Teruntuk kawanku, Brunei

Dear Brunei,

Apa kabar kota-kotamu, Brunei? Gadong, yang menyisakan kenangan konyol saat berbelanja. Bandar, wajah kampung Indonesia yang selalu padat. Tutong, yang memberikan kenangan tradisi “tapau” alias membawa pulang makanan sisa selepas hajatan dan bercengkerama dengan para wanita Indonesia yang menjadi Bruneian. Temburong, daerah perbatasan Malaysia-Brunei yang sungguh unik dengan sungai kecil di tengah perbatasan dua negara. Juga Kuala Belait, berisi kenangan rumah khas Brunei dekat perbatasan Serawak, Malaysia. Dan bagaimana kabarmu sendiri, kawan? Sudah dua tahun semenjak terakhir kali kita bersua. Apa wajahmu masih sama seperti dulu? Seorang phlegmatis yang damai dengan rerimbunan hutan yang sunyi dan pantai yang tenang.


Dosen kami bilang kau benar-benar tempat yang tenang untuk ditinggali. Terlalu tenang malah. Apalagi jika malam tiba. Hanya sorot lampu seadanya di tengah pekat malam dan suara serangga-serangga kecil yang tak henti berderik mengisi sunyi malam. Suara deru kendaraan pun hanya sesekali tertangkap telinga. Ah, beliau bahkan berkata kami tak akan bisa kemanapun saat matahari sudah bersembunyi di peraduannya. “Wes, enak disini. Kerjaannya cuma belajar sama ngaji,” begitu katanya. Hmm, maklum saja,
bis sebagai satu-satunya alat transportasi umum terakhir mengangkut penumpang pada pukul 5 sore. Aku jadi teringat saat menjadi sukarelawan di stadium kota dan terpaksa kembali menggunakan taksi karena sudah tak ada bis yang lewat. Tapi meski begitu, masih ada kawan-kawan yang berbaik hati mengajak kami sekedar menikmati aroma malam Brunei yang tenang. Kawan-kawan PPI BD yang sudah seperti keluarga, teman-teman International club, anak-anak Japanese club, teman-teman asrama, kampus atau yang lainnya.

Kawan-kawan PPI BD, bagaimana kabar kalian? Tentunya masih sering mengadakan pertemuan rutin ya... Juga events lainnya. Kami sangat bersyukur dan berterima kasih banyak atas segala pertolongan dan kebaikan hati kalian, keluarga baru kami di Brunei. Rasanya sangat beruntung bisa mengenal orang-orang hebat yang selalu bersemangat dalam menuntut ilmu dan belajar tanpa kenal lelah seperti kalian.

Lalu, teman-teman International club, apa saja agenda kalian sekarang, hiking, barbeque? Atau kalian masih sering ke pantai?
Pantai tak bernama yang kemudian kita namai sendiri. Pantai yang seolah telah menjadi pantai pribadi kita. Hehe, bagaimana tidak! Entah itu kawan-kawan Indonesia atau dari negara lain hobi sekali ke pantai. Selain karena jaraknya yang dekat, hanya jalan kaki beberapa meter dari asrama, pastinya juga karena pantai itu begitu menenangkan. Deru ombaknya menyampaikan salam untuk orang-orang terkasih di tanah air. Cantik sunset-nya mengaburkan penat. Cokelat pasirnya meniupkan lara. Setiap sudutnya menyimpan sejuta kenangan yang teramat indah dan tak terlupakan. For IC students, thank you for being best friends who tell sweet and bitter as well as introduce me to your world (culture).

Then..... Moshi-moshi minnasan. Ogenki desu ka? Kuharap begitu. Tentunya tawa riang kalian selalu menghiasi ruang kelas dekat fakultas linguistik yang setiap pekan dijadikan tempat berkumpulnya para Japanese lovers. Keceriaan dan kehangatan kalian kerap memberi energi tersendiri bagiku. Yup, I used to wait for Saturday, the day when we had the club.


Selanjutnya, teman-teman asramaku, bagaimana keadaan disana? Apa monyet-monyet kecil masih sering naik ke atap kamar dan mengintip dari balik jendela? Mencoba mencuri makanan yang tergeletak di atas meja? Apa kalian juga menemukan lagi ular yang dengan santainya berjemur di halaman asrama?

Hey, para pengurus organisasi asrama, trip tahun ini kemana? Ah, kalian pasti sudah bebas tugas sejak wisuda kemarin. Yang jelas, Kota Kinabalu trip sungguh mengesankan, terlebih Pulau Sapinya. Aku juga jadi bisa memotret kehidupan kalian di perbatasan Brunei-Malaysia. Finally pass Temburong! Dan, aku akan selalu memaknai maksud baik kalian sebagai bagian dari keramahtamahan terhadap tamu asing. Jamuannya sungguh berkesan...

Last but not least, teman-teman kampusku. Bagaimana studi kalian? Aku yakin kalian lulus dengan predikat yang memuaskan. Apa dosen-dosen kita masih sama seperti dulu? Sampaikan salamku pada beliau bertiga ya. Salam terima kasih  atas segala perhatian dan ilmunya. Meski kami terlambat datang dan mengikuti program, tapi berkat mereka kami bisa melewati studi kami dengan lancar.  Oya, apa kalian masih sering nongkrong di kantin kampus dan mengobrol banyak hal setelah lulus? Dan, biar kutebak pesanan kalian. Nasi lemak! Yah, meski aku lebih suka mi mamak dan teh tarik. Aih, jadi merindukan semuanyaaa......

Yang jelas, untuk semuanya... Semoga kalian berada dalam kondisi terbaik kalian, dapat melakukan beragam hal positif dan selalu berada dekat dengan orang-orang yang kalian kasihi. Big thanks to all! Ayo maen ke Indonesia... ;))



Salam, 

Sakura Meme

0 $type={blogger}:

Posting Komentar