Materi Kulwap oleh Iin *Savitry Indrawardhany (Bunda Bidadari)*

Bismillah.

Sebagai orangtua beriman, kita semua sudah paham bahwa  tugas utama kita di dunia adalah mempersiapkan buah hati kita untuk mampu dan sukarela menjalani peran peradabannya sebagai hamba Allah di muka bumi ini.

Namun tugas mulia ini tak mudah dijalani.
Lalu, sebagai 'orangtua biasa' yang dikaruniai buah hati luar biasa di rumah kita, apa yang bisa dan harus kita lakukan?

Allah telah memberi kita banyak petunjuk di ayat-ayat cintaNYA. Diantaranya tertera di surah *Al Baqarah QS :151*. Ayat cinta Allah ini memberitahukan kepada kita, langkah apa yang _harus_ dan _bisa_  kita lakukan untuk *menumbuhkan fitrah keimanan* dan *fitrah belajar* di dalam diri ananda tercinta, sejak ananda masih dalam kandungan hingga mereka aqil baligh.

Bagi orangtua, 'cukup' dengan menjalani dua tugas secara konsisten, maka Allah akan selesaikan sisanya.
1. *Bacakan Alquran ke anggota keluarga (pasangan dan buah hati)*
maka Allah akan menyucikan jiwa bagi pembaca dan pendengarnya.
2. *Sampaikan kisah imani dalam Kitab (kisah-kisah di Alquran) dan Sunnah (hadits nabi, siroh nabawi)*
maka Allah akan ajarkan ilmu yang sebelumnya tak kita ketahui.

Itulah pesan penting bagi orangtua dari QS 2:151.

Penemuan ilmiah terkini pun menyebutkan bahwa kaum ayah butuh menyampaikan sekitar 7000 kata/hari. Sedangkan bunda sekitar 20.000 kata/hari.

Jadi, sebagai orangtua, kualitas keimanan kita bisa dilihat dari bobot ucapan kita _kepada ananda_

Kembali ke Alquran, jika kita renungkan ayat-ayat cinta ini, kita akan menemukan berbagai jenis ucapan yang Allah contohkan untuk kita ikuti.

Saya menyadari, dalam menjalani misi kami  berkeluarga dengan target *Menjadi Ayah Artis, Bunda Bidadari dan Anak Bintang*, salah satu tugas utama saya adalah mempersiapkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar ke anak-anak.

Maka, untuk mempermudah  'tugas kami' saya memilih 3 jenis ucapan yang perlu dilatih ketika kami, ayahbunda, berbicara kepada mereka.

Ketiga ucapan ini akan membantu para ayahbunda (khususnya kami) untuk mengeluarkan *kebutuhan berbahasa*nya *kepada buah hati*  dengan cara yang Allah sukai.

Ketiga ucapan itu adalah :
1. *Qaulan sadiidan* ( surah Annisa QS 4:9). Perintah Allah untuk bertakwa dan  *berkata yang benar* ditujukan kepada orangtua yang khawatir dan risau akan bagaimana menjawab pertanyaan Allah akan titipan buah hatinya. Ini perintah untuk orangtua beriman yang takut akan pertemuan dengan Tuhannya.

2. *Qaulan tsaqiilan* (Surah Al Muzammil QS 73:5)  Ini adalah *perkataan yang berat bobot iman*nya. Perintah Allah kepada nabi Muhammad saw ini menjadi sunnah utama para pengikut ajaran nabi Muhammad saw yang setia. Karena nabi Muhammad saw  'hanya' mewariskan Alquran dan sunnah kepada kita umatnya, maka menjadi 'kewajiban' kita untuk menjaga warisan itu sebaik mungkin.
Perhatikan syarat yang Allah berikan agar kita diberi qaulan tsaqiilan ketika berucap kepada keluarga (juga orang lain)... *dengan menghidupkan malam* dan *membaca Alquran dengan tartil* di waktu terbaik itu.

3. *Qaulan layyinan* ( Surah Thaha QS 20:44). Perintah berucap dengan *perkataan yang lemah lembut* disampaikan dalam kisah Nabi Musa as yang diminta untuk mendakwahi Firaun yang zhalim, dengan harapan ia sadar atau takut dengan kekuasaan Allah. Perhatikan pesan penting dari kisah ini.

❤  *Pesan tauhid* harus *disampaikan dengan lemah lembut*, agar *menyentuh hati dan kesadaran* pendengarnya. ❤

Jika kepada Firaun yang sangat zhalim saja Allah perintahkan untuk berkata yang lemah lembut, tentu kepada buah hati kita yang masih dalam pengasuhan harus lebih lembut lagi.

Jika kita mau serius berlatih untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kata kepada anak, dengan berpegang kepada ketiga jenis ucapan di atas, insyaAllah kita akan lebih mudah *membangun kelekatan dan kedekatan*  kepada anak.

*Perkataan yang mengikat hati anak*  akan memudahkan anak kita menjalani peran utamanya sebagai anak: *berbakti kepada orangtua*.

❗Perhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi orangtua dalam melatih ketiga ucapan qurani di atas:
*1. Membacakan Alquran kepada anggota keluarga*
*2. Berkisah tentang isi Alquran dan sosok Alquran berjalan*
*3. Bangun malam dan menghidupkan malam dengan tilawah alquran secara tartil*
*4. Memiliki simpanan kosakata yang 'lemah lembut' untuk menyampaikan pesan-pesan tauhid kepada anak*

Jika kita landasi upaya kita ini sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, maka inilah yang disebut sebagai *Bahasa Cinta Untuk Ananda*.

Karena sebelum mengobrol dengan buah hati  kita akan BERDOA agar Allah membimbing lisan kita dalam menyampaikan pesan imani.

Karena kita berharap agar di setiap ucapan kita akan menumbuhkan rasa *cinta kepada Allah* dalam diri buah hati kita....

❓Indikatornya?
Perhatikan binar mata mereka.
Perhatikan raut wajah mereka.
Perhatikan sikap dan perilaku mereka.

Anak yang sering diberikan *bahasa cinta* oleh ayahbundanya, insyaAllah akan bertumbuh menjadi anak yang cerdas dan santun dalam berbahasa.

Bagaimana tidak? Karena pendengaran mereka dipenuhi dengan bahasa qurani...bahasa cinta. Karena Alquran adalah perkataan Allah yang diberikan untuk kita, hambaNya yang terpilih.

Dari pendengaran, turun ke hati. Itulah bahasa cinta. Itulah cahaya Alquran yang menjelma ke dalam setiap ucapan dan perilaku.

❓Bagaimana agar kita bisa konsisten melatih diri dengan ucapan-ucapan terpilih itu?

*Biasakan berdoa sebelum menyampaikan pesan ke anak*.  Coba renungi makna dan amalkan doa indah dari Nabi Ibrahim yang Allah abadikan di *surah Asy Syuara QS 26:83-85*.   Saya menamakannya *Doa Berkata Baik*.

Doa ini dahsyat. Berharap ucapan baik yang kita sampaikan membekas hingga ke generasi selanjutnya, dan membawa kita ke surga. Masya Allah.

Selamat merenung, bertobat dan bersungguh-sungguh berusaha *menjadi orangtua* yang setiap *ucapan dan nasihatnya dirindukan oleh buah hati* ,  sahabat.

Semoga Allah senantiasa membimbing hati, lisan dan perbuatan kita sebagai orangtua yang Allah ridhoi aamiin.

Allahu a'lam bishshawab.


Sesi diskusi

 1⃣

assalamualaikum
Nama: Dian
Asal: Subang

Pertanyaan:
Bagaimana menyampaikan pesan imani pada batita bun? selama ini saya baru sebatas membacakan surat pendek dan terjemahannya yg kadang dia pilih sendiri mau surat apa, dan  melakukan dialog iman secara sederhana.

trimakasih

Jawaban:
Wa'alaykumussalaam

Jadi diri sendiri aja mba. Sebagai *ibu yang dititipkan anak* oleh Allah.
Yakini kalau anak itu titipan Allah. Berarti Allah sertakan perangkat dan ilmu  yang dibutuhkan untuk mengasuh anak kita.
YAKINI bahwa Allah muliakan kita dg diberi kesempatan menjadi sosok yang akan *menumbuhkan rasa cinta  kepada Allah* dari jiwa anak.

Karena kita memang sosok penuh cinta, penuh rasa, padat emosi. Dari rahim kitalah, Allah pilih hadirnya buah hati

Resapi semua keistimewaan ini dulu

Hingga yang muncul pertama adalah RASA TENANG dan BAHAGIA.

Ketika kita ingin  menyampaikan pesan imani ke anak, akan muncul rasa syukur,

Ambil wudhu, ambil Alquran tilawah dulu. Lalu bertanya, "Ya Allah, saya akan sampaikan kalimatMu ke anak saya. Bimbing  hati, akal dan lidah saya ya Allah, apa yang Engkau inginkan aku sampaikan untuk bayiku? Kalimat apa yang Engkau inginkan didengar oleh telinga dan jiwa bayi/anak mungilku ini? Berikan aku petunjukku yang aku pahami dan bisa aku langsung jalankan."

Resapi dan nikmati RASA yang muncul.

Nanti Allah akan beri petunjuk lho. Entah bagaimana caranya. Pasti dengan cara khas bunda. Entah dari keinginan tilawah banyak. Lalu membacakan artinya. Atau mengingat kisah qurani terdahulu. Atau disuguhkan bacaan yang mendukung pesan yang 'ingin' kita sampaikan.

Untuk anak berusia 0-10 thn...penuhi imajinya dg surga, tempat ia berasal dan akan kembali. Gambarkan suasana surga.  Bagaimana caranya kembali ke surga . Semua ada ko di Alquran.
Sambungkan dgn keseharian.


Misal baca surah Al Kautsar.  Cerita ttg nikamt yang banyak, ttg telaga Al-Kautsar, ttg minuman yang bikin ga haus. Ketika anak minum stlh berkegiatan , cerita ttg kelak kamu akan minum dari telaga Kautsar yang gelasnya dpt ini, pelayannya adl Rasulullah lsg.....dan kisahkan syaratnya.  Apa yg hrs dia lakukan di dunia agar layak dpt minuman itu.

Ketika ttg memberi asi, cerita a ttg sungai susu di surga.
Kenalkan jahe dan minuman jahe,  pisang, kisahkan ttg sungai jahe dan pisang di surga .
Ketika makan kurma, cerita ttg pohon kurma di surga dan bagaimana cara menanam pohon kurma untuk kebun kita di surga..dgn membiasakan kalimat tasbih


Sungguh, ga sulit ko berkisah imani.

2/3 isi Alquran itu kisah.

Para ibu yang hrs meluangkan waktu untuk membaca Alquran dan artinya, membaca tafsir sederhana, cari hadits ttg surga , Alquran, cahaya masjid, shalat, baca buku siroh...kisahkan ttg peristiwa isra' mi'raj...apa saja isinya.

Itu saja isinya udah ttg masjid2, juga beberapa nabi utama dan sejarah bacaan dalam shalat.


Ko bisa tahu?

LUANGKAN DIRI KITA UNTUK BELAJAR AGAMA DEMI ANAK2...bukan untuk diri sendiri.
Jadi tiap mendapat ilmu agama, pastikan anak kita mendapatkan juga catatan ilmu itu..melalui LISAN kita.


Allahu a'lam ✅

Untuk batita, fokuskan juga melatihnya huruf Hijaiyah
 Mulai dari huruf Hijaiyah yang ada di namanya.
Pastikan ia berlatih mengucapkannya dg benar.

Tambahkan kosakata bahasa Arab yang dimulai dg huruf Hijaiyah itu dan kenalkan melalui sentuhan, gambar,  tunjukkan ayat yang membawa kosakata itu di  Alquran dll
Berdoalah ..di usia balitanya anak2 enjoy membaca Alquran sehingga maksimal usia 7 thn ia sudah terbiasa tilawah 1 juz sehari..

Jadi sebelum dia nanti  disibukkan  dengan kurikulum  sekolah di Indonesia  yang kebanyakan materinya ga bermanfaat bagi masa depannya,  penuhi jiwanya dgn kenikmatan tilawah Alquran



2⃣

Nama: hamba Allah
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengatasi pendidikan/cara mendidik yg secara tanpa disengaja turun menurun? Dan bagaimana cara mengatasi anak2 yg telah terpapar pendidikan yg turun menurun? Pendidikan yg turun menurun misalnya cara berbicara nya all tergesa2 intonasi tinggi emosional


Jawaban:
Ya tinggal di counter dengan lawannya...dengan nilai2 yang kita yakini kebaikannya.

Kan intinya amar ma'ruf nahi Munkar?

Bukan nahi Munkar amar ma'ruf?

Jadi, ganti dulu mindset kita...
*bagaimana cara memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik ke anak?*

Seberapa banyak amar ma'ruf yang kita paksakan dan biasakan di rumah?
Fokus dgn *CAHAYA yang bisa dan mampu kita beri ke keluarga*

Tak perlu habisi waktu dg mencatat dan mengingat2 begitu banyak kegelapan yang telah ada di keluarga.

 Ingat! *_kegelapan hanya akan hilang jika hadir CAHAYA_*.

Jadi, pastikan PORSI CAHAYA yang kita hadirkan  di keluarga harus lebih banyak dari kegelapan yang telah ada.

Dan semua ada tahapannya. Santai.

Begini ya . Untuk  membentuk karakter generasi FASTabiqul Khaiirat harus melalui 4 fase 'sederhana' yang membutuhkan waktu 15 tahun untuk membentuknya :

1. DIPAKSA
2. TERPAKSA
3. TERBIASA
4. LUAR BIASA

Tugas ortu tuh cuma menjaga agar fase 1-3 berjalan dg on track. Jika melenceng, tinggal kembalikan perlahan, banyak istighfar dan mohon pertolongan Allah.

Nanti Allah yang akan sempurnakan anak jadi LUAR BIASA.

Contoh:
Saya dari keluarga yang terbiasa berkata keras. Nada tinggi, mata melotot terbiasa judging. Dan terlalu banyak menggunakan akal dlm berkomunikasi, jadi less E-motion, less empathy. Ga paham agama. Dididik dg logika  ala barat dan sekolah umum.
Dan itu ga bisa sertamerta hilang. 32 tahun saya diasah seperti itu. Dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ketika mau menikah, saya *menerima kondisi saya dan keluarga* dulu, jadi saya gakan jadikan keluarga sebagai alasan saya sulit mendidik anak kelak. Saya syukuri nikmat mendapat keluarga terbaik versi Allah.
Ketika saya bersyukur, saya menemukan diri ini tersenyum. Saya menemukan bahagia karena ditempa Allah dg diberi keluarga terbaik seperti mereka.

Tahu dari mana sumber syukur itu?
Ketika akal saya bertanya ttg makna doa syukur yang ada di QS 46:15.  Ayat itu ga terima alasan *inner child* atau menyalahkan ortu/lingkungan atas segala yang kita terima.

Lalu Allah beri saya hikmah seperti itu.

Kemudian saya TERIMA kondisi diri sebagai wanita judes yang mau belajar jadi lebih lembut..

❓Bagaimana caranya?

📖Baca Alquran sesering mungkin. Paksa diri untuk perbaiki bacaan Alquran

Tahu ga, saya butuh waktu 14 tahun menikah untuk bisa merasakan getar di hati ketika saya membaca doa khatmil quran? Dan itu dimulai ketika anak2 terlihat enjoy dan berebutan saat kami khataman Qur'an bareng dan baca doa. Mereka memang dibekali kebiasaan untuk membaca artinya agar bisa meresapi isi doa. Tapi saya sebagai pengajar mereka bahkan baru tersentuh melalui sosok anak2 kami. Melihat raut wajah bersinar mereka dan penuh harap ketika membaca doa khatmil quran.. melihat raut rasa syukur di wajah mereka ketika sudah membaca Alquran sesuai perintah saya.
Can you imagine? Saya butuh 14 thn untuk bisa menemukan kebahagiaan bahwa hati saya bisa bergetar bahagia dan menangis ketika membaca doa itu?

Jika saya saat ini disebut sebagai *Bunda Bidadari* oleh mereka , itu karena kebaikan Allah, mereka terus berdoa agar saya tetap jadi bidadari bagi mereka.
Padahal saya masih tetap kualitas 'emak macan' hingga kini.😬😥😎.

Tapi saya positif dg segala cahaya yang ada di rumah

Saya YAKIN kalau setiap ayat Alquran yang kami paksakan baca di rumah, setiap kisah qurani dan siroh yang kami coba amalkan di rumah, adalah TABUNGAN CAHAYA bagi keluarga kami.
Maka, ketika muncul gangguan setan kalau betapa sulit mendidik anak, itu tanda kita kurang memberi makan cahaya untuk jiwa kita...tilawah alquran.


Coba deh ruqyah diri dan keluarga dengan konsisten mendengarkan Al-Baqarah Sampai selesai selama 7 hari berturut2.

Sabar ya jika kemudian merasa panas, sakit, diri atau  anak bawaannya mau  ngamuk,  ada sesuatu yang tidak biasa atau barang tidak atau yang aneh2...itu tanda ada  gangguan.

Bedakan antara budaya bicara  masing2 sukamu dgn kelembutan

Orang Arab aja kalau bicara kayak orang mau berantem ko hehe...

Tapi Alquran itu pelembut hati dan lidah. ..cobalah


3. Nama: hamba Allaah
Asal: surabaya

Pertanyaan: bagaimana mengobati luka batin anak jika orang tua terlanjur membentaknya. Bagaimana menunjukkan bahasa cinta kepada anak 12 bulan?
Terimakasih 😭


Jawaban:
Langsung bertobat, mohon ampun.  Istighfar itu menggugurkan dosa.
Lalu ortu memeluk mencium anak, jika anak sdh 2 thn ke atas,minta maaf. Sebutkan ibu mencintainya. Lalu peluk dia sembari  ibu tilawah Alquran.


Anak usia 0-2 thn itu butuh sentuhan fisik 100% yang disertai cinta. Masa paling seru ketika ngasih ASI.

Pastikan ga Nyambi ketika ngasih dia asi. Tapi kerahkan raga, pikiran dan jiwa untuk mengASIhi dia.  Banyak doa...banyak sentuh mata (doakan agar matanya suka baca Qur'an), doakan bibirnya yang jago nenen fasih tilawah Alquran, sentuh dahinya agar ia senang bersujud, sentuh pipinya agar bercahaya dg menjaga wudhu, usap ubun2nya berdoa agar dipenuhi dg cahaya Alquran dan dijaga dari fitnah zaman, usap telinganya doakan agar hanya mendengar yang baik2. Usap tulang punggungnya hingga kaki, doakan agar Allah kuatkan ia untuk mendirikan shalat, usap tangan dan kakinya.  Doakan semua kebaikan. Usap dadanya, minta Allah penuhi dadanya dengan cahaya Alquran ".

Dalam keseharian ketika dia bangun, peluk dia sembari mendoakan. Sentuh anak dg menatap matanya dan tersenyum, biasakan panggil nama dg sebutan  sayang. Misal  " 'Ulya kesayangan  Bunda, my little princess. Jadi bidadari ya nak di dunia dan akhirat. "

Usia 2-7 thn anak hrs puas bermain dgn tubuh ortu.

Pastikan ketika kita shalat atau tilawah, anak dekat dg kita.
Biarkan dia menempel erat ke ibu di setiap suasana.  Jangan dihalau atau dibilang anak manja dll...dia
Sedang menabung momen indah yang akan menguatkan jiwanya kelak


4⃣
Nama: NN
Domisili: Surabaya
Pertanyaan:
Bagaimana cara menyampaikan pesan2 tauhid kepada anak dengan kosakata lemah lembut semntara kita sering kali berkata yang pada anak bahkan kasar krn dipicu kesalahan anak atau pun disaat kondisi kita lagi capek ataupun sdg menyimpan kekesalan atau kemarahan pada yg lain.


Jawaban:
 Ortu menang harus  banyak dan sering bertobat.

Anak itu kan ga salah.

Yang salah itu kan orangtua  *memelihara amarah* di dalam hati  sehingga si jin yang bernama ammarah itu  tertarik dg kuat hingga tinggal di hati ortu

Coba praktekkan *doa istighfar* (pilih 1-3 doa istighfar yang plg cocok dg kondisi hati kita dari Alquran deh ).. baca sebanyak2nya..kalau saya suka baca 100x/doa..kalau masih emosi, 500x


Terus *baca dan resapi doa syukur nabi Muhammad Saw*  di *QS 46:15* . Resapi maknanya dan minta hikmah dari Allah. *Minta dibimbing agar jadi ortu yang pandai bersyukur dan lemah lembut ke anak*


Biasakan juga *berdoa mohon ucapan yang penuh hikmah dan lemah lembut*  dari nabi Ibrahim as di surah *QS 26:83-85*  Coba resapi maknanya....

*Biasakan jaga wudhu*  Wudhu itu air yang bercahaya. Api akan padam dg air.

.kalau ucapan baik  kita ingin kuat menghujam ke jiwa anak , harus rajin *bangun  tahajud dan tilawah Alquran dg Tartil*   . Baca arti surah Al Muzammil deh buat penjelasannya.

TENANG ya.  ga usah baperan.
Ortu itu emang manusia yang byk dosa. Tapi Allah memuliakan ortu dg diberi nikmat beristighfar dan dikaruniai anak yang rela memaafkan ortu dan rajin berdoa untuk ortu.

Mintalah karunia itu

Allahu a'lam
5⃣

Nama: Safira

Pertanyaan
Bunda Iin, mohon diberikan contoh2 kumpulan kosakata ‘lemah lembut’ utk anak usia balita dlm memberi pemahaman hal2 yg membahayakan karena biasanya akan selalu bilang itu2 saja, ‘jangan/tidak boleh krn bs bahaya’ kemudian menjelaskan apa bahayanya.


Jawaban:
Surga, syukur, isi surga ...itu bisa didapatkan kosakatanya di Alquran, di hadits2 terkait, di Asmaul Husna..
Beli deh buku ttg Asmaul Husna. Banyak ko buku eceran yang bagus ttg Asmaul Husna.  Ada kisah Alqurannya, Kisah nabinya, kisah ulamanya dan penjelasan ttg makna asma'ul husna itu.

Bacakan ayat yang ttg Asmaul Husna itu dan ajak anak main, untuk cari ayat itu bersama2...
.
.untuk anak usia 7 thnan cukup beri 1 ayat untuk mencari kosakata yang dimau ya.

Ga boleh ada kata jangan, kecuali untuk menjelaskan aqidah ..

Lagian kan kaidah muamalah itu semua boleh kecuali yang dilarang.

Kita fokus dg kebaikan apa yang DIBOLEHKAN dan DIANJURKAN oleh Allah. Dan apa PAHALANYA



Anak harus dipahamkan ttg pahala, balasan untuk kebaikan. Kenalkan surga, isi surga, apa bagian dari surga yang Allah turunkan ke dunia untuk kita pelajari dan makin cinta Allah. (misal 4  sungai surga yang Allah turunkan ke dunia, ini jadi bikin anak belajar ttg sungai, dan hadits nabi ttg wudhu di air sungai aja ga boleh berlebihan...ini ngajarin wudhu)


Ajarkan anak 4 area wajib  wudhu dan caranya   berdasarkan QS 5:6
.
Sampaikan kalau itu cara yang Allah ajarkan. DNA kalau berwudhu, pahalanya nanti tubuhnya  bercahaya. Tiap berwudhu sedang menabung cahaya yang akan jadi tiket agar bisa menyeberangi jembatan Sirothol Mustaqim dg selamat

.pokoknya  fokus cerita ttg surga dan cara kita menabung cahaya di dunia agar mudah kembali ke surga nanti

Allahu a'lam

Untuk anak balita, alihkan ke kegiatan yang aman.. ketika menemukan dia sdg dekat2 yang membahayakan ..


 6⃣
Nama: Mega
Pertanyaan:

Bagaimana menumbuhkan fitrah belajar anak di setiap tahap usianya, terutama usia balita? Mohon contoh kegiatan2 yg bisa dikerjakan bersama Ananda. Jazakillah


Jawaban:
Duh ini kajiannya bisa beberapa sesi sendiri😂.
.intinya mah
0-2 fokus tuh ibu dengan anak. Gada sambi dengan ngerjain tugas RT, apalagi onlenan. Itu ciri ibu yang gatau keistimewaan jadi busuk. Jadi ia terjebak dengan jeratan setan.  Menghilangkan momen menabung cahaya di jiwa anak dan menggantikannya dg menikmati 'cahaya gelap' dari hape😎. maaf ya kalau saya tegas.  Tapi saya ga suka dan bersedih untuk ibu yang tega mengabaikan bayinya ketika menyusui. Masa menyusui itu hanya 2 thn, itupun bukan kewajiban kita. Tapi jadi HAK PREROGATIF seorang wanita yang melahirkan anak. Waktunya hanya 2 tahun, lalu mengapa mau direnggut dengan sekedar cahaya dari gadget yang begitu murah? Saya bersedih untuk bagi2 yang menderita itu 😭..

Itu adalah momen plg baik untuk membiasakan anak enjoy tilawah Alquran.  Harusnya ibu memurojaah atau menghafal ketika menyusui . Atau berdoa  byk..
Beri kesempatan ayah memandikan anak, mewudhukan  dan mendoakan anak setiap hari

Usia 2-7 ayah dan ibu itu harus seimbang perannya.  Ayah beri kesempatan memandikan anak , bermain LBH lama dg anak,shalat dan tilawah di sisi anak, memasak untuk keluarga, mengajak anak shalat di masjid,

Usia 7-10  gender yang sama. Kenalkan sifat 2 khas  dan kerja wanita/pria di rumah dan sosial..

Anak diajarin tanggung jawab urusan rumah sblm dia belajar/main ke luar rumah. Ga boleh keluar rumah sblm selesai tugas aqidah (tilawah, hafalan, shalat) dan tugas rumah tangga.

Usia 9  anak udah nyuci baju sendiri/keluarga. Anak laki disuruh belanja dan masak untuk keluarga. Karena itu semua tugas lelaki.

Anak cewek dibekali keterampilan untuk urus diri sendiri dan membuat rumah  nyaman untuk dia pakai bermain/belajar. sepanjang hari

10-14 bersilang gender. Ayah-anak cewek, ibu-anak cowok. Beri tugas sosial. Kerjabakti atau rapat RT/DKM mesjid  anak laki jadi wakil.  Arisan ibu2 atau pengajian ibu2 anak cewek jadi wakil

Contohnya?

Sekarang Ulya 11 thn. Dia biasa bertugas menyuguhkan makanan untuk santri2 dan tamu2 yang hadir. Dia  wajib atur waktu belajar/mainnya agar ga melupakan tugas rumahnya

Dia jadi wakil saya untuk byk hal.


Silmi laki2 12 thn dilibatkan dlm organisasi ayahnya. Sebulan  sekali dia diberi tugas untuk membaca Alquran di depan jamaah kajian bapak2.

Saya banyakin jalan dg silmi agar dia paham kebutuhan wanita. Jadi saya juga ga boleh 'malu2in' kalau jalan ama  anak abege kek dia🤭.

Kira2 spt itu
Materi
*MENJADI SAHABAT BAGI ANAK*

Bersama
Ibu Titik Poejiati
_Founder Komunitas Orangtua Bahagiakan Anak_

🍂🌷🍂🌷🍂🌷🍂🌷🍂

Ayahbunda..
Dalam rangka menjadi sahabat bagi anak,  beberapa hal yg bisa dijadikan perhatian orangtua :

1. *Ayah dan bunda menjadi sahabat sejati*.
(Dg segala byk kriteria,  atau pengertian diatas.. Silahkan diambil yg telah dipahami dg baik)

Ayah dan bunda saling mudah sharing, empati, tdk saling menjelekkan,  tdk membuka aib pasangan, saling membutuhkan- mendukung-mencintai, dll
(Jika tdk bisa keduanya.. Salah satu, misal : Ibu menjadi sahabat bagi ayah.. Insyaa Allah suatu hari menular. Aamiin)

2. *Jadilah teladan.*
Show in force didepan anak-anak,  bagaimana ayah dan bunda saling mendukung dan membantu.

3. *Memahami Anak* dengan mengenali potensi dan fitrah nya.
Dibalik kekurangan anak, sejatinya disitupulalah kita akhirnya menemukan kelebihan nya. Mata telinga dan hati kita sebisa mungkin belajar mengenali potensi anak. Dan secara fitrah anak adalah benih yg tumbuh menjadi tanaman. Kita harus memastikan ia tumbuh sesuai fitrahnya.. Penuh iman,  pembelajar, ingin tahu tinggi,  dst..

4. *Berkomunikasi dengan baik* (materi kulwapp sebelumnya ya).
Salahsatunya dengan menjadi pendengar yg baik.
Telinga kita diciptakan lbh byk (sepasang=2) daripada mulut (hanya satu),  secara fitrah harusnya kita byk mendengar dulu (menggali data)  baru berbicara.

4. *Saling memberi kepercayaan*.
Beri kepercayaan pada anak bahwa ia bisa melakukan suatu hal.
Dan dilain waktu,  Anak pun memberikan kepercayaan pada orangtua untuk melakukan sesuatu.
Anak akan belajar memilah mana yg harus ia selesaikan sendiri dan harus mempercayakan pada orangtua utk menyelesaikan nya.
Begitupula orangtua.

🍂🌷🍂

*Tips betah menjadi sahabat bagi anak*

1. Yakini bahwa *kita juga membutuhkan anak untuk menjadi sahabat kita*. Bahkan teman(sahabat) kita kala kita menua.

2. Sesungguhnya Menggembirakan anak-anak akan menjadikan *Orangtua pun sehat lahir dan batin*. Karena emosi itu menular. Anak yg Gembira akan menggembirakan sekitarnya.

3.  *Tenang saat menanam dan merawat*.
Anak ibarat tanaman.., Bismillah insyaa Allah esok ada waktunya panen. Smg panen kebaikan.

4. *Sabar dalam proses* negosiasi. Karena kepercayaan sahabat itu hadir setelah teruji.

Semangat membangun peradaban
Semangat menjadi orangtua dan sahabat bagi anak-anak kita..


 Penanya 1: Bunda Muslimah

Assalamualaikum

Alhamdulillaah kami hidup dengan dikaruniai 4 anak masih kecil - kecil

Anak pertama : kelas 4 SD
Anak kedua : kelas 3
Anak ketiga : kelas 1

Anak keempat : 2 tahun 8 bulan.

Saya mengalami kesulitan bersahabat dengan anak ketiga.

Sebab kemandirian yang belum terwujud, dengan banyaknya pekerjaan rumah dan sekolah, terkadang saya kirang sabar menghadapinya.

Gimana cara menjalin komunikasi dan membesarkan hatinya bahwa ia mampu mandiri.

Terima kasih

Jawaban:
Wa alaikumussalam bunda muslimah..
 Begini bunda, saat kita merasa kesulitan , mungkin kali ini kesulitan bersahabat, sebenarnya bunda sudah selangkah lebih maju. Artinya, bunda mengenali/ identifikasi apa yang sedang terjadi. Bahwa ada kesulitan yang bunda alami. Sekali lagi , bunda merasa ada kesulitan, Bukan anak yang berkesulitan.
Ananda masih umur sekitar 6-7 tahunan ya.. masih sangat lekat-lekatnya terus membuat bonding. Jika tadi dikatakan bunda kurang sabar, mungkin bunda sedang lelah. Coba bunda take a rest sebentar. Istirahat walau hanya dengan sekedar Tarik nafas panjang. Dan datangilah anak saat kita telah siap kembali.
Berbagi peranlah dengan suami, mungkin akan sedikit membantu, missal bila tidak ada pengasuh yang membantu dirumah. Dan saat anak yang besar sudah longgar , selepas pulang sekolah ataupun sudah selesai pekerjaan rumah, bisa diminta untuk membantu.
Sabar ya bun.. Ini hanya hal kreatifitas saja. Kreativitas bagaimana memanage waktu, menyelesaikan pelerjaan rumah namun tetap waras, alias tetap rileks dan tenang. Bunda latihan terus control emosi, cukup makan minum dan bergizi.
Semangat bun..

lalu bagaiman cara menjalin komunikasi nya ? mudah insyaa allah bun... Apalagi masih kelas 1 ya.. banyakin ngobrol ya bun, bercerita, dan melawak/ bercanda gurau dengan anak
bunda masih ingat topik apa terakhir kali bercanda dengan nya ?
Disinilah bonding atau kelekatan itu terbentuk. urusan kemandirian, itu hal bonus saja.. insyaa allah dimudahkan ya. aamiin

Penanya 2 : Bunda Nita

1. Bunda..saya ingin menanyakan bagaimana caranya membuat anak terbuka pada orang tua? Apabila sudah terlanjur ada ada hal yg dirahasiakan misalnya hp dipassword, tidak mau terbuka
masalah teman dsb, bagaimana solusinya..
Padahal sebelum punya hp sudah ada perjanjian bahwa digunakan untuk kebaikan dan tidak melupakan waktu ibadah dan belajar..
Anak saya yg ke 2 umur 11 th orangnya santai sekali,
seperti tidak ada target dalam prestasi belajar dan ibadah.. selalu yg dilihat adalah teman saya ada yg lebih jelek dari saya dsb.. bagaimana caranya untuk menumbuhkan semangatnya?

2. Bagaimana menghadapi suami yg terlalu keras dan disiplin pada anak yg memungkinkan anak terpaksa mengikuti perintah orang tua, bukan  karena kesadaran..dan membuat anak takut untuk terbuka

3. Apakah benar cara memotivasi anak dg menunjukkan kelemahan dirinya dg tujuan supaya kelemahan tsb disadari dan bisa diperbaiki?

Jawaban:
pertanyaan pertama.🌱
Bagaimana membuat anak terbuka ? Insyaa Allah mudah bunda. Jawabannya adalah, seberapa jaug kelekatan yang kita bangun bersamanya. Lekat atau bonding disini buka temporal ya bun.. tetapi sepanjang waktu. Baik ayah maupun bunda.
Berbicara HP, adanya atau hadirnya membersamai anak, harus sesuai kebutuhan. Amat salah besar jika untuk dimiliki. Sebaiknya dipinjami. Ada aturan nya. Baiklah bila terlanjur bagaimana? Sudah lebih baik ya…, bunda tadi mengatakan ada perjanjian. Sehingga untuk menariknya kembali saat dilanggar tentu mudah. Mudah ya bun… jika sudah dipasword  yg sblmya petrjanjian tdk boleh dipassword.. brarti tinggal mengambil kembali.
Namun masalahnya berikutnya, bukan sekedar mengambil kembali masalah selesai. Yang harus diadakan adalah .. Lalu apa yang diadakan sebagi penggantinya. Silahkan cukupi anak dengan berbagai keahlian. Walau akhirnya orangtua harus menghadirkan fasilitas. Temani berenang, olahraga, Membaca, menonton film, jalan2 traveling dan lain-lain. Karena ini adalah kebutuhan anak. Semangat ya bun. Usia 11 tahun adalh masa ditumbuhkan kepercayaan dirinya dan dibutuhkannya dukungan sekitar atas prestasi-prestasinya.
Satu lagi, jangan dilupakan penuhi kebutuhan psikisnya dengan sentuhan2. Usapan di punggungnya, kalimat motivasi dan banyak ngobrol/bersenda gurau bersama.

pertanyaan kedua 🌱
Bagaimana menghadapi suami yg terlalu keras dan disiplin pada anak yg memungkinkan anak terpaksa mengikuti perintah orang tua, bukan  karena kesadaran..dan membuat anak takut untuk terbuka
Hehe…
Seru ya bun pertanyaannya.. Ini sudah bab yang berbeda ya. Bagaimana menghadirkan sakinah dirumah. Tetapi tidak mengapa, semoga bermanfaat ya.
Bismillah. Bunda, Kadangkala seorang suami itu tampil sesuai kebutuhan. Kadangkala ya.. Sososk qowamnya itu otomatis muncul. Dilandasi karena tanggung jawab sebagao kepala keluarga, menjaga amanah yang ada agar tetap terkontrol, tidak ada yang terpeleset jauh dari nilai-nilai utamanya agama. Namun kadangkala ada yang masih ada salah / kurang dalam bab komunikasinya. Ini lah seni mengasuh. Yang banyak ayah masih harus belajar lagi. Tetapi sekali lagi, tidak semua ya..
Disinilah peran kita, Ibu yang ketika kita sudah bisa show dalam mendidik, semua aman, ayah akhirnya tidak perlu turun tangan. Dalam hal ini, pandai-pandainya kita sebagai istri memadu padankan peran. Antara menjaga konsistensi pendidikan yang diinginkan dan keharmonisan keluarga.
Saat masih ada para suami yang disiplin menegakkan aturan main. Dibalik ini, sebenarnya kita bersyukur. Tinggal disuatu kesempatan bisa ikutan mengajak suami untuk ikut parenting misalnya, atau mendengarkan ceramah parenting lewat audio juga bisa.
Suatu saat pasti ada perubahan. Sejalan kita para ibu terus berbenah kreatif dalam memadu padankan peran. Semoga sebagian penjelasan saya yg tersirat bisa dipahami ya bun. Semangat membersamai anak-anak juga suami.

untuk pertanyaan ketiga 🌱, Mohon maaf, bisa diperjelas lagi pertanyaannya ya bunda.  Untuk yg ini belum bisa dijawab.
mgkn bisa lebih dijelaskn dengan contoh ..


Penanya 3: Authia


Bagaimana kiat melatih kesabaran supaya tidak menunjukkan rasa marah kpd anak kita secara langsung?

Jawaban:
Salam bunda Auhia..
Bunda pernah ingin marah ya bun.. Konteksnya apa dulu bun.. Dan ananda usia berapa tahun ?
Sayangnya, data nya belum lengkap ya. Karena sesuangguhnya anak-anak juga membutuhkan pendidikan mengenal juga mengelola berbagai macam emosi. Mungkin kapan-kapan bisa jadi judul kulwapp di sesi lain ya.. hehe..
Artinya Bila memang bunda ingin marah kepada anak karena memang ia salah, silahkan… Karena itu semua adalah ekspresi. Jangan sampai anak tdk mengenali bahwa ada sesuatu yang salah disana. Tinggal bagaimana bahasa marahnya saja, yang perlu latihan.
Nah, bila memang unsur yang memang sering lepas control marah nya adalah kita. Mudah bun… Bunda tinggal Tarik nafas dulu sebelum marah ya… sekali tarikan nafas panjang kadang cukup. Jika kurang, silahkan ditambah lagi. Coba ya bun… Rahasianya adalah: minimal bunda ada jeda 1-2 detik untuk BERFIKIR hendak BERKATA APA. Marah, sedih, kecewa itu juga anugerah ya bun.. tetapi kapan kita mengekspresikannya pada waktu dan suasana yg tepat disertai bahasa komunikasi yang tepat.

Biasanya sangat sulit kita marah pada anak balita ya. hangat-hangat nya belajar emosi, lebih pada mengenal berbagai emosi, bila untuk anak usia tersebut.
Semangat ya bun…

Sebagai seorang anak, kita wajib berbakti kepada kedua orang tua. Berbakti kepada kedua orang tua termasuk perintah Allah. Allah bahkan mengaitkan hak berbuat baik kepada kedua orang tua dengan hak penyembahan kepada-Nya. Berbakti kepada orang tua adalah salah satu amalan yang paling dicintai Allah. Sebaliknya, durhaka kepada keduanya termasuk dosa yang paling besar. Lantas, apa saja yang termasuk sikap durhaka kepada orang tua? Mari simak artikel berikut agar kita dapat menjauhi sikap durhaka kepada orang tua. 

1. Tidak hormat dan tidak menghargai orang tua 
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (Q.S. Al-Isra': 23).
Jika berkata "Ah" saja dilarang, apalagi jika seseorang membentak dan berkata kasar kepada orang tuanya. 
Sikap durhaka kepada orang tua yang pertama ialah tidak hormat dan tidak menghargai orang tua. Beberapa sikap tersebut antara lain membentak orang tua dengan perkataan yang buruk, menghardik, mengeraskan suara di atas keduanya, memanggil kedua orang tua dengan nama tanpa panggilan penghormatan seperti "Bapak" atau" Ibu", dsb. 

2. Membangkang perintah dan larangan orang tua
Membangkang perintah dan larangan orang tua termasuk sikap durhaka kepada orang tua. Selama perintah dan larangan orang tua tidak terdapat kemaksiatan kepada Allah dan pelanggan terhadap syariat-Nya, seorang anak wajib taat pada orang tuanya. 
Firman Allah Ta'ala, "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengn Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." (Q.S. Luqman: 15).

3. Tidak melaksanakan kewajiban sebagai seorang anak dan tidak bersyukur kepada orang tua 
Seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya tidak pernah melaksanakan kewajibannya, seperti berbakti kepada orang tua dengan apa saja yang mampu ia kerjakan dan sesuai dengan kemampuannya. Wujud bakti dapat dilaksanakan antara lain dengan cara memberi makanan dan pakaian kepada orang tua, merawat dan mengobati penyakit orang tua, menghilangkan madzarat dari keduanya,  mengalah untuk kebaikan keduanya, dll.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Seorang anak tidak bisa membalas ayahnya, kecuali ia menemukan ayahnya menjadi budak, kemudian ia membelinya, dan memerdekakannya." (Muttafaq Alaih). 
Sementara sikap durhaka yang terkait dengan tidak bersyukur kepada orang tua tampak dari sikap anak yang tidak pernah berterima kasih dan tak pernah merasa puas atas apa yang sudah orang tua berikan padanya. 
Allah Subhanallahu wa Ta'ala berfirman, "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapak, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu." (Q.S. Luqman: 14).

4. Memutus hubungan silaturahmi dengan orang tua, keluarga atau teman keduanya
Sikap durhaka anak kepada orang tua yang selanjutnya adalah memutus hubungan silaturahmi dengan orang tua, keluarga atau teman keduanya. Tak jarang saat anak sudah sukses dan berlebihan dari segi materi, ia menjadi lupa diri sehingga mengabaikan dan bahkan memutus hubungan silaturahmi dengan orang tua. Anak tersebut juga berpotensi memutuskan hubungan silaturahmi dengan keluarga dan teman orang tua. Sebab, ia merasa tidak membutuhkan orang lain yang tidak memberikan keuntungan baginya. 
"Sesungguhnya bakti terbaik ialah hendaknya seorang anak tetap menyambung hubungan keluarga ayahnya setelah ayahnya menyambungnya." (H.R. Muslim). 

5. Tidak melaksanakan hak-hak orang tua saat keduanya sudah meninggal dunia
Ada beberapa kasus anak yang berbakti kepada orang tuanya saat keduanya masih hidup, namun ia melupakan orang tuanya ketika keduanya sudah tiada. Berbakti kepada orang tua menjadi kewajiban seorang anak, bahkan saat kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Ada empat hal yang bisa dilakukan anak untuk berbakti kepada orang tua saat salah satu atau keduanya sudah tiada. 
Salah seorang dari kaum Ashar datang kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kemudian berkata, "Wahai Rasulullah, apakah aku masih mempunyai kewajiban bakti kepada orang tua yang harus aku kerjakan setelah kematian keduanya?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Ya ada, yaitu empat hal: Mendoakan keduanya, memintakan ampunan untuk keduanya, melaksanakan janji keduanya, memuliakan teman-teman keduanya, dan menyambung sanak famili dimana engkau tidak mempunyai hubungan kekerabatan kecuali dari jalur keduanya. Itulah bentuk bakti engkau kepada keduanya setelah kematian keduanya." (H.R. Abu Daud). 



Al-Mulk berarti kerajaan. Banyak muslim yang menghafal surat Al-Mulk karena keutamaan surat ini. Di dalam surat ini, Allah memberikan petunjuk untuk kehidupan dunia dan akhirat. Karena keagungan maknanya, Rasulullah pun selalu membaca surat Al-Mulk sebelum beliau tidur malam. Sebenarnya, apa keutamaan menghafal surat Al-Mulk? Simak ulasannya berikut ini. 

Kisah Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam tentang alam kubur
Rasulullah Shallallahu' Alaihi wa Sallam pernah berkisah tentang alam kubur. Suatu ketika, seorang sahabatnya mendirikan kemah di sebuah tempat. Akan tetapi, sahabat tersebut tidak tahu bahwa tanah di bawah kemahnya adalah kuburan.
Sayup-sayup, ia mendengar suara orang yang sedang membaca surat Al-Mulk. Suaranya sangat merdu dan syahdu. Sahabat Rasulullah mendengarkannya dengan penuh keheranan.
Saat Rasulullah datang, sahabat itu menghampiri beliau dan berkata, "Aku mendengar suara seseorang membaca surat Al-Mulk dengan sangat jelas di dalam kubur."
Rasulullah menjawab sambil tersenyum, "Surat itulah yang menghalangi dan menyelamatkan dari siksa kubur."
Ternyata orang yang di dalam kubur itu semasa hidupnya selalu menjaga bacaan Al-Qur'an, terutama membaca dan menghafal surat Al-Mulk.

Allah akan menyelamatkan orang-orang yang membaca dan menghafalkan Surat Al-Mulk dari siksa kubur
Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Setelah meninggal dunia, manusia akan memasuki alam kubur. Di dalam kubur, manusia tidak bisa mengelak dari pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir. Manusia juga akan merasakan nikmat dan siksa kubur.
Abdullah bin Ubaid bin Umar mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda bahwa saat seseorang yang telah meninggal dunia dikuburkan, ia bisa mendengar langkah kaki pengunjung yang datang dan pergi. Ketika itulah, si mayat akan mendengar suara berbicara. Ia bingung suara siapakah itu. Ternyata itu adalah suara kuburnya yang sedang berbicara.
"Kasihan engkau, wahai anak Adam! Bukankah engkau telah duperingatkan tentang aku. Sempitku, huru-haraku, dan ulat-ulatku. Maka, apakah yang kamu persiapkan untukku?"
Dalam sabdanya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyebutkan bahwa salah satu surat di dalam Al-Qur'an yang bisa menyelamatkan manusia dari siksa kubur adalah surat Al-Mulk. Orang-orang yang semasa hidupnya selalu membaca, menghafalkan, merenungkan, dan mengamalkan isinya, niscaya Allah akan menyelamatkan orang tersebut dari siksa kubur.

Maka, mari kita senantiasa menjaga dan mengamalkan Al-Qur'an, salah satunya dengan membaca dan menghafal surat Al-Mulk. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang diselamatkan Allah dari siksa kubur, aamiin.




Nabi Khidir adalah salah seorang Nabi yang memiliki keistimewaan berupa luasnya ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Nabi Khidir mempunyai ilmu tentang yang gaib, yaitu sesuatu hal yang disampaikan Allah kepadanya dan tidak diketahui manusia lainnya. Hal inilah yang membuat Nabi Musa bertekad untuk berguru kepada Nabi Khidir. Kisah Nabi Khidir yang mengajarkan hikmah kepada Nabi Musa terangkum dalam Al-Qur'an surat Al-Kahfi ayat 60-82. 

Nabi Musa merasa menjadi yang paling pandai
Dari Ubay bin Ka'ab, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, "Pada suatu ketika Musa berbicara di hadapan Bani Israil, kemudian ada seseorang yang bertanya, 'Siapakah orang yang paling pandai itu?' Musa menjawab, 'Aku.'
Dengan ucapan itu, Allah mencelanya. Sebab Musa tidak mengembalikan pengetahuan suatu ilmu kepada Allah. Kemudian, Allah mewahyukan kepada Musa, 'Sesungguhnya Aku memiliki seorang hamba yang berada di pertemuan antara laut Persia dan Romawi, hamba-Ku itu lebih pandai daripada kamu!'

Allah memerintahkan Nabi Musa untuk menemui Nabi Khidir
Musa bertanya, 'Ya Rabbi, bagaimana caranya agar aku bisa bertemu dengannya?' Maka dijawab, 'Bawalah seekor ikan yang kamu masukkan ke dalam suatu tempat, dimana ikan itu menghilang, maka disitulah hamba-Ku itu berada.'
Kemudian, Nabi Musa pergi bersama seorang pelayan bernama Yusya' bin Nun. Mereka berdua pergi sambil membawa ikan di sebuah tempat. Karena kelelahan, keduanya beristirahat di sebuah batu besar. Tiba-tiba, ikan tersebut melompat ke laut dengan cara yang aneh. Pelayan Nabi Musa lupa mengabarkan kepada Nabi Musa akan hal tersebut. Saat Yusya' bin Nun mengingatnya, keduanya pun kembali ke tempat semula. Disana mereka bertemu dengan seseorang (Nabi Khidir).

Nabi Khidir mengganggap Nabi Musa tidak akan bisa bersabar untuk mengikutinya
Nabi Musa berkehendak mengikuti Nabi Khidir agar bisa mempelajari ilmunya.
"Musa berkata kepadanya, 'Bolehkah aku mengikutimu agar engkau mengajarkan kepadaku (ilmu yang benar) yang telah diajarkan kepadamu (untuk menjadi) petunjuk?'  " (Q.S. Al-Kahfi: 66).
Nabi Khidir menganggap Nabi Musa tidak akan bisa bersabar mengikuti Nabi Khidir. Sebab, Nabi Musa belum mempunyai cukup pengetahuan tentang sesuatu hal.
"Dia menjawab, 'Sungguh, engkau tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana engkau akan dapat bersabar atas sesuatu, sedang engkau belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?'  " (Q.S. Al-Kahfi: 67-68).
Namun, Nabi Musa mengatakan bahwa InsyaAllah ia akan bersabar dan tidak menentang Nabi Khidir dalam urusan apapun. Nabi Khidir pun akhirnya mengizinkan Nabi Musa mengikutinya dengan syarat Nabi Musa dilarang bertanya mengenai apapun yang dilakukan Nabi Khidir sampai ia sendiri yang menerangkannya.

Nabi Khidir melubangi sebuah perahu
Nabi Musa pun mengikuti Nabi Khidir hingga mereka naik ke sebuah perahu. Tiba-tiba Nabi Khidir melubangi perahu tersebut. Nabi Musa merasa heran dan bertanya mengapa Nabi Khidir melubangi perahu tersebut. Nabi Khidir berkata bahwa Nabi Musa memang tidak bisa bersabar mengikutinya. Nabi Musa meminta maaf akan sesuatu yang ia lupakan.
"Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika keduanya menaiki perahu lalu dia melubanginya. Dia (Musa) berkata, 'Mengapa engkau melubangi perahu itu, apakah untuk menenggelamkan penumpangnya? Sungguh, engkau telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar.'  " (Q.S. Al-Kahfi: 71).

Nabi Khidir membunuh seorang pemuda
Setelah Nabi Musa meminta maaf atas kekhilafannya, Nabi Khidir mengizinkan Nabi Musa kembali mengikutinya. Saat mereka berjalan, keduanya bertemu dengan seorang pemuda. Nabi Khidir lantas membunuh pemuda tersebut. Merasa heran dengan perbuatan Nabi Khidir, Nabi Musa pun menegurnya. Nabi Khidir kembali berkata bahwa Nabi Musa memang tidak akan bisa sabar mengikutinya. Nabi Musa pun tertunduk malu dan berkata jika ia bertanya suatu hal lagi setelah ini, maka ia berjanji tidak akan mengikuti Nabi Khidir.
"Maka berjalanlah keduanya, hingga ketika keduanya berjumpa dengan seorang anak muda, maka dia membunuhnya. Dia (Musa) berkata, 'Mengapa engkau bunuh jiwa yang bersih bukan karena dia membunuh orang lain? Sungguh, engkau telah melakukan sesuatu yang sangat munkar.' " (Q.S. Al-Kahfi: 74).

Nabi Khidir membangun sebuah rumah yang hampir roboh
Nabi Khidir dan Nabi Musa kembali berjalan. Saat keduanya mendapati sebuah rumah yang hampir roboh, Nabi Khidir membangun kembali rumah tersebut. Nabi Musa kembali berkomentar. Nabi Khidir pun mengatakan bahwa itu adalah perpisahan antara dirinya dan Nabi Musa.
"Maka keduanya berjalan, hingga ketika keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka berdua meminta dijamu oleh penduduknya, tetapi mereka (penduduk negeri itu) tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dinding rumah yang hampir roboh (di negeri itu), lalu dia menegakkannya. Dia (Musa) berkata, "Jika engkau mau, niscaya engkau dapat meminta imbalan untuk itu." (Q.S. Al-Kahfi: 77).

Nabi Khidir menjelaskan maksud perbuatannya yang dianggap janggal oleh Nabi Musa
"Adapun perahu itu adalah milik orang miskin yang bekerja di laut, aku bermaksud merusaknya, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang akan merampas setiap perahu. Dan adapun anak muda (kafir) itu, kedua orang tuanya Mukmin, dan kami khawatir kalau dia akan memaksa kedua orang tuanya kepada kesesatan dan kekafiran. Kemudian kami menghendaki, sekiranya Tuhan mereka menggantinya dengan (seorang anak lain) yang lebih baik kesuciannya daripada (anak) itu dan lebih sayang (kepada ibu bapaknya). Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim di kota itu, yang di bawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampau dewasa dan keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan menurut kemauanku sendiri. Itulah keterangan perbuatan-perbuatan yang engkau tidak sabar terhadapnya." (Q.S. Al-Kahfi: 79-82).


Setiap muslim wajib mengimani enam rukun iman. Salah satunya adalah qada dan qadar. Beriman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin bahwa Allah Subhanallahu wa ta'ala memiliki kehendak, keputusan, dan ketetapan terhadap semua makhluknya. Qada dan Qadar biasa disebut dengan takdir Allah. Keduanya merupakan satu kesatuan. Namun, sebenarnya apa sih perbedaan antara qada dan qadar? Berikut ulasannya yang diolah dari berbagai sumber. 

1. Qada adalah ketentuan, kehendak, dan kemauan Allah Subhanallahu wa ta'ala sedangkan Qadar adalah perwujudan dari kehendak Allah. 
Qada adalah ketetapan semua makhluk secara global sementara qadha adalah rincian ketetapan global tersebut atau ketetapan adanya makhluk tertentu setelah terpenuhinya syarat-syarat. 
Allah Subhanallahu wa ta'ala berfirman, "Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran (takdir) yang tertentu." (Q.S. Al-Hijr: 21).
Lebih lanjut, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah ta'ala ialah pena, kemudian Allah berfirman kepadanya, 'Tulislah.' Pena berkata, 'Tuhanku, apa yang harus saya tulis?' Allah berfirman, 'Tulislah takaran (takdir) segala sesuatu hingga hari kiamat." (H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi). 

2. Qada bersifat qodim (lebih dahulu ada) sedangkan qadar bersifat hudust (baru). 
Qada sudah ditetapkan Allah sejak zaman ajali, sementara qadar adalah ketetapan Allah untuk sesuatu yang terjadi saat ini. 
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatih sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)." (Q.S. Al-An'am: 59).
Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam kepada Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu, "Hai anak muda, aku ajarkan beberapa kalimat kepadamu, jagalah Allah (hukum-hukum-Nya) niscaya Allah menjagamu, jagalah Allah niscaya Allah berpihak kepadamu, jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan maka mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa jika umat bersatu untuk memberi manfaat kepadamu, maka mereka tidak bisa memberi manfaat kepadamu dengan sesuatu apa pun, kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Jika mereka bersatu untuk memberi madzarat kepadamu, maka mereka tidak dapat memberi madzarat kepadamu dengan sesuatu apa pun, kecuali sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Pena telah diangkat, dan lembaran telah kering." (H.R. At-Tirmidzi). 

3. Qada adalah ketetapan Allah yang tidak dapat diubah, seperti jodoh, kelahiran dan kematian. Sementara qadar merupakan ketetapan Allah yang bisa berubah dengan ikhtiar, doa dan tawakkal. 
Allah Subhanallahu wa ta'ala berfirman, "Dan kalian tidak dapat menghendaki kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam." (Q.S. At-Takwir: 29).
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya penciptaan salah seorang dari kalian dikumpulkan dalam perut ibunya selama empat puluh hari dalam bentuk nuthfah (sperma), kemudian berubah menjadi 'alaqah (segumpal darah) selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi mudhghah (sepotong daging) selam empat puluh hari, kemudian malaikat dikirim kepadanya kemudian malaikat tersebut meniupkan ruh padanya, dan malaikat tersebut diperintahkan empat hal, menuliskan rizkinya, menuliskan ajalnya, menuliskan amal perbuatannya ia celaka, atau bahagia. Demi Dzat yang tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, sesungguhnya salah seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni surga, hingga ketika jaraknya dengan surga cuma satu lengan tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan penghuni neraka, dan ia pun masuk neraka. Sesungguhnya salah seorang dari kalian pasti mengerjakan amal perbuatan penghuni neraka, hingga ketika jaraknya dengan neraka cuma satu lengan tiba-tiba ketetapan berlaku padanya kemudian ia mengerjakan amal perbuatan penghuni surga kemudian ia masuk surga." (H.R. Muslim).


Setiap wanita muslim tentu bercita-cita meraih ridha Allah dan masuk ke dalam surga-Nya kelak. Wanita muslim yang masuk ke dalam surga akan menjadi ratu para bidadari surga. Maka, untuk meraih kesuksesan akhirat berupa surga hendaklah kita menjadikan figur empat wanita penghulu surga sebagai panutan. Mereka adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Muhammad, Khadijah binti Khuwailid dan Asiah binti Muzahim, istri Fir'aun. Lantas, apa saja ciri-ciri wanita penghuni surga yang bisa kita teladani? Berikut ulasannya. 
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam menyatakan: "Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191). 
Berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam di atas, ada beberapa ciri wanita penghuni surga, yaitu:
1. Wanita yang menjalankan sholat lima waktu
Wanita muslim yang menegakkan sholat wajib lima waktu, terutama apabila dijalankan tepat waktu, adalah ciri pertama wanita penghuni surga. Sholat adalah tiang agama sekaligus sebagai benteng diri dari perbuatan keji dan munkar. Sholat juga merupakan amalan yang pertama kali dihisab. Jika sholatnya baik, maka InsyaAllah baik pula seluruh amalannya.

2. Wanita yang berpuasa di bulan Ramadhan
Wanita yang berpuasa di bulan Ramadhan adalah ciri kedua wanita penghuni surga. Berpuasa di bulan Ramadhan adalah wajib bagi setiap Muslim. 

3. Wanita yang menjaga dirinya
Ciri wanita penghuni surga yang ketiga adalah wanita yang menjaga dirinya.  Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud).

Berikut ulasan hadits di atas:
a. Wanita yang apabila dipandang menyenangkan
- Wanita muslim diperbolehkan berhias asal tidak berlebihan. Berhias dan mempercantik diri di hadapan suami adalah sebaik-baiknya perbuatan yang dianjurkan. 
- Hendaknya istri berusaha tidak bermuka masam di depan suaminya, memberi senyum dan pelayanan terbaiknya. 
- Istri yang menyenangkan pandai memilih kata-kata yang baik dan dapat menjaga perasaan suaminya, sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah bertutur kata yang baik atau diam." (Muttafaqun alaihi).

b. Wanita yang apabila diperintah suaminya, ia mentaatinya
- Berusaha ta’at kepada suami selama hal tersebut bukan ketaatan dalam hal bermaksiat kepada Allah. 
- Tidak menentang suami dengan kata-kata yang kasar, jika pendapat istri berbeda dengan pendapat suaminya.

c. Saat suami pergi, istri akan menjaga dirinya
- Tidak memasukkan orang yang bukan mahram ke dalam rumah tanpa izin suami. 
- Keluar rumah dengan meminta izin suami terlebih dahulu agar suami merasa dihargai dan mendatangkan keberkahan dalam keluarga. 
- Tidak menyebarkan rahasia keluarga dan aib serta rahasia di ranjang  antara suami dan istri, karena dikhawatirkan akan mendatangkan fitnah bagi keduanya.

4. Wanita yang taat pada suaminya
Ciri keempat wanita penghuni surga adalah wanita yang taat pada suaminya. Wanita seperti ini senantiasa introspeksi diri saat ia melanggar ketaatan pada suaminya dan bersegera meminta maaf apabila melakukan kesalahan. Sebab, ia khawatir jika suaminya belum ridha padanya. 
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.” (HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy-Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287).
Lebih lanjut, Allah Ta'ala berfirman, "Jika sampai Nabi menceraikan kalian, mudah-mudahan Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian, muslimat, mukminat, qanitat, taibat, 'abidat, saihat dari kalangan janda ataupun gadis." (At-Tahrim: 5)
Dalam ayat di atas disebutkan beberapa ciri istri yang shalihah, yaitu:
a. Muslimat: wanita-wanita yang ikhlas (kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala), tunduk kepada perintah Allah Ta'ala dan perintah Rasul-Nya.
b. Mukminat: wanita-wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala. 
c. Qanitat: wanita-wanita yang taat. 
d. Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka, selalu kembali kepada perintah (perkara yang ditetapkan) Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam walaupun harus meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka.
e. 'Abidat: wanita-wanita yang banyak melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala (dengan mentauhidkannya karena semua yang dimaksud dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Qur'an adalah tauhid, kata Ibnu Abbas Radhiallahu 'Anhu).
f. Shoimat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-Jami' li Ahkamil Qur'an, 18/126-127, Tafsir Ibnu Katsir, 8/132)

5. Wanita shalihah yang meninggal dunia dalam keadaan suaminya ridha padanya
Ciri terakhir wanita penghuni surga adalah mendapatkan keridhaan suaminya saat ia meninggal dunia. Segala hal yang dilakukan istri untuk suaminya sebaiknya diniatkan karena Allah agar mendapat ridha Allah dan ridha suami. 
Dalam hadits Nabi yang diriwayatkan Ummu Salamah Radhiallahu ‘Anha, ia berkata bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, "Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854).
Ridha disini bermakna rasa puas suami atas pelayanan istri selama berumah tangga dengannya. Hal ini terlihat dari istri yang benar-benar melaksanakan kewajiban terhadap suaminya dengan baik, sehingga mendatangkan keridhaan suami.



Haji dan umrah adalah mengunjungi Baitullah dengan niat menunaikan ibadah karena Allah. Setiap muslim yang rindu menapakkan kaki di tanah suci, tentu mempunyai harapan untuk berhaji atau umrah. Nah, agar kamu lebih paham mengenai haji dan umrah, yuk simak 3 perbedaan haji dan umrah berikut.

1. Hukum Haji dan Umrah
Haji adalah kewajiban yang diberikan Allah kepada setiap Muslim yang mampu. Firman Allah Ta'ala, "Mengerjakan ibadah haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah." (Q.S. Ali Imran: 97).
Sedangkan ibadah umrah adalah sunnah yang dianjurkan. Allah Ta'ala berfirman, "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah." (Q.S. Al-Baqarah: 196).

2. Waktu Pelaksanaan Haji dan Umrah
Waktu pelaksanaan ibadah haji adalah pada waktu-waktu tertentu. "(Musim) haji itu (pada) bulan-bulan yang telah dimaklumi (ialah bulan Syawal, Dzulkaidah dan Dzulhijjah). Siapa yang mengerjakan (ibadah) haji dalam (bulan-bulan) itu, maka janganlah dia berkata jorok (rafas), berbuat maksiat dan bertengkar dalam (melakukan ibadah) haji. Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai akal sehat!" (Q.S. Al-Baqarah: 197).
Sementara ibadah umrah dapat dilakukan kapan pun sepanjang tahun. Sebab, tidak ada rukun wukuf di Arafah yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah.

3. Rukun Haji dan Umrah
Haji mempunyai empat rukun, yaitu ihram, thawaf, sa'i, dan wukuf di Arafah. Jika salah satu dari keempat rukun tersebut tidak dikerjakan maka hajinya tidak sah. Sedangkan umrah mempunyai tiga rukun, yaitu ihram, thawaf, dan sa'i. Umrah tidak sempurna kecuali dengan ketiga rukun tersebut.
Rukun haji dan umrah yang pertama adalah ihram. Ihram adalah niat masuk ke salah satu dari dua ibadah, haji dan umrah disertai dengan mengenakan pakaian tidak berjahit dan mengucapkan talbiyah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa bertalbiyah hingga matahari terbenam, maka pada sore itu ia diampuni." (H.R. Ibnu Taimiyah).
Selanjutnya, rukun haji dan umrah yang kedua adalah thawaf. Thawaf ialah berjalan mengelilingi sekitar Ka'bah sebanyak tujuh kali.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Thawaf di sekitar Baitullah adalah seperti shalat, hanya saja kalian boleh bicara di dalamnya. Maka barangsiapa berbicara, hendaklah ia tidak bicara kecuali dengan baik." (H.R. At-Tirmidzi).
Kemudian rukun haji dan umrah yang ketiga adalah sa'i. Sa'i ialah berjalan di antara Shafa dan Marwa pulang-pergi dengan niat ibadah.
Firman Allah ta'ala, "Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian dari syi'ar Allah." (Q.S. Al-Baqarah: 158).
Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, "Kerjakan sa'i, karena Allah mewajibkan sa'i kepada kalian." (H.R. Ibnu Majah, Ahmad, dan Imam Syafi'i).
Sedangkan rukun haji yang keempat, yaitu wukuf di Arafah, tidak termasuk rukun umrah. Hakikat wukuf ialah hadir di tempat yang bernama Arafah sesaat atau lebih dengan niat wukuf sejak setelah Dhuhur tanggal 9 Dzulhijjah hingga subuh tanggal 10 Dzulhijjah.
Sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, "Haji adalah Arafah." (H.R. At-Tirmidzi dan Ahmad).




Rambut adalah pelindung organ kepala sekaligus mahkota bagi pemiliknya. Namun, berbagai masalah yang menyerang rambut bisa membuat seseorang menjadi tidak percaya diri. Salah satunya adalah rambut rontok. Agar masalah rambut rontok teratasi dengan baik dan rambut terawat sehat, yuk intip 3 cara mengatasi rambut rontok yang dikutip dari buku "99% CASSH" berikut:

1. Pahami penyebab kerontokan
Memahami penyebab kerontokan rambut adalah salah satu cara mengatasi rambut rontok. Jika kita tahu penyebabnya, maka kita dapat menghindarinya agar rambut kita tetap sehat terawat.
- Stres
Stres dapat menyebabkan kerontokan rambut. Cegah stres yang berlebihan dengan menghindari penyebab rasa cemas. Perbanyak beribadah dan melakukan aktivitas yang dapat menghilangkan stres.
- Radiasi dan pemakaian obat-obatan yang terlalu keras saat menjalani pengobatan.
- Hamil dan melahirkan
Saat hamil, pemenuhan kebutuhan oksigen berpusat pada janin sehingga pasokan oksigen untuk rambut menjadi berkurang dan mengakibatkan rambut rontok. Namun, beberapa bulan setelah melahirkan kondisi rambut akan kembali seperti semula.

2. Perhatikan nutrisi yang diperlukan agar rambut tetap sehat
Tubuh kita memerlukan berbagai nutrisi agar tetap sehat. Begitu pun rambut. Perhatikan kecukupan nutrisi berikut ini untuk mencegah rambut rontok:
- Air
Cukupi kebutuhan cairan sebanyak delapan gelas per hari agar rambut tetap lembab, lembut dan bersinar.
- Protein
Protein berfungsi memperkuat helaian rambut agar tidak rontok dan mencegah agar ujung rambut tidak bercabang. Konsumsi makanan yang terbuat dari kedelai, seperti tahu dan tempe. Selain itu, pemenuhan protein tinggi juga bisa didapat dari susu, yoghurt, kerang, udang, ikan, dan telur.
- Mineral
Beberapa mineral penting seperti zat besi, magnesium, silica, dan betakaroten berperan dalam menjaga kesehatan rambut. Mineral tersebut dapat kita temukan dalam berbagai produk sampo.
Adapun pemenuhan zat besi dari makanan bisa diperoleh dari daging merah dan sayuran berwarna hijau tua. Zat besi berperan dalam membawa oksigen ke rambut dan memberikan warna (pigmentasi) yang sehat pada rambut. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan rambut tampak kusam.
- Vitamin
Penuhi kebutuhan vitamin, seperti vitamin A, B (B-6, B-12 dan folat) dan C. Vitamin A yang berperan untuk menjaga kesehatan kulit kepala, terdapat pada sayuran berwarna cerah.
Sedangkan Vitamin B berperan membawa oksigen ke rambut, melembabkan rambut dan mencegah agar rambut tidak bercabang. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan rambut rapuh (mudah rontok) dan sulit tumbuh kembali setelah mengalami kerontokan. Vitamin B-6 terdapat pada ikan salmon, kentang, pisang, dan sereal gandum. Vitamin B-12 terdapat pada makanan laut, keju, dan susu kedelai. Untuk sumber folat bisa didapatkan dari bayam, brokoli, kacang panjang, dan kedelai.
Lebih lanjut, Vitamin C bermanfaat untuk pertumbuhan dan warna rambut serta memperlancar sirkulasi darah. Vitamin C bisa didapat dari buah-buahan seperti jambu biji, jeruk, dan tomat.
- Zinc
Zinc berfungsi untuk memperbaiki kerusakan jaringan rambut, meningkatkan pertumbuhan rambut, dan membantu persebaran kelenjaran minyak di seluruh kulit kepala. Banyak produk sampo yang mengandung zinc yang dapat kita jumpai di pasaran. Makanan yang mengandung zinc antara lain kerang, kepiting, daging ayam dan daging kalkun.

3. Lakukan tips penjagaan rambut
Untuk mencegah rambut rontok, lakukan beberapa tips berikut:
- Rambut rontok perlu perhatian ekstra pada akar rambut. Ada baiknya bubuhkan tonik pada akar rambut setiap selesai keramas.
- Jangan mengikat rambut saat tidur karena akan membuat rambut sulit bernafas.
- Hindari penggunaan hairdryer. Saat rambut basah, sisir rambut dengan sisir yang bergigi jarang.


Nikah adalah syariat islam dan sunnah Nabi. Nikah bertujuan membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah untuk memperoleh keturunan di jalan yang diridhai Allah. Untuk mencapai tujuan dalam pernikahan tersebut, hendaknya para calon pengantin memperhatikan rukun-rukun nikah. Agar pernikahan sah dan diharapkan penuh berkah, mari simak beberapa rukun nikah yang dikutip dari buku Ensiklopedia Muslim berikut:

1. Wali
Rukun nikah yang pertama adalah wali. Wali utama adalah ayah kandung wanita yang akan menikah. Jika tidak ada ayah kandung, maka perwalian bisa diwakilkan kepada kerabat terdekat dan seterusnya yang sesuai dengan urutan dari ahli waris wanita. Perwalian juga bisa diwakilkan kepada orang bijak dari keluarga wanita atau pemimpin setempat.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada nikah kecuali dengan wali." (Diriwayatkan semua penulis Sunan).

Ada beberapa hukum-hukum wali yang harus diperhatikan, yaitu:
- Laki-laki, baligh, berakal sempurna dan merdeka (bukan budak).
- Laki-laki yang hendak menikahi wanita hendaknya meminta izin wali sang wanita, yaitu ayah kandungnya atau menanyakan wanita tersebut kepada walinya jika wanita tersebut janda dan walinya bukan ayah kandungnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Janda lebih berhak terhadap dirinya daripada walinya dan gadis itu harus dimintai izin, dan izinnya adalah diamnya." (H.R. Imam Malik).
- Perwalian wali yang dekat tidak sah dengan keberadaan wali yang lebih dekat. Misal, tidak sah perwalian saudara seayah dengan keberadaan saudara kandung.
- Jika seorang wanita meminta kedua kerabatnya menikahkan dirinya, lalu keduanya menikahkan wanita tersebut dengan dua laki-laki yang berbeda, maka wanita tersebut dinikahkan dengan laki-laki yang lebih dahulu. Jika akad dilaksanakan pada waktu yang sama, maka pernikahan wanita dengan kedua laki-laki tersebut batal.

2. Dua orang saksi
Rukun nikah yang kedua yaitu dihadiri dua orang atau lebih saksi dari laki-laki Muslim yang adil.
Allah berfirman, "Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kalian." (Q.S. Ath-Thalaq: 2).
Lebih lanjut, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Tidak ada nikah kecuali dengan wali dan dua orang saksi yang adil." (H.R. Al-Baihaqi dab Ad-Daruquthni).

Berikut hukum-hukum bagi dua orang saksi:
- Saksi nikah harus dua orang atau lebih.
- Kedua saksi tersebut harus adil. Adil bermakna orang tersebut harus menjauhi dosa-dosa besar dan sebagian dosa-dosa kecil. Orang fasik yang melakukan zina, minum minuman keras atau memakan harta riba tidak sah menjadi saksi nikah.
- Jumlah saksi disunnahkan diperbanyak pada zaman sekarang sebab semakin sedikit orang dengan sifat adil saat ini.

3. Shighat Akad Nikah
Rukun nikah selanjutnya adalah Shighat Akad. Shighat Akad adalah ucapan yang dikatakan calon suami atau wakilnya pada saat akad nikah.
Ucapan wali, "Aku nikahkan engkau dengan anak putriku yang bernama si Fulanah." Kemudian calon suami mengatakan, "Aku terima pernikahan anak putrimu denganku."
Shighat Akad mempunyai hukum-hukum, diantaranya:
- Kesamaan antara suami dan istri. Maksudnya, baik suami dan istri adalah orang yang merdeka (bukan budak) dan berakhlak mulia.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Jika telah datang kepada kalian orang yang kalian ridhai akhlaknya dan agamanya, maka nikahkanlah dia (dengan anak putri kalian). Jika tidak, maka terjadi fitnah di bumi dan kerusakan besar." (H.R. At-Tirmidzi).
- Wakalah (mewakilkan)
Calon suami boleh mewakilkan siapapun dalam akad. Sementara bagi calon istri, maka walinya yang melangsungkan akad pernikahan.

4. Mahar
Rukun nikah yang terakhir adalah mahar. Mahar adalah sesuatu yang diberikan laki-laki kepada perempuan untuk menghalalkan keduanya sebagai suami-istri.
Allah Ta'ala berfirman, "Dan berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kalian nikahi) ." (Q.S. Al-Baqarah: 237).

Hukum-hukum mahar antara lain:
- Mahar disunnahkan mudah
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Wanita yang paling besar berkahnya ialah wanita yang paling mudah (murah) maharnya." (H.R. Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baihaqi).
- Mahar disunnahkan ditentukan bentuknya dan boleh dengan sesuatu yang mubah yang lebih dari seperempat dinar
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Carilah mahar kendati cuma cincin dari besi." (Muttafaq Alaih).
- Mahar adalah tanggungan calon suami saat akad dan menjadi wajib ketika suami menggauli istrinya
Abu Daud dan An-Nasai meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memerintahkan Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu anhu memberi sesuatu kepada Fatimah sebelum berhubungan dengannya.  Ali bin Abu Thalib berkata, "Aku tidak mempunyai apa-apa." Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Mana baju besimu?" Ali bin Abu Thalib Radhiyallahu anhu pun memberikan baju besinya kepada Fatimah sebelum berhubungan dengannya.
- Jika suami menceraikan istrinya sebelum menggaulinya, maka separuh mahar tidak wajib dibayarkan dan suami hanya berkewajiban membayar separuhnya.
Allah Ta'ala berfirman, "Jika kalian menceraikan istri-istri kalian sebelum kalian bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kalian sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kalian tentukan itu." (Q.S. Al-Baqarah: 237).
- Jika suami meninggal dunia setelah akad dan sebelum menggauli istrinya, maka istri berhak mewarisinya. Istri juga berhak mendapatkan maharnya secara utuh, jika maharnya sudah ditentukan. Namun, jika maharnya belum ditentukan, maka istri berhak mendapatkan mahar sebesar wanita yang selevel dengannya dan ia menjalani masa iddah sepeninggal suaminya. Hal ini karena Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memutuskan seperti itu.


Cerita Kuliah Kerja Nyata (KKN) beberapa orang mahasiswa di Desa Penari menjadi viral dan menghebohkan masyarakat. Kabarnya banyak hal-hal ghaib yang dialami para peserta KKN. Selain itu, dua diantara tiga orang yang terlibat cinta segitiga dikabarkan melakukan perbuatan yang melanggar norma dan menyimpang dari aqidah islam. Hal tersebut berujung pada hilangnya nyawa. Sebenarnya bagaimana islam memandang fenomena ghaib di sekitar kita? Yuk, simak pembahasannya dalam artikel berikut.
Fenomena mempercayai hal-hal mistis rupanya sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Masyarakat Jawa percaya dengan hal-hal yang berbau klenik, kejawen dan ghaib seperti penanggalan weton, mengkeramatkan keris dan benda-benda pusaka serta percaya angka, hal-hal atau perbuatan tertentu yang bisa mendatangkan kesialan dan bermakna sesuatu.
Sejatinya, mempercayai adanya makhluk halus merupakan salah satu rukun iman, yaitu percaya adanya malaikat Allah. Namun, kepercayaan tersebut hendaknya tidak dimaknai dengan merendahkan diri di hadapan jin dengan cara menggantungkan sesuatu pada jin, seperti memberi sesajen pada tempat yang dianggap keramat, membaca mantra-mantra syirik untuk meminta pertolongan atau memberikan tumbal seperti cerita di Desa Penari.
"Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat." (QS. Al-Jinn:6).
Meminta pertolongan dan berlindung pada jin (syetan) termasuk syirik. Sebab, Allah lah sebaik-baiknya pelindung. Allah yang menciptakan jin (syetan). Mereka sebenarnya lemah, tapi akan bertambah kuat jika ditakuti dan disembah.
"Jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui"(QS. Fushilat: 36).
Katakanlah: “Ya Tuhanku aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan Setan.
Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku" (QS. al-Mukminun: 97–98).
Dalam hadits dinyatakan, "Jangan kamu mengucapkan ‘celaka setan’. Karena ketika kamu mengucapkan kalimat itu, maka setan akan membesar, hingga dia seperti seukuran rumah. Setan akan membanggakan dirinya, ‘Dia jatuh karena kekuatanku Namun ucapkanlah, ‘Bismillah’ karena jika kamu mengucapkan kalilmat ini, setan akan mengecil, hingga seperti lalat. (HR. Ahmad 21133, Abu Daud 4984).
Ath Thawawi mensyarah (menjelaskan hadits ini): Rasulullah melarang hal itu, karena ucapan itu akan membuat setan bangga, dia menyangka kecelakaan itu disebabkan diri setan, padahal sejatinya bukan darinya. Namun datang dari Allah. Dan Nabi memerintahkan untuk menggantinya dengan ucapan ‘Bismillah..’ sehingga  setan tidak mengganggap bahwa kecelakaan itu darinya dan dia memiliki peran dengannya" (Musykil al-Atsar, 1/346).
Rasulullah mengajarkan doa kepada umatnya untuk berlindung kepada Allah dari gangguan jin (syetan). “Barangsiapa yang singgah di suatu tempat lantas ia mengucapkan “a’udzu bi kalimaatillahit taammaati min syarri maa kholaq” (Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakanNya)”, maka tidak ada sama sekali yang dapat memudhorotkannya sampai ia berpindah dari tempat tersebut” (HR. Muslim no. 2708).
Maka, kisah KKN di Desa Penari memberikan pelajaran berharga bagi kita umat islam untuk lebih berhati-hati agar tidak terjerumus pada kesyirikan. Banyak budaya warisan leluhur yang tak jarang menyimpang dari nilai-nilai akidah islam. Meminta pertolongan pada jin (syetan) adalah salah satu bentuk syirik. Syirik termasuk dosa besar.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa)  yang selain (syirik)  itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar." (Q.S. An-Nisa: 48).
Wallahua'lam bish shawab.



Anak-anak yang kecanduan game dan HP serta paparan pornografi ada dimana-mana. Bullying terjadi hampir di setiap sekolah dan lingkungan. Jebakan narkoba yang menjerumuskan pun ada di tempat-tempat yang tidak kita duga.

Bagaimana dengan pemudanya? Minuman keras, narkoba,  pergaulan bebas, penyimpangan seksual, tawuran, hingga penculikan dan pemerkosaan telah menghiasi headline surat kabar, TV, dan media online. Hati orangtua mana yang tak kembang kempis menyaksikan degradasi moral ini.

Lantas, bagaimana menyiapkan anak agar memiliki fondasi keimanan yang kokoh dan tak mudah tergerus arus zaman? Simak pembahasannya dalam KulWap Parenting

*"Menyiapkan Generasi Peradaban Akhir Zaman"*

*bersama Hani Fatma Yuniar*,
*Kontributor Rubrik Sakinah, Penulis Buku*

Catat tanggalnya ya:
🗓️*Jum'at, 11 Oktober 2019*
🕘 *09.00 WIB*
🏠 *Grup Wa "Shalih & Smart Parents"*
📱 *Info 0895620071123*

KulWhap ini Free ya. Yuk, ajak Ayah Bunda yang lain ikutan.
Oleh: Miftahul Jannah, MPsi. (Psikolog)




Fakta Bullying

Bullying menjadi pelanggaran hak anak yang tertinggi sepanjang tahun 2019, khususnya di bidang pendidikan.
67% kasus bullying terjadi di jenjang SD, 13.5% jenjang SMP, 16.2% jenjang SMA, 3.3% perguruan tinggi.

Peringkat tertinggi kasus bullying:
1. kekerasan psikis (anak dituduh mencuri, ejek mengejek di dunia maya)
2. kekerasan fisik (pengeroyokan, pemukulan)
3. kebijakan yang tidak berpihak pada anak (pelanggaran oleh anak dengan sanksi yang mempermalukan, dikeluarkan dari sekolah, tidak diizinkan ikut ujian, tidak diberi surat pindah).
4. kekerasan seksual.
Ada pula kasus bullying yang dilakukan anak terhadap guru.

Apa itu Bullying?
Bentuk-bentuk  perilaku  kekerasan  dimana  terjadi pemaksaan  secara  psikologis  ataupun  fisik  terhadap  seseorang  atau  sekelompok orang  yang lebih “lemah”  oleh  seseorang  atau  sekelompok  orang yang (merasa) lebih “kuat”.

Apa saja bentuk bullying?
#Mengejek, menindas
#Ada yang berkuasa, ada yang tertindas, terus menerus
#Sikap pelaku meremehkan
#Melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan
#Kondisi di mana seseorang/sekelompok orang menindas orang atau kelompok lain, menyakiti, menzhalimi
#Mencela
#Melecehkan
#Perbuatan tidak menyenangkan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain secara terus-menerus

Bentuk-bentuk Bullying:
✅ Direct Bullying: pelaku ‘menyerang’ korban secara langsung di tempat terbuka.
✅ Indirect Bullying: isolasi sosial terhadap korban atau tidak melibatkan korban dalam kelompok sosial.

Ciri-Ciri Unik Bullying:
✅ Ada perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban.
✅ Ada niat untuk menimbulkan penderitaan (perasaan terancam, takut) atau rasa sakit.
✅Perilaku itu dilakukan berulang kali.

Pihak-pihak yang terlibat pada peristiwa Bullying:
✅Bully atau pelaku
✅Victim atau korban
✅Bystander atau saksi mata

Dampak Bullying:
✅Bullying akan menyebabkan agresi lebih jauh.
✅Korban merasa tertekan karena pelaku  menguasai  korban.
✅korban  mengalami kesakitan fisik  dan  psikologis,  kepercayaan  diri yang  merosot,  malu,  trauma, merasa sendiri,  serba  salah  dan  takut.
✅Korban bullying bukan hanya akan terganggu proses pendidikannya, tetapi juga kesehatan  fisik dan mentalnya.
 ✅Bahkan pada kasus ekstrim mereka dapat memutuskan melakukan suicide agar terbebas dari bullying.

Apabila dibiarkan,  pelaku bullying akan  belajar  bahwa  tidak ada  risiko  apapun  bagi  mereka  bila  mereka  melakukan  kekerasan,  agresi  maupun mengancam.  Ketika  dewasa,  pelaku memiliki  potensi lebih  besar  untuk menjadi  pelaku  kriminal  dan  akan  bermasalah dalam  fungsi  sosialnya.

Dimana Bullying bermula?
#Orangtua yang menerapkan pengasuhan otoritarian/otoriter berpotensi memunculkan anak yang menjadi korban dan pelaku bullying
#Orangtua yang over protective berpotensi memunculkan anak yang menjadi korban bullying/ tidak bisa membela diri

Bentuk Bullying yang dilakukan orang tua:
✅Terus menerus memberi label negatif kepada anak: nakal, tidak patuh, tidak nurut, tidak bisa diatur, tidak solih.
✅Mengancam anak dengan tujuan mendapat kepatuhan: Kalau nggak ngabisin maemnya nggak diajak jalan-jalan, kalau nggak belajar sepedanya dibuang.
✅Mengancam anak untuk memainkan emosi anak atau membuat anak takut: kalau nggak nurut mama nggak sayang lagi, kalau nggak mandi mama pukul.
✅Memberi hukuman fisik kepada anak untuk mendapat kepatuhan dari anak.

Penanganan Bullying di Sekolah:
# Pihak yang harus paling aware terhadap perilaku bullying di sekolah adalah guru.
# Para guru harus dilatih agar peka terhadap gejala perilaku bullying pada anak didiknya, apakah ada perilaku mengejek, diskriminasi yang dilakukan seorang/ sekelompok anak kepada anak lain.
# Latih korban agar berani mengatakan tidak/ melawan bully
# Latih bystander agar berani melapor dan memberi kesaksian.
Berikan pendampingan kepada pelaku bullying, karena pelaku bullying umumnya memiliki masalah yang dibawa dari rumah.

Oleh: Fadila Hanum, penulis komik anak islami Tarbiyah Jinsiyah





Materi Pengantar

PORNOGRAFI
PELECEHAN SEKSUAL
LGBT

Kita tidak bisa menutup mata dari kenyataan bahwa anak-anak kita sedang di ujung tanduk dari 3 bahaya diatas.

Kondisi saat ini, beberapa fakta yang terjadi adalah:

1. Markas Besar Polri mencatat ada 236 kasus pelecehan seksual terhadap anak yang terjadi pada Januari hingga Mei 2019

2. Plt Asisten Deputi Perlindungan Anak Dalam Situasi Darurat dan Pornografi Kementrian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak RI Sumbono menyampaikan, 97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi

3. Menjadi korban hanyalah bagian kecil dari kejadian yang dialami anak di dunia pornografi. Bagian besarnya justru mereka juga jadi penikmat pornografi. Ini sangat mengerikan. Harian Radar Bogor melansir bahwa situs pornografi anak di Indonesia melibatkan 18.747 anak.

4. Predator anak lebih leluasa mengincar korban lewat media sosial dan game online yang mudah diakses anak-anak lewat handphone yang diberikan cuma-cuma oleh para orangtua

Sedikit dari banyak fakta diatas sudah sepantasnya membuat kita para orangtua sekuat daya mencari cara: APA YANG BISA KITA LAKUKAN UNTUK MELINDUNGI ANAK-ANAK KITA?

Ayah Bunda, perkenalkan saya Fadila Hanum. Seorang ibu rumah tangga yang sama cemasnya dengan ayah bunda semua. Saya pernah 5 tahun mengabdi sebagai guru di sebuah sekolah dasar Islam terpadu. Disana kami dengan rutin mengadakan pelatihan khusus untuk anak-anak tentang konsep diri dan bagaimana melindungi diri sendiri dari berbagai kejahatan seksual.

Sebuah tamparan yang keras sekali saya rasakan saat saya sudah merasa mengambil bagian dalam pembentengan generasi masa depan di sekolah, tiba-tiba mendengar fakta di dekat rumah saya, ada kasus 5 anak laki-laki yang melakukan pelecehan seksual terhadap seorang anak perempuan. Juga kasus 4 anak laki-laki yang beradegan intim layaknya suami istri. Laki-laki. Ya kesemuanya laki-laki.

Saya gemetar dan menangis seketika. Begitu hebatnya bahaya ini mengancam. Apa yang bisa saya lakukan? Apakah cukup andil saya hanya di sekolah? Atau bahkan kemudian mengajak para orangtua di sekitar rumah untuk sadar dan ambil bagian dalam perubahan?

Ayah bunda, seperti yang kita ketahui bersama, Islam begitu lengkap mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk didalamnya mengatur hubungan dan adab-adab antar manusia sejak dini. Salah satunya adalah tarbiyah jinsiyah.

Apa itu tarbiyah jinsiyah?

Tarbiyah Jinsiyah adalah pendidikan seks dalam Islam. Anak-anak harus diberi tahu tentang seksual dengan cara yang benar. Bukan dibiarkan. Dibiarkan akan berbahaya, sebab cepat atau lambat anak akan mengalami dorongan seksual tanpa tahu bagaimana menghadapinya. Bila ia bertanya pada orang yang salah, bahaya jadinya. Maka orangtua harus turun tangan mendidik anaknya.

Point-point apa saja yang harus diajarkan dalam Tarbiyah Jinsiyah?


Sesi Diskusi:

Bunda2, Insyaallah 2 jam ke depan disini kita sama2 belajar untuk memahami sebuah materi yang berangkat dari kegelisahan saya pribadi dan saya yakin ini juga kegelisahan kita semua, yang memiliki anak2, adik2, keponakan2, dan semua anak yang kita kenal.

Kegelisahan atas apa yang detik ini sedang mengancam mereka. Apakah itu?

Pornografi. Pelecehan seksual. LGBT. 3 ancaman yang begitu dekat dan nyata. Ada di sekeliling kita.

97 persen anak-anak Indonesia di usia 9-17 tahun sudah terpapar dengan pornografi. Ini berkorelasi dengan meningkatnya akses anak-anak terhadap dunia teknologi dan informasi terutama lewat gadget yang ada dalam genggaman anak-anak kita.

Masih ingat kasus di Bogor? Anak-anak bikin video porno. Innalillahi. Ini artinya apa bunda2? Artinya anak-anak tidak lagi menjadi korban pornografi tapi juga penikmat dan pelaku pornografi.

Saya sendiri memiliki fakta mengerikan di dekat rumah. 4 anak laki-laki kepergok melakukan hubungan layaknya suami istri. Ya semuanya laki-laki dan maaf sampai melakukan hubungan lewat d*b*r

Kabar lain, ada tetangga selang 5 rumah dari rumah saya yang baru pindah kesini. Cowok dewasa 2 orang. Baru beredar kabar kalau mereka pasangan gay. Innalilahi. Ini belum ada keputusan dari pihak ketua RT tindak lanjut apa yang akan dilakukan.

Bicara pelecehan seksual, belum lama ini, telah dijatuhi hukuman kebiri bagi predator anak yang melakukan pelecehan seksual kepada 9 anak.

Apakah hukuman itu cukup? Bagaimana dengan  nasib anak-anak korban  pelecehan seksual?

Menurut bunda Elly Risman, trauma yang menimpa anak-anak korban pelecehan seksual adalah deelay trauma. Trauma yang tertunda. Setelah mereka dilecehkan kelihatannya langsung bisa ceria seperti tidak ada apa-apa. Tapi di kemudian hari, trauma itu muncul saat ia remaja atau dewasa. Saat ia mengenal suka dan seks.

Fakta berikutnya, 9 dari 10 predator anak-anak adalah korban predator seks saat ia masih kanak-kanak. Sebuah siklus mengerikan yang bersinggungan dengan kelainan seks bernama LGBT. Ya, kelainan menyukai sesama jenis itu adalah penyakit yang menular.

Kalau dulu orangtua kita sering berkata, lebih susah menjaga anak perempuan daripada anak laki-laki. Sebaliknya detik ini, justru terbalik. Mungkin lebih sulit menjaga anak laki-laki salah satunya dari incaran predator anak.

Fakta2 mengerikan seputar pornografi, pelecehan seksual, dan LGBT yang ada tentu tidak cukup waktu jika kita jabarkan semua disini.

Intinya kita semua sadar anak2 kita sedang dalam ancaman serius. Dan kita para orangtua mau tidak mau harus memegang kendali untuk dapat menyelamatkan mereka.

Tapi kita tidak sendiri. Kita selalu yakin ada Allah. Yang akan memberi kita petunjuk dalam membimbing anak2 kita semua. Petunjuk yang telah ada telah lengkap yaitu agama kita: Islam.

Dunia barat sudah lebih dulu terancam generasi mudanya, dengan ciri khas mereka yaitu seks bebas. Kemudian mereka meramu solusi yang disebut pendidikan seks untuk anak. Fokus pendidikan seks ala barat adalah seks yang sehat dan aman (safe sex) Misalnya bagaimana cara mencegah kehamilan, bagaimana pacaran sehat.

Apalagi barat menganut sistem liberal termasuk bebas menampakkan aurat, bebas pacaran, dll.

Bagaimana dengan kita? Apakah tepat jika kita mengadopsi cara orang barat untuk mengajarkan anak2 tentang pendidikan seks?

Jawabannya, tidak! Karena Islam memiliki cara yang yakin lebih baik. Pendidikan dalam Islam adalah pendidikan yang menyeluruh. Mulai dari adab, fiqih, akhlak dan seterusnya. Di dalamnya terdapat pendidikan khusus tentang seksualitas. Tarbiyah jinsiyah.


Pendidikan seks dalam Islam.

Tarbiyah jinsiyah mengacu kepada pendidikan akhlak dan adab yang berlandaskan keimanan kepada Allah. Sesuai syariat yang telah disebut secara rinci di Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah.

Menurut Ustadz Budi Ashari, tarbiyah jinsiyah seperti halnya pendidikan lain, memerlukan waktu dan tahapan. Bukan sebuah penjelasan singkat yang tiba-tiba.

Misalnya untuk hukuman bagi para pezina tidak pas bila kita jelaskan pada anak balita, pada balita maka salah satu fokusnya adalah membiasakan menutup aurat.

Kemudian karena tujuan Tarbiyah ini adalah menjaga kesucian maka cara dan bahasa untuk menyampaikannya juga mesti santun, tidak vulgar. Dan benar bahwa sebaiknya orang tua dan guru yang menjelaskan dengan tenang – tidak panik, baik, dan benar sesuai dengan usianya jika anak bertanya.

Tidak vulgar disini maksudnya bagaimana? Tidak menyebutkan nama alat kelamin dengan vulgar seperti pen*s atau v*gin*. Tapi dengan santun menyebutnya aurat, kemaluan, atau anggota tubuh yang ditutupi pakaian dalam.

Nah apa saja, tarbiyah jinsiyah yang bisa kita terapkan sedini mungkin kemudian bertahap untuk anak-anak? Anak2 usia pra baligh.

Tarbiyah jinsiyah yang harus kita terapkan sedini mungkin kepada anak usia pra baligh:
1. Tanamkan konsep aurat.  Tanamkan konsep malu. Ajarkan anak untuk menjaga aurat. Biasakan anak perempuan mengenakan jilbabnya. Orangtua harus membiasakan dan memberi teladan ke anak untuk melepas dan memakai pakaian di dalam kamar. Tidak menampakkan aurat di depan anak2 atau anak2 yang saling melihat aurat.

2. Pisahkan tempat tidur anak. Termasuk anak yang sama jenis kelaminnya. Kalau tidak memungkinkan pisah kamar, pisahkan tempat tidur. Tidak mungkin juga, pisahkan selimutnya.

3. Ajarkan anak untuk izin dan mengetuk pintu kamar orangtua di tiga waktu utama: Menjelang shalat subuh. Menjelang waktu zuhur. Setelah Isya. Ini sejalan dengan poin 1 orangtua tidak boleh menampakkan aurat di depan anak.

4. Tanamkan jiwa maskulin pada anak laki-laki dan jiwa feminim pada anak perempuan. Di point ini jelaskan ayat Allah tidak menyukai perempuan yang menyerupai laki-laki begitu juga sebaliknya. Kenalkan juga dengan kisah kaum nabi Luth.

5. Ajarkan anak untuk selalu buang air di wc termasuk adab2nya. Menjaga kebersihan aurat.

6. Beri pemahaman anak tentang bahaya pornografi dan pelecehan seksual yang mengintai di sekitar. Tentang sentuhan baik dan tidak baik. Disini juga dikenalkan apa itu keluarga inti keluarga besar orang dikenal dan orang asing.

7. Diet gadget. Kalau bisa jangan berikan sama sekali tapi kalau tidak memungkinkan, beri batasan dalam hitungan menit per hari. Pantau terus aktivitasnya di media sosial atau game online.

Itulah poin2 tarbiyah jinsiyah yang bisa kita ajarkan ke anak2 usia dini, pra baligh

Selain poin2 diatas adalah tarbiyah jinsiyah yang bertahap diberikan untuk anak usia baligh atau remaja.

Seperti menundukkan pandangan, tidak ikhtilat, tidak pacaran, berpuasa, dst

Selain itu, satu hal yg juga penting adalah Pendampingan. Ini penting sekali. Karena apa? Tarbiyah jinsiyah adalah pendidikan yang memerlukan tahap demi tahap. Memerlukan proses. Bukan sekali penyampaian tiba-tiba.

Demikian bunda2. Mungkin itu saja materi yang bisa saya sampaikan. Sisanya kita sharing dua arah ya. Walau bagaimanapun saya juga masih belum banyak ilmu dan pengalaman. Hanya karena kecemasan dan ingin berbuat lebih saja yang bisa mengantarkan saya disini.