Kulwap WAG Be Wise Parents
Jumat, 4 Mei 2018
Oleh : *'Iin' Savitry Indrawardhany (Bunda Bidadari)*
Tauhid adalah modal iman yang Allah sudah tanamkan di dalam diri setiap insan.
Allah menyatakan dalam surah Al A'raaf di Alquran *QS 7:172* bahwa Allah telah mengambil janji kepada ruh semua umat manusia akan keesaanNya.Hal ini terjadi jauh sebelum kita semua diturunkan di bumi dengan tugas dan peran masing-masing Hal ini diperkuat oleh hadits nabi Muhammad saw yang menyatakan bahwa setiap anak manusia itu terlahir sebagai Muslim. Orangtuanya lah yang menjadikannya Nasrani, Yahudi, dan Majusi.
Jadi, nilai tauhid adalah kecenderungan dalam jiwa setiap manusia untuk tunduk kepada Allah Sang Pencipta.
Muslim artinya orang yang berserah diri. Mengakui dan tunduk kepada kekuasaan Allah. Mengikuti perintah Allah sebagai bukti ketundukannya kepada kekuasaan Allah.
Allah berikan petunjuk-petunjuk bagaimana cara beribadah kepadaNya melalui Alquran, sunnah Nabi Muhammad saw dan juga melalui perenungan akan alam semesta.
Maka Allah juga menyertakan modalnya kepada manusia untuk belajar mematuhi semua perintahNya.
Ini yang dalam prinsip Fitrah Based Education (pendidikan anak berdasarkan fitrah), disebut sebagai *fitrah keimanan* dan *fitrah belajar*.
Nah, karena bibit iman itu sudah ada di dalam diri tiap anak, maka tugas utama para orangtua adalah *menumbuhkan* fitrah -fitrah itu.
BUKAN menanamkannya.
Tugas orangtua adalah *menumbuhkan, merawat dan memelihara fitrah-fitrah* itu ibarat merawat tanaman agar kokoh akarnya menghujam bumi, batangnya tumbuh menjulang tinggi menembus langit, cabangnya memenuhi sekeliling, dedaunannya rimbun dan menjadi tempat perlindungan banyak makhluk di sekitarnya, buah-buahannya ranum dan dapat dikonsumsi sepanjang tahun. Itulah perumpamaan orang beriman di dalam Alquran. Keberadaannya membawa manfaat bagi alam semesta. Menebarkan cahaya bagi sesama.
❓Lalu bagaimana caranya?
Simak *surah Al Baqarah QS 2:151* .
Allah memberi petunjuk nyata di situ.
*1. Membacakan ayat-ayat Alquran*. Jadi orangtua berkewajiban membacakan Alquran kepada anak-anaknya, maka Allah akan
2. Menyucikan jiwa mereka (pembaca dan pendengarnya), agar jiwanya siap menerima pesan kebenaran
*3. Mengajarkan Kitab (Alquran) dan Hikmah ( Sunnah Nabi saw)* Orangtua berkewajiban menyampaikan kisah-kisah dalam Alquran dna hadits kepada anak untuk menguatkan pesan iman yang Allah titipkan kepada kita. Maka kelak Allah akan.
4. Mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.
Jika orangtua konsisten menjalani langkah 1 dan 3 di dalam keluarga, maka Allah akan beri petunjuk di dalam hatinya dengan terus menambahkan ilmu akan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Karena anak adalah titipan Allah. Allah yang menguasai jiwa setiap anak juga kita. Jika Allah percayakan anak kepada kita berarti Allah akan sertakan semua perangkat pendukungnya. Anak akan diberi modalnya, kita akan diberi kemampuan untuk menjalaninya. Di sinilah fitrah iman dan fitrah belajar kita menguat.Jadi sebagai orangtua, kita pun harus menguatkan iman dulu, bahwa kita PASTI diberi kemampuan untuk melaksanakan tugas mulia ini : *mempersiapkan anak tumbuh bahagia menjadi manusia dewasa yang bertakwa kepada Allah, berbakti kepada orangtua dan bermanfaat nyata bagi umat*.
❓Lalu teknisnya bagaimana?
Hanya ada dua cara efektif untuk menumbuhkan kedua fitrah itu.
1. *Teladan aqidah* : Ortu setting diri untuk selalu * pamer kesolihan* di depan anak ketika akan beribadah wajib (shalat, tilawah, shaum, memberi nafkah ke ortu dll) dan sunnah (sedekah,silaturahim, menolong orang, mengajar dan mengajak kebaikan dll).
Orangtua harus dengan KESADARAN PENUH *memerankan nilai-nilai dalam sifat Arrahman dan Arrahim* kepada anak. Agar jika anak melihat orangtua, imaji yang ia dapat di jiwanya adalah Allah Mahapengasih dan Mahapenyayang. Ia akan mensyukuri nikmat Allah karena telah memberi mereka orangtua seperti kita.
2. *Kisah Inspiratif* : pastikan ortu memanfaatkan kebutuhan mengeluarkan kata perharinya dgn berkisah kepada anak. Yang wajib, membacakan Alquran dengan suara lantang ke anak (ketika anak melek atau tidur), menceritakan kisah alquran, menceritakan kisah hidup rasul saw dan orang2 solih. Dalilnya ada di surah Al Baqarah QS 2:151.
Para Ayah pastikan untuk menyisihkan sebagian dari 7000 kata/hari untuk memberi kisah inspiratif ke anak, dan rajin berdiskusi dengan istri tentang pengasuhan anak.
Para Ibu pastikan untuk menyalurkan sebagian besar dari kebutuhan berbicara minimal 20 ribu kata/hari dengan banyak2 mengobrol imani bersama anak DAN suami.
Pastikan semua kisah inspiratif yang disampaikan mengangkat pesan-pesan POSITIF tentang kekuasaan Allah.
Fokuskan pada KASIH SAYANG ALLAH,
Biasakan membahas asma'ul husna yang menekankan kebaikan Allah seperti : Al Wahhab, Arrazzaq, Al Mu'min, Al Muhaimin, Al Ghaniy, Al Waasi', Al Haafizh, AsySyakuur, Al Fattaah, dll.
Tanamkan pesan imani bahwa ASAL KITA dari SURGA. Dan Allah beri modal petunjuk di dalam Alquran dan hadits agar kita bisa KEMBALI KE SURGA dengan selamat.
Fokuskan menekankan pemahaman tentang SURGA, pahala yang berlipat ganda.
Allah yang menciptakan kita. Allah yang memberi kita kekuatan untuk berilmu dan beramal soleh. Tapi Allah masih terus memberi kota pahala darinsemua karunia iman, ilmu dan amal itu. Padahal Allah tak membutuhkan iman dan amal kita. Semuanya adalah bukti bahwa Allah sungguh-sungguh menyayangi kita, dan ingin kita kembali ke surga dengan selamat.
Tanamkan pesan imani tentang hadits ' Baiti Jannati'. Bahwa, jika kita ingin _kembali ke surga_ tanpa hisab sekeluarga, maka harus serius menbangun surga di rumah tangga. Bahwa itu berarti Allah *memilih* keluarga kita menjadi keluarga yang dicintaiNya.
Tanamkan RASA SYUKUR akan semua karunia yang Allah beri, dengan sering-sering membahas kebaikan-kebaikan Allah terhadap keluarga, juga dalam lingkungan (membahas kondisi alam).
Bahasan tentang konsekuensi dalam membuktikan iman, seperti tentang neraka, kewajiban berperang melawan kebatilan, dll baru bisa kita sampaikan ke anak jika IMAJI POSITIF tentang Allah, ajaran agama Islam, akhlak mulia Rasulullaah saw sudah kuat tertanam di jiwa anak. Jangan sampai kita salah waktu, cara dan tempat dalam penyampaiannya, sehingga malah membuat anak tak nyaman dalam berislam.
Gunakan terjemahan Alquran, buku-buku tafsir dan asbabunnuzul ayat, kisah siroh nabi, sahabat dan ulama sebagai pembuka bagi ortu yg sulit memulai untuk berdongeng.
Di zaman sekarang,semua fasilitas itu sudah tersedia banyak dan terjangkau. Tinggal kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Dua hal di atas, teladan aqidah dan berkisah inspiratif, jika dilakukan secara sistematis dan konsisten, dengan sentuhan kasih sayang, SETIAP HARI, maka tanpa kita sadari kita telah menjalani *3 model ucapan* yang Allah perintahkan kepada kita di dalam Alquran.
Ketiga ucapan itu adalah :
1. *Qaulan sadiidan* ( surah Annisa QS 4:9). Perintah Allah untuk bertakwa dan *berkata yang benar* ditujukan kepada orangtua yang khawatir dan risau akan bagaimana menjawab pertanyaan Allah akan titipan buah hatinya. Ini perintah untuk orangtua beriman yang takut akan pertemuan dengan Tuhannya.
2. *Qaulan tsaqiilan* (Surah Al Muzammil QS 73:5) Ini adalah *perkataan yang berat bobot iman* nya. Perintah Allah kepada nabi Muhammad saw ini menjadi sunnah utama para pengikut ajaran nabi Muhammad saw yang setia. Karena nabi Muhammad saw 'hanya' mewariskan Alquran dan sunnah kepada kita umatnya, maka menjadi 'kewajiban' kita untuk menjaga warisan itu sebaik mungkin.
Perhatikan syarat yang Allah berikan agar kita diberi qaulan tsaqiilan ketika berucap kepada keluarga (juga orang lain)... *dengan menghidupkan malam* dan *membaca Alquran dengan tartil* di waktu terbaik itu.
3. *Qaulan layyinan* ( Surah Thaha QS 20:44). Perintah berucap dengan *perkataan yang lemah lembut* disampaikan dalam kisah Nabi Musa as yang diminta untuk mendakwahi Firaun yang zhalim, dengan harapan ia sadar atau takut dengan kekuasaan Allah. Perhatikan pesan penting dari kisah ini.
*Pesan tauhid* harus *disampaikan dengan lemah lembut*, agar *menyentuh hati dan kesadaran* pendengarnya.
Jika kepada Firaun yang sangat zhalim saja Allah perintahkan untuk berkata yang lemah lembut, tentu kepada buah hati kita yang masih dalam pengasuhan kita harus lebih lembut lagi π.
Jika kita mau serius berlatih untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kata-kata kepada anak, dengan berpegang kepada ketiga jenis ucapan di atas, insyaAllah kita akan lebih mudah *membangun kelekatan dan kedekatan* kepada anak.
Perkataan yang mengikat hati anak akan memudahkan anak kita menjalani peran utamanya sebagai anak: *berbakti kepada orangtua*.
πMohon perhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi orangtua dalam melatih ketiga ucapan qurani di atas:
*1. Membacakan Alquran kepada anggota keluarga*
*2. Berkisah tentang isi Alquran dan sosok Alquran berjalan*
*3. Bangun malam dan menghidupkan malam dengan tilawah alquran secara tartil*
*4. Memiliki simpanan kosakata yang 'lemah lembut' untuk menyampaikan pesan-pesan tauhid kepada anak*
Jika kita landasi upaya kita ini sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, maka inilah yang disebut sebagai *Bahasa Cinta Untuk Ananda*.
Karena sebelum mengobrol dengan buah hati, kita akan berdoa agar Allah membimbing lisan kita dalam menyampaikan pesan imani.
Karena kita berharap agar di setiap ucapan kita akan menumbuhkan rasa *cinta kepada Allah* dalam diri buah hati kita....
Jadi, kiat menumbuhkan tauhid di dalam jiwa anak ternyata memang sangat mudah kita lakukan. Cukup dengan berusaha konsisten menjadi contoh kebaikan dan terbiasa menyampaikan kekuasaan Allah dengan bahasa yang lemah lembut dan penuh syukur kepada buah hati.
Setiap orangtua diberi kemampuan untuk melakukannya, apa pun latar belakang pendidikan, ekonomi, suku, kenegaraan dan bahasanya. Karena sumber belajar kita sama: Alquran dan Sunnah nabi.
Selamat berperan menjadi *orangtua yang qurrota a'yun bagi buah hati* , ayahbunda.
Semoga Allah meridhoi perjuangan kita di dalam keluarga kita ini. Semoga Allah karuniakan kita surga di keluarga kita, sebagai jalan ikhtiar kita sekeluarga untuk kembali ke surgaNya dengan selamat tanpa hisab. Aamiin.
Laa tahzan, innallaaha ma'ana ( QS Attaubah 9:40).
Allahu a'lam bishshawab.
π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Pertanyaan 1⃣
Bunda Made, Riau
Saya punya anak laki2 umurnya 3 thn bln mei tgl 23 ini... dia super duper bun... apa yg kita larang g pernah di hiraukannya.. klo kita nasehatin kita ajak ngobrol g mau jawab iya.. ex: sayang, klo gambar di kertas ini aja yaa.. jgn di kursi/ di kasur /di bantal nanti jadi jelek semua... kotor.. g bisa di cuci...
itu anaknya cuman dieemmmmm aja g mau jawab... trs klo kita bilang.. jawab mama sayang kok diem aja ian dengarkan mama ngomong ma ian... mama sayang ma ian.
iya.. tp sambil keras nadanya, padahal kita ngomongnya lembut n baik2 ma dia...
trs padahal saya selalu ngajarin berbagi.. tp dia anaknya pelit...
trs sampai sekarang dia blm mau pup di wc... dia klo mau pup selalu minta pempes.. klo kita g mau ngasih/ makaikan pempes dia pupnya sembarangan... mau pakai cara baik atau kasar sama aja g di pakai, bun..
mohon saran Bun, gimana cara ngadapin dan mendidik dia? supaya dia berubah jd lembut.. g keras suaranya dan g keras hati... atau klo ada doa2nya saya jg mau... mksh sebelumnya ya bun..
Jawaban Pertanyaan1️⃣
Anak usia di bawah 7 thn tak perlu dilarang melakukan sesuatu yang terlihat 'menyebalkan/aneh' bagi kita.
Kita hanya menggunakan kata 'Jangan dan Tidak boleh' untuk hal2 penting yang membahayakan dirinya. Ini hrs jadi peraturan dasar di keliarga. Misal : Tidak boleh bermain di dekat kompor. Tidak boleh mencolok listrik, dll.
Untuk memberitahu anak, gunakan kata positif atau beri alternatif.
Untiuk kasus anak menggambar di kursi/kasur/bantal, kemungkinan anak ingin merasakan sensasi menggamabr di media yang berbeda. Ini berhub dg keterampilan motorik kasar dan halus.
Jadi, mba sediakan saja berbagai media itu. Misal, beri kayu yang bisa dicorat coret, sediakan kain bekas khusus untuk dia coret-coret, ajak dia menggambar di luar ruang, daerah dg tanah luas atau daerah berbatu.Beri dia ranting atau batu untuk menggambar. Bantu anak menghabiskan energinya dgn menemaninya olah fisik DI LUAR RUANG.
Anak usia di bwh 7 thn ada baiknya meluangkan waktu eksplorasi alam bebas pukul 7-10 pagi dan pukul 15.30-17.00 sore. Semua anak membutuhkan stimulasi fisik yang cukup untuk mengasah perkembangan otaknya dg baik, apalagi buat anak yang tergolong kinestetik.
Jika di dlm rumah, saya anjurkan sediakan *lantai* sbagai tempat dia berekaplorasi. Biarkan dia mennggambar bebas dinlantai yang luas. Toh lantai lbh mudah dibersihkan jika kotorπ. Itu yg saya lakukan ketika anak2 msh kecil.
Anak pada dasarnya lembut. Jika ia berbicara kasar/keras, berarti dia mendapat contoh dari orang dewasa di sekitarnya. Kemungkinan cara mba berbicara ke anak yang ia langsung tiru. Jadi, coba perbaiki pilihan bahasa, intonasi dan ekspresi mba ketika berbicara ke mba.
Latih untuk *mengobrol* dg anak. Bukan *memerintah, menuduh, memberitahu*.
Misal : kamu suka ya menggambar di bantal. Gimana sih rasanya? beda ya kalau kalau kamu gambar di lantai? Kalau gambar di sini gimana? Kita coba gambar bareng yuk? Kamu mau bunda siapin kain buat gambar?
....
Anak usia 7 tahun TIDAK PERLU DIAJAR BERBAGI. Ini fase penuhi ego dia. Mengajarkan kepemilikan. Jika dia sudah selesai masa memilikinya (merasa DIAKUI kepemilikannya oleh ortu), maka anak akan lebih mudah diajak berbagi.
Misal : Kasus dia sdg bermain robot dan ada tmnanya mau main juga Dia tak beri. Kita ajak dia ngobrol, ' Dede masih mau main robot itu ya? Ysudha gapapa main sampai kami puas ya. Hasan (temannya), maaf ya, Dede masih belum selesai bermain dg robotnya. Kamu bisa main yang lain dulu? Nanti kalau Dede sdh selesai kamu boleh gantian main ya.
Atau, 'Dede mau ajak Hasan main bareng?'
Kalau dia gamau, 'Ya udah gapapa. Silakan kamu main smp puas ya. Biar Hasan main yang lain dulu. ' Kalau dia mau, ' Wah alhamdulillaah Dede mau main bareng. Main bareng bisa lebih enak lho daripada main sendiri. Twrima kasih ya Dede kamu baru berbagi. Bunda sayang kamu.
Kemampuan anak pup di wc hrs dibarengi dg kondisi wc yang nyaman dan latihan yang intensif penuh kelembutan. Pastikan itu. Lagipula tangan anak usia 3 memang blm bisa mencapai lubang anusnya untuk membersihkan sendiri area dubur. Usia 4-5 thn baru bisa. Jadi sabar aja membantunya toilet training.
Dlm mengasuh anak, terutama di usia 7 thn pertama WAJIB lemah lembut dan tenang. Wajib menyertakan eksprrsi wajah yang menyenangkan, gerakan yang santai /tak terburu-buru, dan bahasa yang halus lembut.
.Jadi tak boleh memakai kata kasar. Itu tanda mba krg sabar.
Doa agar dilembutkan hati kita, diberi lisan yang baik dan didengar oleh anak, coba baca doanya nabi Ibrahim as di surha Asysyuara QS 26 : 83-85.
Permohonannya dahsyat :
Ya Allah karuniakan aku *hikmah* dan masukkan aku ke dalam *golongan orang solih*. Berikan aku *tutur kata yang benar* yang berefek hingga hari akhir. Jadikan aku pewaris surgaMu.
Allahu a'lam ✅
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pertanyaan 2⃣
Bunda Septiani, Bukittinggi
Aslm mba.
Saya ani dari sumbar.
Mau bertanya, anak saya umur 2 tahun 10 bulan. Jika ada opsi, antara murratal atau video anak, maka dia akan memilih video anak utk ditonton. Terus, Saat saya mau sholat, kadang malah diajak main bareng, apakah ini warning buat kami ortunya supaya lebih tegas lagi menumbuhkan tauhid atau normal utk anak usia segitu?
Pengenalan tauhid sudah dimulai, membicarakan Allah, surga, neraka, rasul, cerita nabi versi buku anak2, pahala dsb.
Boleh saya minta link web yang bagus utk memandu ortu bercerita ttg sirah nabi dll?
Jawaban Pertanyaan 2️⃣
Anak jangan diberi opsi kalai untuk alquran.
Karena mendengarkann Alquran bagi anak usia di bwh 7 thn BUKAN PILIHAN, tapi KEWAJIBAN para ortu.
Lagipula, untuk video anak, sebenarnya anak tak butuh sama sekali. Otak anak membutuhkan gerak fisik agar bisa berkembang sempurna. Dan itu hanya bisa ia dapatkan dari sentuhan pelukan ciuman ortu DAN eksplorasi alam.
Saya tidak menganjurkan anak di bwh 7 thn diberi hiburan berupa video anak. Lebih baik memperkenalkan berbagai hal langsung lewat alam. Warna dari bunga dan dedaunan, tekstur dari tanah air daun kayu kain tepung garam dll.
Murottal, berikan dinwaktu utama: sebleum tidur, ketika sedang bermain/membaca bersama, waktu subuh, ketika dia tidur. Jadi, pastikan dia dominan mendengar murottal di saat dia tidur dna bermain. Jika lagu anak pun, pastikan durasinya tka selama murottal.
Untuk shalat, itu sdh benar. Ketika mau shaalt, sediakan sajadah khusus di sisi mba. Letakkan mainan atau bukunya. Bilang mba mau shalat menghadap Allah, mau bersyukur karn diberi anak hebat spt dia. Minta dia menemani mba shalat. Dia boleh bermain di sisi mba.
Mba sedikit kencangkan suara mba ketika shalat agar ia mendengar setiap bacaan shalat dan gerak mba. Biarkan jika dia mengoceh sendirina di sisi mba. .Stlh selesai shaalt, cium dia dan bilang terima kasih krn sdh mau menemani mba shalat. Blg mba doakan agar dia menjadi anak yng senang shalat. Bacakan *doa cinta shalat* di aurah Ibrahim QS 14:40-41 DAN artinya. Ajak dia baca doa itu bersama.
Itu yg sy lakukan ke 'Ulya putri kami sjk dia berusia 2 thn. Alhamdulillaah di usia 7 thn dia sdh dg kwsadaran sndiri mau shalat 5 waktu. Skrg dia berusia 10 thn dna sudah biasa shalat tahajud sembari tilawah Alquran dan shalat rawatib qobla subuh.
Ia tak oernah saya ajarkan gerakan dan bacaan shalat scara khusus. Sejak usia 5 thn dia sdh bisa sendiri..krn melihat dna mendengar bacaan saya setiap shalat. Alhamdulillaah.
Pengenalan tauhid di usia dbwh 7 thn hanya ttg KASIH SAYANG ALLAH. Jadi tak perlu cerita ttg neraka, hukuman, perang, ke anak. Silakan baca materi yang saya beri lbh tenang agar bisa diresapi maksudnya π.
Ttg ortu bercerita,yang anak butuhkan hanya satu. ORTU YANG MAU BERCERITA DENGAN HATI RIANG ke anak. Anak ga butuh ortu dgn kemampuan berdongeng yang hebat. Ia hanya butuh KEHADIRAN ortu yang mau menceritakan kisah2 tauhid kepadanya SEMBARI membacakan ayat-ayat Alquran.
Jadi, anak terbiasa untuk menyambungkan ayat Alquran dg kisah yang ia dengar.
Allahu a'lam ✅
*Tanggapan (Bunda Septi)*
Tanggapan: jika sudah terlanjur memberi tahu anak ttg dosa, neraka dll yang belum boleh diketahui, bagaimana mba? Cukupkah dengan meniadakan bahasan itu kedepannya hingga anak berumur 7 tahun?
*Jawaban Tanggapan:*
Iya mba..lsg ditiadakan saja. Perbanyak bahasan surga pahala kebaikan2 Allah, akhlak rasul saw dll
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pertanyaan 3️⃣
Bunda Rika
anak saya baru 23 bulan saya suka baca alquran keras keras anak saya malah nangis...teriak mama mama udah...tapi kalau saya ajak nyanyi apa aja dia seneng banget gimana yah bun supaya anak saya cinta al quran lebih seneng dengerin ngaji drpd nyanyi...π
Jawaban Pertanyaan 3️⃣
Bunda Rika, Allah telah memberikan fitrah iman kepada setiap anak yang lahir. Jadi, fitrahnya setiap jiwa itu senang nendengar lantunan ayat Alquran. Karena itu adalah bahasa surga, tempat asalnya. Jiwanya akan tenang mendengarnya.
Untuk kasus bayi mba, ini sangat tidak normal. Saya curiga itu indikasi ada gangguan jin kafir. Karena hanya kaum jin yang akan kepanasan mendengar lantunan Alquran. Khususnya jin kafir sangat membenci bacaan Alquran.
Sebaiknya mba meruqyah anak mba. Jika tilawah mba bagus (tartil), mva bisa ruqyah sendiri. Jika tidak, minta bantuan ke ahlinya ya segera.
Coba seeblumnya mba renungi, apakah ada dosa besar yang mba lakukan sehingga jin kafir bisa memasuki tubuh bayi mba. Cari sebabnya, karena sebabnya harus dihilangkan.
Apakah ada jimat yang pernah dipakai/ritual2 atau adat2 khurafat ketika hamil atau bayi lahir yang dilakukan? Apakah ada durhaka thdp ortu? Apakah ada terlibat riba? Apakah ada yang berzina? bersumpah palsu? Silakan dicek bersama suami ya mba
Ia lebih menyukai nyanyian pun pertanda bahwa ia dikuasai jin. Karena nyanyian dan Alquran memang tak mungkin bersatu.
Mba dan suami sebaiknya merenungi kesalahan dahulu dan bertobat.
Coba mba pasang murottal sepanjang hari di dalam rumah, tanpa henti.
Khususnya bacakan surah Al Baqarah hingga selesai.
Gunakan sabun bidara untuk sabun mandi keluarga.
Coba ganti garam di rumah dg garam krosok (garam kampung/ asli yang butir2an asli kasar )
Coba tampung air hujan dan digunakan untuk mandi.
Jin dan setan tak suka air hujan, karena air hujan itu rahmat. Juga garam asli (bukan garam meja hasil pabrikan yang sudhmah disuntik macam2 bahan kimia ya) kan lsg dari laut. Air laut itu suci.
Daun bidara pun tak disukai oleh golongan jin dan setan.
Rumah yang dibacakan surah AlBaqarah akan dijauhi oleh setan. Syaratnya, bacaannya harus tartil.
Biasakan tilawah Alquran di waktu utama : ketika tahajud, sebelum dan sesudah subuh, sebelum magrib, antara magrib-isya, sebelum tidur.
Dzikrullaah ada 4 : tilawah Alquran, shalat, dzikir penjagaan pagi dan petang, mendatangi majelis ilmu agama.
Semoga Allah mudahkan jalan mba dan suami untuk bersungguh2 bertobat dan memperbaiki diri, Allah jauhkan keluarga mba dari gangguan makhluk2 lain ciptaanNya... aamiin.
Allahu a'lamπ
Tanggapan (Bunda Fatimah)
Maaf kalau langsung bertanya disini, kalau anaku jika ditinggal sholat jg langsung rewel, tp tetap tak tinggal sholat walaupun dia nangis. apakah itu jg karna gangguan jin? Terima kasih sbelumnya
Jawaban Tanggapan:
Nggak ko mba. JANGAN DITINGGAL SHALAT ya...wajar anak nangis. Dia ga nyaman ditinggal ortu. Tapi coba DIAJAK shalat. .Jika anak msih rewel maunya digendong, ya gendong.
Kita dibolehkan menggendong anak ketika shalat ko. Lakukan saja..
Mungkin awalnya mba nerasa berat krn tak biasa dan blm paham. Santai saja.
Tenangkan hati mba ya. Lapangkan dada mba untuk mejalani fase ini.
Yakin mba bisa ko.
Kalau mba tenang, insyaAllah anak akan tenang. sehingga perlahan2 mba bisa latih untuk mengajak dia shalat dg cara menggelarkan sajadah di sisi mba bersama dg mainan2nya.
Di tgh shalat anak nangis, mba ambil gendong dia teruskan shalat.
Ada kisah rasul saw menggendong Umamah, cucu perempuannya, ketika beliau mengimami shalat isya di masjid Nabawi lho. Coba baca siroh bagian ini ya. biar mba makin mantap menjalani fase iniπ.
Allahu a'lam π
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pertanyaan 4️⃣
Bunda Hotna
assalamualaikum, bund saya mau bertanya klu menanamkan pada anak nilai tauhid pada anak yg udah mulai remaja yg sudah lbh banyak bermain dgn teman sebaya. Kitanya orang tua udah niat ni mau berkata lembut dan mulai berbicara dgn nya eh begitu melihat tingkah dan mendengar jawaban anak yg ketus jadinya kita sebagai ortu kebawa emosi dan akhirnya perkataan lembut jadi hilang yg ada marah2 jadinya. Mohon triknya bund. Tks sebelumnya bund.
Jawaban Pertanyaan 4️⃣
Pertama, tobat dulu mba. Akui ke Allah semua kesalahan pengasuhan mba slama ini. Minta Allah bantu mba untuk memperbaiki kesalahan itu smw. Niatkan mba ingin menyamoaikan kebenaran dgn lemah lembut. Baca doa nabi Ibrahim di surah Asy Syuara QS 26:83-85 sesering nungkin. Resapi maknanya.
Mba hrs siapkna diri agar ga BAPER kalau anak berkata ketus. Anak ketua itu slh satu pertanda anak durhaka. Mohon ampun kpd Allah krn mngkin mba yang tnp sadar menjadikannya durhaka. Mba DOAKAN anak agar menjadi anak yang taat kepada Allah dan berbakti kepada ortu. Baca *doa cinta keluarga* di surah Al Furqon QS ,25:74. Resapi maknanya.
Minta agar Allah beri mba HADIAH anak yang qurrota a'yun..dan mba menjadi ortu yang qurrota a'yun bagi anak.
Anak remaja ketus juga oertanda kalau dia tidak dekat dan hormat kepada ibunya. Jadi, mba coba bangun kembali kedekatak ke anak. Jadi teman ngobrol...
.Tamyakan kegiatan2nay, tmn2nya.. coba latih agar ga menginterogasi, sekedar jadi tmn cerita aja.
Sering2 juga baca doa syukur nabi Muhammad saw di surah Al Ahqaf QS 46:15
Allahu a'lam bishshawab✅
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pertanyaan 5️⃣
Bunda Rika desmelina
Dalam berbicara lemah lembut dan aplikasinya di rumah misalnya; sang ayah suka ngomongnya keras sama anak2, sedangkan ibu sebaliknya. Gmn cara kita mengkomunikasikannya agar si ayah tidak tersinggung dan merasa digurui?
Jawaban Pertanyaan 5️⃣
Bunda Rika Desmelina, kita tak diberi kemampuan untuk bisa mengendalikan suami hehe. Jadi, kalau soal ingin berkomunikasi dg suami, saya anjurkan kita lbh sering mendekat ke Allah aja. Minta Allah bimbing suami lsg untuk menyadari kesalahannya. Jika mba tetap mau mencari jalan untuk berdiskusi ke suami, minta petunjuk ke Allah gimana caranya. Kondisi tiap pasangan beda2. hanya Allah yang bisa memberi petunjuk khusus ke para istri.
Lagipula berbicara lembut dan kasar itu KETERAMPILAN..sangat butuh latihan intensif.
Kemungkinan suami begitu krn kebiasaan di keluarganya kan?
Tapi bisa dicoba trik ini mba, di pillow time, mba ajak suami baca bareng ttg akhlak rasul ke anak dll, terus ajak suami buat melakukan hal yg sma ke anak. mba lbh tahu pilihan bahasa yng cocok untuk suami ya.
Sebagai contoh, saya sendiri dibesarkan di klrga dg kebiasaan bersuara kencang. Dan itu terbawa hibgga sekarang.
Suami saya orang Tasik asli yang sgt lembut. Jadi bertolak belakang dg saya....
Saya yang dominan menemani anak di rumah. Namun alhamdulillah anak2 kami termasuk santun dan lembut tutur kata san sikapnya, seperti ayahnya.
Saya merasa, selain krn suami memang tmsuk orang solih krn tak oernah menninggalkan shalat wajib di masjid sejak baligh, terbiasa tahajud juga tilawah sehabis shalat wajib dan sebelum tidur(dan ini berpengaruh banget dlm mendidik anak) ditambah kebiasaan saya membacakan buku siroh nabi Muhammad Teladanku yang bahasnga bagus, plus kebiasaan membacakan terjrmahan Alquran ke anak2 ..hal ini sangat mempengaruhi bahasa anak. Jadi, di rumah, hanya saya yang suaranya besar hehe..
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pertanyaan 6⃣
Bunda Dina
Assalamualaikum,bpada awal sy jd seorang ibu, sy sering melihat materi2 yg mengatakan bahwa anak jangan dikasih hafalan berat2 saat masih kecil. Karena masih waktu bermain. Sebaiknya bagaimana ya? Apakah "jangan hafalan" itu hanya berlaku untuk materi umum saja, tetapi untuk yg berhubungan dengan agama harus sejak dini ditanamkannya? Terima kasih sblmx☺π
Jawaban Pertanyaan 6️⃣
maksudnya adl hafalan Alquran tnpa makna dan tanpa penjelasan the BIG WHY-nya....
Untuk Alquran, anak perlu dibekali sejak dini. Harus dilatih agar lidahnya TERBIASA membaca Alquran. Anak usia 4 thn sdh bisa diajak KHATAMAN ALQURAN lho.....
putri kami 'Ulya sdh khataman alquran perdananya usia 5,5 tahun. Padhaal dia baru bisa baca huruf latin lancar di usia 8 thn. Usia 6 thn 'Ulya sudah biasa kahtaman sebulan sekali. Usia 8 tahun dia biasa tilawah 3 juz/hari selama ramadhan. Sekarnag usianya 10 thn dia sudah. biasa tilawah 3 juz/hari lhoπ. Ramadhan ini dia bertarget tilawah 5 juz/hari. Itu berarti 5x20 = 100 halaman Alquran akan dia baca oerhari!
Berat?
Tergantung niat, kemauan, dan KETERAMPILAN.
semua karena telah DIBIASAKAN sejak kecil.π.
Soal cinta Alquran, itu akan tumbuh dg sendirinya jika kita konsisten menjalani dua cara spt yg sy bahas di materi hari ini.
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
*Conclusion:*
Intinya, di usia 7 thn pertama, fokus deh ajak anak mencintai Allah, Alquran, Rasulullah saw.
Sisanya biarkan Allah yang menyempurnakannya.
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Feel free to share ππ
Jumat, 4 Mei 2018
Oleh : *'Iin' Savitry Indrawardhany (Bunda Bidadari)*
Tauhid adalah modal iman yang Allah sudah tanamkan di dalam diri setiap insan.
Allah menyatakan dalam surah Al A'raaf di Alquran *QS 7:172* bahwa Allah telah mengambil janji kepada ruh semua umat manusia akan keesaanNya.Hal ini terjadi jauh sebelum kita semua diturunkan di bumi dengan tugas dan peran masing-masing Hal ini diperkuat oleh hadits nabi Muhammad saw yang menyatakan bahwa setiap anak manusia itu terlahir sebagai Muslim. Orangtuanya lah yang menjadikannya Nasrani, Yahudi, dan Majusi.
Jadi, nilai tauhid adalah kecenderungan dalam jiwa setiap manusia untuk tunduk kepada Allah Sang Pencipta.
Muslim artinya orang yang berserah diri. Mengakui dan tunduk kepada kekuasaan Allah. Mengikuti perintah Allah sebagai bukti ketundukannya kepada kekuasaan Allah.
Allah berikan petunjuk-petunjuk bagaimana cara beribadah kepadaNya melalui Alquran, sunnah Nabi Muhammad saw dan juga melalui perenungan akan alam semesta.
Maka Allah juga menyertakan modalnya kepada manusia untuk belajar mematuhi semua perintahNya.
Ini yang dalam prinsip Fitrah Based Education (pendidikan anak berdasarkan fitrah), disebut sebagai *fitrah keimanan* dan *fitrah belajar*.
Nah, karena bibit iman itu sudah ada di dalam diri tiap anak, maka tugas utama para orangtua adalah *menumbuhkan* fitrah -fitrah itu.
BUKAN menanamkannya.
Tugas orangtua adalah *menumbuhkan, merawat dan memelihara fitrah-fitrah* itu ibarat merawat tanaman agar kokoh akarnya menghujam bumi, batangnya tumbuh menjulang tinggi menembus langit, cabangnya memenuhi sekeliling, dedaunannya rimbun dan menjadi tempat perlindungan banyak makhluk di sekitarnya, buah-buahannya ranum dan dapat dikonsumsi sepanjang tahun. Itulah perumpamaan orang beriman di dalam Alquran. Keberadaannya membawa manfaat bagi alam semesta. Menebarkan cahaya bagi sesama.
❓Lalu bagaimana caranya?
Simak *surah Al Baqarah QS 2:151* .
Allah memberi petunjuk nyata di situ.
*1. Membacakan ayat-ayat Alquran*. Jadi orangtua berkewajiban membacakan Alquran kepada anak-anaknya, maka Allah akan
2. Menyucikan jiwa mereka (pembaca dan pendengarnya), agar jiwanya siap menerima pesan kebenaran
*3. Mengajarkan Kitab (Alquran) dan Hikmah ( Sunnah Nabi saw)* Orangtua berkewajiban menyampaikan kisah-kisah dalam Alquran dna hadits kepada anak untuk menguatkan pesan iman yang Allah titipkan kepada kita. Maka kelak Allah akan.
4. Mengajarkan apa yang belum kamu ketahui.
Jika orangtua konsisten menjalani langkah 1 dan 3 di dalam keluarga, maka Allah akan beri petunjuk di dalam hatinya dengan terus menambahkan ilmu akan apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Karena anak adalah titipan Allah. Allah yang menguasai jiwa setiap anak juga kita. Jika Allah percayakan anak kepada kita berarti Allah akan sertakan semua perangkat pendukungnya. Anak akan diberi modalnya, kita akan diberi kemampuan untuk menjalaninya. Di sinilah fitrah iman dan fitrah belajar kita menguat.Jadi sebagai orangtua, kita pun harus menguatkan iman dulu, bahwa kita PASTI diberi kemampuan untuk melaksanakan tugas mulia ini : *mempersiapkan anak tumbuh bahagia menjadi manusia dewasa yang bertakwa kepada Allah, berbakti kepada orangtua dan bermanfaat nyata bagi umat*.
❓Lalu teknisnya bagaimana?
Hanya ada dua cara efektif untuk menumbuhkan kedua fitrah itu.
1. *Teladan aqidah* : Ortu setting diri untuk selalu * pamer kesolihan* di depan anak ketika akan beribadah wajib (shalat, tilawah, shaum, memberi nafkah ke ortu dll) dan sunnah (sedekah,silaturahim, menolong orang, mengajar dan mengajak kebaikan dll).
Orangtua harus dengan KESADARAN PENUH *memerankan nilai-nilai dalam sifat Arrahman dan Arrahim* kepada anak. Agar jika anak melihat orangtua, imaji yang ia dapat di jiwanya adalah Allah Mahapengasih dan Mahapenyayang. Ia akan mensyukuri nikmat Allah karena telah memberi mereka orangtua seperti kita.
2. *Kisah Inspiratif* : pastikan ortu memanfaatkan kebutuhan mengeluarkan kata perharinya dgn berkisah kepada anak. Yang wajib, membacakan Alquran dengan suara lantang ke anak (ketika anak melek atau tidur), menceritakan kisah alquran, menceritakan kisah hidup rasul saw dan orang2 solih. Dalilnya ada di surah Al Baqarah QS 2:151.
Para Ayah pastikan untuk menyisihkan sebagian dari 7000 kata/hari untuk memberi kisah inspiratif ke anak, dan rajin berdiskusi dengan istri tentang pengasuhan anak.
Para Ibu pastikan untuk menyalurkan sebagian besar dari kebutuhan berbicara minimal 20 ribu kata/hari dengan banyak2 mengobrol imani bersama anak DAN suami.
Pastikan semua kisah inspiratif yang disampaikan mengangkat pesan-pesan POSITIF tentang kekuasaan Allah.
Fokuskan pada KASIH SAYANG ALLAH,
Biasakan membahas asma'ul husna yang menekankan kebaikan Allah seperti : Al Wahhab, Arrazzaq, Al Mu'min, Al Muhaimin, Al Ghaniy, Al Waasi', Al Haafizh, AsySyakuur, Al Fattaah, dll.
Tanamkan pesan imani bahwa ASAL KITA dari SURGA. Dan Allah beri modal petunjuk di dalam Alquran dan hadits agar kita bisa KEMBALI KE SURGA dengan selamat.
Fokuskan menekankan pemahaman tentang SURGA, pahala yang berlipat ganda.
Allah yang menciptakan kita. Allah yang memberi kita kekuatan untuk berilmu dan beramal soleh. Tapi Allah masih terus memberi kota pahala darinsemua karunia iman, ilmu dan amal itu. Padahal Allah tak membutuhkan iman dan amal kita. Semuanya adalah bukti bahwa Allah sungguh-sungguh menyayangi kita, dan ingin kita kembali ke surga dengan selamat.
Tanamkan pesan imani tentang hadits ' Baiti Jannati'. Bahwa, jika kita ingin _kembali ke surga_ tanpa hisab sekeluarga, maka harus serius menbangun surga di rumah tangga. Bahwa itu berarti Allah *memilih* keluarga kita menjadi keluarga yang dicintaiNya.
Tanamkan RASA SYUKUR akan semua karunia yang Allah beri, dengan sering-sering membahas kebaikan-kebaikan Allah terhadap keluarga, juga dalam lingkungan (membahas kondisi alam).
Bahasan tentang konsekuensi dalam membuktikan iman, seperti tentang neraka, kewajiban berperang melawan kebatilan, dll baru bisa kita sampaikan ke anak jika IMAJI POSITIF tentang Allah, ajaran agama Islam, akhlak mulia Rasulullaah saw sudah kuat tertanam di jiwa anak. Jangan sampai kita salah waktu, cara dan tempat dalam penyampaiannya, sehingga malah membuat anak tak nyaman dalam berislam.
Gunakan terjemahan Alquran, buku-buku tafsir dan asbabunnuzul ayat, kisah siroh nabi, sahabat dan ulama sebagai pembuka bagi ortu yg sulit memulai untuk berdongeng.
Di zaman sekarang,semua fasilitas itu sudah tersedia banyak dan terjangkau. Tinggal kita manfaatkan sebaik-baiknya.
Dua hal di atas, teladan aqidah dan berkisah inspiratif, jika dilakukan secara sistematis dan konsisten, dengan sentuhan kasih sayang, SETIAP HARI, maka tanpa kita sadari kita telah menjalani *3 model ucapan* yang Allah perintahkan kepada kita di dalam Alquran.
Ketiga ucapan itu adalah :
1. *Qaulan sadiidan* ( surah Annisa QS 4:9). Perintah Allah untuk bertakwa dan *berkata yang benar* ditujukan kepada orangtua yang khawatir dan risau akan bagaimana menjawab pertanyaan Allah akan titipan buah hatinya. Ini perintah untuk orangtua beriman yang takut akan pertemuan dengan Tuhannya.
2. *Qaulan tsaqiilan* (Surah Al Muzammil QS 73:5) Ini adalah *perkataan yang berat bobot iman* nya. Perintah Allah kepada nabi Muhammad saw ini menjadi sunnah utama para pengikut ajaran nabi Muhammad saw yang setia. Karena nabi Muhammad saw 'hanya' mewariskan Alquran dan sunnah kepada kita umatnya, maka menjadi 'kewajiban' kita untuk menjaga warisan itu sebaik mungkin.
Perhatikan syarat yang Allah berikan agar kita diberi qaulan tsaqiilan ketika berucap kepada keluarga (juga orang lain)... *dengan menghidupkan malam* dan *membaca Alquran dengan tartil* di waktu terbaik itu.
3. *Qaulan layyinan* ( Surah Thaha QS 20:44). Perintah berucap dengan *perkataan yang lemah lembut* disampaikan dalam kisah Nabi Musa as yang diminta untuk mendakwahi Firaun yang zhalim, dengan harapan ia sadar atau takut dengan kekuasaan Allah. Perhatikan pesan penting dari kisah ini.
*Pesan tauhid* harus *disampaikan dengan lemah lembut*, agar *menyentuh hati dan kesadaran* pendengarnya.
Jika kepada Firaun yang sangat zhalim saja Allah perintahkan untuk berkata yang lemah lembut, tentu kepada buah hati kita yang masih dalam pengasuhan kita harus lebih lembut lagi π.
Jika kita mau serius berlatih untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kata-kata kepada anak, dengan berpegang kepada ketiga jenis ucapan di atas, insyaAllah kita akan lebih mudah *membangun kelekatan dan kedekatan* kepada anak.
Perkataan yang mengikat hati anak akan memudahkan anak kita menjalani peran utamanya sebagai anak: *berbakti kepada orangtua*.
πMohon perhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi orangtua dalam melatih ketiga ucapan qurani di atas:
*1. Membacakan Alquran kepada anggota keluarga*
*2. Berkisah tentang isi Alquran dan sosok Alquran berjalan*
*3. Bangun malam dan menghidupkan malam dengan tilawah alquran secara tartil*
*4. Memiliki simpanan kosakata yang 'lemah lembut' untuk menyampaikan pesan-pesan tauhid kepada anak*
Jika kita landasi upaya kita ini sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, maka inilah yang disebut sebagai *Bahasa Cinta Untuk Ananda*.
Karena sebelum mengobrol dengan buah hati, kita akan berdoa agar Allah membimbing lisan kita dalam menyampaikan pesan imani.
Karena kita berharap agar di setiap ucapan kita akan menumbuhkan rasa *cinta kepada Allah* dalam diri buah hati kita....
Jadi, kiat menumbuhkan tauhid di dalam jiwa anak ternyata memang sangat mudah kita lakukan. Cukup dengan berusaha konsisten menjadi contoh kebaikan dan terbiasa menyampaikan kekuasaan Allah dengan bahasa yang lemah lembut dan penuh syukur kepada buah hati.
Setiap orangtua diberi kemampuan untuk melakukannya, apa pun latar belakang pendidikan, ekonomi, suku, kenegaraan dan bahasanya. Karena sumber belajar kita sama: Alquran dan Sunnah nabi.
Selamat berperan menjadi *orangtua yang qurrota a'yun bagi buah hati* , ayahbunda.
Semoga Allah meridhoi perjuangan kita di dalam keluarga kita ini. Semoga Allah karuniakan kita surga di keluarga kita, sebagai jalan ikhtiar kita sekeluarga untuk kembali ke surgaNya dengan selamat tanpa hisab. Aamiin.
Laa tahzan, innallaaha ma'ana ( QS Attaubah 9:40).
Allahu a'lam bishshawab.
π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Pertanyaan 1⃣
Bunda Made, Riau
Saya punya anak laki2 umurnya 3 thn bln mei tgl 23 ini... dia super duper bun... apa yg kita larang g pernah di hiraukannya.. klo kita nasehatin kita ajak ngobrol g mau jawab iya.. ex: sayang, klo gambar di kertas ini aja yaa.. jgn di kursi/ di kasur /di bantal nanti jadi jelek semua... kotor.. g bisa di cuci...
itu anaknya cuman dieemmmmm aja g mau jawab... trs klo kita bilang.. jawab mama sayang kok diem aja ian dengarkan mama ngomong ma ian... mama sayang ma ian.
iya.. tp sambil keras nadanya, padahal kita ngomongnya lembut n baik2 ma dia...
trs padahal saya selalu ngajarin berbagi.. tp dia anaknya pelit...
trs sampai sekarang dia blm mau pup di wc... dia klo mau pup selalu minta pempes.. klo kita g mau ngasih/ makaikan pempes dia pupnya sembarangan... mau pakai cara baik atau kasar sama aja g di pakai, bun..
mohon saran Bun, gimana cara ngadapin dan mendidik dia? supaya dia berubah jd lembut.. g keras suaranya dan g keras hati... atau klo ada doa2nya saya jg mau... mksh sebelumnya ya bun..
Jawaban Pertanyaan1️⃣
Anak usia di bawah 7 thn tak perlu dilarang melakukan sesuatu yang terlihat 'menyebalkan/aneh' bagi kita.
Kita hanya menggunakan kata 'Jangan dan Tidak boleh' untuk hal2 penting yang membahayakan dirinya. Ini hrs jadi peraturan dasar di keliarga. Misal : Tidak boleh bermain di dekat kompor. Tidak boleh mencolok listrik, dll.
Untuk memberitahu anak, gunakan kata positif atau beri alternatif.
Untiuk kasus anak menggambar di kursi/kasur/bantal, kemungkinan anak ingin merasakan sensasi menggamabr di media yang berbeda. Ini berhub dg keterampilan motorik kasar dan halus.
Jadi, mba sediakan saja berbagai media itu. Misal, beri kayu yang bisa dicorat coret, sediakan kain bekas khusus untuk dia coret-coret, ajak dia menggambar di luar ruang, daerah dg tanah luas atau daerah berbatu.Beri dia ranting atau batu untuk menggambar. Bantu anak menghabiskan energinya dgn menemaninya olah fisik DI LUAR RUANG.
Anak usia di bwh 7 thn ada baiknya meluangkan waktu eksplorasi alam bebas pukul 7-10 pagi dan pukul 15.30-17.00 sore. Semua anak membutuhkan stimulasi fisik yang cukup untuk mengasah perkembangan otaknya dg baik, apalagi buat anak yang tergolong kinestetik.
Jika di dlm rumah, saya anjurkan sediakan *lantai* sbagai tempat dia berekaplorasi. Biarkan dia mennggambar bebas dinlantai yang luas. Toh lantai lbh mudah dibersihkan jika kotorπ. Itu yg saya lakukan ketika anak2 msh kecil.
Anak pada dasarnya lembut. Jika ia berbicara kasar/keras, berarti dia mendapat contoh dari orang dewasa di sekitarnya. Kemungkinan cara mba berbicara ke anak yang ia langsung tiru. Jadi, coba perbaiki pilihan bahasa, intonasi dan ekspresi mba ketika berbicara ke mba.
Latih untuk *mengobrol* dg anak. Bukan *memerintah, menuduh, memberitahu*.
Misal : kamu suka ya menggambar di bantal. Gimana sih rasanya? beda ya kalau kalau kamu gambar di lantai? Kalau gambar di sini gimana? Kita coba gambar bareng yuk? Kamu mau bunda siapin kain buat gambar?
....
Anak usia 7 tahun TIDAK PERLU DIAJAR BERBAGI. Ini fase penuhi ego dia. Mengajarkan kepemilikan. Jika dia sudah selesai masa memilikinya (merasa DIAKUI kepemilikannya oleh ortu), maka anak akan lebih mudah diajak berbagi.
Misal : Kasus dia sdg bermain robot dan ada tmnanya mau main juga Dia tak beri. Kita ajak dia ngobrol, ' Dede masih mau main robot itu ya? Ysudha gapapa main sampai kami puas ya. Hasan (temannya), maaf ya, Dede masih belum selesai bermain dg robotnya. Kamu bisa main yang lain dulu? Nanti kalau Dede sdh selesai kamu boleh gantian main ya.
Atau, 'Dede mau ajak Hasan main bareng?'
Kalau dia gamau, 'Ya udah gapapa. Silakan kamu main smp puas ya. Biar Hasan main yang lain dulu. ' Kalau dia mau, ' Wah alhamdulillaah Dede mau main bareng. Main bareng bisa lebih enak lho daripada main sendiri. Twrima kasih ya Dede kamu baru berbagi. Bunda sayang kamu.
Kemampuan anak pup di wc hrs dibarengi dg kondisi wc yang nyaman dan latihan yang intensif penuh kelembutan. Pastikan itu. Lagipula tangan anak usia 3 memang blm bisa mencapai lubang anusnya untuk membersihkan sendiri area dubur. Usia 4-5 thn baru bisa. Jadi sabar aja membantunya toilet training.
Dlm mengasuh anak, terutama di usia 7 thn pertama WAJIB lemah lembut dan tenang. Wajib menyertakan eksprrsi wajah yang menyenangkan, gerakan yang santai /tak terburu-buru, dan bahasa yang halus lembut.
.Jadi tak boleh memakai kata kasar. Itu tanda mba krg sabar.
Doa agar dilembutkan hati kita, diberi lisan yang baik dan didengar oleh anak, coba baca doanya nabi Ibrahim as di surha Asysyuara QS 26 : 83-85.
Permohonannya dahsyat :
Ya Allah karuniakan aku *hikmah* dan masukkan aku ke dalam *golongan orang solih*. Berikan aku *tutur kata yang benar* yang berefek hingga hari akhir. Jadikan aku pewaris surgaMu.
Allahu a'lam ✅
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pertanyaan 2⃣
Bunda Septiani, Bukittinggi
Aslm mba.
Saya ani dari sumbar.
Mau bertanya, anak saya umur 2 tahun 10 bulan. Jika ada opsi, antara murratal atau video anak, maka dia akan memilih video anak utk ditonton. Terus, Saat saya mau sholat, kadang malah diajak main bareng, apakah ini warning buat kami ortunya supaya lebih tegas lagi menumbuhkan tauhid atau normal utk anak usia segitu?
Pengenalan tauhid sudah dimulai, membicarakan Allah, surga, neraka, rasul, cerita nabi versi buku anak2, pahala dsb.
Boleh saya minta link web yang bagus utk memandu ortu bercerita ttg sirah nabi dll?
Jawaban Pertanyaan 2️⃣
Anak jangan diberi opsi kalai untuk alquran.
Karena mendengarkann Alquran bagi anak usia di bwh 7 thn BUKAN PILIHAN, tapi KEWAJIBAN para ortu.
Lagipula, untuk video anak, sebenarnya anak tak butuh sama sekali. Otak anak membutuhkan gerak fisik agar bisa berkembang sempurna. Dan itu hanya bisa ia dapatkan dari sentuhan pelukan ciuman ortu DAN eksplorasi alam.
Saya tidak menganjurkan anak di bwh 7 thn diberi hiburan berupa video anak. Lebih baik memperkenalkan berbagai hal langsung lewat alam. Warna dari bunga dan dedaunan, tekstur dari tanah air daun kayu kain tepung garam dll.
Murottal, berikan dinwaktu utama: sebleum tidur, ketika sedang bermain/membaca bersama, waktu subuh, ketika dia tidur. Jadi, pastikan dia dominan mendengar murottal di saat dia tidur dna bermain. Jika lagu anak pun, pastikan durasinya tka selama murottal.
Untuk shalat, itu sdh benar. Ketika mau shaalt, sediakan sajadah khusus di sisi mba. Letakkan mainan atau bukunya. Bilang mba mau shalat menghadap Allah, mau bersyukur karn diberi anak hebat spt dia. Minta dia menemani mba shalat. Dia boleh bermain di sisi mba.
Mba sedikit kencangkan suara mba ketika shalat agar ia mendengar setiap bacaan shalat dan gerak mba. Biarkan jika dia mengoceh sendirina di sisi mba. .Stlh selesai shaalt, cium dia dan bilang terima kasih krn sdh mau menemani mba shalat. Blg mba doakan agar dia menjadi anak yng senang shalat. Bacakan *doa cinta shalat* di aurah Ibrahim QS 14:40-41 DAN artinya. Ajak dia baca doa itu bersama.
Itu yg sy lakukan ke 'Ulya putri kami sjk dia berusia 2 thn. Alhamdulillaah di usia 7 thn dia sdh dg kwsadaran sndiri mau shalat 5 waktu. Skrg dia berusia 10 thn dna sudah biasa shalat tahajud sembari tilawah Alquran dan shalat rawatib qobla subuh.
Ia tak oernah saya ajarkan gerakan dan bacaan shalat scara khusus. Sejak usia 5 thn dia sdh bisa sendiri..krn melihat dna mendengar bacaan saya setiap shalat. Alhamdulillaah.
Pengenalan tauhid di usia dbwh 7 thn hanya ttg KASIH SAYANG ALLAH. Jadi tak perlu cerita ttg neraka, hukuman, perang, ke anak. Silakan baca materi yang saya beri lbh tenang agar bisa diresapi maksudnya π.
Ttg ortu bercerita,yang anak butuhkan hanya satu. ORTU YANG MAU BERCERITA DENGAN HATI RIANG ke anak. Anak ga butuh ortu dgn kemampuan berdongeng yang hebat. Ia hanya butuh KEHADIRAN ortu yang mau menceritakan kisah2 tauhid kepadanya SEMBARI membacakan ayat-ayat Alquran.
Jadi, anak terbiasa untuk menyambungkan ayat Alquran dg kisah yang ia dengar.
Allahu a'lam ✅
*Tanggapan (Bunda Septi)*
Tanggapan: jika sudah terlanjur memberi tahu anak ttg dosa, neraka dll yang belum boleh diketahui, bagaimana mba? Cukupkah dengan meniadakan bahasan itu kedepannya hingga anak berumur 7 tahun?
*Jawaban Tanggapan:*
Iya mba..lsg ditiadakan saja. Perbanyak bahasan surga pahala kebaikan2 Allah, akhlak rasul saw dll
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pertanyaan 3️⃣
Bunda Rika
anak saya baru 23 bulan saya suka baca alquran keras keras anak saya malah nangis...teriak mama mama udah...tapi kalau saya ajak nyanyi apa aja dia seneng banget gimana yah bun supaya anak saya cinta al quran lebih seneng dengerin ngaji drpd nyanyi...π
Jawaban Pertanyaan 3️⃣
Bunda Rika, Allah telah memberikan fitrah iman kepada setiap anak yang lahir. Jadi, fitrahnya setiap jiwa itu senang nendengar lantunan ayat Alquran. Karena itu adalah bahasa surga, tempat asalnya. Jiwanya akan tenang mendengarnya.
Untuk kasus bayi mba, ini sangat tidak normal. Saya curiga itu indikasi ada gangguan jin kafir. Karena hanya kaum jin yang akan kepanasan mendengar lantunan Alquran. Khususnya jin kafir sangat membenci bacaan Alquran.
Sebaiknya mba meruqyah anak mba. Jika tilawah mba bagus (tartil), mva bisa ruqyah sendiri. Jika tidak, minta bantuan ke ahlinya ya segera.
Coba seeblumnya mba renungi, apakah ada dosa besar yang mba lakukan sehingga jin kafir bisa memasuki tubuh bayi mba. Cari sebabnya, karena sebabnya harus dihilangkan.
Apakah ada jimat yang pernah dipakai/ritual2 atau adat2 khurafat ketika hamil atau bayi lahir yang dilakukan? Apakah ada durhaka thdp ortu? Apakah ada terlibat riba? Apakah ada yang berzina? bersumpah palsu? Silakan dicek bersama suami ya mba
Ia lebih menyukai nyanyian pun pertanda bahwa ia dikuasai jin. Karena nyanyian dan Alquran memang tak mungkin bersatu.
Mba dan suami sebaiknya merenungi kesalahan dahulu dan bertobat.
Coba mba pasang murottal sepanjang hari di dalam rumah, tanpa henti.
Khususnya bacakan surah Al Baqarah hingga selesai.
Gunakan sabun bidara untuk sabun mandi keluarga.
Coba ganti garam di rumah dg garam krosok (garam kampung/ asli yang butir2an asli kasar )
Coba tampung air hujan dan digunakan untuk mandi.
Jin dan setan tak suka air hujan, karena air hujan itu rahmat. Juga garam asli (bukan garam meja hasil pabrikan yang sudhmah disuntik macam2 bahan kimia ya) kan lsg dari laut. Air laut itu suci.
Daun bidara pun tak disukai oleh golongan jin dan setan.
Rumah yang dibacakan surah AlBaqarah akan dijauhi oleh setan. Syaratnya, bacaannya harus tartil.
Biasakan tilawah Alquran di waktu utama : ketika tahajud, sebelum dan sesudah subuh, sebelum magrib, antara magrib-isya, sebelum tidur.
Dzikrullaah ada 4 : tilawah Alquran, shalat, dzikir penjagaan pagi dan petang, mendatangi majelis ilmu agama.
Semoga Allah mudahkan jalan mba dan suami untuk bersungguh2 bertobat dan memperbaiki diri, Allah jauhkan keluarga mba dari gangguan makhluk2 lain ciptaanNya... aamiin.
Allahu a'lamπ
Tanggapan (Bunda Fatimah)
Maaf kalau langsung bertanya disini, kalau anaku jika ditinggal sholat jg langsung rewel, tp tetap tak tinggal sholat walaupun dia nangis. apakah itu jg karna gangguan jin? Terima kasih sbelumnya
Jawaban Tanggapan:
Nggak ko mba. JANGAN DITINGGAL SHALAT ya...wajar anak nangis. Dia ga nyaman ditinggal ortu. Tapi coba DIAJAK shalat. .Jika anak msih rewel maunya digendong, ya gendong.
Kita dibolehkan menggendong anak ketika shalat ko. Lakukan saja..
Mungkin awalnya mba nerasa berat krn tak biasa dan blm paham. Santai saja.
Tenangkan hati mba ya. Lapangkan dada mba untuk mejalani fase ini.
Yakin mba bisa ko.
Kalau mba tenang, insyaAllah anak akan tenang. sehingga perlahan2 mba bisa latih untuk mengajak dia shalat dg cara menggelarkan sajadah di sisi mba bersama dg mainan2nya.
Di tgh shalat anak nangis, mba ambil gendong dia teruskan shalat.
Ada kisah rasul saw menggendong Umamah, cucu perempuannya, ketika beliau mengimami shalat isya di masjid Nabawi lho. Coba baca siroh bagian ini ya. biar mba makin mantap menjalani fase iniπ.
Allahu a'lam π
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pertanyaan 4️⃣
Bunda Hotna
assalamualaikum, bund saya mau bertanya klu menanamkan pada anak nilai tauhid pada anak yg udah mulai remaja yg sudah lbh banyak bermain dgn teman sebaya. Kitanya orang tua udah niat ni mau berkata lembut dan mulai berbicara dgn nya eh begitu melihat tingkah dan mendengar jawaban anak yg ketus jadinya kita sebagai ortu kebawa emosi dan akhirnya perkataan lembut jadi hilang yg ada marah2 jadinya. Mohon triknya bund. Tks sebelumnya bund.
Jawaban Pertanyaan 4️⃣
Pertama, tobat dulu mba. Akui ke Allah semua kesalahan pengasuhan mba slama ini. Minta Allah bantu mba untuk memperbaiki kesalahan itu smw. Niatkan mba ingin menyamoaikan kebenaran dgn lemah lembut. Baca doa nabi Ibrahim di surah Asy Syuara QS 26:83-85 sesering nungkin. Resapi maknanya.
Mba hrs siapkna diri agar ga BAPER kalau anak berkata ketus. Anak ketua itu slh satu pertanda anak durhaka. Mohon ampun kpd Allah krn mngkin mba yang tnp sadar menjadikannya durhaka. Mba DOAKAN anak agar menjadi anak yang taat kepada Allah dan berbakti kepada ortu. Baca *doa cinta keluarga* di surah Al Furqon QS ,25:74. Resapi maknanya.
Minta agar Allah beri mba HADIAH anak yang qurrota a'yun..dan mba menjadi ortu yang qurrota a'yun bagi anak.
Anak remaja ketus juga oertanda kalau dia tidak dekat dan hormat kepada ibunya. Jadi, mba coba bangun kembali kedekatak ke anak. Jadi teman ngobrol...
.Tamyakan kegiatan2nay, tmn2nya.. coba latih agar ga menginterogasi, sekedar jadi tmn cerita aja.
Sering2 juga baca doa syukur nabi Muhammad saw di surah Al Ahqaf QS 46:15
Allahu a'lam bishshawab✅
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pertanyaan 5️⃣
Bunda Rika desmelina
Dalam berbicara lemah lembut dan aplikasinya di rumah misalnya; sang ayah suka ngomongnya keras sama anak2, sedangkan ibu sebaliknya. Gmn cara kita mengkomunikasikannya agar si ayah tidak tersinggung dan merasa digurui?
Jawaban Pertanyaan 5️⃣
Bunda Rika Desmelina, kita tak diberi kemampuan untuk bisa mengendalikan suami hehe. Jadi, kalau soal ingin berkomunikasi dg suami, saya anjurkan kita lbh sering mendekat ke Allah aja. Minta Allah bimbing suami lsg untuk menyadari kesalahannya. Jika mba tetap mau mencari jalan untuk berdiskusi ke suami, minta petunjuk ke Allah gimana caranya. Kondisi tiap pasangan beda2. hanya Allah yang bisa memberi petunjuk khusus ke para istri.
Lagipula berbicara lembut dan kasar itu KETERAMPILAN..sangat butuh latihan intensif.
Kemungkinan suami begitu krn kebiasaan di keluarganya kan?
Tapi bisa dicoba trik ini mba, di pillow time, mba ajak suami baca bareng ttg akhlak rasul ke anak dll, terus ajak suami buat melakukan hal yg sma ke anak. mba lbh tahu pilihan bahasa yng cocok untuk suami ya.
Sebagai contoh, saya sendiri dibesarkan di klrga dg kebiasaan bersuara kencang. Dan itu terbawa hibgga sekarang.
Suami saya orang Tasik asli yang sgt lembut. Jadi bertolak belakang dg saya....
Saya yang dominan menemani anak di rumah. Namun alhamdulillah anak2 kami termasuk santun dan lembut tutur kata san sikapnya, seperti ayahnya.
Saya merasa, selain krn suami memang tmsuk orang solih krn tak oernah menninggalkan shalat wajib di masjid sejak baligh, terbiasa tahajud juga tilawah sehabis shalat wajib dan sebelum tidur(dan ini berpengaruh banget dlm mendidik anak) ditambah kebiasaan saya membacakan buku siroh nabi Muhammad Teladanku yang bahasnga bagus, plus kebiasaan membacakan terjrmahan Alquran ke anak2 ..hal ini sangat mempengaruhi bahasa anak. Jadi, di rumah, hanya saya yang suaranya besar hehe..
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Pertanyaan 6⃣
Bunda Dina
Assalamualaikum,bpada awal sy jd seorang ibu, sy sering melihat materi2 yg mengatakan bahwa anak jangan dikasih hafalan berat2 saat masih kecil. Karena masih waktu bermain. Sebaiknya bagaimana ya? Apakah "jangan hafalan" itu hanya berlaku untuk materi umum saja, tetapi untuk yg berhubungan dengan agama harus sejak dini ditanamkannya? Terima kasih sblmx☺π
Jawaban Pertanyaan 6️⃣
maksudnya adl hafalan Alquran tnpa makna dan tanpa penjelasan the BIG WHY-nya....
Untuk Alquran, anak perlu dibekali sejak dini. Harus dilatih agar lidahnya TERBIASA membaca Alquran. Anak usia 4 thn sdh bisa diajak KHATAMAN ALQURAN lho.....
putri kami 'Ulya sdh khataman alquran perdananya usia 5,5 tahun. Padhaal dia baru bisa baca huruf latin lancar di usia 8 thn. Usia 6 thn 'Ulya sudah biasa kahtaman sebulan sekali. Usia 8 tahun dia biasa tilawah 3 juz/hari selama ramadhan. Sekarnag usianya 10 thn dia sudah. biasa tilawah 3 juz/hari lhoπ. Ramadhan ini dia bertarget tilawah 5 juz/hari. Itu berarti 5x20 = 100 halaman Alquran akan dia baca oerhari!
Berat?
Tergantung niat, kemauan, dan KETERAMPILAN.
semua karena telah DIBIASAKAN sejak kecil.π.
Soal cinta Alquran, itu akan tumbuh dg sendirinya jika kita konsisten menjalani dua cara spt yg sy bahas di materi hari ini.
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
*Conclusion:*
Intinya, di usia 7 thn pertama, fokus deh ajak anak mencintai Allah, Alquran, Rasulullah saw.
Sisanya biarkan Allah yang menyempurnakannya.
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Feel free to share ππ
0 $type={blogger}:
Posting Komentar