Belajar ikhlas dari kehidupan nenek Saneya

Seorang wanita berumur 60 tahun dengan cekatan melakukan pekerjaan rumah tangga. Pagi hari beliau mulai mencuci baju, membersihkan peralatan makan dan memasak. Setelah semua selesai, beliau membantu merawat si kecil. Sore harinya, beliau melipat pakaian kering, menyapu rumah dan halaman serta menyiram tanaman. Itulah nenek Saneya.
Nenek Saneya berkisah bahwa suaminya yang setahun lebih tua darinya tidak bisa bekerja karena permasalahan dengan keluarganya. Sementara keponakan yang tinggal bersamanya bertugas melakukan pekerjaan rumah tangga. Beliau mempunyai dua orang cucu. Yang satu sudah lulus kuliah dan belum mendapatkan pekerjaan. Sedangkan yang satu lagi masih kuliah. Menurut penuturan beliau, beliau rela bekerja di usia senja demi memenuhi kebutuhan keluarga dan memberi uang saku untuk cucunya. Beliau menjadi asisten rumah tangga di dua tempat. bekerja di dua tempat sekaligus. Beliau juga mengasuh bayi di rumahnya. Selain itu, beliau menambah penghasilan dengan memijat. Sungguh kasian saya melihatnya. Tak ada keluh kesah meluncur dari bibirnya, meski ia kerap merasa sakit kepala dan muntah akibat penyakit hipertensi dan maag yang dideritanya. Belum lagi batuk yang tak kunjung enyah dari tubuhnya. Beliau kerap menyungging senyum dan tertawa lebar.
Saya rasa suaminya masih bisa bekerja, jika ia mau. Saat saya bertandang ke rumahnya, sang suami sedang asyik rebahan sambil bermain hp. Ia malah menyuruh sang keponakan yang ada di dalam rumah untuk membukakan pintu. Ah, tapi sudahlah! Itu masalah rumah tangga mereka. Toh, sang nenek oke-oke saja menafkahi suaminya.
Yang saya perhatikan, ibu ini sangat ikhlas menjalani kehidupannya. Sudah 25 tahun beliau berumah tangga dan tidak dikaruniai anak. Ibu ini ternyata mengidap suatu penyakit. Dokter menawarkan apakah  ia ingin anak atau berumur panjang. Si ibu memilih untuk hidup lebih lama. Sang suami yang menginginkan anak pun dinikahkannya dengan keponakannya sendiri. Anak dari kakak perempuannya. Di usia SMP, sang keponakan menikah dengan suaminya dan mereka dikaruniai dua orang putra.
Beliau juga sayang pada di kecil. Bayi mungil ini selalu tersenyum ceria dan menyahut ketika diajak bicara nenek. Ya rabb, betapa hamba harus banyak bersyukur dengan segala karunia yang Engkau berikan. Alhamdulillah..

0 $type={blogger}:

Posting Komentar