SHARE ILMU: SEMINAR KANKER PAYUDARA

Baca judul seminarnya aja udah merinding. Apalagi pas di dalam ruangan, seorang dokter (aku lupa nama beliau, maklum sudah agak lama tapi baru sempat aku tulis sekarang) yang menjadi pembicara mulai menjelaskan apa itu kanker payudara dan seluk beluknya.
Langsung aja yah…
Sebenarnya apa sih faktor penyebabnya?
- Faktor keturunan (10%): Kalau salah seorang anggota keluarga ada yang terkena kanker, sebaiknya anggota keluarga yang lain diperiksa untuk memastikan danya penyakit ini atau tidak. Dan ternyata, kanker payudara itu bisa juga menyerang pria, lho!
- Faktor resiko (pengaruhnya 40%):
1. Radiasi. Ketika seseorang pernah menderita penyakit tertentu yang mengharuskannya di terapi dengan semacam sinar, bisa jadi terkena paparan radiasi.
2. Terpapar hormone estrogen dalam waktu lama. Contoh: Usia ≤9 tahun sudah menstruasi atau menopause terlalu lambat (≥50 tahun).
3. Orang-orang yang tidak pernah hamil atau menyusui. Kenapa?
Karena ternyata kalau seseorang tidak menyusui maka sel-sel dalam payudaranya akan mentah dan rentan terhadap perubahan sehingga sel-sel tersebut berpotensi untuk berubah dan mengakibatkan kanker.
Masalahnya, ketika terjadi injury pada suatu sel maka sel tersebut akan rusak dan tidak menurut pada lingkungan sekitarnya. Sel bisa jadi membelah lebih cepat dari sel-sel yang lain (berubah) dan menyebabkan kanker.
Nah, lantas bagaimana cara mendeteksinya?
SADARI (perikSA payuDAra sendiRI). Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah haid bersih.
Caranya:
LIHAT
1. Berdirilah di depan cermin. Kedua lengan tergantung lemas di sisi tubuh.
Lihat:
Apakah kedua payudara simetris?
Adakah penonjolan/ lekukan/ tarikan pada kulit?
Adakah perubahan warna kulit?
Apakah puting payudara tertarik masuk?
Kalau tidak simetris, ada penonjolan/ lekukan/ tarikan pada kulit, ada warna kemerahan tanpa sebab atau puting payudara tertarik masuk hati-hati, segera periksa ke dokter untuk memastikan.
2. Angkat kedua tangan ke atas kepala, kemudian turunkan perlahan.
Lihat:
Apakah kedua payudara bergerak bersama dengan tarikan lengan?
Atau salah satu payudara tampak tertinggal?
Kalau tertinggal hati-hati, segera periksa ke dokter untuk memastikan.
3. Bertolak pinggang dan tekan kedua tangan pada pinggul untuk megencangkan otot dada.
Lihat:
Adakah perubahan bentuk?
Adakan penonjolan/ penarikan/ lekukan pada kulit?
Kalau ada perubahan bentuk atau penonjolan/ penarikan/ lekukan pada kulit, seperti dekik di pipi, hati-hati, segera periksa ke dokter untuk memastikan.

RASAKAN
1. Berbaringlah dengan beralas bantal tipis pada bahu pada sisi payudara yang akan diperiksa dan letakkan lengan di belakang kepala.
2. Gunakan sisi datar jari-jari tangan yang berlawanan dengan sisi payudara yang akan diperiksa dan tekanlah dengan lembut, usahakan agar seluruh area payudara terperiksa.
3. Akhirnya turunkan lengan sejajar tubuh dan rasakan kekenyalan yang terletak di lipatan ketiak. Ulangi pemeriksaan pada sisi yang lainnya.
Ketiga hal diatas dilakukan untuk mengetahui apakah ada benjolan di payudara atau tidak. Namun, perlu digarisbawahi bahwa, tak semua benjolan dapat dirasakan, apalagi yang ukurannya < 1 cm, maka dianjurkan untuk periksa ke dokter untuk memastikan.

Terus makanan apa aja sih yang menicu dan membantu mencegah terjadinya penyakit ini?
Dari artikel di majalah yang aku baca, makanan-makanan yang memicu penyakit ini antara lain: gorengan, susu full-krim, daging merah. Sementara makanan-makanan yang wajib dikonsumsi untuk mencegahnya yaitu: makanan dari kedelai, seprti tempe dan tahu, susu kedelai.

Semoga bermanfaat…

0 $type={blogger}:

Posting Komentar