Sore itu ibukota dipadati kendaraan yang berdesakan sepulang kerja. Tiba-tiba dari kejauhan nampak kabut putih yang begitu tebal. Beberapa meter di depan sana sepertinya hujan turun deras. Banyak pengendara roda dua yang mulai menepi dan mengenakan mantel. Namun, ayah masih berjalan merambat dan mengamati keadaan. Ia sibuk memperhatikan kabut tebal di depan sana. Tanpa mengenakan mantel, laki-laki ini terus melajukan kendaraannya pelan. Ia perhatikan banyak pengendara dari arah berlawanan yang juga memakai jas hujan. Mungkin mereka mengira ibukota sedang diguyur hujan sebab banyak yang memakai mantel dari arah ibukota. Akan tetapi yang terjadi di depan sana membuatnya terpingkal. Kabut tebal yang nampak ternyata bukanlah hujan lebat melainkan asap sisa pembakaran di lahan yang luas.
Hatinya ingin nyeletuk pada pengendara di sebelahnya "Habis hujan dimana, Pak?" tapi ia menahan diri dan hanya tertawa dalam hati "Hahaha... nggak hujan kok pada pake jas hujan."
Hatinya ingin nyeletuk pada pengendara di sebelahnya "Habis hujan dimana, Pak?" tapi ia menahan diri dan hanya tertawa dalam hati "Hahaha... nggak hujan kok pada pake jas hujan."
0 $type={blogger}:
Posting Komentar