Ibu, gelar terbaik sepanjang masa

Jika ditanya satu impian yang sangat ingin saya wujudkan adalah melanjutkan kuliah di luar negeri. Mencicipi pengalaman pertukaran pelajar di negeri Brunei Darussalam membuat saya haus akan pengalaman yang sama. Mendapat beasiswa untuk menimba ilmu di negeri asing. Berpetualang mencari kawan dan pengalaman. Bahkan sejatinya islam menganjurkan kita untuk bergerak hijrah ke tempat lain. Namun, impian itu harus pupus karena keadaan yang sudah berbeda.

Menjadi seorang istri berarti segala hal yang dilakukan harus dengan seizin suami. Apa daya jika suami belum berkenan memberikan izin. Saya pun tak tega untuk meninggalkan hak-haknya yang harus saya penuhi.

Dan kini, saat ada sosok mungil yang hadir dalam kehidupan rumah tangga kami, impian itupun semakin jauh realisasinya. Saya paham jika kesempatan saya untuk meraih gelar master semakin kecil. Akan tetapi, ada satu hal yang saya syukuri. Saya sadar sepenuhnya bahwa menjadi ibu adalah gelar terbaik sepanjang masa. Gelar yang takkan bisa didapati dari universitas manapun di dunia. Jabatan yang SK-nya turun langsung dari Allah.

Menjadi ibu adalah momen paling membahagiakan dalam hidup. Kesempatan untuk belajar pun tak terbatas di bangku kuliah. Sejatinya, seorang ibu harus terus belajar dan meng-upgrade diri menjadi lebih baik lagi. Agar ia pantas menjadi madrasah calon generasi islam di masa depan. Dari rahimnyalah akan lahir para jundi hebat pejuang agama-Nya. Pencapaian yang lebih dari sekedar ijazah master semata.

Ya rabb, mampukan kami untuk mendidik jundi-jundi kecil kami menjadi generasi yang cinta pada-Mu dan Rasul-Mu, berakhlak mulia seperti Nabi Muhammad SAW, qurrota a'yun, cerdas dan bermanfaat bagi umat. Aamiin yaa mujibassailin..

0 $type={blogger}:

Posting Komentar