Zina dan Khamr Memeluk Kids Zaman Now

Miris! Seorang remaja perempuan kelas 7 SMP menjadi m kup*2 mala* Pelanggannya adalah para lelaki hidung belang yang sudah bau tanah. Kisah seperti itu mungkin sudah sering kita baca dari bebagai media. Namun yang berbeda, kisah kelam ini terjadi dekat dengan kehidupan anak-anak kita. Kisah ini harus saya sampaikan mengingat ada anak-anak yang harus kita jaga.
Malam itu murid saya si Sanguins yang talkative tiba-tiba nyerocos tentang seorang remaja laki-laki yang mengajak temannya untuk kis****. Yang lain malah pernah diajak video call di kamar mandi. Saya tanya tanggapan mereka. Yang diajak bilang langsung left WA.
Cerita berlanjut tentang kejadian di sekolah si Sanguins yang sudah beranjak SMP. Di sekolahnya, kakak kelasnya melakukan pelecehan seksual terhadap teman perempuannya. Saksi matanya sudah banyak. Semua teman sekelasnya bilang pernah melihatnya. Akan tetapi yang menjadi masalah adalah si korban malah tak merasa risih. "Dia loh bu kalo jalan dibusungin dadanya dan jalannya kayak gini," cerita si Sanguins memperagakan. "Digituin loh bu gak marah, malah klemek-klemek tangannya gini tok. Trus bilang 'ojok nang kene ta akeh wong' (jangan disini, banyak orang). Yaudah aku nunjuk ke pojokan sambil bilang 'Situ loh sepi', eh mereka malah kesana, padahal disitu ada kamera CCTV. Kejebak!" si Sanguins melanjutkan, "Trus ibunya dipanggil, dimarahin anaknya katanya sudah dididik kok kayak gitu."
Kisah lain terus meluncur dari bibir si Sanguins. Temannya yang masih kelas 7 SMP mengajak kakak kelasnya  pet****. Setelah itu dia update status WA menggunakan gambar bir dengan caption "Akhire keturutan, masio mek siji" (Akhirnya kesampaian, meskipun cuma satu). Kebetulan nomor kontaknya menyimpan nomor WA sang guru sehingga ketahuan ulahnya.
Yang lebih parah kisah teman SMP-nya yang menjual diri seperti yang saya sampaikan diatas. Saat ada pemeriksaan mendadak di sekolah, di dalam tasnya ditemukan kosmetik lengkap dan pakaian dalam. Dia ternyata adalah anak hasil korban gaya hidup bebas. Ibunya melahirkannya saat masih berusia 15 tahun. Sudah menjadi rahasia umum jika gadis belia itu adalah kup*2 mala*. Namun, menurut si Sanguins para guru sekolah mereka belum tahu dan tidak ada temannya yang berani melaporkan.
Itu kisah yang terjadi di lingkungan sekolah si Sanguins. Di lingkungan tempat tinggalnya, ia pernah mendapati para remaja sedang fly karena lem. Ya, mabuk dengan menghirup aroma lem. Saat itu jam masih menunjukkan pukul 8 malam. Si Sanguins yang masih bermain bersama teman-temannya melaporkan kejadian itu kepada Pak RW. Teman si Sanguins malah tergabung dalam grup WA dengan foto grup 'lem tsb'. Saat ditanya siapa yang memasukkannya ke grup, ia bilang tidak kenal. Yang mereka bahas pun hal-hal berbau sensor. Anak-anak sekarang memang punya kebiasaan promot teman untuk nambah kontak WA, padahal mereka tidak saling mengenal. Seperti chat online.
Setelah cerita panjang lebar si Sanguins, saya mencoba memberikan pemahaman pada mereka sejauh yang saya bisa sampaikan. Setelah mereka pulang, giliran saya yang tidak bisa tidur. Pikiran saya bercampur aduk mendengar penuturan si Sanguins. Miris, sedih, prihatin, khawatir berkecamuk menjadi satu. Astagfirullahal adzim.. Setan zaman now sudah punya gadget canggih untuk menggoda manusia, terutama remaja.
Padahal dosa yang ditanggung pezina sungguh tak tanggung-tanggung. Bagi yang belum menikah hukumannya dicambuk seratus kali ditambah pengasingan selama setahun. Bagi yang sudah menikah hukumannya adalah dirajam (dilempar dengan batu) sampai mati. Sedangkan khamr adalah induk dari segala dosa. Dikisahkan ada seorang alim yang disuruh memilih antara berzina, membunuh atau meminum khamr. Ia berpikir untuk melakukan yang paling ringan yaitu minum khamr. Akan tetapi, setelah meminum khamr ia malah berzina dan membunuh perempuan yang dizinahinya. Hukuman bagi peminum khamr menurut islam adalah dicambuk sesuai dengan berapa kali ia meminumnya.
Islam bukanlah agama yang kejam, yang menetapkan hukuman seperti diatas. Hukuman dalam islam diberlakukan untuk memberikan efek jera pada para pelakunya agar tidak mengulangi perbuatannya. Selain itu, islam justru menjaga dengan memberikan larangan agar manusia tidak merugi. Kerugian zina dan khamr banyak. Selain menanggung dosa dan sanksi sosial seperti malu, pelaku zina akan terbayang dengan dosanya. Selain itu, anak hasil perzinahan juga tidak dinasabkan pada ayahnya. Perempuan menjadi pihak yang banyak merugi karena telah ternoda dan hamil di luar nikah. Sementara meminum khamr dapat mengganggu kesehatan, merusak sel syaraf otak, menghilangkan akal sehingga berpotensi melakukan kejahatan dan bisa melahirkan anak yang idiot.
--------
Sungguh kami rindu pemuda sekelas Nabi Yusuf, yang menolak ajakan zina Zulaikhah karena takut kepada Allah.
Sungguh kami rindu para pemuda seperti Ali bin Abi Thalib dan Fatimah. Yang saling menundukkan pandangan dan menjaga hati meski saling mencinta.
Sungguh kami rindu pemuda yang lebih memilih untuk memilih melumuri seluruh tubuhnya dengan kotoran demi menghindarkan diri dari ajakan zina seorang wanita cantik.
Apakah mereka tidak punya hawa nafsu? Tentu saja mereka memiliki ketertarikan yang sama terhadap lawan jenis. Yang membedakan para pemuda hebat diatas adalah ketakwaan mereka kepada Allah. Mereka lebih takut akan rabb-nya dibanding memenuhi hawa nafsunya.
Ya rabb, lindungilah anak cucu turunan kami dari godaan setan untuk berbuat maksiat, aamiin..

0 $type={blogger}:

Posting Komentar