Belajar mendidik anak dari ibu pijat

Saya senang mendengar cerita ibu yang biasa memijat saya. Banyak pengalamannya yang bisa diambil hikmah, terutama dalam hal mendidik anak. Wanita berhijab lebar ini sering memancing daya kritis sang anak dengan diskusi, mengajukan pertanyaan atau mengajaknya berpikir. Tentunya hal itu dilakukan saat usia sang anak sudah mulai bisa diajak berpikir kritis. Contohnya,saat anak laki-lakinya yang saat itu masih kecil meminta mainan baru. Ibu ini menunjukkan hasil pendapatannya dari memijat sehari-hari dikurangi kebutuhan mereka selama satu bulan. Mereka menghitung bersama pemasukan dan pengeluarannya. Anak laki-laki itupun akhirnya tahu bahwa ia harus bersabar untuk memperoleh apa yang diinginkan dengan menabung dari uang saku yang dikumpulkannya. Bersabar dengan kemiskinan, kata sang ibu.

Wanita bertubuh gemuk ini juga mengajarkan sang anak untuk mencintai orang tuanya. Ia menceritakan bagaimana jerih payahnya sebagai single parent untuk berjuang mencari nafkah. Ia mengetuk rasa kasihan anaknya agar mereka lebih peduli dan memiliki empati. Hasilnya, meskipun dua orang anaknya semuanya laki-laki, mereka rajin dan pintar melakukan pekerjaan rumah. Anak bungsunya bahkan mendapat beasiswa kuliah gratis karena hafalan Al-Qurannya. MasyaAllah. Belajar mendidik anak bisa dari siapa saja. Jangan lihat siapa yang berbicara, tapi apa yang ia bicarakan.

#KisahInspiratifFLPSidoarjo

0 $type={blogger}:

Posting Komentar