Oleh: Miftahul Jannah, MPsi. (Psikolog)




Fakta Bullying

Bullying menjadi pelanggaran hak anak yang tertinggi sepanjang tahun 2019, khususnya di bidang pendidikan.
67% kasus bullying terjadi di jenjang SD, 13.5% jenjang SMP, 16.2% jenjang SMA, 3.3% perguruan tinggi.

Peringkat tertinggi kasus bullying:
1. kekerasan psikis (anak dituduh mencuri, ejek mengejek di dunia maya)
2. kekerasan fisik (pengeroyokan, pemukulan)
3. kebijakan yang tidak berpihak pada anak (pelanggaran oleh anak dengan sanksi yang mempermalukan, dikeluarkan dari sekolah, tidak diizinkan ikut ujian, tidak diberi surat pindah).
4. kekerasan seksual.
Ada pula kasus bullying yang dilakukan anak terhadap guru.

Apa itu Bullying?
Bentuk-bentuk  perilaku  kekerasan  dimana  terjadi pemaksaan  secara  psikologis  ataupun  fisik  terhadap  seseorang  atau  sekelompok orang  yang lebih “lemah”  oleh  seseorang  atau  sekelompok  orang yang (merasa) lebih “kuat”.

Apa saja bentuk bullying?
#Mengejek, menindas
#Ada yang berkuasa, ada yang tertindas, terus menerus
#Sikap pelaku meremehkan
#Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan
#Kondisi di mana seseorang/sekelompok orang menindas orang atau kelompok lain, menyakiti, menzhalimi
#Mencela
#Melecehkan
#Perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain secara terus-menerus

Bentuk-bentuk Bullying:
✅ Direct Bullying: pelaku ‘menyerang’ korban secara langsung di tempat terbuka.
✅ Indirect Bullying: isolasi sosial terhadap korban atau tidak melibatkan korban dalam kelompok sosial.

Ciri-Ciri Unik Bullying:
✅ Ada perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban.
✅ Ada niat untuk menimbulkan penderitaan (perasaan terancam, takut) atau rasa sakit.
✅Perilaku itu dilakukan berulang kali.

Pihak-pihak yang terlibat pada peristiwa Bullying:
✅Bully atau pelaku
✅Victim atau korban
✅Bystander atau saksi mata

Dampak Bullying:
✅Bullying akan menyebabkan agresi lebih jauh.
✅Korban merasa tertekan karena pelaku  menguasai  korban.
✅korban  mengalami kesakitan fisik  dan  psikologis,  kepercayaan  diri yang  merosot,  malu,  trauma, merasa sendiri,  serba  salah  dan  takut.
✅Korban bullying bukan hanya akan terganggu proses pendidikannya, tetapi juga kesehatan  fisik dan mentalnya.
 ✅Bahkan pada kasus ekstrim mereka dapat memutuskan melakukan suicide agar terbebas dari bullying.

Apabila dibiarkan,  pelaku bullying akan  belajar  bahwa  tidak ada  risiko  apapun  bagi  mereka  bila  mereka  melakukan  kekerasan,  agresi  maupun mengancam.  Ketika  dewasa,  pelaku memiliki  potensi lebih  besar  untuk menjadi  pelaku  kriminal  dan  akan  bermasalah dalam  fungsi  sosialnya.

Dimana Bullying bermula?
#Orangtua yang menerapkan pengasuhan otoritarian/otoriter berpotensi memunculkan anak yang menjadi korban dan pelaku bullying
#Orangtua yang over protective berpotensi memunculkan anak yang menjadi korban bullying/ tidak bisa membela diri

Bentuk Bullying yang dilakukan orang tua:
✅Terus menerus memberi label negatif kepada anak: nakal, tidak patuh, tidak nurut, tidak bisa diatur, tidak solih.
✅Mengancam anak dengan tujuan mendapat kepatuhan: Kalau nggak ngabisin maemnya nggak diajak jalan-jalan, kalau nggak belajar sepedanya dibuang.
✅Mengancam anak untuk memainkan emosi anak atau membuat anak takut: kalau nggak nurut mama nggak sayang lagi, kalau nggak mandi mama pukul.
✅Memberi hukuman fisik kepada anak untuk mendapat kepatuhan dari anak.

Penanganan Bullying di Sekolah:
# Pihak yang harus paling aware terhadap perilaku bullying di sekolah adalah guru.
# Para guru harus dilatih agar peka terhadap gejala perilaku bullying pada anak didiknya, apakah ada perilaku mengejek, diskriminasi yang dilakukan seorang/ sekelompok anak kepada anak lain.
# Latih korban agar berani mengatakan tidak/ melawan bully
# Latih bystander agar berani melapor dan memberi kesaksian.
Berikan pendampingan kepada pelaku bullying, karena pelaku bullying umumnya memiliki masalah yang dibawa dari rumah.

Oleh: Fadila Hanum, penulis komik anak islami Tarbiyah Jinsiyah





Materi Pengantar

PORNOGRAFI
PELECEHAN SEKSUAL
LGBT

Kita tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa anak-anak kita sedang di ujung tanduk dari 3 bahaya diatas.

Kondisi saat ini, beberapa fakta yang terjadi adalah:

1. Markas Besar Polri mencatat ada 236 kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi pada Januari hingga Mei 2019

2. Plt Asisten Deputi Perlindungan Anak Dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementrian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI Sumbono menyampaikan, 97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi

3. Menjadi korban hanyalah bagian kecil dari kejadian yang dialami anak di dunia pornografi. Bagian besarnya justru mereka juga jadi penikmat pornografi. Ini sangat mengerikan. Harian Radar Bogor melansir bahwa situs pornografi anak di Indonesia melibatkan 18.747 anak.

4. Predator anak lebih leluasa mengincar korban lewat media sosial dan game online yang mudah diakses anak-anak lewat handphone yang diberikan cuma-cuma oleh para orangtua

Sedikit dari banyak fakta diatas sudah sepantasnya membuat kita para orangtua sekuat daya mencari cara: APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MELINDUNGI ANAK-ANAK KITA?

Ayah Bunda, perkenalkan saya Fadila Hanum. Seorang ibu rumah tangga yang sama cemasnya dengan ayah bunda semua. Saya pernah 5 tahun mengabdi sebagai guru di sebuah sekolah dasar Islam terpadu. Disana kami dengan rutin mengadakan pelatihan khusus untuk anak-anak tentang konsep diri dan bagaimana melindungi diri sendiri dari berbagai kejahatan seksual.

Sebuah tamparan yang keras sekali saya rasakan saat saya sudah merasa mengambil bagian dalam pembentengan generasi masa depan di sekolah, tiba-tiba mendengar fakta di dekat rumah saya, ada kasus 5 anak laki-laki yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak perempuan. Juga kasus 4 anak laki-laki yang beradegan intim layaknya suami istri. Laki-laki. Ya kesemuanya laki-laki.

Saya gemetar dan menangis seketika. Begitu hebatnya bahaya ini mengancam. Apa yang bisa saya lakukan? Apakah cukup andil saya hanya di sekolah? Atau bahkan kemudian mengajak para orangtua di sekitar rumah untuk sadar dan ambil bagian dalam perubahan?

Ayah bunda, seperti yang kita ketahui bersama, Islam begitu lengkap mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk didalamnya mengatur hubungan dan adab-adab antar manusia sejak dini. Salah satunya adalah tarbiyah jinsiyah.

Apa itu tarbiyah jinsiyah?

Tarbiyah Jinsiyah adalah pendidikan seks dalam Islam. Anak-anak harus diberi tahu tentang seksual dengan cara yang benar. Bukan dibiarkan. Dibiarkan akan berbahaya, sebab cepat atau lambat anak akan mengalami dorongan seksual tanpa tahu bagaimana menghadapinya. Bila ia bertanya pada orang yang salah, bahaya jadinya. Maka orangtua harus turun tangan mendidik anaknya.

Point-point apa saja yang harus diajarkan dalam Tarbiyah Jinsiyah?


Sesi Diskusi:

Bunda2, Insyaallah 2 jam ke depan disini kita sama2 belajar untuk memahami sebuah materi yang berangkat dari kegelisahan saya pribadi dan saya yakin ini juga kegelisahan kita semua, yang memiliki anak2, adik2, keponakan2, dan semua anak yang kita kenal.

Kegelisahan atas apa yang detik ini sedang mengancam mereka. Apakah itu?

Pornografi. Pelecehan seksual. LGBT. 3 ancaman yang begitu dekat dan nyata. Ada di sekeliling kita.

97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi. Ini berkorelasi dengan meningkatnya akses anak-anak terhadap dunia teknologi dan informasi terutama lewat gadget yang ada dalam genggaman anak-anak kita.

Masih ingat kasus di Bogor? Anak-anak bikin video porno. Innalillahi. Ini artinya apa bunda2? Artinya anak-anak tidak lagi menjadi korban pornografi tapi juga penikmat dan pelaku pornografi.

Saya sendiri memiliki fakta mengerikan di dekat rumah. 4 anak laki-laki kepergok melakukan hubungan layaknya suami istri. Ya semuanya laki-laki dan maaf sampai melakukan hubungan lewat d*b*r

Kabar lain, ada tetangga selang 5 rumah dari rumah saya yang baru pindah kesini. Cowok dewasa 2 orang. Baru beredar kabar kalau mereka pasangan gay. Innalilahi. Ini belum ada keputusan dari pihak ketua RT tindak lanjut apa yang akan dilakukan.

Bicara pelecehan seksual, belum lama ini, telah dijatuhi hukuman kebiri bagi predator anak yang melakukan pelecehan seksual kepada 9 anak.

Apakah hukuman itu cukup? Bagaimana dengan  nasib anak-anak korban  pelecehan seksual?

Menurut bunda Elly Risman, trauma yang menimpa anak-anak korban pelecehan seksual adalah deelay trauma. Trauma yang tertunda. Setelah mereka dilecehkan kelihatannya langsung bisa ceria seperti tidak ada apa-apa. Tapi di kemudian hari, trauma itu muncul saat ia remaja atau dewasa. Saat ia mengenal suka dan seks.

Fakta berikutnya, 9 dari 10 predator anak-anak adalah korban predator seks saat ia masih kanak-kanak. Sebuah siklus mengerikan yang bersinggungan dengan kelainan seks bernama LGBT. Ya, kelainan menyukai sesama jenis itu adalah penyakit yang menular.

Kalau dulu orangtua kita sering berkata, lebih susah menjaga anak perempuan daripada anak laki-laki. Sebaliknya detik ini, justru terbalik. Mungkin lebih sulit menjaga anak laki-laki salah satunya dari incaran predator anak.

Fakta2 mengerikan seputar pornografi, pelecehan seksual, dan LGBT yang ada tentu tidak cukup waktu jika kita jabarkan semua disini.

Intinya kita semua sadar anak2 kita sedang dalam ancaman serius. Dan kita para orangtua mau tidak mau harus memegang kendali untuk dapat menyelamatkan mereka.

Tapi kita tidak sendiri. Kita selalu yakin ada Allah. Yang akan memberi kita petunjuk dalam membimbing anak2 kita semua. Petunjuk yang telah ada telah lengkap yaitu agama kita: Islam.

Dunia barat sudah lebih dulu terancam generasi mudanya, dengan ciri khas mereka yaitu seks bebas. Kemudian mereka meramu solusi yang disebut pendidikan seks untuk anak. Fokus pendidikan seks ala barat adalah seks yang sehat dan aman (safe sex) Misalnya bagaimana cara mencegah kehamilan, bagaimana pacaran sehat.

Apalagi barat menganut sistem liberal termasuk bebas menampakkan aurat, bebas pacaran, dll.

Bagaimana dengan kita? Apakah tepat jika kita mengadopsi cara orang barat untuk mengajarkan anak2 tentang pendidikan seks?

Jawabannya, tidak! Karena Islam memiliki cara yang yakin lebih baik. Pendidikan dalam Islam adalah pendidikan yang menyeluruh. Mulai dari adab, fiqih, akhlak dan seterusnya. Di dalamnya terdapat pendidikan khusus tentang seksualitas. Tarbiyah jinsiyah.


Pendidikan seks dalam Islam.

Tarbiyah jinsiyah mengacu kepada pendidikan akhlak dan adab yang berlandaskan keimanan kepada Allah. Sesuai syariat yang telah disebut secara rinci di Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah.

Menurut Ustadz Budi Ashari, tarbiyah jinsiyah seperti halnya pendidikan lain, memerlukan waktu dan tahapan. Bukan sebuah penjelasan singkat yang tiba-tiba.

Misalnya untuk hukuman bagi para pezina tidak pas bila kita jelaskan pada anak balita, pada balita maka salah satu fokusnya adalah membiasakan menutup aurat.

Kemudian karena tujuan Tarbiyah ini adalah menjaga kesucian maka cara dan bahasa untuk menyampaikannya juga mesti santun, tidak vulgar. Dan benar bahwa sebaiknya orang tua dan guru yang menjelaskan dengan tenang – tidak panik, baik, dan benar sesuai dengan usianya jika anak bertanya.

Tidak vulgar disini maksudnya bagaimana? Tidak menyebutkan nama alat kelamin dengan vulgar seperti pen*s atau v*gin*. Tapi dengan santun menyebutnya aurat, kemaluan, atau anggota tubuh yang ditutupi pakaian dalam.

Nah apa saja, tarbiyah jinsiyah yang bisa kita terapkan sedini mungkin kemudian bertahap untuk anak-anak? Anak2 usia pra baligh.

Tarbiyah jinsiyah yang harus kita terapkan sedini mungkin kepada anak usia pra baligh:
1. Tanamkan konsep aurat.  Tanamkan konsep malu. Ajarkan anak untuk menjaga aurat. Biasakan anak perempuan mengenakan jilbabnya. Orangtua harus membiasakan dan memberi teladan ke anak untuk melepas dan memakai pakaian di dalam kamar. Tidak menampakkan aurat di depan anak2 atau anak2 yang saling melihat aurat.

2. Pisahkan tempat tidur anak. Termasuk anak yang sama jenis kelaminnya. Kalau tidak memungkinkan pisah kamar, pisahkan tempat tidur. Tidak mungkin juga, pisahkan selimutnya.

3. Ajarkan anak untuk izin dan mengetuk pintu kamar orangtua di tiga waktu utama: Menjelang shalat subuh. Menjelang waktu zuhur. Setelah Isya. Ini sejalan dengan poin 1 orangtua tidak boleh menampakkan aurat di depan anak.

4. Tanamkan jiwa maskulin pada anak laki-laki dan jiwa feminim pada anak perempuan. Di point ini jelaskan ayat Allah tidak menyukai perempuan yang menyerupai laki-laki begitu juga sebaliknya. Kenalkan juga dengan kisah kaum nabi Luth.

5. Ajarkan anak untuk selalu buang air di wc termasuk adab2nya. Menjaga kebersihan aurat.

6. Beri pemahaman anak tentang bahaya pornografi dan pelecehan seksual yang mengintai di sekitar. Tentang sentuhan baik dan tidak baik. Disini juga dikenalkan apa itu keluarga inti keluarga besar orang dikenal dan orang asing.

7. Diet gadget. Kalau bisa jangan berikan sama sekali tapi kalau tidak memungkinkan, beri batasan dalam hitungan menit per hari. Pantau terus aktivitasnya di media sosial atau game online.

Itulah poin2 tarbiyah jinsiyah yang bisa kita ajarkan ke anak2 usia dini, pra baligh

Selain poin2 diatas adalah tarbiyah jinsiyah yang bertahap diberikan untuk anak usia baligh atau remaja.

Seperti menundukkan pandangan, tidak ikhtilat, tidak pacaran, berpuasa, dst

Selain itu, satu hal yg juga penting adalah Pendampingan. Ini penting sekali. Karena apa? Tarbiyah jinsiyah adalah pendidikan yang memerlukan tahap demi tahap. Memerlukan proses. Bukan sekali penyampaian tiba-tiba.

Demikian bunda2. Mungkin itu saja materi yang bisa saya sampaikan. Sisanya kita sharing dua arah ya. Walau bagaimanapun saya juga masih belum banyak ilmu dan pengalaman. Hanya karena kecemasan dan ingin berbuat lebih saja yang bisa mengantarkan saya disini.

*bersama Bunda Vanda*,
*penulis buku "114 Qur'an stories" dan "24 Nabi dan Rasul (Sesungguhnya Aku Hamba Allah)"*





Materi Pengantar

Anak adalah takdir terbaik yang diberikan oleh Allah.

Pengasuhan adalah mengulang-ulang pesan kebaikan secara terus menerus. Salah satunya dengan membacakan kisah dan cerita pembangun jiwa. Agar kantong-kantong jiwa anak diisi dengan pesan-pesan kebaikan.

Berkisah adalah metode yang istimewa dalam menanamkan nilai-nilai mulia. Berkisah adalah salah satu teknik terbaik dalam upaya penyampaian pesan penuh hikmah pada anak-anak.  Berkaca pada Rasulullah, konsep pendidikan pertama yang dilakukan Rasulullah pada para sahabatnya adalah dengan berkisah.

Tiga belas tahun fase Makkah adalah fase pembentukan pondasi iman, aqidah dan ahlak. Wahyu yang diturunkan oleh Allah di fase itu berisi tentang kisah-kisah pembagun jiwa. Kisah-kisah  umat-umat terdahulu.  Bukan perintah tentang ibadah atau muamalah. Dengan kisah-kisah itu, Rasulullah menyeru dan menyentuh hati para sahabat  tanpa kesan menggurui dan  memaksa.

Menanamkan karakter melalui *KISAH*  lebih *berkesan* dan *membekas di jiwa*.


Baca juga:
Resume Kulwap Parenting "Tarbiyah Jinsiyah (Pendidikan Seks) untuk Anak"
Resume Kulwap Parenting "Kupas Tuntas Bullying pada Anak"

Dimana Allah menanamkan karakter di dalam diri kita?

Ternyata Allah menyimpan watak, karakter  bukan hanya di dalam otak kepala kita. Tapi Allah menambatkannya secara *mendalam & berbekas* di dalam QOLBU/Hati kita.

Mengapa?
Karena ternyata  jantung manusia juga mempunyai otak. Yang mampu merekam data berkali lipat lebih banyak dari otak di kepala.

Lalu, siapa yang patut dijadikan contoh dan teladan untuk membentuk karakter itu?

Allah mengutus Rasulullah SAW, para Nabi dan Rasulnya. Juga  para sahabat Rasulullah yang disiapkan untuk dijadikan teladan.

Lalu...apa yang harus bunda lakukan untuk menghadirkan mereka?
Merasakan kehadirannya?
Sedangkan jarak kita dengan Rasulullah terlalu jauh. Bahkan dengan Para Nabi dan Rasul dan umat-umat terdahulu.

Bagaimana kita bisa menarik zamannya, masuk kepada zaman kita? Sedang jarak yang terentang begitu jauh?

Caranya dengan *BerKISAH* menceritakan  kisah-kisah  pembangun jiwa  itu buat anak-anak kita. Yang mana kisah-kisah itu bukan isapan jempol. Tokoh-tokoh nya bukan khayalan. Tapi nyata pernah ada. Dan kisah-kisah itu diabadikan oleh Allah dalam Al-Quran




Beberapa manfaat berkisah:

1. Menumbuhkan kelekatan dan kedekatan dengan ayah ibu.

Biasanya waktu paling nyaman untuk membacakan buku adalah sambil santai-santai, baring-baring di kasur atau ketika anak-anak masih kecil dipangku atau tidur-tiduran di pangkuan Ayah atau Ibu. Kedekatan dan kelekatan ini membuat anak merasa nyaman, sentuhan, ekspresi dan suara ibu atau ayah juga akan direkam erat di memori anak, terutama usia bayi atau balita. Berdasarkan yang saya baca, perasaan nyaman pada anak, membuatnya tumbuh menjadi anak yang percaya diri.

2. Ada nilai-nilai yang  disampaikan  yang akan membentuk perilaku positif pada anak

Anak-anak adalah ibarat kaset kosong, yang merekam dengan baik segala apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Dengan rajin membacakan cerita, yang mengandung nilai-nilai positif, seperti sirah tentang nabi dan rosul, kisah para sahabat dll . InshaAllah nilai-nilai baik itu kelak akan direfleksikan pada perilakunya.

Saat menjelang tidur adalah waktu yang menurut saya paling tepat untuk membacakan buku cerita, karena kita dalam keadaan rileks. Juga bisa meredam polah tingkah anak-anak yang biasanya masih pecicilan meski sudah larut.

Yang saya tahu, justru saat di ambang tidur itu, gelombang otak  dalam kondisi teta sehingga lebih bisa merekam nilai-nilai kebaikan di memori bawah sadarnya.

3. Memberikan pengetahuan baru.

Jangan khawatir, meskipun anak-anak belum bisa membaca, tapi mereka bisa melihat, mendengar, merasakan dan merekam. Jadi abaikan saja kalau ada yang nyinyir, "Hallah wong bayi belum bisa baca, malah eman-eman bukunya dikruwes" . Ingat, jaman now sudah ada book board dan soft book yang tahan kruwes.

Jalinan cerita yang didengar, serta gambar warna-warni yang dilihat memberikan pengetahuan baru, dan merangsang daya pikir dan imajinasinya. Selanjutnya harus menyiapkan stok sabar menjawab rentetan pertanyaan dari mulut mereka. "Kok begini. Kok begitu. Ini kenapa. Itu kenapa "

4. Mengembangkan keterampilan berbahasa anak

Selain menambah pengetahuan, membacakan cerita akan melatih kemampuan berbahasa anak. Ketika nanti tiba masanya sekolah, anak sudah biasa mendengar gurunya bicara di depan kelas. Berbeda jika anak-anak biasa melihat TV dengan komunikasi searah dan gambar yang berkelebat cepat. Pasti anak anak males mendengar guru berbicara di depan.

Buku-buku sekarang juga sudah beragam. Desain buku anak yang  menarik, ada lembar kreatifitas, ada buku yang menguarkan bau wangi, pop up,  buku yang bisa disusun, buku yang bersuara, membuat motorik anak-anak juga ikut terlatih.

5. Memaksimalkan kecerdasan dan mengembangkan keterampilan motorik anak

Berdasarkan penelitian, anak-anak yang terpapar bayak bacaan pola aktivasi otaknya akan berbeda dengan anak yang jarang dibacakan buku. Karena di usia itu, simpul-simpul otak sedang tumbuh dan saling menyambung, jika otak diaktifkan dengan dibacakan buku, maka simpul-simpul itu akan lebih cepat dan maksimal berkembangnya. Jadi tidak usah menunggu anak besar, sejak dalam kandungan bayi sudah bisa dibacakan buku cerita. Karena organ yang pertama berfungsi pada janin adalah indera pendengarannya.

6. Mengasah kemampuan anak untuk mendengarkan

Mendengar adalah sebuah ketrampilan yang harus diasah. Melatih empati dan simpati anak, untuk mendengarkan orang lain berbicara.  Juga melatih jika nanti anak masuk sekolah. Kalau nggak dilatih mendengarkan, bisa bosen mendengar guru berbicara di depan kelas.

7. Menanam dan menumbuhkan cinta buku, dan baca

Membacakan cerita, berarti orang tua telah selangkah lebih maju mengenalkan sebuah benda jendela pengetahuan. Perkenalan sejak dini dengan BUKU akan menumbuhkan kecintaan anak terhadap buku, selanjutnya anak akan semangat belajar membaca, kemudian menulis.
Insyaallah sampai anak beranjak dewasa, minat bacanya akan semakin menyala

8. Menjadi Jejak Sederhana yang Akan Selalu Dikenang

Dengan berkisah atau membacakan buku  kepada anak, semoga akan menjadi jejak sederhana dari Ayah dan Ibu, yang akan selalu dikenang dan dirindu kelak ketika anak-anak telah dewasa.





Tips dan Trik Berkisah:

1. Berkisah dengan menggunakan buku.
2. Berkisah dengan menggunakan gambar.
3. Berkisah dengan menggunakan boneka atau alat peraga lainnya.
4. Berkisah saja. Tanpa buku, boneka, gambar dll.
Berkisah dengan bahasa kita sendiri. Biarkan anak-anak fokus melihat dan memandang mimik wajah bundanya dan merekam intonasi suara merdu bundanya. Syarat teknik ini adalah, bundanya harus sudah membaca dan memahami kisah yang akan disampaikan ☺ Jadi sebelum berkisah, bunda sudah dan harus baca bukunya dulu, lalu baru berkisah dengan cara dan improvisasi sendiri.





Tugas sesungguhnya orang tua adalah *mengulang pesan* Jangan pernah bosan mengulang pesan yang sama berulang-ulang.
Bersabar lah sampai Allah mentakdirkan anak-anak faham dengan pesan yang kita sampaikan.

Sampai kapan?
Sampai ajal menjemput seperti para nabi yang tidak pernah bosan dan lelah mengulang-ulang pesan kebaikan pada umatnya.

Tidak bisa dipungkiri. Anak-anak kita hidup tak selamanya selalu dalam pengawasan orang tuanya. Yakinlah pesan-pesan yang sudah ditambatkan di *qalbu nya* secara berulang-ulang itu kelak akan menjadi jalan pulang seandainya anak-anak kita kelak menemukan jalan berkelok-kelok, jalan yang gelap, bahkan jalan yang membuat tersesat.


Sesi tanya jawab:
Pertanyaan 1
Untuk anak putri usia SMA bisa dicontohkan kisah2 apa saja supaya mereka mulai muncul kedewasaan berpikir dan bersikap mengingat 7-10 tahun ke depan nantinya mereka akan menjadi seorang istri dan ibu?

Jawaban:
MasyaAllah... Kisah2 di dalam Al-quran dan kisah sirah Rasulullah sangat lengkap. Kisah2 para shahabiyah bisa disampaikan pada mereka tentunya jika usia SMA mereka sudah bisa membaca sendiri ya 😊Tapi jangan salah, jika kita sudah membiasakan berkisah sejak anak2 balita. Usia SMA pun mereka masih suka rindu kok dengar suara bundanya bercerita 😊

Pertanyaan 2
Mohon tips agar anak gemar membaca kisah dan bisa teraplikasi dalam akhlaknya sehari2. Terima kasih.

Jawaban:
Diberi contoh bunda😊  jadi kalau bisa ada waktu khusus, bisa memakai tekniknya Abah Ihsan yg 18-21 no gadget no TV dll fokus family time bisa diisi dengan membaca dan berkisah. Kisah itu kan nasihat yg tidak menggurui, jadi anak malah bisa mudah diingatkan. Misal: Rasulullah makan sambil duduk loh. Jadi diingatkan kisahnya aja yg ada pesan.

Pertanyaan 3
Apakah ada perbedaan tujuan berkisah dengan buku, gambar, boneka/alat peraga dan berkisah saja? Apakah ada sasaran usia tertentu yang menggunakan teknik bercerita tertentu?

Jawaban:
Saya kira semua tujuan akhirnya sama, pesan kebaikannya sampai. Cuma kalau menurut saya bisa disesuaikan dengan karakter anak dan kesukaannya.

Pertanyaan 4
Lebih efektif mana  berkisah pada saat menjelang tidur siang apa tidur malam? Syukron.

Jawaban:
Kalau menurut penelitian saya belum pernah baca πŸ™ tapi kalau sepengalaman saya, saya lebih merasakan lebih efektif saat menjelang tidur malam. Sebab  benar2 waktu istirahat yang panjang. Tapi yang penting kisah2 atau pesan-pesan itu tersampaikan kalau menurut saya. Bisa juga berkisah / bercerita dijadikan sebagai hadiah agar anak mau tidur siang atau cepat tidur malam (khusus buat anak yg susah disuruh tidur seperti anak saya dulu ☺)

Pertanyaan 5
Langkah apa aja yg harus d ketahui dan menjd bekal bagi orang tua dlm mendidik anak sesuai dgn perkembangan zaman milenial ini, dan pola asuh yg seperti apa sebaiknya d lakukan. (Krn sekarang perkembangan teknologi dan informasi sangat kuat berada d sekeliling kita khususnya mempengaruhi perilaku anak).
Tentunya sbg orang tua mesti memahami konsep yg tepat secara islami yg telah d syariatkan oleh Allah dan Rasulnya. Bekal apa saja yg d perlukan?
Selanjutnya bagaimana agar kita mudah bersabar dalam mendidik anak?

Jawaban:
Pertanyaan sangat berat ini. Saya sendiri masih terus belajar menjadi Ibu😌
jangan juga memusuhi teknologi, karena saat ini, zaman sudah berubah. Kita hidup di zaman yang berbeda dengan mereka. Zaman adalah milik mereka. Mintalah kesepakatan berimbang dan adil, utk sama2 memelihara amanah Hp dan teknologi apapun.

Bekal yang diperlukan ilmu, sebagai orang tua mau ga mau dituntut untuk upgrade ilmu biar nggak ketinggalan minimal kita tahu yang lagi booming /ngehits di anak seusia anak kita itu apa, biar kita nyambung dan bisa antisipasi, dan yang paling penting  doa terus menerus tanpa henti, tanpa lelah. Karena anak adalah investasi terbesar kita. Investasi dunia akhirat. Jadi kita meminta pada pemiliknya untuk menjaga 😭

Hidup itu bagai mendaki gunung yang tinggi dan terjal jika kita ingin menuju daerah dibalik bukit, itu adalah perumpamaan Mendidik Anak jika kita memakai ilmu, tenaga dan upaya kita sendiri.
Hidup itu bagai membuat terowongan yg menembus Gunung... tentu lebih singkat dan lebih mudah lagi. Perumpaan ini bagaikan mendidik Anak dengan menggunakan KEKUATAN ALLAH & RASUL NYA. karena Allah & Rasulnya telah tertanam dengan kokoh ke dalam jiwa.

Pertanyaan 6
Gimana cara mengisahkan tentang anak nabi adam yg membunuh saudaranya? Kareba ada di buku 24 nabi dan rasul.. karna saya agak gimana gitu ua, akhirnya bagian itu ga saya ceritakan..

Jawaban:
Teknisnya, buku ditutup.
Lalu kita dialog dengan anak sebagai pengantar.
Cerita dulu soal rasa bahagia punya saudara. ini lebih mudah kalo si anak udah jadi kakak atau sedang jadi adik.
Nah abis itu, baru ceritain:
"duluuuuuuuuu.. pernah ada kisah yang pertama kali soal saudara yg berantem.
Terus ceritain momen mereka pas lagi berantem. Uraikan sederhana kejadiannya.
misalnya, eh tadi pagi, kakak berantem sama adik kan ya. karena apa tadi? ah iya, karena roti kakak lebih besar daripada adik.
Tambahan, lebih ditekankan saja pada kasih sayang antar saudara kakak adik. Juga keihlasan dalam berqurbannya.
Baru ceritain tentang Qabil dan Habil, sambil buka buku 24 NRnya.
Untuk adegan itu tadi saya buka di surah al-maidah ayat 27 - 31 mungkin bisa membantu, disampaikan dg bahasa yg dipahami oleh anak sebisa mungkin.


Berkisah adalah metode yang istimewa dalam menanamkan nilai-nilai mulia. Berkisah adalah salah satu teknik terbaik dalam upaya penyampaian pesan penuh hikmah pada anak-anak. Berkaca pada Rasulullah, konsep pendidikan pertama yang dilakukan Rasulullah pada para sahabatnya adalah dengan berkisah.

Tiga belas tahun fase Makkah adalah fase pembentukan pondasi iman, aqidah dan ahlak. Wahyu yang diturunkan oleh Allah di fase itu berisi tentang kisah-kisah pembagun jiwa. Kisah-kisah umat-umat terdahulu. Bukan perintah tentang ibadah atau muamalah. Dengan kisah-kisah itu, Rasulullah menyeru dan menyentuh hati para sahabat tanpa kesan menggurui dan memaksa.

Lalu, bagaimana teknik berkisah agar menyentuh hati anak-anak? Adakah tips-tips agar anak gemar membaca kisah sirah dan meneladaninya? Yuk, cari tahu jawabannya dalam KulWap

"Menanamkan Karakter Islami Anak Melalui Kisah"

bersama Bunda Vanda,
penulis buku "114 Qur'an stories" dan "24 Nabi dan Rasul (Sesungguhnya Aku Hamba Allah)"

Catat tanggalnya ya:
πŸ“… Ahad, 29 September 2019
πŸ•’ 19.30 WIB
🏑 Grup Wa" Shalih & Smart Parents"
πŸ“³ Info 0895620071123

KulWhap ini Free dan limited seat ya, dear. Yuk, ajak Bunda-Bunda yang lain ikutan.
Sebelumnya saya lebih suka membeli buku-buku dengan budget terjangkau (dan pas di kantong) 😬 Tapi qadarullah, jari-jari ini tetiba ngeklik blog seorang kawan yang mengulas buku tentang Nabi Muhammad. Judulnya "Muhammad Teladanku". Ada yang tau buku "Muhammad Teladanku"?



Singkat cerita, saya terdampar laman lain yang mengenalkan saya tentang buku ini. Intinya, ini buku kok sampek segitunya sih dibeli banyak orang, dengan harga bintang. (Waktu itu) saya mikirnya gitu. πŸ€”  Sampek ada kisah tukang sapu jalanan yang menyisihkan uangnya setiap hari demi membeli buku ini. Uwowww banget khan? Nah, saya aja waktu itu gak kepikiran mau beli tuh buku. Masih banyak keperluan lain. Butuh untuk biaya ini-itu. De el el. De es be. Eh tapiii, emang bener ya witing trisno jalaran soko njelimet (cinta bisa tumbuh karena kebiasaan). 😁 Tak kenal maka tak sayang. Dan saat saya sudah kenal seluk beluk buku "Muhammad Teladanku", saya langsung jatuh cinta. πŸ’ž

Di rak buku rumah saya emang udah ada buku 25 Nabi dan Rasul plus buku anak-anak tentang Nabi Muhammad, tapi menurut saya masih poin-poin intinya aja yang dibahas.
Pas banget kawan yang posting tentang buku "Muhammad Teladanku" itu nawarin minjemin bukunya. Wah, pucuk dicinta ulam pun tiba. Akhirnya, karena diriku sudah tak sabar untuk kepoin buku "Muhammad Teladanku", meluncurlah daku menempuh perjalanan selama 45 menit ke rumah kawan itu. Hmm, lumayan jauh ya. Iya. Tapi kalo yang namanya cinta, ya gimana lagi. Jarak  bukan lagi masalah. Tsah! πŸ˜†

Daaaan, nyampek rumah itu buku saya obrak-abrik (di bolak-balik halamannya, diliatin, dibaca). Detik itu juga saya gak ragu untuk beli. Pas banget barusaaan aja buku-buku Sygma Daya Insani ada diskon gede. Langsung saya sambar kesempatan langka ini. Berbekal izin setelah berdiskusi dengan suami. Alhamdulillah, dapat acc paksu.

Buku harga selangit kalo diitung-itung satu bukunya masih dalam harga yang oke. Cz dalam satu set buku "Muhammad Teladanku", kita dapet 16 jilid buku, 5 buku Boardbook balita, 1 buku Ensiklopedia, 1 buku Mutiara Pelengkap, 3 buah peta, 1 Games Eduplay dan VCD game dan lagu tentang Nabi Muhammad. Intinya sih, worth it banget buat saya. Bukunya juga premium (hardcover), insyaallah awet. πŸ‘

Saya lebih pengen beli buku ini dibandingkan beli hp baru yang fiturnya wow. Pas gencar promo tv kabel pun, saya lebih tertarik pasang buku di rak. Saya mikirnya, dibandingkan saya bayar biaya tv kabel sebesar ratusan ribu per bulan, itu bisa saya anggarkan untuk nyicil buku selama 10 bulan. Toh, selama ini keluarga kami sangat jarang nonton TV. Hp bisa rusak dan berganti fitur yang lebih canggih. Tayangan TV pun hanya sekejap dinikmati. Namun, buku tentang Sirah adalah kisah paten yang takkan terganti. Buku adalah jendela ilmu yang bisa diwariskan ke anak cucu cicit. Mengenalkan buku, terutama Sirah, kepada mereka secara tidak langsung mengajarkan bahwa ada sosok manusia luar biasa yang akhlaknya paripurna. Manusia agung yang sepatutnya dijadikan idola dibandingkan idola-idola lain di luar sana yang tak sepatutnya dicontoh.

Harapan saya sih simpel, semoga buku "Muhammad Teladanku" bisa menjadi jalan mengenalkan sosok idola yang real pada si kecil. Meski ia baru bisa ngomong beberapa kata, tapi hampir setiap hari saya bacakan buku untuknya. Saya juga berharap bisa belajar sirah dari kisah-kisahnya. Pun mengisahkan sirah pada murid-murid saya. Suami saya juga berharap agar buku "Muhammad Teladanku" bermanfaat untuk keluarga kami. πŸ‘¨‍πŸ‘©‍πŸ‘§‍πŸ‘¦





Dan, Eng ing eng ...  Hari Rabu pagi kemarin (25 September 2019) sampailah paket buku itu di rumah. Saya udah excited nyegat pak pengantar paket sambil buru-buru pasang jilbab. Ups, paketnya seberat 15 kilo! 😬 Lalu, si sholih pun senang. Dia memainkan kardus bukunya. Mengangkat (eksyen aja) dan menaikinya #ups. Trus koper bukunya ditarik-tarik dan diisi mainannya hehe. Pas saya lagi asyik intip-intip (belum baca) isi bukunya, si sholih tertarik sama 3 peta di dalamnya. Ada silsilah Rasulullah, Makkah zaman dulu dan sekarang serta peta perjalanan Rasulullah. Masyaaallah, baru intip isi bukunya aja merasa amazed (dan pengen beli lagi) seri lainnya. Isinya komplit plit. Referensinya banyak dan Insyaallah shahih. Saya baca sekilas "Mutiara Pelengkap" dan "Ensiklopedia"nya. Ternyata banyak hal yang saya gak tahu. Hey, where have you been? Kemana aja saya selama ini? Katanya ngaku cinta Rasul. Katanya, idolanya Nabi, tapi kok... Pertanyaan dan permainan yang ada di dalamnya ada yang saya gak bisa kerjain. 😒

Maka, mulailah hari ini saya membuka lembar demi lembar dan membacakannya untuk si kecil. Murid-murid saya juga akan saya bacakan kisah ini, Insyaallah. 😊