Dear My Lovely Prince,
Apa kau tahu definisi cinta?
Cinta itu kamu.
Kamu yang Ayah Bunda tunggu dalam asa yang terlukis di langit-langit doa yang tak putus dirajut.
Kamu, buah hati kami, kesayangan kami, kebanggaan kami.
Cinta itu melatihmu mandiri.
Agar kelak kau dapat berdiri kokoh di atas kakimu sendiri.
Bukankah muslim yang kuat lebih dicintai Allah daripada muslim yang lemah?
Sayang,
Beribu kata maaf rasanya tak akan pernah cukup untuk menghapus goresan hitam yang tak sengaja kami tuliskan.
Ayah dan Bunda minta maaf, Sayang..
Kami belum sepenuhnya bisa mengasuhmu sebagaimana dicontohkan para teladan mulia dalam mengasuh anak-anaknya.
Ayah dan Bunda minta maaf, Sayang..
Untuk segala khilaf yang kami lakukan sebagai orang tua.
Sungguh, kami hanya manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa.
Tapi, Ayah dan Bunda akan selalu berharap agar dimampukan untuk mendidikmu supaya memiliki nilai-nilai yang diajarkan dalam Al-Qur’an dan as-sunnah.
Salah satu ikhtiarnya lewat kelas yang Bunda ikuti saat ini, Sayang..
Betapa berbunga-bunganya hati Bunda saat menyaksikanmu belajar melakukan berbagai hal dasar secara mandiri.
“Betapa waktu berlalu begitu cepat. Anak Bunda sudah bisa melakukan ini dan itu,” pikir Bunda. Pandangan Bunda pun mengabur oleh gerimis yang turun satu persatu.
Sebaliknya, Bunda dihantui bayang-bayang rasa bersalah ketika ada satu-dua hal yang masih butuh konsistensi. Semoga tidak ada kata terlambat untuk melatihnya.
Sayang,
Kami akan selalu punya cinta yang terus menggema di lorong-lorong hatimu.
Beserta untaian doa yang kami selipkan dalam pekat malam.
Semoga Allah selalu menjagamu, anakku.
With love,
Bunda
#aliranrasazonabundasayang
#petualangansobatualangzona2
#melatihkemandiriandiridanananda
0 $type={blogger}:
Posting Komentar