Judul buku: Sabar Menanti Buah Hati, Kiat-Kiat Mendapatkan Keturunan dengan Memadukan Ikhtiar Ilahiyah dan Ilmiah
Penulis: Mega Anindyawati
ISBN: 9786237058137
Penerbit: Pro-U Media
Harga: Rp. 26.000,- (belum ongkir)



Menanti kehadiran buah hati pasti menjadi dambaan setiap pasangan yang telah lama menikah. Namun, terkadang keinginan itu tak secepat harapan kita. Kasih sayang Allah kepada hamba-Nya tak melulu diwujudkan dengan rezeki, tapi juga dengan berbagai ujian yang menimpa.
Buku ini terlahir atas kasih sayang Allah berupa ujian diambilnya kembali janin yang telah dititipkan-Nya kepada penulis yang sekaligus calon ibu saat itu. Oleh karenanya, penulis mencoba berbagi dengan para pembaca tentang ikhtiar yang -alhamdulillah- membuahkan lahirnya si kecil.
Buku ini berisi tiga bab yang memaparkan tentang beberapa hal yang membuat si kecil tak kunjung hadir, kisah-kisah terkait penantian anak, serta berbagai solusi yang ditawarkan. Pada akhirnya, buku ini hadir untuk menemani banyak pasangan suami istri yang tengah dilanda kegalauan yang sama: Menanti hadirnya buah hati.

Testimoni:
"Buku ini sangat menginspirasi dan harus dibaca oleh pasangan-pasangan yang tengah menanti kehadiran buah hati. Diramu dengan bahasa yang indah, menyentuh, dan mudah dipahami. Menggabungkan konsep Ilahi dan medis yang saling menyempurnakan. Perpaduan lengkap ikhtiar langit dan bumi." (Vanda Nur Arieyani, ibu dua orang putri, penulis buku anak 114 Qur'an stories).
1. Pijat seperti bermain piano pada bagian wajah antara kedua alis sampai ke kepala bagian tengah (ummul bughis). Ummul bughis adalah titik bertemunya 100 penyakit dan 100 kejahatan.
2. Beri tekanan ringan pada bagian bawah kedua mata. Bagian ini bersambungan dengan lambung. Jika lambung bersih, maka wajah pun akan cerah.
3. Pijat bagian tulang rahang kanan dan kiri dengan pijatan ringan.

Masker untuk kecantikan:
1. Alpukat
Mengandung antioksidan. Bagian yang digunakan adalah kulitnya.
2. Madu
Pilih madu yang baik yaitu yang tidak mengkilat apabila terkena cahaya. Madu yang mengkilat mengandung banyak glukosa dan fruktosa.
3. Jahe
Jahe disebutkan khasiatnya dalam Al-Qur'an sebagai minuman di surga. Jahe merupakan antiseptik alami. Jahe juga bisa digunakan untuk membersihkan ketombe. Kulit kepala yang lembab dihangatkan dengan kandungan yang ada dalam jahe.
4. Mentimun
Mentimun bersifat dingin sehingga mampu melembabkan wajah.

Ditulis berdasarkan penjelasan Ustadz Febri, Islam Itu Indah
Budaya millenial kekinian telah banyak bergeser dari nilai-nilai islam. Namun, budaya tersebut dianggap benar. Sebab, berbagai media menyuarakan hal yang sama sehingga memiliki mayoritas pengikut.

Salah satunya adalah hijab. Jilbab tak hanya untuk pengajian. Kerudung lebar dan kaos kaki dipakai dimanapun ada orang yang bukan mahram. Sekalipun di rumah. Itu bukan fanatik, tapi perintah Allah yang jelas tertuang dalam surat Al-Ahzab ayat 59 dan An-Nur ayat 31.

Tidak berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan mahram itu juga perintah-Nya. Bukan fanatik. Rasulullah bahkan mengisyaratkan kepala seseorang yang ditusuk dengan pasak dari besi lebih baik daripada menyentuh lawan jenis yang tidak halal baginya.

Seseorang yang tidak mengikuti tradisi atau perayaan yang diikuti mayoritas, seperti tidak berpacaran atau merayakan tahun baru masehi. Itu juga bukan fanatik. Sebab Rasulullah mengatakan barang siapa yang mengikuti suatu kaum maka ia adalah bagian dari kaum itu. 

Jadi fanatik yang baik bukanlah antik (menyimpang dari tuntunan islam). Allah memerintahkan hamba-Nya untuk masuk islam secara kaffah (menyeluruh). 

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (Q.S. Al-Baqarah: 208) 

Wallahu a'lam

#reminderformyself
Indonesia termasuk salah satu negeri yang masih menjunjung senioritas. Memang sangat baik menghormati orang yang lebih tua, akan tetapi ada kalanya budaya seperti ini tidak bisa diaplikasikan. Jika anak kecil yang menguasai ilmu di bidang keislaman digelari Syekh di negeri islam seperti Arab. Atau tengok saja Tabarak dan Yazid, hafidz cilik asal Mesir, yang dimuliakan kedudukannya. Lain halnya dengan di Indonesia. Remaja laki-laki yang bacaan Al-Qur'annya fasih tidak diberi kesempatan menjadi imam sholat. Padahal salah satu syarat menjadi imam adalah orang yang lebih fasih bacaannya, bukan orang yang lebih sepuh. Jika orang yang lebih sepuh memang baik bacaannya, barulah ia yang didahulukan menjadi imam. Maka, jangan heran jika masjid hanya diisi orang-orang yang sudah sepuh. Kecintaan para generasi penerus pada masjid yang tidak didukung dan difasilitasi hanya akan mematikan kecerdasan spiritual mereka. Belum lagi anak-anak kecil yang dilarang masuk masjid karena dianggap mengganggu.
Padahal sejatinya kedudukan ilmu lebih tinggi di banding ibadah yang dilakukan tanpa ilmu. Masih ingatkah kita kisah tentang syetan yang urung menggoda orang yang sedang sholat sebab ada orang yang sedang tidur disampingnya? Orang yang sedang sholat itu melakukan ibadah tanpa ilmu. Namun, orang yang sedang tidur, ia adalah orang yang berilmu. Syetan tak jadi mengganggu orang yang sedang sholat lantaran khawatir jika ia menggodanya, orang yang berilmu itu akan bangun dan membetulkan sholat orang yang tak berilmu.
Allah subhanallah wa ta'ala berfirman, "...niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." (Q.S. Al-Mujadalah: 11).

Belum lagi anak yang mengingatkan orang tua saat melakukan salah. Kebanyakan anak tersebut tak digubris karena dianggap anak "kemarin sore". Orang tua merasa sudah makan asam-garam kehidupan. #Tsah! Nah, bahkan mengingatkan orang yang lebih sepuh tentang kebaikan pun butuh seni. Mari belajar dari cucu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, Hasan dan Husein. Suatu ketika kedua cucu manusia paling agung ini melihat seorang bapak yang salah dalam berwudhu. Lantas, si kembar yang satu berwudhu dengan cara yang salah. Sementara yang lain mengingatkannya dengan berwudhu secara benar. Laki-laki itu pun lantas menyadari kesalahannya.
Wallahu a'lam
Oleh: DINI W.TAMAM

Opini Dini W.Tamam dalam meningkatkan karakter anak

   “Dunia anak merupakan dunia yang sangat unik,penuh imajinasi,dan menuliskannya butuh cara tersendiri.
  Saat menulis cerita anak, kita perlu menuliskannya dengan bahasa yang sederhana. Sebagaimana bahasa sehari-hari yang biasa kita gunakan saat bicara pada anak-anak,nah kira-kira begitulah saat menulis cerita anak. To the point dan sederhana, tapi tetap menarik bagi anak-anak.
   Naskah cerita anak juga harus padat(tidak bertele-tele), agar anak tidak mudah bosan saat membacanya. Cerita anak identik dengan gambar-gambar agar lebih memanjakan  mata,dan memaku perhatiaan anak,hingga bisa membaca sampai dengan halaman terakhir. Tentang anak, kedua putri Dini sangat jarang memegang gedget.seperti nonton vidio anak atau main game dan menonton televisi. Apa mereka tersiksa? Tentu tidak. Anak- anak saya dirumah, lebih sering main semua benda apapun yang ada dirumah(asal aman), berimajinasi jadi apapun yang mereka suka, mengawasi dan mengerahkan mereka dalam bermain.
  Untuk meningkatkan karakternya,saya membelikan mereka buku-buku yang mereka pilih sendiri. Jadi mereka sudah punya buku koleksi mereka sendiri yang bisa dibaca kapanpun mereka mau. Tentu buku-bukunya masih berbentuk cerita gambar atau pictorial book.
   Buku juga bisa membantu anak meningkatkan imajinasi, dan mengisi waktu luang mereka untuk hal-hal-hal yang positif.


Poin penting menulis cerita anak

1. Cerita anak yang menarik
 Cerita anak yang menarik, merupakan cerita  anak yang sarat hikmah. Jalan ceritanya juga harus seru(tidak datar) meskipun sebenarnya jalan ceritanya sederhana. Jalan ceritanya tidak berbelit-belit sehingga anak tidak bingung. Biasanya cerita anak hanya memiliki satu konflik. Jadi ada opeening,konflik dan ending.
 Opening itu bisa dengan pengenalan tokoh,kebiasaan tokoh, dan poin penting atau kata kunci yang menarik. Misalnya kalau dalam dongeng si “A” merupakan seorang anak , yang kesehariannya hanya bermalas-malasan. Nah kata kunci yang menarik itu bermalas-malasan. Konflik untuk contoh diatas, karena kemalasan si “A”,dia mengalami sesuatu hal. (bisa apa saja,misal dia bertemu dengan orang yang lebih malas lagi,atau sesuatu hal yang lainnya). Endingnya si “A” sadar,bahwa sifatnya itu buruk dan ia berjanji tidak akan malas lagi. Untuk novel tentu lebih luas. tapi cara menceritakannya tetap sederhana.

2. Pesan Moral
   Pesan moral bisa tersirat, bisa juga tersurat. Kalau tersirat biasanya jadi satu kesatuan didalam naskah. Keduanya sama bagusnya, tergantung selera sih, yang penting pesannya sampai.

3. Menambahkan fakta unik yang berhubungan dengan cerita.

 Contoh, saya menulis dongeng yang berasal dari Yunani. Saya menulis fakta unik tentang negara yunani. Saya menulis naskah dongeng dengan tokoh kijang,saya menulis fakta kijang. Jadi untuk meningkatkan  kualitas anak,ditambah fakta unik tiap-tiap dongeng,yang berupa fakta negara asal dongeng. Jadi buku apapun bisa ditambah fakta-fakta unik yang sangat bisa menambah pengetahuan anak.

4. Aktivitas seru agar anak tidak bosan, sekaligus menambah pengetahuan.
     Aktivitas ini bisa apa saja bentuknya, bisa mengisi teka-teki silang sederhana yang bisa dilakukan anak, menjawab pertanyaan, membuat sebuah percobaan ilmiah, apa saja.

5. Ilustrasi menarik.
  Banyak sekali contoh  ilustrasi buku anak-anak yang bagus-bagus. Dan ilustrasi sangat brperan dalam buku anak. Jadi partner penulis buku anak biasanya ilustrator karena mereka sering bekerjasama dalam menggarap buku yang sama.



SESI TANYA JAWAB
 
1.Khofifatul M, IAIN Tulung agung
PERTANYAAN :
   Bagaimana cara penerapan metode   bercerita kisah dalam pembentukan karakter anak?.

PEMBAHASAN:
   Penerapan metode bercerita untuk membentuk karakter anak, salah satunya dengan cerita- cerita anak yang mengandung pendidikan karakter. Kemendikbud memiliki beberapa poin yang bisa mengembangkan karakter anak. Seperti cerita anak yang mengambil tema bertanggung jawab, peduli, jujur, disiplin, dan lain-lain. Dari tema-tema tersebut, banyak makna dan cerita yang dibuat akan sarat dengan hikmah.

2. Nur Aida, IAIN Samarinda.
PERTANYAAN :
   Di zaman yang canggih ini, kita bisa melihat anak-anak  mudah sekali mengikuti karakter dari tokoh kartun yang kurang mendidik baik itu berasal dari televisi maupun youtube dibandingkan dengan membaca buku yang bermanfaat.bagaimanakah solusi agar anak-anak mulai melirik buku-buku yang memiliki pesan moral tanpa harus bergantung sama gadjet?

PEMBAHASAN:
    Ada seorang anak yang dulunya suka nonton kartun atau youtube, tepatnya sih lagu-lagu anak yang terdownload di youtube atau kartun televisi. Kalau sudah menonton susah sekali diajak melakukan sesuatu yang lain. Sebentar-sebentar maunya harus pegang gedget. Tetapi ibunya mengurrangi aktivitas yang berkaitan dengan menonton televisi dan pegang gedget. Ia beralih ke aktivitas lain dirumah bersama anak-anak, salah satunya dengan membaca buku. Sang anak diajak ketoko buku, dan alhamdulillah anak tersebut tidak pernah pegang gadget lagi. Anak saya setelah kenal dengan buku,jadi suka dengan buku,oh iya, saya pernah baca artikel, katanya anak yang sudah suka (baca) buku sejak kecil, akan jadi habbit sampai dewasa. Penulis pun katanya sejak kecilnya udah dikenalkan sama buku.

3. Faiqotus silvia, UINSA, Kediri
PERTANYAAN :
  Bagaimana cara mengembangkan penulisan cerita rakyat untukk anak-anak, selain itu memiliki kemampuan bidang gambar ilustrasi yang menarik ?
PEMBAHASAN :
 Dalam penulisan cerita rakyat yang dikaitkan dengan sejarah, tentu bisa sekali. Misalnya, mau menceritakan asal-usul tempat diindonesia, itukan termasuk salah satu bentuk sejarah. Atau cerita rakyat yang berlatar belakang kerajaan. Bisa juga sejarahnya dalam bentuk fakta unik, misalnya cerita rakyat di 34 Provinsi yang ada diindonesia, lalu fakta uniknya berkaitang dengan sejarah tiap- tiap provinsi. Itu sangat bisa sekali. Sejarahnya saja dengan ilustrasi juga bisa. Sekarang semua(termasuk buku sejarah) bisa dipercantik agar lebih memanjakan mata. “
4. Mita Vidi, Padang
 PERTANYAAN :
  Saya adalah seorang Mahasiswi PGSD, anak- anak  memang sangat aktif, apalagi anak-anak SD kelas rendah, nah pertanyaan saya adalah bagaimana cara menyajikan sebuah cerita anak atau dongeng kepada anak-anak seperti anak SD agar anak-anak tersebut mau dan tertarik mendengarkan kita bercerita? Karena anak-anak SD apalagi siswa kelas rendah kebanyakan susah sekali untuk diajak diam, apa ada metode yang bagus supaya anak-anak tertarik mendengarkan kita bercerita?.
PEMBAHASAN :
 Kalau boleh saya menyarankan sih pakai gaya bercerita seperti pendongeng-pendongeng profesional atau populet, yang bisa ditonton diyoutube. Mereka sangat ekspresif, seperti ekspresi wajah yang menggambarkan mimik wajah tokoh, dan suara yang berbeda-beda yang sesuai dengfan  cerita, juga bisa pakai alat peraga.

5. Peserta Seminar
PERTANYAAN :
A. Apa saja kesulitan dalam membuat cerita dongeng?.
B.Dari mana kakak mendapatkan inspirasi membuat cerita dongeng dan siapa tokoh yang berperan dalam karir kakak dalam dunia literasi?.

PEMBAHASAN  :
A. kesulitan, karena dongeng itu ceritanya dongeng  X. Jadi harus menulis ceritanya dalam jumlah banyak, misal 20 cerita , misalnya 20 cerita atau  lebih (untuk 1 naskah buku). Kalau kita tidakk konsisten untuk erus menulis dan bertekat menyelesaikannya, bisa-bisa tidak akan selesai.
B. Inspirasi bisa datang dari mana saja, dari kebun binatang, dari taman bermain, dari orang sekitar, dari lingkungan, dari mana saja. Saran saya menulis 1 naskah buku itu butuh waktu yang sangat panjang. Mulai dari mencari  inspirasi, menuangkan dalam kata-kata, editing, dan lain-lain. Kita perlu dukungan dari orang terdekat, ibu, ayah, saudara, suami atau istri. Bila mereka sudah mendukung, Insya Allah semua yang kita lakukan akan maksimal hasinya, tentu diiringi doa dan usaha. Hal ini berkaitan dengan waktu dan perhatian yang akan kita fokuskan pada naskah.
6. Peserta Seminar
PERTANYAAN :
A. Bagaimana dongeng dapat memberikan pengaruh positif ( selain dari pesan moral yang dituliskan) dan dapat menjadi sarana perkembangan kepribadian anak?
B. Bagaimana mengendalikan anak dari gadget sendiri seperti dari gadget sendiri seperti faktor eksternal, internal dan sosial, agar anak mudah bersahabat dengan buku.

PEMBAHASAN:
A. Penentuan tema saat menulis dongeng sepertinya cukup berpengaruh untuk  bisa jadi sarana perkembangan kepribadian  anak, jadi tema yang diambil memang tema-tema yang bisa membentuk kepribadian. Seperti tema pembentukan karakter kemendikbud. Cinta tanah air, disiplin, persahabatan, dan lain-lain.
B. Bisa dengan berbagai aktifitas online yang bisa membuat anak sibuk, sehingga mereka lupa gadget.

KESIMPULAN
   Untuk meningkatkan kualitas karakter anak indonesia melalui cerita anak, tentu disini diperlukan kiat-kiat penting dalam penyusunan naskah cerita anak,antara lain sebagai berikut ini :
  1. Pemilihan tema yang berkualitas sehingga menjadi cerita menarik.
  2. Mengandung pesan/ amanat
  3. Menambah kesan yang unik
  4. Aktifitas yang seru dalam penyampaian
  5.Ilustrasi yang menarik

Kebanyakan orang bilang kalo ada orang yang punya kemampuan ngeliat lelembut itu punya kelebihan. Well, indigo gitu lah. Tapi apa iya? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam aja gak bisa ngeliat jin loh. Jadi sebenernya orang yang bisa ngeliat makhluk-makhluk gaib ituh orang yang yang sedang sakit. Kenapa sakit? Karena dia sedang "ditempeli" jin. Hanya jin yang bisa melihat sesamanya. Jin itu sama seperti manusia, ada yang islam dan ada yang musyrik. Yang musyrik itulah yang disebut setan.
Saya jadi ingat cerita ibu teman saya yang boncengin kuntilanak pas njemput anaknya malem-malem lewat jalanan sepi. Sambil bergidik ngeri ibu itu terus baca ayat kursi. Anaknya yang notabene temen saya juga sering melihat penampakan di kampusnya yang rimbun kayak hutan belantara.
Ada juga temen saya yang pas KKN di desa terpencil nan sepi. Mereka tinggal di sebuah rumah dekat balai desa. Saat teman saya sedang sendiri ia "digoda" dengan foto yang bergerak nyata. Dulu di sekolahnya ia juga pernah disapa tuyul.
Lain lagi adik teman saya yang bisa melihat segala macam makhluk tak kasat mata yang ada di sekeliling. Dia tahu yang modelnya kek gimana pun pas liat bangunan rumah tua. Trus pernah pas makan di warung dia liat ada tuyul yang lagi asik pipis di panci makanan yang dijual. Walhasil mereka pun urung makan disana. Pantesan kalo makan disana rasanya mantep tapi pas dibawa pulang kok gak enak.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam sudah mengajarkan doa perlindungan pagi dan petang. Doa ini jika dibaca seseorang di pagi hari, maka ia akan terlindung sampai malam. Dan jika dibaca pada petang hari, maka ia akan terlindung sampai pagi hari. Diantara doanya adalah membaca surat Al-Fatihah, 5 ayat awal surat Al-Baqarah, ayat kursi dan 3 ayat terakhir surat Al-Baqarah,  surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
Okee, balik lagi ke topik kalo orang yang bisa "ngeliat" itu sakit. Jadi, ada banyak sekali gangguan jin dan sihir ato santet yang terjadi di sekitar kita, baik itu yang disadari atopun enggak. Kalo orang kesurupan jelas ya gangguan jinnya. Tapi apakah orang yang merasa gak ada masalah berarti bebas dari gangguan ini? Nope! Sebab, setiap orang itu ada jin pendampingnya yaitu jin qorin. Belum lagi gangguan dari jin-jin lain yang bisa muncul karena beberapa hal ini:
1. Punya mantra, jimat, benda pusaka yang dikeramatkan atau sejenisnya.
2. Kakek buyut atau nenek buyut ada yang bisa "ngobati", punya kesaktian, berkongsi dengan jin, de es be.
3. Melakukan amalan-amalan yang tidak sesuai dengan tuntunan syariat islam.
4. Melakukan dosa dan perbuatan maksiat yang mengundang jin masuk.
Selain gangguan jin, sihir juga bisa masuk dan mengganggu tubuh seseorang sehingga menyebabkannya sakit.
Doa-doa perlindungan yang diajarkan Rasulullah diatas berfungsi sebagai ruqyah penjagaan. Sementara ruqyah pengobatan diperlukan jika seseorang mengalami tanda-tanda gangguan jin dan sihir.  Mungkin ada orang-orang yang memiliki penyakit menahun atau penyakit yang tidak terdetesi medis, susah jodoh, kecanduan game dsb. Jika gangguan itu disertai tanda-tanda berikut https://ruqyahbekamdanherbalsidoarjo.blogspot.com/2017/05/50-ciri-gangguan-jin-dan-sihir.html, maka bisa jadi hal itu disebabkan oleh gangguan jin atau sihir. Makin banyak tanda-tanda yang diderita seseorang,  makin kuat indikasi gangguan jin.
Ada seorang wanita cantik berusia 30thn+ yang belum juga mendapatkan jodoh. Usut punya usut, perempuan ini orangnya baperan dan mudah sedih. Ternyata ia fix kena gangguan jin dan akhirnya menjalani terapi ruqyah syar'iyah. Saat tulisan ini dibuat, alhamdulillah sudah ada 2 orang laki-laki yang melamarnya. Semoga ia segera mendapatkan jodoh yang terbaik.
Saat ini di sebuah acara tausiyah di televisi digalakkan ruqyah mandiri. Ruqyah ini bisa dilakukan sendiri sebagai perlindungan atau pengobatan bagi orang yang merasa mengalami gangguan diatas. Bacaan ayat-ayat ruqyah adalah seperti yang sudah saya sebutkan diatas. Caranya, pertama adalah dengan beristighfar mentaubati segala kesalahan dan dosa yang diperbuat di masa lalu. Kedua, niat ruqyah dengan memohon pertolongan kepada Allah subhanallahu wa ta'ala. Ketiga membaca ayat-ayat diatas dengan memegang bagian yang sakit seraya diputar searah thawaf (berlawanan arah dengan jarum jam) atau bisa juga dibacakan di segelas air dan diminum. Sunnah meminum air adalah dengan meminum perlahan (seperti minum teh hangat) sebanyak 3x tegukan. Jika terasa ingin muntah, muntahkan sampai tuntas dengan cara dibatuk-batukkan. Apabila gangguan yang dialami berat, bisa berkonsultasi dengan ustadz/ah yang bisa meruqyah. Selain ruqyah diri, ruqyah rumah juga bisa dilakukan untuk perlindungan dari gangguan jin dan sihir.
Hari ini tanggal 14 Februari yak? Banyak yang bilang kalo itu hari Valentine, hari kasih sayang. Etapii, sebelum ikut-ikutan ngerayain sesuatu yang gak jelas juntrungannya, ada baiknya kita liat sejarah Valentine's Day. Di zaman romawi kuno, tanggal 14 Februari diadakan peringatan untuk menghormati Juno, Dewi kesuburan. Tanggal 15 Februari diadakan festival Lupercalia, untuk menyucikan kota dari roh jahat. Ada beberapa ritual yang mereka lakukan  yang jelas-jelas jauh bingit dari ajaran islam. Ada juga kisah tragis Santo Valentino, seorang pastur yang menikahkan pasangan muda secara diam-diam kemudian dipenggal mati.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengingatkan "Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia bagian dari mereka (H.R. Ahmad).
Saling menyayangi kan gak cuma di tanggal 14 Februari aja, tapi setiap hari. Tentunya menyayangi yang sesuai dengan syariat bergaul dalam islam ya gaes. "Seorang diantara kalian tidak beriman jika belum bisa mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri." (H.R. Bukhari dan Muslim).
Kini rasanya hari Valentine itu cuma ajang untuk melariskan coklat, bunga atau pernak-pernik berbau romantis. Jadi inget temen kuliah saya dulu yang selalu ambil kesempatan buat dagang di tanggal 14 Februari, hehe. Dan bener aja dagangannya laris manis.
Nah loh, kalo udah tau gini, jangan mau dikasih coklat, tapi *akad* :)

#selfreminder
Oleh: Soni Afriansyah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa Barakatuh

Jadi sebelum kita mengetahui bagaimana caranya menulis hingga bisa keluar negeri,

Saya ingin mengajak anda untuk merenungkan sejenak, umur kita dihabiskan untuk apa sampai sekarang ? Apakah sampai detik ini ada  meninggalkan sebuah karya ?

Nah boleh kita  renungkan terlebih dahulu yah.

Sambil minum kopi.

Kalau kita tau sampai detik ini kita masih hidup maka kita juga harus sadar bahwa karya itu perlu.

Kenal demikian karena dengan karya , kita yang sudah meninggal akan diingat orang kembali,

Banyak Contoh orang yang sudah meninggal tapi sampai sekarang masih sering terdengar di telinga dan juga terlihat di tulisan...

Berbicara tentang literasi, kita bisa lihat karya dari Ulama ulama, para habib dan syekh yang sampai sekarang masih kita nikmati...

Oleh karenanya, literasi itu perlu, selain dari meningkatkan branding diri juga untuk menjadi pahala bagi diri sendiri dikemudikan hari ...

Udahkah anda memuat karya hari ini ?


Berbicara tentang karya , maka yang paling mudah ialah berkarya melalui tulisan,

Kenapa?
Karena dengan menuangkan sebuah pikiran yang ada di otak kita melalui media hape android, buku catatan dan lain lain maka itu sudah menjadi sebuah karya.

Nah pertanyaannya,? Kita mau karya seperti apa. ? Biasa aja kah atau punya nilai jual.

Tentu kita menginginkan yang punya nilai jual , nah karya yang punya nilai jual itu karena mengandung unsur yang sangat indah dan bermakna....

Misalnya saja karya puisi, pantun, cerpen , esay dll.

Nah sekarang pertanyaan nya lagi Bagaimana cara memulai.

Eits , sebelum memulai, saya ingin kamu cek dulu kamu lebih bakat kemana , cerpen kah, esay kah atau opini ... tergantung dirimu, karena kesukaan lebih mudah kita jalanin dari pada hal baru yang belum tentu kita suka kan...

Kalau sudah tau suka nya dimana selanjutnya bagaimana cara memulai

Yang pertama, kita baca kumpulan karya sesuai dengan minat kita tadi misalnya cerpen , perbanyak lah baca cerpen karya ini , itu , dll....

Nah setelah itu,mulai deh muncul kan imajinatif ditulis sikertas atau di hape dialog yang sederhana/ mind mapping (peta konsep) dari ide kita.

Kemudian langsung menulis.

Ingat yang penting adalah peta konsep yang ingin kita tulis seperti apa ..

Nah jika mentok dalam.tulisan ..artinya kamu perlu referensi lebih banyak lagi makanya perlu adanya bacaaan sesuai topik lagi ..

Nah selanjutnya itu , apa hubungannya menulis dengan keluar negeri.

Jadi nih kita kan udh nulis karya kita, nah biasanya tanpa adanya lomba menulis maka kita mudah bosan dan akhirnya tidak berkomitmen untuk berkarya lagi makanya nih perlu ikutin lomba.

Nah untuk itu kita cari lomba yang karya dibutuhkan itu sesuai dengan kita , misalnya EHI suka buat lomba yang hadiahnya ke London, Malaysia, Singapura dan lain lain, maka bagi orang orang yang suka nulis cerpen mudah karena EHi biasanya lomba cerpen,

Nah begitu juga dengan yang event event lainya.
Sedikit bercerita tentang menulis ini banyak sekali yang membuat saya bisa keluar negeri bahkan ikut kegiatan lingkup internasional.

Saya bulan Januari 2018 lalu menjadi final Scholarion Malaysia dan berkesempatan mengunjungi Kuala lumpur selama 5 hari dan itu dikarenakan saya menulis esay dan juga proposal yang berkaitan dengan tema yang diberikan yaitu tentang integrasi ekonomi.

Lalu selain itu juga saya berkesempatan menjadi peserta di Bali Democracy Students Conference karena menulis tentang hubungan antara demokrasi dan hak pilih di masyarakat desa...

Itulah perjalanan menulis saya yang bisa membuahkan hasil bisa keluar negeri.

Oleh karena itu yang mau keluar negeri dengan menulis, mulai dari sekarang cari organisasi kepenulisan terdekat, perbanyak Informasi tentang event keluar negeri dengan menulis, terus membaca tentang hal yang kita sukai, mulai mempertajam gaya bahasa penulisan, dan yang paling penting komitmen dan aksinya.

Mungkin cukup sekian saya kembalikan ke moderator.
πŸ™πŸ™πŸ˜Š


Sesi tanya jawab
*sesi 1*

1. Desy Ramayanti_Tanjungpinang : kak punya waktu atau target tersendiri kah dalam menulis? Misal mambaca sekian buku perhari dan menulis dijam2 tertentu disetiap harinya ?

2. Nurmin-Sulawesi Tengah: kak bisa di jelaskan bagmn it menulis esay,sy masih kurang faham tentang menulis esay

3. Assalamualaikum
Khairun Nisa Panggabean- Jakarta- Bagaimana cara agar kita bisa memastikan bisa lolos beasiswa tersebut?apa ada untuk s1?lalu persyaratannya apa saja ka?

Jawaban:
1 . Halo Desi , salam kenal, waktu dan target menulis pasti ada dunk, baik itu membaca maupun menulis ,karena dengan target kita bakal sesuai dengan apa yang kita inginkan dari tulisan kita dan disiplin juga tentunya.
Menulis di jam jam tertentu kalau saya gak , karena kalau saya kebanyakan membaca biasanya saya harus tuangkan dalam bentuk tulisan biar plong pikiran saya hehehe....karena semakin banyak ilmu yang di gali maka akan mendap dalam otak jika tidak dikeluarkan seperti prinsip keran air.
No. 2 menulis esay itu yang penting apa yang mau kita tulis secara spesifik dan kontennya bermakna dan gak sekedar deskripsi tapi memiliki solusi...terus ikuti alurnya yaitu buat pendahuluan,isi dan penutup kalau bisa dibanyakin referensi nya.


Baik, kita lanjut ke *sesi 2*

1. Nama: Aizzatin Habibah
Asal: Kudus
Pertanyaan: Kak bagaimana tips menulis essay yg baik dan benar, terutama bagi pemula? Trimakasih.

2.Imro'aturrozaniyah_Pamekasan_sebagaimana narasumber jelaskan tadi,  bahwa sebelum menulis kita harus tau passion (minat) kita di bagian apa. Nah saya sendiri hanya suka dan ingin menulis tapi tidak tau bakat di apa entah, essay, atau yang lain. Lalu seperti itu bagaimana? Terimakasih.

3.Nita_Garut_ Assalamualaikum ka, izin bertanya bagaimana cara menghadapi rasam malas disaat kita mau mulai menulis?

Jawaban:
1. Menulis esay yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan nya , terus juga banyak referensi, perhatikan tanda baca, bahasa Indonesia yang baik dan bener  pastinya
2.coba intropeksi diri lagi , selama ini suka nulis apa dan baca apa
3.rasa malas itu harus dilawan dengan cara gak malas lagi.


Baik, kita lanjut ke  *sesi 3*- sesi terakhir..

1. Assalamu'alaikum kak ini saya mau bertanya
Nama:  Muhajirin
Istansi:  Universitas Islam Negeri Mataram
Pertanyaan: Alhamdulillah saya sudah membaca dan sedikit memahami materi yg di sampai kan oleh narasumber tadi, memang luar biasa narasumber iniπŸ‘πŸ‘
Yang ingin saya tanyakan di. Sini adalah:
-Apakah kita bisa ke luar negeri itu hanya dengan karya tulis saja??
Dan jika seandainya kita tidak mempunyai hobby dalam menulis baik itu cerpen, essay, dll. Coba berikan kami pandangan atau pendapat, bagaimana sekiranya kita yg tdk bakat dalam menulis agar bisa sedikit demi sedikit utuk membiasakan diri untuk menulis, agar bisa mengikuti jejak dari narasumber πŸ™πŸ™
Mungkin hanya itu, Terima kasihπŸ™

2. Assalamualakum, Kak. Muhammad Raihan_Gowa_Bagaimana sih kak caranya agar tidak lupa kalau misalkan kita ngehayalin sebuah cerita atau kisah, Namun setelah mau di tulis langsung lupa semua

3. Lili Muslimah_Kalteng_ boleh tahu bagaimana strategi kakak dlm membuat peta konsep yg terstruktur? Soalnya tulisan saya bisa kemana-mana, hehe πŸ˜…

Jawaban:
1.gak mesti kok dengan tulisan dengan apapun bisa asal itu sebuah karya yang bernilai, menulis itu passion jadi jika gak suka jangan dipaksakan tapi setidaknya memulai lah sedikit demi sedikit jenis tulisan apa yang disuka,

2.buat peta konsep nya Yang runtut dan jelas.

3. Buat sesuai dengan tujuan kita menulis itu untuk apa hehehe

Mungkin cukup sekian yah.
Nah kata motivasi terakhir dari saya.

*Menulislah kamu selagi kamu masih berpikir, sebab jika tidak menulis maka kamu akan hilang dari peradaban nanti nya*

☺☺☺

Mungkin cukup sekian saya Soni Afriansyah mohon undur diri

Maaf apabila salah kata dan perbuatan maupun ucapan di Voice Notenya πŸ™
Saya ucapkan terimakasih kepada Kuncup imajinatif club' yang memberikan kesempatan untuk berbagi ilmu sedikit disini....

See you lain waktu

Oleh: Bunda Euis Kurniawati

Materi Pengantar
Dulu sy blm paham kaitan Tazkiyatun nafs maupun inner child dlm pengasuhan. Cuma sempat tiba2 mikir suatu kali saat selesai sholat.
Betapa mendidik anak itu bkn sesuatu yg mudah. Bkn sesuatu yg ringan. Ini ttg membangun peradaban. ini masalah dunia akhirat. Saya mikir, knp kita sholat hajat hanya saat punya kepentingan ttt aja spt mau ujian, mau nikahan, mau promosi jbtn, dsb? Knp koq gak sholat hajat khusus juga untuk mendampingi anak2? Mohon back up-an Allah untuk urusan sebesar ini
Akhirnya kami sholat hajat untuk anak2 plus beristighfar untuk kesalahan2 yg pernah kami lakukan ke anak2 skaligus minta maaf ke mereka
Saya juga menyelesaikan masalah inner child yg pernah menghinggapi dg menumpahkan ke suami sampe dada berguncang keras dan air mata mengalir deras #halah.
Entah, sejak itu, sy merasa akhirnya ada yg berbeda dalam pengasuhan di rumah ini. Cepat sensitif klo ada yg salah saat mendampingi anak, cepat sadar kalau off track, didekatkan dg mereka2 yg bs memberi insight positif di dunia pengasuhan.
Ada yg tanya, mb euis gimana sih kok bisa ikutan training parenting macem2 yg keren itu?
Saya juga gak tau. Tiba2 aja rasanya baca woro2, dan tergerak pengen daftar. Termasuk dapat rejeki kesempatan saat daftarnya susah krn waktunya dibatasi sekian jam untuk daftar dan dg peserta yg juga dibatasi.

Tiba2 aja dapat rejeki agak banyak saat nge-mc dan pada waktu yg sama dpt info ada training neuroparenting yg bayarnya 7 digit jd tinggal nambah dikit sdh bs ikut.
Tiba2 juga baca publikasi acara ust harry di semarang. Pokoknya waktu itu saya pengen belajar portofolio dan design thinking untuk membuat kurikulum personal anak.  Saya gak tau siapa itu ust harry dan sepak terjang beliau. Pokoknya pengen dapat materi itu. Eh ternyata beyond expectation. Pulang bawa harta karun melebihi ekspektasi saya.
Itu yang kami rasakan setelah mencoba membereskan inner child yang terjadi pada masa lalu dan memohon back up Allah khusus untuk mendampingi ananda dg sholat hajat dan doa. Bkn berarti kami lbh sholih, lbh alim, atau lbh apa, tp ini jd pemantap keyakinan dalam hati, bahwa memang Allah-lah murabbi anak2 kita yg sebenarnya.
Baru ngeh saat dtg ke semarang, ketemu ust harry dan bliau menyinggung mslh ini. Allah itu gak akan memberi amanah anak kpd qt tanpa “toolsnya”. *Maka tugas pertama ortu adalah tazkiyatun nafs agar tools ini bs terbaca oleh kita*.
Terbaca bgmn? Bisa diberi rasa sensitif seputar pengasuhan, cpt sadar klo ada yg salah, trmsk mendekatkann kita pd mereka2 yg bs menunjukkan track yg seharusnya.
Mengutip kalimat Ust harry saat diskusi di grup.
Tazkiyatunnafs adalah bahasa  Al Quran untuk mentherapy secara alamiah dan fitriyah apa apa yang menyebabkan kita berperilaku buruk. Tiada cara yang baik dan mengakar kecuali memperbaiki jiwa sebelum memperbaiki fikiran dan amal.

Belum pernah ada surat di dalam alQuran dimana Allah bersumpah begitu banyak, sampai 11 kali, kecuali untuk pensucian jiwa “sungguh beruntung mereka yang mensucikan jiwanya” (surat  As Syams).

Warisan pengasuhan masa lalu dalam dunia psikolog sering disebut Inner Child, kadang sehebat apapun ilmu parenting atau psikologi yang kita pahami, tetap saja di tataran praktis yang kita pakai adalah apa yang pernah kita alami ketika kecil. Misalnya, kita tahu membentak dan menjewer itu buruk, namun ketika kekesalan memuncak maka hilang semua pemahaman, yang ada lagi lagi membentak dan menjewer.
Ada terapinya untuk ini, namun sebaiknya kita menggunakan jalur alamiah dan syar’i yaitu Tazkiyatunnafs, atau pensucian jiwa. Ini perlu waktu, perlu momen, perlu keberanian utk keluar dari zona nyaman dan instan.

AlQuran juga mengingatkan bahwa sebelum ta’lim maka penting untuk tazkiyah lebih dulu. Dalam prakteknya paralel saja, karena begitu kita berniat sungguh2 mendidk anak sesuai fitrahnya maka sesungguhnya kita sedang tanpa sadar mengembalikan fitrah kita atau sedang tazkiyatunnafs.

Dalam buku tarbiyah Ruhiyah, pensucian jiwa itu bisa dilakukan dengan 5 M

1. Mu’ahadah
2. Muroqobah
3. Muhasabah
4. Mu’aqobah
5. Mujahadah

Sumber : bundaeuis.WordPress.com


Sesi Diskusi
Baik teman2 semua...
Kita coba simulasi dulu ya
Silahkan tangan kita seolah2 sedang pegang pensil dan ada papan di depan kita
Dalam hitungan 5 detik,, silahkan teman2 gambar apa yg saya minta
Siap ya. Silahkan gambar *pemandangan*
1
2
3
4
5
Stop

Baik, siapa yg gambar gunung, silahkan angkat tangan
Hampir setiap saya melakukan simulasi ini, sebagian besar selalu menggambar gunung.
Kalau waktunya cukup, malah bs bikin gambar 2 gunung. Ditengah ada jalan. Kanan kiri ada sawah. Tengah gunung ada matahari. Burung bentuk angka 3 terbalik
Betul? :) Teman2,, begitulah inner child
Kenapa kok gambar pemandangan selalu gunung? Padahal kan bisa pohon, orang, bunga, rumah, atau yg lain bukan??
Ya, krn sejak kecil kita terlalu sering diperkenalkan bahwa pemandangan = gunung.
Begitulah innerchild.
Dia memori masa lalu, ketika kita kecil, dan akan muncul saat kita dewasa manakala kondisi terdesak.
5 hitungan tadi, bikin kita "kepepet" dan terdesak bukan?

Innerchild ndak selamanya negatif. Ada jg yg positif. Bu elly risman pernah cerita waktu beliau masih kecil, diajak rapat sama ayahnya ttg mobil yg akan dibeli. Tiap anak ksh ide warna apa yg mereka inginkan. Tp tetap aja warna pilihan ayah yg jd keputusan.
Ini semangat demokrasi. Maka beliau turunkan hal yg sama pada anak2nya.
Ini contoh IC positif.
Yg patut kita waspadai jika ada IC negatif.
Pada kondisi terdesak, ia akan muncul tanpa sadar meski kita sdh dewasa.

Saya pernah semobil bersama ust adriano rusfi. Saat jemput beliau di bandara, beliau cerita.
Bahwa ada seorang ibu 3 anak. Lulusan camlaude dr kampus terkenal. Agamanya jg baik.
Suatu hari, pasca memandikan anak2 dan menidurkannya, ia ambil bantal dan membekap wajah anak pertama hingga meninggal.
Lalu bergeser ke anak kedua, dibekap sampai meninggal.
Lanjut ke anak ketiga. Ia yg tengah tertidur pulas, dibekap juga hingga tak bs bernafas dan akhirnya meninggal.
Ketika didatangi ust adriano (psikolog), ditanya. Apa yg ada dlm pikiranmu saat itu?
Jawabannya mengejutkan :
Saya sudah sering ikut parenting. Saya rajin datang seminar pengasuhan.
Saya paham bentak anak ga boleh. Saya ngerti jewer pukul anak bs memutus sinaps.
Tapi entah mengapa, setiap kali mereka menguji kesabaran saya, semua teori itu seakan lenyap. Menguap entah kemana.
Yg muncul hanya memori masa kecil saya. Memukul, berteriak dsb. Seperti yg ibu sy lakukan saat saya kecil dahulu.
Setelah itu biasanya sy menyesal. Menangis. Hal sepele jd besar.
Saya khawatir ini akan menurun pada anak2 saya ketika mereka jd orang tua nanti.
Saya takut cucu2 sy akan mendapat perlakukan yg sama.
Saya ndak mau ini terjadi. Saya ndak ingin jadi "dosa jariyah"
Maka saya bunuh ketiga anak saya.
Cukuplah saya yg menanggung dosanya.
Masyaallah... sy merinding mendengar cerita ini.
Cerita valid. Sy dengar langsung dr sang psikolog.

Ternyata sekitar 3 bulan lalu, saya dapati hp saya berbunyi. Seorang ibu yg cerita ingin membunuh anaknya.
Sy gali kisahnya mirip dg ibu 3 anak tsb.
Allahu akbar 😭😭
Bunda,,, inilah pentingnya kita mengenal dan mewaspadai IC negatif.
Penting menyadari bahwa bisa saja ada jejak memori pengasuhan masa lalu.
Bismillah, kita berikhtiar menyembuhkannya.
Saya ndak ke pertanyaan dulu ya.
Ada yg merasa punya IC negatif?
Pengen sembuh?
Baik, skrg lita coba diskusi ttg terapinya ya.

Ini murni pengalaman pribadi saya.
Saya bukan psikolog. Sy tdk ada back ground psikiater.
Saya hanya seorang ibu yg sadar punya IC negatif dan atas ijin Allah alhmdlh telah keluar dr fase itu.

Terapi IC ada 2.
Pertama, dg pendekatan psikologi.
*1. RECALL MEMORI*
Nanti malam, bunda silahkan recall memori pengasuhan saat kita kecil yg meninggalkan luka.
Hadirkan bayangan kejadian tsb.
Rasakan emosinya.
Jika bunda ada kawan bercerita, boleh ditemani beliau. Jika tdk ada, silahkan dituliskan.
Saat itu saya cerita sama suami.. sampai dada bergemuruh keras. Air mata mengalir deras.
Salah satu IC sy yg terpendam sampai dewasa salah satunya : saya marah ketika kakak laki2 saya dibelikan bakso sedang saya tidak.
Konyol nampaknya.
Tapi siapa yg bs menebak pikiran euis kecil.
Ternyata menyakitkan.
Saya cerita kejadian demi kejadian. Peristiwa demi peristiwa yg membuat sy marah dan terluka.
Suami hanya mengangguk dan mendengarkan.
Jika sdh dirasa telah keluar semua emosi, dan cukup plong (sy butuh sekitar 30 - 45 mnt untuk menumpahkan semua rasa ini).

*2. REFRAMING*
Ibarat foto, gambarnya gbs diubah. Kita hanya bisa mengganti bingkainya.
Maka kejadian2 yg membuat saya terluka tadi, coba saya beri bingkai baru.
Oh, mungkin mama syg begitu krn ndak paham.
Oh bs jd mama berbuat x krn kondisi ekonomi sedang sulit.
Oh bs jd mama berbuat y krn sedang ada ujian rumah tangga.
Bla bla bla.
Saya cari 1001 alasan untuk coba memahami.
Perlahan namun pasti, ada perasaan lbh lapang.

*3. MEMAAFKAN*
Barulah saya bisa memaafkan kejadian demi kejadian tsb.
Mungkin berat, tapi saya akan mencoba.
Ibarat paku, kalau sdh nembus tembok, saat dicabut akan meninggalkan bekas.
Maka sebisa mungkin saya tembel bekas lubangnya dg frame yg baru.
Memunculkan kebaikan2nya. Menghadirkan memori2 baiknya.
Dulu saya suka memandu muhasabah peserta, ttg memori saat ibu bertaruh nyawa melahirkan kita.
Alhamdulillah banyak membantu. Apalagi kalau ingat pahala menjadi pribadi yg pemaaf.
Toh ibu kita tak seburuk firaun. Toh ibu kita tak sehina kaum quraisy yg memusuhi rasulullah.
Jika allah saja Maha pemaaf, kenapa kita tidak?
Jika allah saja mengampuni umar yg tega mengubur hidup2 anak gadisnya, mengapa kita tidak berusaha memaafkan jg????

Penanya 1: Kalo sewaktu2 kumat lg mb?
Bunda Euis‬: Berarti prosesnya blm selesai

Penanya 2: Bagaimana jika Kita tidak bisa mengingat moment baik/ bahagia?
Bunda Euis: Minimal kita bs membayangkan ilustrasi ibu yg berjuang melahirkan kita dg bertaruh nyawa. Membesarkan kita. Mendidik kita. Membiayai kita

Penanya 3: Seburuk apa prilaku ibux shingga hrs diingat trs
Bunda Euis: Kita gbs bilang begini. Krn tiap org beda.  Beda stimulus, beda respon.
Spt saya, gara2 semangkok bakso bisa bikin IC negatif. Hanya semangkok bakso !!
Tapi siapa yg bs mengendalikan pikiran kita saat kecil?

Penanya 4: Bagaimana dng terpaksa melahirkanπŸ˜‡
Bunda Euis: Tetap saja ada hutang nyawa disana

Penanya 5: bagaimana jika proses recall memori karena lupa, tidak ingat jelas kejadian, yang diingta hanya rasa marah, jengkel.
Bunda Euis: Bikin ilustrasi. Buka album kenangan.
Intinya cari 1001 alasan.
Dan alasan paling tinggi adalah : jika Tuhan saja Maha Pengampun, mengapa kita yg hina dina ini tak bisa memaafkan??

Silahkan dicoba dulu nanti malam.
Sesuai urutan.
*4. SELF TALK*
Kita tahu itu tak benar, kita sdh memaafkan, maka kita *berjanji pada diri sendiri tidak akan melakukan hal serupa pada anak kita kelak suatu hari nanti*.

4 tahapan ini yg saya lakukan..
Dan manjur sekali.
Amarah, dengki, dendam, sakit hati... berubah jd rasa lapaaaangggg.
Masih ada memori itu, tp dia sdh punya makna yg lain.
Gambarnya masih sama. Tp skrg sdh ada bingkai yg baru.
Detik ini saya sangaaaaaatttt bersyukur sekali.
Saya punya IC negatif ke mama. Dulu kalau ketemu ada perasaan bgmn gitu meski sedang tdk ada masalah. Pokoknya ga nyaman..
Skrg qadarullah mama tinggal bersama kami sdh 1 thn lbh.
Saat saya sdh sembuh dr IC tsb.
Tiap hari ketemu. Tiap hari berinteraksi. Tdk ada perasaan2 yg membuat sy tdk nyaman.
Hilang. Menguap. Dg izin allah.
4 jurus ini belakangan baru saya tahu ternyata memamg direkomendasikan oleh para psikolog.
4 urutan ini yg dijadikan terapi healing untuk menyembuhkan IC negatif.
Saya sdh mencoba, kini giliran teman2 semua.

Penanya 6: Bu kalau luka masa lalunya banyak dan ditimbulkan oleh kedua orangtua apakah baiknya bicara langsung ke mereka atau kita dengan pasangan saja?
Bunda Euis: Ada yg bicara ke ortu. Tp saya tdk. Khawatir malah timbul konflik.. takut malah memperkeruh keadaan.
Sy cukupkan dg bicara ke pasangan.

Penanya 7: Kberadaan suami sbg pendukung sngt berperan penting
Bunda Euis‬: Betul. Jika blm memungkinkan krn satu dan lain hal, bs dg menulis.
Krn menulis salah satu terapi yg cukup ampuh jg.

Penanya 8: Apakah sama dengan teknik forgivess therapy?
Bunda Euis: Salah satunya.. point 3 memaafkan.
Karena saya diajarkan dengan menuliskan kenangan yang menjadi *introject* (IC negatif).
Yup, ini fase recall memori tadi.

Penanya 9: Sy trauma bukan karena orang tua, tapi pengasuh yg sangat tidak adil perlakuannya dengan adik saya. Sehingga timbul iri, marah, dendam, hingga menyebabkan perubahan karakter di masa kecil.
Saya banyak lupa perlakuannya, tapi yg justru sy ingat kebencian (iri hati) luar biasa pada adik saya.
Bunda Euis: Iya, IC bisa dg siapa saja.
Ortu, pengasuh, bahkan kawan atau tetangga. Misal saat di bully. Dsb.

Moderator: Teman teman, di sini fokus ya terapi ya.. Jadi insyaallah semua pertanyaan akan terjawab melalui terapi ini, atas izin Allah tentu.. Begitu kah mba @Euis Kurniawati?
Bunda Euis: Betul insyaallah.

Sampai disini. 4 jurus ini bs ditangkap maksudnya nggih?
Ini kalau pakai terapi versi psikologi.
Dan sebaik2 terapi adalah tazkiyatun nafs.


Sesi tanya jawab
Pertanyaan #1
Assalamualaikum mbk wulan,
Sy Putri dr Tulungagung
Pertama, Boleh minta tolong dijelaskan 5M pensucian jika yg sudah ditulis dlm materi?
Kedua, tntg pengasuhan masa lalu, boleh minta tips bagaimana memberikan pengertian ke org sekitar bahwa pola pengasuhan dulu dan sekarang itu jauh berbeda. Percayalah pd ibunya, ibu pasti ingin yg terbaik kok buat anak.
Gimana ya cara ngomongnya kalau itu kurang benar, yg benar seperti ini. Tanpa mereka tersinggung dan malah menyepelekan kita karna kita ibu newbie.

Jawaban: Dalam buku tarbiyah Ruhiyah, pensucian jiwa itu bisa dilakukan dengan 5 M

*1. Mu’ahadah* -mengingat ingat kembali perjanjian kita kepada Allah. Baik syahadah, maksud penciptaan, misi pernikahan, doa doa ketika ingin dikaruniai anak, menyadari potensi2 fitrah dstnya

*2. Muroqobah* – mendekat kepada Allah agar diberikan qoulan sadida, yaitu ucapan dan tutur yang indah berkesan mendalam, idea dan gagasan yang bernas dalam mendidik, sikap dan tindakan yang pantas diteladani.  Allahlah pada hakekatnya Murobby anak anak kita, karena Allahlah yang memahami fitrah anak anak kita. Maka kedekatan dengan Allah adalah agar hikmah hikmah mendidik langsung diberikan Allah untuk anak anak kita melalui diri kita.

*3. Muhasabah* – mengevaluasi terus menerus agar semakin sempurna dan sejalan dengan fitrah dan kitabullah, bukan obsesi nafsu dan orientasi materialisme

*4. Mu’aqobah* – menghukum diri jika tidak konsisten dengan hukuman yang membuat semakin bersemangat dan semakin konsisten untuk tidak melalaikan amanah

*5. Mujahadah* – sungguh sungguh menempuh jalan sukses (fitrah) dengan konsisten, membuat perencanaan dan ukuran2 nya.

Silahkan dipraktekkan yg ini.

Tanggapan: Maaf yg Mu'aqobah-menghukum diri sendiri itu mksdnya gmn ya bun?dgn cara bagaimana?
Bunda Euis: Bs dg apa aja. Misal berinfak. Tilawah. Atau hal2 lain yg positif.
Biar ada efek jera, hukuman yg kita tetapkan untuk diri sendiri jgn terlalu ringan. Khawatir justru kita abai dan menggampangkan.


Pertanyaan #2
Devi, Bekasi
Bagaimana kriteria/cara memanjakan anak yg benar?dalam artian,tetap memanjakan anak tp anak jg bs menjadi pribadi mandiri. Terima kasih.

Jawaban‬: Hati2 dengan konsep sayang.
Kadang atas nama cinta, justru kita berbuat kejam pada anak kita.
Kok bisa?
Misal nih, saat anak2 masih kecil, usia TK. Di sekolah, siapa yg pasangkan sepatu dan kaos kakinya ?
Mereka sendirikan ? Ibu guru hanya mendampingi, memotivasi. Ayo kamu hebat. Pasti bisa.
Saat dirumah. Siapa yg pasangkan sepatu dan kaos kaki saat mereka akan berangkat ke sekolah ?
Mungkin awalnya mereka pasang sendiri. Tp krn kelamaan, dan khawatir telat, maka sang bunda mengambil alih.
Ini kejam..  berbalut cover sayang.
Kita tdk bs 24 jam selalu ada bersama mereka. Jangan egois merebut kesempatan mereka untuk belajar.



Pertanyaan #3
Mutia, semarang
Assalamualaikum
Bunda saya mau bertanya
Jadi saya sekarang sudah mau menikah, tapi saya merasa saya masih menyimpan luka masa lalu atau inner child dari keluarga
Suara bentakan, kata-kata yg menurut saya menyakitkan itu seperti keputar ulang di dalam otak. Hal itu membuat saya sulit tidur, atau kadang kalau tidur tetiba kebangun dan seperti ketakutan.  Saya menjadi seorang yg emosinya sangat labil dan sering marah. Kadang saya menumpahkan kemarahan saya kepada calon pasangan. Saya tahu itu tidak benar tapi saya sulit mengendalikan, apalagi ditambah sikap ibu saya yg diktator, semua masih diatur dan dicampuri oleh ibu saya. Selain itu ibu juga selalu minta diperhatikan. Beliau mengizinkan saya menikah tp tidak mengizinkan saya berubah. Jadi saya harus tetap mengutamakan beliau. Itu membuat saya benar-benar depresi dan bingung menempatkan diri saya harus bagaimana. Disatu sisi luka batin masa kecil saya belum sembuh, disisi lain sudah ditambah keadaan rumit seperti itu.
Jadi bagaimana ya Bund agar saya bisa berdamai minimal dengan diri saya sendiri?
Terima kasih Bunda πŸ™

Jawaban: Jika ada IC negatif, silahkan segera diselesaikan. Gunakan terapi pendekatan psikologi dg 4 jurus tadi. Plus 5M dr sisi tazkiyatun nafs.
Kalimat ibu minfa diprioritaskan saat sdh menikah.
Jika mb mutia bs ngobrol dan diskusi dr hati ke hati, silahkan dicoba. Tahan emosi. Kalau bs suasananya kondusif.
Jika dicoba ternyata blm terlalu berhasil, bs cari bantuan org ke 3 yg dirasa saran2nya bs didengar oleh ibu kita.
Krn bagaimanapun, bg seorang perempuan, saat telah menikah, ia wajib taat dan memprioritaskan suaminya.
Beda dg anak laki2. Meski sdh menikah, laki2 tetap milik ibunya.
Jangan lupa sertakan Allah dalam tiap ikhtiar. Krn Ia Yg Maha Membolak balikkan hati ibu kita. Yg Maha memudahkan apa yg sulit buat kita. Yg Maha memungkinkan apa yg mustahil bagi hambaNya.



Pertanyaan #4
liza nganjuk dan eki madiun
jika kita ingin menyelesaikan inner child kita,tapi maslh tsb sering "kambuh" ketika tiga anak lahir dg jarak berdekatan.sehingga pengelolaan emosi agak kacau,bngung cara membagi ksih sayang dan lelah karena tugas rumh yg menumpuk mjd hambatan.bgmn cara menata diri supaya bs mengendalikannya (pikiran,jiwa/ruhiyah) dg baik? Dan bagaimana caranya mohon dijelaskan lebih detail bagaimana cara kita melakukan tazkiyatun nufus tadi...syukron.

Jawaban: Sama bunda. Jika memang sumbernya krn IC, maka selesaikan.
Kedua, cobalah untuk menempatkan sesuatu dg porsi yg tepat.
Anak ttp prioritas pertama.
Urusan kerjaan rumah dll, bs dinomerduakan.
Berbagilah tugas dg suami.
Jika memang mungkin, outsource apa yg sekiranya bs dikerjakan oleh org lain.
Anak sy 3. Homeschooling. 24 jam sama bunda. Tanpa asisten.
Kebayang repotnya?
Saya msih kekeuh setrika sendiri. Tp lihat tumpukan setrika yg gak tahu kapan nikahnya kok tiba2 udah beranak pinak, saya jg jd emosi.
Maka sy gbs perfect garap semua. Delegasikan apa yg bs didelegasikan. Lempar ke laundry.
Turunkan standar agar kita ga stressssss.
Awas kalau stres otak amygdala bs panas. Gampang emosi, mudah marah.
Nasi tumpah bs jd drama !!

Mau sy ksh tips biar marahnya bs mereda?
Kalau bunda marah, biasanya apa yg dilakukan?
Bunda2 pernah marah yg sangat marah?
Mentok marahnya. Spt tdk bs tertahan.
Ada yg mau satu tips ala rasulullah?
Marah ke siapa saja. Apapun masalahnya.
Pernah dengar hadist nabi ttg marah? Jika kamu marah dlm kondisi berdiri, maka duduklah. Kalau duduk msh marah, maka berbaringlah. Klo berbaring masih marah, maka berwudhulah.
Jd kalau marah buanget, segera duduk ya bun.

Tp duduk spt apa yg bs meredakan marah?
Ada yg tau? 😊
Apakah duduk bersila? Duduk bersandar? Duduk spt tahiyat awal atau akhir?
Ternyata bukan.
Duduk yg bs meredakan rasa marah adalah duduk dg kaki tergantung. Bukan digantung.
Jadi silahkan cari kursi yg tinggi. Yg kalau kita duduk, tanpa perlu menahan kaki/ tanpa perlu diangkat, kaki otomatis tdk menyentuh tanah.
Bayangkan anak kecil duduk di kursi, kakinya tergantung kan ya. Tdk menyentuh tanah.
Kalau kaki kita menyentuh tanah, trus diangkat agar tdk menapak tanah itu msh kategori digantung. Bukan tergantung.
Knapa kok gitu? Krn saat marah tubuh kita mengeluarkan hormon kortisol/hormon stres.
Nah duduk dg posisi kaki tergantung ba menghambat kortisol menyebar ke seluruh tubuh dan akan kembali ke pabriknya. Ini yg akhinrya bs meredakan marah.
Kalau sdh duduk dg kaki tergantung, silahkan lakukan nafas perut. Bukan nafas dada.
Kalau ada bayi sedang tidur, coba dilihat saat dia bernafas. Dia pakai nafas perut.
Baru kmdn barengi dg dzikir agar marah makin reda dan emosi bs terkontrol.
Demikian 😊✅

Coba latihan dulu.
Silahkan duduk tegak.
Tangan kiri pegang dada. Tangan kanan pegang perut.
Tarik nafas panjang. Hembuskan perlahan
Waktu tarik nafas, perutnya mengembang atau mengempis?
Nafas perut = saat tarik nafas, perut mengembang. Buang nafas perut mengempis
Silahkan coba 3x.
Tiap malam mau tidur, coba latihan. Enak banget. Sambil berbaring. Biar terbiasa nafas perut.
Cukup insyaallah. Kita ke pertanyaan berikut.


Pertanyaan #5
Nama : Bunga
Domisili : Surabaya
Pertanyaan :
Saat ini meski kami (saya dan ibu) sudah tinggal di rumah yg berbeda namun intensitas kami untuk bertemu masih sangat sering, mengingat jarak rumah kami masih dalam satu komplek. Sehingga segala hal yg berhubungan dengan pola asuh saya kepada anak selalu mendapat intervensi dari ibu. Beberapa kali saya sudah mengajak ibu untuk bertukar pikiran dengan maksud saya bisa menjelaskan alasan2 mengapa saya melakukan ini itu kepada anak sedangkan hal itu berbeda dengan pola asuh ibu. Hanya saja ibu masih menganggap bahwa apa yg beliau ajarkan dahulu kepada saya adalah yg paling benar. Bagaimana kah sikap saya menghadapi hal tsb? Mengingat kami pun masih tinggal berdekatan?
Terima kasih sebelumnya bunda euis πŸ™

Coba sesekali ketika ada artikel parenting bagus, di share ke ibu.
Kadang ortu lbh mudah melihat "hasil".
Siapa tahu ada contoh yg krg pas di sekitar kita.
Krn efek pola asuh.
Kedua, gak ada salahnya kalau ada seminar2 parenting, ibu diajak.
Ini yg sy lakukan kpd mama dan adek sy.
Alhmdlh it's work !!! Biidznillah.



Pertanyaan #6
Assalamualaikum mb Wulan.
Nama: Mama dan bunda
Domisili: Jombang
Pertanyaan sy untuk ibu narasumber:
1. Bagaimana cara yg ampuh agar pola asuh saya tidak terpengaruh pola asuh yang telah diberikan org tua sy? Karna saat saya  mencoba untuk tidak marah dan berkata kasar pd anak2, dalam sehari dua hari bisa berhasil tapi nanti setelah beberapa hari balik lagi ke pola asuh yang kasar. Mohon pencerahannya. Karna saat ini sy membersamai anak2 saya sendiri sedang suami bekerja di luar kota dan hanya bisa bertemu sabtu-minggu. Saya kasihan kalo anak2 nanti tumbuh dengan pribadi yang buruk karena pola asuh saya yang kurang baik. πŸ™
2. Jika ada rekomendasi buku terkait parenting islami, mohon informasinya.
TrimakasihπŸ™

Jika krn IC negatif, coba lakukan terapi 4 jurus dan tazkiyatun nafs.
Sy ijin jawab pakai VN sebentar.

Baik bunda, pernah denger gak sih tentang anak yang kecanduan pornografi? Ngeri kan ya? Pernah denger tentang anak kecanduan narkoba? Itu juga ngeri. Tapi pernah denger gak ada anak yang kecanduan omelan orang tua?

Kecanduan omelan orang tua itu ternyata ilmiah. Saya dapatkan ketika belajar ke dr. Amir Zuhdi ya, pakar neurosains begitu, di pengasuhan berbasis otak. Eh, misalnya nih kita orang yang baik hati gitu ya kemudian kita melakukan suatu kesalahan, melakukan suatu kemaksiatan. Pertama kali ketika kita melakukan itu pasti ada perasaan tidak nyaman, perasaan merasa bersalah, berdosa, malu jangan-jangan ada yang lihat dan sebagainya. Tapi ketika kesalahan ini kita lakukan berulang kali berulang kali berulang kali maka kita akan berpindah posisi dari yang merasa tidak nyaman akhirnya menjadi perasaan yang biasa saja. Nah, ketika kita berada di posisi perasaan yang biasa saja kita lakukan kesalahan yang sama, lakukan lagi, lagi dan lagi kita akan berpindah ke posisi berikutnya. Apa? Dari yang biasa akhirnya menjadi kecanduan, ketagihan, kalo gak melakukan kejahatan itu gak enak, kalo gak melakukan kemaksiatan yang sama ada hal yang terasa kurang.

Nah, sama itu dengan omelan kita kepada anak kita. Pertama kali ketika anak kita marahin, kita omelin begitu ya, maka akan ada perubahan perasaan pada mereka yang awalnya mungkin mereka merada takut, merasa tidak nyaman, bahkan gestur tubuhnya itu akan terkesan seperti orang ketakutan dan sangat tidak nyaman. Tapi ketika berulang kali kita marahin, marahin, omelin, pukul, jewer gitu ya, maka dari yang merasa tidak nyaman akhirnya mereka akan pindah posisi ke perasaan yang biasa aja gitu. Makanya kenapa kok ada anak ketika dimarahi sama orang tuanya, eh mereka malah bantah gitu. "Awas HP.nya mama buang ya" "Buang aja, buang aja" gitu. Nah, ini tandanya mereka sudah merasa nyaman dengan omelan orang tuanya. Nah, ketika di posisi yang seperti ini perasaan biasa saja trus kita masih ngomelin lagi, masih marahin lagi, masih melakukan kekerasan fisik lagi, mereka akan pindah posisi dari yang merasa biasa saja akhirnya mereka akan ketagihan dengan omelan orang tua.

Nah, itu kenapa ketika saya ngisi training ke Jawa Tengah, ke Makasar, Medan begitu saya selalu dapati orang tua yang mengatakan "Bunda Euis, kenapa ya anak saya ini kok ada aja yang dia lakukan, ada aja yang dia perbuat sampek bikin mamanya itu selalu marah. Gak bisa gitu ya sehari saja bikin mamanya nih aman, damai, tentram sejahtera, sentosa begitu. Ada saja yang bikin dia em mamanya ini marah. Bisa jadi si anak ini sudah di posisi yang ketiga. Apa? Dia sudah kecanduan omelan orang tua. Kalo ibunya gak ngomel, dia merasa gak nyaman. Kalo ibunya gak marah-marah, dia merasa ada yang kurang dalam hidupnya. Maka dia akan berbuat sesuatu biar bisa memenuhi kenikmatan mendengar omelan itu. Nah, ini jangan sampai kita eh anak-anak kita seperti ini. Gitu.

Jadi, eh manusia itu dalam otaknya ada sel-sel otak ya neuron-neuron. Setiap neuron itu akan terhubung sinab atau jembatan gitu. Kalo bahasa orang umum begitu. Nah, ketika ada pembelajaran, ketika ada informasi, ketika ada edukasi, ketika ada value baik yang ditanamkan, karakter baik yang diperkenalkan, itu semua itu memorinya tersimpan dalam sinab atau jembatan antar neuron ini. Nah, eh, pernah ada sebuah penelitian itu dari Lice Glade itu dia neliti, eh apa namanya, dia lagi nyusuin anaknya trus kepalanya itu dihubungkan ke kabel yang dihubungkan ke laptop untuk melihat aktivitas di otaknya. Ini eh, ketika dia lagi menyusu bagus banget gitu ada aliran listrik, sinab-sinabnya terbangun, terhubung begitu ya. Nah, si ibu ini kepo. Apa yang terjadi ketika saya bentak ini anak. Dan ketika dibentak ternyata sinab yang tadi bersambungan tiba-tiba dia menggelembung, membesar seperti balon dan akhirnya putus, pecah. Padahal sinab itu adalah tempat menyimpan memori, tempat menyimpan pembelajaran. Apa jadinya jika dia akhirnya putus begitu.

Pasti nyesek, pasti nyesel, pasti sedih kecewa gitu ya karena bertahun-tahun kita mau berinvestasi buat anak kita. Mendidik anak kita, menyekolahkan anak kita, naruh di TPA dan sebagainya tapi jika sinabnya itu akhirnya terputus begitu. Ini logikanya mirip seperti ini. Misalkan nih ya suami kita gajinya 5 juta. Setiap bulan kita gak boleh tuh ngambil duit 5 juta. Mau bayar sekolah, cari yang lain. Mau bayar cicilan, cari yang lain. Mau buat makan, cari yang lain. Pokoknya gak boleh diotak-atik yang 5 juta dari penghasilan suami ini.  Satu bulan 5 juta. Dua bulan 10 juta. Satu tahun berapa? 60 juta. Ketika sudah terkumpul 60 juta, keluarkan uang itu dari celengan, ambil korek silahkan dibakar. Perasaannya gimana? Nyesek, sedih, nyesel, kecewa, sakitnya disini, gitu ya. Eh, halo bunda, ayah, uni uang yang bisa dicari lagi. Ini harta dunia yang bisa diikhtiarkan kembali. Tapi bagaimana dengan otak anak kita yang rusak karena bentakan, karena jeweran, karena cubitan, gitu ya, karena makian. Gak akan bisa diulang lagi prosesnya. Maka, mudah-mudahan ini menjadi reminder buat kita bahwa anak itu investasi yang berharga gitu.

Reminder berikutnya apa? Nih, misalnya Pak Jokowi nitipin anaknya ke kita gitu ya. Nih anaknya bandel, misalnya, nakal, maka apa yang bisa kita lakukan? Apakah kita berani mukul anaknya Pak Jokowi? Nggak mungkin. Apakah kita berani memaki-maki anaknya Pak Jokowi? Nggak mungkin gitu. Eh, lalu kenapa kemudian eh jika anaknya Presiden saja kita tidak berani melakukan hal demikian, jika titipannya Presiden saja kita nggak berani berbuat demikian. Kita sadar gak sih bahwa sebenarnya anak itu bukan milik kita, tapi dia hanya titipan yang Allah titipkan kepada kita. Maka suatu hari nanti ketika kita dimintai pertanggungjawaban "Kamu apakan titipanku?" bisakah kita menjawabnya gitu. Maka, mudah-mudahan ini menjadi reminder buat kita agar kita bisa lebih eh mengontrol emosi diri, lebih sabar untuk membersamai buah hati kita. Siap gak siap amanah ini akan kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak. Mudah-mudahan kita bisa eh lebih rileks dan optimis dalam membersamai anak-anak kita.


Pertanyaan #7 tentang suami dan mertua
Bunda Revi di serang dan beberapa bunda yang pertanyaannya sama
1. Suami saya punya innerchild yg bbrp diantaranya kurang menyenangkan
Seperti, dia sering dimarahi ketika mengerjakan salah sedikit, sehingga trhadap anak kecil di sekitarnya dia sering agak marah ketika anak tersebut berbuat nakal (ambil tisu,numpahin makanan)
*nah, dg kasus tsb bagaimana menyelesaikannya? Sedangkan suami saya merasa itu hal yg wajar?*
 bagaimana carany agar suamj saya menyadari ada cara pengasuhan yg kurang baik di masa lalu, sehingga bisa memperbaikinya ketika mengasuh anaknya?
2. Org tua saya tinggal di lokasi pekerjaan yg berbeda, sehingga anak2 tinggal bersama ibu.
Saat, kondisi keuangan keluarga memburuk ketika ayah jatuh sakit, ibu sangat susah. Harus berjuang sendirian mencari biaya sekolah 4 orang anak dan menjaga suami yg sedang sakit.
Saat itu, ibu selalu curhat kalau dia capek kerja pagi sampe sore, dan di dalam curhatannya sering ada kata penyesalan menikah dgn ayah, atau menjelekkan ayah yg selama masih sehat suka foya2.
Akhirnya, setelah menikah, secara tdk sadar, ak sering banget menuntut suami memenuhi semua keinginanku, kadang sampai marah2. Ak menuntut suamiku sempurna, banyak duit. Ak nggk mau nasibku sama kayam ibu. Alhasil, ak sering marah2 ke suami. Suami salah didik anak, pasti aku komplen. Apa2 suami pasti salah.
Pernah juga aku marah ke suami, sebagai pelampiasan sakit hati ke mertua yg omongannya sangat pedes.
Kalau inget sakit hati ke mertua pasti ak marah ke suami, jdi ak suka marah ke anak juga😭😭
Pertanyaan: bagaimana caranya saya mengatasi luka pengasuhan ini. Menghapus luka ibu terhadap ayah, sehingga aku bisa memperlakukan suami dan anak dengan baik?

Jawaban: Sama ya dg penjelasan di awal.
4 jurus dan 5M.
Mudah2an ada manfaat dari diskusi kita malam ini.
Terima kasih sdh menemani saya belajar.
Mohon maaf jika ada yg krg berkenan πŸ™πŸ˜Š
Sambung sltrhm di
Fb : euis kurniawati
Blog : bundaeuis.wordpress.com
Saya undur diri dulu. Salam hangat untuk keluarga dirumah.
Saling mndoakan moga makin sakinah mawaddah warahmah.
Anak2 tumbuh jd anak shalih mushlih bermanfaat bagi sebanyak2 manusia dan jd pintu surga untuk ayah bundanya.
Saya undur diri dulu.
Wassalamu'alaikum wr wb πŸ™πŸ˜Š❤

Apa sih pentingnya bikin peta keluarga?
Oleh: Bunda Euis Kurniawati

1. Biar ada bayangan keluarga kita mau dibawa kemana. Dengan cara apa. Kapan berangkatnya dan kapan mesti sampai.

Misal saat bicara output, jika kita tidak menuliskan apa yg ingin kita capai pada anak usia aqil baligh, lalu bagaimana kita bisa mengikhtiarkannya? Kalaupun diikhtiarkan mungkin seadanya, seingatnya.

Misal di point survive yg tercantum dalam peta keluarga kami.

Salah satu indikator keluarga kami adalah mandiri. Maka kami sudah ada bayangan mandiri seperti apa yg harus anak2 punya di usia 15th. Kapan kami mulai melatihkan mandiri a, mandiri b, mandiri c.

Mencreate lingkungan agar proses tsb bs berjalan. Tdk menggegas apabila memang belum saatnya.

2. Pentingnya punya peta keluarga bisa meminimalisir baper lho. Baca status facebook tentang capaian anak org lain yg gak sama dg anak kita, dada sudah bergemuruh. Melihat ortu lain bercerita tentang anaknya bisa xyz, kita galau.

Insyaallah ini tdk akan terjadi kalau kita sdh punya track. Mau kemana, kapan, naek apa.

Misal peta keluarga kami ada point Allah Bangga.

Salah satu indikator di klrg kami yaitu anak ibadahnya benar.

Maka tergambar untuk kami usia berapa ia mulai ditumbuhkan cinta beribadah. Mulai usia brp ia diperkenalkan pd syariat ibadah. Usia brp rukun2 ibadah mulai diperkenalkan dan dikawal ketat. Ibadah yang mana dulu yang harus diperkenalkan sebelum ibadah lainnya.

Kapan harus mengkawal tauhid rubbubiyatullah, tauhid mulkiyatullah dan tauhid uluhiyatullah.

Kalau bahasa umumnya, peta keluarga itu ibarat "proposal"

Masak anak karang taruna aja bikin proposal kegiatan buat acara 17an, yg notabene cuma sebulan. Tapi kita yg bertahun2 berumah tangga tdk punya "proposal" ?

Masak osis aja bikin proposal kegiatan padahal pertanggungajawabannya mungkin hanya intern sekolah, sedang kita yg pertanggungjawabannya dunia akhirat tdk serius membuat "proposal" juga?

3. Fungsi peta keluarga salah satunya juga buat sarana evaluasi atau feed back. Dulu kita berangkat dari mana, sekarang di titik mana, tersisa berapa lama lagi waktu kita untuk mengikhtiarkannya. Apakah kita on track sesuai jalur? Atau off track? Kalau memang off track, langkah apa yang harus diambil?

4. Dengan peta keluarga ini akhirnya kita bisa menentukan juga, mana ranah yang harus ortu handle sendiri. Mana juga yang bisa bermitra dengan lainnya (misal sekolah atau komunitas).

Jadi tetap gak bisa ortu hanya berpangku tangan meski ananda sudah berada di sekolah terbaik dan termahal sekalipun. Sinergi ortu dan mitra itu wajib. Ibaratnya ortu itu pemilik proyek, sedang mitra adalah vendornya.

Maka kalau sudah punya blueprint, kita jadi selektif memilih mitra. Mana yang sesuai dengan kebutuhan keluarga kita. Kalau sesuai ayo jalan bareng saling support. Jika tidak sesuai value dan kebutuhan, bisa kita tinggalkan untuk beralih ke pilihan lainnya.

Jadi, bagaimana? Sudah punya peta keluarga? Sudah bikin kurikulum untuk ananda dirumah?