#belajardarikucing

Pas lagi di rumah ortu, ada kucing belang yang sering mondar-mandir keluar masuk rumah.  Ia melenggang masuk dengan santainya. Pas saya usir, eh dianya cuek bebek. Santai saja kayak rumah sendiri. Ya, kucing ini emang dikasih makan sama adek jadi ya wajar kalo dia betah disana.
Yang bikin sebel, tiap waktunya makan dia tahuuu aja. Meoooong... Trus nyelonong masuk. Nungguin di bawah kita, disamping kaki. Kalo gak gitu ribet jalan kesana kemari di sekitar kita.  Kalah yang lagi thawaf hihihi. Nah daripada repot, tulang ikan yang lagi saya makan pun melayang keluar. Saya lempar buat maemnya si empus. Dia pun berlari keluar kegirangan.
Setelah beberapa kali saya kasih makan karena gak mau ribet, tuh kucing paham juga. Setiap kali mau masuk, dia mengendap-endap kayak maling jemuran. Trus pas saya usir, dia langsung keluar dengan sukarela. Beda banget sama pas awal-awal. Kucing aja kalo dikasih terus tahu yang namanya sungkan. Gak enak kalo gak melaksanakan apa yang dimau sama yang ngasih.
Begitu pun manusia. Kebanyakan manusia bakalan ngerasa sungkan sama orang yang sering ngasih ke mereka. Entah itu ngasih bantuan tenaga, barang atopun uang. Mereka pasti bakalan gercep kalo orang yang sering ngasih ke mereka punya hajat ato lagi kesusahan. Pun bales ngasih apa yang mereka punya.
Nah, pertanyaannya nih.. Kalo kita sungkan sama orang yang suka ngasih-ngasih ke kita, apa kita juga "sungkan" sama yang ngasih hidup (a.k.a. Allah SWT)? Allah udah ngasih yang lebih dari apa yang siapapun pernah kasih ke kita. Umur, kesehatan, kenikmatan islam dan iman, keluarga, suami, istri, anak, rumah, mobil, harta benda, sawah ladang, kekayaan de el el. NikmatNya tak terhitung jumlahnya. Eeh, pas dipanggil buat menghadapNya malah entar-entar ajaa.. Allahu akbar, allahu akbar. "Bentar, baru adzan iniii..." Laa ilaaha illallahu. "Nanti deh, kerjaan belon kelar" Begitu terus sampai waktu sholat hampir habis dan bahkan ada yang kelewat. Astagfirullah. Ati-ati loh, yang sholat aja bisa masuk neraka.  Lho kok bisa? Iya, orang yang lalai sama sholatnya alias molor. Itu masih urgent callNya. Belum "keinginan"Nya yang lain seperti puasa, zakat, haji de es be. Kalo yang wajib aja ditunda-tunda sampek ditinggalin, gimana perintah ibadah yang laen?
Kucing aja sungkan kalo dikasih makan terus tapi gak nurut sama majikannya, masak kita enggak sungkan sama Allah yang udah ngasih kita segalanya tapi gak
melaksanakan perintahNya?
"Maka, nikmat TuhanMu yang manakah yang kamu dustakan?"
Tak terasa butiran bening mengalir menggenangi pelupuk mata saat melihat kiriman video di grup. Salah seorang anggota grup sedang melaksanakan ibadah haji. Beliau merekam lautan manusia yang sedang melakukan sai. Semuanya berjalan dalam rangkaian ibadah dari safa ke marwah. Ya rabb, betapa hambaMu ini rindu. Rindu bermunajat di masjidil haram yang keutamaannya 100.000 kali dibanding masjid-masjid lainnya. Rindu bertalbiyah bersama jutaan manusia dari seluruh penjuru dunia.  Mengumandangkan kebesaranMu di seputaran ka'bah. Rindu takziah ke makam manusia paling agung,  Rasulullah Muhammad SAW. Rindu menapaki jejak keshalihan Nabi Ibrahim dan putranya. Rindu mengenang ketaatan wanita mulia, Siti Hajar. Bawa rindu ini ke hadapanMu, yaa rabb. Agar kaki hambaMu ini bisa menjejak tanah haramMu. Aamiin yaa mujibassailin.

Duhai bunda,
Ketika tubuhmu merasa berat menanggung segala keluhan saat membopong si kecil selama sembilan bulan, maka bersabarlah..
Engkau bukanlah satu-satunya ibu yang mengandung anaknya.
Ada jutaan wanita di luar sana yang harus menanggung rasa tak nyaman yang lebih parah.
Bahkan ada begitu banyak wanita yang mengidamkan hadirnya janin di rahimnya.

Duhai bunda,
Kala kau merasa tak sanggup menanggung rasa sakit yang mencengkeram saat melahirkan, maka perbanyaklah bersyukur..
Engkau bukan satu-satunya wanita yang merasakan perihnya melahirkan
Ada jutaan calon ibu yang harus bertaruh nyawa demi lahirnya buah hatinya, tanpa suami dan keluarga.
Bahkan ada banyak istri yang menginginkan gelar mulia sebagai seorang ibu ketika keadaan tak memungkinkannya.

Duhai bunda,
Saat matamu tak mampu menahan kantuk di kala harus bangun malam tuk penuhi hasrat lapar si kecil, maka ikhlaskanlah..
Engkau bukanlah satu-satunya ibu yang menyusui anaknya.
Ada jutaan ibu di dunia yang juga harus memberikan ASI pada anaknya, berteman sepi malam.
Bahkan ada banyak ibu yang bersusah payah ingin memberikan ASI tapi ia tak mampu melakukannya.

Sabar,  perbanyak bersyukur dan ikhlas adalah tiga kunci yang harus kau pegang.
Tidak mudah memang.  Sebab itu bermohonlah kepadaNya agar diberikan tiga kebaikan di atas.
Dan saat kau lelah, ingatlah bahwa menjadi ibu adalah gelar terbaik sepanjang masa. Yang derajatnya tiga tingkat di atas ayah dan surga diletakkan di bawah telapak kakinya.