Tips Memasak Menggunakan Minyak Zaitun


Minyak zaitun adalah jenis minyak yang berasal dari buah zaitun (Olea Europaea). Minyak alami yang diekstrak dari zaitun ini mengandung asam olet sebanyak 73% dari total kandungan minyak. Minyak ini juga mengandung antioksidan, vitamin E, dan vitamin K yang bermanfaat untuk melindungi kolesterol dalam darah dan menurunkan resiko penyakit jantung. Minyak zaitun juga memiliki kandungan anti bakteri dan anti inflamasi. Selain dimanfaatkan dalam produk kecantikan dan obat-obatan, minyak zaitun juga dapat digunakan untuk memasak. Dikutip dari hellosehat.com, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan saat memasak menggunakan minyak zaitun agar kandungan gizinya tetap terjaga.

1. Kenali jenis dan fungsi minyak zaitun agar dapat digunakan secara tepat.
Ada dua jenis minyak zaitun yang umum di pasaran, yaitu refined (virgin oil biasa dan light olive oil) dan unrefined (EVOO/Extra Virgin Olive Oil). Olive oil refined sudah melewati banyak proses pabrikan sehingga mempengaruhi tekstur minyak, rasa, dan warna. Sementara Olive oil unrefined merupakan jenis minyak yang benar-benar murni yang tidak melewati banyak proses pabrikan sehingga mengandung lebih banyak antioksidan dan anti peradangan.
Perbedaan ini mempengaruhi cara memasaknya. Extra Virgin Olive Oil (EVOO) tidak bisa digunakan untuk memasak dalam suhu tinggi seperti menggoreng, memanggang atau membakar. EVOO hanya dapat digunakan untuk siraman salad atau menumis sayur sebentar. Untuk memasak dengan suhu tinggi, gunakan light olive oil. Sebab, minyak jenis ini memiliki titik didih yang lebih tinggi sehingga lebih aman jika dipanaskan.

2. Gunakan minyak zaitun sesuai takaran.
Minyak zaitun memang menyehatkan, namun minyak ini mengandung lemak dan kalori tinggi. Dalam 100 gram minyak zaitun bisa mengandung 100 gram lemak dan 800 kalori. Takaran yang dibutuhkan tubuh sekitar 1-3 sendok makan per hari, baik digunakan untuk memasak maupun dikonsumsi langsung. Takaran ini sudah cukup untuk membantu mencukupi kebutuhan lemak, vitamin E dan vitamin K serta mengatasi peradangan.

3. Jangan gunakan minyak zaitun untuk memasak dalam suhu panas.
Jika kamu ingin memasak menggunakan minyak zaitun, jangan gunakan minyak ini untuk menggoreng dengan suhu panas. Minyak zaitun dapat digunakan untuk menumis atau disiramkan pada salad (dressing). Akan lebih baik jika minyak zaitun dikonsumsi langsung. Sebab, minyak zaitun yang dipanaskan di atas suhu 180° C (deep frying) akan merusak komponen nutrisi yang terkandung di dalamnya, terutama antioksidan dalam olive oil extra virgin.

4. Simpan minyak pada wadah tertutup dan hindarkan dari suhu panas.
Jangan menyimpan minyak zaitun dekat kompor atau terpapar dengan sinar matahari langsung. Simpan minyak zaitun dalam kotak kayu dan jauhkan dari kompor agar terhindar dari paparan panas dan sinar matahari langsung. Sebab, paparan panas juga dapat merusak kandungan dan gizi yang terkandung di dalamnya sebelum sempat digunakan. Selain itu, tempatkan minyak zaitun dalam wadah kaca berwarna tertutup. Hindarkan minyak zaitun dari paparan udara yang akan membuat minyak menjadi lebih cepat tengik.

5. Habiskan minyak zaitun yang sudah dibuka dalam waktu 6 minggu.
Minyak zaitun yang terlalu lama disimpan akan berbau tengik dan rasanya tidak enak. Selain itu, minyak zaitun yang disimpan terlalu lama akan merusak kandungan nutrisi di dalamnya. Minyak zaitun yang sudah dibuka dapat disimpan dalam waktu tidak lebih dari 6 minggu.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar