Oleh: dr. Cussanti, Konselor Menyusui*



Hukum asal puasa di bulan Ramadhan adalah wajib bagi setiap Muslim dan Muslimah yang sudah baligh, berakal, tidak sedang dalam perjalanan (musafir) atau sakit, dan (khususnya Muslimah) suci dari haid dan nifas.

Para ulama telah bersepakat dalam wajibnya puasa di bulan Ramadhan ini berdasarkan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shahih.  Kewajiban ini pun juga berlaku untuk wanita hamil dan menyusui yang tidak memiliki udzur untuk meninggalkan puasa.

Baca juga: 7 Tahapan Melatih Anak Berpuasa Ramadhan

Bagi wanita hamil atau menyusui yang dalam keadaan sehat, tidak lemah, tidak sakit-sakitan, atau tidak memiliki kekhawatiran terhadap janin / anaknya dan dirinya sendiri, maka ia tetap wajib berpuasa dan bila meninggalkannya berarti ia berdosa.

Secara umum,berdasarkan hasil penelitian tentang kondisi bayi dari ibu yang puasa saat hamil tidaklah berbeda dengan ibu yang tidak puasa (berat badan,tinggi badan,lingkar kepala,APGAR score dll.

Menurut penelitian juga, puasa tidak mempengaruhi nutrisi dan produksi ASI
Yang perlu diperhatikan adalah resiko dehidrasi → harus *SANGAT MEMPERHATIKAN ASUPAN CAIRAN*.

Agar ibu hamil dan menyusui tetap sehat dan bugar(tidak lemah) selama berpuasa,ikuti tips2 berikut :

*1.* Untuk ibu hamil,konsultasikan ke dokter kandungan sebelum puasa dimulai.  Selama kesehatan ibu dan janin dinyatakan baik oleh dokter kandungan,tidak dilarang puasa.

*2.* Gizi seimbang yaitu setiap menu makan harus dengan komposisi 50% karbohidrat, 30% protein hewani/nabati, 10-20% lemak baik,vitamin&mineral.

*3.* Cukupi kebutuhan cairan.
ibu hamil dan menyusui membutuhkan cairan 2,5 L cairan sehari yang harus dipenuhi sejak waktu berbuka sampai dengan akhir sahur

*4.* Sahur mendekati waktu subuh (sahur di akhir waktu)

*5.* Tetap makan 3 kali sehari yaitu sahur, santapan berbuka dan makan lagi setelah waktu tarawih

*6.* Pilih menu yang aman.
🍂Hindari makanan yang terlalu pedas atau asam karena berisiko mengiritasi lambun, baik pada saat sahur maupun buka puasa.

🍂 Saat sahur : perbanyak makan sayur & buah  agar dapat menahan lapar lebih lama, hindari minum teh atau kopi karena bersifat diuretik (menyebabkan banyak cairan terbuang melalui bak), hindari terlalu banyak makan dan minum manis agar kadar gula darah tidak cepat turun setelah sahur yang menyebabkan rasa lemas dan cepat lapar lagi.

🍂Saat buka : mengawali buka dengan minum/makan manis

*7.* Istirahat cukup.
Jumlah jam tidur tetap 6-8 jam.Usahakan tidur siang selama 1 jam.

*8.* Untuk ibu hamil,selalu minum vitamin untuk kehamilan yang diresepkan dokter. Untuk ibu menyusui dapat juga ditambahkan suplemen atau vitamin bila dirasa diperlukan.

*9.* Minum susu saat sahur dan buka puasa untuk melengkapi kebutuhan gizi. Tapi hal ini bukan suatu keharusan selama kecukupan gizi seimbang terpenuhi.

*10.* Batalkan puasa jika : badan terasa sangat lemas, gemetar,berkunang-kunang,keluar keringat dingin atau diare berat


1. Berikan anak bekal aqidah
Bekal aqidah menjadi hal yang penting untuk ditanamkan kepada anak agar ia memiliki pondasi agama yang kuat. Sebagaimana Nabi Ya'kub yang mengkhawatirkan aqidah anak-anaknya sepeninggalnya nanti.
"Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya'kub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, 'Apa yang kamu sembah sepeninggalku?' Mereka menjawab, 'Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.'" (Q.S. Al-Baqarah: 133)

2. Bekali pembiasaan ibadah
Selain pembekalan aqidah, anak sejak kecil juga harus dibiasakan beribadah dan memahami hakikat ibadah hanya untuk meraih ridho Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: “Suruhlah anak-anakmu sahalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka (jika tidak mau shalat) ketika mereka berumur sepuluh tahun; dan pisahkanlah tempat tidur mereka." (HR. Abu Dawud).

3. Berikan bekal akhlak (keteladanan orang tua)
Anak adalah peniru ulung. Maka, sejatinya orang tua memberikan keteladanan dengan terlebih dulu menjadi shalih sebelum meminta anak shalih. Selain memberikan keteladanan, orang tua bisa menceritakan kisah-kisah Rasulullah. Sebab, beliau adalah sebaik-baiknya pemberi teladan.
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Q.S. Al-Ahzab: 21).

4. Komunikasi yang baik
"...Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, ..." (Q.S. Al-Baqarah: 83).
Orang tua, baik ayah maupun ibu, hendaknya membersamai anak dalam setiap tumbuh kembangnya. Sangat baik jika orang tua dapat menjadi sahabat dan tempat curhat anak-anaknya sehingga anak mendapatkan referensi positif dari sumber terpercaya.

Ada beberapa cara berkomunikasi yang baik menurut Al-Qur'an:
- Qaulan Sadida (perkataan yang benar)> Q.S. An-Nisa: 9
- Qaulan Baligha (perkataan yang berbekas pada jiwa)> Q.S. An-Nisa: 63
- Qaulan Ma'rufa (perkataan yang baik)> Q.S. Al-Baqarah: 263
- Qaulan Karima (perkataan yang mulia)> Q.S. Al-Isra: 23
- Qaulan Layina (perkataan lemah lembut)> Q.S. Thaha: 44
- Qaulan Maisura (perkataan yang mudah dipahami)> Q.S. Al-Isra: 28

5. Kenalkan kriteria jodoh yang baik
Islam telah menerapkan kriteria pemilihan pasangan untuk dijadikan suami atau istri. Silahkan memilih seorang perempuan atau laki-laki berdasarkan fisiknya, hartanya atau keturunannya. Tapi sebaik-baiknya pilihlah ia karena agamanya.
Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW, baginda bersabda: "Wanita itu dinikahi karena empat perkara, yaitu karena hartanya, karena keturunannya, karena kecantikannya dan karena agamanya. Maka pilihlah karena agamanya, niscaya kamu akan beruntung." (HR. Bukhari no. 4700).

6. Berikan kesibukan positif
Perasaan cinta akan tersalurkan saat anak memiliki kesibukan yang positif. Sebagai contoh, hormon anak laki-laki dapat tersalurkan saat ia memiliki kegiatan fisik (aktivitas yang menguras energi). Sebaliknya, anak yang sedang jatuh cinta akan terus terbayang orang yang disukainya saat ia mempunyai banyak waktu luang. Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata: 'Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil." Sejalan dengan hal ini, dalam Al-Qur'an disebutkan: "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Al-Hasyr: 18).

Disarikan berdasarkan tausiyah dalam "Islam Itu Indah", Trans TV disertai beberapa tambahan

Oleh: Ust. Dedy Irawan S.Pdi
Ahad, 14 Mei 2017



📌Tidak ada perhiasan yang paling indah di muka bumi ini, kecuali istri yang shalehah. Perkataan ini bukanlah sekedar kutipan dari lagu semata melainkan memang benar adanya. 📌Di mana dalam Al-Qur’an sendiri dijelaskan banyak hal mengenai kemuliaan seorang istri yang shalehah, yang merupakan idaman seluruh lelaki yang beriman di muka bumi ini, dan juga sangat dirindukan surga, dan salah satunya terdapat didalam al-Qur’an yakni:

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

"Wanita (istri) shalihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka." (An-Nisa: 34)

📌Istri-istri sholehah bisa kita rinci dengan lainnya yang Akan di ambilketerangan-keterangannya dari hadis,
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan:

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

📌"Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191)

📌Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”(HR. An-Nasai dalam Isyratun Nisa no. 257. Silsilah Al-Ahadits Ash Shahihah, Asy- Syaikh Al Albani rahimahullah, no. 287).
Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
“Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalehah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud).
📌Rasulullah SAW bersabda yang artinya;
”Bagi seorang mukmin laki-laki, sesudah takwa kepada Allah SWT, maka tidak ada sesuatu yang paling berguna bagi dirinya, selain istri yang shalehah. Yaitu, taat bila diperintah, melegakan bila dilihat, ridha bila diberi yang sedikit, dan menjaga kehormatan diri dan suaminya, ketika suaminya pergi.” (HR. Ibnu Majah).

📌Dari hadis-hadis ini tentunya kita akan termotivasi untuk menjadi wanita seperti hal yang tertera didalam judul kajian kita malam ini yakni: ““Menjadi wanita tangguh, ibu dan istri sholehah yang bergaji surganya”. Maka disini saya sebagai pembicara akan menjelaskan dan memaparkan apa saja amalan-amalan wanita yang tangguh dan yang dirindukan oleh Surga.

📌Sebelum kita membahas kajian kita tentang “Menjadi wanita tangguh, ibu dan istri sholehah yang bergaji surganya’ lebih baiknya kita harus mengetahui apa itu definisi dari:
1) Wanita Tangguh  ?
2) Ibu dan Istri yang shalehah?
3) Amalan-amalan wanita yang dirindukan Surga?

👳saya ingin bertanya pada antunna siapakah yang antunna jadikan teladan sebagai wanita yang tangguh.....?🙋

↪Adalah fitrah manusia yang selalu ingin mencari teladan terbaik untuk diikuti dan dicontoh, maka teladan terbaik yang bisa dijadikan contoh agar para sahabat duha, bisa mengikuti teladannya untuk bisa menjadi wanita yang tangguh yakni “Sayyidah Fathimah”, kenapa saya sebagai pembicara mengambil Sayyidah Fatimah, untuk dijadikan teladan wanita yang tangguh, maka mari kita simak kisah beliau:
Sayidah Fatimah adalah putri kesayangan Nabi yang meninggal setelah wafatnya Rasulullah saw, Semua urusan rumah tangga diurus sendiri oleh Sayyidah Fatimah. Ia mengurus anak-anak, menggiling biji-biji gandum lalu mengayaknya untuk membuat adonan roti. ↪Sedangkan sejak kecil Fatimah sakit-sakitan. Badannya pun kurus karenanya. Ia merasa kelelahan hingga tangannya pecah-pecah akibat terkena alat penumbuk gandum.

↪Suatu ketika, Fatimah mendatangi kediaman sang ayah. Kebetulan, sang ayah mendapatkan seorang budak perempuan. Fatimah berpesan pada Aisyah RA tentang keinginannya mendapatkan pembantu di rumahnya. Aisyah RA pun menyampaikannya. Namun bagaimana jawaban Rasulullah?  Beliau mendatangi putrinya, dan berkata dengan perasaan haru. “Maukah kalian kuberi tahu sesuatu yang lebih baik dari yang kamu minta? Bila hendak naik pembaringan, maka bertakbirlah 33 kali, bertasbihlah 33 kali, dan bertahmidlah 33 kali. semuanya itu lebih baik daripada seorang pembantu.”(H.R Muslim).
Sejak saat itu, Ali dan Fatimah mengamalkan dzikir tersebut hingga akhir hayat. Tak pernah lagi Fatimah meminta pembantu. Tak lagi ia mengeluh atas keletihan yang menderanya. Padahal sebagai putri Rasulullah, bisa saja Fatimah ngotot minta pelayan. Toh, siapa yang berani menolak jika Rasulullah memerintahkan seorang budak untuk membantu Fatimah?

Ukhti,Dibanding sayyidah Fatimah RA, alangkah nyaman hidup kita sekarang. Tak perlu repot-repot menggiling biji gandum, swalayan bertebaran menyajikan aneka roti yang kita inginkan. Siapalah di antara kita yang masih tidur beralaskan tikar yang koyak? Kasur kapas pun kini terlalu sederhana. Tak perlu repot-repot mencuci gunungan baju kotor, mesin cuci dijual dengan harga yang terjangkau. Pilihan lain? Laundry berdiri di mana-mana, lengkap dengan jasa setrika. Yang tak sempat masak? Catering di mana-mana. Tinggal calling, pesanan pun datang. warung-warung makan pun bersebaran, tinggal pilih mana yang sesuai selera.
Tapi, mengapa kita masih sering mengeluh?
“Ah, bosan banget hidup gini-gini terus ngurus rumah. Kapan keluarnya? Bisa jamuran gue lama-lama.” “Andai saja gaji suamiku lebih besar, hidupku tak akan semalang ini. Mupeng liat temen-teman pada rutin nge-mall L”
“Pusyiiiinggg! Pembantu mudik, jadi rempong deh. Susah amir jadi wanita!”
Yang di kantor pun mengeluh.
“Hadeh … dasar Kabid tukang nyuruh. Satu belum kelar, tugas dah ditambahin lagi! Tugas mulu tugas mulu, kapan naik gaji?!”
“Duh, gak enak banget kerja di sana. Temenku pada resek, tukang gosip, nyebelin bla bla bla …!”
Yang putus cinta, tak kalah nestapa. Hampir tiap menit status Facebook ter-update dengan kata-kata menyayat seolah dunia runtuh tanpa kasih. Ia kabarkan pada penghuni jagat maya jika hatinya tengah dirambah gundah gulana lir kepedihan Romeo kehilangan Julianya.
Ukhti,Terkadang hidup kita rasakan sedemikian berat. Ujian datang silih berganti. Air mata menjadi teman setia. Hidup kita, berkalang derita. Benarkah? Mari kita bertanya pada nurani, lebih beratkah daripada derita sayyidah Fatimah? Lebih beratkah daripada perjuangan para shahabiyah? Begitupun istri para sahabat-sahabat Nabi, seperti halnya putri-putri Rasulllah seprti Ruqayyah, Ummu Kultsum dan Fatimah r.a. yang aktif berjihad mendampingi suami-suami mereka, bahkan Ruqayyah harus dua kali hijrah bersama Utsman r.a. ke Habasyah dan Madinah.
Jika mereka sanggup menjalani hidup yang sedemikian berat, maka merekalah tauladan kita. Kekuatan, keteguhan, ketegaran, ketangguhan, kebersahajaan, dan segala kebaikan mereka adalah guru abadi sepanjang zaman.
Selama nafas masih di badan, hidup tak akan lepas dari masalah. Masalah berat ataukah tidak, tergantung bagaimana kita memandangnya. Marilah berkaca pada sayyidah Fatimah RA. Ketika beban hidup dipandang sebagai jalan menuju surga atau jalan bagi Allah untuk menaikkan derajat seorang hamba, maka ia tak lagi terasa berat. Kelelahan dan kemiskinan tak  berat dirasa manakala tergantikan dengan dzikir yang kelak menjadikan mereka orang-orang yang kaya di surga. Bagi sayyidah Fatimah yang berjiwa besar, derita yang berat dipandangnya ringan dibanding pahala yang diraupnya.
Di mata orang-orang besar masalah besar terlihat kecil. Dan di mata orang-orang kecil, masalah kecil menjadi besar.
📌Kita, pilih yang mana?, maka mulai sekarang, mari kita ubah WORLDVIEW ( cara pandang hidup) kita, dari sekarang agar bisa mempunyai jiwa yang tangguh dan tegar, seperti halnya Sayyidah Fatimah, dan mari kita hilangkan, budaya mengeluh, karena Allah tidak suka terhadap hambaNya, yang sering mengeluh.
↪Dari kisah diatas kita bisa mengambil ibroh (pelajaran), bahwa wanita yang tangguh dari perspektif Sayyidah Fatimah yakni  " tidak mengeluh"  walaupun dalam kondisi apapun, tidak mengeluh ketika dihadapkan cobaan yang berat, tidak mengeluh ketika mendapat tugas dari suami, tidak mengeluh ketika mendapat tugas dari dosen dll.😁...
↪sayyidah Fatimah tidak mengeluh walaupun harus mengerjakan seluruh pekerjaan rumah sendiri, bahkan sampai tanganya yang halus menjadi kasar  dan tidak diberi pembantu oleh ayahnya, maka mari kita mulai menjauhkan budaya mengeluh 👍

👳gimana para sahabat duha siap untuk mulai menjauhi budaya mengeluh...insya Allah siap yah😁...

↪nah sekarang kita akan membahas tentang
Karakter Ibu dan Istri yang shalehah menurut alqur'an..😁
📌Karakter Ibu dan Istri yang shalehah menurut al-qur,an yakni sebagaimana dalam surat at-tahrim ayat 5...yakni
 عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تآئِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سآئِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا


"Jika sampai Nabi menceraikan kalian, mudah-mudahan Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian, muslimat, mukminat, qanitat, taibat, 'abidat, saihat dari kalangan janda ataupun gadis." (At-Tahrim: 5)
📌Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan beberapa sifat istri yang shalihah yaitu:
a. Muslimat: wanita-wanita yang ikhlas (kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala), tunduk kepada perintah Allah ta'ala dan perintah Rasul-Nya.

b. Mukminat: wanita-wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah Subhanahu wa Ta'ala
c. Qanitat: wanita-wanita yang taat
d. Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat dari dosa-dosa mereka, selalu kembali kepada perintah (perkara yang ditetapkan) Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam walaupun harus meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka.
e. 'Abidat: wanita-wanita yang banyak melakukan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala (dengan mentauhidkannya karena semua yang dimaksud dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam Al-Qur'an adalah tauhid, kata Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma).
f. Shoimat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-Jami' li Ahkamil Qur'an, 18/126-127, Tafsir Ibnu Katsir, 8/132)

📌nah .sekarang kita akan masuk ke sesi ke 3 yakni amalan-amalan wanita solihah yang bergaji surga,,,gimana masih semangat kan para pejuang sahabat duha 💪😁
📌SedangkanCiri-ciri amalan Istri solehah yang bergaji surga
Berusaha ta’at kepada suami semampu mungkin, karena istri yang ta’at kepada suaminya, akan dimohonkan ampunan (istighfar), oleh seluruh malikat, bintang-bintang termasuk bulan dan matahari serta hewan-hewan baik yang didarat maupun yang di air” (al-Hadis). Sebagaimana dalam hadis Nabi “
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا، قِيْلَ لَهَا: ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ


“Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai." (HR. Ahmad 1/191)

Tidak menentang suami (قانتات), jika pendapat si istri bertentangan dengan pendapat suaminya.
Berusaha tidak bermuka masam didepan suaminya, jika si suami rezekinya lebih sedikit dari pada biasanya, bermanis mukalah kepada suami, karena senyummu kepada suamimu adalah sodaqoh, walaupun itu dibuat-buat, sebagaimana hadis Rasul تبسمك لأخيك صدقة (senyummu kepada saudaramu adalah sodaqoh).
Berusaha memilih kata-kata yang baik dan menjaga perasaan suaminya, sebagaimana Rasul bersabda “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah bertutur kata yang baik atau diam (Muttafaqun alaihi).
Usahakan agar istri tidak menyuruh suami, untuk mengerjakan pekerjaannya sedangkan si istri sedang kosong, tidak ada kerjaan ketika itu.
Keluar rumah dengan meminta izin suami terlebih dahulu, agar membuat bahagia hatinya dan menghargai suaminya. Karena jika si istri keluar rumah tanpa izin suaminya maka si istri akan diangkat keberkahannya serta dilaknat oleh Allah dan malaikat.
Sebagaimana kisah yang terdapat dalam kitab Uqudulujain  karya syeikh Nawawi al-bantani, yang mengisahkan tentang wanita yang ta’at dan tidak berani keluar rumah tanpa izin dari suaminya ketika ditinggal jihad suaminya dalam perang uhud, walaupun ketika itu ayahnya meninggal namun si istri ketika itu tidak berani keluar rumah karena teringat pesan suaminya agar tidak keluar rumah, sebelum si suami pulang dari berjihad, dan ketika Rasul ditanya, Rasul menjawab “Bahwa dosa-dosa ayah wanita tersebut telah diampuni Allah swt, karena dia mempunyai seorang puteri yang sangat taat terhadap suaminya”. Dari kisah ini kita bisa mengetahui bahwa ta’atnya seorang istri kepada suaminya akan menjadi penghapus dosa orang tuanya..Masya Allah.
Hendaknya seorang Istri berhias dan mempercantik dirinya dihadapan suaminya.
Memperhatikan waktu makan suami, karena laparnya suami akan menimbulkan emosi, hendaknya si istri memperhatikan sayuran dan lauk yang disukai suami dan selalu berpikir besok suamiku makan apa yah?,
Menghormati mertua serta kerabat suami karena ini membuat suami senang dan bersabar atas kelakuan jelek mertuanya dan pintar mengambil hati mertuanya.
Berusaha menenangkan hati suami jika sedang galau dalam suatu masalah dan  menjauhi dari hal-hal yang mengobarkan amarah suami,sebagaimana kisah khadijah ketika Rasul pertama kali di datengi malaikat jibril, yang membuat Rasul takut dll.
Segera meminta maaf dahuluan jika si sitri salah, bukannya merasa angkuh dan ingin dimengerti oleh suami dan jangan lupa cium tangan suami, agar luluh hatinya. Sebagaimana hadis Rasul: “Maukah aku beritahukan kepada kalian, istri-istri kalian yang menjadi penghuni surga yaitu istri yang penuh kasih sayang, banyak anak, selalu kembali kepada suaminya. Di mana jika suaminya marah, dia mendatangi suaminya dan meletakkan tangannya pada tangan suaminya seraya berkata: “Aku tak dapat tidur sebelum engkau ridha.”(HR. An-Nasai).
Mencium tangan suami ketika ingin bekerja dan pulang dari kerja dan kalo bisa pijit badannya dan tidak mencuekinya, karena ini semua akan membuat hatinya senang.
Mau diajak suami untuk solat malam, bahkan kalo bisa si istri yang mengajak suaminya shalat malam, karena amalan ini dalam hadis Nabi, menjadi sebab turunnya rahmat Allah, dan suami dan istri dicatat sebagai ahli zikir.
Tidak menyebarkan rahasia keluarga dan aib serta rahasia diranjang antara suami dan istri, karena ditakutkan akan mendatangkan fitnah bagi keduanya.
Berusaha untuk selalu memberi motivasi, semangat, masukan, nasehat kepada suami, seperti kisah khadijah, ainun istri habibi dan  siti raham istri buya hamka, dan ingatlah bahwa dibalik kesuksesan suami pasti disana ada seorang istri yang hebat, yang selalu mendukung dan memotivasi suaminya.
Jika dipanggil suami untuk berhubungan, segera datang walau dia sedang berada diatas unta dan sedang membakar roti dan walaupun roti itu hangus (al-hadis),  karena ada maslahah yang lebih besar daripada itu. Penuhi hak biologis suami, karena hak biologis laki-laki tidak sama dengan hak biologis wanita, karena laki-laki tidak dirangsang pun maka kejiwaan biologisnya akan bermasalah, beda halnya dengan wanita yang kuat menahan hubungan biologisnya terhadap suaminya dalam 4 bulan, “sebagaimana jawaban hafsah kepada ayahnya umar ibn khattab, ketika ditanya tentang berapa lama wanita kuat menahan hubungan biologisnya ketika ditinggal suaminya perang”.
Beda halnya dengan lelaki, dan normal jika ada lelaki yang meminta berhubungan biologis terhadap istrinya setiap hari atau 3 hari sekali, hal ini disebabkan karena sperma laki-laki sebagian komposisinya tercipta dari api (riset ilmu biologi), maka dari pada itu ia, bersifat panas dan anget dan tidak cair seperti air, karena inilah jika hak biologis suami tidak dipenuhi akan mengakibatkan si suami emosi dan terganggu kejiwaannya sehingga larinya ke pekerjaannya dan aktivitas lainnya.
Bahkan jika si istri dalam keadaan haid, sebagaimana hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah “Jika kami sedang haid dan Rasul meminta untuk berhubungan biologis, maka Rasul menyuruh kami untuk mengikat kencang, jalan keluarnya darah di kemaluan kami”(al-hadis). Hal ini sangat penting saya beritahukan kepada para sahabat duha, terutama yang sudah menikah karena masalah biologis tidak bisa ditunda.
Berusaha berperan membantu suami ketika dalam kondisi keuangan yang sedang merosot atau dalam keadaan sakit dan sulit, dengan menjual hiasannya dan sebagainya sebagaimana yang dilakukan istri buya hamka, siti raham ketika dalam kondisi yang sulit. Dan kisah ini pernah terjadi pada masa Rasulullah yang tertera dalam hadisnya yakni:
Zainab, Istri Abdullah bin Mas’ud ra, pernah datang kepada Rasulullah saw, dan ia berkata:” Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau hari ini memerintahkan untuk bershadaqah. Aku mempunyai perhiasan, dan aku berkeinginan untuk menshadaqahkannya. Sedangkan Ibnu Mas’ud beranggapan bahwa anaknya lebih berhak untuk mendapatkan shadaqah itu dibandingkan orang lain”. Kemudian Rasulullah saw, bersabda “Ibnu Mas’ud itu benar. Suamimu dan anakmu lebih berhak untuk mendapatkan shadaqah itu dibandingkan orang lain. ( HR. Bukhari).
Dan perlu kita ketahui bahwa Ibnu mas’ud adalah keturunan dari keluarga miskin dan ketika itu kondisi keuangannya sedang tidak baik, sedangkan Zainab berasal dari keturunan kaya. Bahkan dalam riwayat lain Rasul bersabda:” bahwa yang paling besar pahala sahadaqah dan lebih afdal, yakni jika satu dinar yang dishadaqahkan untuk keluarga si Istri (suami dan anaknya). (HR. Muslim: 955).
Dan yang terakhir hendaknya segala hal yang dilakukan istri kepada suaminya diniatkan karena Allah, dan diniatkan untuk mendapat ridha Allah dan suami. Sebagaimana dalam hadis Nabi yang diriwayatkan Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّمَاامْرَأَةٍمَاتَتْوَزَوْجُهَاعَنْهَارَاضٍدَخَلَتِالْجَنَّةَ

Wanita mana saja yang meninggal dunia lantas suaminya ridha padanya, maka ia akan masuk surga.” (HR. Tirmidzi no. 1161 dan Ibnu Majah no. 1854. Abu Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan gharib. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Ridho disini bermakna rasa puas suami atas pelayanan si istri selama berumah tangga dengannya, yang mana si istri benar-benar memperhatikan kewajiban terhadap suaminya, sehingga berimplikasi datangnya rasa senang, bahagia sehingga si suami ridho akan si istri. Dan rasa inilah yang terjadi pada BJ. Habibie dan Buya Hamka dan terutama Rasulullah ketika ditinggal khodijah.
Dan untuk menjadi penutup kajian malam ini, saya menutupnya dengan hadis Rasul:انماالمرءحديثبعدهفكنحديثاحسنالمنوعى (“sesungguhnya setiap manusia ketika meninggal maka akan meninggalkan cerita (bagi suaminya, istrinya, keluarganya dll), maka jadikanlah kisah hidupmu, kisah hidup yang baik terhadap yang ditinggalkan olehmu”(al-hadis).
📌Dari hadis ini saya mengajak kepada seluruh sahabat duha, agar menjadi wanita yang solihah yang mana ia ta’at terhadap suaminya, sehingga berimplikasi datangnya ridha suami ke istri yang mengantarkan dirinya kesurga-Nya. Dan menandakan bahwa si istri meninggalkan si suami dengan kisah hidupnya yang baik, yang akan dikenang suaminya hingga yaumul akhir, sebagaimana yang terjadi dalam kisah Khadijah, Ainun istri BJ. Habibi dan Siti Raham istri Buya Hamka.

📌dan terakhir saya tutup dengan amalan yang paling dapat menarik si istri kepada surganya yakni mendidik anaknya dan terutama anak perempuan sbgmn hadis nabi yakni

↪Al Imam Muslim rahimahullah membuat sebuah bab dalam kitab shahihnya dengan judul (باب فَضْلِ الإِحْسَانِ إِلَى الْبَنَاتِ) “Keutamaan Berbuat Baik kepada Anak-Anak Perempuan”. Beliau membawakan tiga hadits sebagai berikut :

Pertama. Hadits dari  ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

جَاءَتْنِى امْرَأَةٌ وَمَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا فَسَأَلَتْنِى فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِى شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَأَخَذَتْهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا شَيْئًا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ وَابْنَتَاهَا فَدَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثَهَا فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ »

“Ada seorang wanita yang datang menemuiku dengan membawa dua anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Lalu akau berikan sebuah kurma tersebut untuknya. Wanita itu menerima kurma tersebut dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya. Kemudian wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi shallallhu ‘alaii wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka” (H.R Muslim 2629)

Kedua. Diriwayatkan juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau berkata,

جَاءَتْنِى مِسْكِينَةٌ تَحْمِلُ ابْنَتَيْنِ لَهَا فَأَطْعَمْتُهَا ثَلاَثَ تَمَرَاتٍ فَأَعْطَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا تَمْرَةً وَرَفَعَتْ إِلَى فِيهَا تَمْرَةً لِتَأْكُلَهَا فَاسْتَطْعَمَتْهَا ابْنَتَاهَا فَشَقَّتِ التَّمْرَةَ الَّتِى كَانَتْ تُرِيدُ أَنْ تَأْكُلَهَا بَيْنَهُمَا فَأَعْجَبَنِى شَأْنُهَا فَذَكَرْتُ الَّذِى صَنَعَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ « إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَوْجَبَ لَهَا بِهَا الْجَنَّةَ أَوْ أَعْتَقَهَا بِهَا مِنَ النَّارِ »

“Seorang wanita miskin datang kepadaku dengan membawa dua anak perempuannya, lalu  aku memberinya tiga buah kurma. Kemudian dia memberi untuk anaknya masing-masing satu buah kurma, dan satu kurma hendak dia masukkan ke mulutnya untuk dimakan sendiri. Namun kedua anaknya meminta kurma tersebut. Maka si ibu pun membagi dua kurma yang semula hendak dia makan untuk diberikan kepada kedua anaknya. Peristiwa itu membuatku takjub sehingga aku ceritakan perbuatan wanita tadi kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, : Sesungguhnya Allah telah menetapkan baginya surga dan membebaskannya dari neraka” (H.R Muslim 2630)

Ketiga. Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dia berkata  bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ

“Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku” (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)

♻⚜♻⚜♻⚜♻⚜♻⚜♻




🍁 *SESI TANYA JAWAB*🍁

*Pertanyaan*

1⃣. Rinna
Assalamu'alaikum ustadz ana Rinna
Ana mau tanya, ustadz bagaimana kiat kiatnya utk menjadi wanita yg pandai bersyukur? Sedangkan manusia sendiri diciptakan bersifat berkeluh kesah? Jazakallahu ustadz 🙏

*Jawaban* :

1. al-qana'ah bi qolil yakni berusaha untuk mampu mensyukuri rezeki yang sedikit yang telah diberikan kepada suami ke istri,,dan mengingkarinya termasuk sebab masuknya ke neraka, sebagaimana hadis rasul bahwa banyak para penghuni neraka adalah wanita dikarenakan kekufuran mereka, yakni mengkufuri kebaikan suami dan rezeki yang diberikan kepadanya.


2⃣. Nitis
Assalamualaikum..
Tanya ustadz ..
Tips, agar tak mudah terbawa arus dengan perkumpulan ibu2 (semisalnya di sekolah anak)??
😭😭

*Jawaban* :

pertama , jika yang diomongkan dalam perkumpulan itu tentang gosip maka berusaha untuk menasehati mereka, sebagaimana hadis nabi 'jika kalian melihat suatu kemunkaran maka cegahlah dengan tangan, kl tidak bisa dengan lisan dan kl tidak bisa dengan yakni dgn cara mendoakannya....yang kedua. jika tidak mampu memberi nasehat izin kepada mereka dengan berbohong dalam kebagian sbg illah (alasan), untuk menjauhi perkumpulan tadi,,,


3.⃣ Susi
🙋 Ijin bertanya ustadz

Bagaimana agar kami, para ibu rempong bisa mengelola hati agar tdk lekas marah?
Terkadang kl terkendala kena masalah, misal cucian numpuk, dapur kotor, blm masak, anak rewel, si kakak sakit, si ayah gak pulang2, rmh berantakan, jd kan kami ngedumel dlm hati.

*Jawaban* :

tips nya ya yakni, dengan mengistirahatkan diri sebentar, atau refreshing keluar sebentar, karena marah itu datangnya dr setan dan sifatnya membawa otak kita cepat panas, maka refreshingkan sebentar atau basuh dengan wudhu (al-hadis) , atau berdiri jika sdg duduk yang penting menggerakkan tubuh,,


4⃣. Disma
assalamu'alaikum ustad, saya Disma W2.42
mau bertanya.. apakah bercerita dan meminta solusi kepada kerabat dekat saat terkena masalah/musibah disebut mengeluh ustad?
jazaakillah ustad.

*Jawaban* :

Asalkan tidak membuka aib suami maka itu masuk dalam ranah konsultasi, dan konsultasi atau syura (bermusyawarah) dalam Islam malah dianjurkan...selama mendatangkan maslahah dan kebaikan kedepannya


5⃣. Yuli

Ust apakah sama kadar ketaatan istri terhadap suami yg jauh dr mengingat Allah dan jauh dr sunah, sedangkan menurut ceritanya sering kali terjadi konflik di rumah tangga mereka karna suami tidak sholat wajib, si istri merasa kecewa dan kesal sehingga tidak bisa bersikap manis dihadapan suami, dan saat diingatkan untuk sholat si suami bersikap cuek, yg seperti ini bagaimana ustd??

*Jawaban* :

selama suami tidak menyuruh kepada maksiat maka ta,ati tetapi jika suami menyuruh kepada kemaksitan maka "la to'ata li makhluqin fi ma'siyatil kholiq" artinya tidak ada ketaatan terhadap makhluk jika berimplikasi kepada maksiat terhadap penciptanya (Allah). ...yang kedua nasehati dia  dengan perantara orang ketiga,,,misalnya orang yang paling alim dalam agama dan berpengaruh di kampungnya atau dari pihak keluarga yg ia segani


6⃣. Dila

Titipan dr tman
Bagaimana sikap wanita sholihah ketika ayahnya tdk pernah melakukan kewajiban thdp anaknya tapi menuntut hak kpda anak perempuannya itu ??

*Jawaban* :

Tetap ta'ati selama si ayah tidak menyuruh adinda untuk berbuat maksiat kepada Allah, sbgmn yg terdapat didalam surat lukman , agar menta,ati org tua selama org tua tidak menyuruh anaknya bermaksiat kepada Allah, dan soal hak adinda itu biarkan Allah yang akan membalasnya dan meminta pentanggung jawabannya di hari kiamat kelak, karena perbuatannya telah masuk dalm kriteria ZHOLIM, "man zholama zulima' (brg sp berbuat zolim maka akan dizolimi juga)...dan jgn lupa bersabar,,,

♻⚜♻⚜♻⚜♻⚜♻⚜♻
Oleh: Ayah Haris Safaat (Praktisi Home Education)



Opening
Sebelumnya kita pahami dulu _HE adalah kewajiban syar'i kita sebagai orangtua._ Bahkan menurut saya justru jadi ilmu wajib bagi para calon ibu dan calon bapak. Home Education itu dimulai dari satu pemahaman para fasilitator utamanya yaitu kita sebagai orangtuanya.

🌀 Maka mulailah :

a) Berdiskusi secara rutin antara anda dan pasangan tentang konsep HE. Tentukan jadwal khusus untuk anda bersungguh-sungguh membahas hal ini.

b) Seringlah belajar bersama dengan pasangan kita tentang HE, baik dengan silaturahim, ikut seminar, bedah buku dll kemudian segera tentukan apa hal-hal baik yang bisa segera kita terapkan di keluarga kita.

c) Berpeganglah teguh pada Al Quran dan Hadist sebagai acuan utama kita mendidik anak. Yang lain hanya jadikan referensi, jangan justru membuat anda bingung.

d) Belajarlah melihat potensi unik anak-anak kita, kemudian perkuat sisi keunikan tersebut, ingat anak kita adalah "limited edition" hanya kita yang paham, jangan pasrahkan ke orang lain.

e) Mulailah merancang kegiatan sederhana untuk anak2 kita.

f) Perkuat bonding anda bersama anak2 di usia 0-7 th ini. Perkuat dengan bahasa ibu dan bermain bersama alam. Jadi sebaiknya jangan terlalu dini memasukkan anak ke lembaga yang bernama "sekolah".

g) Ketika sudah memasuki usia sekolah perkaya wawasan anak dengan berbagai konsep pendidikan. *Ingat* "sekolah" itu hanya bagian pilihan dari pendidikan, bukan satu-satunya.

h) Konsep utama HE adalah Iqra' dan thalabul 'ilmi. Jadi urusannya adalah belajar atau tidak belajar bukan sekolah atau tidak sekolah.

_ⓂMatrikulasi HEbAT Community_


Sesi diskusi
sy suka dengan kalimat yg pernah di ucapkan ustadz Harry Santosa..
Sederhana tapi InsyaALLAH dalam maknanya..
*Raise your child ,Raise your self*

Moderator: Kalimat ini juga menumbuhkan motivasi yg kuat bagi saya untuk terus semangat membersamai ananda. Karena rasanya luar biasa bahwa apa yang kita pelajari ternyata tidak hanya terbatas untuk anak-anak, melainkan juga bagi diri saya sendiri.


Sesi tanya jawab:
1. Bu Ajeng di Kaltim
❓Aslmkm wrwb
1. Bagaimana jika di dalam keluarga hanya salah satu yg mendukung HE? Misal suaminya saja atau istrinya saja yg menjalankan HE.
Apa saran ayah Haris mengenai hal ini?

berkaitan dengan *idealnya dalam ber HE adalah peran kedua orang tua*.

Adakah solusi yg baik ketika ternyata keadaan tidak memungkinkan keduanya bisa kompak ber-HE.
Bisa karena alasan kondisi maupun belum teradi kesepakatan dan pemahaman tentang HE oleh pasangan?

2. Bagaimana cara melihat potensi unik anak kita? Apakah ada tahapannya? Lalu bagaimana pula cara memperkuat sisi keunikan tersebut?

3. Apakah perlu menyusun kurikulum dalam menjalankan HE? Misal kurikulum harian/bulanan/tahunan.
Jika iya, bagaimana memulai untuk merancang kurikulum tersebut? Adakah contoh kurikulum HE dr ayah Haris?

Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih..
Wslmkm wrwb.

wa'alaikumussalam warohmatullahi wabarokatuh..

1.HE adalah kewajiban orangtua (suami & istri).
Idealnya sih memang keduanya bu.
karena di bbrp tahapan usia ada yg harus di bersamai dlm menumbuhkan maskulinitas & femiminitas ananda.

Kenapa tadi sy bilang *ideal*nya..
karena memang ada bbrp keluarga yg pernah sy temui ada kendala dlm menemukan peran dlm mendidik ini.

waAllahu 'alam mslhnya kenapa?

klo kita kaji kembali sejarah Islam pola mendidik seperti ini sdh pernah di contohkan Nabi Ibrahim.
Dan atas ijin Allah, doa seorang Nabi Ibrahim  membuat putranya Nabi Ismail menjadi seorang yg keimanannya tdk diragukan lagi.

waAllahu 'alam bishowab..

2.Bisa dengan membersamai aktivitas ananda bu.
Mendokumentasikan/menuliskan setiap pola keunikan msng² ananda.
di fasilitasi aja bu setiap keunikan anak² kita. InsyaALLAH dgn bertumbuhnya usia potensi keunikannya akan berkembang.

3. Dulu sy sempat seperti ini bu.
bisa di bilang membuat cek list apa aja & kapan akan di pelajari.

Qodarullah di keluarga kami cara seperti ini malah membuat kami bingung bu.
setelah itu kami memutuskan, mentarbiyah anak² sendiri, sambil berproses dan trus belajar dlm memperbaiki diri...
Alhamdulillah sampai saat ini kami ber HE tanpa kurikulum...

waAllahu 'alam bishowab.

Moderator: MasyaAllah, ber HE tanpa kurikulum ini luar biasa ya.

Memang dengan atau tanpa kita sadari, sebenarnya kita sudah menerapkan HE.
Sebagaimana Home Education ini, sekolah ataupun tidak sekolah (Home Schooling/unSchooling), HE tetaplah menjadi kewajiban Ayah Bunda masing2 nggih.
karena sejatinya HE bukanlah memindahkan sekolah ke rumah (home schooling), melainkan penerapan pendidikan yang menumbuhkan atau biasa kita sebut dengan *inside out*.


2⃣. *CIPTA FEBIYANTI -  TAMBUN*

❓saat kita mengajarkan hal hal baik kepada anak kita dirumah tapi saat kita bawa anak kita keluar rumah ada hal buruk yg mungkin secara tidak sengaja diajarkan oleh orang lain,
misalnya memukul dianggap lucu karena si anak masih kecil dan itu jadi kebiasaan.

Bagaimana cara menjelaskan mana yg baik dan yg buruk dengan anak yg belum bisa bicara ?
Terima kasih

2⃣.Bunda Cipta yg baik
Dalam mendidik ananda kami mengibaratkan seperti seorang petani yg menanam padi.
Apakah petani itu bsa memastikan tdk ada tanaman lain(ilalang dsb)yg hidup di lahannya selain padi?

Jd yg harus petani itu lakukan gmn caranya agar tumbuhan² lainnya itu tdk menganggu tumbuhan padinya.


kurang lebihnya seperti itu bu dlm proses mendidik anak.
kita nggak akan mngkn bisa mensterilisasikan lingkungan(kecuali hijrah) utk anak².
tp keluarga InsyaALLAH bsa memberi imunisasi utk menghadapi lingkungan kita.

Pada dasarnya setiap anak dibekali dengan fitrah² kebaikan.
Jadi teruslah berdoa meminta kebaikan kpd yg Maha membolak balikkan hati & menjadi tauladan yg baik utk anak² kita.
& berharap semoga kelak anak² kita tumbuh dgn segala kebaikan²nya.

waAllahu 'alam bishowab

Moderator: proses pendidikan bukan untuk mensterilkan melainkan memberi imun kepada anak-anak kita, MasyaAllah.


3⃣. *Una - Jember*

❓Bagaimana kah menyusun kurikulum untuk anak2 di home education? Bagaimana menentukan ide dan inspirasi nya agar hal tersebut membahagiakan selalu.
Terima kasih

3⃣. Bunda Una di Jember.


Sebenarnya klo bicara kegiatan anak² usia di bawah 6/7 thn semuanya merupakan kegiatan yg membahagiakan.
Selama kegiatan itu memang yg mereka *Mau*

Hanya saja kadang² kita sbg orangtua msh menggunakan sudut pandang kita thd kelakuan/kegiatan anak, sebagai orang dewasa.

Utk yg kurikulum sy copykan jwban dari ustadz harry ya..
Dalam Islam, pendidikan itu bisa bermakna Tarbiyah, Tazkiyah, Ta'lim, Ta'dib, Tadris dll dengan tujuan dan object berbeda. Yang umum di benak orang hari ini, pendidikan itu adalah Ta'lim, atau pengajaran keilmuan saja, bahkan dipersempit menjadi akademis utk mencetak cendekiawan baik di bidang ilmu agama maupun di bidang ilmu sains/akademis
Zaman keemasan Islam, sering dimaknai dengan bertaburnya para ilmuwan dan cendekiawan hebat dalam berbagai bidang ilmu. Lalu kita beramai ramai mendirikan lembaga pendidikan utk mencetak para cendekiawan dan akademis utk mengulang keemasan.
Kita melupakan banyak hal mendasar dan pokok ttg pendidikan sesungguhnya, bahwa pendidikan bukan sekedar melahirkan para ahli sains atau ahli agama yg hebat semata, itu hanya fenomena akhir yang terlihat, tetapi pendidikan sesungguhnya adalah menghantarkan generasi peradaban kepada beragam takdir peran peran peradaban terbaik dari tiap anak Muslim sesuai potensi fitrahnya masing masing dipandu Kitabullah. Sepanjang peradaban Islam, dari generasi ke generasi, pendidikan melahirkan peran peradaban terbaik yang sesuai zamannya bahkan generasi muda didorong utk menemukan takdir peradabannya masing masing. Maka tradisi dan budaya yang terbangun adalah gairah muslim utk senantiasa belajar dan berinovasi sepanjang hayat bukan gelar gelar akademis, juga gairah utk menjemput takdir peran peradaban masing2 sesuai zamannya. Maka kurikulum pendidikan, sejak zaman Rasulullah SAW, sesungguhnya selalu sama, yaitu menumbuhkan potensi fitrah sebaik baiknya setiap anak manusia lalu menghantarkan mereka kpd takdir peran peradaban sesuai potensinya itu dan dibutuhkan ummat serta zamannya.

Moderator: clue nya ada disini ya, *"Maka kurikulum pendidikan, sejak zaman Rasulullah SAW, sesungguhnya selalu sama, yaitu menumbuhkan potensi fitrah sebaik baiknya setiap anak manusia lalu menghantarkan mereka kepada takdir peran peradaban sesuai potensinya itu dan dibutuhkan ummat serta zamannya."*

berbicara tentang  kurikulum memang dalam prinsip Home Education segalanya adalah *custom*,
istilahnya  _personalized curriculum_ dimulai dari keunikan masing-masing individu dengan dikolaborasikan minat maupun kearifan lokal sehingga menjadi langkah tepat dalam menggapai peran spesifik peradaban kita.


4. *Mala - surabaya*

❓Apakah artinya lebih baik menerapkan unshooling untuk anak anak kita?

Bunda Mala di Surabaya.

Bukan suatu keharusan bunda...

Ananda sekolah atau tidak sekolah HE adlh kewajiban setiap orangtua.
6⃣ Bunda Mala di Surabaya.

waAllahu 'alam bishowab..

Moderator: sebenarnya prinsip *unschooling* adalah menerapkan pendidkan tanpa kurikulum nasional, yang mana artinya kita membuat sendiri kurikulum ber-kearifan lokal kita.

Beda hal nya dengan *home schooling* yang mana lebih mudah dipahami dengan memindahkan sekolah ke rumah.

Akan tetapi mohon maaf, kembali kita luruskan bahwa pembahasan hari ini adalah Home Education, Bunda.
Tidak spesifik ke arah home schooling maupun unschooling nggih.


5.⃣ *Nila - Blitar*

❓"Bagaimana mengoptimalkan peran ayah dalam HE jika ayah (secara fisik) tdk bisa membersamai anak2 setiap hari (kondisi LDR)?"

Jawaban:
Tetap *Rileks & Optimis* begitu pesan salah 1 guru kami bu..

Klo kita kembali ke sejarah pola pengasuhan seperti ini sdh di contohkan Nabi Ibrahim 'alayhissalam kepada Nabi Ismail 'alayhissalam..
InsyaALLAH

Cerita sedikit ya..
Kapan hari ada diskusi zerru di grup komunitas kami.
ada slh member bercerita ttng pola asuh dgn system LDR.
setiap hari klo tdk dtng malasnya si istri selalu mencatat & mengirimkan foto anak² mereka.
jd lbh memudahkan mereka dlm membersamai tumbuh kembang anak.
InsyaALLAH..
apalagi saat ini kita sdh sangat banyak di dukung oleh media² sosial.
jd InsyaALLAH permasalahan bisa di kondisikan gmn baiknya aja bu.


Tanggapan:
Bunda Afin
Berkaitan dg pola asuh yg hanya sebelah (ayah saja / ibu saja)
Bagaimana menerapkan HE pd keluarga broken home (ayah ibu bercerai)?

Bunda Afin,
memang keadaan ideal merupakan dambaan setiap manusia.
Akan tetapi, rencana Allah selalu lebih indah.

Nabi Muhammad SAW bahkan terlahir dalam keadaan yatim (ada beberapa pendapat Ayah beliau meninggal saat beliau masih bayi), akan tetapi bukankah nabi Muhammad tumbuh dengan karakter yang luar biasa?

Sebenarnya jika kita pelajari shiroh nabawi, setelah ketiadaan Ayah- Nabi Muhammad SAW tida pernah kehilangan *sosok Ayah* dalam hidupnya, yang mana digantikan oleh Kakeknya dan paman yang merawat beliau hinggal aqil baligh.

Demikian pula sepeninggal Ibunda Rosululloh SAW, tetap ada sosok yang menggantikan *peran ibu* disisi beliau.

Itulah mengapa kita harus tetap yakin meski dalam keadaan *tidak ideal* versi kita,

Selama kita *mau*, insyaAllah, Allah yang *mampukan*.


sederhananya, jika Ayah sebenarnya kurang ideal keberadaannya, ananda tetap bisa didekatkan kepada Kakek maupun pamannya sebagai pelengkap sosok ayah. Begitu pula ketiadaan ibu yang bisa didekatkan pada sosok nenek maupun bibinya.

Jadi, dalam kondisi ayah bunda yg bercerai, kuncinya selalu hadirkan sosok ayah atau bunda yg hilang sebagai teladan untuk anak.

Wallahu'alam.


6. *Kania - Tangerang*

❓Bagaimana teknis mengenalkan alam kepada bayi saya yang berusia 11 bulan? Bagaimana cara penyampaiannya? Bolehkah dicontohkan dan dimisalkan penyampaiannya. Kendala yang saya alami, saya suka kehilangan kata-kata dan tiba-tiba blank.

Jawaban:

Usia 11 bulan adlh masa mengikat bounding dgn ibunya.
Menyusui adlh hal yg sangat menyenangkan buat ananda.
Sebaiknya bunda memaximalkan menyusui sambil membacakan kisah² indah dlm Al quran,mentaddaburinya dsbnya.

waAllahu 'alam bishowab..


7⃣. *Diah - depok*

❓ 1. Apa yg dimaksud dg iqra dan talabul Ilmi.
2. Apa perbedaannya? Bukankah sama2 hrs membaca (buku).
3. Apa yg hrs sy dan suami bicarakan klo berdiskusi ttg HE?*msh bingung mau memulai obrolan.

Bunda Diah di Depok,

1. klo kami mengartikannya *iqro* = bacalah,membaca ttng segala hal yg telah ALLAH ciptakan di alam semesta yg rujukannya tetap Al quran & Sunnah mnrt pemahaman salafusshalih..
klo *tholabul ilmi* = pencari ilmu/pembelajar.

2. Jd bukan hanya membaca buku / belajar buku aja bu.
Alam sekitar kita bisa menjadi bahan utk pembelajaran juga.

3.Sederhana aja bu..
Awali aja dgn gurauan², jgn terlalu serius,nnti jdnya malah nggak asik obrolannya.
bisa di mulai dgn mengkaji kenapa Allah  ciptakan kita dst.


*IQRO' : Reading the Universe with Fiqr & Dzikr*

dalam sebuah kesempatan kami berdiskusi bersama Ustadz Adriano Rusfi terkait IQRO' yang diyakini bukan sekedar tentang membaca tulisan atau sebuah buku, Bunda.

Iqro' disini bisa dipahami dengan *mendengar tanda alam* sebagaimana kita mencari *insight learning* dalam setiap kejadian dalam hidup kita.

Misalnya, atas sebuah keadaan dimana kita yang seharusnya bepergian menaiki pesawat terbang akan tetapi kita malah terlambat dan tertinggal. Saat kita ingin marah rasanya, tak lama kemudian, qodarullah ada berita bahwa terjadi kecelaaan pada pesawat tersebut.

disini terjadi proses *iqro'* dimana kita mengilhami, mengambil hikmah pada semesta.

Maka iqro' sebenarnya sungguh luas maknanya.

Tentang HE (Home Education) atau home based education atau *pendidikan berbasis rumah* adalah amanah dan kesejatian peran dari seriap orang tua yang tak tergantikan oleh siapapun.

sejatinya anak bersekolah hanyalah sebagai upaya pembelajaran sebagian kecil dari *pendidikan* yang menjadi tanggung jawab Ayah dan Bundanya.

Maka akan sangat disayangkan jika Ayah Bunda melepaskan begitu saja ananda untuk belajar di sekolah tanpa dikuatkan dengan *home education*,

Bukankah nanti kita-lah, Ayah Bundanya yang diminta pertanggungawaban saat yamul hisab tentang apa saja pendidikan yang kita berikan pada ananda. Bukan guru-gurunya di sekolah.

Pentingnya keterlibatan Ayah Bunda dalam proses pendidikan ananda inilah yang menjadikan, bersekolah (formal) maupun tidak (home schooling/unschooling), Home Education tetaplah wajib dilakukan oleh Ayah Bunda.

Home Education, sejatinya adalah kemampuan alami dan kewaiban syar'i setiap ayah bunda yang di[ercaya menjaga amanah-Nya.

untuk itu, siapkan diri, kuatkan mental, bersihkan segala emsi dan dendam pribadi untuk menerima SK dari Yang Maha memberi Amanah.

Jangan pernah raguan DIA. Jaga amanah dengan sungguh-sungguh,, dunia Allah yang atur dan...nikmati perjalanan anda.

sebenarnya terkait HE ini, versi sederhananya yang bisa kita bicarakan bersama pasangan adalah Apa tujuan kita dalam pendidikan keluarga. Kemana arahnya, *MENGAPA* dan bagaimana caranya menggapainya.


Tanggapan:
Bunda Diah: Bgm bila suami manut thdp langkah istri menjalankan HE.. apalagi bila bicara ttg visi misi..suami pas, gak tau.

Jawaban:
Terkait dengan *misi keluarga*, saya ingin mengutip perkataan Bapak Dodik Mariyanto

_*Untuk keluarga, misi itu ditemukan bukan direka-reka/dibuat. Maka berproseslah sekeluarga untuk dapat menemukannya.*_

jadi jelas sekali, bahwa menurut beliau (dan saya sepakat) bahwa misi keluarga itu bukan dirumuskan melainkan *dititeni* kalau istilah dalam bahasa jawanya.

untuk itu, tentu saja sebaiknya tidak boleh ada paksaan dalam mengamati, membersamai dalam tujuan *niteni* misi keluarga itu sendiri.


Bersabarlah, Bunda. InsyaAllah bunda (dan saya?) bukan satu-satunya yang antusias ingin segera menemukan misi dan berbahagia saat berhasil menemukannya.

Perbanyak aktivitas bersama, diskusi, iqro', dan tentu saja berdo'a untuk Allah segera menunjukkan *shirootolmustaqiim* kepada  keluarga kita. Aamiin.


Penutup
*"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya."* [Q.S Ar-Ruum : 30]

Mendidik sesuai dengan fitrah bukanlah upaya rekayasa yg banyak mendominasi, invervensi, manipulasi, menjejalkan (outside in) sehingga merusak benih fitrah itu sendiri. Namun, mendidik fitrah adalah upaya menemani, merawat, menumbuhkan, membangkitkan (inside out) benih agar menjadi pohon yg baik yang akarnya menghujam ke tanah dan batangnya menjulang, daunnya rimbun menaungi siapapun dibawahnya, buahnya lebat memberi peran manfaat sampai akhir hayat.

Mendidik fitrah adalah mendidik agama yg lurus itu sendiri karena tiap anak lahir dalam keadaan *fitrah*.

Mari kita jalani pendidikan sejati dan laksana peran mendidik ini sebagai bagian utama misi hidup kita, sebuah peran untuk beribada, menjadi khalifah, imaroh dan imama dengan misi peran peradaban untuk menebar manfaat dan rahmat bagi dunia yg lebih hijau dan lebih damai;
*Generasi yg Allah ridha pada mereka dan merekapun ridha kepada Allah*.
Oleh: Savitry 'Iin' Indrawardhany/Bunda Bidadari (Quranic Parenting Motivator)




Salah satu kendala sebagian orangtua dengan anak usia di atas 7 tahun adalah merasa sulit membangunkan anak untuk shalat Subuh dan menjalani latihan shaum Ramadhan.

Berikut beberapa tips dan trik yang bisa dilakukan oleh orangtua agar proses pendampingan berlatih ibadah di atas bisa berjalan lebih mulus.

Baca juga: Resume Kulwap Parenting "Melatih Anak Berpuasa dengan Cara Menyenangkan"

Sebelumnya, mari kita coba bedah bersama penyebab keluhan di atas.

Berdasarkan pengamatan sederhana, saya mencatat beberapa penyebab masalah di atas  :

• Anak belum cukup diinspirasi dengan kisah penguat iman tentang keutamaan shalat Subuh dan shaum.
• Anak kurang mendapat eksposure *pamer kesolihan* dari orangtua. Teladan perilaku dari orangtua kurang kuat untuk dicontoh anak.
• Anak kurang dipersiapkan kebutuhan kondisi fisiknya agar nyaman menjalani latihan ibadah shalat dan shaum itu.

Ada beberapa prasyarat yang orangtua perlu persiapkan untuk membantu anak siap berlatih shalat Subuh dan shaum Ramadhan ini. Dan prasyarat yang paling sering diabaikan oleh orangtua adalah *persiapan fisik*dan *asupan nutrisi yang tepat*.

Berikut Tips & Trik untuk membantu anak lebih nyaman menjalani shalat Subuh dan shaum Ramadhan:

*1. Perhatikan jam tidur anak*

Secara umum para ahli sepakat bahwa jam tidur anak sekitar 7-8 jam. Jika anak kita terbiasa tidur sebanyak itu, maka kondisikan waktu tidurnya. Jika anak dipersiapkan sudah tidur paling lambat pukul 9 malam, maka jika ia dibangunkan pukul 4 pagi, ia sudah beristirahat selama 7 jam.

Walau bagi anak Muslim yang kuat, harus mulai dilatih untuk memendekkan jam tidur, agar dia lebih kuat memanjangkan waktu tahajudnya (menghidupkan malamnya) dengan berbagai amal baik.

Namun sebenarnya yang lebih perlu diperhatikan adalah *kualitas tidurnya*.
Pastikan bahwa sebelum tidur,  tubuh anak dalam kondisi bersih dan nyaman. Pakaian tidur dan tempat tidurnya dalam kondisi bersih. Ruang tidur dalam kondisi remang-remang/lampu dimatikan,  sirkulasi udara harus cukup baik. Hindari kamar yang terlalu padat dengan berbagai barang sehingga membuat kesan sumpek. Antara anak dan barang akan berebut oksigen.

Selain itu, biasakan anak menjalani sunnah Nabi Muhammad saw sebelum tidur:
a. Berwudhu sebelum tidur.
b. Membersihkan tempat tidur 3 kali  sebelum dinaiki sembari membaca ta'awudz
c. Ajak anak berniat untuk bangun sebelum Subuh dan mandi sebelum shalat
d. Bimbing anak untuk berdoa sebelum tidur dan melakukan dzikir penjagaan disertai artinya ( Al ikhlas, Al Afalaq, AnNaas, ayat kursi, lalu ditiupkan ke telapak tangan dan diusapkan ke seluruh tubuh).

*2. Perhatikan asupan gizi anak*

Salah satu sebab anak sulit diajak tidur adalah karena kesalahan banyak orangtua dalam memberi makanan sebelum tidur. Kebiasaan anak zaman sekarang yang mengkonsumsi makanan berkadar gula tinggi membuat mereka kesulitan mengatur dirinya sendiri.
Para ahli kesehatan menemukan fakta ilmiah bahwa makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi memberi energi instan yang harus segera dikeluarkan. Sumber makanan dari pati (nasi, mie, tepung-tepungan, umbi-umbian) dan semua makanan manis (gula pasir, buah dan sayuran tertentu) memicu insulin dalam tubuh sehingga 'memaksa' tubuh untuk bergerak, padahal secara kodrati organ-organ tubuh kita sudah ingin memperbaiki diri di malam hari. Di sini terjadi dilema. Anak  ingin tidur karena tubuhnya memerintahkannya seperti itu, namun kadar gula instan dalam tubuhnya memaksanya untuk terus bergerak. Ia menjadi sulit tidur.

Jadi, hindari memberi makanan padat atau minuman manis kepada anak sekitar 3 jam sebelum tidur. Hindari memberi susu manis, teh manis, martabak, nasi goreng,  goreng tepung, dll.  Lebih baik beri anak makanan berprotein tinggi seperti ayam goreng tanpa tepung, seafood, dan sejenisnya.  Jika anak lapar/haus, bisa diberi susu tanpa gula atau beri air kaldu daging/ayam yang bisa cukup mengenyangkan anak namun tak membuat tubuh bekerja ekstra untuk mengolah makanan yang baru ditelan.

Untuk persiapan shaum, *perhatikan asupan makanan anak ketika sahur* . Karena inilah kunci sukses latihan shaum bagi anak.

Sebelumnya, orangtua perlu memberi pemahaman bahwa shaum kaum Muslimin itu pada prinsipnya adalah *memindahkan waktu makan*. Jadi orang shaum itu takkan kelaparan. Kuncinya adalah asupan makanan yang tepat gizi dan cukup ketika sahur.

Orangtua perlu paham bahwa makanan berkadar gula tinggi /karbohidrat sederhana (nasi, mie, tepung2an, umbi2an, gula pasir, kue2 manis, minuman manis, es krim, dll) waktu cernanya dalam tubuh hanya memakan waktu sekitar 3 jam. Bahkan ada yang kurang dari 2 jam. Jadi, jika anak terbiasa makan karbohidrat sederhana, ia akan cepat kenyang DAN cepat lapar. Ia akan terus menerus merasa lapar setiap 2-3 jam. Selain itu, asupan karbo tinggi akan membuat anak mudah mengantuk dan malas bergerak.  Makanya efeknya adalah tubuh mudah gemuk. Makanan dengan kadar gula sederhana harus 100% dikeluarkan saat itu juga. Jika tubuh tak banyak bergerak maka yang muncul adalah rasa begah dan mengantuk. Timbul rasa malas. Otak pun sulit bekerja optimal.

Sedangkan sumber makanan dari protein hewani (daging-dagingan, ayam, seafood) waktu cernanya sekitar 8 jam. Jadi, anak yang terbiasa makan makanan dengan kadar protein tinggi akan tak mudah lapar. Ia lama kenyang. Dan tenaganya akan cukup kuat. Ia juga tak mudah mengantuk.
Makanan protein tinggi akan menyimpan 50% energinya dalam tubuh dan akan dikeluarkan ketika tubuh meminta. Inilah 'tabungan' energi ketika shaum. Badan pun tak terasa lemas. Otak bisa bekerja optimal.
Orang yang dominan makan makanan berprotein tinggi takkan kegemukan. Postur tubuhnya cenderung seimbang dan atletis.

Inilah salah satu alasan mengapa para atlit dianjurkan makan protein tinggi, dan dilarang makanan berkadar gula tinggi yang akan melemahkan otot.

Itulah sebabnya juga Rasulullah saw lebih banyak mengonsumsi daging daripada makanan dengan sumber karbo sederhana. Jika beliau makan roti gandum pun, itu bersumber dari gandum asli, bukan dalam bentuk tepung seperti yang kita konsumsi selama ini. Jenis sayuran pun biasanya beliau konsumsi dalam bentuk acar. Bukan dalam kondisi segar.

Jadi, ketika sahur, latih anak untuk lebih banyak makan berprotein tinggi. Seperti daging, ayam,dll. Hindari banyak memberi nasi, gorengan bertepung apalagi mie.

Beri pemahaman bahwa tubuhnya takkan kelaparan karena sudah diberi asupan gizi yang tepat. Ia takkan sakit karena shaum. Sebaliknya malah tubuh akan sehat dan terasa lebih kuat.

Secara ilmiah ini bisa dijelaskan dengan cara sederhana kepada anak. Ketika shaum, tubuh berhenti bekerja mengolah makanan, sehingga tubuh mengambil energi dari simpanan di dalam tubuh. Tubuh dalam kondisi ketosis. Tubuh juga bisa optimal memperbaiki berbagai sel dan organ tubuh yang ada, karena tidak dibebani harus mengolah makanan yang masuk tubuh.

Melihat kondisi anak yang kebanyakan masih dalam kondisi mengantuk ketika sahur, siasati kebutuhan gizi anak dengan mengolah bahan makanan berprotein tinggi itu dalam bentuk yang lebih mudah dicerna tubuh. Misal dalam bentuk soto/sop/ dll. Selain anak mudah menelannya, kebutuhan cairan tubuh juga terpenuhi.

Menu paling sederhana adalah kaldu ceker ayam. Ditemani 1-2 potong ayam, tempe/tahu dan sedikit sayuran akan membantu anak untuk kuat shaum sepanjang hari.

*3. Biasakan anak mandi sebelum Subuh*

Ketika tidur tubuh anak bekerja memperbaiki sel yang rusak dan menggantinya dengan sel yang baru. Organ tubuh juga diperbaiki. Jadi ketika bangun, pasti memang tubuh terasa lemas, lebih berminyak dan cenderung berkeringat. Sel-sel kulit mati pun menempel dimana-mana Itu semua adalah buangan dari dalam tubuh. Jadi, terbayang betapa 'berat' membawa tubuh dengan banyak ' sampah' di sepanjang badan?Akhirnya  badan terasa lemas, malas bangun, dll.

Anak perlu diajak mandi DENGAN AIR SEGAR untuk membersihkan kotoran yang menempel di kulit itu. Pancuran air segar juga akan  memberi oksigen kepada kulit sehingga memberi efek segar pada tubuh. Mata jadi terbuka. Otak terasa lebih segar.
Pastikan anak memakai pakaian bersih dan wangi setelah mandi.

*4. Perhatikan jam krusial anak shaum*

Bagi anak yang baru belajar shaum, ada masa-masa kritis ketika tubuhnya menyesuaikan diri. Yaitu sekitar di antara pukul 10.00 hingga 15.30 wib.  Biasanya di jam-jam itu ia akan 'merasa kelaparan'. Saat itu sebenarnya tubuhnya sedang bekerja menyesuaikan diri. Jadi orangtua perlu paham agak tak ketakutan sehingga membatalkan shaum anak. Bantu anak untuk bisa melewati masa kritis inim Biasanya membutuhkan waktu sekitar 3 hari bagi anak untuk menyesuaikan diri.
Setelah itu tubuh anak akan terkondisi, jadi lebih mudah menjalani latihan shaum dalam kondisi beraktivitas  seharian.

Di jam-jam itu, orangtua perlu mendampingi total anak agar kuat melewati masa kritis latihan tubuhnya. Sibukkan anak agar tak berpikir tentang makanan. Sering peluk, temani, jauhkan dari jangkauan makanan/minuman. Tenangkan anak dengan menggunakan Alquran, membacakan buku, dibawa ke masjid yang adem, bermain yang tidak menyita energi, ajak bicara tentang kehebatan rasulullaah saw dan para sahabat juga para mujahid di Palestina yang bahkan pergi berperang ketika shaum dll.

Jelaskan secara ilmiah tentang cara kerja tubuh ketika shaum malah sedang menabung tenaga.
Bahwa menurut ilmu kedokteran bahkan tenaga orang yang shaum bisa 10 x lebih kuat dibanding orang yang tidak shaum. Karena ia dalam kondisi ketosis. Ada tabungan tenaga luar biasa dalam tubuhnya karena dia shaum.
Cerita bahwa di dunia binatang pun, Allah membuat fase puasa jika mereka ingin menyembuhkan/menguatkan diri  (misal singa) atau mau berubah jadi lebih baik. Kisah metamorfosis ulat  yang puasa selama 40 hari untuk berubah menjadi kupu yang indah akan menjadi contoh nyata yang sangat bisa menginspirasi anak.

Hanya anak kuat yang bisa shaum.
Hanya anak hebat yang bisa shaum.

Anak yang sakit tak perlu shaum.
Anak yang lemah boleh tidak shaum.

*5. Perhatikan asupan menu berbuka anak*

Ajarkan anak untuk tidak terjebak menjadi lemah ketika berbuka.
Biasakan anak berbuka dengan minum air putih mengikuti sunnah nabi. (BUKAN DENGAN MINUMAN MANIS apalagi es).
Sunnah nabi berbuka dengab kurma ruthab (muda dan agak asam), tamr (kurma kering tak terlalu manis) atau air putih.  Bisa juga kurma ajwa yang tak terlalu manis dan mengenyangkan. Namun ketiga jenis kurma ini mahal harganya. Kalau kurma yang biasa kita  makan adalah kurma yang sudah diberi pemanis agar awet. Jadi itu seperti makan permen. Makanya air putih adalah pilihan paling mudah bagi kita. Atau bisa juga diberi air kaldu hangat yang langsung bisa memberi efek mengenyangkan. Biasakan minum minuman hangat ketika berbuka agar perut  tidak kaget.

Pada prinsipnya, setelah anak berhasil melalui masa kritis berpuasa, tubuh sudah menyesuaikan diri. Ia takkan merasa kelaparan lagi. Jadi ketika berbuka ia pun takkan 'celamitan'. Anak yang sudah biasa shaum pun biasanya makannya lebih sedikit.

Makanya orangtua perlu bantu dengan menyediakan makanan berprotein tinggi agar mudah kenyangnya bertahan lama.
Latih anak agar tidak mudah tergoda dengan berbagai makanan bergula tinggi yang biasa disuguhi dimana-mana untuk menu berbuka.

Kondisi tubuh yang sudah kuat karena shaum, menjadi mudah dihancurkan dengan diberi asupan gula berlebih ketika berbuka.

Latih anak untuk cerdas memilih asupan makanan berkualitas. Karena ia berlatih shaum AGAR MENJADI KUAT. Bukan malah kembali menjadi celamitan dengan makanan.

Kualitas makanan anak sebelum tidur juga menentukan kemudahannya dibangunkan sebelum Subuh.

Jadi, jika ingin anak mudah bangun Subuh dalam kondisi segar dan kuat, juga bertenaga dalam menjalani aktivitas hariannya, pastikan asupan gizi anak lebih banyak mengandung sumber protein hewani. Hindari memberi makanan dan minuman dengan kadar gula /karbo tinggi, karena itu akan melemahkan anak.

Hindari semaksimal mungkin unsur 4 P dalam asupan makanan/minuman di keluarga : pewarna, pemanis, pengawet, pemutih.


Jadi, ternyata, berdasarkan pengalaman kami, selain memberi pemahaman akan pentingnya bangun sebelum subuh dan sahur bergizi, kita sangat butuh *ilmu nutrisi makanan yang memadai bagi keluarga* . Kita sangat butuh menguatkan ilmu dan pemahaman tentang *makanan halalan thoyyiban* : makanan yang tak cukup hanya *halal* tapi harus *baik bagi kesehatan*.
Makanan yang akan membantu kita mudah melakukan kebaikan-kebaikan yang Allah perintahkan dan Rasul saw contohkan.

Memahami dan menerapkan ilmu nutrisi makanan yang memenuhi unsur halalan thayyiban di dalam keluarga adalah bagian dari nilai-nilai karakter *SHIDDIQ* dan *FATHONAH*.
Pada akhirnya, ketika  anak-anak berhasil kita latih untuk menjalani ibadah shalat dan shaum dengan benar dan bahagia, kita juga mereka sedang mengamalkan nilai-nilai karakter *AMANAH* dari dalam keluarga, yang akan berefek ke kualitas karya kota di masyarakat kelak. Penyebaran informasi seperti ini pun, agar lebih banyak keluarga muslim menyadari pentingnya menjaga asupan gizi di keluarga,  adalah bagian dari penerapan nilai-nilai karakter *TABLIGH*

Jadi, pada akhirnya, dengan cara yang sederhana, kita semua sedang menerapkan semua nilai kebaikan yang ada di *karakter FAST* .  Itulah empat karakter utama  Nabi Muhammad saw yang sangat perlu diteladani oleh kita semua.

Selamat mengamalkan ilmu yang dirasa bermanfaat, sahabat. Semoga Allah memudahkan keluarga kita masuk golongan orang-orang yang diberi hikmah dan senantiasa beramal solih. Aamiin.

Allahu a'lam bishshawab.


Sesi tanya jawab:

1. ❓ Assalamualaikum, mbak.. Sy klo bangunin anak untuk sholat subuh susah banget, kadang ia jd marah, atau bahkan nangis krn masih ngantuk katanya...lama di rayu baru bangun tp dengan menggerutu, kayk tdk ikhlas gt... Nah dst kadang mancing emosi sy jg mbak..gmna solusinya...?
Lanjut.. Cuma lucunya klo hari libur skolah dianya jd cepat bangunnya

❤ Hehe, kalau anak mudah bangun pagi ketika libur, tetapi sulit bangun ketika sekolah, itu satu pertanda bahwa anak kurang suka sekolah. Dia agak tertekan dg tuntutan di sekolah.
Mba perlu banyak ngobrol untuk mengetahui PERASAAN dia ttg sekolah.

Kemudian, coba cek kondisi di bawah ini:
🔸Mba cek juga jam tidurnya. Apakah anak kurang istirahat? tidur gelisah? Badan kotor ketika tidur(tdk segar?)..
🔸Bisa dicoba dia disuruh mandi sebelum tidur.
🔸Perhatikan makanannya juga. Hindari konsumsi makanan bergula tinggi sebelum tidur. Itu membuat tubuhnya tak nyaman dan tidur tak nyenyak. Wajar dia jadi 'ngamuk' ketika dibangunkan.
🔸Cek bahasa mba ketika membangunkan. Apakah memakai pendekatan kasih sayang? Dipeluk dicium didoakan bangun tidur dituntun bangun ke dapur dan kamar mandi?
Hindari bahasa negatif (menyuruh,memerintah, memaksa, labeling,dll)
🔸Apakah kondisi hati mba tak tenang ketika membangunkan anak karena terburu2 dan disambi berbagai aktivitas rumah?

🔸Setting diri mba agar bisa fokus urus anak bangun Subuh. Amalan ini jauh lebih penting dan BESAR PAHALAnya di sisi Allah dibanding amalan lain lho.

 Allahu a'lam ✅

2. ❓mbak, mau nanya nih... klo kondisi siam, sebaiknya menu makannya yg mengandung protein tinggi. nah klo hari2 biasa apakah pola makan yg baik untuk anak juga demikian mbak. dlam artian tetap ada nasi tpi komplit dgn yg berprotein tinggi.
terkadang sebagai ibu kan qt suka khawatir klo anak lagi g doyan makan nasi.
 justru nasi itu sesuatu yg dipandang wajib menu utama

❤ Pola makan dominan asupan nutrisi dari sumber protein hewani itu sebaiknya memnag menjadi pola.makan sehari2, mba

Keuntungannya banyak:
Anak jadi tak terlalu sering kelaparan sehingga sering minta jajan.
Anak tidak gendut
Tenaga anak kuat dan daya tahan tubuhnya lebih bagus
Anak tak mudah lelah atau mengantuk

Bukan berarti ga boleh karbo ya.

Singkatnya begini, porsi makan ideal itu seperti makanan orang bule: sepotong daging cukup besar, ssdikit sayur.

Dan kita tak perlu khawatir anak ga doyan nasi. Itu bukan sumber energi utama yang dibutuhkan tubuh. Bisa ditutupi dengan makan tempe tahu, sayur, buah secukupnya.
Tapi kalau untuk daya tahan, lebih optimal konsumsi protein hewani.

Rasul saw sudah memberi contoh terbaik bagi kita ttg pola makan beliau ya. Lebih banyak konsumsi daging karena bisa lebih  lama kenyang...

Bisa dibuat ujicoba saja di rumah, perhatikan kualitas kesehatan anak ketik lebih byk mengkonsumsi protein hewani dibanding karbo sederhana...

Allahu a'lam bishshawab ✅

3. ❓Gimana caranya supaya anak disiplin menjalankan shalat 5 waktu. Ngk subuh aja.. Ssuai Di jadwalnya? Jazakillah khairan ukht.
-Fazlun-

❤ Ada tips cara asyik mengajak anak belajar shalat dg lebih santai dan enjoy. Panjang nih materinya:

*MENGAJARKAN ANAK SHOLAT*
(Oleh: *Iin Savitry Indrawardhany, Bunda Bidadari* )

Sebagai hasil renungan saya ketika mencari cara untuk bisa mengajarkan shalat secara bertahap, santai dan cukup menyenangkan bagi anak, saya membuat tahapan latihan shalat seperti ini :

*0-7 Tahun*

 7      tahun  ---- Shalat Subuh
8-9    tahun ---- + shalat magrib dan isya
9-10  tahun ---- + shalat zhuhur dan ashar
10      tahun ---- rutin shalat 5 waktu

Jika anak sudah cukup ajeg pembiasaan shalat 5 waktunya, ditambahkan *latihan shalat sunnah utama* .

Saya bagi 3 shalat sunnah yang perlu dilatih oleh anak berdasarkan *tingkat manfaat* :
1. *Shalat rawatib*--- fungsinya untuk menutupi kekurangan dalam pelaksanaan shalat wajib
2. *Shalat tahajud*--- fungsinya untuk menguatkan jiwa anak dan tahan banting dalam menjalani perannya sebagai khalifatullaah fil al 'ardh
3. *Shalat Dhuha* ---- fungsinya untuk memperkuat ghirah anak menjalani peran keqowwamannya di keluarga besar dan lingkungan.

Untuk tahapannya, karena jumlah shalat rawatib sunnah muakad cukup banyak dan akan sangat berat (secara fisik dan batin)  dilaksanakan oleh anak, maka saya buat target-target:

*a. 10 tahun*  ---- rutinkan shalat sunnah qobla Subuh dan shalat tahajud minimal 2 rakaat dengan membaca surah hafalannya sendiri atau langsung memegang mushaf Alquran
*b. 11- 12 tahun*  --- setiap 6 bulan tambahkan shalat sunnah ba'da  zhuhur/ba'da magrib/ba'da isya sesuai kesepakatan anak + tahajud diperpanjang bacaannya
*c. 13-14 tahun*  --- ditambahkan shalat qobla zhuhur. Tahajud dirutinkan minimal 1 juz/malam.
*d.14 tahun*  ---- dilatih shalat dhuha minimal 2 rakaat.

Diharapkan di usia 14 tahun ia sudah terbiasa merutinkan shalat sunnah rawatib dan tahajud. Saya menggunakan tokoh Muhammad Al Fatih sebagai contoh pemimpin yang tak pernah meninggalkan shalat sunnah rawatib dan tahajud begitu dia aqil baligh. Berarti latihannya sudah dimulai sebelum dia baligh.

Shalat dhuha dibelakangkan karena berurusan dgn karakter amanah dan tabligh. Berhubungan dengan program pribadi anak untuk meningkatkan kemampuan memberi nafkah  dan berdakwah di luar keluarga inti.

Dengan memberikan DAN menjelaskan tahapan belajar shalat seperti di atas ke anak, saya berusaha mempersiapkan wawasan dan mental mereka dulu. Jadi mereka diajak untuk _merencanakan proses belajar shalat_ dengan bermodalkan pikiran kritis dan bertahap.

Saya menjelaskan *MENGAPA* dan *UNTUK APA* saya membuat tahapan belajar di atas dengan menggunakan berbagai buku utama seperti terjemah Alquran, asbabunnuzul ayat&surah, tafsir, buku SIROH NABI MUHAMMAD Saw, hadits2 terkait shalat, juga buku2 fiqih dan buku2  mukjizat sains alquran dan hadits.
Plus saya jelaskan tahapan cara kerja otak manusia, cara kerja organ tubuh manusia,  dan perkembangan anak.

Semua penjelasan itu sebenarnya adalah modal ilmu2 dasar (fiqih qowwamah, fiqih pengasuhan keluarga dll) yang dibutuhkan anak untuk bisa menjalani perannya dengan optimal kelak.

Beberapa manfaat dari pemberian tahapan belajar shalat seperti di atas:
1. Anak diajak berpikir kritis, harus ada dalil dan tahapan belajar yang jelas dan terukur  (secara wawasan, fisik dan mental)  sebelum melakukan suatu amal ibadah mahdhoh.
2.Anak diajak merencanakan dan mempersiapkan  program belajar shalatnya dengan santai
3. Anak merasa santai dan tidak diburu-buru karena ada cukup banyak waktu untuk berlatih pembiasaan shalat
4. Anak dilatih untuk bisa menilai sendiri batas kekuatan dirinya dalam berlatih, dan dilatih untuk memotivasi dirinya agar bisa 'lulus belajar shalat' tepat pada waktunya.
5. Anak dilatih untuk membuat sendiri target-target belajarnya asal tidak melanggar standar dasar yang telah ditetapkan.  Jadi anak bisa mengakselerasi sendiri tahapan belajar shalatnya.
6. Anak dilatih untuk memperhatikan syarat2 yang harus dipenuhi agar dia bisa menjalani tahapan belajar shalat dgn benar (ilmu nutrisi, olah tubuh, pengaturan waktu, pembiasaan tilawah alquran  dll)
7. Ortu juga jadi lebih tenang karena tak menggesa anak untuk langsung 'jago' dan
'hebat' dalam berlatih shalat

Allahu a'lam bishshawab. ✅

4. ❓Sya mau tnya ukhti. Sya punya anak 2, nah yg ke 2 ini emng agak lambat tuk bisa bicaranya, jadi syapun telat training toilet smpe hmpir usia 3 th. Nah skitar 2 atau 3 mingguan ini dh dilatih, kalo pipis sudah mulai bisa, nah tpi klo Pups blm bs, itu gmn caranya ya...

❤ Toilet training terus lakukan mba...untuk pup memang normalnya anak baru di usia 4-5 tahun bisa mencebok sendiri.
Ini berhubungan dg pertumbuhannya. Jangkauan tangannya baru bisa menyentuh daerah anus  dengan nyaman di usia sekitar 4 thn.
Jadi wajar kalau mba masih harus dampingi anak ketika pup ya.

🔸Ajarkan anak wudhu wajib ( buka surah Al Maidah QS 5 ayat 6 untuk beritahu tahapan2nya) sejak kecil. Biasakan anak berwudhu ketika keluar dari kamar mandi atau mau main.

Ini mengajarkan kebersihan dan bersuci.

🔸Jaga agar *kuku jemari kirinya* bersih dan pendek.  Beritahu bahwa kuku tak boleh panjang dan kotor karena ada  alasannya untuk beribadah. (Jadi bukan sekedar mengajarkan kesehatan).
 Ajarkan membersihkan anus menggunakan *jari tengah tangan kiri*. Ini bagian dari pengajaran fiqih thoharoh lho.
Arah menyiram air juga harus hati2. Bagi anak perempuan apalagi,  perlu memberitahu tentang 3 lubang utama wanita. Kalau pria 2 lubang utama. Ini ada kajian khusus untuk mengajar anak praktek  bersuci sejak usia dini.

🔸Anak terlambat bicara biasanya karena kurang stimulasi dari ortu. Jadi orangtua kurang meluangkan waktu untuk membacakan buku dan berbicara ke anak. Anak butuh mendengar banyak kosakata agar perbendaharaan katanya kaya.

_Speech delay_ bisa diatasi dengan dua cara mudah:

1. biasakan tilawah alquran dengan tartil dan suara kencang di depan anak. Ajar anak huruf hijaiyah. Ada banyak flash card huruf hijaiyah yang bisa dipakai. Pastikan anak *Mendengar dan Melihat* ibu/ayahnya yang mengucapkan huruf hijaiyah... BUKAN dari e-pen atau film kartun.
Keistimewaan mengajar bahasa Arab adalah mengasah area mulut anak agar fasih. Jadi anak cadel pun bisa dilatih memperbaiki kondisi fisiologisnya dengan diajarkan membaca alquran..Dimulai dengan bisa mengucapkan huruf hijaiyah dgn benar.

2. Biasakan membacakan buku ke anak, SETIAP HARI.  Utamakan membacakan kisah di Alquran dan  buku siroh nabi. Saya merekomendasikan para orangtua untuk rutin membacakan buku siroh *Muhammad Teladanku* terbitan Sygma sejak anak masih bayi. Buku siroh itu paling bagus bahasa Indonesianya, dan bahasa bertuturnya paling cocok digunakan oleh para orangtua untuk menstimulasi kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar ke anak. Ditambah lagi, isi pesan buku ini menumbuhkan fitrah  iman ke anak. Anak akan mudah jatuh cinta ke Allah, rasulullaah, ajaran agama Islam, dengan rutin dibacakan buku ini, insyaAllah.

Selain itu, anak yang biasa dibacakan buku dengan kualitas bahasa yang baik, akan tumbuh menjadi anak dengan kemampuan berbahasa yang baik dan santun.
Banyak anak yang telah dibacakan buku ini telah membuktikan hal itu.

Untuk anak mba, rutinkan membaca board booknya yang berisi kalimat puitis yang mudah dicerna anak.
Allahu a'lam ✅

5. ❓assalamualaikum mba,  sy mw tax, mngajarkan shaum pd anak,  baiknya dimulai dari umur brpa yah?? trus tahapannya itu langsung shaum full atw diajarkan shaum stengah hari?  makasih

❤ Pengalaman saya melatih anak2 shaum, dibagi berdasarkan adzan, mba

🔸Saya bagi level shaum menjadi 3 :
1 adzan : sampai adzan zhuhur. Level anak hebat.
2 adzan : sampai adzan ashar. Level anak kuat
3 adzan : sampai adzan magrib. Level anak LUARBIASA ISTIMEWA.

🔸Jadi sejak awal saya tekankan bahwa shaum itu latihan menahan makan. Karena makannya *sudah didahulukan waktu sahur*.
Berarti dia 'wajib sahur' agar kuat shaum.

🔸Setiap anak bisa melewati satu level, kita beri hadiah.

Tiap anak beda model apresiasi. Untuk Silmi, cukup saya beri ciuman pelukan khusus dan doa2 bertebaran.Lalu tantangan untuk naik level. Ia suka tantangan.
Untuk 'Ulya, dia minta baju muslimah. Saya suruh dia *berdoa ke Allah agar diberi hadiah*. Jika rezekinya, akan Allah beri entah dsri mana, bukan dari saya/ayahnya. Jika tidak rezeki, dis takkan dapat. Tapi Allah mengikuti prasangka hambaNya. Dia dilatih untuk sungguh2 berdoa. Dan Allah beri banyak pelajaran kepadanya melalui doa itu.

🔸Tapi saya tekankan, kalau dia BISA shaum penuh saja, itu sudah HADIAH dari Allah. Karena hanya anak hebat, kuat dan luar biasa istimewa yang akan diberi bikmat bisa shaum penuh. Itu tanda Allah sayang dia.

Intinya, saya sengaja menanamkan imaji bahwa bisa shaum itu keren.

🔸Lalu, kapan anak naik level? Ajak anak berdiskusi, kapan mau latihan naik level. Biarkan dia yang *menentukan* kapan dan bagaimana caranya.  Kita arahkan tapi bust dia merasa ini  adalah *perjuangan* dia. Jadi kita beri selamat jika dia berhasil mengerjakan rencana ya sendiri.

🔸Kapan anak bisa dilatih shaum?
Menurut dokter Agus Rahmadi dari Klinik Sehat, anak ssjak usia 2,5-3 tahun bisa mulai dilatih shaum. Anak kuat.

Saya membuktikan, Silmi latihan shaum ramadhan usia 2,5 tshun. Dia kuat shaum full selama 4 hari.

Usia 3,5 tahun Silmi sudah shaum full ramadhan selama 20 hari. 10 harinya setengah hari.
Usia 4 tahun Silmi sudah biasa shaum senin kamis dan shaum muharram. Usia 5 tahun dia melatih kekuatan tubuhnya, berlatih olahraga dalam keadaan shaum.
Ia pernah dan terbiasa  berlatih lomba speed ketika menjadi atlit sepatu roda dalam keadaan shaum penuh.
Hingga sekarang kebiasaan shaum sunnah senin kamis sedang dia hidupkan lagi, dengan aktivitas yang padat hingga malam. Sementara ini dia  berolahraga panahan, karate dan silat.

Kalau 'Ulya baru mau latihan shaum usia 4 tahun, 1-2 adzan.

Dia baru full shaum ramadhan di usia 5 tahun..Usia 7 tahun baru mau latihan shaum sunnah..Sekarang usia 10 thn dia sudah biasa shaum senin kamis juga.

Mengapa mereka mau latihan shaum? Karena mereka sudah membuktikan berkali-kali kalau shaum badan terasa lebih segar dan tak kelaparan/kehausan walau sedang berolahraga berat 😅

Selamat mencoba, mba.
allahu a'lam ✅

6. ❓Mbak, ini ttg putra sulung saya
Kl diminta shalat, dijawab iya
Tp sy hrs srg ngingatkan ya nya itu
Kl ga, lbh srg tdk dikerjakan
Putra sulung saya, sdh mhs smtr 2 diugm.
Bgmn ya mbak, utk memotivasi dia agar ya nya itu bnr dilakukan?
Tksh mbak
-ummu faisal

❤Anak mba sudah baligh, tapi ternyata belum aqil ya.
Ini masalah umat, memang.
Itu tandanya anak mba fitrah imannya kurang tersemai dengan baik. Fitrah iman dan fitrah belaajr itu optimalisasinya di usia 0-7 thn. Berarti di fase itu dahulu kemungkinan besar mba dan suami kurang menstimulasi fitrah itu.
Apalagi jika sudah baligh, ada fitrah peradaban yang mendorong anak untuk berperan sebagai pemimpin bagi diri sendiri, keluarga & umat.
Cara menghidupkan kedua fitrah di atas hanya dengan dua jalan:
*pamer kesolihan*, dan *berkisah inspiratif*.


Tugas utama ayah di rumah adalah menjadi *teladan aqidah* dan *teladan syariat agama* bagi anak. Sepertinya kedua tugas utama ini lalai dikerjakan oleh suami mba dahulu, dan mba juga ga ngeh.

Jadi, yang mba&suami bisa lakukan skrg adalah.
1. taubatan nasuha. Mohon ampun pada Allah karena lalai menjaga fitrah anak di usia dini. Orangtua yang bertobat akan dimudahkan menemukan jalan keluar dari segala permasalahannya.
2. Mohon pertolongan kepada Allah untuk bisa memperbaiki keadaan dan menyelamatkan aqidah anak.
3. Perbaiki waktu shalat wajib dan dawamkan shalat tahajud. Biasakan tilawah Alquran ketika waktu tahajud. Lantunkan doa agsr Allah bimbing anak mba untuk merasakan nikmatnya menjadi hamba Allah yang taat. Minta Allah beri lingkungan yang solih kepada anak.
4. Ketika anak ada di sisi, biasakan mba shalat wajib atau tahajud di sisi anak yng tertidur. Suaranya dikencangkan. Biasakan tilawah dg suara kencang di sisi anak.
Ini bagian dari pelaksanaan perintah Allah di surah Al Baqarah QS:151. Ortu diperintahkan untuk rutin *membacakan Alquran* dan *menyampaikan kisah2 imani (kitab Alquran dan sunnah)*  ke keluarga.
Nanti Allah yang akan menyucikan jiwa pendengarnya dan mengajarkan ilmu yang sebelumnya ia tak tahu.
5. Sering2 ajak anak ngobrol santai. Momen ini bisa dipakai untuk 'curhat' ttg kisah2 imani yng mba tahu selama ini.

Bahas kondisi dia skrg. *Minta maaf ke anak* atas kesalahan mba dan suami krn gs membiasakan kebaikan itu sjak kecil. *Ajak* anak untuk sama2 berusaha agar dia bisa kembali menjadi muslim taat yang tak meninggalkan shalat.
Yakin mba, Allah MahaMenolong
Anak adalah titipanNya. Jadi Allah akan memberikan petunjuk langsung ke dada anak, insyaAllah
Selamat mencoba. Semoga Allah mudahkan.

Allahu a'lam ✅

7. ❓Assalamualaikum..mba...anak saya usia 17 bulan baru bisa bicara 'abaaa, ummaa, neeee, aaaa, maamam'.
Ini normalkah mb?
Bagaimana cara stimulasinya?

Terima kasih mba

-Ummu A-

❤Ini normal. Sering-sering saja tilawah Alquran di smping anak. Sering-sering shalat di samping anak dengan suara kencang. Sering-sering membacakan buku siroh dsn kisah dalam alquran ke anak.
Sejak dalam kandungan, biasakan kebiasaan yang kita mau dia lakukan ketika sudah lahir.
Biasakan mengkhatamkan alquran minimal sebulan sekali selama hamil. Latihan shaum full selama hamil. Biasakan berolahraga ketika hamil. Biasakan makanan halalan thoyyiban selama hamil.'Perkenalkan' berbagai jenis makanan baik ke anak. Biasakan membacakan buku ke anak. Biasakan datang ke majelis ilmu ketika hamil. Biasakan berbuat kebaikan ketika hamil. DAN 'laporkan' setiap perbuatan kita kepada si jabang bayi. Perkenalkan waktu shalat ke anak. Ketika terdengar adzan, ajak jabang bayi untuk menjawab, jelaskan itu tand shalat apa. Jelaskan ciri2 waktunya.

Saya lakukan itu juga ketika hamil. Jadi alhamdulillaah anak-anak relatif lebih mudah diajak berlatih kebaikan hingga sekarang.

Karena saya rela 'membayar harganya' ketika hamil dan hingga mereka berusia 7 tahun.

Saya setting diri saya menjadi wanita hamil yang bahagia dan menerima semua kondisi yang ada. Saya fokus mempersiapkan karakter anak menjadi pejuang agama Allah kelak.
Saya jaga sumber makanan dan jenis makanan saya, dominan protein hewani, dgn target anak2 jadi kuat beramal solih  dan tahan banting kelak.

Saya rela total mendampingi tumbuh kembang mereka sejak saya tahu sedang hamil. Saya rela naik gunung ketika hamil mereka hanya agar kelak nereka tumbuh jadi anak yang kuat dan tahan​ banting ketika lahir.

Jika kita sudah rela bayar DPnya di awal, sisanya serahkan saja ke Allah. Allah Maha Menjaga dan tak pernah ingkar janji 😍.
 Allahu a'lam. ✅

8. ❓Gimana caranya supaya anak yang hiperaktif / dikategorikan nakal bisa mjd anak yg santun dan penurut?

-Fazlun-

❤Pertama, definisikan dahulu ama maksud dari *hiperaktif* *nakal*, *penurut* . kemungkinan besar definisi2 itu berbeda2 dari sudut pandang anak dan ortu 😅.


Anak yang dianggap hiperaktif biasanya butuh olah tubuh ektra di alam bebas, tspi tak difasilitasi oleh ortu. Ia dipaksa untuk diam, pdhl tubuhnya butuh bergerak. Begitu jugs nakal. Biasanya karena tak ada orang dewas yang mau menemaninya mengeksplorasi byk hal.

Tapi pada intinya, *kondisi anak itu adalah refleksi kondisi jiwa orangtua*

Energi kita sangat besar untuk memengaruhi perilaku anak.

Jadi, kunci mengasuh anak adalah *orangtua mengendalikan kondisi kejiwaannya* saja, anak pasti akan mengikuti.

Orangtua yang hatinya tenang, cenderung memiliki anak yang 'mudah diatur', bahagia dan tak rewel.

Orangtua yang hatinya rusuh, resah, gelisah, cenderung memiliki anak yang sering sakit, terlihat sulit diatur dll.

Jadi, sebagai orangtua, cara paling mudah untuk 'mengendalikan anak' adalah mengendalikan dan menjaga kualitas hubungan kita dgn Allah.

Menurut ustadz Lukmanul Hakim al hafizh, orangtua yang sering lalai dalam shalatnya, cenderung menjadi ortu yang pemarah, sering mengeluh dan berefek ke anak yang terlihat 'sulit diatur'.

Bahagianya kita adalah bahagianya anak😇.

Allahu a'lam bishshawab✅


Suatu petang, seperti biasa saya menjalani rutinitas mengajar bahasa inggris pada anak-anak. Saat itu tema yang dibahas adalah subject, verb, object. Tokoh utama cerita ini adalah tiga orang anak perempuan dengan tingkat kecerdasan berbeda. Seorang gadis kecil, sebut saja Melati, masuk dalam kategori anak dengan kecerdasan di atas rata-rata. Lia, temannya, juga mempunyai tingkat kecerdasan yang sama. Bedanya, Melati lebih teliti dan berhati-hati dalam mengerjakan dibanding Lia yang cenderung lebih cepat dalam menyelesaikan soal. Sementara Diya, berbeda dengan kedua temannya, cenderung di bawah rata-rata.

Tak jarang Lia mengejek Diya terkait kemampuan akademisnya itu. "Nilaimu kok mesti jelek, sih," celetuknya enteng saat melihat nilai yang saya bubuhkan setelah ia selesai mengerjakan soal. Perkataan anak SD yang masih polos dan jujur sering menyakitkan bagi yang dituju.

"Gak apa, namanya juga masih belajar. Yang ini Diya masih bingung ya.. Nanti kalau belajar terus lama-lama juga mengerti." Saya mencoba membesarkan hati Diya.

Beberapa pertemuan berikutnya saya kembali menjelaskan tema yang sama. Bertanya pada ketiganya untuk memastikan mereka mengerti. Lebih-lebih membuat Diya tak putus asa dengan memberinya komentar positif. Setiap dia bisa mengerjakan dengan baik, meski itu cuma betul setengah, saya memujinya. "Yang ini sudah betul. Bagus! Nah, kalau yang ini bagaimana, masuk verb atau object?" Saya mencoba membuatnya berpikir ulang terkait kesalahannya. Setelah saya cek hasil kerjanya, Dita membuat lebih sedikit kesalahan dan mendapat nilai yang lebih baik daripada Lia. 'Ketukan' saya berhasil membuat Diya semakin bersemangat. Efeknya, dia menjadi lebih percaya diri dan yakin akan kemampuannya dalam mengerjakan.

Saat pikiran seseorang dipenuhi dengan hal-hal yang positif, maka hasil yang didapat juga baik pula. Hal ini terkait dengan berhusnudzon pada Allah. Itu motivasi yang timbul dari dalam diri siswa. Tugas kita sebagai guru hanya meletiknya. Selebihnya, jika ia sendiri tak mau berbenah dan mengubah pola pikirnya, maka tak akan ada yang berubah.

Selain itu, motivasi dari luar bisa dilakukan dengan campur tangan guru. Saya pernah mendengar kalimat " 'Ketuklah' muridmu pada tempat yang pas untuk menjadikannya hebat." Entah siapa yang mengatakannya atau kutipan darimana. Yang jelas, 'mengetuk' dalam hal ini mempunyai arti mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri anak. Jika seorang anak biasa 'diketuk' di tempat yang pas, maka dia bisa melejitkan potensinya. Sebaliknya, anak yang pintar sekalipun jika 'diketuk' di tempat yang salah tidak akan menimbulkan efek yang luar biasa.

Saya pernah mengalami kejadian sebaliknya. Saat itu saya masih mengajar di sekolah SMP.  Saya diminta mempersiapkan beberapa anak cerdas yang dipilih untuk mengikuti lomba story-telling, pidato dan debat bahasa inggris. Saya berusaha menpersiapkan ketiga lomba itu dengan baik, namun hasilnya jauh dari memuaskan. Anak laki-laki yang paling pintar di kelas 7 yang mengikuti pidato bahasa inggris tampil grogi. Anak perempuan cerdas yang biasanya melakukan segala sesuatunya dengan baik tampil kurang maksimal dalam story-telling. Sedangkan lomba debat menyisakan tim anak-anak jago bahasa inggris yang kebingungan memahami tema. Ah, ada yang salah dengan 'ketukan' saya. Mungkin saya tak 'mengetuk' mereka di tempat yang seharusnya. Saya masih harus banyak belajar dan terus belajar.

(110418)