Hijaber Newbie

"Hai girls," sapa Almira ceria. Eits tapi ada yang beda nih sama penampilan cewek satu ini. Pashmina hijau tosca menjuntai hingga ke pinggang dipadu dengan jubah cantik warna senada. Lho, beneran nih.. Almira pake hijab?
"Kamu.. Pake hijab sekarang, Mir?" tanya Dewi retoris. Ia membelalakkan matanya shock.
"Iya, Wi. Doain ya semoga bisa istiqomah," Almira menyunggingkan seulas senyum. Ia terlihat semakin cantik dengan hijabnya. Gadis itu emang cantik dari sononya. Tapi apa yaa.. Ada aura berbeda yang terpancar darinya.
"Gimana ceritanya, Mir?" Aku penasaran. Apa karena celetukan Nasywa beberapa pekan lalu yang membuat Almira insyaf.
Almira terdiam sejenak kemudian bercerita. Ia memutuskan berhijab setelah ia bermimpi tentang kematian. Di mimpinya, ia meninggal dunia. Cewek itu melihat jasadnya yang ditangisi keluarga, kerabat, tetangga dan teman-temannya. Ia lantas melihat dirinya dimandikan, disholati dan diantarkan ke kuburan. Setelah semuanya beres, para pengantar meninggalkannya sendirian di dalam kubur yang sempit dan gelap. Lalu malaikat datang dan menanyainya. Ia disiksa sebab dosa-dosa yang dilakukannya semasa hidup di dunia.
Ah, kematian memang nasehat terbaik.
"Dalam hadits Muttafaq alaih disebutkan bahwa andai kita mengetahui apa yang Nabi ketahui tentang kematian dan alam akhirat niscaya kita akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis." Nasywa mulai bertausiyah.
"Kalian kapan nih nyusul pake hijab?" senyum Almira mengembang lebar. Senyum yang membuat aku dan Dewi merenung.
"Belum dapet hidayah, hehe." Dewi  menjawab santai.
"Hidayah itu dijemput, bukan ditunggu. Caranya ya dengan menambah ilmu agama dan bergaul dengan orang-orang sholih. Masak udah temenan lama sama Nasywa ga ketularan alim," nasihat Almira.
"Aku pengen jilbabin hati dulu, Mir." Dewi mencoba mengelak.
"Perintah untuk berjilbab itu gak pake syarat kita harus bener dulu. Justru dengan berjilbab perilaku kita akan mengikuti baik dan jilbab melindungi diri kita dari kejahatan," terang Almira. Rupanya dia sudah jadi Nasywa KW super sekarang.
Aku dan Dewi menunduk. Nasywa sudah lama berhijab. Almira kini mengikuti jejaknya. Jadi, kapan kami juga akan melaksanakan perintah Allah dan Rasul-Nya? Aku menangis dalam hati. Mengaku cinta pada Allah dan Rasulullah, tapi perintah keduanya saja masih belum dijalankan. Hey Sasa, apa kau berharap akan mendapatkan syafaat Rasulullah? Apalagi mengharap pertolongan Allah di hari dimana tidak ada pertolongan kecuali pertolongan dari-Nya.
Aku hanya takut. Takut memulai. Takut tidak bisa istiqomah berhijab. Dan sederet ketakutan lain yang jika di deret akan seperti jemuran di musim hujan. Numpuk. Ah, setan emang rajanya bikin was-was. Robbi, ampuni hamba..

0 $type={blogger}:

Posting Komentar