Quadruplet Squad

Ini kami. Saat semua orang punya teman dekat a.k.a sahabat, kami juga gitu. Bukan bermaksud nge-gang sih, cuma secara gak langsung kayak ada gaya gravitasi aja yang narik kita untuk deket sama orang lain yang punya kesamaan dengan kita. Tapi anehnya kami tuh punya karakter yang jauuuh banget. Kami menamai diri kami Quadruplet Squad. Agak susah ya nyebutnya. Entah siapa yang ngusulin tuh nama. Yang pasti nama itu punya makna tersendiri. 
Kalo kata Almira, salah satu cewek yang populer di kampus, "Aku pengen persahabatan kita kayak anak kembar empat alias Quadruplet. Trus kita kan tim kompak, jadi Squad juga bagus."
"Betul tuh," sahut Dewi sang aktivis kampus. "Semoga kita gak cuma jadi sahabat, tapi kayak saudara yang ngerasain susah seneng bareng." 
"Sahabat sampai ke surga," imbuh Nasywa. "Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu diantara kalian hendaknya  memperhatikan siapa yang ia jadikan teman." Nah, mulai lagi deh tuh keluar haditsnya. Kali ini Nasywa mengutip hadits riwayat Tirmidz no. 2378. Yap, dia ini tipikal gadis sholihah.  Kerudungnya saja menjulur lebar. 
Aku cuma manggut-manggut. Enggak komen. "Setuju aja sih," ujarku singkat. 
Dan dari sinilah perjalanan kami dimulai. 

0 $type={blogger}:

Posting Komentar