Usianya boleh senja tapi semangatnya luar biasa. Suaranya lantang saat menyetorkan hafalan Al-Qur'an beliau ke ustadz. Bacaannya tenang tertata dengan tartil. Bu Fathin, nama ibu berusia sekitar 60 tahun ini. Usia tak menghalangi beliau untuk memiliki daya juang lebih dalam menghafal Al-Qur'an. Saat orang lain yang sudah sepuh di luar sana berpikir untuk menyerah dan merasa adalah hal yang sulit untuk menghafal ayat-ayat cintaNya di usia yang tak lagi muda, Bu Fathin justru tertantang menghafalnya. Cinta, mungkin itulah yang menyebabkan Al-Qur'an tersemat dalam dada dan menimbulkan rindu bila tak bersua.
Ya, faktanya memang lebih mudah menghafal Al-Qur'an sejak dini dibanding menghafalnya saat sudah lanjut usia. Al-Qur'an yang dihafal oleh anak kecil bahkan akan tercampur ke dalam daging dan darahnya. Namun, bukan berarti orang-orang yang sudah berusia senja lantas berhenti mempelajari Al-Qur'an. Bukankah seorang muslim sejatinya menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat? Allah juga akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Membaca, mentadaburi isi, mengamalkan serta menghafal Al-Qur'an termasuk salah satu diantaranya. Berkata Al-imam Qurtubi: "Barang siapa yang membaca Al-Qur'an, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun." Hal inilah yang bisa dijadikan motivasi untuk bisa terus berdua-duaan dengan kalamullah.
Selain itu, terdapat beberapa keutamaan bagi mereka yang menghafal Al-Qur'an. Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari kiamat, Al-Qur'an akan datang kemudian berkata, 'Wahai Rabb, berilah dia pakaian.' Maka dipakaikanlah kepadanya mahkota kemuliaan, kemudian Al-Qur'an berkata lagi, 'Wahai Rabb, tambahkanlah kepadanya.' Maka dipakaikanlah kepadanya pakaian kemuliaan, kemudian berkata lagi, 'Wahai Rabb, ridhailah dia.' Akhirnya dia pun diridhai, kemudian dikatakan kepada ahli Al-Qur'an "Bacalah dan naiklah, niscaya akan ditambahkan kepadamu satu pahala kebaikan pada setiap ayat." (HR. at-Tirmidzi). Melihat keutamaan menghafal Al-Qur'an yang demikian besar, lantas apakah kita masih enggan menghafalnya?
Ya, faktanya memang lebih mudah menghafal Al-Qur'an sejak dini dibanding menghafalnya saat sudah lanjut usia. Al-Qur'an yang dihafal oleh anak kecil bahkan akan tercampur ke dalam daging dan darahnya. Namun, bukan berarti orang-orang yang sudah berusia senja lantas berhenti mempelajari Al-Qur'an. Bukankah seorang muslim sejatinya menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat? Allah juga akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu beberapa derajat. Membaca, mentadaburi isi, mengamalkan serta menghafal Al-Qur'an termasuk salah satu diantaranya. Berkata Al-imam Qurtubi: "Barang siapa yang membaca Al-Qur'an, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun." Hal inilah yang bisa dijadikan motivasi untuk bisa terus berdua-duaan dengan kalamullah.
Selain itu, terdapat beberapa keutamaan bagi mereka yang menghafal Al-Qur'an. Rasulullah SAW bersabda, "Pada hari kiamat, Al-Qur'an akan datang kemudian berkata, 'Wahai Rabb, berilah dia pakaian.' Maka dipakaikanlah kepadanya mahkota kemuliaan, kemudian Al-Qur'an berkata lagi, 'Wahai Rabb, tambahkanlah kepadanya.' Maka dipakaikanlah kepadanya pakaian kemuliaan, kemudian berkata lagi, 'Wahai Rabb, ridhailah dia.' Akhirnya dia pun diridhai, kemudian dikatakan kepada ahli Al-Qur'an "Bacalah dan naiklah, niscaya akan ditambahkan kepadamu satu pahala kebaikan pada setiap ayat." (HR. at-Tirmidzi). Melihat keutamaan menghafal Al-Qur'an yang demikian besar, lantas apakah kita masih enggan menghafalnya?
0 $type={blogger}:
Posting Komentar