“Duhai
kasih, aku merindukanmu layaknya padang pasir yang merindukan hujan.”
Dalam hitungan hari, umat islam akan
menyambut datangnya bulan suci ramadhan. Bulan yang identik dengan bulan puasa,
yang mungkin bagi sebagian orang menjadi bulan yang melelahkan. Tetap
beraktivitas seperti biasa di siang hari yang terik. Merasakan rasa lesu,
dahaga dan lapar yang melilit. Lantas pada malam harinya disibukkan dengan
aktivitas khas ramadhan seperti sholat tarawih, tadarus Al-Qur’an dan
sejenisnya. Belum lagi harus bangun dini hari untuk sekedar makan sahur.
Siang
hari bulan ramadhan pun tak lepas dari ajang ngabuburit. Melakukan beragam
aktivitas hiburan yang sekedar bertujuan untuk membunuh waktu luang sembari
menunggu saat berbuka puasa. Lalu acara televisi pada jam tarawih begitu
menggoda. Banyak program TV yang dikemas khusus selama bulan ramadhan dan lebih
menarik hati untuk ditonton dibandingkan harus berpeluh keringat melakukan sholat
tarawih. Ditambah lagi agenda khusus ramadhan yang diadakan di berbagai pusat
perbelanjaan sungguh menggiurkan. Diskon besar-besaran dan berbagai program belanja
lainnya dikemas apik untuk menarik pengunjung. Rasanya diskon beragam produk
telah mengaburkan ‘diskon’ lain yang lebih besar. Diskon pengampunan dosa,
khusus di bulan ramadhan. Ah, sungguh sayang! Padahal Rasulullah SAW bersabda,
“Seandainya umatku tahu keutamaan bulan ramadhan, tentu
mereka akan meminta sepanjang tahun adalah Ramadhan” (HR. Ibnu Majah).
Berbeda
dengan kaum muslim yang menyikapi ramadhan seperti halnya seseorang yang
bahagia bertemu dengan kekasihnya. Seperti kutipan diatas, sudahkah kita
merindukan datangnya bulan ramadhan seperti halnya padang pasir yang
menginginkan hadirnya hujan? Karena didalam ramadhan tersimpan berjuta kebaikan
yang sayang sekali jika terlewat begitu saja, apalagi jika dimanfaatkan untuk
sesuatu yang sia-sia. Sebagaimana Abu Hurairah r.a berkata: Rasulullah SAW saat
Ramadhan tiba bersabda: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, Allah telah
wajibkan atas kalian puasa di siang harinya, pada bulan ini pintu-pintu surga
dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan syetan-syetan dibelenggu, pada malam ini
ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, siapa yang terhalang dari
kebaikannya berarti ia telah benar-benar terhalang” (H.R.Ahmad). Jadi, sudah
selayaknya bulan istimewa yang begitu diagungkan oleh Allah dan rasulNya ini kita
sambut dengan beberapa persiapan.
Persiapan yang
dapat kita lakukan untuk menyambut bulan mulia nan penuh ampunan ini adalah,
yang pertama, memperbanyak doa. Saat ramadhan tiba, Rasulullah SAW bersabda: “Ya
Allah, selamatkan saya untuk ramadhan dan selamatkan ramadhan untukku dan
selamatkan dia sebagai amal yang diterima untukku” (H.R. Ath-Thabarani dan
Ad-Dailami). Seorang muslim hendaknya berdoa agar dimudahkan dalam melakukan
amalan-amalan selama bulan ramadhan dan amalannya diterima. Serta diberikan
keberkahan dalam bulan ramadhan sehingga dapat menjadi pribadi yang benar-benar
fitri selepas ramadhan.
Selanjutnya,
persiapan yang dapat dilakukan adalah bertaubat dengan jujur. Yakni bertekad
kuat untuk meninggalkan dosa dan keburukan. Taubat merupakan salah satu sarana
untuk membersihkan diri dari dosa dan maksiat yang telah kita lakukan. Allah
SWT berfirman, “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung” (An-Nur: 31). Dengan
bertaubat, kita berharap agar amalan-amalan yang kita lakukan pada bulan
ramadhan nantinya akan lebih mudah untuk diterima oleh Allah SWT.
Persiapan
yang tak kalah penting adalah menyelesaikan tanggungan (qadha) kewajiban puasa.
Dari Abu Salamah, dia berkata, saya mendengar ‘Aisyah radhiallahu ’anha
berkata: “Aku memiliki kewajiban berpuasa dari bulan Ramadan lalu, dan aku baru
dapat mengqadanya pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini
menunjukkan bahwa sebelum ramadhan tiba, seseorang yang masih mempunyai hutang
puasa hendaknya bersegera membayar hutang puasanya.
Selain
itu, secara spiritual, kita perlu membekali diri dengan berbagai ilmu terkait
bulan ramadhan. Kita perlu mengetahui keutamaan bulan ramadhan, ketentuan,
aturan dan hukum-hukum puasa, adab dan etikanya serta amalan-amalan yang biasa
dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan ramadhan. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW, “Siapa yang menghendaki kebahagiaan hidup dunia,harus dengan
ilmu,dan siapa yang menghendaki kebahagian akhirat harus dengan ilmu dan barang
siapa yang menghendaki kebahagiaan keduanya (dunia&akhirat) juga harus
dengan ilmu” (HR Tabrani).
Yang
terakhir adalah persiapan fisik. Berbagai aktivitas ibadah yang dilakukan di
bulan ramadhan tentunya membutuhkan kondisi fisik yang prima. Upaya menjaga
fisik agar sehat dan tidak sakit adalah dengan mengkonsumsi makanan yang sehat
dan bergizi, namun halal dan bersih serta menjauhi makanan yang kurang sehat,
kotor apalagi yang diharamkan oleh agama. Allah berfirman: “Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (Al-Maidah:88).
Semoga
segala persiapan diatas dapat membantu kita untuk bersolek lebih cantik dalam
menyambut ramadhan terkasih dan mendapatkan berkahnya. Amin.
0 $type={blogger}:
Posting Komentar