Resume Kulwap Menulis "Membangun Peradaban Melalui Tulisan"

Oleh: Nurdin Hidayat, penulis buku "Setitik Cahaya di Samudra Kehidupan" 2018

Pada dasarnya setiap orang adalah penulis.
hanya saja tekad dan tujuan kita yang lebih serius mendalami hobby menulis yang membedakan.
Namun tidak semua orang mampu menciptakan karya yang bermanfaat dan dapat berguna untuk sesama.
Di era modern ini, nilai kesakralan tulisan perlahan telah memudar. Terlalu banyak tulisan singkat dalam sebuah status di media sosial, wujud partikel kecil bagi penulis dalam mengungkapkan sesuatu rasa, unek-unek atau perasaan dalam berkarya. Akibat kemudahan dan besarnya peluang menyebar luaskan tulisan, muncul orang-orang yang memanfaatkan hal tersebut dalam hal negatif. Banyak tulisan yang mengandung unsur kebencian, iri, atau bersifat kontroversi yang memecah belah persatuan tanpa memiliki landasan mendasar dari setiap tulisan yang dituangkan.
Terlalu banyak kesalahan pemanfaatan media yang merusak kesakralan tulisan akan berita-berita hoaks.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut, Peningkatan kualitas penulis sangat dibutuhkan. Menanamkan nilai moral yang mendasar pada diri setiap penulis, merupakan salah satu upaya mencetak penulis-penulis yang produktif membangun peradaban. Berikut ini, saya akan menyampaikan beberapa kiat-kiat saya yang menurut saya perlu dimiliki dan oleh seorang penulis

1. Menanamkan Niat Yang Tulus Dalam Menulis.
Pada dasarnya, pada saat akan memulai sesuatu kegiatan, semua orang pasti memiliki landasan niat dalam memulainya. Hal tersebut tidak terlepas dari diri seorang penulis. Hadirnya niat pada seseorang, secara tidak langsung akan mempengaruhi otak untuk fokus pada keberhasilan niat tersebut. Baik buruknya suatu tindakan, pada dasarnya berjalan pada lintasan niat yang dimilikinya. Oleh sebab itu, menumbuhkan niat yang tulus dalam diri seorang penulis untuk membangun peradaban sangat dibutuhkan pada saat memulai menciptakan karya. Hal ini bertujuan agar pada setiap karya yang akan diciptakan mampu mengandung makna yang mendalam, terfokus pada niat, sehingga tekad dan motivasi selalu terjaga di dalamnya.
di dalam ajaran Islam kita sudah mengenal betapa pentingnya peranan niat.

2. Bersifat Membangun.
Selaku makhluk sosial, kita merupakan salah satu roda penggerak kehidupan. Begitu pula dalam sistem peradaban, peran yang berfungsi menunjang kemajuan sangat di butuhkan. Hal tersebut tidak terlepas pada diri kita seorang penulis. Di dalam tulisan-tulisan yang diciptakan, pada dasarnya setiap penulis berupaya mendekati pembacanya dengan beragam situasi yang dituangkan di dalamnya. Hal tersebut dapat dimanfaatkan seorang penulis dalam upaya memajukan peradaban. Penanaman nilai moral dan makna yang mampu menyentuh pembaca dalam setiap tulisan sangat dibutuhkan. Begitu pula Penanaman nilai positif dan unsur membangun masyarakat dalam upaya penyebaran manfaat untuk sesama. Pada tulisan yang membangun, diharapkan mampu menciptakan kesadaran masyarakat dan dapat menggerakkan hatinya untuk melakukan tindakan atau turut serta dalam proses pengembangan menuju kemajuan. Coba bayangkan salah satu karya kita telah mampu menyampaikan pesannya dan mampu menggerakkan sang pembaca. Sungguh tiada yang lebih indah kecuali itu.

3. Menggunakan Bahasa Yang Mudah Dipahami.
Pada setiap tulisan penggunaan bahasa merupakan pintu kita dalam menyampaikan pesan, berbicara dengan pembaca, meyampaikan inspirasi maupun wawasan kepada pembaca. Terkadang, penggunaan bahasa  yang bertele-tele atau yang berulang-ulang dapat membuat pembaca kesulitan dalam mengambil poin penting di dalamnya. Sehingga tujuan kita tulisan dapat tidak tersampaikan kepada pembaca atau malah membuat pembaca menjadi malas membaca.

4. Mengandung Ilmu Pengetahuan
Selanjutnya, ketika kita ingin membangun peradaban dengan tulisan, maka pemadatan wawasan pada topik pembahasan sangat diperlukan. Satu tulisan yang kita olah dengan bahasa kita selayaknya kita memiliki beragam sumber wawasan di dalamnya. Baik yang bersumber bacaan, tontonan, ataupun pengetahuan yang bersumber diskusi-diskusi publik. Hal yang tersulit termasuk saya tersendiri masih berlatih ialah pada pembahasan ketika ingin menyelipkan pesan atau mengingatkan terkadang terkesan menggurui. Pada dasarnya pada diri kita pasti tetap memiliki kesalahan yang perlu dibenahkan sehingga lebih baik jikalau kita mengajak bersama-sama bukan hanya mengingatkan.

insan yang bermanfaat ialah insan yang mampu berguna untuk sesama...😊

 pertanyaan 1.

Assalamu'alaykum warohmatullah, Kak.
Nama saya, St. Nur Rahmi Idris berasal dari Kota Makassar. Pertanyaan saya, kak.

Dalam menulis saya punya dua tujuan, yakni menyampaikan pesan2 moral dalam tulisan sekaligus sebagai sumber pendapatan. Apakah tujuan ini keliru, Kak?

Pertanyaan kedua, di era digital seperti sekarang ini, apakah menerbitkan karya menjadi satu buku itu masih punya peluang menarik pembaca, Kak?

Terima kasih banyak sebelumnya, kak.

Jawaban:
Untuk kak Nur Rahmi Idris

1. Pada dasarnya letak niat lain selain berbagai motivasi memang sudah wajar namun kembali kepada kita letak mana yang kita utamakan... 😊

2. Memang sulit dipungkiri letak minat membaca saat ini sangatlah rendah letak kita ialah kembali membangun minat itu

Kita tidak akan tahu sebelum mencobanya
Membangun sifat optimistis dalam berkarya di dukung oleh niat... 😊

Pertanyaan 2

Assalamu'alaikum😊.
*Nama:* Hakim baigaqi
*Asal:* uin walisongo semarang
*Pertanyaan:* adakah batasan" dalam menulis buku novel yg isinya fiktif, minta tips langkah" yg harus diperhatikan  dalam penulisan novel

Jawaban:
Wa'alaikumussalam warohmatulohi wabarakatuh

 Untuk kak Hakim Baigaqi

Ini sepengetahuan saya ya kak, maklum belum menulis novel juga
Dalam penulisan novel yang berupa fiktif tidak ada batasannya oleh sebab itulah penanam niat yang tulus dalam berbagi manfaat sangat dibutuhkan guna meningkatkan kualitas tulisan.

Pada kepenulisan kita mengutamakan penyebaran informasi, manfaat,  ataupun ilmu pengetahuan.

Harus memiliki mentor sangat berperan guna tempat kita berkonsultasi

 Memperluas wawasan dalam menulis melalui memperkaya diri dengan bacaan.  Semakin kita memperbanyak bacaan semakin banyak diksi yang mampu kita tulis... 😊.

pertanyaan 3:

Assalamualaikum Wr Wb
Nama: Firdausin Nazila
Asal: Malang
Pertanyaan: kak, bisa share dong untuk mantap dalam menulis dan memulai artikel, serta menumbuhkan rasa lebih cinta terhadap buku, lebih mengembangkan karya tulisnya. Terimakasih Wassalamualaikum Wr Wb

Jawaban:
Wa'alaikumussalam warohmatulohi wabarakatuh

Untuk kak Firdausin Nauzila

Kalau saya pribadi ya kak memperbanyak membaca sejarah" Sastrawan yang ada biar bisa ngambil motivasi mereka😊

Selain itu mempelajari sejarah peradaban juga penting karena sisa peradaban dapat  ditemukan dalam tulisan-tulisan... 😊

Membaca buka bukan menunggu waktu tetapi meluangkan waktu

Hobby membaca diciptakan dan dipaksakan demi kepentingan kita sendiri... 😊

Saya hanya menyampaikan sepengetahuan saya saja kak mungkin lebih banyak peserta yang memiliki wawasan lebih ... 😊

Closing:
Menulis bukan jalan yang dicintai masyarakat tetapi penting menanamkan kecintaan pada buku kepada generasi selanjutnya.
Ingat salah satu amal jariah adalah melalui ilmu dan menulis adalah proses membagikan ilmu.
*Semangat literasi,  Salam Perjuangan*

0 $type={blogger}:

Posting Komentar