Seorang remaja laki-laki usia SMP bergegas menuju panggilan RabbNya saat adzan berkumandang. Langkahnya cepat. Saat tiba di masjid, ia mengerjakan sholat sunnah sebelum dan sesudah sholat wajib dilakukan. Setelah sholat berjamaah selesai, anak laki-laki itu bersalaman dengan para jamaah yang didominasi oleh bapak-bapak.
Di shaf perempuan, tampak seorang remaja perempuan usia akhir sekolah dasar. Ia kerap mengikuti sholat berjamaah di masjid bersama sang ibu. Keduanya seringkali datang awal. Anak perempuan ini juga melaksanakan sholat sunnah rawatib.
Adalah hal yang wajar jika orang-orang yang sudah lanjut usia khusyuk beribadah. Namun, akan menjadi sesuatu yang luar biasa jika para pemuda rajin ibadah. Masa muda adalah masa yang penting dan akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. "Kaki anak Adam tidaklah bergeser pada hari Kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya." (HR. Tirmidzi). Dua remaja yang saya ceritakan diatas kerap dijumpai hampir di setiap waktu sholat. Ah, saat seusia mereka, saya masih belum melaksanakan sholat wajib berjamaah. Apalagi sholat sunnah qobliyah-ba'diyah. Bagaimana bisa keduanya taat, dan yang terpenting istiqomah sholat berjamaah, di usia muda?
Saya pikir jawabannya adalah karena peran keluarga terutama orang tua. Ayah si remaja laki-laki juga terbiasa sholat berjamaah. Begitu pun ibu gadis muda itu. Bahkan adiknya yang masih kecil pun juga rajin ke masjid. Pendidikan agama yang ditanamkan sejak kecil, pembiasaan serta pemberian tauladan yang baik adalah sebaik-baiknya bekal dalam pengasuhan anak. Pada akhirnya akan tercipta generasi pemuda yang tumbuh dengan bekal ketaatan pada Allah dan RasulNya. Allah juga akan memberikan pertolongan khusus kepada para pemuda semacam ini. Rasulullah SAW bersabda, "Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari dimana tak ada naungan selain naungan-Nya. yaitu; seorang imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan juga berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu ia menolak seraya berkata, 'Aku takut kepada Allah.' Dan seorang yang bersedekah dengan diam-diam, sehingga tangan kanannya tak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang menetes air matanya saat berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah dalam kesunyian. (HR. Muslim No.1712)
Maka, jika masih tersisa waktu untuk menghirup anugerah kehidupanNya yang luar biasa, mari kita bekali anak-anak kita agar dapat menjadi pemuda hebat sekelas Al-Fatih!
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (Q.S. Ibrahim: 40).
Di shaf perempuan, tampak seorang remaja perempuan usia akhir sekolah dasar. Ia kerap mengikuti sholat berjamaah di masjid bersama sang ibu. Keduanya seringkali datang awal. Anak perempuan ini juga melaksanakan sholat sunnah rawatib.
Adalah hal yang wajar jika orang-orang yang sudah lanjut usia khusyuk beribadah. Namun, akan menjadi sesuatu yang luar biasa jika para pemuda rajin ibadah. Masa muda adalah masa yang penting dan akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. "Kaki anak Adam tidaklah bergeser pada hari Kiamat dari sisi Rabbnya sehingga ditanya tentang lima hal; tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang masa mudanya untuk apa dia pergunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan kemana dia infakkan dan tentang apa yang telah dia lakukan dengan ilmunya." (HR. Tirmidzi). Dua remaja yang saya ceritakan diatas kerap dijumpai hampir di setiap waktu sholat. Ah, saat seusia mereka, saya masih belum melaksanakan sholat wajib berjamaah. Apalagi sholat sunnah qobliyah-ba'diyah. Bagaimana bisa keduanya taat, dan yang terpenting istiqomah sholat berjamaah, di usia muda?
Saya pikir jawabannya adalah karena peran keluarga terutama orang tua. Ayah si remaja laki-laki juga terbiasa sholat berjamaah. Begitu pun ibu gadis muda itu. Bahkan adiknya yang masih kecil pun juga rajin ke masjid. Pendidikan agama yang ditanamkan sejak kecil, pembiasaan serta pemberian tauladan yang baik adalah sebaik-baiknya bekal dalam pengasuhan anak. Pada akhirnya akan tercipta generasi pemuda yang tumbuh dengan bekal ketaatan pada Allah dan RasulNya. Allah juga akan memberikan pertolongan khusus kepada para pemuda semacam ini. Rasulullah SAW bersabda, "Ada tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah, pada hari dimana tak ada naungan selain naungan-Nya. yaitu; seorang imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah yang mereka berkumpul karena-Nya dan juga berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang dirayu oleh wanita bangsawan lagi cantik untuk berbuat mesum lalu ia menolak seraya berkata, 'Aku takut kepada Allah.' Dan seorang yang bersedekah dengan diam-diam, sehingga tangan kanannya tak mengetahui apa yang disedekahkan oleh tangan kirinya. Dan yang terakhir adalah seorang yang menetes air matanya saat berdzikir, mengingat dan menyebut nama Allah dalam kesunyian. (HR. Muslim No.1712)
Maka, jika masih tersisa waktu untuk menghirup anugerah kehidupanNya yang luar biasa, mari kita bekali anak-anak kita agar dapat menjadi pemuda hebat sekelas Al-Fatih!
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (Q.S. Ibrahim: 40).
0 $type={blogger}:
Posting Komentar