira sudah setahun beliau pindah ke rumahnya yang baru. Akan tetapi, beliau masih sering berkunjung kemari dan terkadang masih menghadiri pengajian rutin. Saya mengenalnya sebagai seorang ibu yang murah senyum. Saat bersalaman usai sholat berjamaah, senyum tak lepas menghiasi ibu berperawakan jangkung ini. Meski tak begitu mengenal dekat, dulu saat mendengar berita kepindahannya ke tempat lain, saya merasa kehilangan. Kehilangan seorang kawan yang biasanya dijumpai di setiap sholat. Pun berkurang seorang teman yang aktif mengikuti tadarus Al-Qur'an setiap Ramadhan. Mungkin ini yang disebut mencintai sesama muslim karena Allah. Dari Anas ra, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tiga hal yang barangsiapa dalam dirinya adanya hal itu, maka ia akan merasakan manisnya iman:
(1) Orang yang mencintai Allah dan RasulNya melebihi cintanya kepada selain keduanya.
(2) Orang yang mencintai orang lain semata-mata karena Allah.
(3) Orang yang enggan kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia enggan untuk dilemparkan ke dalam neraka." (H.R. Muslim 1/48)
Selain ibu yang banyak bersedekah dengan senyuman ini, kedekatan itu saya rasakan dengan para jamaah lainnya. Seolah hati kami terikat cinta Sang Maha Cinta. Cinta yang semoga akan mengantarkan kami semua menjadi sahabat di surga. Sang Nabi pun mengajarkan doa cinta: "Ya Allah, aku memohon cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu, serta cinta terhadap amal yang mendekatkan kami kepada cinta-Mu."
Maka, perbanyaklah sahabat yang akan mengingatkanmu pada kebaikan dan ketaqwaan. Sebab para sahabat semacam ini akan saling tarik-menarik ke surga.
Diriwayatkan bahwa: Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, mereka bertanya tentang sahabat mereka itu kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala:
"Yaa Rabb, kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia, shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami."
Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
"Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar dzarrah." (HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd")
Ana uhibbukum fillaah, yaa ukhti shalihah..
(1) Orang yang mencintai Allah dan RasulNya melebihi cintanya kepada selain keduanya.
(2) Orang yang mencintai orang lain semata-mata karena Allah.
(3) Orang yang enggan kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya sebagaimana ia enggan untuk dilemparkan ke dalam neraka." (H.R. Muslim 1/48)
Selain ibu yang banyak bersedekah dengan senyuman ini, kedekatan itu saya rasakan dengan para jamaah lainnya. Seolah hati kami terikat cinta Sang Maha Cinta. Cinta yang semoga akan mengantarkan kami semua menjadi sahabat di surga. Sang Nabi pun mengajarkan doa cinta: "Ya Allah, aku memohon cinta-Mu, cinta orang-orang yang mencintai-Mu, serta cinta terhadap amal yang mendekatkan kami kepada cinta-Mu."
Maka, perbanyaklah sahabat yang akan mengingatkanmu pada kebaikan dan ketaqwaan. Sebab para sahabat semacam ini akan saling tarik-menarik ke surga.
Diriwayatkan bahwa: Apabila penghuni surga telah masuk ke dalam surga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia, mereka bertanya tentang sahabat mereka itu kepada Allah Subhaanahu wa ta’ala:
"Yaa Rabb, kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia, shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami."
Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
"Pergilah ke neraka, lalu keluarkan sahabatmu yang di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar dzarrah." (HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az-Zuhd")
Ana uhibbukum fillaah, yaa ukhti shalihah..
0 $type={blogger}:
Posting Komentar