"Allah lebih menyayangimu, sayang.."

Kemarin dapat kabar dari seorang kawan yang baru saja dinaikkan derajatnya oleh Allah. Ia kehilangan bayi yang dikandungnya. Bayi mungil itu meninggal setelah dilahirkan. Sang ibu yang tengah mengandung mengalami gatal-gatal karena alergi. Ia pun meminum obat alergi, yang tentunya sudah sesuai dengan resep dokter. Setelah itu, detak jantung bayinya mulai melemah saat usia 8 bulan. Detak jantungnya semakin melemah memasuki bulan ke-9. Kawan saya pun pecah ketuban. Ia mengira sudah waktunya melahirkan karena memang sudah dekat hpl. Namun ternyata Allah berkendak lain. Bayi perempuan itu lebih disayangNya dan diambilNya kembali. Innalillahi wa innailaihi rojiun.
Pandangan saya mengabur. Air mata menggenangi pelupuk mata. Terbayang betapa sedih kehilangan bayi yang dikandungnya selama 9 bulan. Akan tetapi teman saya ini kelihatannya sudah ikhlas. Ya, meninggal karena apapun itu semuanya hanya menjadi sebab. Yang jelas semuanya sudah ditakdirkan oleh Allah.
"Allah tahu yang terbaik bagi hambaNya. Allah memberi apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan." Kalimat-kalimat tersebut sering kita dengar tapi terkadang pada praktiknya tidak mudah untuk dijalankan. Ikhlas dan sabar adalah dua hal yang dibutuhkan. Terlebih saat kehilangan yang disayang. Dan bersyukur saat ditimpa musibah itu luar biasa. Alhamdulillah alaa kulli haal.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar