Lima belas hari belajar konsisten menjalankan komunikasi produktif dan menuliskan hasilnya butuh semangat yang harus terus dikobarkan. Tak ayal grup sobat petualang dan bunda sayang hima regional menjadi wadah untuk saling menyemangati. Sejujurnya saya sudah paham dengan apa yang disampaikan para kakawi terkait materi komunikasi produktif. Namun menerapkannya ternyata butuh ketekunan ekstra. 

Tantangan 15 hari zona 1 mengenai komunikasi produktif sebagian besar saya lalui bersama sang buah hati. Ada beberapa hari yang juga diisi praktik komunikasi produktif dengan suami, orang tua, dan mertua. Sebagian besar hasilnya kurang memuaskan menurut saya. Hanya ada segelintir yang terbilang cukup sukses. Semoga ke depannya lebih baik lagi. 

#pantulanwarna
#tantangan15hari
#zona1komprod
#komunikasiproduktif
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#bundasayang
#petualangbahagia



Temuan: Komunikasi produktif untuk meminta anak toilet training. 

Saya: Dek, ayo ke kamar mandi ya? 
Si sholih: Ndak mau. 
Saya: Ayo, pipis dulu, nanti main lagi. 
Si sholih: Ndak.. Ndak.. 
Saya: Adek kebelet pipis? 
Si sholih: Ndak. 
Saya: Yaudah, nanti 5 menit lagi ke kamar mandi ya? 
Si sholih: (mengangguk) 
Saya: Tuh, udah 5 menit ayo pipis dulu yuk. 
Si sholih: Ndaaaaakkk.......... 
Saya: Pipis dulu biar ndak gatel. Bau. Basah. Ih, jijik. 
Si sholih: (menolak,menangis) 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Beberapa hari belakangan lebih susah meminta anak ke toilet setiap beberapa aja sekali. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Mengajukan pertanyaan. 
- Menatap matanya. 
- Kalimat jelas. 
- Menyampaikan secara langsung apa yang kita inginkan. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training pada anak, membuat anak agar mau makan dll. 

Bintang ⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-15
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia




Menurut Gary Chapman, ada 5 bahasa cinta:
1. Words of affirmation
2. Acts of services
3. Receiving gifts
4. Quality time
5. Physical touch


Nah, setelah mengenal bahsa cinta ini saya jadi paham bahasa cinta saya dan suami. Saya orangnya dominan quality time. Menghabiskan waktu berkualitas bersama suami dan anak itu penting banget buat saya. Meskipun sekedar jalan-jalan deket rumah aja atau ngobrol, nonton, dan aktivitas bareng di rumah udah lebih dari cukup buat bikin saya hepi. Sejak saya ngobrol masalah ini sama suami, beliau jadi tambah sering ngajak saya jalan ke luar rumah. Sekedar lihat sawah atau tambah dekat perumahan sampai mampir ke cagar budaya warisan leluhur yang ada di Porong, Sidoarjo. 







Jadilah suatu sore kami bertiga meluncur ke lokasi. Melewati pematang sawah yang siap panen menuju Candi Pari dan Candi Sumur. Ada cerita rakyat Sidoarjo yang menarik dari Candi Sumur dan Candi Pari ini. Konon, ada dua versi cerita. Versi pertama mengisahkan bahwa ada sepasang suami-istri yang lari dari Raja karena mereka menolak diberi hadiah atas jasa-jasa keduanya. Si suami bersembunyi di dekat pari (Pari) sementara istrinya melompat ke dalam sumur dan menghilang disana. Jejak keduanya raib. Karena jasa suami-istri inilah, sang Raja membangun dua candi untuk keduanya. 

Versi cerita kedua mengatakan sepasang laki-laki dan perempuan yang kabur karena cintanya tidak direstui. Ada yang meyakini jika candi itu kemudian terbentuk secara tiba-tiba. 

Candi Sumur terletak 50 meter dari Candi Pari. Kedua candi ini dipagar memutar dengan taman kecil yang asri. Candi Pari lebih luas dari Candi Sumur. Bangunan bagian atas Candi Sumur dipugar dengan diberi beton penyangga agar tidak roboh. Saat saya menaiki tangga menuju bagian atas Candi Sumur, saya menemukan sebuah lubang sumur sedalam kira-kira dua meter dengan lebar satu meter. Sebuah tempat meletakkan dupa berada di mulut sumur. Hmm, praktik yang bersinggungan dengan hal-hal mistis masih kental menaungi. Semoga kita lebih bijak menyikapi. 

#cagarbudaya
#cagarbudayasidoarjo
#candipari
#candisumur
#porongsidoarjo
#ceritarakyatsidoarjo
#lautankatamega
#megaanindyawati
#meganindyablogspotcom



Berada dalam satu grup dengan emak-emak millenial seringkali membuat senyum-senyum sendiri. Ada saja pembahasan menarik ala guyon yang berfaedah disana. Satu bahasan yang tidak ada habisnya untuk dikulik adalah tentang perbedaan laki-laki dan perempuan. Bagaimana suami terlibat dalam urusan domestik atau bahasa cinta memberi di dalamnya.

Kalau dari tausiyah yang saya dengar, tugas suami adalah menyediakan tempat tinggal, pakaian, dan makanan yang layak seperti yang suami pakai atau makan. Menurut sang Ustaz, bukan pekerjaan istri untuk mencuci, memasak, dan beberes rumah, tapi suamilah yang memastikan semuanya beres. Caranya seperti apa? Semua itu bisa didelegasikan kalau suami mampu membayar orang untuk mengerjakannya. Tapi, istri tidak akan tega membiarkan suaminya banting tulang sementara dia hanya ongkang-ongkang kaki. Jadilah, suami-istri berbagi tugas. Istri yang mengerjakan pekerjaan domestik. Keadaan ini juga didukung oleh sistem patriarki yang melabeli ranah domestik sebagai pekerjaan perempuan. Padahal Nabi Muhammad saja juga mengerjakan pekerjaan rumah. Dan suami yang baik adalah suami yang mau turun tangan membantu istrinya melakukan pekerjaan rumah saat dia memiliki waktu senggang dan memungkinkan. #cmiiw

Nah, kembali ke topik pekerjaan domestik. Sebagian besar kaum hawa mengaku berbagi tugas domestik dengan suami untuk urusan kecil seperti menyapu, membuang sampah, atau menjemur baju. Hanya segelintir yang bilang kalau suaminya mengerjakan sebagian besar urusan domestik sembari bekerja. Yang ini MasyaAllah ya.. Setiap orang tentu punya sisi positif dan negatif yang tidak bisa dibanding-bandingkan. 

Sementara untuk urusan bahasa cinta seperti memberi, ada yang menarik nih. Mayoritas mengaku suami mereka memberi hadiah ulang tahun secara spontan. Suruh milih sendiri hadiahnya, nanti dia yang bayarin. Praktis. Mungkin memang seperti itu cara kerja laki-laki. Tapi, apa itu yang diinginkan perempuan? Ternyata tidak. Perempuan dalam forum kami ingin diberi kejutan, ingin hadiah yang dipilih dan dikemas sendiri oleh suaminya. Meskipun itu warnanya norak atau modelnya tidak disukai, tapi tetap terasa spesial untuk mereka. 

Perempuan ingin sesuatu yang berbau romantis. Kejutan seperti di film-film romantis mungkin. Candle light dinner? Dekorasi serba merah dengan lambang hati? Ah, saya jadi berpikir. Apa karena otak kita sudah terhegemoni dengan definisi romantis yang dikotak-kotakkan ya karena kebanyakan nonton film seperti itu? Saya jadi membayangkan kami (saya dan suami) sedang candle light dinner. Kalau di TV kesannya romantis gitu ya. Tapi pas saya bayangin kok aneh. Saya ketawa sendiri. Apa enaknya makan gelap-gelapan? Hihihi. 

Masalah kado atau ingin diberi kejutan spesial yang romantis tentu terkadang kita juga pengen, ya. Tapi, kalau misal nggak dikasih pun nggak papa, sih. Dulu, awal-awal nikah mungkin sempet merengut ya saat nggak dingertiin apa yang kita mau, tapi hey, suami kita bukan cenayang, mereka orang yang to the point, praktis, dan nggak mau ribet. Ngomong aja apa yang kita mau. Kalau emang dia nggak mau bikin atau kasih sesuatu yang romantis ke kita, kita aja yang bikin. Nanti mereka akan terpengaruh dan balik romantis ke kita juga, kok. Sesimpel itu.

Saya juga beberapa kali kasih kejutan romantis buat suami saya, tapi beliau hampir nggak pernah, wkwkwk. Tapi menurut saya, romantisnya suami itu beda. Beliau melakukannya dengan cara bercanda. Well, setiap orang kan punya gaya masing-masing ya yang nggak bisa dipaksain. Jadi, setelah tahu beberapa perbedaan antara laki-laki dan perempuan, saya lebih nerima aja. Yasudahlah, nggak usah digede-gedein. Gitu aja, sih. 

Definisi romantis itu bukan ngasih kejutan serba merah bergambar hati, bunga, kado, atau ngiket tapi sepatu kita yang copot kayak di film-film.

Romantis itu saat suami berkali-kali bangun ikutan bangun dan menenangkan bayi kami yang rewel padahal besoknya dia harus kerja. 

Romantis itu saat dia gantian jagain anak kita untuk ngasih kita kesempatan me-time dengan melakukan hobi yang produktif. 

Romantis itu ketika suami menggenggam tangan kita saya menyebrang. Seolah genggaman jemarinya berkata bahwa dia akan menjaga dan melindungi kita. Aseeekkk. Hahaha. 

Jadi, apa definisi romantis menurutmu? 


#domestik
#suamistri
#suamiromantis
#lakilakiromantis
#perempuaninginromantis





Temuan: Komunikasi produktif untuk meminta anak makan dan mandi. 

Saat bangun tidur dan melihat gerbang pagar terbuka, si kecil langsung berlari keluar. Dia asyik mengamati ikan-ikan yang berenang di kolam. 

Saya: Ayo, mandi dulu. 
Si sholih: Ndak. 
Saya: Yaudah, makan dulu ya? 
Anak saya diam saja. Saya bergegas mengambil makanan. Menyuapinya di luar rumah seperti biasanya agar dia mau makan. 
Saya: Sini Dek, lihat ayam. 
Saya menunjuk ayam tetangga yang sedang berjemur setelah dimandikan. 
Si sholih: Ndak. 
Saya: (melemparkan makanan) Tuh liat ayamnya makan. 
Si kecil melongok ingin tahu. 
Saya: Sini. Ayo, adek juga makan ya. Sama kayak ayam makan. 
Si kecil membuka mulut. Dia menerima suapan pertamanya, mengunyah lamaaaaa. 
Saya: Abis? Aa? (menyendokkan suapan kedua di mulutnya) 
Si kecil: Ada (menunjuk mulutnya yang masih penuh makanan)
Saya: Ayo, makan yang baik. Dikunyah cepat. 
Si kecil: Mimik, mimik. 
Sebelum mengisi mulutnya dengan air, si kecil mengeluarkan sisa sayur yang belum dikunyah. 
Saya: Loh, dimakan Dek. Ayo, makan ya biar sehat, biar kuat. Biar bisa jalan-jalan, lari, main. 
Si kecil menolak makanannya. Dia tidak suka sayuran hijau dan lauk yang tidak dihaluskan sampai lumat. 
Saya: Ayo, mau makan apa masuk rumah? 
Si kecil: (menggeleng lalu terpaksa membuka mulutnya) 
Saya: Pinter. Bunda senang kalau adek makan. Habis makan mandi ya? 
Si kecil menggeleng lagi. 
Saya: Oya, bunda punya mainan. Yuk, kita main di dalam yuk sambil makan.
Saya mengeluarkan bongkahan es batu berisi miniatur hewan laut. Dia anteng mainan. Saya suapin beberapa suap. Dia tidak suka lauk ikan pindang. Saya pun hanya menyuapinya dengan wortel dan nasi. Si kecil menolak pindang. 
Beberapa menit berlalu sampai makanan di mangkuknya habis. 
Saya: Udah habis. Pinter. Yuk, mandi ya? Mau bawa apa? 
Anak saya suka membawa mainan atau benda-benda ke toilet saat mandi. 
Si kecil bangkit dan menunjuk baskom tempatnya main. 
Saya: Oke, yuk. 
Dia mengekor. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Memahami apa yang tidak disuka anak saat makan.

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Mengajukan pertanyaan. 
- Menatap matanya. 
- Kalimat jelas. 
- Menyampaikan secara langsung apa yang kita inginkan. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training pada anak, membuat anak agar mau membereskan mainannya setelah main dll. 

Bintang ⭐⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-14
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia






Temuan: Komunikasi produktif dengan adik untuk meminta tolong. 

Menjelang siang adek main ke rumah. Dia lagi ngurus pelatihan untuk kartu pra-kerjanya. Setelah urusan kelar, pas banget dia punya aplikasi marketplace yang jual buku yang lagi saya cari. Buku itu hampir habis di marketplace yang saya install di HP saya. 

Saya: Dek, pinjem aplikasinya ya? 
Adek: Di HP-mu kan bisa seh. 
Saya: Nggak mau install. Udah penuh. 
Adek: Pake mobile web kan bisa. 
Saya: Iya. Tak coba ya. (PAUSE) Eh, ini login pake nomer lamaku. Udah gak aktif. 
Adek: Install aja. Aku mau pulang. 
Saya: Bentar aja ya, pliiiisss. 
Adek: (Menyerahkan HP) Mau beli yang mana? 
Saya: (Mencari-cari) Ini. 
Adek: Trus bayare gimana? 
Saya: Transfer bank bisa ga? 
Adek: Nggak tau. 
Saya: Lha, kamu biasae bayar pake apa? 
Adek: Bayar ke minimarket. 
Saya: Yaudah, nitip ya? 
Adek: Nggak mau. 
Saya: Sekalian gitu kalo pulang. Kan bisa nanya masalah pembayaran kartu pelatihan tadi. 
Adek: (Mikir. Akhirnya mau pas saya sodorin duitnya.) 
Saya: Kalo transfer bank bisa ga sih? 
Adek: Coba aja loh. 
Saya: (Melihat-lihat metode pembayaran) Eh, ini bisa ke virtual account bank yang kupakai. Ini aja deh. Makasih ya. Nggak jadi ke minimarket. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Negosiasi dengan adek. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Menatap matanya. 
- Kalimat jelas. 
- Menyampaikan secara langsung apa yang kita inginkan. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training pada anak, membuat anak agar mau membereskan mainannya setelah main dll. 

Bintang ⭐⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-13
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia



Temuan: Meminta anak untuk buang air kecil dan buang air besar di toilet. 

Si kecil alhamdulillah sering bilang ketika merasa ingin Buang Air Besar (BAB). Wajahnya berubah seketika, jadi mau ngeden gitu hehe. Tapi kadang dia hanya ingin buang angin saja, dia bilang ingin BAB. Jadi, saat mastikan saya lihat dulu ekspresinya.

Si kecil: Bunda, eek. 
Saya: Mau eek apa kentut? 
Selang beberapa detik, suara gas terdengar. 
Si kecil: Eek. (Wajahnya berubah merah, tubuhnya mematung). 
Saya: Yaudah, ayo ke kamar mandi dulu. Eek disana. 
(Bergegas saya bawa si kecil ke toilet. Setelah menit-menut yang berat, dia tampak belum menyelesaikan BABnya secara tuntas.) 
Saya: Sudah apa belum? 
Si kecil: Eek, Bunda. 
Saya: Yaudah, eek lagi. Bunda tunggu. 
Si kecil: (Merengek. Susah BAB malah dia Buang Air Kecil/BAK) Tuh, pipis. 
Saya: Iya, pinter ya pipis di kamar mandi. 
Si kecil: Bunda senang. 
Saya: Iya. (Saya sering sounding kalau saya senang kl saat dia pipis di kamar mandi). 
Si kecil: Ayah senang. 
Saya: Iya. 
Si kecil: Cabi senang. (Masih belum jelas pengucapan namanya sendiri hehe). 
Saya: Iya, semuanya senang.
Si kecil: (BAB lagi). Tuh, eek cabi. 
Saya: Udah? Mau eek lagi nggak? Sudah belum eeknya? 
Si kecil: Udah. 
Saya: Beneran udah? Nggak mau pipis lagi? 
Si kecil: Iya, udah. 
Saya: (Sambil makin celana) Pinter ya tadi pipis eek di kamar mandi. Kalau mau pipis atau eek dimana? 
Si kecil: Tuh, sana. (Menunjuk toilet) 
Saya: Kamar man..di.. Kalau mau pipis atau eek bilang ya? 
Si kecil: Iya. 
Saya: Gimana bilangnya? 
Si kecil: Bunda, pipis. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Alhamdulillah lancar. Hanya membiasakan toilet trainingnya yang masih butuh negoisasi. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Menatap matanya. 
- Kalimat jelas. 
- Menyampaikan secara langsung apa yang kita inginkan. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training pada anak, membuat anak agar mau membereskan mainannya setelah main dll. 

Bintang ⭐⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-12
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia






Temuan: Komunikasi produktif dengan mertua. 

Hari ini mertua datang ke rumah. Beliau sudah kangen cucunya yang belum bisa pulang sejak ada pandemi. Sebenarnya saya ingin ikut pulang tapi suami belum berani mengajak si kecil karena masih balita. Jadilah suami hanya sendiri setiap kali pulang ke rumah mertua di luar kota. Bapak sudah diwanti-wanti suami supaya tidak usah ke rumah kami dulu sementara masih ada wabah, biar suami yang kesana. Tapi, Bapak tiba-tiba telfon bilang kalau sudah di gerbang perumahan. Saat pulang, suami akan mengantarkan beliau naik mobil Papa. Sementara suami mengambil mobil, Bapak sudah tidak sabaran ingin pulang sendiri naik kendaraan umum. 

Bapak: Bapak mau pulang sekarang, Nak. 

Saya: Ndak nginep saja, Pak? 

Bapak: Nggak. 

Saya: Sebentar Pak, nunggu Mas. 

Bapak: Udah bilangin Mas, Nak kalau Bapak pulang sendiri. 

Saya: Tunggu sebentar lagi ya, Pak. Sudah diambilin. 

Bapak: Udah Bapak pulang dulu aja. Nanti mobilnya dibalikin. Bapak bawa motor dititipin di Bayat. 

Saya: Nanti ngantar sampai Bayat saja kalau gitu, Pak. Sebentar saya telfon dulu. (Pause) Eh, Mas nggak bawa HP. 

Bapak: Nanti kerjanya gimana? 

Saya: Nggak apa, Pak, bisa kerja dari sana, kan WFH. 

Bapak: Udah kasihan Mas nanti baliknya. (Bapak sudah berjalan ke luar rumah. Saya mengekor). 

Saya: Nggak apa, Pak. Ini rencananya saya sama adek mau ikut sekalian nemenin. 

Kebetulan pas suami datang. 

Bapak: Udah nggak usah, Nak. Kapan-kapan aja. 


Tantangan komunikasi produktif hari ini: Meyakinkan Bapak agar mau diantar pulang dan tidak naik angkutan umum. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Clear and clarify
I'm responsible for my communication result.

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membuat anak agar kooperatif saat akan mandi dan menghabiskan makanannya, dll. 

Bintang ⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-11
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia



Temuan: Komunikasi produktif dengan ibu saya. 

Hari ini kami bertiga main ke rumah orang tua saya yang masih di kecamatan yang sama. Setelah menurunkan saya dan si kecil, suami balik ke rumah untuk WFH. Siangnya, saya sedang membuat cerpen yang deadline hari ini.

Mama: Aku mau tidur dulu ya.

Saya: Aku juga ngantuk, Ma. 

Mama: Yaudah, kamu tidur dulu sana. Biar Papa yang jaga. Nanti gantian, Papa tidur kalau sore. 

Saya: Nggak usah, Ma. Biar Papa aja yang tidur.

Mama: Udah nggak apa. Papa biasanya tidur sorean, nunggu sholat dulu. 

Saya: Aku mau ngetik lagi, Ma. 

Mama: Oh, yaudah anakmu jagain kalo gitu. Bisa ta ngetik sambil jaga anak? 

Saya: Bisa, Ma. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini:
Saya kurang jelas dalam mengungkapkan apa yang ingin saya lakukan sehingga mama keukeuh menyuruh saya tidur lebih dulu. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
I'm responsible for my communication result.

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membuat anak agar kooperatif saat akan mandi dan menghabiskan makanannya, dll. 

Bintang ⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-10
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia



Temuan: Komunikasi produktif dengan suami. 

Setelah mencuci baju si kecil secara manual, saya memerasnya dan menjemurnya di hanger di belakang rumah. Sekedar untuk memudahkan karena jemuran di teras terlalu tinggi. Biasanya setelah itu baju-baju tadi saya pindahkan ke teras. 

Suami: Taruh situ dulu aja. (Di belakang rumah maksudnya). 

Saya:  Nggak papa, Yah, sekalian. 

Suami: Tapi airnya masih netes-netes ntar. 

Saya: Udah diperas kok, Yah. (Pengering mesin cuci lagi rusak) 
 
Suami: Taruh situ dulu bentar, nanti baru dipindah ke depan. 

Saya: Bunda takut kelupaan, Yah. Kalau Ayah mau mindahin gak papa, hehe. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini:
- Kurang kontak mata. Kami mengobrol sambil melakukan aktivitas masing-masing. 
- Tidak mencapai titik kesepakatan. Masing-masing memiliki pandangan yang baik menurutnya. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Kalimat jelas menyatakan apa yang kita inginkan.

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membuat anak agar kooperatif saat akan mandi dan menghabiskan makanannya, dll. 

Bintang ⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-9
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia




Temuan: Mencoba komunikasi produktif dengan suami. 

Suami: Bentar bun, mau ngegowes dulu. 
Saya: (mengangguk) Iya. 

Saat pulang, 

Suami: Ayah kangen ini, mainan ayah waktu kecil. 
Saya: (melongok ke arah kresek yang dibawanya) 

Suami ternyata baru beli 5 keong warna-warni. 

Suami: Eh salah, ini merah ya, bukan pink? (tunjuknya ke salah satu keong). 
Saya: (melihat keong) Emang kenapa kalo sama? 
Suami: Mau beliin yang beda-beda warnanya buat adek belajar warna. 
Saya: Itu pink kok. Eh, merah apa ya.. Merah hati. 
Suami: Ahayyy. 
Kami tertawa. 

Suami: Pak Zainuddin tadi udah lewat belum? 
Saya: Nggak tau. 
Suami: Ayah mau ngejar Pak Zainuddin dulu, mau beli kerupuk. 
Saya: Kalo nggak ada, beli aja di warung Bu Gito, yah. 
Suami: Nanti siapin makan ya kalo ayah balik. 
Saya: (dalam hati) Gak janji yah, masih masak ini, hehehe. 

Beberapa menit kemudian, si kecil tiba-tiba bangun. Sementara saya masih masak. Suami yang baru balik masih asyik ngasih makan keong, belum siap-siap nge-zoom untuk WFH. Anak kami pun asyik gelundungan di lantai, hehehe. 

Saya: (menilai situasi, kayaknya lagi senggang, belum mulai zoomnya) Yah, apa bisa minta tolong mandiin nabil? 
Suami: Yuk, mandi sama ayah. Eh, habis ini ayah ada zoom. (ngambil makanan sendiri) 
Saya: Yaudah kalo gitu. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Alhamdulillah lancar. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Kalimat jelas menyatakan apa yang kita inginkan. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training pada anak, membuat anak agar mau mandi dan menghabiskan makanannya dll. 

Bintang ⭐⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-8
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia



Temuan: Mengajak anak agar bisa kooperatif saat mandi dan makan. 

Setelah bangun tidur, si kecil biasanya masih leyeh-leyeh rebahan di lantai dulu atau ngambil mainannya. Setelah lebih dari lima menit dia baru bisa diajak kompromi. Itupun negosiasi berjalan alot. 
Saya: Yuk, mandi yuk. 
Si sholih: Ndak. 
Saya: Mau mandi apa makan dulu? 
Si sholih: Ndak mau. Ayaaah.. (Dia nangis, nunjuk-nunjuk keluar nyari ayahnya). 
Saya: Adek mau keluar? 
Si sholih: Iya. 
Saya: Yaudah, mandi dulu yuk. 
Si sholih: Ndak mau. 
Saya: Nanti habis mandi keluar ya? Biar harum. Kasian teman-temannya kalau adek bau. 
Si sholih: Keluar! Keluar! 
Saya: Iya, ayo keluar, tapi mandi dulu ya? 
Si sholih: Ndak mau, huhu.. 
Sampai akhirnya ada temannya yang manggil-manggil karena udah jadwalnya posyandu. 
Saya: Tuh temennya udah nungguin. Ayuk mandi, yuk. 
Si kecil pun nurut. 
Saya: Nanti habis mandi, makan ya? 
Si sholih: Keluar. 
Saya: Iya, makan di luar. 
Si sholih: Iya. 
Saya: Yaudah, yuk pakai masker. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Negosiasi yang alot agar anak mau melakukan apa yang kita inginkan. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Menatap matanya. 
- Kalimat jelas dan singkat. 
- Menggunakan intonasi ramah. 
- Mengajukan pertanyaan. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training pada anak, membuat anak agar mau mandi dan menghabiskan makanannya dll. 

Bintang ⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-7
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia





Temuan: Mengajak anak membereskan mainan dan meminta tanpa merengek/dengan mengucapkan kata “tolong”.

Sikon 1: Si sholih lagi main. Baru kelar ngambil kotak berisi kepingan lego yang satu, dia bongkar kotak berisi rantai geometri. Mainannya udah berceceran dimana-mana. 

Saya: Adek mau main yang mana? 
Si sholih: Ini. 
Saya: Yang itu udahan? 
Si sholih: Udah. Ndak mau. 
Saya: Kalau yang ini udah mainnya, kita beresin yuk. (Saya mulai ambil puzzle.) 
Adek beresin yang itu ya? (Saya serahkan legonya.) 
Si sholih: Iya. (Dia mungutin legonya dan dimasukkan ke tempatnya.) 
Saya: MasyaAllah pinter. Terima kasih ya. 
Si sholih: Sama-sama. 

Sikon 2: Si sholih lagi pengen minum. Dia nunjuk-nunjuk gelas minumnya sambil ngerengek minta diambilin. 

Saya: Mau minum? 
Si sholih: Iya. (Sambil ngerengek) 
Saya: Ambil sendiri ya? (Gelasnya cuma beberapa centi darinya). 
Si sholih: Habis. (Masih ngerengek)
Saya: Bilang apa kalau mau sesuatu? Tolong, bunda. Gimana? 
Si sholih: (Rengek annya jadi tangisan) 
Saya: Yaudah, bunda ambilin tapi adek diem ya? 
Si sholih: (Nangis makin kenceng) 
Saya: Diem. Diem ya. 
Si sholih: (Gak berhenti nangis) 
Saya: Nanti kalo adek diem, bunda ambilin. 
Bunda seneng kalau adek minta nggak pake nangis. 
Si sholih: (Malah jejeritan). Hadeh. Mission failed pemirsah. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Mungkin ngajarinnya salah sikon kali yak. Padahal dia terlihat baik-baik saja sebelumnya, tiba-tiba moodnya berubah drastis hanya karena nggak diambilin minum. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Menatap matanya. 
- Kalimat jelas dan singkat. 
- Menggunakan intonasi ramah dan gesture. 
- Menyampaikan apa yang kita inginkan, bukan apa yang tidak kita inginkan. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training pada anak, membuat anak agar mau membereskan mainannya setelah main dll. 

Bintang ⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-6
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia





Temuan: Menyampaikan keinginan kita pada suami. 

Suami sedang upacara via zoom. Beliau memakai kemeja berdasi. 
Saya: Ya gitu kan ganteng, yah. Kalo sama bunda juga dandan gitu kan ganteng. (Suami orangnya easy-going, kemana-mana sukanya pake kaos atau baju nyantai :D) 
Suami: (memegang dasinya) Lha masak di rumah pake kayak gini, yo aneh toh bun. 
Saya: Kalo keluar sama bunda yah, biar tambah ganteng. 
Suami: Emang udah ganteng kok. Masio gak dandan yo ganteng (ketawa narsis). 
Saya: (#gedubrak! ikutan ketawa). 

Ini dipuji serius. Saya pengen beliau dandan dikit lah buat istrinya pas keluar berdua/bertiga sama si kecil, kan seneng ngeliatnya. Eh, tanggapannya selalu bercanda, hehe. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Diajak bercanda suami. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Menatap matanya. 
- Kalimat jelas. 
- Menyampaikan secara langsung apa yang kita inginkan. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training pada anak, membuat anak agar mau membereskan mainannya setelah main dll. 

Bintang ⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-5
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia




Temuan: Berkomunikasi dengan anak untuk mengajarkan toilet training. 

Saya: Pipis dulu yuk. 
Si sholih: (Nurut. Dia ikut ke toilet).
Beberapa menit kemudian, alarm berbunyi. 
Si sholih: Tuh, pipis (menunjuk alarm).
Saya: Iya, waktunya pipis. 
Si sholih mau diajak ke toilet meskipun kadang masih bocor dikit di celananya, wkwk. 
Setelah beberapa kali berhasil negosiasi, malam harinya dia mulai ogah-ogahan. 
Saya: Adek mau pipis? 
Si sholih: Ndak. Pampers. (Katanya sambil nunjuk celananya). 
Saya: Adek sudah besar. Nggak pipis di diapers lagi. Ayo, ke toilet sebentar, nanti main lagi, ya? 
Si sholih pun nurut. Alhamdulillah. Hari ini lumayan sukses. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Alhamdulillah, lebih lancar dan mudah diterima anak. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Menatap matanya. 
- Kalimat singkat dan jelas. 
- Menggunakan intonasi suara ramah. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training, dll. 

Bintang ⭐⭐⭐⭐ untuk hari ini. 

#harike-4
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia




Temuan: Berkomunikasi dengan anak untuk mengajarkan toilet training. 

Saya: Ayo pipis yok. 
Si sholih: Ndak (Dia asyik main). 
Saya: Yaudah main dulu bentar. Nanti kalau alarmnya bunyi, pipis ya? 
Si sholih: Iya. 
Alarm pun berbunyi. 
Saya: Ayo, waktunya pipis. 
Si sholih: Ndak mau. 
Saya: Adek kebelet pipis gak?
Si sholih: Gak. 
Saya: Nanti kalau mau pipis bilang ya. 
Si sholih: Iya 
Saya: Gimana bilangnya? 
Si sholih: Bunda, pipis. 
Beberapa menit berlalu. Saya coba ajak si kecil untuk ke toilet agi. 
Saya: Sekarang pipis ya? 
Si sholih: Ndak mau. 
Saya: Adek sudah besar. Kalau pipis dimana? 
Si sholih: Situ (Menunjuk kamar mandi). 
Saya: Ayo kesana. 
Si sholih: Ndak mau (Dia jerit-jerit, ngusir saya supaya menjauh). 
Saya: Kalau pipis di celana, nanti bau. Gatal. (Saya membuat mimik tak nyaman dan memperagakan rasa gatal). 
Saya coba ajak dia kembali untuk ke toilet dan akhirnya dia mau. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Negoisasi dengan anak sebelum berhasil. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Menatap matanya. 
- Kalimat singkat dan jelas. 
- Menggunakan intonasi suara ramah. 
- Menggunakan gesture. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training, dll. 

Bintang 🌟🌟 untuk hari ini. 

#harike-3
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia




Temuan: Berkomunikasi dengan anak terkait apa yang kita inginkan. 

Saya: Yuk, pipis yuk. 
Si sholih: Ndak. 
Saya: Kalau mau pipis bilang ya. 
Si sholih: Iya. 
Alarm yang saya pasang setiap satu jam sekali untuk mengingatkan waktu toilet training berbunyi. 
Saya: Tuh, alarmnya bunyi. Berarti waktunya pipis. 
Anak saya diam saja. 
Saya: Pipis ya biar nggak gatal dan bau. 
Dia nurut. 


Tantangan komunikasi produktif hari ini: Negoisasi dengan anak sebelum berhasil. 

Saya: Dek, ayo mandi yaa.
Si sholih: Ndak. 
Saya: Makan dulu yaa.
Si sholih: Ndak. (Dia masih asyik main. Bangun tidur yang dicari mainan, wkwk) 
Saya: Yaudah main ya. Main sambil makan. 
Si sholih pun mengangguk. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Menatap matanya. 
- Kalimat singkat dan jelas. 
- Menggunakan intonasi suara ramah. 

Rencana saya untuk hari esok: Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training dan negoisasi dengan untuk membereskan mainan dll. 

Bintang 🌟🌟🌟🌟 untuk hari ini. 

#harike-2
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia



Setelah tantangan mengenai komunikasi produktif diumumkan, saya berencana untuk mengaplikasikannya pada anak, terutama mengenai toilet training (TT). Anak saya usia 2 tahun 2 bulan tapi masih memakai diapers. Sebenarnya sejak usia 18 bulan, saya sudah mulai ajarkan untuk TT. Saat itu ada tetangga yang menyarankan untuk latihan TT seperti pengalaman beliau yang anaknya tuntas TT tepat pada usia 2 tahun. Namun, proses TT tidak berlangsung efektif karena dia sudah pipis di celana setiap 15 menit sekali. Alhasil, hanya ada tumpukan pakaian kotor. Akhirnya, saya hentikan proses toilet trainingnya untuk sementara dan mencobanya lagi saat dia berusia 22 bulan. Sampai usia hampir 24 bulan, anak saya masih sering pipis. Hampir tiap 15 menit sekali. Padahal saat mengikuti kulwap tentang toilet training bersama Bu Ani mengatakan anak dikatakan siap TT saat frekuensi buang air kecilnya minimal tiap 2 jam sekali. Ada banyak faktor yang membuat kemampuan anak berbeda-beda. Bisa jadi karena tubuhnya yang belum siap, belum tuntas motorik kasar, dll. Beberapa hari yang lalu, suami saya bilang kalau diapers si kecil kering setelah 2 jam pemakaian. Saya merasa mendapat angin segar. Terlebih saat mendapat tantangan pertama dari kelas bunda sayang Institut Ibu Profesional mengenai komunikasi produktif dengan anak. Pas banget momennya. 

Namun ternyata tantangan pertama menunggu saat si kecil bangun tidur. Dia sering ogah-ogahan kalau disuruh mandi, kecuali diiming-imingi sesuatu hehe. 
Saya: Dek, ayo mandi dulu. 
Si sholih: Ndak. 
Saya: Mau mandi dulu apa makan dulu? 
Si sholih: Ndak.
Saya ke dapur untuk mengambil makanan. 
Saya: Mau makan sama sendiri apa disuapin? 
Si sholih: Ndiri. 
Saya: Yaudah. Ini. 
Dia pun makan sesuap nasi pakai sendok. Setelah itu ngeloyor pergi.
Saya: Ayo, makan lagi. 
Si sholih: Ndak. 
Saya: Mau dikasih kecap? (Dia doyan kecap :D) 
Si sholih: Iya. 
Akhirnya nasinya saya kasih kecap dan dia mau makan sampai habis. Alhamdulilah. 

Sorenya, saat saya mau sholat ashar, si kecil bilang mau BAB. 
Si sholih: Eek. 
Saya: Kasih minyak dulu ya, sama gowes
(Saya gerakkan kakinya kayak orang naik sepeda saat dia tiduran telentang. Soalnya kadang si kecil susah BAB, harus dipijat gowes dulu.) 
Udah ya, bunda mau sholat. 
Si sholih: Ndak mau. Eek. (Dia nendang-nendang kakinya minta gowes.) 
Saya lihat dia nggak pengen BAB, cuma pengen main gowes. 
Saya: Adek mau ikut bunda sholat atau nunggu ayah disini? 
Si sholih: (masih merengek) Eek. 
Saya: Bunda mau sholat dulu ya, biar disayang Allah. 
Si sholih: (masih merengek tapi beberapa menit kemudian nurut, dia ngikut saya ke tempat sholat, rebahan di sajadah saya.) 
Saya: Adek mau di tempat ayah apa tempat adek? 
Si sholih: Tempat bunda. 
Saya: (tertawa, yang saya mau gak dipilih) Adek mau di tempat ayah apa tempat adek? 
Si sholih: Ndak mau. Tempat bunda. 
Jadilah saya sujud sambil ndusel-ndusel nyari space kosong, wkwkwk. 

Tantangan komunikasi produktif hari ini: Anak kadang nurut dengan apa yang saya sampaikan, kadang tidak, dia memilih opsi yang tidak ada dalam pilihan, hehe. 

Poin komunikasi produktif hari ini:
- Menggunakan pertanyaan, bukan perintah. 
- Kalimat singkat dan jelas. 

Rencana saya untuk hari esok:
- Melakukan komunikasi produktif untuk membiasakan toilet training dan negoisasi dengan anak agar mau makan dll. 
- Menatap matanya dan mencoba menggunakan poin komunikasi produktif lain selain mengajukan pertanyaan. 

Bintang 🌟🌟🌟 untuk hari ini. Tetap semangat!!! 
I know I can be better. 

#harike-1
#tantangan15hari
#zona1komprod
#pantaibentangpetualang
#institutibuprofesional
#petualangbahagia