3 Tips Puasa Ramadhan Aman untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui


Berpuasa Ramadhan hukumnya wajib bagi yang mampu, yakni bagi mereka yang baligh, berakal, tidak sedang berpergian (musafir), tidak sakit, serta suci dari haid dan nifas. Berdasarkan hukum di atas, maka puasa Ramadhan juga diwajibkan bagi ibu hamil dan ibu menyusui yang sehat. Terlebih bagi ibu hamil yang tidak mengkhawatirkan kondisi dirinya dan janinnya.
Secara umum, berdasarkan sebuah penelitian, kondisi bayi bumil yang berpuasa tidak berbeda dengan kondisi bumil saat tidak berpuasa. Dalam penelitian lain, produksi ASI busui tidak mengalami penurunan saat berpuasa, kecuali jika ibu menyusui mengalami dehidrasi. Agar ibu hamil dan ibu menyusui dapat menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan aman, berikut dipaparkan 3 tips yang diolah berdasarkan keterangan dari konselor laktasi, dr. Riza Sulfianna dan dr. Cussanti:

Baca: Puasa Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui

1. Do's (lakukan hal-hal di bawah ini):
a. Konsultasikan kondisi kesehatan ibu dan bayi ke dokter bagi bumil dan busui yang ingin berpuasa.
b. Ikuti anjuran Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam untuk mengawali berbuka dan mengakhirkan sahur.
Berbukalah dengan yang manis, seperti 3-5 butir kurma, untuk menaikkan kadar gula dan mengembalikan energi. Makan sahur sebaiknya dilakukan di akhir waktu, yaitu beberapa menit menjelang subuh.
c. Jadwalkanlah waktu makan, yaitu 3x makan besar dan 2x cemilan.
Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak asupan energi, yaitu sekitar 2500 kkal/hari. Atur waktu makan 3x makan besar, yaitu saat sahur, berbuka dan setelah tarawih. Tambahkan porsi 2x cemilan, misalnya saat mengawali berbuka dan jeda di antara waktu berbuka dan shalat isya atau sebelum tidur. Perhatikan juga pedoman komposisi nutrisi seimbang yang terdiri dari 25% karbohidrat, 25% protein (nabati dan hewani), 50% sayur dan buah-buahan.
d. Cukupi kebutuhan cairan, terutama bagi busui yaitu 3,5 liter sehari.
e. Konsumsi vitamin, suplemen atau susu diperbolehkan jika dirasa perlu dan sudah dikonsultasikan kepada ahlinya.
f. Tidurlah yang cukup selama 6-8 jam di malam hari dan usahakan tidur siang selama 1 jam.
g. Lakukan pekerjaan rumah di malam hari atau di awal pagi.
Mintalah bantuan orang lain untuk membantu pekerjaan rumah saat kondisi sedang kurang sehat.
h. Pantau kenaikan berat badan (BB) bayi dan penurunan berat badan ibu yang mungkin turun saat berpuasa.
Penimbangan BB bayi saat ibu menyusui berpuasa Ramadhan penting dilakukan, terutama bagi bayi berusia di bawah 6 bulan yang 100% kebutuhannya didapat dari ASI. Kenaikan BB minimum bayi usia 0-3 bulan adalah 200-230 gram per minggu dan bayi usia 3-6 bulan adalah 120-150 gram per minggu. Penurunan BB ibu menyusui selama berpuasa yang masih terbilang aman adalah 0,5-1 kg per pekan.

2. Dont's (hindari beberapa hal berikut):
a. Makan makanan yang berbumbu tajam, pedas, dan berminyak.
Makanan yang berbumbu tajam membuat kerja pencernaan menjadi berat. Sementara makanan pedas dikhawatirkan dapat mengiritasi lambung dan makanan berminyak membuat ibu hamil dan ibu menyusui menjadi lebih cepat haus.
b. Minum teh dan kopi.
Teh dan kopi bersifat diuretik sehingga membuat ibu hamil dan ibu menyusui menjadi lebih sering BAK.
c. Hindari terlalu banyak konsumsi gula.
Hal ini agar kadar gula tidak cepat turun sehingga menyebabkan lemas dan lebih cepat lapar.
d.  Kurangi bekerja atau beraktivitas di luar ruangan.

3. Batalkan puasa saat:
a. Ibu mengalami  dehidrasi.
Tanda-tanda dehidrasi antara lain pusing, badan terasa sangat lemas, mata berkunang-kunang, bibir kering, terasa sangat haus, buang air kecil (BAK) dalam jumlah sedikit dan warna BAK kuning pekat seperti teh. Ibu hamil dan ibu menyusui sebaiknya juga membatalkan puasa jika ibu mengalami beberapa kondisi di atas,  keluar keringat dingin atau diare berat.
b. Bayi kurang mendapat asupan ASI.
Hal ini berlaku terutama bagi bayi usia 0-6 bulan yang masih ASI eksklusif. Ciri-ciri bayi yang kurang ASI, yaitu bayi rewel dan menangis terus karena lapar dan BAK bayi sedikit dan berbau.

Dimuat di Suara Muslim.net

1 komentar:

  1. Kalau saya selama bulan Ramadhan, karena masih menyusui jadi sehabis buka puasa maghrib, nanti sehabis terawih makan lagi, jadi walaupun berpuasa, makan tetap sehari 3x :)

    BalasHapus