Ketika kudongakkan kepala, yang kudapati adalah pancaran cahaya yang berlebihan. Bintang itu berkelip amat terang. Berpendar tepat di atasku, menyilaukan. Membuatku menyipitkan mata tuk dapat amati indah kemilaunya. Ah, bintang itu benar-benar terlalu terang! Membuatku takut, takut tuk hadapi sinarnya.
Apa aku terlalu bermimpi tuk raih bintang itu? Tuk lihat gemerlapnya saja aku harus jungkir balik, apalagi membuatnya jatuh dalam genggamanku! Mungkin aku terlalu berharap dapat menjangkau bintang yang paling terang itu. Terlalu banyak pesaing dengan ambisi yang sama tuk meraihnya. Bukan saingan biasa. Mereka adalah orang-orang hebat yang kualitas karyanya jauh diatasku. Aku masih bukan apa-apa. Sungguh, aku rendah diri! Ah, malu sekali rasanya ketika membaca coretan amatiran karyaku. Masih banyak cacat yang muncul disana sini.
*****
Bintang…
Aku tak ingin menyerah, tapi terkadang aku lelah…

Tolong aku…
Tuhan, bantu aku tuk genggam bintang yang paling terang itu…