5 Manusia yang Utama

Omiyage hari ahad, 13 April 2014.

Untuk menjadi seorang muslim yang lebih baik dari sebelumnya, ada lima hal yang dapat dilakukan untuk menjadikan kita sebagai manusia yang utama, yakni:

1. Selalu istiqomah dalam beribadah.
Sebagai manusia adakalanya mempunyai keimanan yang naik dan turun. Ketika iman sedang berada di puncak, maka ibadah dilakukan dengan penuh suka cita. Baik ibadah wajib maupun yang sunnah. Namun jika iman sedang turun, ibadah wajib terkadang tertunda. Sementara ibadah sunnah lewat. Akan tetapi bukan tidak mungkin bagi kita untuk menstabilkan naik-turunnya keimanan kita. Dengan senantiasa melakukan ibadah-ibadah tertentu setiap harinya semoga pada akhirnya dapat menjadikan kita istiqomah.


2. Ikhlas dalam melakukannya.
Ibadah yang diterima oleh Allah adalah ibadah yang dilakukan dengan ikhlas karenaNya. Ikhlas dalam artian tidak mengharapkan imbalan apapun. Murni hanya mengharapkan ridha Allah. 
Seorang santri Imam Ghazali, seorang ulama pengarang kitab Ikhya' Ulumuddin, pernah bermimpi bertemu beliau setelah wafatnya. Santrinya bertanya apakah amalan beliau yang menulis begitu banyak kitab dan menyebarkan ilmu kepada santrinya yang banyaklah yang membuat Allah ridha. Namun beliau mengatakan bahwa amalan yang diterima oleh Allah bukanlah amalan beliau tersebut, tapi amalan lain yang dianggap remeh. 
Pada saat beliau sedang menulis kitab, seekor lalat hinggap di atas botol tintanya. Jika beliau ingin melanjutkan menulis, itu artinya beliau harus mencelupkan alat tulisnya ke dalam tinta. Sehingga beliau akan mengusir lalat yang sedang minum itu. Akan tetapi beliau yang kasihan pada sang lalat membiarkan lalat tersebut minum sampai kenyang dan pergi terbang. Dan amalan itulah yang diterima oleh Allah. Amalan yang meskipun terlihat kecil namun dilakukan dengan ikhlas. 

3. Berputus asa akan kenikmatan yang dimiliki orang lain.
Artinya untuk menjadi manusia yang utama, kita harus belajar untuk selalu mensyukuri apa yang kita miliki. Tanpa membanding-bandingkannya dengan yang orang lain punya. Kita tidak merasa iri ataupun sakit hati ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat.

4. Tidak membuat orang di sekitar kita tak aman ketika berada dekat kita.
Sebagai manusia yang hidup bermasyarakat, kita diminta untuk tidak menyakiti orang lain dengan perbuatan maupun perkatan kita. Tidak menyakiti orang lain dengan tangan kita, seperti mengambil tanpa izin dan sejenisnya. Menjaga lisan dari menggunjing orang lain, mencela ataupun menyebabkan orang lain sakit hati sehingga merasa tak aman dengan kehadiran kita. 

5. Selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian.
Manusia yang utama adalah manusia yang selalu menyiapkan bekal untuk kehidupan akhirat. Karena kita tidak pernah tahu kapan ajal menjemput. Tak peduli apakah usia masih muda ataupun sudah tua. Sehingga yang terbaik adalah kita senantiasa melakukan ibadah dan bersiap menghadapi maut.

Semoga kita dapat menerapkan kelima hal tersebut diatas dan menjadi muslim yang lebih baik sehingga mendapat keridhaanNya. Amin.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar