Di pekan ketiga ini, ulat-ulat mulai dikumpulkan dalam keluarga yang mempunyai peta belajar sama. Saya masuk keluarga manajemen emosi dengan jumlah anggota yang gemuk, hampir 100 orang. Keluarga kami pun dibagi menjadi empat grup, yaitu regulasi emosi 1, regulasi emosi 2, self love, dan self healing.
Setelah pemilihan ketua keluarga dan wakilnya, kami saling berbagi peta belajar dan makanan yang sudah dilahap. Lalu, beberapa anggota keluarga mengajukan diri untuk membagikan makanannya melalui live streaming Facebook. Teh Tina berbagi tentang self healing menggunakan metode hooponopono dan Mbak Inggit membagikan metode SEFT (spiritual emotional freedom technique).
Self-healing metode hooponopono, dari Hawaii Kuno.
Arti:
Hoo: menyebabkan
Ponopono: kesempurnaan
Suatu proses yang menyebabkan kesempurnaan dengan memperbaiki kekeliruan.
Masyarakat Hawaii percaya masalah yang terjadi karena kenangan menyakitkan yang terjadi di masa lalu sehingga menimbulkan kekeliruan. Kekeliruan tersebut bisa menimbulkan kekacauan dan penyakit. Kekeliruan ini bisa diatasi dengan self-healing.
Teknik ini diucapkan dengan 4 kalimat:
- I'm sorry
- Forgive me
- I love you
- Thank
Kekuatan kalimat:
I'm sorry (saya menyesal), memiliki makna kita bertanggung jawab secara pribadi dan menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi sumbernya adalah pikiran kita sendiri, bukan karena kesalahan orang lain, apalagi menyalahkan Tuhan.
Forgive me, penekanan dari penyesalan di bagian pertama. Kita memaafkan orang lain dan masa lalu.
I love you, kita membersihkan emotional baggage dan berdamai dengan diri sendiri dan keadaan.
Thank you, berterima kasih terhadap segala yang terjadi. Terima kasih kepada diri sendiri, orang lain, dan Tuhan.
Langkah hooponopono:
- Kembali ke kejadian yang memunculkan emosi negatif. Duduk, cari waktu dan tempat yang hening dan minimalisir distraksi.
- Napas pelan-pelan dari hidung, buang lewat mulut 5-10x
- Bayangkan obyek yang ingin kita hooponopono. Misal, inner child. Visualisasikan dengan detail, aromanya, suaranya, seolah-olah kita kembali ke masa lalu.
- Ucapkan 4 kalimat tadi. Saya menyesal, maafkan saya, saya mengasihimu, terima kasih. Bisa ditambahi istigfar dll.
- Apabila muncul perasaan negatif seperti marah dll, luapkan emosi tersebut. Keluarkan, lepaskan. Validasi sebelumnya. Oh ya, saya marah sama orang itu. Jangan berhenti saat emosi negatif sudah memuncak sambil terus mengucap 4 kalimat tadi. Baru berhenti saat merasa plong.
- Ketika sudah selesai, baca hamdalah untuk menghadirkan rasa syukur.
Self healing dengan metode SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)
- Tubuh kita bisa menyembuhkan diri sendiri.
- Melibatkan spiritual, melibatkan Allah, kesembuhan datangnya dari Allah.
- Awalnya dari luar negeri (EFT). Di Indonesia ditambahkan elemen spiritual oleh Pak Ahmad Faiz Zainudddin.
- Untuk menyembuhkan luka batin agar bisa di release, bisa untuk phobia, penyakit fisik dan emosi.
- Dari kemarahan, otot kejang bisa menimbulkan penyakit fisik seperti sakit kepala, lambung tidak enak, dll.
- Terapi yang menggabungkan sistem energi tubuh dan tapping.
- Ada 18 titik tapping (versi lengkap) dan 9 titik tapping (versi singkat).
Tahapan melakukan SEFT:
- Set-up: Memastikan agar aluran energi yang kita teralirkan dengan tepat. Berpikiran positif bahwa apa yang akan kita lakukan akan menyembuhkan diri kita. Kita harus menerima dulu penyakit menyakitkan yang telah kita alami.
Caranya dengan menekan titik Sore Spot (daerah di sekitar dada atas) atau Karate Chop (bagian tangan yang digunakan untuk memecahkan bata saat karate).
Ucapkan "Ya Allah, walaupun saya sakit... karena... saya ikhlas, saya pasrah."
- Tune-in: Rasakan sakit yang dialami dan arahkan pikiran je tempat yang sakit sambil hati dan mulut mengatakan, "Ya Allah, saya ikhlas, saya pasrah..."
- Tapping: mengetuk-ngetuk 9 titik tubuh yaitu di bagian atas kepala, di antara alis, di samping mata, di bawah mata, di bawah hidung, di bawah mulut, di tulang dada, di ketiak, di bawah payudara.
0 $type={blogger}:
Posting Komentar